Anda di halaman 1dari 8

Nama: Mirna Julieta Sari

Kelas : 8 MIC
NIM : 061740831988

PERANCANGAN E-BUSINESS
Peningkatan jumlah penggunan internet berdampak pada pengaruhnya
terhadap sektor bisnis di mana Internet juga telah mengubah konsep perdagangan
tradisional menjadi perdagangan elektronik atau e-business. Di dalam
pembangunannya e-business memiliki berberapa tahapan diantaranya:
A. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini diawali dengan pembuatan dan penyampaian
proposal Teknologi Informasi yang memuat hal-hal pokok yang menjadi prioritas-
prioritas e-bisnis. Diikuti dengan tahapan pemaparan kasus e-bisnis untuk
perkembangan bissnis atau Investasi Teknologi Informasi (TI). Tahap akhirnya
adalah penyampaian rencana aplikasi e-bisnis dalam bentuk pengembangannya
dan penyebarannya.
B. Tahap Analisis
Dalam tahap analisis ini, pengembang sistem harus memperhatikan hal-hal
yang berkaitan dengan aspek-aspek penting yang sangat berpengaruh didalam
membangun Sistem informasi ebisnis ini seperti :
1. Kelayakan teknis
2. Pengembailan ekonomis
3. Pengembalian non ekonomis
4. Hukum dan etika
5. Operasional
6. Jadwal
C. Tahap Perancangan
Dalam merancangan sebuah Sistem Informasi e-Business harus
memperhatikan kebutuhan perusahaan e-business, Kebutuhan operator,
Kebutuhan pemakai dan Kebutuhan teknis.
D. Tahap Penerapan
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan
yang telah disusun sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan Implementasi untuk
prosedur di dalam teknologi komputer akan menggunakan bahasa komputer.
E. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun.
Proses uji coba diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar.
Karakteristik yang ditetapkan, dan tidak ada kesalahan-kesalahan yang terkandung
didalamnya.

Selain itu terdapat beberapa strategi dalam mengimplementasikan e-


business seperti yang di kutip dalam buku Chapter E-business strategy (Chaffey,
2011) diantaranya 11 faktor penentu keberhasilan, yang juga dapat berguna
diterapkan untuk organisasi yang lebih besar:
1) Content.
2) Convenience.
3) Control.
4) Interaksi.
5) Komunitas.
6) Sensitivitas harga.
7) Logo.
8) Komitmen.
9) Kemitraan.
10) Proses perbaikan.
11) Integrasi.

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN E-BUSINESS


Bisnis berbasis elektronik, dalam hal ini sering kita sebut dengan E-
Business adalah sebuah kegiatan bisnis yang menggunakan fasilitas jaringan
internet. Dalam pelaksanaannya, perusahaan yang akan mengaplikasikan e-
Business dalam usahanya tentunya membutuhkan rencana agar penerapannya bisa
efektif. Mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer, dan internet
seoptimal mungkin. Ini merupakan hal paling dasar yang harus disiapkan sebelum
memanfaatkan E-Bussiness. Membangun halaman web untuk membangung
jalinan komunikasi antara perusahaan dengan konsumen secara efektif dan
fleksibel. Setelah semua terpenuhi di atas barulah kita melangkah dalam tahap
pembangunan system E Business, meliputi:
 Pembangunan Arsitektur E-Business. Arsitektur E-Business merupakan
framework konseptual dari infrasktruktur dan aplikasi E-Business yang
diwujudkan dalam sebuah perencanaan struktur dan integrasi dari berbagai
sumber-sumber yang ada dalam sebuah organisasi. Dalam proses
pengembangannya terdiri dari enam langkah, yaitu:
1. Pendefinisian visi dan tujuan.
2. Pendefinisian arsitektur informasi.
3. Pendefinisian arsitektur data.
4. Pendefinisian arsitektur aplikasi.
5. Pendefinisian arsitektur teknikal.
6. Pendefinisian arsitektur organisasi.

Instalasi
Langkah selanjutnya adalah pengimplementasian aplikasi yang telah
dibangun atau instalasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aktifitas
instalasi ini yaitu, bagaimana aplikasi tersebut berhubungan dengan aplikasi yang
telah ada.
Pemilihan Opsi Pengembangan
Pengembangan aplikasi dari E-Business pada dasarnya mengikuti
beberapa pendekatan. Beberapa pendekatan tersebut adalah:
1. Membeli aplikasi, membeli sebuah aplikasi yang telah diimplementasikan
oleh sebuah application service provider (ASP) dapat menghemat biaya
dan waktu dibanding dengan membangun sendiri.
2. Menyewa (lease), menyewa aplikasi hampir mirip dengan membeli
aplikasi yang diinginkan.
3. Membangun sendiri (in-house development), membangun sendiri aplikasi
yang dibutuhkan merupakan salah satu pilihan dari pengembangan E-
Business.
4. Bekerjasama dengan pihak ketiga, dewasa ini sedang berkembang trend
kerjasama antara perusahaan pengembang aplikasi E-Business dengan
perusahaan-perusahaan penggunanya
Penyebaran/Integrasi
Pada tahapan ini aplikasi yang telah dipilih dan diimplementasikan
diharapkan dapat terintegrasi dengan baik dengan segala aplikasi yang telah ada
sebelumnya. Berbagai langkah dijalankan dalam tahapan ini seperti pemberian
training dan informasi terhadap para pengguna, baik yang berhubungan secara
langsung atau tidak dengan aplikasi tersebut, pembuatan kebijakan atau
peraturanperaturan yang mendukung hingga pengintegrasian sistem dengan para
supplier dan pihak-pihak terkait lainnya.
Operasi/Pemeliharaan
Operasi dan pemeliharaan dari aplikasi yang telah diimplementasikan
merupakan langkah selanjutnya yang harus diperhatikan dengan baik.
Perencanaan yang baik sangat diperlukan agar seluruh pengimplementasian yang
telah dilakukan dapat berjalan dengan sempurna. Selanjutnya, aktifitas
pemeliharaan dapat dilanjutkan ke tahap pengembangan selanjutnya untuk
penyempurnaan aplikasi yang telah diimplementasikan sesuai dengan maksud dan
tujuan aplikasi tersebut dibangun.
Manajemen Teknologi E-Business
Pada dasarnya dalam proses pembangunan dan pengembangan E-Business
diperlukan suatu manajamen system informasi yang baik, efektif dan efisisen.
Dalam proses pembangunan dan pengembangan E-Business, manajemen
teknologi menjadi hal yang tidak kalah penting diantara manajemen komponen
system informasi yang lain. Teknologi informasi memiliki kontribusi penting
dalam menjalankan proses system informasi E-Business. Manajemen teknologi
dalam proses E-Business ini pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua
perspektif, yaitu:
A. Perspektif Teknis.
Dilihat dari sisi teknis, manajemen teknologi informasi dalam E-Business
dibagi kedalam dua fungsi, yaitu fungsi penciptaan dan fungsi penyebaran.
Fungsi Penciptaan
Dalam fungsi penciptaan, manajemen teknologi itu dapat berpacu pada
aspek-aspek berikut:
1. Teknologi informasi harus mampu menjadi medium atau sarana
untuk mengubah faktafakta atau kejadian-kejadian sehari-hari yang
dijumpai dalam bisnis perusahaan ke dalam format data kuantitatif.
Ada dua cara umum yang biasa dipergunakan, yaitu secara manual
dan otomatis.
2. Teknologi harus mampu merubah data mentah yang telah
dikumpulkan tersebut menjadi informasi yang relevan bagi setiap
penggunanya (stakeholders), yaitu manajemen, staf, konsumen, mitra
bisnis, pemilik perusahaan, dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
3. Teknologi mengolah informasi yang diperoleh dengan berbagai
konteks organisasi yang ada, menjadi sebuah knowledge yang dapat
diakses oleh semua pihak di dalam perusahaan.
4. Merubah knowledge menjadi wisdom merupakan tugas teknologi
informasi yang terakhir dalam proses penciptaan.
Fungsi Penyebaran
Dilihat dari fungsi manajemen tekonologi E-Business dapat meliputi
kegiatan manajemen yang berhubungan dengan aspek penyebaran sebagai
berikut:
1. Gathering.
2. Organising.
3. Selecting.
4. Synthesizing.
5. Distributing.
Perspektif Manajerial
Dilihat dari sisi bisnis dan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan
Manajemen Supply Chain, ada 4 (empat) peranan yang diharapkan perusahaan
dari implementasi efektif sebuah teknologi informasi.
1. Minimize Risks
2. Reduce Costs.
3. Create New Realities.
Metode Pembangunan Sistem
Metode yang paling sering digunakan dalam membangun e-Business adalah
metode daur hidup. Metode ini cocok untuk pembangunan sistem e-Business,
karena memiliki beberapa karakteristik yaitu proses dilakukan selangkah demi
selangkah yang disertai dengan proses dokumentasi yang rapi. Metode daur hdup
terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu tahap perencanaan, analisis,
perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan, dan pemeliaraan.
1. Tahap Perencanaan
Tahap ini sangat penting karena pada tahap ini permasalahan yang
sebenarnya didefinisikan secara rinci dimana Pembuat sistem mencoba
memahami permasalahan dan mendefinisikan secara rinci, kemudian menentukan
tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasi kendala- kendala. Hasilnya berupa
proposal proyek. Tahap ini sangat penting karena pada tahap ini permasalahan
yang sebenarnya didefinisikan
secara rinci.
2. Tahap Analisis
Pada tahap ini pembuat sistem akan menganalisis permasalahan dengan
menyusun studi kelayakan. Studi kelayakan ini menentukan kemungkinan
keberhasilan solusi yang diusulkan serta untuk memastikan bahwa solusi yang
diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan
memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap
lingkungan sekeliling.
3. Tahap Perancangan
Tahap perancangan dalam membuat system informasi e-Business ini dapat
disebut juga sebagai desain system. Dalam rancangan SI e-Business harus
memperhatikan kebutuhan perusahaan eBusiness, kebutuhan operator, kebutuhan
pemakai, dan kebutuhan teknis.
4. Tahap Penerapan (Implikasi)
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan
yang telah disusun sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan. Implementasi untuk
prosedur di dalam teknologi komputer akan menggunakan bahasa computer.
Sementara itu, untuk proses yang terdapat di luar sistem komputer, disusunlah
sebuah konvensi atau perjanjian atau tata tertib, agar setiap orang yang terlibat
dapat mengikuti alur yang telah ditetapkan. Untuk merealisasikan sistem pada
tahap pemaparan ini, ditempuh beberapa metode, antara lain, penggunaan paket
aplikasi, pengembangan oleh staf sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang
dilakukan dengan kerjasama dari pihak luar seperti konsultan atau software house
(outsourcing).
5. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun.
Proses uji coba diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar.
1) Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi perangkat
keras.
2) Kemampuan perangkat keras yang meliputi kecepatn proses dan
distribusinya
3) Seberapa besar biaya yang harus disediakannya untuk pengoperasian dan
perawatan sistem.
4) Kompatibilitas perangkat keras terhadap sistem-sistem yang terkait,
seberapa lama teknologi yang digunakan akan bertahan.
5) Sejauh mana pilihan-pilihan terhadap komputer yang digunakan,
memperhatikan faktorfaktor ergonomik.
6) Tingkat kehandalan dan sekalabilitas jaringan komputer yang dibangun
sebagai infrastruktur sistem tersebut.
6. Tahap Pemeliharaan dan penggunaan
Pada tahap ini, sistem yang telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat
mulai digunakan untuk mengenal proses E-Business yang sesungguhnya.
Pemeliharaan sistem secara rutin dapat meliputi penataan ulang database,
membackup, dan scaning virus. Sementara itu, pemeliharaa juga termasuk
melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk menjaga kemuktahiran sistem, atau
pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan belum diketahui
sebelumnya. Secara global, sebenarnya dimensi utama dari manejemen E-
Business adalah meliputi tantangan tantangan dalam hal sistem informasi dan
teknologi informasi. Tantangan itu meliputi:
1. Pengelolaan strategi Bisnis/TI
2. Pengelolaan aplikasi-aplikasi bisnis
3. Pengelolaan platform teknologi berbasis internet
4. Manajemen sumberdaya data
5. Pengembangan sistem
Dari tantangan-tantangan yang ada, organisasi E-Business diharapkan
mampu menjawab tantangan dengan sistem dan manajemen yang efektif dan
efisien sesuai dengan tujuan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai