BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
saat itu kebutuhan terus berlanjut untuk memperkuat keterlibatan laki-laki dan
(WHO) sebagian besar adalah wanita, yaitu lebih dari 100 juta wanita, terdiri
negara Afrika yaitu 6,7% dan 6,0% di negara negara kurang berkembang
seperti sub Sahara Afrika, Oseania dan bagian negara Amerika latin,
1
2
ada di India yaitu 97, 4%, dan disusul oleh Nepal sebesar 77% (WHO, 2018).
program KB bisa mengatur umur ibu yang tepat dalam melahirkan sehingga
juga merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kematian ibu. Program
wanita maupun pria, yang terdiri dari beberapa metode, yaitu metode
hal ini partisipasi suami dalam ber KB sangat penting baik secara langsung
tahun hingga 2,49% per tahun. Tingkat pertumbuhan penduduk seperti itu
masyarakat maupun keluarga khususnya para keluarga atau suami itu sendiri.
permasalahan yang kita hadapi adalah jumlah pria yang turut serta dalam
dapat dikatakan berhasil dengan adanya peningkatan jumlah PUS dalam ber
pada PUS antara wanita dan pria. Menurut data status pemakaian kontrasepsi
(Nurlina, 2018).
4
implan sebanyak 7,2 %, dan kondom sebanyak 1,2%. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa tidak ada peningkatan pada akseptor pria dalam ber KB
dari tahun 2018 sampai 2019, hal ini dapat dilihat dari hasil capaian metode
metode MKJP dan keterbatasan jumlah tenaga terlatih serta sarana yang ada
kontrasepsi adalah umur, rendahnya pengetahuan dan juga pria yang memiliki
sebesar 1.357.394 orang, yang terdiri dari akseptor KB IUD sebanyak 4,68%,
5
Pada tahun 2019 peserta KB aktif sebesar 1.402.046 orang, yang terdiri dari
0,43%, dan MOW sebanyak 2,96%. Dari data tersebut akseptor pria yang
tahun 2020 sebesar 31.398 orang (akseptor KB wanita sebanyak 30.368 orang
akseptor Kb pria sebanyak 1.030 orang), yang terdiri dari kondom sebesar
3,06%, pil sebanyak 12,41%, suntik sebanyak 62,45%, IUD sebanyak 1,54%,
puskesmas Muara pinang sebanyak 0,19%, dan tidak ada akseptor KB MOP
194 orang) yang terdiri dari kondom sebesar 7,25%, pil sebanyak 22,06%,
suntik sebanyak 58,96%, IUD sebanyak 0,48%, Implan sebanyak 1,79%, dan
tidak ada akseptor KB MOW dan MOP. Sedangkan pada tahun 2020 jumlah
2939 orang, akseptor KB pria sebanyak 196 orang) yang terdiri dari kondom
sebanyak 6,25%, pil sebanyak 21,9%, suntik sebanyak 64,56%, IUD sebanyak
1,97%, implan sebanyak 2,29 %, MOW sebanyak 0,06%, dan tidak ada
kondom
kontrasepsi
kondom
7
kondom
KB
10. Yoki/ 39 tahun/ Pagar tengah/ jumlah anak 2 orang/ tidak menggunakan KB
besar mereka menggunakan KB hormonal dan sangat sedikit pria yang menjadi
akseptor KB.
kesertaan Pria dalam ber-KB, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini adalah “Apa saja faktor-faktor yang berhubungan dengan
8
C. Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian