Anda di halaman 1dari 22

PELATIHAN

KAPASITAS JALAN LUAR KOTA

MODUL 8

PERENCANAAN SURVEI
JALAN LUAR KOTA DAN
PERSIAPAN SEMINAR

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JALAN, PERUMAHAN,
PERMUKIMAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas perkenan-Nya Modul Diklat Kapasitas
Jalan Luar Kota ini dapat diselesaikan. Kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga modul ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.

Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta pendidikan dan


pelatihan (Diklat) Kapasitas Jalan Luar Kota dalam rangka meningkatkan
kemampuan aparatur sipil negara (ASN) khususnya yang tupoksinya berkaitan
dengan analisis jalan Luar Kota. Dengan mengikuti seluruh modul dalam diklat
Kapasitas Jalan Luar Kota ini, para peserta akan dibekali dengan kemampuan untuk
menganalisis dan merencanakan kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan
jalan baru atau peningkatan kapasitas jalan lama berdasarkan Manual Kapasitas
Jalan Indonesia. Kemampuan ini diharapkan akan membantu ASN dalam
menjalankan perannya dalam merancang, membangun dan mengevaluasi sistem
jalan Luar Kota.

Modul ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya modul ini.

Bandung, 2017
Kepala PUSDIKLAT Jalan, Perumahan, Permukiman,
dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

i
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................iii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .................................................................... iv
PENDAHULUAN................................................................................................. 1

MATERI 1 : TIPE-TIPE SURVEI LALU LINTAS ......................................................... 3

MATERI 2: KEBUTUHAN PERALATAN SETIAP TIPE SURVEI LALU LINTAS ..............10

MATERI 3 : KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TIPE-TIPE SURVEI LALU LINTAS .......13

MATERI 4 : PERANCANGAN SURVEI ..................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................16

ii
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

DAFTAR TABEL
Tabel 8.1 Klasifikasi Kendaraan Menurut Bina Marga ............................................... 6
Tabel 8.2 Kelebihan Dan Kekurangan Survei Dengan Metoda Manual ................... 13
Tabel 8.3 Kelebihan Dan Kekurangan Survei Dengan Metoda Digital ..................... 13

iii
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


Petunjuk penggunaan modul ini dimaksudkan untuk mempermudah peserta
pelatihan Kapasitas Jalan Perkotaan. Oleh karena itu, sebaiknya peserta pelatihan
memperhatikan beberapa petunjuk berikut ini.

1) Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini, sampai Anda mempunyai


gambaran kompetensi yang harus dicapai, dan ruang lingkup modul ini.
2) Baca dengan cermat bagian demi bagian, dan tandailah konsep-konsep
pentingnya.
3) Segeralah membuat rangkuman tentang hal-hal esensial yang terkandung
dalam modul ini
4) Untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang isi modul ini, tangkaplah
konsep-konsep penting dengan cara membuat pemetaan keterhubungan
antara konsep yang satu dengan konsep lainnya.
5) Untuk memperluas wawasan Anda, bacalah sumber-sumber lain yang
relevan baik berupa kebijakan maupun subtansi bahan ajar dari media
cetak maupun dari media elektronik.
6) Untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman Anda tentang isi
modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri,
kemudian lihat kunci jawabannya.
7) Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah dengan teman
sejawat atau catat untuk bahan diskusi pada saat tutorial.
8) Peserta membaca dengan seksama setiap Sub Materi Pokok dan
bandingkan dengan pengalaman Anda yang dialami di lapangan.
9) Jawablah pertanyaan dan latihan, apabila belum dapat menjawab dengan
sempurna, hendaknya Anda latihan mengulang kembali materi yang belum
dikuasai.
10) Buatlah rangkuman, buatlah latihan dan diskusikan dengan sesama
peserta untuk memperdalam materi.

iv
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Analisis kapasitas yang baik perlu didukung dengan data yang sesuai dengan
kebutuhan analisis kapasitas, maka pengetahuan terkait pengumpulan data dan
pengolahan data survei perlu dimiliki oleh peserta yang akan melakukan atau
mengawasi kegiatan analisis kapasitas.

Sebelum melakukan survei, perancang kegiatan analisis kapasitas perlu


mengetahui data-data lapangan yang diperlukan dalam analisis kapasitas. List
kebutuhan data ini sudah dijelaskan pada modul analisis segmen jalan terkait.
Karena itu peserta diharap untuk melihat kembali modul analisis kapasitas segmen
jalan yang dianalisis untuk memperoleh list kebutuhan data untuk analisis suatu
segmen jalan.

Setelah memperoleh list kebutuhan data untuk analisis kapasitas, peserta perlu
mempertimbangan cara dalam mengambil data lapangan. Cara yang berbeda
memerlukan peralatan yang berbeda dan memiliki keunggulan dan kekurangan
masing-masing.

1.2. Deskripsi Singkat


Modul ini bertujuan untuk memberikan kemampuan untuk melakukan kegiatan
berikut:
a) Mampu memahami tipe-tipe survei yang ada serta kelebihan dan
kekurangannya
b) Mampu merancang survei lalu lintas sesuai data lalu lintas yang dibutuhkan
Dengan modul ini peserta diharapkan mampu memiliki kemampuan untuk memilih
dan merencanakan survei sesuai dengan kebutuhan data untuk analisis kapasitas.

1.3. Tujuan Pembelajaran


Dengan mempelajari modul ini dan mengikuti mata diklat Perancangan Survei,
peserta akan memiliki kompetensi dasar:
a) Mampu memahami tipe-tipe survei yang ada serta kelebihan dan
kekurangannya
b) Mampu merancang survei lalu lintas sesuai data lalu lintas yang dibutuhkan

1
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

Indikator keberhasilan modul mata diklat Perancangan Survei ini adalah:


a) Menjelaskan tipe-tipe survei lalu lintas
b) Menganalisis daftar kebutuhan peralatan yang dibutuhkan untuk survei
c) Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan tipe-tipe survei lalu lintas
d) Merancang survei lalu lintas sesuai data lalu lintas yang dibutuhkan

1.4. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


Modul mata diklat Perancangan Survei ini disusun dalam beberapa materi pokok
dan sub materi pokok. Penyusunan materi pokok dan sub materi pokok ini disusun
secara bertahap untuk memudahkan peserta dalam memahami materi yang
disampaikan. Susunan materi pokok dan sub pokok dalam modul ini adalah
sebagai berikut:
a) Tipe-tipe survei lalu lintas
b) Kebutuhan peralatan setiap tipe survei lalu lintas
c) Kelebihan dan kekurangan tipe-tipe survei lalu lintas
d) Perancangan survei

1.5. Estimasi Waktu


Waktu yang digunakan dalam mempelajari materi pokok ini adalah sebanyak 6 JP
(Jam Pelajaran) atau setara dengan 4 X 45 menit.

2
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

MATERI 1 : TIPE-TIPE SURVEI LALU LINTAS

2.1. Kompetensi Dasar dan Indikator Hasil Belajar


Kompetensi yang akan dicapai dalam pembahasan materi pokok 1 ini adalah
mampu memahami tipe-tipe survei yang ada serta kelebihan dan kekurangannya.

Adapun indikator hasil belajar yang harus dicapai adalah :


− Mampu menjelaskan tipe-tipe survei lalu lintas

2.2. Uraian Materi


Survei dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data. Data yang diperoleh
berupa data primer maupun data sekunder. Data primer adalah data yang
didapatkan oleh pencari data secara langsung dari sumber penelitian dalam rangka
mencapai tujuan penelitian. Data sekunder didapatkan oleh pencari data dari
sumber lain. Sumber ini dapat berupa instansi pemerintah ataupun instansi swasta
yang antara lain dapat berbentuk laporan penelitian, laporan hasil sensus, peta
dan foto.

