Anda di halaman 1dari 3

SALAH ANGGAPAN AKAN MEMBAWA BENCANA BAGI

KITA SEMUA

Saya Alma Ayu Nuzuliyatuz Zahra dari Fakultas Ilmu Budaya prodi Sastra
Inggris akan membahas tentang maraknya berita hoax atau palsu yang beredar di
masyarakat serta cara menyikapinya dari sudut pandang netizen. Zaman sekarang
adalah zaman dimana akses internet bisa dilihat dimana saja dan kapan saja melalui
smartphone yang kita miliki. Tidak seperti zaman dahulu ketika kita akan melihat berita
harus melaui televisi atau membaca koran, maka dengan memiliki smartphone kita bisa
tau apa saja isi televisi atau koran hari itu juga. Pemakaiannya pun tidak hanya kalangan
menengah keatas tapi juga para kalangan menengah kebawah, karena semakin banyak
minat suatu barang maka semakin banyak pula yang memproduksi sehingga harga
barang tersebut juga semakin murah dan dapat dijangkau harganya.

Tidak hanya para orang dewasa saja yang dapat mengetahui berita melalui smartphone
tapi juga para remaja umur 13 tahun keatas bahkan ada pula anak kecil yang telah bisa
membaca juga ikut memegang smartphone sebagai kebiasaan. Dan pada beberapa kasus
bahkan seorang kakek atau nenek yang telah lanjut usia juga ikut serta dalam
kepemilikan smartphone. Maka dari itu jika saya menjadi seorang netizen sebaiknya
saya lebih cerdas dalam memilah berita agar orang orang yang membaca komentar atau
postingan saya tidak salah paham dan salah sangka terhadap berita tersebut.

Langkah awal yang harus kita lakukan sebagai seorang netizen adalah mengecek
kebenaran berita tersebut apakah sudah benar keabsahannya, apakah suda jelas
sumbernya dan apakah sudah bisa dipastikan kebenarannya. Dengan cara mencari
sumber berita tersebut dan juga mengumpulkan bukti bukti yang sekiranya dapat
meyakinkan kebenaran berita tersebut. Karena jika kita dari awal sudah salah langkah
maka seterusnya akan salah dan dapat menjerumuskan orang lain.

Lalu jika telah mengecek fakta berita tersebut baru kita sebagai seorang netizen dengan
berani dan juga bertanggung jawab boleh menyebarkan berita tersebut dengan disertai
sumber yang jelas. Karena apabila kita sembarangan menyebarkan berita tanpa tau
kebenaran dan faktanya maka bisa merugikan orang lain bukan hanya pihak pembaca
yang telat dirugikan oleh berita yang salah tapi juga orang atau apa saja yang terdapat
sebagai pelaku dalam berita tersebut bisa jadi dapat menimbulkan fitnah dan juga
pandangan negatif orang terhadap pelaku dalam berita tersebut.

Berita tersebut menjamur dengan cepat melalui media sosial apa saja yang sering
digunakan oleh masyarakan saat ini. Misal saja dari awal berita tersebut di posting oleh
seorang netizen di media sosial facebook maka orang yang melihat dan membaca berita
tersebut dengan mudah dapat mengambil atau mengcapturenya lalu disebarkan atau
diposting lagi olehnya ke beberapa media sosial seperti whatsapp , line atau instagram
dengan cepat bahkan dalam hitungan detik sekalipun. Dan fenomena tersebut pasti akan
terjadi seterusnya.

Lalu jika berita tersebut sudah diketahui oleh banyak orang maka beberapa oknum
biasanya akan berlomba lomba menyuarakan pendapatnya tentang berita tersebut dan
bahkan ada beberpa oknum yang memperjelas bukti berita tersebut melalui video atau
saksi saksi yang bahkan para membaca terkdang masih bingung apakan benar bukti
tersebut atau hanya rekayasa beberapa orang agar berita tersebut tetap hangan
dibicarakan oleh banyak orang.

Ditengah maraknya pemberitaan pasti ada saja yang menyebarkan bukti terkait berita
tersebut ada pula netizen yang menyangkal , protes atau membela berita tersebut dan
mengatakan bahwa berita tersebut adalah hoax atau palsu atau tidak benar. Lalu jika
sudah terjadi pihak pro dan pihak kontra maka makin ramai berita tersebut dan juga
makin besar dan makin banyak pula masalah yang timbul karena kicauan para netizen di
sosial media serta banyaknya orang yang ingin menyuarakan pendapat dan berlomba
lomba ingin agar pendapatnya menjadi unggul daripada yang lain.

Setelah berita tersebut membesar dan panas dibicarakan oleh oleh banyak orang
biasanya pelaku utama berita tersebut akan muncul ke permukaan atau yang lebih
tepatnya mengklarifikasi kebenaran berita tersebut apakah benar adanya terkait isi berita
yang telah banyak menyebar tersebut. Dan bahkan jika pelaku utama berita tersebut
telah datang, terkadang masyarkat masih ada saja yang menyangkal dan memberi
komentar bahwa bisa saja berita tersebut direkayasa dan seolah olah mereka tahu
kebenarannya padahal pelakunya sendiri telah bersuara dan mengatakan yang sebenar
benarnya.

Maka jika sudah terjadi kejadian seperti itu tidak ada lagi yang bisa kita lakukan selain
membiarkan berita tersebut berangsur angsur terlupakan oleh masyarakat dan juga
digantikan oleh berita lain yang lebih baru dan juga ramai diperbincangkan. Tanpa
adanya kejelasan dan kebenaran terkadang netizen memilih untuk mengabaikan dan
tidak memikirkan berita yang lalu dan malah membicarakan hal baru yang lebih segar
beredar.

Dengan adanya ketentuan diatas saya menyimpulkan bahwa sebagai netizen harus
bertindak dengan cermat dan pintar dalam memilah berita yang akan saya sampaikan
oleh masyarakat umum pengguna internet. Tidak menelan mentah mentah berita yang
telah ada tanpa adanya fakta atau kebenaran sebelum saya menemukan bukti yang
akurat atau mengetahuinya secara langsung dengan sumber yang terpecaya.
Dan juga walaupun sebagai netizen hendaknya jika ingin berkomentar di sosial media
harus dengan kata kata yang sopan dan juga baik. Agar tidak terjadi kekacauan ataupun
adanya keributan antar manusia. Perkataan yang tidak mengandung unsur negatif akan
membawa dampak positif bagi para pembacanya sedangkan komentar yang negatif akan
membuat para membaca bisa saja tersinggung atau orang yang kita komentari juga akan
terluka perasannya. Kita harus menjadi netizen yang bisa menjadi pedoman bagi yang
para pembaca bukannya malah menjadi provokator terhadap suatu berita. Bukan malah
menyulut api kebencian dan juga pikiran negatif bagi para pembaca.

Tetapi ternyata beberapa masyarakat yang telah berpikir cerdas mereka mengadakan
gerakan deklarasi Masyarakat Indonesia Anti-Hoax untuk menggapi maraknya
peredaran berita palsu aliat berita hoax di media sosial Indonesia belakangan ini.
Awalnya para netizen merasa gerah dengan adanya berita berita yang belum tentu
kebenarannya tetapi menjadi besar masalahnya karena pendapat orang lain yang
seenaknya, sehingga mereka membentuk grup grup anti hoax di media sosial agar tidak
semakin banyak berita hoax yang tersebar.

Kegiatan tersebut diharapkan bisa menarik minat masyarakat agar memakai media
sosial secara positif , tidak mudah percaya pada berita yang belum jelas kebenarannya
serta tidak menyebarkannya ke berbagai media sosial yang telah mereka miliki.
Dengan adanya gerakan tersebut diharapkan masyarakat akan tergerak hatinya untuk
ikut serta berinisiatif memerangi berita hoax di masa depan melalui media, koran atau
sumber sumber lainnya.

Semakin maju perkembangan teknologi hendaknya menjadikan kita menjadi pribadi


yang cerdas dan siap menghadapi beberapa hal yang sekiranya merugikan atau
menguntungkan untuk diri sendiri. Cerdas menyikapi permasalahan dan juga memilih
serta pintar dalam memilah apakah berita tersebut baik untuk diri kita sendiri atau justru
malah membuat kita menjadi pribadi yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai