Anda di halaman 1dari 11

CV TEGUH SETIA TEKNIK

INDUSTRIAL DESIGN AND SERVICE


Jl. Darmo Indah Selatan HH-18 Surabaya 60188 – Indonesia

Telp. : (031) 7346657 Fax. (031) 7349510 Email : teguhsetiateknik@yahoo.co.id

PETUNJUK PENGOPERASIAN

Sistem

Waste Water Treatment Plant (WWTP)

PT. SIAP
CV TEGUH SETIA TEKNIK
INDUSTRIAL DESIGN AND SERVICE
Jl. Darmo Indah Selatan HH-18 Surabaya 60188 – Indonesia

Telp. : (031) 7346657 Fax. (031) 7349510 Email : teguhsetiateknik@yahoo.co.id

A. Penamaan dan pengertian masing-masing unit pada system Waste Water


Treatment Plant (WWTP)
Pada system ini terdapat 3 bak membutuhkan 3 pompa, 4 blower dan 4 sensor Level.

 Bak penampungan awal yang dinamakan bak 1 berfungsi sabagai penampungan awal
limbah
 Bak equalising yang dinamakan bak 2 berfungsi sabagai menyetarakan semua sumber
limbah yang masuk dan sedikit mengoksidasi limbah yang ada.
 Bak aerasi awal yang dinamakan bak 3 berfungsi sabagai proses biologi (Aerasi)
 Pompa 1 yang dinamakan P1 berfungsi untuk memindahkan waste water dari bak
penamungan awal ke bak equalizing
 Pompa 2 yang dinamakan P2 berfungsi untuk memindahkan waste water dari bak
equalizing ke bak aerasi
 Pompa 3 yang dinamakan P3 berfungsi untuk mengembalikan sludge aktif dari system
clarfier ke bak aerasi sebagai RAS(Return Active Sludge)
 Sensor 1 yang dinamakan S1 berfungsi untuk mendeteksi penuhnya bak penampungan
awal. Sensor ini terletak pada bak penampungan awal
 Sensor 2 yang dinamakan S2 berfungsi untuk mendeteksi adanya limbah dalam
penampungan awal. Sensor ini terletak pada bak penampungan awal
 Sensor 3 yang dinamakan S3 berfungsi untuk mendeteksi penuhnya bak equalizing.
Sensor ini terletak pada bak equalising
 Sensor 4 yang dinamakan S4 berfungsi untuk mendeteksi adanya limbah di bak
equalizing. Sensor ini terletak pada bak equalizing
 Blower 1 yang dinamakan BA1 berfungsi untuk mengambil udara bebas dan
dimasukkan ke bak aerasi
 Blower 2 yang dinamakan BA2 berfungsi untuk mengambil udara bebas dan
dimasukkan ke bak aerasi
 Blower 3 yang dinamakan BE1 berfungsi untuk mengambil udara bebas dan
dimasukkan ke bak equalising
 Blower 4 yang dinamakan BE2 berfungsi untuk mengambil udara bebas dan
dimasukkan ke bak equalising
CV TEGUH SETIA TEKNIK
INDUSTRIAL DESIGN AND SERVICE
Jl. Darmo Indah Selatan HH-18 Surabaya 60188 – Indonesia

Telp. : (031) 7346657 Fax. (031) 7349510 Email : teguhsetiateknik@yahoo.co.id

B. Pengoperasian system secara Manual

a. Operasi system manual P1

1. Selector Switch (SW) M-O-A (Manual-Off-Auto) pada tabel P1 di HMI dipindah


pada posisi Manual.
2. P1 dapat dioperasikan dan dihentikan secara individual melalui Push Button (PB)
Start/Stop
3. Lampu indikasi hijau pada tabel P1 di HMI akan menyala bila P1 beroperasi dan
lampu indikasi merah P1 di HMI menyala bila P1 tidak beroperasi
4. Apabila P1 mengalami overload maka P1 akan mati dan lampu indikasi trip pada
tabel P1 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
5. Jika S1 mendeteksi bak penampungan awal penuh maka buzzer menyala dan HMI
menampilkan alarm
6. Pada posisi ini sensor tidak memberi pengaruh pada proses

b. Operasi system manual P2

1. Selector Switch (SW) M-O-A (Manual-Off-Auto) pada tabel P2 di HMI dipindah


pada posisi Manual.
2. P2 dapat dioperasikan dan dihentikan secara individual melalui Push Button (PB)
Start/Stop
3. Lampu indikasi hijau pada tabel P2 di HMI akan menyala bila P2 beroperasi dan
lampu indikasi merah P2 di HMI menyala bila P2 tidak beroperasi
4. Apabila P2 mengalami overload maka P2 akan mati dan lampu indikasi trip pada
tabel P2 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
5. Pada posisi ini sensor tidak memberi pengaruh pada proses

c. Operasi system manual P3

1. Selector Switch (SW) M-O-A (Manual-Off-Auto) pada tabel P3 di HMI dipindah


pada posisi Manual.
2. P3 dapat dioperasikan dan dihentikan secara individual melalui Push Button (PB)
Start/Stop
3. Lampu indikasi hijau pada tabel P3 di HMI akan menyala bila P3 beroperasi dan
lampu indikasi merah P3 di HMI menyala bila P3 tidak beroperasi
4. Apabila P3 mengalami overload maka P3 akan mati dan lampu indikasi trip pada
tabel P3 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
5. Pada posisi ini sensor tidak memberi pengaruh pada proses
CV TEGUH SETIA TEKNIK
INDUSTRIAL DESIGN AND SERVICE
Jl. Darmo Indah Selatan HH-18 Surabaya 60188 – Indonesia

Telp. : (031) 7346657 Fax. (031) 7349510 Email : teguhsetiateknik@yahoo.co.id

d. Operasi system manual BE1

1. Selector Switch (SW) M-O-A (Manual-Off-Auto) pada tabel BE1 di HMI dipindah
pada posisi Manual.
2. BE1 dapat dioperasikan dan dihentikan secara individual melalui Push Button (PB)
Start/Stop
3. Lampu indikasi hijau pada tabel BE1 di HMI akan menyala bila BE1 beroperasi dan
lampu indikasi merah BE1 di HMI menyala bila BE1 tidak beroperasi
4. Apabila BE1 mengalami overload maka BE1 akan mati dan lampu indikasi trip pada
tabel BE1 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
5. Pada posisi ini sensor tidak memberi pengaruh pada proses

e. Operasi system manual BE2

1. Selector Switch (SW) M-O-A (Manual-Off-Auto) pada tabel BE2 di HMI dipindah
pada posisi Manual.
2. BE2 dapat dioperasikan dan dihentikan secara individual melalui Push Button (PB)
Start/Stop
3. Lampu indikasi hijau pada tabel BE2 di HMI akan menyala bila BE2 beroperasi dan
lampu indikasi merah BE2 di HMI menyala bila BE2 tidak beroperasi
4. Apabila BE2 mengalami overload maka BE2 akan mati dan lampu indikasi trip pada
tabel BE2 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
5. Pada posisi ini sensor tidak memberi pengaruh pada proses

f. Operasi system manual BA1

1. Selector Switch (SW) M-O-A (Manual-Off-Auto) pada tabel BA1 di HMI dipindah
pada posisi Manual.
2. BA1 dapat dioperasikan dan dihentikan secara individual melalui Push Button (PB)
Start/Stop
3. Lampu indikasi hijau pada tabel BA1 di HMI akan menyala bila BA1 beroperasi dan
lampu indikasi merah BA1 di HMI menyala bila BA1 tidak beroperasi
4. Apabila BA1 mengalami overload maka BA1 akan mati dan lampu indikasi trip pada
tabel BA1 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
5. Pada posisi ini sensor tidak memberi pengaruh pada proses
CV TEGUH SETIA TEKNIK
INDUSTRIAL DESIGN AND SERVICE
Jl. Darmo Indah Selatan HH-18 Surabaya 60188 – Indonesia

Telp. : (031) 7346657 Fax. (031) 7349510 Email : teguhsetiateknik@yahoo.co.id

g. Operasi system manual BA2

1. Selector Switch (SW) M-O-A (Manual-Off-Auto) pada tabel BA2 di HMI dipindah
pada posisi Manual.
2. BA2 dapat dioperasikan dan dihentikan secara individual melalui Push Button (PB)
Start/Stop
3. Lampu indikasi hijau pada tabel BA2 di HMI akan menyala bila BA2 beroperasi dan
lampu indikasi merah BA2 di HMI menyala bila BA2 tidak beroperasi
4. Apabila BA2 mengalami overload maka BA1 akan mati dan lampu indikasi trip pada
tabel BA2 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
5. Pada posisi ini sensor tidak memberi pengaruh pada proses

