Anda di halaman 1dari 25

Pengertian Konstitusi

Istilah konstitusi berasal dari bahasa Perancis (constituer)  yang berarti membentuk. Secara


istilah berarti pertauran  dasar mengenai pembentukan negara. Dalam bahasa belanda istilah
konstitusi di kenal dengan istilah “Ground wet “ yang di terjemahkan sebagai undang-undang
dasar. Dalam bahasa indonesia, wet di terjemahkan sebagai undang undang, dan Ground yang
berarti tanah. Dengan ini maka konstitusi memuat aturan-aturan pokok mengenai sendi-sendi 
yang diperlukan untuk berdirinya negara. Istilah konstitusi dalam bahasa
inggris constitution  yang memiliki makna keseluruhan dari peraturan-peraturan baik yang
tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara megikat cara bagaimana suatu pemerintahan
dilaksankan dalam masyarakat. Konstitusi dalam arti luas mencakup baik yang tertulis maupun
yang tidak tertulis sehingga secara demikian konstitusi itu ada dua macam yaitu konstitusi
tertulis yang disebut undang- undang dasar dan konstitusi tidak tertulis yang biasa disebut
konveksi. Menurut Miriam Budiarjo, konstitusi adalah suatu piagam yang menyatakan cita-cita
bangsa dan merupakan dasar organisasi kenegaraan suatu bangsa. Sedangkan undang-undang
dasar merupakan bagian tertulis dalam konstitusi.

Suatu konstitusi menggambarkan seluruh sistem ketatanegaraan suatu negara, yaitu berupa
kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah negara. Peraturan peraturan
tersebut ada yang berbentuk tertulis sebagai keputusan badan yang berwenang, ada pula yang
bersumber dari peraturan yang tidak tertulis seperti norma, kebiasaan, adat istiadat, dan konvensi
masyarakat. Khusus untuk konvensi, meskipun peraturan tersebut tidak tertulis., namun bukan
berarti tidak efektif dalam mengatur kehidupan negara.
Dalam perkembangan politik dan ketatanegaraan, istilah konstitusi mempunyai 2 pengertian
sebagai berikut:
-          Dalam pengertian luas, “konstitusi” berarti keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar
atau hukum dasar (droit constitunelle). Konstitusi seperti halnya hukum, ada yang dalam bentuk
dokumen tertulis, atau juga berupa campuran dari dua unsur tersebut. Pelopornya adalah
Bolingbroke.
-          Dalam pengertian sempit (terbatas), “konstitusi” berarti piagam dasar atau undang-undang
dasar (loiconstitunelle), yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar
negara; contoh, UUD 1945. Jadi, konstitusi dalam arti sempit, merupakan sebagai satu dokumen
tertulis yang lengkap.

Sejarah Konstitusi
Catatan historis timbulnya negara konstitusi sebenarnya merupakan proses sejarah yang
panjang dan menarik untuk dikaji. Konstitusi sebagai suatu kerangka kehidupan politik telah
disusun melalui dan oleh hukum. Yaitu sejak zaman sejarah Yunani dimana mereka telah
mengenal beberapa kumpulan hukum pada masa kejayaan Athena. Pemahaman pada masa
itu henyalah merupakan suatu kumpulan dari peraturan serta adat kebiasaan semata-mata.
Kemudian pada masa Kekaisaran Roma pengertian konstitusi memperoleh tambahan arti
sebagai suatu kumpulan ketentuan serta peraturan yang dibuat oleh para kaisar. Termasuk
didalam nya pernyataan pendapat para ahli hukum serta adat kebiasaan setempat
disamping pada undang-undang.

Konstitusi Roma mempunyai pengaruh cukup besar sampai abad pertengahan. Dimana
konsep tentang kekuasaan tertinggi dari para kaisar Roma telah menjelma dalam bentuk
umum di Perancis. Bahkan kegandrungan orang Romawi akan masaorde telah memberikan
inspirasi bagi tumbuhnya paham “Demokrasi Perwakilan” dan “Nasionalisme”. Dua paham
inilah merupakan cikla bakal munculnya paham konstitusi modern.

