Anda di halaman 1dari 69

USULAN PENELITIAN

PENGARUH KEAHLIAN PENGGUNA, EFEKTIVITAS PENGGUNAAN,


PEMANFAATAN DAN KEPERCAYAAN ATAS INFORMASI
AKUNTANSI YANG DIHASILKAN OLEH ENTERPRISE RESOURCE
PLANNING (ERP) TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL
(StudiKasus Pada PT. Pertani (Persero) Cabang Pekalongan)

Oleh:

Agung Budi Nugroho

2015001088

DiajukanuntukMenyusunSkripsipada
Program Strata SatuSekolahTinggi
IlmuEkonomi (STIE) MuhammadiyahPekalongan

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

(STIE) MUHAMMADIYAH

PEKALONGAN

2018
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...................................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................9
1.4 Kegunaan Penelitian..................................................................................9
2.1 Telaah Teori............................................................................................11
2.1.1 Theory of Reasoned Action..............................................................11
2.1.2 Hubungan Theory of Reasoned Action (TRA) dengan Variabel
Penelitian........................................................................................................12
2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi.............................................................14
2.1.4 Pengertian Enterprise Resource Planning (ERP).............................18
2.1.5 Pengertian Informasi........................................................................19
2.1.6 Pengertian Keahlian.........................................................................23
2.1.7 Pengertian Efektifitas.......................................................................24
2.1.8 Pengertiam Pemanfaatan..................................................................27
2.1.9 Pengertian Kepercayaan...................................................................28
2.1.10 Pengertian Kinerja Individu.............................................................28
2.2 Telaah Penelitian Sebelumnya................................................................29
2.3 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis................................39
2.3.1 Pengaruh Keahlian Pengguna Informasi Akuntansi yang dihasilkan
oleh ERP terhadap Kinerja Individual............................................................39
2.3.2 Pengaruh Efektivitas Penggunaan Informasi Akuntansi yang
dihasilkan oleh ERP terhadap Kinerja Individual.........................................40
2.3.3 Pengaruh Pemanfaatan Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh
ERP terhadap Kinerja Individual...................................................................40
2.3.4 Pengaruh Kepercayaan Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh
ERP terhadap Kinerja Individual...................................................................41
2.3.5 Pengaruh Keahlian Pengguna, Efektivitas Penggunaan, Pemanfaatan
dan Kepercayaan atas Informasi yang dihasilkan oleh ERP secara simultan
terhadap Kinerja Individual............................................................................42
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................45
3.1 Desain Penelitian.....................................................................................45
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian..............................................................46
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.........................................46
3.3.1. Variabel Bebas (Independent Variable)...........................................47
3.3.2 Variabel Terikat (Dependent Variable)...........................................49
3.4 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data............................................51
3.5 Teknik Analisis Data...............................................................................54
3.5.1 Uji Instrumen...................................................................................54
3.5.2 Statistik Deskriptif...........................................................................55
3.5.3 Uji Asumsi Klasik............................................................................56
3.5.4 Analisis Regresi Linear Berganda....................................................58
3.5.5 Pengujian Hipotesis..........................................................................59
3.5.6 Analisis koefisien Determinasi (R²).................................................61
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................62
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi adalah suatu jaringan komputer yang terdiri atas berbagai

komponen pemrosesan informasi yang menggunakan berbagai jenis hardware,

software, manajemen data, dan teknologi jaringan informasi (O’Brien, 2006)

dalam Ridhlo Fahruddin (2013). Teknologi juga merupakan suatu tubuh dari ilmu

pengetahuan dan rekayasa yang dapat diaplikasikan pada perancangan produk,

proses, dan penelitian untuk mendapatkan pengetahuan baru (Simarmata, 2012).

Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan

untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur, dan lebih sejahtera, meskipun

istilah teknologi belum dikenal.

Teknologi informasi yang semakin berkembang pada era ini membuat

segala sesuatu menjadi lebih cepat. Perubahan yang signifikan ini membuat

hampir setiap perusahaan berlomba-lomba meningkatkan kualitas dari sistem

perusahaan. Penggunaan sistem yang manual dianggap lama dikarenakan sistem

tidak terorganisir dan sulit untuk dipantau. Sehingga dibutuhkan sebuah sistem

informasi yang terorganisir untuk memudahkan perusahaan dalam menjalankan

sistemnya. Perkembangan teknologi informasi mempengaruhi peranan sistem

informasi akuntansi dalam perusahaan karena teknologi informasi telah secara

drastis mengubah organisasi dalam melakukan aktivitas bisnisnya (Rukmiyati dan

Budiartha,2016).

1
2

Sistem informasi akuntansi saat ini berkembang menjadi sistem informasi

berbasis komputer yang dapat meningkatkan kepuasan dan kepercayaan

pengguna karena kemudahan akses yang didapat dalam mengambil suatu

keputusan. Sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi memungkinkan

pengguna laporan keuangan dapat melihat laporan keuangan setiap saat dengan

lebih cepat dan akurat. Penyajian informasi keuangan dan non-keuangan dapat

dilakukan dengan lebih mudah dengan adanya dukungan paket program sistem

informasi akuntansi yang dewasa ini semakin banyak variasinya dan dapat dapat

diperoleh dengan mudah di pasaran (Sudarsono, 2015).

Pada bulan Mei tahun 2018, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan

Sistem Informasi Akuntansi Terintegrasi (SI-AUTO) sebagai bentuk transformasi

keuangan untuk meningkatkan kualitas dan akuntabilitas pengelolaan keuangan di

OJK. SI-AUTO diharapkan dapat menciptakan sistem manajemen keuangan OJK

yang mengintegrasikan aspek perencanaan keuangan dalam bentuk anggaran

berbasis kinerja, sistem pembayaran yang cepat dan otomatis, perhitungan

perpajakan yang akurat dan tepat waktu, pengelolaan aset yang andal serta

pertanggungjawaban keuangan yang transparan dan akuntabel.

Selain SI-AUTO yang digunakan oleh OJK, teknologi informasi lain yang

dibuat khusus untuk membantu perusahaan adalah Enterprise Resource Planning

atau ERP. Perencanaan sumber daya perusahaan atau disebut juga Enterprise

Resource Planning (ERP) adalah sebuah sistem informasi yang digunakan oleh

perusahaan yang berperan menghubungkan dan mengoptimalkan proses bisnis


3

dalam pabrik, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan dan sumber daya manusia

(Yasin, 2013).

Penggunaan ERP sudah umum digunakan pada perusahaan besar dan

berkembang, karena dianggap dapat meningkatkan kinerja perusahaan. ERP dapat

membantu proses efisiensi data karena setiap proses dalam alur kerja saling

terhubung. Data yang saling terhubung dapat membantu proses bisnis yang efisien

dan memudahkan pengambilan keputusan manajemen perusahaan (Mudiantono,

2013). Dan output yang dihasilkan oleh ERP adalah informasi akuntansi yang

dapat digunakan untuk pengambilan keputusan oleh manajer atau pejabat suatu

perusahaan dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya perusahaan tersebut

akan berjalan. Menurut Raymond Mc.leod informasi adalah data yang telah diolah

menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi

pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.Sedangkan menurut Jogiyanto

HM informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dan pengolahan data dalam suatu

bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya yang menggambarkan

suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata yang digunakan untuk pengambilan

keputusan.

Informasi akuntansi sangat dibutuhkan oleh perusahaan sebagai dasar

manajer atau pejabat perusahaan untuk mengambil kebijakan ataupun kebijakan

yang berkaitan dengan keberlangsungan usahanya. Tanpa adanya informasi

akuntansi yang benar, pimpinan tidak akan memiliki dasar atau pengetahuan

untuk mengambil keputusan. Karena berawal dari informasi itulah keputusan

dapat diambil.
4

Selain itu keahlian pengguna informasi akuntansi yang dihasilkan oleh

ERP dalam mengolah informasi baik itu informasi akuntansi maupun manajemen

SDM merupakan hal yang penting dan juga fundamental sehingga dihasilkan

suatu informasi akuntansi yang benar, cepat, akurat dan tepat. Jika saja pengguna

informasi akuntansi itu tidak ahli, maka data yang dihasilkan tentunya akan

meragukan.

Pemanfaatan merupakan turunan kata dari kata manfaat, yakni suatu

penghadapan yang semata-mata menunjukkan kegiatan menerima. Penghadapan

tersebut pada umumnya mengarah pada perolehan atau pemakaian hal-hal yang

berguna baik dipergunakan secara langsung maupun tidak langsung agar dapat

bermanfaat.Dari informasi akuntansi yang dihasilkan oleh ERP seorang manajer

dituntut untuk efektif dalam penggunaan dan pemanfaatan informasi akuntansi

tersebut. Sehingga pengambilan keputusan manajerial dapat diputuskan secara

cepat, akurat dan tepat.

Dan kepercayaan atas informasi akuntansi yang dihasilkan oleh ERP juga

merupakan hal yang penting dalam pengambilan keputusan oleh manajer suatu

perusahaan. Dari kepercayaan itu akan timbul keyakinan dalam seorang manajer

untuk pengambilan keputusan yang hendak diambil guna kelangsungan dan

keberhasilan usaha perusahaannya.Kepercayaan terhadap informasi akuntansi

yang dihasilkan oleh ERP dalam mengevaluasi kinerja individu diperlukan oleh

manajemen untuk memastikan bahwa informasi akuntansi akuntansi tersebut

dapat dipakai untuk mengendalikan kinerja bawahan.


5

PT. Pertani (Persero) sendiri telah menggunakan ERP sebagai penghasil

informasi akuntansinnya sejak tahun 2014. PT. Pertani (Persero) merupakan

perusahaan BUMN yang bergerak dibidang produksi & perdagangan Benih,

Beras, dan bahan konsumsi lain-lain. Dengan cabang yang banyak tersebar di

Indonesia, penggunaan ERP pastinya akan memudahkan para Direktur dan

pejabat pusat dalam memantau dan menetapkan suatu kebijakan ataupun

keputusan guna meningkatkan kinerja perusahaan. Fenomena yang terjadi di PT.

Pertani adalah masih kurangnya efektivitas penggunaan ERP sebagai sistem

informasi akuntansi dari PT. Pertani dan juga kurang efektif dalam menggunakan

informasi akuntansi atau laporan keuangan yang dihasilkan dari ERP tersebut

guna keberlangsungan usahanya.

Penelitian Mahmood dan Mann (Rahmawati, 2008) memberikan bukti

secara empiris bahwa investasi dibidang teknologi informasi memberikan

kontribusi terhadap kinerja dan produktivitas suatu organisasi. Teknologi

informasi khususnya teknologi komputer sangat berpotensi untuk memperbaiki

performa individu dan organisasi, oleh sebab itu banyak pengambil keputusan

menginvestasikan dananya untuk teknologi informasi. Dengan demikian pemakai

atau pengguna merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan

penerapan suatu teknologi.

Irwansyah yang dikutip Jumaili (2005) mengemukakan bahwa penggunaan

teknologi dalam sistem informasi perusahaan hendaknya mempertimbangkan

pemakai. Tidak jarang ditemukan bahwa teknologi yang diterapkan dalam sistem

informasi sering tidak tepat atau tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh
6

individu pemakai sistem informasi, sehingga sistem informasi kuranng

memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja individual.

Menurut penelitian yang dilakukan Baskoro (2015) bahwa Keahlian

Pengguna Sistem Informasi Akuntansi memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap Kinerja Individual pada Karyawan BPR di Kabupaten Karanganyar. Dan

menurut Raharjo (2015) bahwa Keahlian Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Individual Karyawan Rumah Sakit di

Sukoharjo. Dari kedua penelitian di atas belum ada yang membahas sampai pada

keahlian pengguna informasi akuntansi hanya terbatas pada keahlian pengguna

sistem informasinya saja, Karena poin penting dalam keberhasilan pengguna

sistem informasi akuntansi bukan hanya keahlian dalam menggunakan sistemnya

saja akan tetapi juga keahlian dalam menggunakan informasi akuntansi yang

dihasilkan, ketika pengguna sistem informasi akuntansi telah memiliki keahlian

dalam menggunakan sistem dan informasi akuntansi yang dihasilkan tentunya

akan mempengaruhi kinerja indiviual perusaahan itu sendiri, sehingga ini bisa

menjadi peluang untuk bisa diteliti oleh peneliti.

Menurut Kadek dan Made (2016) bahwa Efektivitas Penggunaan Sistem

Informasi Akuntansi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Dan

menurut Wiriyanto (2013) bahwa Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi

Akuntasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Individual. Dari kedua

penelitian tersebut belum ada yang meneliti sampai pada efektivitas penggunaan

informasi akuntansi hanya sampai pada efektivitas sistem informasi akuntansi

saja, karena baru bisa dikatakan efektif dalam menggunakan sistem apabila
7

seorang pengguna sistem informasi akuntansi efektif juga dalam menggunakan

informasi akuntansi yang dihasilkan, sehingga ini bisa menjadi peluang atau celah

untuk bisa diteliti oleh peneliti.

Menurut Lindawati dan Salamah (2012) bahwa Pemanfaatan Sistem

Informasi Akuntansi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Individual

Karyawan. Dan menurut Fahruddin (2013) bahwa Pemanfaatan Teknologi Sistem

Informasi Akuntansi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Indvidual

Karyawan BPR di Kabupaten Sragen. Dari kedua penelitian di atas belum ada

yang meneliti pada pemanfaatan informasi akuntansi hanya sebatas

sampaipemanfaatan sistem informasi akuntansi saja, pemanfaatan sistem

informasi akuntansi yang baik harus diikuti juga dengan pemanfaatan informasi

akuntansi yang baik pula, karena kinerja individual suatu perusahaan langkah

awalnnya adalah dari pemanfaatan informasi akuntansi tersebut, sehingga ini bisa

menjadi peluang atau celah untuk bisa diteliti oleh peneliti.

Menurut Sari (2012) bahwa Kepercayaan terhadap Sistem Informasi

Akuntansi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Individual. Dan menurut

Panggeso (2014) bahwa Kepercayaan atas Sistem Informasi Akuntansi

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Bank Sulselbar di Makassar.

Dari kedua penelitian di atas belum ada yang meneliti pada kepercayaan atas

informasi akuntansi yang dihasilkan hanya sebatas sampai pada kepercayaan atas

sistem informasi akuntansinya saja, kepercayaan seseorang terhadap suatu sistem

informasi akuntansi berawal dari adanya rasa percaya terhadap informasi


8

akuntansinya yang real dan menggambarkan keadaan perusahaan yang

sebenarnya, sehingga ini bisa menjadi peluang untuk bisa diteliti oleh peneliti.

Maka dengan berbagai penjelasan di atas itulah yang melatar belakangi

saya untuk mengambil judul penelitian “Pengaruh Keahlian Pengguna,

Efektivitas Penggunaan, Pemanfaatan dan Kepercayaan atas Informasi

Akuntansi yang dihasilkan oleh Enterprise Resource Planning (ERP)

terhadap Kinerja Individual (studi kasus pada PT. Pertani (Persero) Cabang

Pekalongan).”

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan diuji dalam penelitian ini sebagaimana latar

belakang di atas adalah sebagai berikut :

1. Apakah keahlian pengguna informasi akuntansi berpengaruh signifikan

terhadap kinerja individual?

2. Apakah efektivitas penggunaan informasi akuntansi berpengaruh signifikan

terhadap kinerja individual?

3. Apakah pemanfaatan informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap

kinerja individual?

4. Apakah kepercayaan atas informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap

kinerja individual?

5. Apakah keahlian, efektivitas penggunaan, pemanfaatan dan kepercayaan secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual?


9

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menemukan bukti empiris pengaruh keahlian pengguna

informasi akuntansi terhadap kinerja individual.

2. Untuk mengetahui dan menemukan bukti empiris pengaruh efektivitas

penggunaan informasi akuntansi terhadap kinerja individual.

3. Untuk mengetahui dan menemukan bukti empiris pengaruh pemanfaatan

informasi akuntansi terhadap kinerja individual.

4. Untuk mengetahui dan menemukan bukti empiris pengaruh kepercayaan atas

informasi akuntansi terhadap kinerja individual.

5. Untuk mengetahui dan menemukan bukti empiris pengaruh keahlian,

efektivitas penggunaan, pemanfaatan dan kepercayaan secara simultan

terhadap kinerja individual.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan mannfaat

sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang

pengelolaan dan pemanfaatan informasi akuntansi dan pengaruhnya terhadap

kinerja individual.

2. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan teori,

terutama kajian akuntansi mengenai informasi keuangan yang dihasilkan oleh


10

Sistem Informasi Akuntansi atau ERP sebagai aplikasinya terhadap kinerja

individual.

3. Bagi Objek Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya

pengelolaan dan pemanfaatan informasi akuntansi yang baik sehingga dapat

meningkatkan kinerja individual.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Telaah Teori

2.1.1 Theory of Reasoned Action

Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh

Martin Fishbein dan Ajzen dalam Jogiyanto (2007). Teori ini menghubungkan

antara keyakinan (belief), sikap (attitude), kehendak (intention), dan perilaku

(behavior). Kehendak merupakan prediktor terbaik perilaku, artinya jika ingin

mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang, cara terbaik adalah mengetahui

kehendak orang tersebut. Namun, seseorang dapat membuat pertimbangan

berdasarkan alasan-alasan yang sama sekali berbeda (tidak selalu berdasarkan

kehendak). Konsep penting dalam teori ini adalah fokus perhatian (saliance),

yaitu mempertimbangkan sesuatu yang dianggap penting.

Kehendak (intention) ditentukan oleh sikap dan norma subyektif

(Jogiyanto, 2007). Ajzen (1991) yang mengatakan bahwa sikap mempengaruhi

perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan dan

dampaknya terbatas hanya pada tiga hal : Pertama, perilaku tidak banyak

ditentukan oleh sikap umum tapi oleh sikap yang spesifik terhadap sesuatu.

Kedua, perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tapi juga oleh norma-norma

objektif (objective norms) yaitu keyakinan kita mengenai apa yang orang lain

inginkan agar kita perbuat. Ketiga, sikap terhadap suatu perilaku bersama norma-

norma subjektif membentuk suatu intensi atau niat berperilaku tertentu.

11
12

Teori perilaku beralasan diperluas dan dimodifikasi oleh (Ajzen dalam

Jogiyanto 2007) dan dinamai Teori Terencana (theory of planned behavior). Inti

teori ini mencakup 3 hal yaitu, keyakinan tentang kemungkinan hasil dan evaluasi

dari perilaku tersebut (behavioral beliefs), keyakinan tentang norma yang

diharapkan dan motivasi untuk memenuhi harapan tersebut (normative beliefs),

serta keyakinan tentang adanya faktor yang dapat mendukung atau menghalangi

perilaku dan kesadaran akan kekuatan faktor tersebut (control beliefs).

2.1.2 Hubungan Theory of Reasoned Action (TRA) dengan Variabel

Penelitian

1. Hubungan Teori Reasoned Action dengan Keahlian Pengguna

Informasi Akuntansi

Keahlian merupakan suatu hal yang dimiliki oleh seseorang

yang didapat dari pendidikan formal maupun informal, dan juga

bisa didapat karena bakat dari lahir. Keahlian seseorang dalam

mengelola informasi akuntansi yang didapat akan memudahkan

pengguna informasi tersebut untuk pengambilan keputusan.

Semakin baik tingkat keahlian orang tersebut maka semakin baik

pula keputusan yang akan diputuskan.

