AKUNTANSI KUKM
Disusun oleh :
Kelompok 2
1. Eka Husna Hanifah (18310300069)
2. Zahra Alya Rana (18310300080)
3. Nur Sabrina Qadirah (18310300081)
4. Yuniar Dwi Indria A. (18310300085)
5. Irawan Marchelino (18310300093)
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh
karena rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
membahas tentang “Koperasi Simpan Pinjam”. Selain sebagai tugas, makalah
yang kami buat ini bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang
lembaga keuangan lainnya lebih khususnya koperasi simpan pinjam.
Dengan demikian tidak akan tertinggal informasi mengenai lembaga
keuangan lainnya ini. Dalam kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan
terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang telah membantu.
Menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
butuhkan agar ke depannya kami mampu menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca pada
umumnya.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ............................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki
kepentingan, berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam
pelaksanaan kegiatannya, koperasi dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-
prinsip yang mencirikannya sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai
etika bisnis. Nilai-nilai yang terkandung dalam koperasi, seperti menolong
diri sendiri (self help), percaya pada diri sendiri (self reliance), dan
kebersamaan (cooperation) akan melahirkan efek sinergis. Efek ini akan
menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu
bersaing dengan para pelaku ekonomi lainnya. Konsepsi demikian
mendudukkan koperasi sebagai badan usaha yang cukup strategis bagi
anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang pada gilirannya
berdampak pada masyarakat secara luas. Pada era Orde Baru (Orba),
pembangunan koperasi sangat signifikan. Diwarnai oleh kesuksesan gerakan
para petani di pedesaan yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD).
Koperasi tampil sebagai lokomotif perekonomian desa, antara lain
dalam penyaluran sarana produksi pertanian (saprotan), prosesing hasil
pertanian hingga kegiatan pemasaran ke Bulog dan pasaran umum. Selain itu,
koperasi juga telah mulai aktif dalam bidang usaha peternakan, perikanan,
jasa distribusi/konsumen, dan simpan pinjam/perkreditan. Kegiatan koperasi
tersebut sudah diterima keberadaannya oleh masyarakat sebagai gerakan
ekonomi rakyat dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan
makmur. Berdasarkan fenomena yang terjadi selama ini, sudah banyak
jumlah koperasi yang berdiri utamanya di pedesaan. Misalnya, KUD dan
Kopersi Simpan Pinjam (KSP) yang mampu memposisikan diri sebagai
lembaga dalam program pengadaan pangan nasional serta pengelolaan dan
penyaluran keuangan kepada masyarakat. Pendirian koperasi di desa
umumnya disambut baik oleh warga dengan harapan dapat meningkatkan
perekonomian desa. Menurut data statistik perkoprasian 2007 menunjukkan
1
bahwa tahun 2006 jumlah koperasi mencapai 141.326 unit meningkat sebesar
4,71% dari tahun 2005 sejumlah 134.963 unit (www.depkop.go.id). Kondisi
ini menggambarkan keberadaan koperasi setidaknya diharapkan mampu
menumbuhkan posisi tawar (bergaining position) rakyat terhadap pasar.
III. Tujuan
1. Menjelaskan koperasi simpan pinjam dan apa tujuan pendirian koperasi
dan kegiatan apa saja yang dijalankan oleh koperasi simpan pinjam
tersebut.
2. Menguraikan sumber dana koperasi simpan pinjam.
3. Menjelaskan fungsi koperasi simpan pinjam.
4. Menjelaskan contoh-contoh koperasi simpan pinjam.
5. Menjelaskan pesyaratan untuk membentuk dan mendirikan koperasi
simpan pinjam.
6. Menjelaskan contoh soal koperasi simpan pinjam.
BAB II
PEMBAHASAN
3
Alasan memasukkan koperasi simpan pinjam sebagai lembaga
pembiayaan dikarenakan usaha yang dijalankan oleh koperasi simpan pinjam
adalah usaha pembiayaan, yaitu menghimpun dana dari pada anggotanya
yang kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya
atau masyarakat umum. Hal ini tentunya sesuai pula dengan ciri-ciri dan
definisi lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun atau menyalurkan
dana atau kedua-duanya.
Dalam menjalankan kegiatannya koperasi simpan pinjam memungut
sejumlah uang dari setiap anggota koperasi. Uang yang di kumpulkan para
anggota tersebut. Kemudian dijadikan modal untuk di kelola oleh pengurus
koperasi, dipinjamkan kembali bagi anggota yang membutuhkannya.
Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan asas kekeluargaan.
a. 4 unsur koperasi Indonesia :
1. Koperasi adalah badan usaha;
2. Koperasi adalah kumpulan orang – orang atau badan hukum
koperasi;
3. Koperasi Indonesia , koperasi yang bekerja berdasarkan prinsip –
prinsip koperasi;
4. Koperasi Indonesia adalah gerakan ekonomi rakyat.
Koperasi simpan pinjam atau biasa disebut koperasi kredit
merupakan suatu bentuk koperasi yang berdiri sendiri dimana anggota-
anggotanya adalah orang-orang atau badan-badan yang tergabung dalam
koperasi tersebut. Mereka yang tidak terdaftar sebagai anggota tidak bisa
menyimpan atau meminjam uang dari koperasi simpan pinjam.
Berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 3 ,
tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional , dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan
makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Prinsip-prinsip koperasi (cooperative principles) adalah ketentuan-
ketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai pedoman
kerja koperasi. Lebih jauh, prinsip-prinsip tersebut merupakan "rules of the
game" dalam kehidupan koperasi. Pada dasarnya, prinsip-prinsip koperasi
sekaligus merupakan jati diri atau ciri khas koperasi tersebut. Adanya prinsip
koperasi ini menjadikan watak koperasi sebagai badan usaha berbeda dengan
badan usaha lain.
b. Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 dan yang
berlaku saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut :
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
Prinsip ini mengandung pengertian bahwa,seseorang tidak boleh
dipaksa untuk menjadi anggota koperasi, namun harus berdasar atas
kesadaran sendiri. Setiap orang yang akan menjadi anggota harus
menyadari bahwa, koperasi akan dapat membantu meningkatkan
kesejahteraan sosial ekonominya. Dengan keyakinan tersebut, maka
partisipasi aktif setiap anggota terhadap organisasi dan usaha
koperasi akan timbul.
2) Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
Prinsip pengelolaan secara demokratis didasarkan pada kesamaan
hak suara bagi setiap anggota dalam pengelolaan koperasi. Pemilihan
para pengelola koperasi dilaksanakan pada saat rapat anggota. Para
pengelola koperasi berasal dari para anggota koperasi itu sendiri.
3) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sesuai
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Setiap anggota
yang memberikan partisipasi aktif dalam usaha koperasi akan
mendapat bagian sisa hasil usaha yang lebih besar dari pada anggota
yang pasif. Anggota yang menggunakan jasa koperasi akan
membayar nilai jasa tersebut terhadap koperasi, dan nilai jasa yang
diperoleh dari anggota tersebut akan diperhitungkan pada saat
pembagian SHU.
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. Anggota adalah
pemilik koperasi, sekaligus sebagai pemodal dan pelanggan.
Simpanan yang disetorkan oleh anggota kepada koperasi akan
digunakan koperasi untuk melayani anggota, termasuk dirinya
5
sendiri. Apabila anggota menuntut pemberian tingkat suku bunga
yang tinggi atas modal yang ditanamkan pada koperasi, maka hal
tersebut berarti akan membebani dirinya sendiri, karena bunga modal
tersebut akan menjadi bagian dari biaya pelayanan koperasi
terhadapnya. Dengan demikian, tujuan berkoperasi untuk
meningkatkan efisiensi dalam mencapai kepentingan ekonomi
bersama tidak akan tercapai. Modal dalam koperasi pada dasarnya
digunakan untuk melayani anggota dan masyarakat sekitarnya,
dengan mengutamakan pelayanan bagi anggota. Dari pelayanan itu,
diharapkan bahwa koperasi mendapatkan nilai lebih dari selisih
antara biaya pelayanan dan pendapatan.
5) Kemandirian. Kemandirian pada koperasi dimaksudkan bahwa
koperasi harus mampu berdiri sendiri dalam hal pengambilan
keputusan usaha dan organisasi. Dalam kemandirian terkandung pula
pengertian kebebasan yang bertanggungjawab, otonomi, swadaya,
dan keberanian mempertanggungjawabkan segala
tindakan/perbuatan sendiri dalam pengelolaan usaha dan organisasi.
Agar koperasi dapat mandiri, peran serta anggota sebagai pemilik
dan pengguna jasa sangat menentukan. Bila setiap anggota
konsekuen dengan keanggotaannya dalam arti melakukan segala
aktivitas ekonominya melalui koperasi dan koperasi mampu
menyediakannya, maka prinsip kemandirian ini akan tercapai.
6) Pendidikan perkoperasian. Peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia Koperasi (SDMK) adalah sangat vital dalam memajukan
koperasinya. Hanya dengan kualitas SDMK yang baiklah, maka cita-
cita atau tujuan koperasi dapat diwujudkan. Nampaknya UU No.
25/1992 mengantisipasi dampak dari globalisasi ekonomi di mana
SDMK menjadi penentu utama berhasil tidaknya koperasi
melaksanakan fungsi dan tugasnya.
7) Kerja sama antar koperasi. Kerja sama antarkoperasi dapat dilakukan
di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Prinsip ini sebenarnya
lebih bersifat "strategi" dalam bisnis. Dalam teori bisnis ada dikenal
"Synergy Strategy" yang salah satu aplikasinya adalah kerja sama
antar dua organisasi atau perusahaan.
c. Koperasi simpan pinjam memiliki tiga 3 prinsip utama
1) Swadaya
Pengertian Koperasi Swadaya adalah memiliki prinsip bahwa
tabungan hanya diperoleh dari anggotanya.
2) Setia kawan
Pengertian Koperasi Setia Kawan adalah memiliki prinsip bahwa
pinjaman hanya diberikan kepada anggota.
3) Pendidikan dan Penyadaran
Pengertian Koperasi Pendidikan dan Penyadaran adalah memiliki
prinsip membangun watak adalah yang utama, jadi hanya yang
berwatak baik yang dapat diberi pinjaman.
7
Modal yang sudah dikumpulkan tersebut kemudian disalurkan atau
dipinjamkan kembali kepada anggota. Dengan dana pinjaman itu para
anggota dapat mengembangkan dan memperluas usahanya. Misalnya, seorang
petani dapat membeli pupuk, benih unggul, cangkul, dan alat-alat pertanian
lainnya untuk meningkatkan produksi pertanian. Seorang pedagang akan
dapat meningkatkan dan mengembangkan usahanya, sehingga memperoleh
tambahan keuntungan. Selain itu, anggota dapat menggunakan dana tersebut
untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
b. Secara umum, bidang usaha koperasi simpan pinjam atau koperasi
kredit meliputi hal-hal berikut ini.
1) Pengumpulan dana semaksimal mungkin berupa simpanan atau
tabungan anggota.
2) Menyalurkan atau memberi bantuan pinjaman atau kredit kepada
anggota untuk keperluan yang mendesak
3) Tambahan modal usaha, biaya perluasan usaha, dan lain-lain bagi
anggotanya.
4) Melayani pembelian atau penjualan barang secara kredit atau
angsuran.
9
untuk membantu anggotanya dalam hal simpan pinjam modal dan hasil
usaha serta penyedia keperluan usaha para anggota.
11
b. Penetapan bunga ringan agar nasabah terhindar dari jeratan lintah
darat
c. Pembagian SHU sebagai suntikan dana segar bagi anggota yang
berkontribusi aktif di koperasi simpan pinjam
d. Pengelolaan dana simpanan atau tabungan anggota sebagai salah
satu bentuk investasi
e. Sebagai stimulus agar timbul hasrat untuk menyimpan atau
menabung di koperasi
3. Apa tujuan dari koperasi simpan pinjam ?
Jawab :
Untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan
makmur berlandaskan UUD 1945.
4. Sebutkan beberapa prinsip dasar koperasi simpan pinjam!
Jawab :
a. Keanggotaan sifatnya terbuka dan sukarela.
b. Koperasi ini dikelola secara mandiri dan demokratis.
c. Kekuasaan tertinggi ada pada rapat anggota.
d. Laba koperasi dari Sisa Hasil Usaha (SHU) diberikan kepada
anggota secara adil sesuai kesepakatan
5. Sebutkan contoh koperasi simpan pinjam beserta tujuannya!
Jawab :
a. Koperasi Unit Desa
Tujuannya untuk memenuhi keperluan para anggotanya dalam hal
peralatan dan bahan pertanian, serta melayani simpan pinjam kepada
anggotanya.
b. Koperasi Serba Usaha
Tujuannya untuk membantu para anggotanya dalam permodalan dan
pengembangan usaha.
c. Koperasi Pasar
Tujuannya untuk membantu anggotanya dalam hal simpan pinjam
modal dan hasil usaha serta penyedia keperluan usaha para anggota.
6. Apa saja fungi dan peran koperasi simpan pinjam!
Jawab :
a. Fungsi dan peran simpanan :
1) Uang yang disimpan lebih aman, terjamin, dan produktif.
2) Uang simpanan di koperasi bisa menjadi investasi untuk masa tua
karena besarnya akan terus bertambah.
3) Semua uang simpanan di koperasi dapat diambil seluruhnya jika
ingin berhenti menjadi anggota.
4) Menimbulkan keinginan untuk menabung uang kepada para
anggota.
b. Fungsi dan peran pinjaman :
1) Adanya kredit pinjaman dari koperasi akan membantu para
anggota meningkatkan pendapatan dari usahanya, dan pada
akhirnya akan membantu mengentaskan kemiskinan.
2) Proses pemberian kredit kepada anggota lebih mudah dan cepat,
tanpa agunan atau jaminan kredit.
3) Pemberian pinjaman dengan bunga yang sangat rendah kepada
para anggota koperasi
7. Pada awal tahun 2020, karyawan PT Bunga Dahlia yang berlokasi di
kawasan industri Jakarta, ingin mendirikan koperasi. Koperasi ini
direncanakan akan bergerak dibidang usaha jasa simpan pinjam. Pada
bulan Agustus 2020, didirikanlah koperasi oleh 200 orang karyawan
perusahaan tersebut dan diberi nama Koperasi “ Mitra Utama”. Untuk
aktivitas harian, koperasi akan menggunakan salah satu ruangan di
perusahaan sebagai kantor.
13
6 Agustus 2020, Koperasi Mitra Utama membeli peralatan kantor,
seperti kursi, meja, lemari arsip, komputer, printer, dan sebagainnya,
seharga Rp 25.000.000. Pembelian peralatan kantor ini sebagian
dibayar secara tunai dan sebagiannya lagi secara kredit dari Toko
AUL, salah satu supplier PT. Bunga Dahlia. Dari jumlah itu
sebanyak Rp 9.000.000 telah dibayar tunai dan sisanya akan dibayar
dalam waktu 4 bulan.
7 Agustus 2020, Koperasi Mitra Utama juga membeli peralatan
kantor, seperti kertas , pensil, pulpen, rautan pensil, penggaris, buku,
dan sebagainya seharga Rp 2.500.000. Pembelian ini dilakukan
secara tunai dengan menggunakan uang koperasi “Mitra Utama”.
Pada tanggal 2 September 2020, setiap anggota koperasi
menyetorkan uang sebesar Rp 50.000 per orang sebagai simpanan
wajib anggota.
Pada tanggal 5 September 2020, Koperasi “Mitra Utama”
memperoleh kredit usaha dari Bank BRI sebesar Rp 80.000.000.
Pada tanggan 6 September 2020, sejumlah anggota koperasi
menyimpan uangnya sebesar Rp 15.000.000 di kopersi “Mitra
Utama”.
Pada tanggal 10 September 2020, koperasi “Mitra Utama”
memberikan pinjaman uang kepada 25 orang anggotanya sebesar Rp
6.000.000 per orang, dengan nilai total pinjaman sebesar Rp
150.000.000 pada suku bunga 3% per bulan.
Pada tanggal 29 September 2020, anggota koperasi yang meminjam
uang pada koperasi membayar angsuran pokok, bunga pinjaman, dan
jasa provisi sebesar Rp 20.000.000. dari jumlah itu Rp 15.000.000
merupakan angsuran pokok pinjaman, sebesar Rp 3.600.000
merupakan pembayaran bunga pinjaman, dan sebesar Rp 2.400.000
merupakan jasa provisi.
Pada tanggal 30 September 2020, dibayar gaji 2 orang karyawan
koperasi sebesar Rp 800.000 per orang,. Kedua karyawan itu mulai
bekerja pada tanggal 1 September 2020. Pada saat yang sama,
koperasi membayar beban bunga pinjaman ke Bank BRI sebesar Rp
1.000.000.
Pada tanggal 31 September 2020, Koperasi Mitra Utama membayar
seperempat utangnya kepada Toko AUL.
Berdasarkan transaksi yang terjadi selama dua bulan tersebut, antara awal
bulan Agustus hingga akhir bulan September 2020, susunlah jurnalnya !
Jawaban:
TANGGAL KETERANGAN DEBIT KREDIT
02-Aug-20 Kas Rp 120.000.000
Simpanan Pokok Rp 120.000.000
15
29-Sep-20 Kas Rp 20.000.000
Piutang Anggota Rp 14.000.000
Partisipasi Jasa Rp 4.500.000
Pinjaman
Partisipasi Jasa Rp 1.500.000
Provisi
17