C. Pengoperasian system secara Auto

a. Operasi system Auto P1

1. Selector Switch (SW) M-O-A (Manual-Off-Auto) pada tabel P1 di HMI dipindah


pada posisi Auto.
2. P1 beroperasi ketika S2 mendeteksi adanya limbah (di dalam bak terisi limbah)
3. P1 akan berhenti bekerja jika S2 tidak mendeteksi adanya limbah (di dalam bak
kosong)
4. P1 tidak bekerja jika S3 mendeteksi penuhnya bak equalizing
5. Lampu indikasi hijau pada tabel P1 di HMI akan menyala bila P1 beroperasi dan
lampu indikasi merah P1 di HMI menyala bila P1 tidak beroperasi
6. Apabila P1 mengalami overload maka P1 akan mati dan lampu indikasi trip pada
tabel P1 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm dan
mematikan system Auto P1
7. Jika S1 mendeteksi bak penampungan awal penuh maka buzzer menyala dan HMI
menampilkan alarm
8. Pada posisi ini tombol start dan stop tidak berfungsi

b. Operasi system Auto P2

1. Selector Switch (SW) M-O-A (Manual-Off-Auto) pada tabel P2 di HMI dipindah


pada posisi Auto.
2. P2 berperasi ketika S4 mendeteksi adanya limbah (di dalam bak terisi limbah)
3. P2 akan berhenti bekerja jika S4 tidak mendeteksi adanya limbah .(di dalam bak
kosong)
CV TEGUH SETIA TEKNIK
INDUSTRIAL DESIGN AND SERVICE
Jl. Darmo Indah Selatan HH-18 Surabaya 60188 – Indonesia

Telp. : (031) 7346657 Fax. (031) 7349510 Email : teguhsetiateknik@yahoo.co.id

4. Lampu indikasi hijau pada tabel P2 di HMI akan menyala bila P2 beroperasi dan
lampu indikasi merah P2 di HMI menyala bila P2 tidak beroperasi
5. Apabila P2 mengalami overload maka P2 akan mati dan lampu indikasi trip pada
tabel P2 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm dan
mematikan system Auto P2
6. Pada posisi ini tombol start dan stop tidak berfungsi

c. Operasi system Auto P3

1. Selector Switch (SW) M-O-A (Manual-Off-Auto) pada tabel P3 di HMI dipindah


pada posisi Auto.
2. P3 akan beroperasi jika P2 mulai mengisi bak aerasi dan P3 tidak beroperasi jika
P2 tidak mengisi bak aerasi
3. P3 akan bekerja dengan menseting on delay dan off delay yang ada di mode setting
di HMI
4. Lampu indikasi hijau pada tabel P3 di HMI akan menyala bila P3 beroperasi dan
lampu indikasi merah P3 di HMI menyala bila P3 tidak beroperasi
5. Apabila P3 mengalami overload maka P3 akan mati dan lampu indikasi trip pada
tabel P3 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm dan
mematikan system auto P3
6. Pada posisi ini tombol start dan stop tidak berfungsi

d. Operasi system Auto BA1 dan BA2

1. Selector Switch (SW) M-O-A (Manual-Off-Auto) pada tabel BA1 dan BA2 di
HMI dipindah pada posisi Auto.
2. BA1 dan BA2 akan beroperasi jika P2 mulai mengisi bak aerasi dan BA1 dan BA2
tidak beroperasi jika P2 tidak mengisi bak aerasi
3. BA1 dan BA2 akan menyala sesuai seting timer di HMI
4. Lampu indikasi hijau pada tabel BA1 di HMI akan menyala bila BA1 beroperasi
dan lampu indikasi merah BA1 di HMI menyala bila BA1 tidak beroperasi
5. Lampu indikasi hijau pada tabel BA2 di HMI akan menyala bila BA2 beroperasi
dan lampu indikasi merah BA2 di HMI menyala bila BA2 tidak beroperasi
6. Apabila BA1 mengalami overload maka BA1 akan mati dan lampu indikasi trip
pada tabel BA1 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
dan mematikan system auto BA1 dan BA2
7. Apabila BA2 mengalami overload maka BA1 akan mati dan lampu indikasi trip
pada tabel BA2 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
dan mematikan system auto BA1 dan BA2
8. Pada posisi ini tombol start dan stop tidak berfungsi
CV TEGUH SETIA TEKNIK
INDUSTRIAL DESIGN AND SERVICE
Jl. Darmo Indah Selatan HH-18 Surabaya 60188 – Indonesia

Telp. : (031) 7346657 Fax. (031) 7349510 Email : teguhsetiateknik@yahoo.co.id

e. Operasi system Auto BE1 dan BE2

1. Selector Switch (SW) M-O-A (Manual-Off-Auto) pada tabel BE1 dan BE2 di
HMI dipindah pada posisi Auto.
2. BE1 dan BE2 akan beroperasi jika P1 mulai mengisi bak equalising dan BE1 dan
BE2 tidak beroperasi jika P1 tidak mengisi bak equalising
3. BE1 dan BE2 akan menyala sesuai seting timer di HMI
4. Lampu indikasi hijau pada tabel BE1 di HMI akan menyala bila BE1 beroperasi
dan lampu indikasi merah BE1 di HMI menyala bila BE1 tidak beroperasi
5. Lampu indikasi hijau pada tabel BE2 di HMI akan menyala bila BE2 beroperasi
dan lampu indikasi merah BE2 di HMI menyala bila BE2 tidak beroperasi
6. Apabila BE1 mengalami overload maka BE1 akan mati dan lampu indikasi trip
pada tabel BE1 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
dan mematikan system auto BE1 dan BE2
7. Apabila BE2 mengalami overload maka BE1 akan mati dan lampu indikasi trip
pada tabel BE2 di HMI menyala berkedip 1 detik dan HMI menampilkan alarm
dan mematikan system auto BE1 dan BE2
8. Pada posisi ini tombol start dan stop tidak berfungsi
CV TEGUH SETIA TEKNIK
INDUSTRIAL DESIGN AND SERVICE
Jl. Darmo Indah Selatan HH-18 Surabaya 60188 – Indonesia

Telp. : (031) 7346657 Fax. (031) 7349510 Email : teguhsetiateknik@yahoo.co.id

D. Tampilan pada HMI

Tampilan ini untuk pengoperasian pompa P1, P2 dan P3


CV TEGUH SETIA TEKNIK
INDUSTRIAL DESIGN AND SERVICE
Jl. Darmo Indah Selatan HH-18 Surabaya 60188 – Indonesia

Telp. : (031) 7346657 Fax. (031) 7349510 Email : teguhsetiateknik@yahoo.co.id

Tampilan ini menunjukan alarm dan tombol buzzer untuk mematikan buzzer ketika terjadi
alarm

Tampilan ini untuk mengoperasikan Blower BA1,BA2,BE1 dan BE2


CV TEGUH SETIA TEKNIK
INDUSTRIAL DESIGN AND SERVICE
Jl. Darmo Indah Selatan HH-18 Surabaya 60188 – Indonesia

Telp. : (031) 7346657 Fax. (031) 7349510 Email : teguhsetiateknik@yahoo.co.id

Tampilan ini untuk menyeting tanggal dan waktu pengoprasian pompa P3 dan Blower
BA1,BA2,BE1 dan BE2

Tampilan ini untuk mencatat kegiatan operasional


CV TEGUH SETIA TEKNIK
INDUSTRIAL DESIGN AND SERVICE
Jl. Darmo Indah Selatan HH-18 Surabaya 60188 – Indonesia

Telp. : (031) 7346657 Fax. (031) 7349510 Email : teguhsetiateknik@yahoo.co.id

Priority Setting

Sebelum beroperasi pada Mode Auto, dilakukan prosedur setting untuk menentukan
Timer pada P3,BA1,BA2,BE1 dan BE2

INDICATOR

1. Terdapat 22 lampu petunjuk yaitu untuk : pompa menyala, pompa mati, blower
menyala, blower mati, kondisi pompa atau blower trip dan ketika terjadi alarm
2. Saat pompa atau blower start, Lampu hijau yang bersangkutan akan menyala
3. Saat pompa atau blower mati, lampu merah yang bersangkutan akan menyala
4. Jika terjadi kondisi trip, maka Lampu Indikator trio yang bersangkutan akan menyala
berkedip.
5. Lampu alaram dan buzzer menyala ketika P1, P2, P3, BA1, BA2, BE1 dan BE2
mengalami trip dan bak 1 keadaan penuh
6. Lampu alarm dan buzzer akan mati bila ditekan tombol stop buzzer pada tampilan alarm
di hmi

Anda mungkin juga menyukai