2. Hubungan Teori Reasoned Action dengan Efektivitas Penggunaan

Informasi Akuntansi

Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau

memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau

pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan


13

lainnya. Sehingga dapat diartikan efektivitas penggunaan

informasi akuntansi adalah menggunakan atau mengelola

informasi akuntansi yang ada dengan tepat sehingga dapat

mempercepat pengambilan keputusan. Semakin efektif dalam

penggunaan informasi akuntansi maka semakin cepat dan tepat

dalam pengambilan keputusan.

3. Hubungan Teori Reasoned Action dengan Pemanfaatan Informasi

Akuntansi

Pemanfaatan informasi akuntansi adalah memanfaatkan

setiap informasi yang ada guna untuk membentuk atau membuat

suatu keputusan atau kebijakan perusahaan guna keberlangsungan

usaha perusahaan tersebut. Semakin baik seseorang dalam

memanfaatkan informasi akuntansi maka akan semakin baik

dalam pembuatan suatu kebijakan atau keputusan.

4. Hubungan Teori Reasoned Action dengan Kepercayaan atas

Informasi Akuntansi

Kepercayaan merupakan hal yang penting dalam menerima

setiap informasi akuntansi yang ada, dengan adanya rasa percaya

terhadap informasi akuntansi yang masuk maka akan menambah

keyakinan pengguna informasi akuntansi tersebut dalam

menentukan langkah selanjutnya guna keberlangsungan

usahanya.
14

5. Hubungan Teori Reasoned Action dengan Kinerja Individual

Kinerja individual adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun

kuantitas yang berhasil ditunjukkan atau diwujudkan oleh setiap

individu. Dan setiap kinerja individu dipengaruhi oleh perilaku

dan usaha individu tersebut. Semakin baik perilaku dan usaha

seseorang maka akan semakin baik kinerjanya.

2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi

Dengan semakin berkembangnya dan luasnya operasi perusahaan,

masalah yang dihadapi akan semakin kompleks. Perusahaan dalam usaha

mencapai tujuannya dituntut untuk dapat menggunakan sumber-sumber ekonomi

yang dimiliki dengan sebaik-baiknya. Pihak manajemen yang berfungsi sebagai

pengambil keputusan haruslah memiliki informasi yang handal. Dalam hal ini

sistem informasi akuntansi yang telah direncanakan dan dirancang dengan baik

sesuai dengan kebutuhan perusahaan memegang peranan penting. Oleh karena itu

sistem informasi akuntansi harus dijalankan secara efektif dan efisien sesuai

dengan prosedur.

Sistem informasi akuntansi disusun untuk menghasilkan informasi yang

berguna bagi pihak internal maupun eksternal. Contohnya di pihak internal

perusahaan seperti manajemen, membutuhkan informasi untuk mengetahui,

mengawasi dan mengambil keputusan dalam menjalankan aktivitas perusahaan.

Sedangkan pihak eksternal yaitu seperti kreditur, calon investor, kantor pajak

membutuhkan informasi yang sesuai dengan kepentingannya masing-masing.


15

Penyusunan sistem informasi akuntansi suatu perusahaan sangat

bergantung pada jenis dan skala perusahaan, struktur organisasi dan uraian tugas,

prestasi manajemen dan nilai transaksi. Sistem informasi akuntansi bagi

perusahaan kecil sampai menengah dengan struktur organisasi yang masih

sederhana dapat diproses secara manual dengan dibantu penggunaan mesin-mesin

pembukuan sampai dengan komputer. Sedangkan sistem informasi akuntansi bagi

perusahaan berskala besar yang memiliki cabang-cabang perusahaan, diproses

dengan menggunakan aplikasi program komputer yang mutakhir terintegrasi

dengan jaringan internet.

2.1.3.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Definisi sistem informasi menurut Leitch dan Davis dalam Jogiyanto

(2005:11) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu

dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sedangkan menurut Laudon dan Laudon

(2008:15), sistem informasi didefinisikan sebagai kumpulan komponen yang

saling berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan

mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan

pengawasan dalam suatu organisasi.

Menurut Mulyadi (2001), Sistem Informasi Akuntansi merupakan

organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa

sebagai upaya untuk menyediakan informasi keuangan yang diperlukan oleh tim

manajemen dalam upaya pengelolaan dan pengambilan keputusan perusahaan.


16

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai sistem informasi di atas

dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat

oleh manusia yang digunakan suatu perusahaan atau organisasi untuk mengolah

dan memproses suatu data sehingga menghasilkan suatu informasi yang nantinya

akan digunakan oleh manajer atau pejabat suatu perusahaan untuk mengambil

suatu keputusan atau kebijakan untuk meningkatkan kinerja perusahaannya.

2.1.3.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

2. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam

proses pengambilan keputusan terkait perencanaan dan pengendalian

bisnis.

3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset perusahaan.

4. Efisiensi biaya dan waktu terhadap kinerja keuangan.

5. Penyajian data keuangan yang sistematis dan akurat dalam periode

akuntansi yang tepat.

Dari beberapa uraian diatas dapat dikatakan sistem informasi

akuntansi disini sangat membantu perusahaan dalam mengelola keuangannya

dengan baik dan tepat. Selain menghemat waktu dan biaya, sistem informasi

akuntansi juga dapat memberikan dampak untuk kinerja bisnis selanjutnya

dengan sebuah pengambilan keputusan yang tepat.


17

2.1.3.3 Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

1. Menyediakan atau menyajikan informasi yang akurat dan tepat waktu

sehingga perusahaan dapat melakukan aktivitas utama pada value

chan secara efektif dan efisien.

2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produksi produk atau

jasa yang dihasilkan.

3. Meningkatkan efisiensi kinerja bisnis, baik itu pada bagian keuangan

atau pada bagian lainnya.

4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.

5. Meningkatkan sharing knowledge.

Dari manfaat diatas dapat dikatakan bahwa sistem informasi akuntansi ini

berperan penting untuk suatu perusahaan. Dengan adanya sistem informasi

akuntansi yang baik maka perusahaan dapat melakukan proses operasi maupun

informasi dengan lebih efektif dan efisien karena adanya pengendalian yang

mampu mengendalikan proses-proses tersebut sehingga dapat menghasilkan

tujuan yang sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Selain itu, informasi

akuntansi yang dihasilkan pada sistem tersebut dapat dipertanggung jawabkan

untuk nantinya digunakan dalam mengambil sebuah keputusan atau kebijakan

mengenai keuangan perusahaan maupun digunakan oleh pihak eksternal

perusahaan untuk berhubungan dengan kegiatan bisnis. Sehingga ketika

perusahaan mampu menjalankan sistem informasi akuntansi dengan baik, maka

manfaat dan tujuan di atas dapat dirasakan langsung dampak positifnya bagu

perusahaan. Sebaliknya jika perusahaan tidak dapat menjalankan sistem informasi


18

akuntansi dengan baik maka akan menghambat proses bisnis dan mengakibatkan

kegiatan bisnis tersebut tidak berjalan dengan lancar.

2.1.4 Pengertian Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resources Planning (ERP) merupakan suatu perangkat lunak

software dengan aplikasi yang terintegrasi dengan baik dan digunakan secara luas

dalam organisasi bisnis. Aplikasi-aplikasi yang terintegrasi tersebut biasanya

digolongkan berdasarkan fungsi-fungsi operasional dalam bisnis, yaitu :

akuntansi, keuangan, sumber daya manusia, pemasaran, logistik dan lainnya.

Aplikasi yang menyangkut fungsi akuntansi berisi modul buku besar, piutang

dagang, hutang dagang, aktiva tetap, manajemen kas dan akuntansi.

O’Brein and Marakas dalam Angelia (2010), mengemukakan Enterprise

Resource Planning (ERP) adalah sistem lintas fungsional yang didukung oleh

serangkaian modul perangkat lunak terintegrasi yang menyokong proses internal

bisnis perusahaan.

Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa ERP adalah suatu Sistem

Informasi Akuntansi yang digunakan untuk mengelola modul-modul atau

aktivitas-aktivitas perusahaan berupa penjualan, pembelian, hutang dagang,

piutang dagang, dan lain-lain dalam satu aplikasi yang saling terintegrasi.

2.1.4.1 Manfaat ERP

Menurut O’Brien, J. A, & Marakas, G.M (2010 : 273), sistem ERP

memberikan nilai bisnis yang signifikan bagi perusahaan. Nilai bisnis tersebut

yaitu :
19

1. Kualitas dan efisiensi

ERP menciptakan kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan

meningkatkan proses bisnis internal perusahaan yang memberikan

peningkatan secara signifikan bagi perusahaan. Contohnya dalam segi

kualitas dan efisiensi dari pelayanan, produksi dan distribusi.

2. Mengurangi biaya

Banyak perusahaan yang melaporkan bahwa adanya penurunan yang

signifikan dalam transaksi pengolahan biaya, hardware, software, dan

staf IT support.

3. Pengambilan keputusan

Sistem ERP dapat dengan cepat memberikan laporan/informasi

penting dalam kinerja bisnis kepada manajer, sehingga dapat

meningkatkan kemampuan manajer dalam membuat keputusan yang

baik dan tepat dalam perusahaan.

4. Enterprise agility

Memberikan fleksibilitas pada struktur organisasi, tanggung jawab

manajerial, dan peran kerja, sehingga perusahaan dapat lebih mudah

dalam memanfaatkan peluang bisnis yang baru.

2.1.5 Pengertian Informasi

Menurut Raymond Mc. Leod Informasi adalah data yang telah diolah

menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi

pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Sedangkan menurut Tata Sutabri
20

Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau

diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Dari definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan.

Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena informasi dapat

meningkatkan pengetahuan dalam suatu bidang ilmu. Dari informasi yang didapat

tersebut, manajer atau pemangku jabatan suatu perusahaan dapat mengetahui

kondisi perusahaannya dan tau langkah-langkah apa saja yang akan ditempuh agar

perusahaan tetap berlangsung dan meningkat kinerjanya.

2.1.5.1 Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi

Agar suatu informasi akuntansi dapat memberikan manfaat bagi para

pemakainya, maka informasi tersebut harus memiliki karakteristik tertentu.

Menurut Krismiadji (2002:15) karakteristik informasi akuntansi harus memiliki

kriteria-kriteria sebagai berikut :

1. Relevan

2. Dapat dipercaya

3. Lengkap

4. Tepat Waktu

5. Mudah dipahami

6. Dapat diuji kebenarannya

Secara singkat kriteria-kriteria tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :


21

1. Relevan

Relevan berkaitan dengan seberapa baik hubungan antara informasi

yang dihasilkan dengan suatu masalah, informasi yang baik adalah

informasi yang berisikan data-data yang berhubungan sangat dekat

dengan masalah.

2. Dapat dipercaya

Bebas dari kesalahan atau bias, dan secara akurat menggambarkan

kejadian atau aktivitas organisasi. Dengan bebasnya informasi itu dari

kesalahan pastinya akan memberikan kepercayaan dan rasa tenang

manajer atau pemangku jabatan dalam mengambil langkah-langkah

atau kebijakan perusahaan.

3. Lengkap

Tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para

pemakai. Dan dapat menggambarkan keadaan secara nyata dari

aktivitas perusahaan.

4. Tepat Waktu

Disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses

pembuatan keputusan.

5. Mudah dipahami

Disajikan dalam format yang mudah dimengerti dan dipahami oleh

pengguna informasi.
22

6. Dapat diuji kebenarannya

Memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan

informasi yang sama secara independen.

2.1.5.2 Informasi Akuntansi yang dihasilkan dari ERP

Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh ERP adalah sebagai berikut :

1. Laporan Kas Kecil dan Kas Bank

Berisi laporan mutasi kas masuk dan kas keluar perusahaan pada kas

kecil atau kas yang dipegang oleh bendahara finansiil.

2. Laporan Stok Persediaan dan mutasi persediaan

Berisi laporan stok persediaan yang tersedia di gudang yang menjadi

tanggung jawab bendahara materiil.

3. Laporan Saldo Piutang

Berisi laporan tentang saldo piutang yang dimiliki oleh perusahaan.

4. Laporan Saldo Hutang

Berisi laporan tentang saldo hutang yang dimiliki oleh perusahaan.

5. Daftar Vendor & Customer

Berisi data & informasi mengenai vendor dan customer.

6. Laporan Produksi

Berisi laporan produksi dari bahan baku menjadi bahan jadi.

7. Laporan Laba-Rugi

Berisi laporan laba atau rugi yang didapatkan oleh perusahaan.

8. Neraca atau Laporan Posisi Keuangan

Berisi informasi mengenai posisi saldo tiap akun.


23

2.1.6 Pengertian Keahlian

Pertama kita buka kamus besar bahasa Indonesia

(http://bahasa.cs.ui.ac.id), yang menyatakan bahwa “ahli” adalah orang yang

mahir, paham sekali dalam suatu ilmu. Sehingga yang disebut dengan “ahli

bahasa” adalah orang yang mahir di pengetahuan bahasa. Kemudian “tahu” adalah

mengerti sesudah melihat (menyaksikan, mengalami, dsb), sedangkan “bakat”

adalah dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yang dibawa dari lahir. Secara

umum pengertian yang tersurat di kamus besar bahasa Indonesia bisa kita

tafsirkan bahwa “keahlian” adalah kemahiran seseorang dalam suatu ilmu

pengetahuan.

Hasibuan (2009) menyatakan bahwa keahlian harus mendapat perhatian

utama kualifikasi seleksi. Hal ini yang akan menentukan mampu tidaknya

seseorang menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Keahlian ini

mencakup technical skill, human skill, conceptual skill, kecakapan untuk

memanfaatkan kesempatan serta kecermatan penggunaan peralatan yang dimiliki

organisasi dalam mencapai tujuan. Menurut Hasibuan (2003), dalam suatu

program pengembangan ditetapkan suatu suatu sasaran, proses, waktu dan metode

pelaksanannya. Supaya lebih baik program itu harus dibuat perencanaan terlebih

dahulu, karena metode pengembangan didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai.

Dari definisi-definisi keahlian diatas dapat disimpullkan bahwa keahlian

merupakan sesuatu minat atau bakat yang harus dimiliki oleh seseorang, dengan

keahlian yang dimilikinya memungkinkan untuk dapat menjalankan, dan

menyelesaikan tugas-tugas secara baik dengan hasil yang maksimal. Keahlian


24

yang dimiliki seseorang dapat dimiliki dari pendidikan formal maupun non formal

yang nantinya harus terus menerus ditingkatkan. Salah satu sumber peningkatan

keahlian dapat berasal dari pengalaman-pengalaman dalam bidang tertentu.

Pengalaman tersebut dapat diperoleh melalui proses yang bertahap, seperti

pelaksanaan tugas-tugas, pelatihan ataupun kegiatan lainnya yang berkaitan

dengan pengembangan keahlian seseorang.

2.1.7 Pengertian Efektifitas

Kurniawan menjelaskan jika efektivitas merupakan kemampuan

melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) dari pada suatu

operasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara

pelaksanaannya. Pengertian tersebut mengartikan bahwa efektivitas merupakan

tahap dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan

hasil yang sesungguhnya dicapai. Berbeda dengan pendapat Susanto, yang

memberikan definisi tentang Efektivitas merupakan daya pesan untuk

mempengaruhi atau tingkat kemampuan pesan-pesan untuk mempengaruhi. Jadi

dapat diartikan jika efektivitas sebagai suatu pengukuran akan tercapainya tujuan

yang telah direncanakan sebelumnya secara matang.

Efektivitas juga dapat diartikan sebagai ukuran berhasil tidaknya suatu

organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai

tujuannya, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan efektif.

Menurut Bastian efektivitas dapat diartikan sebagai keberhasilan dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu efektivitas adalah
25

hubungan antara output dan tujuan dimana efektivitas diukur berdasarkan

seberapa jauh tingkat output atau keluaran kebijakan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Selanjutnya istilah efektivitas adalah pencapaian tujuan atau

hasil yang dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor tenaga, waktu, biaya,

pikiran, alat-alat dan lain-lain yang telah ditentukan.

Memperhatikan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

efektivitas adalah suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat dari apa yang

dikehendaki. Misalkan saja jika seseorang melakukan suatu perbuatan dengan

maksud tertentu dan memang itu yang ia kehendaki, maka perbuatan orang

tersebut dikatakan efektiv jika hasil yang dicapai sesuai dengan apa yang ia

kehendaki dan yang telah ia rencanakan sebelumnya.

Sedangkan efektivitas penggunaan informasi akuntansi atau laporan

keuangan adalah bagaimana penggunaan atau pemanfaatan informasi akuntansi

untuk pengambilan keputusan bagi organisasi atau perusahaan.

Efektivitas dapat digunakan sebagai suatu alat evaluasi efektif atau

tidaknya suatu tindakan (Zulkadi dalam Wahyuningsih D, 2005) yang dapat

dilihat dari :

1. Kemampuan dalam memecahkan masalah, keefektivan tindakan dapat

Diukur dari kemampuannya dalam memecahkan persoalan dan hal ini

dapat dilihat dari berbagai permasalahan yang dihadapi sebelum dan

sesudah tindakan tersebut dilaksanakan dan seberapa besar

kemampuan dalam mengatasi persoalan.


26

2. Pencapaian tujuan, efektivitas suatu tindakan dapat dilihat dari

tercapainya suatu tujuan dalam hal ini dapat dilihat dari hasil yang

dapat dilihat secara nyata.

2.1.7.1 Ukuran Efektivitas

Pengukuran efektivitas dapat dilakukan dengan melihat hasil kerja yang

dicapai oleh suatu organisasi. Efektivitas dapat diukur melalui berhasil tidaknya

suatu organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Hal terpenting adalah

efektivitas tidak menyatakan tentang seberapa besar biaya yang telah dikeluarkan

untuk mencapai tujuan tesebut. Efektivitas hanya melihat apakah proses program

atau kegiatan tersebut telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Duncan yang dikutip Richards M. Steers dalam bukunya

“Efektivitas Organisasi” mengatakan mengenai ukuran efektivitas, sebagai

berikut:

1. Pencapaian Tujuan

Pencapaian adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus

dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian

tujuan akhir semakin terjamin, diperlukan pentahapan, baik dalam arti

pentahapan pencapaian bagian-bagiannya maupun pentahapan dalam

arti periodesasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari beberapa faktor,

yaitu kurun waktu dan sasaran yang merupakan target kongkrit.

2. Integrasi

Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu

organisasi untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus


27

dan komunikasi dengan berbagai macam organisasi lainnya. Integrasi

menyangkut proses sosialisasi.

3. Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur proses

pengadaan dan pengisian tenaga kerja.

2.1.8 Pengertiam Pemanfaatan

Menurut Prof. Dr. J. S. Badudu dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,

mengatakan bahwa pemanfaatan adalah hal, cara, hasil kerja dalam memanfaatkan

sesuatu yang berguna. Sedangkan menurut Dennis Mc Quail dan Sven Windahl

bahwa manfaat merupakan harapan sama artinya dengan explore.

Dari uraian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan adalah

cara-cara atau langkah-langkah yang ditempuh dalam memanfaatkan suatu hal

sehingga menghasilkan sesuatu yang berguna. Maka juga dapat disimpulkan

kembali bahwa pemanfaatan informasi akuntansi adalah cara-cara atau langkah-

langkah yang ditempuh dalam memanfaatkan informasi akuntansi sehingga dapat

menghasilkan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

kebaikan atau keberlangsungan suatu usaha. Dengan pemanfaatan informasi

akuntansi yang baik akan memudahkan manajer dalam mengambil keputusan.

Karena itu pemanfaatan informasi akuntansi merupakan suatu hal yang sangat

penting dan fundamental bagi manajer dalam mengambil langkah-langkah

selanjutnya.
28

2.1.9 Pengertian Kepercayaan

Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain

atau pada suatu objek dimana kita memiliki keyakinan pada objek tersebut. Dan

dapat diartikan bahwa kepercayaan pada informasi akuntansi adalah keyakinan

seseorang atas informasi akuntansi atau laporan keuangan yang dihasilkan oleh

suatu sistem informasi akuntansi. Sehingga dari timbulnya kepercayaan tersebut

akan timbul suatu rasa keyakinan dalam pengambilan keputusan. Karena tidak

mungkin seorang manajer suatu perusahaan akan mengambil keputusan tanpa di

dasari oleh rasa percaya terhadap informasi akuntansi tersebut. Ketika hilang rasa

percaya seorang manajer terhadap informasi akuntansi yang didapat, maka

manajer tersebut pastinya akan merasa ragu-ragu dalam mengambil keputusan.

2.1.10 Pengertian Kinerja Individu

Kinerja Individu adalah tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang

dari sasaran yang harus dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan dalam kurun

waktu tertentu. Kinerja Organisasi adalah tingkat pencapaian sasaran atau tujuan

yang harus dicapai oleh organisasi tersebut dalam kurun waktu tertentu,

sedangkan kinerja organisasi adalah tingkat pencapaian sasaran atau tujuan yang

harus dicapai oleh organisasi tersebut dalam kurun waktu tertentu. (Simanjuntak,

2005).

Menurut Rahman dan Muh Azis juga memberikan definisi tentang

kinerja, yaitu “prestasi yang dicapai seseorang, sekelompok orang atau lembaga

berkaitan dengan posisi dan peran yang dimilikinya. (Rahman dan Muh Azis,

2006).
29

Dari definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah

tingkat pencapaian atau prestasi dari seseorang atau organisasi dalam waktu yang

telah ditentukan sebelumnya.

2.2 Telaah Penelitian Sebelumnya

Anak Agung Sagung Rai Darmini dan I Nyoman Wijana Asmara Putra

pada tahun 2009 melakukan penelitian tentang pemanfaatan teknologi informasi

dan pengaruhnya terhadap kinerja individual pada BPR di Kabupaten Tabanan

Bali. Sampel yang digunakan adalah 96 responden yang diambil dari 13 BPR di

Kabupaten Tabanan. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa pemanfaatan

teknologi informasi dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi secara

simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individual.

Pada tahun 2010, Izumi Nadia Marrisca Putri melakukan penelitian

tentang pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi sistem

informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal. Penelitian dilaksanakan di

Yayasan Pendidikan Internal Auditor (YPIA) Jakarta Selatan. Kuesioner yang

dibagikan sebanyak 80 kuesioner dengan kuesioner yang kembali sebanyak 51

kuesioner. Hasil yang didapat adalah kedua variabel independen dalam penelitian

ini berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya.

Hj. Lindawati dan Irma Salamah pada tahun 2012 melakukan penelitian

tentang pemanfaatan sistem informasi dan teknologi informasi pengaruhnya

terhadap kinerja individual. Penelitian dilakukan pada 144 responden yang

tersebar pada 9 BPR di Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi


30

kemanfaatan dan kecemasan berkomputer berpengaruh signifikan terhadap kinerja

individual.

Maria M. Ratna Sari pada tahun 2012 melakukan penelitian tentang

pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan teknologi sistem informasi

akuntansi terhadap kinerja individual pada pasar swalayan di kota Denpasar.

Populasi yang digunakan sebagai sampel adalah sebanyak 13 pasar swalayan

dengan 78 buah kuesioner. Hasil yang didapat adalah kedua variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dengan dibuktikan nilai p

value lebih kecil dari 0,05.

Anggi Ridho Fahrudin pada tahun 2013 melakukan penelitian tentang

pengaruh pemanfaatan, efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi

informasi terhadap kinerja individual. Sampel yang diambil adalah karyawan BPR

di Kabupaten Sragen sebanyak 32 responden. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pemanfaatan teknologi sistem informasi, efektivitas penggunaan teknologi

sistem informasi dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi berpengaruh

signifikan terhadap kinerja individual.

Pada tahun 2013, Desta Eko Wiriyananto melakukan penelitian tentang

pengaruh efektivitas penggunaan, kepercayaan dan umur terhadap kinerja

individual dalam penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi pada pasar

swalayan di Kabupaten Wonogiri. Kuesioner disebar sebanyak 50 buah kuesioner

pada 3 swalayan di Kabupaten Wonogiri. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa

efektivitas penggunaan, kepercayaan, dan umur berpengaruh positif terhadap

kinerja individual.
31

Pada tahun 2014, Novia Fabiola Panggeso melakukan penelitian tentang

efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas sistem informasi akuntansi terhadap

kinerja karyawan pada PT. Bank Sulselbar di Makassar. Sampel yang diambil

adalah karyawan Bank Sulselbar yang menggunakan SIA yaitu sebanyak 72

orang. Hasil yang didapat adalah variabel independen efektivitas penggunaan

teknologi SIA dan kepercayaan teknologi SIA terhadap variabel dependen kinerja

individual berpengaruh signifikan baik secara individu maupun secara bersama-

sama.

Hasil penelitian dari Bayu Alam Baskoro yang melakukan penelitian

pada karyawan BPR di Kabupaten Karanganyar menunjukkan bahwa semua

variabel independen yaitu keahlian pengguna, efektivitas penggunaan,

pemanfaatan dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi berpengaruh

signifikan terhadap kinerja individual. Hal itu ditunjukkan dengan nilai p value

dari keempat variabel independen tersebut lebih kecil dari 0,05.

Puguh Bayu Raharjo pada tahun 2015 melakukan penelitian tentang

pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan, dan keahlian terhadap kinerja

individual teknologi sistem informasi akuntansi pada rumah sakit di Kabupaten

Sukoharjo. Hasil yang didapat adalah ketiga variabel independen berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

I Kadek Agastia Maha Putra dan I Made Pande Dwiana Putra pada tahun

2016 melakukan penelitian pada PT. PLN (Persero) Distribusi Bali dengan hasil

yang didapat adalah semua variabel independen yaitu efektivitas penggunaan,

kepercayaan, keahlian pengguna, dan kualitas sistem informasi akuntansi


32

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Sampel yang mereka gunakan

adalah 71 karyawan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Bali, dari 71 kuesioner

yang disebar yang kembali sebanyak 53 kuesioner. Hasilnya adalah nilai p value

dari keempat variabel independen tersebut lebih kecil dari 0,05.

Tabel 2.1
Hasil Ringkasan Telaah Penelitian Sebelumnya

No Nama Peneliti Variabel Alat Hasil

dan Tahun Analisis Penelitian


1 Anak Agung Variabel Independen Regresi Dari semua

Sagung Rai  Faktor Sosial Linier Variabel

Darmini dan I  Affect Berganda Independen

Nyoman Wijana  Kesesuaian Tugas hanya Variabel

Asmara Putra Kompleksitas


 Konsekuensi
(2009) yang
Jangka Panjang
berpengaruh
 Kondisi yang
negatif.
memfasilitasi

 Kompleksitas

 Pemanfaatan

Teknologi

Informasi

 Kepercayaan

terhadap

Teknologi

Informasi baru
33

Variabel Dependen

 Pemanfaatan

Teknologi

Informasi

 Kinerja

Individual
2 Izumi Nadia Variabel Independen Regresi Semua Variabel

Marrisca Putri  Efektivitas Linier Independen

(2010) Penggunaan atas Berganda berpengaruh

SIA signifikan

 Kepercayaan atas terhadap

SIA Variabel

Variabel Dependen Dependen.

 Kinerja Auditor

Internal
3 Hj Lindawati Variabel Independen Regresi Semua Variabel

dan Irma  Pemanfaatan Linier Independen

Salamah (2012) Sistem Informasi Berganda berpengaruh

dan Teknologi dan signifikan

Informasi Moderate terhadap

Variabel Dependen d Variabel

 Kinerja Regressio Dependen.

Individual n
34

Variabel Moderating

 Keahlian
4 Maria M. Ratna Variabel Independen Regresi Efektivitas

Sari (2012)  Efektivitas Linier penggunaan dan

Penggunaan Berganda kepercayaan

Teknologi Sistem terhadap Sistem

Informasi Informasi

Akuntansi Akuntansi

 Kepercayaan berpengaruh

terhadap positif terhadap

Teknologi Sistem kinerja

Informasi individual.

Akuntansi

Variabel Dependen

 Kinerja

Individual
5 Anggi Ridhlo Variabel Independen Regresi Semua Variabel

Fahrudin (2013)  Pemanfaatan atas Linier Independen

SIA Berganda berpengaruh

 Efektivitas terhadap

Penggunaan atas Variabel

SIA Dependen.
35

 Kepercayaan atas

SIA

Variabel Dependen

 Kinerja

Individual
6 Desta Eko Variabel Independen Regresi Semua Variabel

Wiriyananto  Efektivitas Linier Independen

(2013) Penggunaan atas Berganda berpengaruh

SIA signifikan

 Kepercayaan atas terhadap

SIA Variabel

 Umur Dependen.

Variabel Dependen

 Kinerja

Individual

7 Novia Fabiola Variabel Independen Regresi Semua variabel

Panggeso  Efektivitas Linier independen

(2014) Penggunaan atas Berganda berpengaruh

SIA signifikan

 Kepercayaan atas terhadap


36

SIA variabel

 Keahlian atas SIA dependen.