Pada abad pertengahan corak konstitusi bergeser ke arah feodilisme yang mengandung
pengertian bahwa tanah dikuasai oleh para tuan tanah. Suasana seperti ini dibarengi oleh
adanya keyakinan bahwa setiap orang harus mengabdi pada salah satu tuannya. Sehingga
raja yang semestinya mempunyai status lebih tinggi dari pada tuan rumah dan menjadi
tidak mendapat tempat. Pada abad VII (zaman klasik) lahirlah konstitusi Madinah yang
dibentuk pada awal masa klasik Islam tepatnya sekitar tahun 622 M. Sedangkan di Eropa
kontitusi, pihak raja lah yang memperoleh kemenangan yaitu ditandai dengan semakin
kokohnya absolutisme. Khususnya di Perancis, Rusia, dan Australia pada abad ke-15.Lain
halnya di Inggris, kaum bangsawan lah yang mendapat kemenangan dan sebagai puncak
kemenangannya ditandai dengan pecahnya revolusi istana pada tahun 1688. Kemenangan
kaum bangsawan dalam revolusi istana ini telah menyebabkan berakhirnya absolutisme di
Inggris, serta munculnya parlemen sebagai pemegang kedaulatan.Konstitusi sebagai UUD
dalam hukum dasar yang mempunyai arti penting atau sering disebut dengan konstitusi
modern. Baru muncul bersamaan dengan semakin berkembangnya sistem demokrasi
perwakilan dan konsep nasionalisme. Demokrasi perwakilan muncul sebagai pembunuhan
rakyat akan kehadiran lembagalegislatif. Lembaga ini diharapkan dapat membuat UUD
untuk mengurangi serta membatasi dominasi hak-hak raja. Alasan inilah yang mendudukan
konstitusi sebagai hukum dasar yang lebih tinggi daripada raja. Sekaligus terkandung
maksud memperkokoh lembaga perwakilan rakyat. Beralih pada masa perang dunia I tahun
1914 telah banyak memberikan dorongan yang dahsyat bagi konstitusionalisme. Yaitu,
dengan jalan menghancurkan pemerintahan yang tidak liberaldan menciptakan negara baru
dengan konstitusi yang berdasarkan demokrasi dan nasionalisme.

Cara mengubah konstutusia.Perubahan konstutusi pasca amandemen UUD 1945.

Menurut Miriam Budiarjo ada 4 macam prosedur dalam mengubah konstitusi yaitu :

1)Sidang badan legislatif dengan ditambah beberapa syarat, misalnya : pencapaian kuorum
dalam jumlah minimum untuk menerimanya.

2)Referendum yaitu permintaan pendapat rakyat tentang perlunya perubahan atau


tidakterdapat konstitusi.
3)Melalui negara-negara bagian dalam negara federal.

4)Melalui musyawarah khusus.

Di Indonesia, prosedur perubahan diatur dalam pasal 37 UUD 1945 dan peraturan lainnya
seperti ketetapan MPR No.1/MPR/193 dan peraturan lainnya. Menurut pasal 37 UUD 1945.
Menyebutkan :

1)Untuk mengubah UUD sekurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota MPR harus
hadir.

2)Keputusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota


yang hadir.

Sedang menurut Tap MPR No.1/MPR/1/93 tentang referendum, prosedur perubahan UUD
1945 sebagai berikut :

1)Usul perubahan itu diajukan oleh sekurang-kurangnya 3 fraksi secara utuh disertai tanda
tangan peserta sidang.

2)Diadakan referendum

3)Hasil referendum sekurang-kurangnya 91% menyetujui perubahan UUD.

Berdasarkan pasal 37 UUD 1945 setelah di amandemen, perubahan UUD diatur sebagai
berikut :

1)Usul perubahan pasal UUD dapat diagendakan dalam sidang MPR apabila diajukan
sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggita MPR.

2)Setiap usul perubahan pasal UUD diajukan secara tertulis di tunjukkan jelas bagian yang
disusulkan untuk diubah beserta alasannya.

3)Untuk mengubah pasal UUD sidang MPR dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari anggota
MPR.

4)Putusan untuk mengubah pasal UUD dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya


50% + 1 dari seluruh anggota MPR.

5)Khusus tentang bentuk NKRI tidak dapat dilakukan perubahan

.b.Amandemen UUD 1945UUD 1945 telah mengalami 4 kali perubahan yaitu perubahan
pertama SU MPR tanggal 12-19 oktober 1999. Perubahan kedua pada sidang tahunan MPR
yang ditetapkan 19 agustus 2000. Perubahan ketiga dilakukan pada ST MPR tanggal 9
november 2001 sedangkan perubahan keempat dilaksanakan pada ST MPR 10 agustus 2002
tentu saja dengan hasil amandemen tersebut terjadilah perubahan dari segi redaksi,
kontennya, maupun maknanya. Perubahan itu juga ada pengurangan, ada penghapusan,
ada penambahan, dan ada yang baru sama sekali. Diantara hasil perubahan yang prinsipil
dari UUD 1945 hasil amandemen antara lain :

1)Tentang MPR dimana anggotanya berasal dari hasil pemilu (tidak ada yang di angkat).

2)Presiden dipilih langsung oleh rakyat.

3)Keberadaan DPH dihapus.

4) Munculnya lembaga yudikatif yaitu Mahkamah Konstitusi (MK).

5) Masa jabatan presiden maksimal 2 periode.

6) Ada pembatasan-pembatasan tentang wewenang presiden.

7) Dimasukannya tentang pasal-pasal hak asasi manusia.

8) Pemerintahan memperioritaskan anggran pendidikan miminal 20% dari APBN dan APBD
dan lain-lainnya.

Dengan ditetapkannya perubahan UUD 1945 pada tanggal 10 Agustus 2002 maka UUD
1945 hanya terdiri atas pembukaan dan hutang tubuh (pasal-pasalnya). Sedangkan status
penjelasannya UUD 1945 yang dulunya merupakan lampiran yang tak terpisahkan dari
naskah UUD. Sekarang tidak alagi diakui sebagai bagian tak terpisahkan dari naskah UUD
1945.Adapaun hal-hal pokok yang diatur dalam batang tubuh UUD 1945 hail amandemen
adalah :

1)    Sistem pemerintahan negara.

2)    Kelembagaan Negara

3)    Pemerintah daerah

4)    Hubungan antara negara dan warga negara/penduduk.

5)    Bendera dan bahasa.

6)    Perubahan UUD.
7)    Aturan peralihan dan tambahan.7

Tata Urutan Perundang-Undangan RITata urutan perundang-undangan yang berlaku di


Indonesia sejak orde lama, orde baru, hingga sekarang ini telah mengalami beberapa
perubahan. Pada awalnya, tercantum dalam TAP MPR No. V/MPR/173 dan TAP MPR
No.IX/MPR/1978. Di era reformasi tata urutan peraturan perundangan itu diubah dengan
keluarnya TAP MPR No.III/MPR/2003 kemudian pada tahun 2004 tata aturan perundangan
disusun berdasarkan UU No. 10 Tahun 2004 yang isinya sebagai berikut :1)UUD 1945

2)Undang-undang/Perpu

3)Peraturan pemerintahan

4)Perpres

5)Perda

Hakikat dan Fungsi Konstitusi


Menurut Bagir Manan, hakikat dari konstitusi merupakan perwujudan paham tentang
konstitusi atau konstitusionalisme, yaitu pembatasan terhadap kekuasaan pemerintah di
satu pihak dan jaminan terhadap hak –hak warga Negara maupun setiap penduduk pihak
lain. Sedangkan menurut Sri Soemantri, dengan mengutip pendapat Steenbeck, menyatakan
bahwa terdapat tiga materi muatan pokok dalam konstitusi, yaitu jaminan hak-hak asasi
manusia, susunan ketatanegaraan yang bersifat mendasar, dan pembatasan kekuasaan.

 Dalam paham konstitusi demokrasi dijelaskan bahwa isi konstitusi meliputi:

a.        Anatomi kekuasaan tunduk pada hukum

b.        Jaminan dan perlindungan hak-hak asasi manusia

c.        Peradilan yang bebas dan mandiri

d.        Pertanggungjawaban kepada rakyat sebagai sendi utama dari asas kedaulatan rakyat.

 Konstitusi memiliki fungsi-fungsi yang oleh Jimly Asshidiqie, guru besar hukum tatanegara
UI diperinci sebagai berikut:

a.       Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ negara

b.       Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara


c.       Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar    organ Negara dengan warga negara

d.      Fungsi pemberiataun sumber legitimasi terhadap kekuasaaan Negara atau pun


kegiatan penyelenggaraan kekuasaan negara

e.       Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kuasaan yang asli (yang
dalam system demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara.

f.       Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control), baik dalam arti sempit
hanya di bidang social dan ekonomi.

g.       Fungsi sebagai sarana perekayasa dan pembaruan masyarakat  (social engineering


atau social reform)

 Carl J. Friedrich berpendapat,

 ”konstitusionalisme adalah gagasan bahwa pemerintah merupakan suatu kumpulan


aktivitas yang diselenggarakan atas nama rakyat, tetapi yang tunduk kepada beberapa
pembatasan yang dimaksud untuk memberi jaminan bahwa kekuasaan yang diperlukan
untuk pemerintahan itu tidak disalahgunakan oleh mereka yang mendapat tugas untuk
memerintah. Pembatasan yang dimaksud termaktub dalam konstitusi.”

 Jadi, konstitusi memiliki fungsi untuk mengorganisir kekuasaan agar tidak dapat digunakan
secara paksa dan sewenang -wenang. Di dalam gagasan konstitusinalisme, konstitusi atau
undang-undang tidak hanya merupakan suatu dokumen yang mencerminkan pembagian
kekuasaan. Akan tetapi, dalam gagasan konstitusionalisme, konstitusi dipandang sebagai
lembaga yang mempunyai fungsi khusus, yaitu menentukan dan membatasi kekuasaan di
satu pihak dengan  melakukan perimbangan kekuasaan antara eksekutif, parlemen, dan
yudikatif.

