13-Article Text-367-3-10-20200530
13-Article Text-367-3-10-20200530
13-Article Text-367-3-10-20200530
2 Desember 2019
Intisari— Risiko inheren merupakan risiko yang melekat pada kegiatan bisnis bank syariah, baik
yang dapat dikuantiflkasikan maupun yang tidak, yang berpotensi memengaruhi posisi keuangan
bank Penerapan manajemen risiko, khususnya risiko reputasi bagi bank syariah, baik secara
individual maupun bagi bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak paling tidak mencaku
pengawasan aktif dewan komisaris, direksi, dan DPS, kebijakan, prosedur, dan penetapan limit,
dan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko serta SIM risiko. Risiko
ini timbul, antaralain karena adanya pemberitaan media dan rumor mengenai bank yang bersifat
negatif serta adanya strategi komunikasi bank yang kurang efektif. Publikasi negatif terhadap salah
satu bank islam akan mencemari reputasi bank islam lainya, meskipun bank islam lain tidak
terlibat dalam tindakan yang bertanggung jawab tersebut. Cara pengendalian risiko reputasi yang
terbaik adalah dengan melakukan program antisipasi/preventive action dan program pemeliharaan
reputasi. Risiko Reputasi adalah suatu risiko yang abstrak dan berbentuk intangible asset bagi
perusahaan. Penanganan risiko reputasi sebaiknya secara preventive karena biaya penyelesaian
risiko ini sangatlah besar dan akibatnya dapat merusak serta membunuh perusahaan.
Kata kunci— Risiko Reputasi, Risiko Inheren, Penerapan Manajemen Risiko Bank Umum, dan Penerapan
Manajemen Risiko Bank Umum Syariah
Abstract— Inherent risk is the risk inherent in the business activities of islamic banks, both of which
can dikuantiflkasikan or not, which could potentially affect the financial position of the bank risk
management, particularly reputational risk for the islamic banks, either individually or for banks in
consolidation with the subsidiaries most involved the active supervision of the board of
commissioners, directors, and DPS, policies, procedures, and limits, and the process of
identification, measurement, monitoring, and control of the risk and SIM risk. The risk of this
arising, mostly because of the media coverage and rumors about the banks that are negative as well
as the communication strategy of the bank are less effective. The negative publicity against one of
the islamic banks would contaminate the reputation of the bank the islamic other, although islamic
banks other not to engage in responsible action. How to control reputation risk is best with the
anticipation/preventive action and maintenance program reputation. Reputation risk is a risk which
is abstract and shaped the intangible asset for the company. The handling of reputation risk should
be preventive because of the cost of the completion of this risk is large and as a result can damage
and kill the company.
Keywords— Reputation Risk, Inherent Risk, Implementation of Commercial Bank Risk Management, and
Implementation of Islamic Commercial Bank Risk Management.
103
EKSISBANK Vol. 3 No. 2 Desember 2019
1) Seluruh pegawai termasuk manajemen 2) Bank syariah harus memiliki dan
unit bisnis dan aktivitas pendukung bank melaksanakan kebijakan komunikasi yang
syariah harus menjadi bagian dari struktur tepat dalam rangka menghadapi
pelaksana manajemen risiko untuk risiko berita/publikasi yang bersifat negatif atau
reputasi, mengingat reputasi merupakan mencegah informasi yang cenderung
hasil dari seluruh aktivitas bisnis bank kontraproduktif, antara lain dengan cara
syariah. Peran manajemen unit bisnis menerapkan strategi penggunaan media yang
adalah mengidentifikasi risiko reputasi efektif untuk menghadapi berita negatif.
yang terjadi pada bisnis atau aktivitas unit 3) Bank syariah harus mempunyai protokol
tersebut dan sebagai front liner dalam khusus untuk pengelolaan reputasi pada saat
membangun dan mencegah risiko krisis sehingga dapat dengan cepat
reputasi, khususnya terkait hubungan mengantisipasi peningkatan risiko reputasi di
dengan nasabah. saat krisis. Penilaian atas faktor ini mencaku
2) Satuan kerja yang melaksanakan a) struktur manajemen krisis
manajemen risiko untuk risiko reputasi b) prosedur manual manajemen krisis.
seperti corporate secretary, humas, d. Limit
investor relation, antara lain bertanggung Limit risiko reputasi secara umum bukan
jawab yang mencakup hal-hal berikut. merupakan limit yang dapat dikuantiiikasi secara
a) Menjalankan fungsi kehumasan dan finansial. Sebagai contoh, limit waktu merespons
merespons pemberitaan negatif atau keluhan nasabah dan batasan waktu menunggu
kejadian lainnya yang memengaruhi dalam antrean untuk mendapat pelayanan.
reputasi bank syariah dan dapat
menyebabkan kerugian bank syariah. 3. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan,
b) Mengomunikasikan informasi yang dan pengendalian risiko serta SIM risiko
dibutuhkan para pemangku Bank syariah perlu menambahkan penerapan
kepentingan: investor, nasabah, beberapa hal dalam melakukan penerapan
kreditur, asosiasi, dan masyarakat. manajemen risiko melalui proses identifikasi,
2. Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko
Bank syariah perlu menambahkan penerapan serta SIM risiko untuk risiko reputasi dalam tiap
beberapa hal dalam tiap aspek kebijakan, prosedur, proses dimaksud, sebagai berikut:
dan penetapan limit dalam melaksanakan kebijakan, a. Identifikasi dan pengukuran risiko reputasi
prosedur, dan penetapan limit untuk risiko reputasi 1) Bank syariah harus mencatat dan
yang mencakup hal-hal sebagai berikut. menatausahakan setiap kejadian yang terkait
a. Strategi manajemen risiko Penyusunan strategi dengan risiko reputasi termasuk jumlah
manajemen risiko untuk risiko reputasi mengacu potensi kerugian yang diakibatkan kejadian
pada cakupan penerapan secara umum dimaksud dalam suatu administrasi data.
khususnya tentang kebijakan, prosedur, dan Pencatatan dan penatausahaan data tersebut
penetapan limit. disusun dalam suatu data statistik yang
b. Tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dapat digunakan untuk memproyeksikan
dan toleransi risiko (risk tolerance). Penetapnn potensi kerugian pada suatu periode dan
tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi aktivitas tertentu bank syariah.
risiko untuk risiko reputasi mengacu pada 2) Bank syariah dapat menggunakan beberapa
cakupan penerapan secara umum. . sumber informasi untuk mengidentifikasi
c. Kebijakan dan prosedur dan mengukur dampak dari risiko reputasi
1) Bank syariah harus mempunyai kebijakan dan antara lain: pemberitaan media massa; situs
prosedur tertulis yang memenuhi prinsip- bank dan hasil analisis jejaring sosial;
prinsip transparansi dalam rangka pengaduan nasabah melalui layanan
meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah; dan kuesioner kepuasan nasabah.
nasabah dan para pemangku kepentingan b. Pemantauan risiko reputasi
lainnya untuk mengendalikan risiko reputasi. Pelaksanaan pemantauan untuk risiko reputasi
Kebijakan tersebut juga harus sejalan dengan mengacu pada cakupan penerapan secara umum.
peraturan perundang-undangan yang berlaku c. Pengendalian risiko reputasi
mengenai perlindungan kepada konsumen.
104
EKSISBANK Vol. 3 No. 2 Desember 2019
1) Bank syariah harus segera menindaklanjiti sistem elektronik termasuk pembahasan
dan mengatasi adanya keluhan nasabah dan dalam board/ management meeting.
gugatan hukum yang dapat meningkatkan 2) Bank syariah harus memiliki mekanisme
eksposur risiko reputasi. sistem peringatan dini untuk memberikan
2) Bank syariah harus mengembangkan sinyal kepada manajemen sehingga dapat
mekanisme yang andal dalam melakukan melakukan respons -respons dan mitigasi
tindakan pengendalian risiko reputasi yang yang dibutuhkan.
efektif. Secara umum, pengendalian risiko B. Akibat Terjadinya Risiko Reputasi
reputasi dapat dilakukan melalui dua hal, Risiko reputasi terjadi akibat menurunnya
yaitu sebagai berikut. tingkat kepercayaan pemangku kepentingan yang
a) Pencegahan terjadinya kejadian yang bersumber dari persepsi negatif terhadap bank.
menimbulkan risiko reputasi. yang Pemangku kepentingan bank meliputi nasabah,
secara umum dilakukan melalui debitur, investor, regulator, dan masyarakat umum,
serangkaian aktivitas sebagai berikut. meskipun belum menjadi nasabah bank. Hal-hal
1) Tanggung jawab sosial perusahaan yang berpengaruh pada reputasi bank adalah
(profit equalisation reserve-PER), manajemen, pelayanan, ketaatan pada aturan,
merupakan serangkaian aktivitas kompetensi, dan sebagainya.
yang dilakukan bank syariah untuk Risiko ini timbul, antaralain karena adanya
pemberdayaan masyarakat dalam pemberitaan media dan rumor mengenai bank yang
bentuk kegiatan ekonomi/sosial yang bersifat negatif serta adanya strategi komunikasi
diharapkan dapat membangun bank yang kurang efektif. Publikasi negatif
reputasi positif dari para pemangku terhadap salah satu bank islam akan mencemari
kepentingan terhadap bank syariah. reputasi bank islam lainya, meskipun bank islam
2) Komunikasi/edukasi secara rutin lain tidak terlibat dalam tindakan yang bertanggung
kepada para pemangku kepentingan jawab tersebut. Dampak dari publikasi negatif juga
dalam rangka membentuk reputasi berpengaruh terhadap keuntungan yang akan
positif dari para pemangku diperoleh, likuiditas, dan mempengaruhi harga
kepentingan. saham bank islam yang bersangkutan.
b) Pemulihan reputasi bank syariah setelah Penyebab munculnya risiko reputasi bisa dari
terjadi kejadian yang menimbulkan mana saja, namun yang terparah jika perusahaan
risiko reputasi, yaitu segala respons mengalami kasus hokum dan penyimpangan.
bank syariah untuk memulihkan Reputasi merupakan intangible assets, yang berasal
reputasi dan mencegah terjadinya
dari akumulasi tindakan, nilai-nilai dan kinerja
pemburukan reputasi bank syariah.
perusahaan secara bertahap dan dalam jangka
3) Mitigasi risiko reputasi maupun kejadian
waktu yang lama. Risiko ini mengalami ujian, dari
yang menimbulkan risiko reputasi dilakukan
dengan mempertimbangkan materialitas waktu ke waktu, dan dapat disebabkan oleh risiko
permasalahan dan biaya. Meskipun lain, yaitu: risiko hukum, risiko kredit, risiko pasar,
demikian, dapat saja risiko reputasi tersebut risiko likuiditas, risiko operasional, risiko stratejik,
diterima sepanjang masih sesuai dengan risiko kepatuhan. Dengan demikian, untuk
tingkat risiko yang akan diambil. mengendalikan dan menjaga risiko reputasi, harus
4) Tindakan pencegahan dan pemulihan risiko menerapkan dan menjaga risiko lainnya agar tidak
reputasi dalam rangka pengendalian risiko mengenai perusahaan.5
reputasi yang lebih besar pada masa depan,
yang telah dilakukan perlu diikuti dengan C. Faktor yang Mempersulit Reputasi Risiko
perbaikan pada kelemahan pengendalian dan Kesulitan dalam mengelola risiko reputasi
prosedur yang memicu terjadinya risiko disebabkan oleh empat faktor berikut:
reputasi. 1. Risiko reputasi dapat datang dari berbagai
d. Sistem infomasi Manajemen Risiko Reputasi sumber, baik dari dalam perusahaan maupun
1) Bank syariah harus memiliki prosedur supply chain yang lebih luas, sehingga
reguler dan mekanisme pelaporan risiko
reputasi/kejadian yang menimbulkan risiko
5
reputasi, baik secara tertulis maupun melalui Rahmani Timorita Yulianti, Manajemen Risiko
Perbankan Syari’ah. Jurnal Ekonomi Islam. Vol. III, No. 2.
2009.
105
EKSISBANK Vol. 3 No. 2 Desember 2019
membuat risiko ini sulit untuk dipantau dan Motivasi pekerja. Salah satu pendorong
dicari penyebabnya; motivasi pekerja adalah reputasi perusahaan.
2. Sulitnya mendefinisikan dan mengkategorikan Reputasi perusahaan yang baik dapat
risiko reputasi. Risiko reputasi memiliki menumbuhkan rasa bangga dan mendorong pekerja
keunikan tersendiri, dimana risiko ini tidak untuk memiliki etos kerja yang lebih baik.
berdiri sendiri, melainkan merupakan efek dari Pentingnya reputasi menuntut organisasi untuk
kejadian-kejadian operasional bisnis. Hal ini dapat membangun dan mempertahankan reputasi
menyebabkan perusahaankesulitan untuk yang baik. Menurut Louisot J.P. dan Rayner J.
merancang dan mengambil tindakan lanjut Reputasi mencakup persepsi dari stakeholders
terhadap risiko; mengenai seluruh aspek organisasi. Mereka
3. Panduan dan masukan mengenai cara mengajukan sebuah teori sederhana mengenai
pengelolaan risiko reputasi masih relatif bagaimana cara membentuk reputasi yang baik.
langka; Teori tersebut menyatakan bahwa reputasi yang
4. Risiko reputasi sulit untuk diukur. Hal ini baik dapatdiperoleh organisasi apabila organisasi
disebabkan reputasi merupakan aset tak tersebut berhasil memenuhi atau melebihi
berwujud yang mempengaruhi pencapaian ekspektasi stakeholdersnya, sedangkan reputasi
tujuan perusahaan secara langsung, tetapi yang buruk akan diperoleh organisasi apabila
melalui transmisi tertentu. mereka tidak dapat memenuhi ekspektasi
stakeholders.6
D. Faktor yang Dipengaruhi Risiko Reputasi
Reputasi merupakan aset penting bagi perusahaan E. Cara Pengendalian Risiko Reputasi
karena reputasi dapat mempengaruhi: Cara pengendalian risiko reputasi yang terbaik
1. Pertimbangan shareholders dalam membeli, adalah dengan melakukan program
menjual, dan menahan saham perusahaan. antisipasi/preventive action dan program
Reputasi juga akan dijadikan dasar pemeliharaan reputasi. Risiko Reputasi adalah
pertimbangan dalam menentukan nilai yang suatu risiko yang abstrak dan berbentuk intangible
wajar untuk harga saham perusahaan; asset bagi perusahaan. Penanganan risiko reputasi
2. Keinginan konsumen untuk membeli produk sebaiknya secara preventive karena biaya
atau jasa dari organisasi. Hal ini nantinya akan penyelesaian risiko ini sangatlah besar dan
mempengaruhi pangsa pasar dan bargaining akibatnya dapat merusak serta membunuh
power perusahaan yang nantinya akan perusahaan. Contoh tanda-tanda reputasi yang telah
mempengaruhi profitabilitas perusahaan; terkena adalah apabila nama perusahaan yang
3. Keinginan supplier untuk membangun tercemar telah dimuat di sebuah headline surat
partnership. Reputasi menggambarkan kabar atau media masa lainnya. Sebelum risiko
kredibilitas perusahaan. Reputasi yang baik terjadi secara keseluruhan dan bersamaan,
dapat membuka peluang bisnis baru bagi perusahaan perlu melakukan suatu analisis simulasi
perusahaan, melalui datangnya pihak-pihak dengan metode what if analysis.
yang menawarkan kejasama; Bila parameter yang dominan mempengaruhi
4. Pertimbangan kompetitor untuk masuk ke terjadinya risiko, maka dibuat suatu analisis dengan
pasar. Kedatangan kompetitor seringkali metode stress test. Risiko dihitung berdasarkan
membawa tekananterhadap profitabilitas kerugian yang akan ditimbulkannya, apakah akan
perusahaan. Reputasi perusahaan yang kuat menggerogoti cadangan pembentukan risiko kredit,
dapat menimbulkan keengganan bagi pasar dan operasional, ataukah sampai
kompetitor untuk masuk kedalam industri; menghapuskan keuntungan dan yang paling parah
5. Biaya modal. Reputasi akan mempengaruhi adalah bila dampak risiko telah mengurangi modal
kemudahan perusahaan dalam memperoleh hingga menghabiskan modal perusahaan. Hal ini
dana baru untuk menjalankan atau disebut dengan timbulnya unex pectedrisk, yang
mengembangkan operasi usaha; antara lain disebabkan karena cara strophicrisk
6. Perekrutan individu yang memiliki potensi. sehingga perusahaan gagal. Tidak jarang
Reputasiyang baik dapat menumbuhkan
keinginan individu-individu unggul untuk 6
Ikatan Bankir Indonesia, Manajemen Risiko 1. PT
berkarya di perusahan tersebut; Gramedia Pustaka Utama. 2012
106
EKSISBANK Vol. 3 No. 2 Desember 2019
perusahaan yang demikian dinyatakan berstatus antisipasi/preventive action dan program
bank cruptcy. pemeliharaan reputasi.