Variabel Dependen

 Kinerja

Individual
8 Bayu Alam Variabel Independen : Regresi Semua variabel

Baskoro (2015)  Keahlian Linier Independen

Pengguna Berganda dalam

Teknologi penelitian

Informasi berpengaruh

Akuntansi positif terhadap

 Efektivitas variabel

Penggunaan dependen

Teknologi

Informasi

Akutansi

 Pemanfaatan

Teknologi

Informasi

Akuntansi

 Kepercayaan

Teknologi

Informasi
37

Akuntansi

Variabel Dependen

 Kinerja

Individual
9 Puguh Bayu Variabel Independen Regresi Efektivitas

Raharjo (2015)  Efektivitas Linier Penggunaan,

Penggunaan Berganda Kepercayaan

 Kepercayaan dan Keahlian

 Keahlian berpengaruh

positif terhadap

Variabel Dependen Kinerja

 Kinerja Individual.

Individual
10 I Kadek Agastia Variabel Independen Regresi Semua variabel

Maha Putra dan  Efektivitas Linier Independen

I Made Pande Penggunaan Berganda berpengaruh

Dwiana Putra Sistem Informasi positif terhadap

(2016) Akuntansi variabel

 Kepercayaan dependen.

Sistem Informasi

Akuntansi

 Keahlian

Pengguna Sistem
38

Informasi

Akuntansi

 Kualitas Sistem

Informasi

Akuntansi

Variabel Dependen

 Kinerja

Karyawan
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Bayu Alam Baskoro

(2015), yang membedakan adalah jika dalam penelitian dari Bayu mengambil

objek tentang Teknologi Informasi Akuntansi sedangkan penelitian kami

mengambil objek tentang Informasi Akuntansi yang dihasilkan. Dan juga

penelitian kami meneliti ke Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan untuk

menghasilkan informasi akuntansi yaitu sebuah program aplikasi bernama

Enterprise Resource Planning (ERP).

2.3 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis

2.3.1 Pengaruh Keahlian Pengguna Informasi Akuntansi yang dihasilkan

oleh ERP terhadap Kinerja Individual

Keahlian merupakan sesuatu hal yang dimiliki manusia, baik dari bakat

maupun didapat dari pengalaman dan juga bias didapat dari pendidikan formal

maupun informal. Setiap manusia memiliki keahlian yang beragam dan tingkat

keahlian yang berbeda, karena setiap orang hidup dalam lingkungan yang tidak

sama antara satu dengan yang lain dan tingka tpendidikan yang berbeda pula. Ini
39

yang menjadi beberapa factor keahlian dan tingkat keahlian dari seseorang

berbeda dengan orang lain.

Semakin tinggi keahlian seseorang dalam mengolah informasi akuntaansi

yang dihasilkan oleh ERP, maka semakin tinggi pula tingkat kinerja individual

yang dihasilkan. Keberlangsungan usaha akan terjamin jika manajer atau

pemangku jabatan memiliki keahlian dalam mengolah informasi akuntansi yang

dihasilkan oleh ERP.

Menurut Junaedi dan Purwaningsih (2008) dalam Febriana (2013),

karyawan yang mempunyai keahlian dalam menggunakan teknologi informasi

akan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat, hal ini dapat meningkatkan

kinerja individual.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis 1 sebagai

berikut :

H1 : Keahlian pengguna informasi akuntansi yang dihasilkan oleh ERP

berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual.

2.3.2 Pengaruh Efektivitas Penggunaan Informasi Akuntansi yang

dihasilkan oleh ERP terhadap Kinerja Individual

Efektivitas Penggunaan Informasi Akuntansi merupakan hal yang

penting dimiliki oleh para manajer atau pemangku jabatan, karena jalannya roda

perusahaan akan efektif jika penggunaan informasi akuntansinya juga efektif.

Oleh karena itu efektivitas penggunaan informasi akuntansi wajib untuk dipelajari

oleh manajer perusahaan.Semakin tinggi efektivitas penggunaan informasi


40

akuntansi atau laporan keuangan yang dihasilkan dari suatu system maka akan

meningkatkan kinerja individual.

Hasil penelitian yang diperoleh oleh Panggeso (2014) dan Mercika

(2015) dilakukan dengan metode regresi linear menyatakan efektivitas

penggunaan teknologi SIA berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis 2 sebagai

berikut :

H2 : Efektivitas penggunaan informasi akuntansi yang dihasilkan oleh ERP

berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual.

2.3.3 Pengaruh Pemanfaatan Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh

ERP terhadap Kinerja Individual

Pemanfaatan informasi akuntansi adalah memanfaatkan atau

menggunakan informasi akuntansi yang ada untuk nantinya digunakan oleh

pengguna informasi akuntansi untuk membuat suatu keputusan atau kebijakan

dalam suatu perusahaan.Semakin baik pemanfaatan informasi akuntansi yang

dilakukan oleh pengguna, maka semakin baik pula kinerja individual.

Siregar dan Suryanawa (2009) dalam Bayu (2015) di dalam penelitiannya

menyatakan bahwa pengukuran dalam perilaku penggunaan teknologi dilihat dari

frekuensi penggunaan software, banyaknya software yang dikuasai penggunanya,

serta persepsi atas pemanfaatan software.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis 3 sebagai

berikut :
41

H3 : Pemanfaatan informasi akuntansi yang dihasilkan oleh ERP berpengaruh

signifikan terhadap kinerja individual.

2.3.4 Pengaruh Kepercayaan Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh

ERP terhadap Kinerja Individual

Kepercayaan terhadap informasi akuntansi merupakan suatu hal yang

penting dalam keberlangsungan suatu usaha. Dengan adanya rasa percaya

terhadap suatu informasi akuntansi tentunya akan memudahkan dan memantapkan

keyakinan pengguna informasi akuntansi tersebut untuk mengambil suatu

keputusan. Semakin tinggi tingkat kepercayaan seseorang terhadap informasi

akuntansi yang dihasilkan oleh ERP maka semakin tinggi pula kinerja individual.

Penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2006) dalam Sari (2009) tentang

kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi dalam evaluasi kinerja individu

pada hotel-hotel berbintang di Kabupaten Bandung menunjukkan bahwa

kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis 4 sebagai

berikut :

H4 : Kepercayaan informasi akuntansi yang dihasilkan oleh ERP berpengaruh

signifikan terhadap kinerja individual.

2.3.5 Pengaruh Keahlian Pengguna, Efektivitas Penggunaan, Pemanfaatan

dan Kepercayaan atas Informasi yang dihasilkan oleh ERP secara

simultan terhadap Kinerja Individual.

Keahlian sangatlah penting dimiliki seseorang yang ingin menggunakan

informasi akuntansi atau laporan keuangan yang dihasilkan dari suatu sistem
42

informasi akuntansi. Keahlian ini mencakup technical skill, human skill,

conceptual skill, dan kecakapan untuk memanfaatkan kesempatan serta

kecermatan penggunaan informasi akuntansi yang dihasilkan dari sistem

informasi akuntansi dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan.

Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan dimana efektivitas

diukur berdasarkan seberapa jauh tingkat output atau keluaran kebijakan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya istilah efektivitas adalah

pencapaian tujuan atau hasil yang dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor

tenaga, waktu, biaya, pikiran, alat-alat dan lain-lain yang telah ditentukan.

Sedangkan efektivitas penggunaan informasi akuntansi adalah sejauh mana

penggunaan informasi akuntansi tersebut bisa memberikan dampak yang baik

dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pemanfaatan informasi akuntansi adalah cara-cara atau langkah-langkah

yang ditempuh dalam memanfaatkan informasi akuntansi sehingga dapat

menghasilkan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

kebaikan atau keberlangsungan suatu usaha. Dengan pemanfaatan informasi

akuntansi yang baik akan memudahkan manajer dalam mengambil keputusan.

Kepercayaan pada informasi akuntansi adalah keyakinan seseorang atas

informasi akuntansi atau laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu sistem

informasi akuntansi. Dengan adanya rasa percaya terhadap informasi akuntansi

tersebut, maka akan menambah keyakinan pengguna informasi akuntansi tersebut

dalam mengambil keputusan atau langkah selanjutnya guna keberlangsungan

usaha. Oleh karena itu untuk menghasilkan kinerja individu yang baik maka ke
43

empat variabel di atas sangat perlu dimiliki oleh setiap individu yang ingin

menggunakan dan mengolah setiap informasi akuntansi.

Menurut Lukiman (2016) bahwa penerapan sistem informasi akuntansi,

pemanfaatan, efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi sistem

informasi akuntansi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

individu.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis 5 sebagai

berikut :

H5 : Keahlian Pengguna, Efektivitas Penggunaan, Pemanfaatan, dan

Kepercayaan atas Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh ERP secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Individual.


44

Gambar 2.1
Kerangka Penelitian

Keahlian Pengguna
Informasi Akuntansi (X1) H1

H2
Efektivitas Penggunaan
Informasi Akuntansi (X2)
Kinerja Individual
(Y)

Pemanfaatan Informasi
H3
Akuntansi (X3)
H4
Kepercayaan Informasi
Akuntansi (X4)

H5
45
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain Penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab

pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin

timbul selama proses penelitian, hal ini penting karena desain penelitian

merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan

pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian dan sebagai alat

untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian (Sugiyono, 2010).

Jenis desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

kuantitatif dengan pendekatan survey. Menurut M. Nasir (2009:54), yang

dimaksud dengan metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun

peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk

membuat deskripsi, gambaran mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

antar fenomena yang diselidiki.

Dari definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah

suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan instansi

secara sistematik, aktual, dan akurat dengan cara mengumpulkan data berdasarkan

45
fakta yang nampak dalam organisasi, dimana fakta tersebut dikumpulkan, diolah,

dan dianalisis, sehingga dapat memberikan saran-saran untuk masa yang akan

datang.

