238-Article Text-670-1-10-20151211
238-Article Text-670-1-10-20151211
ISSN-L 2338-3321
Agung Cahyono
STIKes BINAWAN
E-mail: Agungcahyono@yahoo.com
Abstrak: Tenaga perawat merupakan tenaga profesional yang berperan penting dalam fungsi di rumah sakit. Setiap tindakan medis
menyimpan potensi resiko, banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup besar
terutama untuk tenaga perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) hubungan karakteristik perawat dengan tingkat pengetahuan
keselamatan pasien (2) praktek keselamatan pasien dalam asuhan keperawatan di rumah sakit. Metode penelitian menggunakan desain survey
deskriptif potong lintang untuk melihat distribusi dan frekuensi 2 variabel yang sejenis. Desain survey deskriptif dipilih untuk melihat distribusi
dan frekuensi dari karakteristik perawat, tingkat pengetahuan tentang keselamatan pasien dan praktek keselamatan pasien dalam asuhan
keperawatan di rumah sakit X kota Bekasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa: (1) ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dan
praktek keselamatan pasien, diketahui pula bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien maka praktek
keselamatan pasien dalam asuhan keperawatan semakin baik adalah benar, (2) Hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dan praktek
keselamatan pasien memiliki hubungan positif.
Abstract: Power nurses are professionals who play an important role in the functioning of the hospital. Every medical procedure holds
the potential risks, many types of drugs, types of examinations and procedures, as well as the number of patients and hospital staff were quite
large, especially for power perawat. This study was to determine (1) the relationship characteristics of nurses with patient safety knowledge
level (2 ) patient safety practices in nursing care at the hospital. The research method uses descriptive cross-sectional survey design to see the
distribution and frequency of 2 similar variables. Descriptive survey design was chosen to look at the distribution and frequency of nurse
characteristics, knowledge level of patient safety and patient safety practices in nursing care in hospital X Bekasi. The survey results revealed
that (1) there is a correlation between the level of knowledge of nurses and patient safety practices, it is also known that the higher the level
of knowledge of nurses about patient safety, the patient safety practices in nursing care, the better is true. (2) The results of the analysis of the
relationship between the level of patient safety knowledge and practices have a positive relationship.
diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien di rumah
pelaksanaan perencanaan keperawatan, evaluasi atau sakit dalam asuhan keperawatan yang terdiri dari
penilaian proses keperawatan. Tempat penelitian adalah pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda meliputi 6 sasaran
rumah sakit X di kelurahan Jati Makmur kecamatan keselamatan pasien yang dijabarkan menjadi 13
Pondok Gede Bekasi. Waktu penelitian dilaksanakan pada pertanyaan. Sasaran keselamatan pasien yaitu ketepatan
bulan April 2012 sampai dengan Mei 2012. identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif,
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-
hubungan karakteristik perawat dengan tingkat alert), kepastian tepat-lokasi tepat prosedur, tepat pasien
pengetahuan keselamatan pasien (2) praktek keselamatan operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
pasien dalam asuhan keperawatan di rumah sakit. Desain kesehatan, pengurangan risiko pasien jatuh. Jika benar
penelitian ini menggunakan desain deskriptif crossectional, mendapat nilai 1 dan bila salah mendapat nilai . Bagian
yaitu seluruh variabel independen dan dependen diamati III, mengenai praktek keselamatan pasien yang terdiri
dalam satu populasi. Desain crossectional dipilih untuk dari pertanyaan dalam bentuk pilihan ya dan tidak meliputi
mencari hubungan antara karakteristik perawat dan tingkat 6 sasaran keselamatan pasien yang dijabarkan menjadi
pengetahuan dengan manajemen keselamatan pasien di 16 pertanyaan. Sasaran keselamatan pasien yaitu ketepatan
rumah sakit x kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif,
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-
untuk melihat pengaruh/kaitan antar variabel dependen alert), kepastian tepat-lokasi tepat prosedur, tepat pasien
dan variabel independen. operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
Populasi penelitian adalah perawat pelaksana kesehatan, pengurangan risiko pasien jatuh. Jika menjawab
fungsional yang bekerja di tempat pelayanan rawat jalan, ya mendapat nilai 1 dan bila tidak mendapat nilai 0.
pelayanan rawat inap, ruang bersalin, kamar operasi dan
unit gawat darurat di rumah sakit X kota Bekasi. Tercatat
bahwa jumlah perawat seluruhnya 53 orang. Responden PEMBAHASAN
yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah: (a) Tenaga Karakteristik Perawat dan Keperawatan
perawat yang hadir pada saat pengambilan data kuesioner Perawat adalah seorang profesional yang mempunyai
yaitu tanggal 5 sampai 8 Mei 2012, (b) Tenaga perawat kemampuan, tanggung jawab dan kewenangan
yang bersedia ikut dalam penelitian. melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan pada
Jumlah sampel yang diambil sebanyak 53 orang berbagai jenjang pelayanan keperawatan. Pemenuhan
perawat yang sesuai dengan kriteria responden tetapi kebutuhan kepuasan pasien selama di rumah sakit
hanya 43 kuesioner yang memberikan jawaban lengkap. diperlukan tenaga kesehatan yang harus mempunyai
Data dikumpulkan dengan memberikan kuesioner pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) yang tinggi
yang diisi sendiri oleh responden yang terdiri dari 3 set serta mempunyai sikap profesional (attitude) dan dapat
pertanyaan tentang karakteristik perawat (bagian I) menunjang pembangunan kesehatan. Pelayanan yang
kemudian pengetahuan perawat (bagian II) dan diberikan akan berkualitas dan dapat memberikan kepuasan
pelaksanaan keselamatan pasien (bagian III). Kuesioner pada pasien sebagai penerima pelayanan maupun perawat
diisi saat itu juga berurutan. Setelah selesai lembar sebagai pemberi pelayanan (Hamid,2000).
kuesioner dikembalikan kepada peneliti. Karakteristik dari perawat terdiri dari kemampuan
Bagian I, mengenai karakteristik perawat, meliputi: dan ketrampilan fisik dan mental dari individu sebagai
umur, jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja, semua perawat. Karakteristik ini dipengaruhi juga oleh latar
harus diisi dan tidak boleh kosong. Bagian II, mengenai belakang keluarga, tingkat sosial, pengalaman, umur,
jenis kelamin, dan etnis. Perawat sebagai pekerja memiliki pasien, (e). Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
karakteristik individu yang berpengaruh terhadap hasil keselamatan pasien, (f) Mendidik staf tentang keselamatan
manajemen. Karakteristik ini dapat memberikan hasil pasien, (g). Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
manajemen baik dan tidak baik. Demikian pula dengan mencapai keselamatan Pasien
tingkat pengetahuan perawat sebagai pekerja, dapat Sasaran keselamatan pasien terdiri dari: (a).
mempengaruhi ketrampilan dalam melaksanakan apa Ketepatan identifikasi pasien, (b). Peningkatan Komunikasi
yang sudah direncanakan oleh manajemen. (Gibson dalam yang Efektif, (c). Peningkatan Keamanan Obat yang perlu
Yaslis Ilyas,1999:37). diwaspadai (HIGH-ALERT), (d). Kepastian tepat-lokasi,
Menurut Suhatman (2010:81) bahwa manajemen tepat-prosedur, tepat pasien operasi, (e). Pengurangan
pengendalian resiko termasuk juga pencegahan kesalahan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan kesehatan
yang dilakukan pekerja yaitu perawat. Kecelakaan yang Hal yang dapat menyebabkan kecelakaan pasien
ditimbulkan dapat dipengaruhi oleh faktor dari manusia, adalah: (a) Kesalahan dalam mengidentifikasi pasien,
sarana, proses, dan prosedur. Di rumah sakit x pelayanan (b) Komunikasi yang tidak efektif, (c) Penggunaan obat
yang mengarah kepada keselamatan pasien banyak high alert yang tidak aman, (d) Tidak tepat lokasi, prosedur,
berhubungan peran perawat sebagai pemberi pelayanan. dan pasien operasi, (e). Pencegahan risiko infeksi yang
Kemampuan perawat dalam memberikan pelayanan yang buruk, (f). Pencegahan pasien jatuh yang buruk
aman bagi pasien dipengaruhi oleh kepedulian pimpinan, Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem
pelatihan, komunikasi, konsultasi, dan kompetensi. dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi penilaian risiko, identifikasi dan
Tingkat Pengetahuan Perawat pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
Pengetahuan adalah fakta, keadaan atau kondisi pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
tentang pengertian mencakup kombinasi dari kesadaran insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi
sederhana tentang fakta dan pemahaman tentang untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut
bagaimana fakta itu berkaitan satu sama lain diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang
(www.goegle.com/pengetahuan (Green,1980). disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
Dalam kode etik keperawatan disebutkan bahwa tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya
perawat memiliki tanggung jawab agar senantiasa dilakukan (Depkes R.I.,2006).
memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi
KARAKTERISTIK PERAWAT
disertai kejujuran profesional yang menerapkan UMUR
JENIS KELAMIN
pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan PENDIDIKAN
kebutuhan klien. Dalam hubungannya dengan teman MASA KERJA
PELATIHAN PELAKSANAAN
sejawat, perawat berkewajiban melindungi klien dari PENGELOLAAN
KESELAMATAN PASIEN
tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan DALAM ASUHAN
secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal. KEPERAWATAN
PENGETAHUAN TENTANG
KESELAMATAN PASIEN
Pengelolaan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari: (a) Gambar 1. Bagan Kerangka Konsep
Hak pasien (b). Mendidik pasien dan keluarga (c)
Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan, (d). Hasil Pengolahan data dan Pembahasan
Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk Analisis Univariat, Analisis Bivariat dan Analisis
Melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan Multivariat terhadap Kuesioner Tingkat Pengetahuan
yang melakukan praktek keselamatan pasien baik sebanyak 0,425 karena p>0,05 maka dikatakan bahwa ho diterima
33 responden (76,7%) dan perawat yang melakukan bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik dengan
praktek keselamatan pasien kurang sebanyak 10 responden manajemen keselamatan pasien. Nilai r adalah 0,000
(23,3%). Diketahui bahwa sebagian besar responden (> maka dapat dikatakan hubungan karakteristik dan
50% perawat) sudah melakukan praktek keselamatan manajemen tidaklah erat.
pasien seperti pada tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4. Hasil Pengelolaan Keselamatan Pasien PENUTUP
Praktek keselamatan frekuensi Persentase Kesimpulan
pasien Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan
kurang 10 23,3
baik 33 76,7 perawat dan praktek keselamatan pasien, diketahui pula
Total 43 100 bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan perawat tentang
keselamatan pasien maka praktek keselamatan pasien
Dari hubungan antara karakteristik Pengelolaan dalam asuhan keperawatan semakin baik adalah benar.
Keselamatan Pasien diketahui bahwa perawat dalam Hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dan
melaksanakan tugas sangat baik seperti terlihat pada tabel praktek keselamatan pasien memiliki hubungan positif.
5 di bawah ini:
Tabel 5. Hasil Analisis Karakteristik dengan Pengelolaan Saran-saran
Keselamatan Pasien Dengan diketahuinya bahwa tingkat pengetahuan
manajemen Total P r sangat berpengaruh terhadap praktek keselamatan pasien
kurang baik (chiquare)
Kelompok Dewasa 10 32 42 0,578 0,000 maka perlu dilakukan perbaikan yang menuju pada
Usia Muda (23,8%) (76,2%) peningkatan pengetahuan dan perbaikan praktek
Dewasa 0 (,0%) 1 (100,0%) 1
Tua 10 33 43 keselamatan pasien . Pihak rumah sakit dapat
jenis laki-laki 0 (,0%) 2 (100,0%) 2 0,425 0,000
kelamin perempuan 10(24,4%) 31 (75,6%) 41 mengembangkan cara agar tingkat pengetahuan perawat
10 33 43
tingkat SPK 0(,0%) 5 (100,0%) 5 0,190 0,557 semakin baik, dengan melakukan: (a). Pelatihan tentang
pendidikan DIII 10(26,3%) 28(73,7%) 38 keselamatan pasien secara berkala. (b). Pemasangan leaflet
10 33 43
kel pendek 10(26,3%) 28 (73,7%) 38 0,190 0,557 yang berisikan himbauan untuk melaksanakan praktek
masakerja lama 0(,0%) 5 (100,0%) 5
10 33 43 keselamatan pasien. (c). Melakukan supervisi atau
pengawasan terhadap praktek keselamatan pasien dengan
Hasil analisis hubungan Karakteristik dengan membentuk tim pengawasan di dalam rumah sakit dan
Pengelolaan Keselamatan Pasien seperti terlihat pada pendidikan keperawatan diberikan kepada perawat agar
tabel 6 berikut: lebih mengerti praktek asuhan keperawatan
Tabel 6. Hasil Analisis Hubungan Karakteristik dengan
Pengelolaan Keselamatan Pasien DAFTAR PUSTAKA
manajemen Total P r Affara F& Schober M. Advanced Nursing Practice. London, Blackwell.
karakteristik kurang baik 2006.
kurang 10 31 41 0,425 0,000 Ambar. Praktikum SPSS. STIKES Binawan, Jakarta. 2011.
24,4% 75,6% 100,0% Anton, Yohanes. Olah Data dengan SPSS, Yogyakarta, Skripta. 2011.
baik 0 2 2 Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
,0% 100,0% 100,0% Cipta, Jakarta. 1996.
Total 10 33 43 Azwar, Azrul. Kuliah Metodologi Penelitian, Jakarta, STIKES
23,3% 76,7% 100,0%
BINAWAN. 2011.
Ellis and Nowlis. Nursing a Human Needs Approach. Houghton,
Mifflin Company, Boston. 1985.
Dari hubungan antara karakteristik perawat dengan Gartinah, T. Pembangunan Sumberdaya Manusia dalam Bidang
manajemen diketahui bahwa dari P Chisquare adalah Keperawatan, Cermin Dunia Kedokteran. Jakarta. 1994.
Hamid. A. Y. Buku Ajar Riset Keperawatan: Konsep, Etika, Priyatno, Duwi. Belajar Olah Data dengan SPSS, ANDI. Yogyakarta,
Instrumentasi Ed 2.Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2008.
2008. Sabri Luknis & Hastono, S.P. Modul Biostatistik dan Statistik Kesehatan.
Ilyas, Yaslis. Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian, FKM UI, FKM UI, Depok. 1999.
Depok. 1999. Sudarsono, Ratna, S. Pengembangan Model Praktek Keperawatan
John Klarke, How System for Reporting Medical Errors Can and Profesional (PKP) di RSUP Cipto Mangunkusumo dan Hasil
Cannot Improve Patient Safety. The American Surgeon. 2006. yang Dicapai, jurnal Keperawatan Indonesia, II (5), Fakultas
Kementerian Kesehatan R.I., Peraturan Menteri Kesehatan RI no Ilmu Keperawatan UI, Jakarta. 1998.
1691 tentang Keselamatan Pasien, Jakarta, Indonesia. 2011. Sutanto & Luknis, Statistik Kesehatan. Rajawali Pers, Jakarta. 2010.
Ken, Munawaroh, Penerapan Kode Etik Keperawatan di RS Bhakti Ramli, Soehatman. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Wira Tamtama, Semarang. 2009. Kerja. Dian Rakyat, Jakarta. 2009.
Muninjaya, Gde. Manajemen Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran WHO, Pedoman Perawatan Pasien. EGC, Jakarta. 1998.
EGC, Jakarta. 2004. Wijono, Djoko. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Cetakan ke
Nasution, S. & Thomas, M. Buku Penuntun Membuat Tesis, Skripsi, 2. Airlangga University Press, Surabaya. 2000.
Disertasi, Makalah. Bumi Aksara, Jakarta. 1999. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor
Nursalam, Advanced Nursing Practice. Unair, Surabaya. 2009. 1691/MENKES/PER/VIII/2011, Pengelolaan Keselamatan
Purwanto, Yadi dan Moordiningsih, Dinamika Perilaku Pengambilan Pasien.
Keputusan Perawat Dalam Kondisi Gawat Darurat, Jurnal Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 647/Menkes/SK/IV/2000,
Penelitian Humaniora, Vol. 6, No.1. 2005. Tentang registrasi dan praktik perawat.
Pusdiknakes Depkes RI. Dasar-dasar Keperawatan. Pusdiknakes www.ikma10fkmua.files.wordpress.com
Depkes RI, Jakarta. 1989. www.andaners.files.wordpress.com/.../kasus-kelalaian.do