Data-data yang diperlukan dalam perhitungan kapasitas dan kinerja jalan dan
simpang dalam MKJI membutuhkan setidaknya data-data sebagai berikut:
a) Data Geometrik Segmen, diperoleh dari survei inventarisasi prasarana jalan.
b) Data Volume Lalu Lintas, diperoleh dari survei volume lalu lintas jalan
c) Data Kecepatan Lalu Lintas, diperoleh dari survei volume lalu lintas jalan

A. Survei Inventarisasi Prasarana Jala


Survei Inventarisasi Prasarana Jalan bertujuan untuk memperoleh data-data
teknis dan non teknis dari jalan dan jembatan (termasuk kondisinya), antara
lain:
- panjang, lebar dan konstruksi jalan
- panjang, lebar dan konstruksi jembatan
- kondisi jalan dan jembatan
- bentuk persimpangan jalan utama
- bangunan pelengkap yang ada di sebelah kanan/kiri jalan
- gambar skema lokasi dan situasi pada ruas jalan dan persimpangan
Metode survei inventarisasi prasarana jalan dilakukan dengan melakukan
survei langsung ke lapangan atau melakukan survei ke instansi yang memiliki
data tersebut. Pandua lengkap untuk survei inventarisasi prasarana jalan dapat

3
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

diperoleh dalam TATA CARA PELAKSANAAN SURVAI INVENTARISASI JALAN


DAN JEMBATAN KOTA (NO. 017/T/BNKT/1990). Dalam panduan tersebut
dijelaskan langkah-langkah perancangan survei inventarisasi jalan ini berikut
dengan formulir survei.

B. Survei arus lalu lintas


Untuk mendapatkan informasi besaran arus lalu lintas perlu dilakukan survei
untuk mendapatkan data yang representatif mengenai besaran arus lalu lintas.
Besaran arus lalu lintas dipengaruhi oleh waktu, musim (musim hujan atau
musim kemarau ataupun musim hari-hari besar keagamaan), hari pelaksanaan
survei (hari pasar), pusat kegiatan, perumahan ataupun pada daerah wisata
dan berbagai faktor lainnya dan jenis kendaraan yang berlalu lintas (klasifikasi
kendaraan).

lnformasi mengenai arus lalu lintas adalah sangat penting sekali untuk
perencanaan lalu lintas, perancangan, operasional dan riset. Informasi volume
berbeda-beda tergantung pada data seperti berikut:
1) Annual Total Traffic Volumes, yang digunakan untuk:
- Mengukur dan menetapkan arah kenaikan volume lalu lintas
- Menentukan perjalanan tahunan untuk pembiayaan
- Menghitung nilai kecelakaan
- Menaksir pendapatan dari pemakai jalan.

2) AADT/ADT Volumes yang digunakan untuk aktifitas perancangan jalan


raya, seperti: mengembangkan sistem freeway, major, atau arterial,
penentuan jalan menerus, route jalan terbaik dan lain-lain.

3) Peak Hour Volume yang digunakan untuk:


- Perancangan geometrik dengan memperhatikan jumlah lebar jalur,
perancangan persimpangan, perancangan ramp, dan bentuk
geometrik lainnya .
- Menentukan ketidak-efisienan kapasitas
- Petimbangan, perancangan dan penempatan alat pengatur lalu
lintas, rambu, marka, lampu dan lain-lain .
- Klasifikasi jalan raya.
4) Classified Volumes (tipe, berat, dimensi, dan jumlah as kendaraan)
yang digunakan untuk:

4
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

- Perancangan geometrik dengan perhatian pada jejak berputar


minimum, kebebasan, kelandaian dan sebagainya.
- Perancangan struktur perkerasan jalan, jembatan dan lainnya.
- Analisa kapasitas dalam menentukan efek kendaraan komersial
- Penaksiran pendapatan dari pemakai jalan.

5) Intersectional Volume Counters yang digunakan untuk menentukan:


- Jumlah lalu lintas memasuki persimpangan untuk semua kaki
persimpangan.
- Jumlah lalu lintas yang melakukan setiap kemungkinan gerakan
berbelok
- Jumlah lalu lintas pada periode waktu tertentu
- Klasifikasi tipe kendaraan

Ada dua metode yang biasanya digunakan untuk melakukan survey, yaitu

1. Survei manual dengan menggunakan tenaga surveyor untuk


menghitung arus lalu lintas yang melalui suatu potong jalan, survey ini
membutuhkan biaya tenaga kerja yang besar, tapi dapat dilakukan
dengan mudah. Permasalahan yang ditemukan dengan survai yang
dilakukan secara manual adalah keakuratan dari hasil survai yang
sangat tergantung kepada motivasi surveyor yang melakukan survai.