46
46

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian merupakan sekumpulan objek yang ditentukan

melalui suatu kreiteria tertentu yang akan dikategorikan ke dalam objek tersebut

bisa termasuk orang, dokumen atau catatan yang dipandang sebagai objek

penelitian.

Sesuai dengan judul yang diambil dalam penelitian ini yaitu “Pengaruh

Keahlian Pengguna, Efektivitas Penggunaan, Pemanfaatan dan Kepercayaan atas

Informasi Akuntansi yang dihasilkan dari Enterprise Resource Planning (ERP)

terhadap Kinerja Individual (studi kasus pada PT. Pertani (Persero) Cabang

Pekalongan)”, maka yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan PT. Pertani

(Persero) Cabang Pekalongan.

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

sampel sampling jenuh yang terdapat pada Non-Probability Sampling. Karena dari

populasi sebanyak 30 karyawan semuanya dijadikan sebagai sampel penelitian.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Menurut Sugiyono (2011:38) variabel penelitian adalah suatu atribut

seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain

atau satu objek dengan objek yang lain untuk dipelajari atau ditarik

kesimpulannya. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau

kegiatan tertentu.

Sesuai dengan judul penelitian, yaitu pengaruh keahlian pengguna,

efektivitas penggunaan, pemanfaatan dan kepercayaan atas informasi akuntansi


47

yang dihasilkan oleh Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap kinerja

individual, maka dalam penelitian ini terdapat lima variabel yang diteliti yaitu :

3.3.1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent(terikat).

Maka variabel bebas (Independent Variable) dalam penelitian ini ada 4

yaitu :

1. Keahlian Pengguna Informasi Akuntansi (X1)

Diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Novia

Fabiola Panggeso (2014) dengan menggunakan skala likert 5 poin dengan

indikator sebagai berikut :

a. Pendidikan yang baik memudahkan pengambilan keputusan oleh

pengguna secara cepat.

b. Pendidikan yang baik meminimalisir kesalahan yang dibuat oleh

pengguna.

c. Keahlian memudahkan pengguna dalam mengoperasikan ERP dan

menggunakan informasi akuntansi yang dihasilkan.

d. Pengalaman memudahkan pengguna dalam meminimalisir kesalahan

dan memudahkan dalam mengambil keputusan.

2. Efektivitas Penggunaan Informasi Akuntansi (X2)


48

Diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Novia

Fabiola Panggeso (2014) dengan menggunakan skala likert 5 poin dengan

indikator sebagai berikut :

a. Penggunaan informasi akuntansi yang dihasilkan.

b. Penggunaan laporan keuangan yang dihasilkan.

3. Pemanfaatan Informasi Akuntansi (X3)

Diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Novia

Fabiola Panggeso (2014) dengan menggunakan skala likert 5 poin dengan

indikator sebagai berikut :

a. Pemanfaatan informasi akuntansi yang baik akan memudahkan

pengguna dalam mengambil keputusan.

b. Pengambilan informasi akuntansi yang baik akan memudahkan

pengguna dalam mengatasi setiap masalah yang ada.

c. Pemanfaatan informasi akuntansi akan memudahkan pengguna dalam

melakukan koordinasi setiap lini.

4. Kepercayaan Informasi Akuntansi (X4)

Diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Novia

Fabiola Panggeso (2014) dengan menggunakan skala likert 5 poin dengan

indikator sebagai berikut :

a. Kepercayaan pengguna terhadap informasi akuntansi yang dihasilkan

akan meningkatkan kinerja individual.

b. Kepercayaan pengguna terhadap informasi akuntansi yang dihasilkan

akan menambah keyakinan pengguna dalam mengambil keputusan.


49

3.3.2 Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas.Maka variabel terikat (Dependent

Variable) dalam penelitian ini adalah Kinerja Individual (Y).Diukur

dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Novia Fabiola

Panggeso (2014) dengan menggunakan skala likert 5 poin dengan

indikator sebagai berikut :

a. Peningkatan Semangat Kinerja Karyawan

b. Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Kinerja Karyawan

Tabel 3.1
Ringkasan Operasional Variabel

No Variabel Pengukuran
1 Keahlian Pengguna (X1) 1. Pendidikan yang

baikmemudahkan pengambilan

keputusan oleh pengguna secara

cepat

2. Pendidikan yang

baikmeminimalisir kesalahan

yang dibuat oleh pengguna

3. Keahlian memudahkan pengguna

dalam mengoperasikan ERP

4. Pengalaman memudahkan

pengguna dalam meminimalisir

kesalahan dan memudahkan


50

dalam mengambil keputusan


2 Efektivitas Penggunaan (X2) 1. Penggunaan Informasi Akuntansi

yang dihasilkan

2. Penggunaan Laporan Keuangan

yang dihasilkan
3 Pemanfaatan Informasi Akuntansi 1. Pemanfaatan Informasi Akuntansi

(X3) yang baik akan memudahkan

pengguna dalam mengambil

keputusan

2. Pengambilan Informasi

Akuntansi yang baik akan

memudahkan pengguna dalam

mengatasi setiap masalah yang

ada

3. Pemanfaatan Informasi Akuntansi

akan memudahkan pengguna

dalam melakukan koordinasi tiap

lini

4 Kepercayaan Informasi Akuntansi 1. Kepercayaan pengguna terhadap

(X4) Informasi Akuntansi yang

dihasilkan akan meningkatkan

kinerja karyawan

2. Kepercayaan pengguna terhadap

Informasi Akuntansi yang


51

dihasilkan akan menambah

keyakinan pengguna dalam

mengambil keputusan
5 Kinerja individual (Y) 1. Peningkatan Semangat Kinerja

2. Peningkatan Efektivitas dan

Efisiensi Kinerja Karyawan


3.4 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk

memperoleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan data

yang akurat dan spesifik, teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Penelitian Lapangan (Field Reseach)

Untuk melihat kegiatan yang sebenarnya dari masalah yang ada, maka

diperlukan penelitian lapangan untuk memperoleh data primer secara

langsung dari perusahaan. Adapun langkah-langkah dalam

pengelompokan data primer dengan cara sebagai berikut :

 Pengamatan (Observation)

Pengamatan (Observation) yaitu teknik pengumpulan data dengan

cara melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian untuk

memperoleh data yang diperlukan.

 Wawancara (Interview)
52

Wawancara yaitu proses untuk memperoleh keterangan-keterangan

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab kepada pihak-pihak yang

berkaitan dengan masalah penelitian.

 Kuesioner

Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

menggunakan daftar pertanyaan mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan variabel yang diteliti. Jenis kuesioner yang

penulis gunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang

sudah disediakan jawabannya, alasan penulis menggunakan

kuesioner tertutup karena kuesioner jenis ini memberikan

kemudahan kepada responden dalam memberikan jawaban,

kuesioner tertutup lebih praktis, dan dapat mengimbangi

keterbatasan biaya dan waktu penelitian.

2. Penelitian Keperpustakaan (Library Research)

Data sekunder merupakan bahan informasi yang dikemukakan oleh

pakar atau para ahli dalam bidangnya, sehingga data tersebut relevan

dengan pembahasan penelitian. Dilakukan untuk memperoleh

landasan teoritis yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Dilakukan dengan membaca, menelaah, dan meneliti jurnal-jurnal,

majalah, buku dan literatur-literatur lainnya yang berhubungan erat

dengan masalah yang diteliti.

3. Riset Internet (Online Research)


53

Riset ini merupakan proses pengumpulan data yang berasal dari situs-

situs yang berhubungan dengan berbagai informasi yang dibutuhkan

dalam penelitian ini.

Pengolahan data dilaksanakan dengan cara membandingkan hasil

wawancara dengan pengamatan langsung serta hasil kuesioner dengan

teori yang ada melalui penjelasan yang analitis. Menurut sifatnya data

yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :

1. Data Kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk numerik dan dapat

dipergunakan untuk mendukung penelitian sehingga dapat

menyatakan kebenaran dan hipotesisnya.

2. Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk numerik dan dapat

dipergunakan untuk menjawab hipotesa yang diajukan.

Untuk pengolahan data dari hasil angket yang telah dijawab oleh

responden diberi angka atau bobot nilai, dimana alternatif jawaban

diberikan nilai 1 sampai 5 berdasarkan Skala Likert, selanjutnya nilai-

nilai dari alternatif tersebut dijumlahkan untuk setiap responden. Nilai-

nilai skor tersebut dapat digambarkan dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Tabel 3.2
Skor/Bobot Nilai Berdasarkan Skala Likert

Pernyataan Jawaban Bobot Nilai


Sangat Setuju SS 5
54

Setuju S 4

Ragu-Ragu R 3

Tidak Setuju TS 2

Sangat Tidak Setuju STS 1


3.5 Teknik Analisis Data

Tahapan analisis data ini adalah salah satu tahapan kunci dalam

penelitian. Tahapan ini baru bisa dilakukan setelah data terkumpul. Pada tahap ini

peneliti diuji kemampuannya untuk melakukan analisa dan interpretasi atas data

yang sudah dikumpulkannya.

3.5.1 Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak sahnya suatu

kuesioner (Sugiyono, 2014). Untuk menguji validitas digunakan

dengan bantuan software SPSS. Dasar pengambilan keputusan yang

digunakan adalah melakukan uji signifikasi dengan tingkat signifikasi

5% dan membandingkan r hitung dengan r tabel. Pengambilan

keputusan dilakukan berdasarkan pertimbangan :

a) Jika r hitung > r tabel, maka kuesioner dikatakan valid.

b) Jika r hitung < r tabel, maka kuesioner dikatakan tidak valid

2. Uji Realibilitas

Uji reabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi dari suatu

variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

tanggapan seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil


55

dari waktu ke waktu (Siregar, 2017). Uji reabilitas ini hanya dilakukan

pada data yang dinyatakan valid. Untuk menguji realibilitas digunakan

teknik Cronbach Alpha. Dalam penelitian ini, ketentuan untuk

menetapkan tingkat reliabilitas didasarkan pada kondisi sebagai

berikut :

a) Reliabel jika nilai Cronbach alpha> 0,60

b) Tidak reliabel jika nilai Cronbach alpha< 0,60

3.5.2 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan

mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian. Statistik

deskriptif dalam penelitian adalah proses transformasi data penelitian

dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan

diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau

penyusunan data dalam bentuk tabel dan grafik. Statistik deskriptif

biasanya digunakan oleh peneliti sebagai informasi mengenai

karakteristik variabel penelitian. Penelitian statistik deskriptif

memberikan gambaran dan mendeskripsikan suatu data yang dapat

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varians dan

maksimun-minimum.

