Petujuk Pengoprasian WWTP
Petujuk Pengoprasian WWTP
PETUNJUK PENGOPERASIAN
Sistem
PT. SIAP
CV TEGUH SETIA TEKNIK
INDUSTRIAL DESIGN AND SERVICE
Jl. Darmo Indah Selatan HH-18 Surabaya 60188 – Indonesia
Bak penampungan awal yang dinamakan bak 1 berfungsi sabagai penampungan awal
limbah
Bak equalising yang dinamakan bak 2 berfungsi sabagai menyetarakan semua sumber
limbah yang masuk dan sedikit mengoksidasi limbah yang ada.
Bak aerasi awal yang dinamakan bak 3 berfungsi sabagai proses biologi (Aerasi)
Pompa 1 yang dinamakan P1 berfungsi untuk memindahkan waste water dari bak
penamungan awal ke bak equalizing
Pompa 2 yang dinamakan P2 berfungsi untuk memindahkan waste water dari bak
equalizing ke bak aerasi
Pompa 3 yang dinamakan P3 berfungsi untuk mengembalikan sludge aktif dari system
clarfier ke bak aerasi sebagai RAS(Return Active Sludge)
Sensor 1 yang dinamakan S1 berfungsi untuk mendeteksi penuhnya bak penampungan
awal. Sensor ini terletak pada bak penampungan awal
Sensor 2 yang dinamakan S2 berfungsi untuk mendeteksi adanya limbah dalam
penampungan awal. Sensor ini terletak pada bak penampungan awal
Sensor 3 yang dinamakan S3 berfungsi untuk mendeteksi penuhnya bak equalizing.
Sensor ini terletak pada bak equalising
Sensor 4 yang dinamakan S4 berfungsi untuk mendeteksi adanya limbah di bak
equalizing. Sensor ini terletak pada bak equalizing
Blower 1 yang dinamakan BA1 berfungsi untuk mengambil udara bebas dan
dimasukkan ke bak aerasi
Blower 2 yang dinamakan BA2 berfungsi untuk mengambil udara bebas dan
dimasukkan ke bak aerasi
Blower 3 yang dinamakan BE1 berfungsi untuk mengambil udara bebas dan
dimasukkan ke bak equalising
Blower 4 yang dinamakan BE2 berfungsi untuk mengambil udara bebas dan
dimasukkan ke bak equalising
CV TEGUH SETIA TEKNIK
INDUSTRIAL DESIGN AND SERVICE
Jl. Darmo Indah Selatan HH-18 Surabaya 60188 – Indonesia
1. Selector Switch (SW) M-O-A (Manual-Off-Auto) pada tabel BE1 di HMI dipindah
pada posisi Manual.
2. BE1 dapat dioperasikan dan dihentikan secara individual melalui Push Button (PB)
Start/Stop
3. Lampu indikasi hijau pada tabel BE1 di HMI akan menyala bila BE1 beroperasi dan
lampu indikasi merah BE1 di HMI menyala bila BE1 tidak beroperasi
4. Apabila BE1 mengalami overload maka BE1 akan mati dan lampu indikasi trip pada
tabel BE1 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
5. Pada posisi ini sensor tidak memberi pengaruh pada proses
1. Selector Switch (SW) M-O-A (Manual-Off-Auto) pada tabel BE2 di HMI dipindah
pada posisi Manual.
2. BE2 dapat dioperasikan dan dihentikan secara individual melalui Push Button (PB)
Start/Stop
3. Lampu indikasi hijau pada tabel BE2 di HMI akan menyala bila BE2 beroperasi dan
lampu indikasi merah BE2 di HMI menyala bila BE2 tidak beroperasi
4. Apabila BE2 mengalami overload maka BE2 akan mati dan lampu indikasi trip pada
tabel BE2 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
5. Pada posisi ini sensor tidak memberi pengaruh pada proses
1. Selector Switch (SW) M-O-A (Manual-Off-Auto) pada tabel BA1 di HMI dipindah
pada posisi Manual.
2. BA1 dapat dioperasikan dan dihentikan secara individual melalui Push Button (PB)
Start/Stop
3. Lampu indikasi hijau pada tabel BA1 di HMI akan menyala bila BA1 beroperasi dan
lampu indikasi merah BA1 di HMI menyala bila BA1 tidak beroperasi
4. Apabila BA1 mengalami overload maka BA1 akan mati dan lampu indikasi trip pada
tabel BA1 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
5. Pada posisi ini sensor tidak memberi pengaruh pada proses
CV TEGUH SETIA TEKNIK
INDUSTRIAL DESIGN AND SERVICE
Jl. Darmo Indah Selatan HH-18 Surabaya 60188 – Indonesia
1. Selector Switch (SW) M-O-A (Manual-Off-Auto) pada tabel BA2 di HMI dipindah
pada posisi Manual.
2. BA2 dapat dioperasikan dan dihentikan secara individual melalui Push Button (PB)
Start/Stop
3. Lampu indikasi hijau pada tabel BA2 di HMI akan menyala bila BA2 beroperasi dan
lampu indikasi merah BA2 di HMI menyala bila BA2 tidak beroperasi
4. Apabila BA2 mengalami overload maka BA1 akan mati dan lampu indikasi trip pada
tabel BA2 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
5. Pada posisi ini sensor tidak memberi pengaruh pada proses
4. Lampu indikasi hijau pada tabel P2 di HMI akan menyala bila P2 beroperasi dan
lampu indikasi merah P2 di HMI menyala bila P2 tidak beroperasi
5. Apabila P2 mengalami overload maka P2 akan mati dan lampu indikasi trip pada
tabel P2 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm dan
mematikan system Auto P2
6. Pada posisi ini tombol start dan stop tidak berfungsi
1. Selector Switch (SW) M-O-A (Manual-Off-Auto) pada tabel BA1 dan BA2 di
HMI dipindah pada posisi Auto.
2. BA1 dan BA2 akan beroperasi jika P2 mulai mengisi bak aerasi dan BA1 dan BA2
tidak beroperasi jika P2 tidak mengisi bak aerasi
3. BA1 dan BA2 akan menyala sesuai seting timer di HMI
4. Lampu indikasi hijau pada tabel BA1 di HMI akan menyala bila BA1 beroperasi
dan lampu indikasi merah BA1 di HMI menyala bila BA1 tidak beroperasi
5. Lampu indikasi hijau pada tabel BA2 di HMI akan menyala bila BA2 beroperasi
dan lampu indikasi merah BA2 di HMI menyala bila BA2 tidak beroperasi
6. Apabila BA1 mengalami overload maka BA1 akan mati dan lampu indikasi trip
pada tabel BA1 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
dan mematikan system auto BA1 dan BA2
7. Apabila BA2 mengalami overload maka BA1 akan mati dan lampu indikasi trip
pada tabel BA2 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
dan mematikan system auto BA1 dan BA2
8. Pada posisi ini tombol start dan stop tidak berfungsi
CV TEGUH SETIA TEKNIK
INDUSTRIAL DESIGN AND SERVICE
Jl. Darmo Indah Selatan HH-18 Surabaya 60188 – Indonesia
1. Selector Switch (SW) M-O-A (Manual-Off-Auto) pada tabel BE1 dan BE2 di
HMI dipindah pada posisi Auto.
2. BE1 dan BE2 akan beroperasi jika P1 mulai mengisi bak equalising dan BE1 dan
BE2 tidak beroperasi jika P1 tidak mengisi bak equalising
3. BE1 dan BE2 akan menyala sesuai seting timer di HMI
4. Lampu indikasi hijau pada tabel BE1 di HMI akan menyala bila BE1 beroperasi
dan lampu indikasi merah BE1 di HMI menyala bila BE1 tidak beroperasi
5. Lampu indikasi hijau pada tabel BE2 di HMI akan menyala bila BE2 beroperasi
dan lampu indikasi merah BE2 di HMI menyala bila BE2 tidak beroperasi
6. Apabila BE1 mengalami overload maka BE1 akan mati dan lampu indikasi trip
pada tabel BE1 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
dan mematikan system auto BE1 dan BE2
7. Apabila BE2 mengalami overload maka BE1 akan mati dan lampu indikasi trip
pada tabel BE2 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
dan mematikan system auto BE1 dan BE2
8. Pada posisi ini tombol start dan stop tidak berfungsi
CV TEGUH SETIA TEKNIK
INDUSTRIAL DESIGN AND SERVICE
Jl. Darmo Indah Selatan HH-18 Surabaya 60188 – Indonesia
Tampilan ini menunjukan alarm dan tombol buzzer untuk mematikan buzzer ketika terjadi
alarm
Tampilan ini untuk menyeting tanggal dan waktu pengoprasian pompa P3 dan Blower
BA1,BA2,BE1 dan BE2
Priority Setting
Sebelum beroperasi pada Mode Auto, dilakukan prosedur setting untuk menentukan
Timer pada P3,BA1,BA2,BE1 dan BE2
INDICATOR
1. Terdapat 22 lampu petunjuk yaitu untuk : pompa menyala, pompa mati, blower
menyala, blower mati, kondisi pompa atau blower trip dan ketika terjadi alarm
2. Saat pompa atau blower start, Lampu hijau yang bersangkutan akan menyala
3. Saat pompa atau blower mati, lampu merah yang bersangkutan akan menyala
4. Jika terjadi kondisi trip, maka Lampu Indikator trio yang bersangkutan akan menyala
berkedip.
5. Lampu alaram dan buzzer menyala ketika P1, P2, P3, BA1, BA2, BE1 dan BE2
mengalami trip dan bak 1 keadaan penuh
6. Lampu alarm dan buzzer akan mati bila ditekan tombol stop buzzer pada tampilan alarm
di hmi