Dinamika Pelaksanaan Konstitusi


Sebagai negara hukum, Indonesia mem iliki konstitusi yang sering disebut sebagai UUD
1945. UUD dirancang sejak 29 Mei 1945 smapai 16 Juli 1945 oleh BPUPKI. UUD atau
konstitusi negara Republik Indonesia disahkan dan ditetapkan pleh PPKI pada hari sabtu
tanggal 18 Agustus 1945. Dengan demikian sejak itu Indonesia telah menjadi suatu negara
modern karena telah memiliki suatu sistem ketatanegaraan, yaitu Undang-undang Dasar
1945 atau konstitusi negara yang memuat tata kerja konstitusi modern.
Dalam sejarahnya, sejak proklamasi 17 Agustus 1945 hingga sekarang di Indonesia telah
berlaku tiga macam undang-undang dasar dalam empat periode, yaitu :
a.    Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949 berlaku UUD 1945. UUD 1945 terdiri dari
bagian pembukaan, batang tubuh (16 bab), 37 pasal, 4 pasal Aturan Peralihan, 2 ayat Aturan
Tambahan dan bagian penjelasan.
b.     Periode 27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950 berlaku UUD RIS. UUD RIS terdiri atas 6
bab, 197 pasal dan beberapa bagian.
c.     Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 berlaku UUDS 1950 yang terdiri atas 6 bab, 146
pasal dan beberapa bagian.
d.     Periode 5 Juli 1959 – 1967 -  sekarang kembali berlaku UUD 1945.

Diantara hasil perubahan yang prinsipil dari amandemen UUD 1945 antara lain :
1.      Tentang MPR dimana anggotanya semua berasal dari hasil pemilu (tidak ada yang
diangkat)
2.      Presiden dipilih langsung oleh rakyat
3.      Keberadaan DPA dihapus
4.      Munculnya lembaga yudikatif yang baru yaitu MK
5.      Masa jabatan presiden maksimal hanya 2 periode
6.      Ada pembatasan-pembatasan tentang wewenang presiden
7.      Dimasukkannya pasal-pasal hak asasi manusia.
8.      Pemerintah memprioritaskan anggaran pendidiikan minimal 20% dari APBN dan APBD
dan lain lainnya.
Institusi dan Mekanisme Pembuatan Konstitusi
Institusi Legislasi
Institusi (lembaga) yang bertugas untuk membuat konstitusi dan peraturan perundang-
undangan yang ada dibawahnya adalah meliputi dua institusi, yaitu: Badan Legislatif (DPR)
dan Badan Eksekutif (presiden). Kedua institusi ini bertugas untuk membuat undang-
undang.Dalam UUD 1945 pasal 20 sampai 22 Adijelaskan tentang kelembagaan serta
mekanisme pembuatan konstitusi ataulebih tepatnya pembuatan dasar-dasar Negara.
Berikut adalah bunyi pasal 20, 20 A, 21, 22, dan 22 A :
a.       Pasal 20 “(1) Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-
undang. (2) setiap rancangan undag-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan
Presiden untuk mendapat persetujuan bersama. (3) jika rancangan undang-undang itu tidak
mendapat persetujuan bersama, racangan undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi
dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.(4) presiden mengesahkan rancangan
undang-undang yang telah disetujuibersama untuk menjadi Undang-undang.(5) dalam ha
rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh
presiden dalam waktu tiga puluh hari sejak rancangan undang-undang tersebut disetujui,
rancangan undag-undag tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib diundangkan.”
b.      Pasal 21 “(1) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak megajukan usul rancangan
undang-udang. (2) jika ranvangan itu, meskipun disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat,
tidak disyahkan oleh Pesiden, maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam masa
peridangan Dewan perwakilan Rakyat masa itu.”
c.       Pasal 22 “  (1) dalam hal ihwal kepentingan yang memaksa, Presiden berhak
menetapkan Peraturan Pemerintah sebagai pengganti undag-undang. (2) Peraturan
Pemerintah itu harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat dalam persidangan
berikut. (3) jika tidak mendapat persetujuan, maka Peraturan Pemerintah itu harus dicabut”
d.      Pasal 22 A” ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pemebntukan undang-undang
diatur dengan Undang-Undang.”
Sedang tingkat I dan II yang bertugas adalah masing-masing gubernur bersama DPRD
tingkat I dan bupati/walikota bersama DPRD tingkat II. Institusi lain diluar kedua institusi
diatas, baik yang bersifat infrastruktur maupun suprastruktur politik memiliki tugas memberi
dukungan sesuai dengan peran kompetensinya. Bentuk produk peraturan perundang-
undangan yang dihasilkan oleh institusi diatas adalah berupa UUD, UU, PERPU dan PP, serta
PERDA.

Pengertian Rule of Law


Pengertian Rule The law

Gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja maupun penyelenggaraan


negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu peraturan perundang-undangan dan
pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala peraturan perundang-undangan itulah
yang sering diistilahkan dengan Rule of Law. Misalnya gerakan revolusi Perancis serta
gerakan melawan absolutisme di Eropa yang dimulai pada abad ke-19.  
Berdasarkan pengertiannya, Friedman (1959) membedakan rule of law menjadi dua, yaitu
pengertian secara formal (in the formal sense) dan pengertian secara hakiki/materil
(ideological sense). Secara formal, rule of law adalah kekuasaan umum yang terorganisir
(organized public power), contohnya untuk proses penegakan hukum di Indonesia
dilakuakn oleh lembaga penegak hukum yang terdiri dari Kepolisian, Kejaksaan, Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Badan Peradilan. Sedangkan secara hakiki, rule of law
terkait dengan penegakan hukum yang menyangkut ukuran hukum, yaitu baik dan buruk
(just and unjust law).
Rule of Lawadalah suatu doktrin hukum yang mulai muncul pada abad ke 19, bersamaan
dengan kelahiran negara konstitusi dan demokrasi. Ia lahir sejalan dengan tumbuh suburnya
demokrasi dan meningkatnya peran parlemen dalam penyelenggaraan negara dan sebagai
reaksi terhadap negara absolut yang berkembang sebelumnya. Rule of Law merupakan
konsep tentang common law dimana segenap lapisan masyarakat dan negara beserta
seluruh kelembagaannya menjunjung tinggi supremasi hukum yang dibangun diatas prinsip
keadilan dan egalitarian. Rule of Lawadalah rule by the law dan bukan rule by the man. Ia
lahir mengambil alih dominasi yang dimiliki kaum gereja, ningrat dan kerajaan, menggeser
negara kerajaan dan memunculkan negara konstitusi dari mana doktrin Rule of Lawini lahir.
Ada tidaknya Rule of Lawdalam suatu negara ditentukan oleh “kenyataan” apakah rakyatnya
benar-benar menikmati keadilan, dalam arti perlakuan yang adil, baik sesama warganegara,
maupun dari pemerintah. Oleh karena itu, pelaksanaan kaidah-kaidah hukum yang berlaku
disuatu negara merupakan suatu premise bahwa kaidah-kaidah yang dilaksanakan itu
merupakan hukum yang adil, artinya kaidah hukum yang menjamin perlakuan yang adil
bagi masyarakat.
Latar Belakang Rule of Law

Rule of law adalah sebuah doktrin yang muncul di abad ke-19, seiring kelahiran negara
konstitusi dan demokrasi. Kelahirannya sejajar dengan munculnya reaksi terhadap negara
absolut yang berkembang sebelumnya, dan mengambil alih dominasi yang dimiliki kaum
gereja, ningrat, dan kerajaan, menggeser negara kerajaan dan memunculkan negara
konstitusi yang pada gilirannya melahirkan doktrin rule of law.
Di dalam catatan sejarah diungkapkan bahwa konsep negara hukum dapat dibedakan
menurut konsep Eropa Continental yang biasa dikenal dengan Rechtstaat dan dalam konsep
Anglo Saxon dikenal dengan Rule Of Law.  Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa Rechtstaat tersebut direduksi dalam sistem hukum yang dinamakan Civil Law atau
yang biasa kita sebut dengan Modern Roman Law. Konsep rechtstaat ini ditelaah secara
historis merupakan penentangan secara tajam atas pemikiran kaum Hegelianisme yang
mengembangkan absolutisme, jadi dapat dikatakan sebagai revolusioner. Berbeda
dengan Rule Of Law yang berkembang dengan metode evolusioner, yang direduksi dalam
sistem hukum Common Law.
Konsep Rechtstaat banyak mempengaruhi sistem hukum  di beberapa negara termasuk
sistem hukum Indonesia. Secara jelas konstitusi negara Indonesia memuat apa yang
dinamakan dengan Rechtstaat ini dalam rangkaian kata “Indonesia ialah negara berdasar
atas hukum (rechtstaat)... dan selanjutnya, hal ini tertuang  dalam UUD 1945.
Kedudukan argumentasi diatas dapatlah dianalisis sebagai wahana memperdalam kajian
telaah terhadap apa yang dinamakan dengan konsep negara hukum menurut Rule Of Law,
pada pembahasan penulis menguraikan senarai-senarai yang relevan dengan apa yang
ingin dikemukakan.

Fungsi Rule of Law dan Prinsip -Prinsip Rule of Law


Pelaksanaan Rule Of Law  mengandung keinginan untuk terciptanya Negara hukum, yang
membawa keadilan bagi seluruh rakyat. Sehingga negara harus bertanggung jawab atas
kesejahteraan rakyatnya, untuk itu negara tidak hnaya sebagai “penjaga malam”
saja,  melainkan harus ikut melaksankan upaya-upaya mewujudkan kesejahteraan
masyarakat di sektor ekonomi dan sosial.

Berikut adalah fungsi dari Rule ofLaw adalah :


1. Menjamin kesejahteraan masyarakatnya disektor sosial ekonomi.
2. Melindungi konstitusional, maksutnya selain melindungi hak individualisme,
konstitusi hendaknya juga menentukan tejnis prosedural untuk memperoleh
perlindungan atas hak-hak yang dijamin.
3. Memberikan kebebasan kepada rakyatnya, berupa kebebasan menyampaikan
pendapat, berserikat, berorganisasi, dan berposisi.

Prinsip-prinsip tersebut pada hakikatnya merupakan jaminan secara formal terhadap “rasa
keadilan” bagi rakyat Indonesia dan juga “keadilan sosial”, sehingga Pembukaan UUD 1945
bersifat tetap dan instruktif bagi penyelenggaraan negara. Dengan demikian, inti dari Rule
of Law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakat, terutama keadilan sosial. Prinsip-
prinsip di atas merupakan dasar hukum pengambilan kebijakan bagi penyelengagara
negara/pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah, yang berkaitan dengan
jaminan atas rasa keadilan terutama keadilan sosial.

