Anda di halaman 1dari 14

SISTEM KOMUNIKASI DAN DASAR-

DASAR KOMUNIKASI

Oleh :
Nama : Resky Austiandani
Nim : C1D120099
Kelas : B

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALUOLEO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sistem komunikasi dapat diartikan sebagai seperangkat hal-hal


tentang proses penyampaian informasi yang berhubungan satu sama lain
dan membentuk suatu keseluruhan Pada umumnya suatu sistem
komunikasi yang lengkap akan mengandung transmitter, medium
pentransmisi dan suatu penerima informasi. Ketiga bagian ini saling
berhubungan dalam menciptakan sebuah sistem komunikasi yang
bekerja dengan baik. Dalam kebanyakan pesawat komunikasi,
penstransmisian informasi sangat berhubungan dengan modulasi. pada
proses modulasi ini sinyal informasi yang mempunyai frekuensi rendah
ditumpangkan pada sinyal pembawa (carrier) yang mempunyai frekuensi
tinggi sehingga informasi yang ditransmisikan lebih efisien dalam hal ini
dapat dilakukan dengan cara mengubah – ubah amplitudo, phasa atau
frekuensi sinyal pembawa (carrier) yang berfrekuensi tinggi sesuai
dengan informasi yang ditransmisikan.

B. Rumusan Masalah

A. SISTEM KOMUNIKASI
1. Menjelaskan pengertian Sistem
2. Menjelaskan ciri-ciri Sistem
3. Menjelaskan Jenis – Jenis Sistem

B. DASAR – DASAR KOMUNIKASI


1. Menjelaskan 7 defenisi Komunikasi
2. Menjelaskan unsur-unsur Komunikasi
3. Memaparkan 5 model Komunikasi sertakan siapa pakarnya
4. Menjelaskan apa saja hambatan-hambatan dalam Komunikasi
5. Menjelaskan efek Komunikasi \ keuntungan dan kerugian
Komunikasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. SISTEM KOMUNIKASI

1. Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani


(sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen
yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi,
atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering digunakan
untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu
model matematika sering kali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan
suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang
saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di mana yang
berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara
tersebut.
Berikut ini beberapa pengertian sistem menurut para ahli :
o Menurut Henry Pratt Fairchild (1961 : 315 ) Sistem merupakan
rangkaian yang memiliki keterkaitan antara beberapa bagian dari hal
yang terkecil, jika suatu bagian terganggu maka pada bagian yang
lainnya akan merasakannya juga.
o Menurut Eric Kohler ( 1972 : 423 ) Sistem sebagai rangkaian yang
memiliki keterkaitan antar bagian-bagian dari yang terkecil, jika suatu
bagian terganggu, maka bagian yang lainnya akan ikut merasakan
ketergangguan.
Dari dua defenisi di atas system dapat di artikan sebagai sebuah
rangkaian yang saling kait mengait antar beberapa bagian sampai kepada
bagian yang terkecil, bila suatu bagian atau sub bagian terganggu maka
bagian yang lain juga ikut merasakan ketergangguan tersebut. Seperti
gambar berikut :

Gambar : Sistem dan Sub Sistem

o Menurut Pamudji, Sistem adalah suatu kebulatan yang terorganisir,


yang mana perpaduan dari bagian-bagian tersebut dapat membentuk
suatu kesatuan yang utuh.
o Menurut Prajudi, Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur
yang berkaitan satu sama lain menurut skema atau pola yang bulat
untuk menggerakkan suatu fungsi utama.
o Menurut Poerwadarminta, Sistem merupakan bagian dari beberapa
kelompok yang berupa alat atau yang lainnya, yang dapat bekerja
sama agar melaksanakan sebuah tujuann tertentu.
o Menurut Sumantri, Sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang
bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu maksud.
o Menurut Musanef, Sistem merupakan suatu sarana yang sesuai dengan
keadaan dan pekerjaan supaya mampu menjalankan tugas dan
tanggung jawab secara teratur.

Jadi, sistem adalah kesatuan yang utuh dari sesuatu rangkaian, yang kait
mengait satu sama lain, bagian atau anak cabang dari suatu sistem,
menjadi induk rangkaian selanjutnya.

2. Ciri – Ciri Sistem

a) Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berhubungan
satru sama lain, yang berarti saling berkerjasama untuk membentuk
suatu kesatuan. Pada komponen sistem tersebut terdiri atas beberapa
komponen berupa beberapa bagian dari sistem atau subsistem di
dalamnya.

b) Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya


dan juga dengan lingkungan luar.
Batasan sistem tersebut memungkinkan sebuah sistem dipandang
sebagai suatu kesatuan. Batasan sistem menampilkan ruang lingkup
atau scope tertentu pada sebuah sistem.

c) Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem adalah operasi diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi sistem tersebut. Lingkungan bisa saja bersifat
menguntungkan yang harus tetap dijaga.
Tetapi yang bersifat tidak menguntungkan juga perlu dijaga dan
dikendalikan, kalau tidak mengganggu kelangsungan operasi dari
sistem tersebut.

d) Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem yaitu alat penghubung antara subsistem dengan


subsistem lain. Dengan hubungan-hubungan tersebut maka dapat
memungkinkan sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem yang lainnya.

e) Masukan Sistem atau input

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan pada suatu sistem


tertentu yang bisa berupa perawatan input dan signal input.
Maintenance Input adalah energi yang dimasukkan agar sistem bisa
berjalan atau beroperasi dengan semestinya. Sedangkan signal input
adalah energi yang diproses untuk memperoleh keluaran atau hasil.
f) Keluaran sistem atau output

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang telah diproses dan
diklasifikasikan menjadi hasil (output) yang bermanfaat dan juga hasil
sisa pembuangan.

g) Pengolah sistem

Suatu sistem menjadi sebuah pengolah yang mengubah masukan


menjadi keluaran. Sistem produksi mengolah bahan baku tersebut
untuk dijadikan bahan jadi.

h) Sasaran sistem

Suatu sistem tentunya memiliki tujuan atau sasaran berupa objek.


Tujuan dari sistem tersebut sangat menentukan masukan yang
dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang akan dihasilkan.

3. Jenis – Jenis Sistem

a. Berdasarkan Keterbukaan

 Sistem terbuka, yaitu suatu sistem yang dapat dipengaruhi oleh


pihak luar karena adanya akses terbuka.
 Sistem tertutup, yaitu suatu sistem yang tidak dipengaruhi oleh
pihak luar karena aksesnya tertutup.

b. Berdasarkan Komponen
 Sistem fisik, yaitu suatu sistem yang memiliki komponen energi
dan materi.
 Sistem non-fisik, yaitu suatu sistem yang bentuknya abstrak,
misalnya berupa ide, konsep, dan hal-hal lainnya.
B. DASAR – DASAR KOMUNIKASI

1. 7 Defenisi Komunikasi

(1) Pawito dan C Sardjono (1994 : 12) mencoba mendefinisikan


komunikasi sebagai suatu proses dengan mana suatu pesan
dipindahkan atau dioperkan (lewat suatu saluran) dari suatu sumber
kepada penerima dengan maksud mengubah perilaku, perubahan
dalam pengetahuan, sikap dan atau perilaku overt lainnya. Sekurang-
kurangnya didapati empat unsur utama dalam model komunikasi
yaitu sumber (the source), pesan (the message), saluran (the channel)
dan penerima (the receiver).

(2) Wilbur Schramm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses


berbagi (sharing process). Schramm menguraikannya sebagai
berikut:
“Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis yang
berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi,
sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan
(commonnes) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagai
informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya
sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk
menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya
adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki
pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu”
(Suprapto, 2006 : 2-3).

(3) Pakar komunikasi lain, Joseph A Devito mengemukakan komunikasi


sebagai transaksi. Transaksi yang dimaksudkannya bahwa
komunikasi merupakan suatu proses dimana komponen-
komponennya saling terkait dan bahwa para komunikatornya beraksi
dan bereaksi sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan. Dalam setiap
proses transaksi, setiap elemen berkaitan secara integral dengan
elemen lain (Suprapto, 2006 : 5).
(4) Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang
(komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-
kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-
orang lainnya (khalayak). Definisi ini seperti yang dikemukakan
Hovland, Janis & Kelley (1953).

(5) Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi,


keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti
kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. Komunikasi
ini seperti yang dikemukakan Berelson dan Stainer (1964).

(6) Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk


mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif,
mempertahankan atau memperkuat ego. Definisi ini seperti
dikemukakan Barnlund (1964).s

(7) Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang


menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada
siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In
which channel? To whom? With what effect?). Definisi seperti yang
dikemukakan Lasswell (1960).

2. Unsur – Unsur Komunikasi

 Komunikator

Komunikator merupakan unsur komunikasi yang bertindak sebagai


penyampai pesan. Pesan yang dimaksud disampaikan kepada
penerima pesan yang disebut juga dengan istilah komunikan.

 Pesan

Pesan adalah informasi yang disampaikan oleh komunikator kepada


komunikan, tanpa adanya pesan, komunikasi tidak mungkin
berlangsung.
 Media Komunikasi

Media komunikasi adalah sarana bagi komunikator untuk


menyampaikan pesannya kepada komunikan, seperti melalui
smartphone, surat, dan lain sebagainya.

 Komunikan

Komunikan adalah penerima pesan yang disampaikan oleh


komunikator, tanpa komunikan, komunikasi tidak dapat
dilangsungkan.

 Feedback

Feedback atau umpan balik adalah reaksi atau balasan dari komunikan
kepada komunikator, sehingga komunikasi dapat berlangsung dua
arah.

3. 5 Model Komunikasi Beserta Para Pakarnya

(1) Model Aristoteles

Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik, yang


sering juga disebut model retoris (rhetorical model). Ia berjasa dalam
merumuskan model komunikasi verbal pertama. Komunikasi terjadi
ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada
khalayak dalam upaya mengubah sikap mereka. Tepatnya ia
mengemukakan tiga unsur dalam proses komunikasi, yaitu pembicara
(speaker), pesan (message), dan pendengar (listener).

(2) Model Lasswell

Model komnikasi ini, merupakann ungkapan verbal yakni who


(siapa), say what (apa yang dikatakan ), In Which Channel (salauran
Pembicara Pesan Pendengar komunikasi), To Whom (kepada siapa),
With What Effect? (unsure pengaruh).model ini kemukakan oleh Harolld
laswel tahun 1948 yang menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-
fungsi yang diembannya dalam masyarakat dan merupakan model
komunikasi yang paling tua tetapi masih digunakan orang untuk tujuan
tertentu.

(3) Model Shannon dan Weaver

Salah satu model awal komunikasi dikemukakan Claude Shannon


dan Warren Weaver dalam buku The Mathematical Theory of
Communication. Model ini menjelaskan bahwa komunikasi merupakan
informasi sebagai pesan ditransmisikan dalam bentuk pesan kepada
penerima (reciever) untuk mencapai tujuan komunikasi tertentu yang
dalam prosesnya memliki kemungkinan terjadinya noise atau gangguan.

Model Shannon dan Weaver ini menyoroti problem penyampaian


pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model itu melukiskan suatu
sumber yang menyandi atau menciptakan pesan dan menyampaikannya
melalui suatu saluran kepada seorang penerima yang menyandi balik
atau mencipta ulang pesan tersebut. Dengan kata lain, model Shannon
dan Weaver mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan
pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang
dimungkinkan. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal
yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran (channel) adalah
medium yang mengirimkan sinyal (tanda) dari transmitter ke penerima
(receiver). Dalam percakapan, sumber informasi ini adalah otak,
transmitternya adalah mekanisme suara yang menghasilkan sinyal (kata-
kata terucapkan), yang ditransmisikan lewat udara (sebagai saluran).
Penerima (reciever), yakni mekanisme pendengaran, melakukan operasi
sebaliknya yang dilakukan transmitter dengan merekonstruksi dari
sinyal, sasaran (destination) adalah (otak) orang yang tujuan pesan itu.
Model Shannon dan Weaver dapat diterapkan kepada kontekskonteks
komunkasi lainnya seperti komunikasi antarpribadi, komunikasi public
atau komunikasi massa. Sayangnya model ini juga memberikan
gambaran yang parsial mengenai proses komunikasi. Komunikasi
dipandang sebagai fenomena statis dan satu arah dan juga tidak ada
konsep umpan balik atau transaksi yang terjadi dalam penyandian dan
penyandian balik dalam model tersebut.
(4) Model Gerbner

Model dari Gebner lebih kompleks dibandingkan model dari


Shannon dan Weaver, namun masih menggunakan kerangka model
proses linier. Kelebihan model Gerbner dibandingkan milik Shannon dan
Weaver ada dua, yaitu modelnya menghubungkan pesan dengan realitas
dan konteks (about) sehingga membuat kita bisa mendekati pertanyaan
mengenai persepsi dan makna, dan model ini memandang proses
komunikasi terdiri dari dua dimensi berbeda, dimensi persepsi atau
penerimaan, dan dimensi komunikasi atau alat dan control.

(5) Model Berlo

Sebuah model lain yang di kenal luas adalah model model David K.
Berlo, yang ia kemukakan pada tahun 1960. Model ini di kenal dengan
model SMCR, kepanjangan dari Source (sumber), Message (pesan),
Channel (saluran), dan Receiver (penerima). Bagaimana dikemukakan
Berlo, sumber adalah pihak yang yang menciptakan pesan, baik
seseorang ataupun suatu kelompok. Pesan adalah terjemahan gagasan
kedalam suatu kode simbolik, seperti bahasa atau isyarat, saluran adalah
medium yang membawa pesan dan penerima adalah orang yang menjadi
sasaran komunikasi.10 Dalam situasi tatap muka, kelompok kecil dan
komunikasi public (pidato), saluran komunikasinya adalah udara yang
menyalurkan gelombang suara.

Dalam komunikasi massa terdapat banyak saluran televisi, radio dan


lain sebagainya. Model Berlo juga melukiskan beberapa faktor pribadi
yang mempengaruhi proses komunikasi : proses keterampilan
berkomunikasi, pengetahuan system sosial dan lingkungan budaya
sumber dan penerima. Menurut model Berlo, sumber dan penerima
pesan dipengaruhi oleh faktor-faktor: keterampilan komunikasi, sikap,
pengetahuan, system sosial, dan budaya. Pesan dikembangkan
berdasarkan elemen, struktur, isi, perlakuan, dan kode. Salah satu
kelebihan model Berlo adalah bahwa model ini tidak terbatas pada
komunikasi public atau komunikasi massa namun juga komunikasi antar
pribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis.
4. Hambatan – Hambatan Dalam Komunikasi

 Hambatan personal

Hambatan personal merupakan hambatan yang terjadi pada peserta


komunikasi, baik komunikator maupun komunikan/komunikate.
Hambatan personal dalam komunikasi meliputi sikap,
emosi, stereotyping, prasangka, bias, dan lain-lain.

 Hambatan kultural atau budaya

Komunikasi yang kita lakukan dengan orang yang memiliki kebudayaan


dan latar belakang yang berbeda mengandung arti bahwa kita harus
memahami perbedaan dalam hal nilai-nilai, kepercayaan, dan sikap yang
dipegang oleh orang lain.

Hambatan kultural atau budaya mencakup bahasa, kepercayan dan


keyakinan. Hambatan bahasa terjadi ketika orang yang berkomunikasi
tidak menggunakan bahasa yang sama, atau tidak memiliki tingkat
kemampuan berbahasa yang sama.

Hambatan juga dapat terjadi ketika kita menggunakan tingkat berbahasa


yang tidak sesuai atau ketika kita menggunakan jargon atau bahasa
“slang” atau “prokem” atau “alay” yang tidak dipahami oleh satu atau
lebih orang yang diajak berkomunikasi.

Hal lain yang turut memberikan kontribusi terjadinya hambatan bahasa


adalah situasi dimana percakapan terjadi dan bidang pengalaman ataupun
kerangka referensi yang dimiliki oleh peserta komunikasi mengenai hal
yang menjadi topik pembicaraan. 

 Hambatan fisik
Beberapa gangguan fisik dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi.
Hambatan fisik komunikasi mencakup panggilan telepon, jarak antar
individu, dan radio. Hambatan fisik ini pada umumnya dapat diatasi.

 Hambatan lingkungan

Tidak semua hambatan komunikasi disebabkan oleh manusia sebagai


peserta komunikasi. Terdapat beberapa faktor lingkungan yang turut
mempengaruhi proses komunikasi yang efektif. Pesan yang disampaikan
oleh komunikator dapat mengalami rintangan yang dipicu oleh faktor
lingkungan yaitu latar belakang fisik atau situasi dimana komunikasi
terjadi. Hambatan lingkungan ini mencakup tingkat aktifitas, tingkat
kenyamanan, gangguan, serta waktu.

5. Efek Komunikasi

 Keuntungan

1)Mempermudah untuk mendapat informasi

2)Mempercepat pekerjaan

3)Mempermudah seseorang untuk berkomunikasi dgn org jauh

 Kerugian

1)Memiliki dampak negatif

2)Membuat org menjadi ketergantungan pada teknologi

3)Tidak mefilter informasi yang dari luar masuk


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :

Sistem komunikasi dapat didefinisikan sebagai: “Sekelompok


orang, pedoman, dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah,
menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol, dan lambang, menjadi
pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai suatu kesepakatan dan
saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi
sumber informasi.
Jika definisi itu dijadikan alat untuk mengamati dunia surat kabar,
misalnya, bisa diartikan sebagai: “Sekumpulan orang, alat, mesin,
fasilitas, yang bekerja mengolah suatu berita/informasi lain dengan
mengolahnya menjadi lembaran-lembaran tulisan guna memproduksi
informasi yang telah direncanakan atau ditetapkan pada saat para
langganan memerlukannya”.

Anda mungkin juga menyukai