2. Survei mekanis/elektronis/digital, merupakan survai yang


mempergunakan peralatan mekanis, elektronis ataupun digital untuk
mengukur jumlah kendaraan yang melewati suatu potong jalan
ataupun kawasan di persimpangan. Peralatan survai yang digunakan
berupa:
− Tabung pneumatik, merupakan perangkat mekanis pengukur arus
lalu lintas dengan menempatkan suatu pipa pneumatik
ditempatkan memotong jalan, pengukuran dilakukan bila roda
kendaraan yang menginjak tabung yang kemudian direkam,
− Loop induksi, merupakan perangkat elektronis yang bekerja atas
dasar induksi dari mesin mobil pada saat melewati loop. Loop
ditanam dibawah permukaan jalan,
− Gelombang infra merah/ultra sonik, merupakan perangkat
elektronis yang bekerja dengan memancarkan gelombang infra

5
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

merah ataupun ultrasonik ke kendaraan yang lewat. Dengan


metode ini selain besar arus juga dapat diklasifikasi serta
kecepatan lalu lintas,
− Kamera video, yang digunakan dengan mengubah data menjadi
terukur dalam prosesor. Dengan metode ini selain besar arus juga
dapat diklasifikasi serta kecepatan lalu lintas

Dalam pelaksanaan survei volume lalu lintas, kendaraan dikelompokkan


menjadi beberapa golongan sesuai dengan golongan kendaraan menurut Bina
Marga:
Tabel 8.1 Klasifikasi Kendaraan Menurut Bina Marga
Klasifikasi/golongan Jenis kendaraan
1 Sepedamotor, scoter
2 Sedan, jeep, station wagon
3 Oplet, mikrolet
4 Pick up, box
5a Bus kecil
5b Bus besar
6 Mobil truk 2 sumbu
7a Mobil truk 3 sumbu
7b Mobil gandengan
7c Mobil tempelan
8 Kendaraan tidak bermotor

Panduan melakukan survei volume lalu lintas dengan cara manual terdapat
dalam Pedoman Konstruksi dan Bangunan: Survai Pencacahan Lalu Lintas
dengan cara Manual (Pd. T-19-2004-B) berikut dengan formulir survei.

C. Survei Kecepatan
Kecepatan adalah tingkat pergerakan lalu-lintas atau kendaraan tertentu
yang sering dinyatakan dalam kilometer per jam. Terdapat dua kategori
kecepatan rata-rata. Yang pertama adalah kecepatan waktu rata-rata yaitu
rata-rata dari sejumlah kecepatan pada lokasi tertentu. Yang kedua adalah
kecepatan ruang rata-rata atau kecepatan perjalanan yang mencakup waktu
perjalanan dan hambatan. Kecepatan ruang rata-rata dihitung berdasarkan
jarak perjalanan dibagi waktu perjalanan pada jalan tertentu. Kecepatan ini
dapat ditentukan melalui pengukuran waktu perjalanan dan hambatan.

6
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

Karakteristik dari waktu perjalanan/kecepatan perjalanan diperlukan untuk


aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
a) Untuk menentukan perlunya peraturan lalu-lintas dan penempatan alat-
alat pengatur seperti: batas kecepatan, rute sekolah, penyeberangan
pejalan kaki, lokasi rambu-rambu lalu-lintas dan lampu lalu-lintas.
b) Studi untuk mengatasi tingkat kecelakaan yang tinggi pada lokasi-lokasi
tertentu, dimana dapat ditentukan korelasi antara kecepatan dan
kecelakaan.
c) Evaluasi tingkat perbaikan lalu-lintas, misalnya mempelajari sebelum
dan sesudah peningkatan jalan.
d) Menganalisa daerah kritis yang banyak terjadi keluhan.
e) Untuk penentuan elemen-elemen perancangan geometrik jalan, seperti
gradien, super elevasi dan persimpangan.
f) Untuk menentukan tingkat keperluan penegakan hukum.
g) Untuk evaluasi ekonomi seperti menghitung biaya operasi kendaraan dari
peningkatan jalan atau pengaturan lalu-lintas.
h) Penentuan rute yang efisien untuk arus lalu-lintas.
i) Untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi kemacetan lalu-lintas.
j) Untuk studi perancangan transportasi seperti pada proses alokasi lalu-
lintas.

Panduan melakukan survei kecepatan lalu lintas terdapat dalam Panduan


Survai Dan Perhitungan Waktu Perjalanan Lalu Lintas (NO. 001 /T/BNKT/1990)
berikut dengan formulir survei. Sesuai panduan survei tersebut, terdapat
beberapa cara untuk melakukan survei kecepatan kendaraan, yaitu:
1) Metode Kendaraan Contoh
Cara ini dilakukan dengan kendaraan contoh yang dikendarai pada arus
lalu-lintas dengan mengikuti salah satu dari kondisi operasi sebagai berikut
:
a) Pengemudi berusaha membuat kendaraan contoh mengambang pada
arus kendaraan dalam artian mengusahakan agar jumlah kendaraan
yang disiap kendaraan contoh sama dengan kendaraan yang menyiap
kendaraan contoh.
b) Pengemudi mengatur kecepatan sesuai dengan perkiraan kecepatan
arus kendaraan.
c) Kendaraan contoh melaju sesuai dengan kecepatan batas kecuali
terhambat oleh kondisi lalu-lintas yang disurvai.

7
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

Pada cara ini dapat diperoleh kecepatan perjalanan total dan kecepatan
bergerak serta lokasi hambatan dan lamanya hambatan di sepanjang rute.

2) Metode Kendaraan Bergerak


Dalam metode ini, kendaraan bergerak dalam arus lalu-lintas untuk
mengumpulkan data yang meliputi waktu perjalanan serta arus lalu-
lintas baik yang searah maupun yang berlawanan arah dengan
kendaraan pengamat. Disamping memperkirakan waktu
perjalanan/kecepatan perjalanan, besarnya volume lalu-lintas dapat pula
diperkirakan dari metode ini.

3) Metode Kecepatan Setempat


Waktu perjalanan bergerak dapat diperoleh dari metode kecepatan
setempat. Metode kecepatan setempat dimaksudkan untuk pengukuran
karakteristik kecepatan pada lokasi tertentu pada lalu-lintas dan kondisi
lingkungan yang ada pada saat studi. Sejumlah kecepatan ini perlu diambil,
agar dapat diperoleh hasil yang dapat diterima secara Statistik.

Lokasi pengamatan kecepatan setempat sebaiknya dipilih pada ruas jalan


diantara persimpangan, sedangkan waktu pengamatan tergantung pada
tujuan penggunaan hasil survai. Kecepatan setempat hendaknya dilakukan
pada saat udara yang baik dengan kondisi lalu-lintas normal.

Pelaksanaan survai dapat secara manual atau otomatis. Pada cara manual,
kecepatan dihitung berdasarkan waktu selang pada jarak tertentu. Alat
yang diperlukan adalah stop watch, meteran dan material untuk tanda
pada permukaan jalan.

4) Metode Nomor Kendaraan


Dalam metode ini, waktu dan nomor kendaraan pada titik masuk dan
keluar dicatat dan dicocokkan untuk mendapatkan waktu perjalanan.
Rute yang disurvai diusahakan mempunyai sedikit persimpangan besar.
Apabila persimpangan besar banyak terdapat pada rute yang diamati,
suatu tim diperlukan untuk mengamati kendaraan-kendaraan yang keluar
dari arus di persimpangan-persimpangan tersebut. Informasi ini akan
memberikan pola waktu perjalanan pada ruas-ruas jalan di sepanjang rute
yang diamati. Namun tim tersebut tidak diperlukan apabila jumlah sampel

8
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

adalah nomor-nomor kendaraan yang diamati pada titik-titik masuk dan


titik-titik keluar rute yang diamati.

9
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

MATERI 2: KEBUTUHAN PERALATAN SETIAP TIPE SURVEI LALU


LINTAS

3.1. Kompetensi Dasar dan Indikator Hasil Belajar


Kompetensi yang akan dicapai dalam pembahasan materi pokok 2 ini adalah
mampu memahami tipe-tipe survei yang ada serta kelebihan dan kekurangannya.

Adapun indikator hasil belajar yang harus dicapai adalah :


− Mampu menyiapkan daftar kebutuhan peralatan yang dibutuhkan untuk setiap
jenis survei

3.2. Uraian Materi


A. Survei Inventarisasi Prasarana Jalan
Peralatan Utama Yang Diperlukan adalah
a) Roll meter panjang 50 m dan atau 30 meter, Halda meter.
b) Helling meter (inclinometer).
c) Papan alas (clip board) dan alat-alat tulis.

B. Survei arus lalu lintas


Survai pencacahan lalu lintas dengan cara manual tidak memerlukan
peralatan secara khusus, peralatan yang diperlukan meliputi :
a) peralatan utama, yang terdiri atas :
1) formulir pencacahan dan himpunan,
2) alat tulis pensil, disarankan menggunakan pensil mekanik untuk
menghindari terjadinya gangguan, karena patahnya ujung pensil,
sebaiknya setiap petugas pencacah membawa pensil cadangan;
3) alat penghapus, digunakan oleh petugas pencacah apabila terjadi
kesalahan penulisan pada formulir survai;
4) hand board, sebagai alas menulis dan penjepit bundel data;
5) peralatan bantu, yaitu alat cacah genggam.

b) peralatan pendukung, yang terdiri atas :


1) jas hujan;
2) lampu senter;
3) alat penerangan lain, seperti lampu minyak;
4) tas plastik.

10
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

c) seluruh peralatan yang digunakan harus dipastikan berfungsi dengan baik,


tidak mudah rusak, mudah dioperasikan dan memenuhi persyaratan untuk
mencatat.
Selain survei dengan metode manual, survei volume lalu lintas dapat
menggunakan peralatan video kamera yang digunakan untuk merekam
pergerakan lalu lintas selama survei dilakukan. Setelah perekaman
dilakukakan, perhitungan volume lalu lintas dapat dilakukan secara manual
(pemutaran ulang video) maupun menggunakan software.

C. Survei Kecepatan
a) Spot Speed (survai kecepatan setempat)
Terdapat metode-metode seperti sebagai berikut ini merupakan metode-
metode yang paling praktis.
1) Metode 2 orang Pengamat
Suatu jarak antara 20 hingga 100 meter diukur secara akurat, 1 orang
pengamat berdiri pada setiap ujungnya.
2) Metode Enoscope
Enoscope adalah alat yang berbentuk kotak dengan dua buah lubang
yang saling tegak lurus dan didalamnya terdapat kaca cermin yang
dapat memantulkan cahaya (bayangan benda) yang melintas pada satu
lubang yang lain. Metode ini sama seperti pada metode 2 orang
pengamat, kecuali digunakannya alat enoscope sebagai pengganti para
pengamat.
3) Metode Speed Meter (dengan alat pengukur kecepatan)
Sebagai pengganti penggunaan terhadap tenaga manusia untuk
mengamati suatu kendaraan yang lewat, maka telah dikembangkan
suatu peralatan mesin untuk melakukan tugas yang sama.
4) Radar Meter
Radar meter menggunakan prinsip bahwa suatu gelombang radio yang
dipancarkan dari alat tersebut akan dipantulkan kembali oleh
kendaraan, dan hasil perubahan frekuensinya adalah dikaitkan
terhadap kecepatan kendaraan serta dapat diukur oleh peralatan
tersebut.
5) Time Lapse Photography
Time lapse photography dapat menggunakan metode film biasa atau
dengan menggunakan rekaman video. Film dapat berputar terus, atau

11
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

sebagai alternatifnya (dan lebih murah) alat kamera pemotret biasa


dapat diambil gambarnya pada interval waktu yang reguler.

b) Moving Car Observer Method


Dengan survei ini akan didapatkan data volume, kecepatan, dan waktu
perjalanan lalu lintas. Untuk ini diperlukan 3 orang enumerator, 1 orang
pengemudi dan satu buah kendaraan penumpang. Kendaraan ini di
kemudikan menyusuri rute yang telah ditetapkan. Enumerator pertama
bertugas mencacah kendaraan yang berpapasan dengan kendaraan yang
dipakai untuk pengukuran. Kendaraan yang menyiap maupun yang disiap
oleh kendaraan peneliti dicacah oleh enumerator kedua. Enumerator
ketiga bertugas mencatat waktu dan hasil pencacahan kedua enumerator
yang lain. Pencacahan ddilakukan dengan menggunakan counter,
sedangkan waktu diukur dengan stopwatch dan jam. Pengukuran biasanya
dilakukan disuatu bagian jaringan jalan yang mencakup beberapa
pertemuan jalan utama.

12
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

MATERI 3 : KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TIPE-TIPE SURVEI


LALU LINTAS

4.1. Kompetensi Dasar dan Indikator Hasil Belajar


Kompetensi yang akan dicapai dalam pembahasan materi pokok 3 ini adalah
mampu memahami tipe-tipe survei yang ada serta kelebihan dan kekurangannya.
Adapun indikator hasil belajar yang harus dicapai adalah :
− Mampu mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan tipe-tipe survei lalu lintas

4.2. Uraian Materi


Secara umum metoda survei dapat dibagi menjadi metoda manual dan metoda
digital. Survei dengan metoda manual adalah survei
Survei dengan menggunakan metode manual akan membutuhkan tenaga surveyor
yang lebih banyak, namun kebutuhan peralatannya lebih sederhana. Jika waktu
survei lebih dari satu hari, maka perlu direncanakan penginapan untuk surveyor
dan koordinator survei, maka untuk survei dengan metode manual sebaiknya
menggunakan surveyor orang lokal yang bertempat tinggal di dekat lokasi survei.

Tabel 8.2 Kelebihan Dan Kekurangan Survei Dengan Metoda Manual


Kelebihan Kekurangan
− Peralatan yang sederhana − Akurasi data yang relatif lebih
− Pelaksanaan survei yang lebih rendah daripada metode digital
sederhana yang dapat disebabkan oleh
− Persyaratan surveyor yang lebih kelengahan surveyor.
rendah

Sedangkan survei dengan menggunakan peralatan lainnya memerlukan peralatan


yang lebih spesifik sesuai dengan tipe survei, namun dapat memberikan
keakuratan data survei yang lebih tinggi.

Tabel 8.3 Kelebihan Dan Kekurangan Survei Dengan Metoda Digital


Kelebihan Kekurangan
− Peralatan yang sederhana − Akurasi data yang relatif lebih
− Pelaksanaan survei yang lebih tinggi daripada metode digital yang
sederhana dapat disebabkan oleh kelengahan
− Persyaratan surveyor yang lebih surveyor.
rendah

13
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

MATERI 4 : PERANCANGAN SURVEI

5.1. Kompetensi Dasar dan Indikator Hasil Belajar


Kompetensi yang akan dicapai dalam pembahasan materi pokok 4 ini adalah
mampu merancang survei lalu lintas sesuai data lalu lintas yang dibutuhkan.

Adapun indikator hasil belajar yang harus dicapai adalah :


− Mampu merancang survei lalu lintas sesuai data lalu lintas yang dibutuhkan

5.2. Uraian Materi


Proses perancangan dimulai dengan mengidentifikasi atau menginventarisasi data
yang sudah dimiliki, sehingga dapat diketahui data mana yang telah dimiliki, data
mana yang perlu disesuaikan/dilengkapi, data mana yang perlu dikumpulkan
melalui survei. Untuk survei lalu lintas yang menjadi data dasar adalah peta
jaringan jalan, peta ruas jalan yang biasanya sudah dimiliki oleh Dinas
Perhubungan ataupun pada Dinas Bina Marga/Dinas PU setempat.

Jenis survei dipilih dengan 3 (tiga) kriteria yaitu:


a) Secara teknis data yang di peroleh harus tepat (dapat mengukur variabel yang
diinginkan) dan dengan validitas yang tinggi.
b) Secara ekonomi, survei tersebut harus murah (biaya, tenaga, dan waktu).
c) Secara Lingkungan survei harus memenuhi syarat lingkungan, dengan demikian
gangguan terhadap lingkungan yang ditimbulkan harus seminimal mungkin.
Lingkungan ini dapat berupa manusia (dan makhluk hidup lainnya), atau jalan
(dan benda mati lainnya). Sedapat mungkin dihindari survei yang melibatkan
dan mengganggu masyarakat umum.

Dalam merencanakan survei ada 2 (dua) hal pokok yang harus dilakukan, yaitu :
a) Perancangan teknis, ditetapkan hal-hal berikut:
1) Tujuan Survei dan Data yang sudah ada.
Tujuan survei harus diberikan dengan jelas:
− Mengapa survei dilakukan
− Parameter yang diukur
− Hasil yang didapatkan
Setelah tujuan tersebut jelas, kemudian dapat ditentukan data yang harus
dikumpulkan beserta tingkat akurasinya. Tinjauan pustaka dan data
sekunder dilakukan untuk mendukung hal diatas.

14
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

2) Ruang Lingkup Survei


Populasi obyek survei harus ditentukan dan dijelaskan untuk memudahkan
pemilihan sampel. Populasi ini dapat berdasarkan wilayah administrasi
(misalnya propinsi), jenis kendaraan (misalnya angkutan umum
penumpang), atau struktur kependudukan (misalnya penduduk yang
berumur antara 10 dan 65 tahun). Berdasarkan populasi dan tujuan survei
akan ditentukan sampel.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
− Tipe/jenis sampel, misalnya: lalu lintas dijalan Malang, Penduduk
Surabaya.
− Satuan sampel, misalnya: orang, KK, smp/jam
− Kerangka sampel: daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh sampel
− Jumlah sampel dan tingkat akurasinya

3) Metode Pengumpulan Data


Pemilihan model didasarkan pada jenis data yang dikumpulkan, obyek
survei dan skala survei. Pada tahap ini perancangan formulir survei yang
benar sangat penting. Lingkup pertanyaan, instruksi, susunan pertanyaan,
dan definisi perlu direncanakan dengan baik.

4) Waktu dan Biaya Survei


Ke dua hal di atas mempunyai kaitan yang sangat erat dan direncanakan
secara simultan. Faktor waktu yang meliputi kapan dan berapa lama survei
dilakukan . Pertanyaan kapan perlu dijawab berkaitan dengan pola arus
lalu lintas (antara lain tahunan, bulanan, mingguan, harian, jam-jaman,
liburan, hari besar). Lama survei dipertimbangkan berkaitan dengan
jumlah sampel dan tingkat akurasinya. Setelah waktu survei ditentukan,
maka dapat disusun rancangan anggaran biaya survei.

b) Perancangan organisasi
Organisasi survei terdiri dari koordinator survei dan pelaksana survei
(enumerator). Untuk pekerjaan survei yang besar kadang-kadang dibutuhkan
sub-koordinator yang akan membawahi pelaksana survei untuk bidang-bidang
tertentu, contohnya sub koordinator survei volume lalu lintas, sub koordinator
survei kecepatan lalu lintas. Selain kuantitas, kualitas pelaksana survei juga
harus dipersiapkan secara matang dengan cara memberi pengarahan dan
latihan survei.

15
Kapasitas Jalan Luar Kota Perencanaan Survei Jalan Luar Kota dan Persiapan Seminar

DAFTAR PUSTAKA
Tata Cara Pelaksanaan Survai Inventarisasi Jalan Dan Jembatan Kota (NO.
017/T/BNKT/1990)

Pedoman Konstruksi dan Bangunan: Survai Pencacahan Lalu Lintas dengan cara
Manual (Pd. T-19-2004-B)

Panduan Survai Dan Perhitungan Waktu Perjalanan Lalu Lintas (NO. 001
/T/BNKT/1990)

16

Anda mungkin juga menyukai