Prinsip-prinsip rule of law, secara formal termuat dalam pasal-pasal UUD 1945, yaitu:

1. Negara Indonesia adalah Negara hukum (pasal 1 ayat 3).


2. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (pasal 24 ayat
1).
3. Segenap warna Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya (pasal 27 ayat 1)
4. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlidnungan dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum (pasal 28 D ayat 1).
5. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja (Pasal 28 D ayat 2).

Prinsip-prinsip Rule of Law secara Hakiki dalam Penyelenggaraan


PemerintahanPrinsip-prinsip Rule of Lawsecara hakiki(materiil) sangat erat kaitannya
dengan “the enforcement of the rules of law” dalam penyelenggaraan pemerintahan
terutama dalam hal penegakan hukum dan implementasi prinsip-prinsip Rule of Law.
Berdasarkan pengalaman berbagai negara dan hasil kajian menunjukkan bahwa
keberhasilan “the enforcement of the rules of law” tergantung kepada kepribadian
nasional masing-masing bangsa (Sunarjati Hartono, 1982). Hal ini didukung oleh
kenyataan bahwa Rule of Lawmerupakan institusi sosial yang memiliki struktur
sosiologis yang khas dan mempunyai akar budayanya yang khas pula. Rule of Lawini
juga merupakan legalisme, suatu aliran pemikiran hukum yang didalamnya
terkandung wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antar manusia, masyarakat
dan negara, yang dengan demikian memuat nilai-nilai tertentu yang memiliki
struktur sosiologisnya sendiri. Legalisme tersebut mengandung gagasan bahwa
keadilan dapat dilayani melalui pembuatan sistem peraturan dan prosedur yang
sengaja bersifat objektif, tidak memihak, tidak personal, dan otonom. Secara
kuantitatif, peraturan perundang-undangan yang terkait dengan Rule of Lawtelah
banyak dihasilkan di negara kita, namun implementasi/penegakannya belum
mencapai hasil yang optimal, sehingga rasa keadilan sebagai perwujudan
pelaksanaan Rule of Lawbelum dirasakan sebagian besar masyarakat.

Strategi Pelaksanaan (Pengembangan) Rule of Law


Agar pelaksanaan (pengembangan) Rule of Lawberjalan efektif sesuai dengan yang
diharapkan, maka: a.Keberhasilan “the enforcement of the rules of law” harus didasarkan
pada corak masyarakat hukum yang bersangkutan dan kepribadian nasional masing-masing
bangsa; b.Rule of Lawyang merupakan institusi sosial harus didasarkan pada akar budaya
yang tumbuh dan berkembang pada bangsa; c.Rule of Lawsebagai suatu legalisme yang
memuat wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antar manusia, masyarakat dan
negara, harus dapat ditegakkan secara adil, dan hanya memihak kepada keadilan. Untuk
mewujudkan hal tersebut, perlu dikembangkan hukum progresif (Satjipto Rahardjo, 2004),
yang memihak hanya kepada keadilan itu sendiri, bukan sebagai alat politik yang memihak
kepada kekuasaan seperti seperti yang selama ini diperlihatkan. Hukum progresif
merupakan gagasan yang ingin mencari cara untuk mengatasi keterpurukan hukumdi
Indonesia secara lebih bermakna. Asumsi dasar hukum progresif bahwa “hukum adalah
untuk manusia”, bukan sebaliknya, hukum bukan merupakan institusi yang absolut dan final,
hukum selalu berada dalam proses untuk terus menerus menjadi (law as process, law in the
making). Hukum progresif memuat kandungan moral yang sangat kuat, karene tidak ingin
menjadikan hukum sebagai teknologi yang tidak bernurani, melainkan sustu institusi yang
bermoral yaitu kemanusiaan. Hukum progresif peka terhadap perubahan-perubahan dan
terpanggil untuk tampil melindungi rakyat untuk menuju ideal hukum. Hukum progresif
menolak keadaan status quo, ia merasa bebas untuk mencari format, pikiran, asas serta aksi-
aksi, karena “hukum untuk manusia”.Arah dan watak hukum yang dibangun harus berada
dalam hubungan yang sinergis dengan kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia, atau “back
to law and order”, kembali kepada orde hukum dan ketaatan dalam konteks Indonesia.
Artinya, bangsa Indonesia harus berani mengangkat “Pancasila” sebagaialternatif dalam
membangun “negara berdasarkan hukum” versi Indonesia sehingga dapat menjadi “Rule of
Moral” atau “Rule of Justice” yang bersifat “ke-Indonesia-an” yang lebih mengedepankan
“olah hati nurani” daripada “olah otak”, atau lebih mengedepankan komitmen moral.

Pre test

A.    Betul Salah
1. Konstitusi adalah peraturan yang tertulis dan tidak tertulis, sedangkan Undang-
Undang Dasar adalah bagian tidak tertulis dari konstitusi. Salah
2. Fungsi rule of law pada hakikatnya merupakan jaminan secara formal terhadap rasa
keadilan bagi rakyat Indonesia dan juga keadilan sosial. Benar
3. Perubahan pertama UUD tahun 1999 adalah delapan pasal tentang hak dan
kewajiban presiden dan wakil presiden serta hak legislatif. Benar
4. Prinsip-prinsip rule of law di dalam pembukaan UUD 1945 bersifat tidak tetap dan
tidak instruktif bagi penyelenggara negara. Salah
5. Tujuan konstitusi adalah membatasi tindakan sewenang-wenang pemerintah,
menjamin hak-hak rakyat yang diperintah, dan menetapkan pelaksanaan kekuasaan
yang berdaulat. Benar
6. Konstitusi adalah hukum tertinggi yang harus dipatuhi oleh setiap elemen
masyarakat dalam suatu negara. Benar
7. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa terdapat dalam UUD pasal 28 E ayat 1 dan pasal
30. Salah
8. KPK ditetapkan dengan UU Nomor 20 Tahun 2002 dengan tujuan meningkatkan
daya guna terhadap pemberantasan tindak pidana korupsi. Benar
9. Rule of law adalah rule by the law dan bukan rule by the man. Benar
10. Salah satu inti penerapan sistem pemerintahan pascaamandemen konstitusi (UUD
1945) adalah pelaksanaan pemilu langsung presiden dan wakil presiden. Benar
11. Salah satu syarat terselenggaranya pemerintahan yang demokrasi menurut rule of
law adalah tidak adanya kebebasan berpendapat. Salah
12. Konstitusi dalam arti sempit adalah Undang-Undang Dasar 1945. Benar
13. Komisi Pemberatasan Korupsi bukan merupakan lembaga rule of law. Salah
14. Salah satu prinsip rule of law di Indonesia yaitu Indonesia merupakan negara
hukum. Benar
15. Amandemen pertama UUD 1945 pada Sidang Umum MPR 18 September
1999. Salah
Post

A.    Pilihan Ganda


1. Konstitusi yang hanya dapat dirubah jika dengan  menggunakan proses khusus
adalah konstitusi yang bersifat …
2. permanen
3. umum
4. rigid
5. flekksibel
6. tertulis
1. Konstitusi dalam pengertian sempit adalah …
2. Pancasila
3. UUD
4. UU organic
5. Konvensi/Kebiasaan
6. Peraturan perundan-undangan lainnya
1. Keseluruhan aturan dan ketentuan yang
menggambarkan system ketatanegaraan suatu
negara merupakan pengertian dari …
2. konstitusi dalam arti sempit
3. konstitusi dalam arti luas
4. konstitusi dalam arti menengah
5. konstitusi dalam arti umum
6. konstitusi dalam arti tertentu
1. Yang bukan menjadi isi konstitusi
adalah …
2. sifat, bentuk gegara dan bentuk
pemerintahan
3. identitas Negara
4. jaminan hak-hak azazi manusia
5. dasar filsafat suatu Negara
6. ketentuan organisasi, wewenang, cara
pembentukan, kedudukan lembaga
Negara
1. Pada bagian awal
suatu konstitusi
biasanya berisi
tentang…
2. cara melakukan
perubahan konstitusi
3. asas dan tujuan
Negara
4. identitas Negara
5. kedudukan dan
wewenang lembaga
Negara
6. jaminan dan
perlindungan hak
asasi manusia
1. Sebag
ai
warga
Negara
dalam
hidup
berban
gsa
dan
berneg
ara
sudah
selayak
nya
memilik
i sikap
menge
mbang
kan
pola
hidup

2. konsu
mtif
3. individu
alis
4. materia
lis
5. ingin
mengu
asai
6. taat
pada
aturan
yang
berlak
u
1. U
U
D

1
9
4
5

j
u
g
a

m
e
m
p
u
n
y
a
i

f
u
n
g
s
i

d
a
n

p
e
r
u
b
a
h
a
n

s
e
b
a
g
a
i

a
l
a
t

c
o
n
t
r
o
l

y
a
n
g

b
e
r
a
r
t
i


1. alat pengece
UUD itu sen
2. alat pengece
secara mate
UU
3. alat pengec
apakah nor
hukum yan
lebih renda
sesuai atau
tidak denga
ketentuan
UUD 1945
4. alat untuk
melaksanak
norma-norm
yang berlaku
saat itu
5. alat untuk
menentukan
apakah laya
atau tidak su
keputusan
pemeerintah
dibuat
7. Di tengah proses pembahasan perubahan UUD 1945 terdapat kesepakatan dasar
dalam melakukan perubahan dengan cara addendum yaitu perubahan dilakukan
dengan …
1. boleh merubah naskah asli diganti dengan yang baru
2. boleh merubah naskah asli ditambah dengan naskah baru
3. tetap mempertahankan naskah aslinya dan naskah
perubahannya diletakkan melekat pada naskah asli
4. tetap mempertahankan naskah asli dan naskah perubahannya
5. boleh merubah naslkah asli untuk penyempurnaannya
8. UUD Sementara 1950 pernah berlaku di Indonesia pada tanggal …
9. 17 Agustus 1950 s.d. 5 Juli 1959
10. 27 Desember 1949 s.d. 17 Agustus 1950
11. 18 Agustus 1945 s.d. 27 Desember 1949
12. 5 Juli 1959 s.d. 11 Maret 1966
13. 5 Juli 1959 s.d. 21 Mei 1989
1. Tujuan perubahan UUD Negara RI 1945 yang dilakukan bangsa
Indonesia adalah sebagai berikut …
2. membentuk struktur ketatanegaraan
3. mewujudkan kebebasan berpendapat
4. menyempurnakan aturan dasar mengenai tata negara
5. mempertegas kekuasaan pemerintah
6. memberikan pengukuhan hukum pemerintahan
1. Proses perubahan UUD 1945 yang  dilakukan oleh
MPR pembahasannya melalui beberapa tingkatan.
Pembahasan tingkat yang ketiga dilakukan oleh …
2. Badan Pekerja MPR
3. Rapat paripurna MPR
4. Komisi/Panitia Ad Hoc
5. Rapat Fraksi-fraksi
6. Sidang Umum MPR
1. Dalam melakukan perubahan-
perubahan atau amandemen terhadap
UUD 1945 terdapat kesepakatan yang
sangat mendasar yaitu tidak
melakukan perubahan terhadap …
2. pembukaan UUD 1945
3. batang tubuh UUD 1945
4. pasal-pasal mengenai lembaga
Negara
5. aturan peradilan
6. aturan tambahan
1. The rule of law
bersumber pada teori

2. Kedaulatan raja
3. Kedaulatan negara
4. Kedaulatan rakyat
5. Kedaulatan hukum
6. Kedaulatan Tuhan
1. Konstit
usi RIS
diubah
menjad
i UUD
S 1950
berdas
arkan
UU
Federal
Nomor
….tahu
n 1950.
2. 7
3. 8
4. 9
5. 10
6. 11 
1. B
e
r
i
k
u
t

i
n
i

a
d
a
l
a
h

b
a
d
a
n

p
e
r
a
d
i
l
a
n
s
e
b
a
g
a
i

l
e
m
b
a
g
a

r
u
l
e

o
f

l
a
w
,

k
e
c
u
a
l
i


.
2. M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g
3. M
a
h
k
a
m
a
h

K
o
n
s
t
i
t
u
s
i
4. P
e
n
g
a
d
i
l
a
n

T
i
n
g
g
i
5. K
P
K
6. P
e
n
g
a
d
i
l
a
n

N
e
g
e
r
i
 

A.    Betul Salah
1. Konstitusi adalah peraturan yang tertulis dan tidak tertulis, sedangkan Undang-
Undang Dasar adalah bagian tidak tertulis dari konstitusi. Salah
2. Fungsi rule of law pada hakikatnya merupakan jaminan secara formal terhadap rasa
keadilan bagi rakyat Indonesia dan juga keadilan sosial. Benar
3. Perubahan pertama UUD tahun 1999 adalah delapan pasal tentang hak dan
kewajiban presiden dan wakil presiden serta hak legislatif. Benar
4. Prinsip-prinsip rule of law di dalam pembukaan UUD 1945 bersifat tidak tetap dan
tidak instruktif bagi penyelenggara negara. Salah
5. Tujuan konstitusi adalah membatasi tindakan sewenang-wenang pemerintah,
menjamin hak-hak rakyat yang diperintah, dan menetapkan pelaksanaan kekuasaan
yang berdaulat. Benar
6. Konstitusi adalah hukum tertinggi yang harus dipatuhi oleh setiap elemen
masyarakat dalam suatu negara. Benar
7. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa terdapat dalam UUD pasal 28 E ayat 1 dan pasal
30. Salah
8. KPK ditetapkan dengan UU Nomor 20 Tahun 2002 dengan tujuan meningkatkan
daya guna terhadap pemberantasan tindak pidana korupsi. Benar
9. Rule of law adalah rule by the law dan bukan rule by the man. Benar
10. Salah satu inti penerapan sistem pemerintahan pascaamandemen konstitusi (UUD
1945) adalah pelaksanaan pemilu langsung presiden dan wakil presiden. Benar
11. Salah satu syarat terselenggaranya pemerintahan yang demokrasi menurut rule of
law adalah tidak adanya kebebasan berpendapat. Salah
12. Konstitusi dalam arti sempit adalah Undang-Undang Dasar 1945. Benar
13. Komisi Pemberatasan Korupsi bukan merupakan lembaga rule of law. Salah
14. Salah satu prinsip rule of law di Indonesia yaitu Indonesia merupakan negara
hukum. Benar
15. Amandemen pertama UUD 1945 pada Sidang Umum MPR 18 September
1999. Salah

Anda mungkin juga menyukai