Mean digunakan sebagai alat ukur untuk memperkirakan besaran

rata-rata popuasi yang diperkirakan dari sampel. Maksimum-

minimum digunakan untuk melihat nilai maksimum dan minimum

dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran


56

mengenai keseluruhan sampel yang berhasil dikumpulkan dan

memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian yang utama

(Prayogha, 2017).

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dimaksudkan agar uji regresi linier dapat dijadikan

model yang bermanfaat untuk prediksi, karena penelitian ini menguji

hipotesis dan menggunakan metode ordinary least squeres (OLS)

analisisnya. Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian

ini meliputi :

Pada penelitian ini juga akan dilakukan pengujian penyimpangan

asumsi klasik terhadap model regresi yang telah diolah meliputi :

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel dependen dan variabel independen keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Pada

penelitian ini menggunakan tiga cara untuk menguji normalitas

yaitu dengan grafik histogram, grafik normal P-Plot, dan uji

Kolmogorov Smirnov cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik.

Menurut Ghazali dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas

adalah sebagai berikut :


57

a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya yang tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji Mutikolinieritas

Menurut Ghozali Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (Independen). Ada tidaknya problem multikolinieritas

didalam model regresi tersebut dapat dideteksi melalui nilai

tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dari masing-masing

variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Suatu model regresi

dikatakan terdapat gejala multikolinieritas apabila nilai tolerance ≤

0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah

variance dari residual data suatu observasi ke observasi lainnya

berbeda ataukah tetap. Jika variance dari residual data sama disebut

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Ada


58

beberapa cara untuk mendeteksi problem heteroskedastisitas pada

model regresi antara lain :

a) Dengan melihat grafik scatterplot, yaitu jika ploting titik-titik

menyebar secara acak dan tidak berkumpul pada satu tempat,

maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi problem

heteroskedastisitas.

b) Dengan melakukan uji statistis gleser yaitu dengan

mentransformasi nilai residual menjadi absolut residual dan

meregresinya dengan variabel independen dalam model, jika

diperoleh nilai signifikansi untuk variabel independen > 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat problem

heteroskedastisitas (Latan dan Temalagi, 2013).

3.5.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Penerapan metode regresi berganda jumlah variabel bebas

(Independent) yang digunakan lebih dari satu yang mempengaruhi

satu variabel tak bebas (dependent). Rumus Regresi Linear Berganda :

KI= a + b1KP + b2EP + b3P + b₄K + e

Keterangan:

KI = Variabel Dependen (Kinerja Individual)

a = Konstanta atau Intercept

b = Koefisien Variabel Independent

KP = Keahlian Pengguna Informasi Akuntansi


59

EP = Efektivitas Penggunaan Informasi Akuntansi

P = Pemanfaatan Informasi Akuntansi

K = Kepercayaan Informasi Akuntansi

e = Error

Untuk mencari nilai a, b1, b2, b3, dan b4 dapat dihitung dengan

menggunakan perhitungan SPSS.

3.5.5 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan melakukan uji signifikansi antara

variabel X dan Y baik secara parsiak maupun simultan. Uji

signifikansi dilakukan dengan beberapa pengujian antara lain :

1) Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas/independen secara individual dalm

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005). Pengujian

ini dapat menggunakan pengamatan nilai signifikansi t pada tingkat

α yang digunakan (penelitian ini menggunakan nilai α sebesar 5%).

Analisis ini didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikansi t

dengan nilai α 0,05 dengan syarat-syarat sebagai berikut :

a) Jika signifikansi t < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti variabel

independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel

dependen.
60

b) Jika signifikansi t > 0,05 maka H0 diterima yang berarti variabel

independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

2) Uji Simultan (F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel terikat/dependent (Ghozali,

2005). Pengujian ini menggunakan pengamatan nilai signifikansi F

pada tingkatα yang digunakan (penelitian ini menggunakan α

sebesar 5%). Analisis ini didasarkan pada perbandingan antara nilai

signifikansi F dengan nilai α 0,05 dengan syarat-syarat sebagai

berikut :

a) Jika signifikansi F < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti variabel

dependent secara simultan berpenngaruh terhadap variabel

dependent.

b) Jika signifikansi F > 0,05 maka H0 diterima yang berarti

variabel independent secara simultan tidak berpengaruh

terhadap variabel dependent.

3.5.6 Analisis koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependent.

Jika koefisien determinasi sebenarnya mengukur besarnya presentase

pengaruh semua variabel independen dalam model regresi terhadap


61

variabel dependennya (Erwan dan Dyah, 2007). Nilai koefisien

determinasi adalah diantaranya 0 sampai 1. Nilai (R²) yang kecil

berarti kemampuan variabel-veriabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependent.
62

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, R.A., F. Amalia, A.H Brata, 2018, Pembangunan Sistem Enterprise


Resource Planning pada Griya Laundry, ISSN 2548-964X, E Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas
Brawijaya, Malang.
Baskoro, B.A., 2015, Pengaruh Keahlian Pengguna, Efektivitas Penggunaan,
Pemanfaatan, dan Kepercayaan atas Teknlogi Sistem Informasi
terhadap Kinerja Individual (Survei pada BPR di Kabupaten
Karanganyar), Naskah Publikasi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta.
Darmini dan Putra, 2009, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya
pada Kinerja Individual pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten
Tabanan, Jurnal, Universitas Udayana, Bali.
Fahruddin, A.R., 2013, Pengaruh Pemanfaatan, Efektivitas Penggunaan, dan
Kepercayaan atas Teknologi Sistem Informasi Terhadap Kinerja
Individual (Survey Pada Karyawan BPR di Kabupaten Sragen), Skripsi
thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Jogiyanto, H.M., 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi IV, Andi
Offset, Yogyakarta.
Lindawati dan Salamah, 2012, Pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Individual Karyawan,
Jurnal, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang.
Lukiman, R.H., 2016, Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi,
Pemanfaatan Sistem Informasi, Efektivitas Penggunaan Sistem
Informasi Akuntansi, Kepercayaan atas Teknologi Sistem Informasi
Akuntansi dan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual
Karyawan, Jurnal, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang.
Magdalena, G., 2016, Pengaruh Efisiensi, Efektivitas dan Peningkatan Mutu
Laporan Keuangan terhadap PSAK 45 Dua Gereja Anggota PGI
Jakarta, Jurnal STIE Perbanas, STIE Perbanas, Jakarta.
Panggeso, N.F., 2014, Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan atas Sistem
Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Karyawan Bank Sulselbar di
Makassar, Skripsi, Universitas Hasanudin, Makassar.
Pudjiharjo, M.C dan H. Wijaya., 2015, Analisa Pengaruh Kepercayaan,
Kemudahan, Kualitas Informasi, dan Tampilan Produk terhadap
Keputusan Pembelian melalui Pemasaran di Media Sosial (Studi pada
pengguna media sosial di Shapeharve), Jurnal, Universitas Kristen
Petra, Surabaya.
63

Putra, I.K.A.M., I.M.P.Dwiana Putra., 2016, Pengaruh Efektivitas Penggunaan,


Kepercayaan, Keahlian Pengguna, dan Kualitas Sistem Informasi
Akuntansi terhadap Kinerja Karyawan, ISSN: 2302-8556, E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, Bali.
Putri, I.N.M., 2010, Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan atas
Teknologi Informasi Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja
Auditor Internal, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta.
Raharjo, P.G., 2014, Pengaruh Efektivitas Penggunaan, Kepercayaan, dan
Keahlian Terhadap Kinerja Individual Teknologi Sistem Informasi
Akuntansi pada Rumah Sakit di Kabupaten Sukoharjo, Skripsi,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Rukmiyati dan Budiartha., 2016, Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas
Informasi dan Perceived Usefulness pada Kepuasan Pengguna Akhir
Software Akuntansi (Studi Empiris Pada Hotel berbintang di Provinsi
Bali). E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali.
Sari, M.M.R., 2009, Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan
terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja
Individual pada Pasar Swalayan di Kota Denpasar, Tidak
Dipublikasikan, Universitas Udayana, Bali.
Simarmata, Janner. 2012. Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi,
Yogyakarta : Andi.
Siregar, A.H., I.K. Suryanawa., 2009, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual Pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Denpasar Barat, Jurnal, Universitas Udayana, Bali.
Sudarsono, Arfian Ribut., 2015, Analisis Pengaruh Kualitas Sistem Informasi
Terhadap Kepuasan Pengguna. Artikel. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung : CV Alfabeta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R & D). Bandung: CV Alfabeta.

Wardani, E.S., 2009, Pengaruh Kompensasi, Keahlian, dan Motivasi Kerja


terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Pembangkitan Jawa Bali
Unit Pembangkitan Muara Tawar, Jurnal, Universitas Gunadarma,
Jakarta.
Wiriyanto, D.E., 2013, Pengaruh Efektivitas Penggunaan, Kepercayaan dan
Umur terhadap Kinerja Individual dalam Penggunaan Teknologi
Sistem Informasi Akuntansi pada Pasar Swalayan di Kabupaten
64

Wonogiri, Naskah Publikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta,


Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai