id
Volume 15, No 2, Desember 2019, Hal. 64-73 P-ISSN 1858-0696
E-ISSN 2598-9855
Abstrak
Keywords: Salah satu strategi untuk menurunkan angka kematian akibat
Early Warning Score henti jantung adalah dengan menerapkan Early Warning Score
System,
Pengetahuan,
System (EWSS). EWSS merupakan sistem skoring fisiologis
Perawat dalam menganalisis hasil pemeriksaan tanda-tanda vital untuk
mendeteksi perubahan atau perburukan kondisi pasien sebelum
terjadi kegawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana penerapan Early Warning Score System (EWSS) di
Ruang Perawatan RSUD dr Soedirman Kebumen. Penelitian ini
menggunakan metode non-eksperimen dengan desain analitis
deskriptif. Subjek penelitian diambil menggunakan teknik total
sampling sebanyak 39 responden. Hasil penelitian didapatkan
pengetahuan perawat tentang EWSS baik (35.9%), sebagian
besar pendidikan perawat D3 (61.5%), mengikuti pelatihan
BT&CLS (87.1%), lama kerja kurang dari 5 tahun (48.7%),
dokumentasi EWSS lengkap (35.8%) dan penerapan EWSS
dalam kategori cukup (51.3%). Ada hubungan tingkat
pengetahuan perawat dengan penerapan Early Warning Score
System (EWSS) di ruang perawatan yaitu Dahlia dan Terate
RSUD dr Soedirman Kebumen. Sosialisasi yang berkaitan
dengan Early Warning Score System (EWSS) perlu dilakukan
untuk meningkatkan pengetahuan perawat dan meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan.
64
JIKK Volume 15, No 2, Desember 2019 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id
65
JIKK Volume 15, No 2, Desember 2019 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id
66
JIKK Volume 15, No 2, Desember 2019 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id
2. Pendidikan
Tabel.2 Pendidikan Perawat (N=39) 5. Kelengkapan Dokumentasi
Tingkat f % Tabel.5 Kelengkapan Dokumentasi
Pendidikan (N=39)
D3 24 61.5 Kelengkapan f %
S1 12 30.7 dokumentasi
Ners 3 7.8 Lengkap 14 35.8
Total 39 100 Tidak lengkap
Parameter 1 4 10.2
Berdasarkan tabel 2, didapatkan bahwa Parameter 2 4 10.2
Parameter 3 3 7.6
pendidikan perawat didominasi oleh
Parameter 4 2 5.5
lulusan program D3 keperawatan, Parameter 5 12 30.7
sebesar 24 orang. Total 39 100
67
JIKK Volume 15, No 2, Desember 2019 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id
68
JIKK Volume 15, No 2, Desember 2019 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id
Dari hasil penelitian dengan tingkat EWSS yang diberikan pada waktu
pengetahuan baik sebanyak 14 orang penelitian.
(35,9%) sebagian besar adalah lulusan S1 Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Keperawatan sebanyak 9 orang (64,2%). Martanti et al (2015) menunjukan adanya
Ini artinya semakin baik tingkat hubungan dengan tingkat keeratan sedang
pendidikan seseorang, semakin baik antara lama masa kerja tenaga kesehatan
tingkat pengetahuannya. degan kemampuan melakukan triage
Masa atau lama kerja perawat juga hospital di Instalasi Gawat Darurat Hasil
berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan analisis data dengan Spearman rho pada =
tentang Early Warning Score System 0,05 diperoleh significant correlation
(EWSS). Semakin lama dan semakin 0,005 dan correlation coefficient 0,491.
banyak pengalaman yang didapat, Berdasarkan hasil penelitian didapat
pengetahuannya juga akan semakin perawat yang bekerja di Ruang Dahlia dan
meningkat. Lamanya pengalaman kerja Terate RSUD dr. Soedirman Kebumen
akan memungkinkan berkembangnya sebagian besar responden dengan
pengetahuan perawat karena beragamnya penerapan Early Warning Score System
kasus pasien dalam kondisi gawat darurat (EWSS) kategori cukup (51,3%).
yang dijumpai selama bertahun-tahun. Penerapan Early Warning Score System
Berdasarkan penelitian ini, sebagian (EWSS) sebagian besar dengan kategori
perawat yang bekerja di Ruang Dahlia dan cukup karena konsep ini baru diterapkan
Terate mempunyai masa kerja < 5 tahun belum lama, baru sebatas diperkenalkan
sejumlah 19 orang (48,7%). Dari 14 orang pada tahun 2016 dan baru diujicobakan
(35,9%) dengan tingkat pengetahuan baik pada tahun 2017. Karena ini merupakan
dan 9 orang dengan penerapan EWSS yan konsep dan prosedur baru, maka perawat
baik pula, yang mempunyai lama kerja > 5 masih merasa asing atau belum cukup
tahun. dikenal, sehingga pelaksanaannya pun
Pendidikan yang rendah dan lama belum optimal. Sehingga membutuhkan
bekerja akan mempengaruhi seseorang pendekatan khusus dan sosialisasi yang
dalam memperoleh informasi melalui cukup sehingga konsep ini bisa berjalan
panca indera. Hal ini sesuai dengan dengan baik. Konsep Early Warning
pendapat Bylow et al (2019), menyatakan Score System (EWSS) di Indonesia sendiri
bahwa tingkat pengetahuan seseorang baru diperkenalkan di RSCM pada tahun
dipengaruhi oleh informasi dan 2014 di empat ruang rawat inap.
lingkungan melalui proses pengalaman. Disamping itu juga karena masih
Setelah mendapat informasi dari luar, kurangnya pengawasan dan kontrol dari
seseorang akan mengingat materi tersebut supervisi ataupun dari kepala ruang
untuk dipelajari dan mempunyai perawatan dalam pelaksanaan Early
kemampuan untuk menjelaskan secara Warning Score System (EWSS) diruang
benar tentang materi tersebut yang Dahlia maupun Terate. Karena sebaik
digunakan kemampuan tersebut dalam apapun sebuah program, tanpa adanya
kondisi real (nyata). Selanjutnya pengawasan ataupun kontrol, maka
menjabarkan materi suatu obyek ke dalam program tersebut tidak akan bisa berjalan
komponen untuk menyusun formulasi dengan baik.
baru dari formulasi yang telah ada dan Belum adanya Standar Operasional
melakukan penilaian terhadap suatu Prosedur (SOP) yang baku tentang Early
materi yang dapat dilihat dari responden Warning Score System (EWSS) di RSUD
dalam menjawab pertanyaan kuesioner dr Soedirman Kebumen juga berperan
terhadap belum baiknya pelaksanaan
69
JIKK Volume 15, No 2, Desember 2019 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id
70
JIKK Volume 15, No 2, Desember 2019 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id
memiliki korelasi yang baik, sebagai jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan
pelaksana dalam penanganan pasien gawat lama bekerja responden, sehingga tidak
darurat. Penelitian Nolan et al (2010), dapat mengetahui gambaran secara detail
juga menunjukkan bahwa terdapat tingkat pengetahuan responden tentang
hubungan yang bermakna antara tingkat Early Warning Score System dan
pengetahuan perawat dengan tindakan penerapannya.
keperawatan [3][14]. Pelatihan yang sudah diikuti oleh
Hasil penelitian ini juga sesuai perawat memberikan kontribusi terhadap
dengan penelitian Martanti (2015) yang penerapan EWSS. Berdasarkan hasil
menunjukkan bahwa ada hubungan antara penelitian yang sudah ikut pelatihan BLS
tingkat pengetahuan dengan ketrampilan 2 orang (5.1%), BT&CLS 34 orang
perawat dalam pelaksanaan triage di IGD (87.1%), ACLS 1 orang (2.5%), EWSS 2
RSUD Wates, dengan keeratan hubungan orang (5.3%). Semakin sering seseorang
yang sedang. Dimana hasil perhitungan uji mengikuti pelatihan maka akan
Kendall Tau diperoleh hasil koefisien meningkatkan kinerja ketrampilan
Kendall Tau sebesar 0.450 dengan tingkat tindakan yang diikuti dalam pelatihan
signifikasi 0.025 (sig<0,05) [15]. tersebut. Pelatihan yang diikuti hendaknya
Penggunaan Early Warning Score adalah pelatihan resmi dan difasilitasi oleh
System (EWSS) sangat berkaitan erat instruktur yang kompeten dan bersertifikat
dengan peran perawat yang melakukan [10][13].
observasi harian tanda-tanda vital. Kelengkapan dokumentasi pada
Perawat melaksanakan asuhan penelitian ini didapatkan dokumentasi
keperawatan, sebagai care giver lengkap 14 orang (35.8%). Tidak lengkap
memberikan pelayanan dengan melakukan 25 orang (64.2%), terdiri dari parameter 1
pengkajian harian serta memonitoring 4 orang (10.2%), parameter 2 4 orang
keadaan pasien, ketika terjadi perburukan (10.2%), parameter 3 3 orang (7.6%),
keadaaan, orang pertama yang mengetahui parameter 4 2 orang (5.5%), parameter 5
adalah perawat. Early Warning Score 12 orang (30.7%). Semakin lengkap
System lebih berfokus kepada mendeteksi dokumentasi yang dilakukan, maka akan
kegawatan sebelum hal tersebut terjadi. semakin bisa mengetahui kondisi pasien
Sehingga diharapkan dengan tatalaksana yang mengalami perburukan. Hal ini
yang lebih dini, kondisi yang mengancam sesuai dengan penelitian Richard et al
jiwa dapat tertangani lebih cepat atau (2017), yang dipublikasi pada Europan
bahkan dapat dihindari, sehingga output Journal of Emergency Medicine, bahwa
yang dihasilkan lebih baik [14]. dokumentasi EWSS yang baik pada
Penelitian ini telah dilaksanakan pasien, akan menurunkan tingkat
sesuai dengan prosedur ilmiah, namun mortalitas dalam 1 bulan terakhir sebesar
demikian masih memiliki keterbatasan 52.7% [16].
antara lain masih terdapat jawaban Ketidaklengkapan dokumentasi
kuesioner yang tidak konsisten menurut EWSS disebabkan oleh beberapa faktor
pengamatan peneliti, yang disebabkan antara lain, kurangnya sosialisasi terkait
oleh responden yang cenderung kurang cara pengisian, alur baca dalam isian
teliti terhadap pertanyaan yang ada, EWSS dan beban kerja perawat di ruang
sehingga terkadang jawaban yang perawatan. Standar pengukuran Tanda-
diberikan oleh responden tidak Tanda Vital atau TTV pasien di ruang
menunjukan keadaan yang sebenarnya. perawatan adalah minimal 2 kali dalam 1
Pada penelitian ini tidak menjelaskan hari, sedangkan yang dilakukan oleh
karakteristik responden berdasarkan usia, perawat adalah 3 kali dalam 1 hari atau
71
JIKK Volume 15, No 2, Desember 2019 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id
72
JIKK Volume 15, No 2, Desember 2019 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id
cluster randomized trial. Resuscitation. [15] Martanti R, Noviyanto M., Prasojo, A.J.
2019; Vol 139, p 122-132 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan
[11] Morgan, R. J. M., Williams, F., & Ketrampilan Petugas dalam Pelaksanaan
Wright, M. N. An early warning scoring Triage di Instalasi Gawat Darurat RSUD
system for detecting developing critical Wates: Media Ilmu Kesehatan; 2015;
illness. Clin Intens Care Nurs 1997; 8: Vol.4 No.2
100 [16] Richard, P., Sarah, W., Rob, W., Mauro,
[12] Kyriacos, U, Jelsma J . & Jordan S. S., David, W., David, C., Jacqueline, B.,
Monitoring vital signs using early & Lionel, T. Implementing an electronic
warning scoring systems: a review of the observation and early warning score chart
Literature. Journal of Nursing in the emergency department: a
Management; 2011; 19, 311–330 feasibility study; 2017
[13] Spooner, B., Fallaha, J., Kocierz, L., [17] Shekelle, P. (2013). Nurse Patient as a
Smith, C., Smith, S., & Perkins, G. An patient safety strategy. Annals of Internal
evaluation of objective feedback in basic Medicine. 2013; Vol 158 (5)
life support (BLS) training. [18] Wong, D., Bonnici, T., Knight, J., Gerry,
Resuscitation. 2007; Vol 73 (3), p 417- S., Turton, J., & Watkinson, P. A ward
424 based time study of paper and electronic
[14] National Early Warning Score documentation for recording vital sign
Development and Implementation Group observations. A Scholarly Journal of
(NEWSDIG). National Early Warning Informatics in Health and Biomedicine.
Score (NEWS): standardising the 2017; Vol 24 (4), p 717-721
assessment of acute-illness severity in the
NHS. London: Royal College of
Physicians. 2012; ISBN 978-1-86016-
471-2.
73