FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN INSTITUT TEKNOLOGI DAN
KESEHATAN BALI
DENPASAR
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini dunia mengalami kasus penyakit menular, pandemik yang
dikenal dengan penyakit Covid 19. Covid-19 adalah penyakit yang
disebabkan oleh corona virus. Coronaviruses (CoV) merupakan bagian dari
keluarga virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu hingga penyakit
yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) and
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Penyakit yang disebabkan
virus corona, atau dikenal dengan Covid-19, adalah jenis baru yang ditemukan
pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi menyerang manusia
sebelumnya (Widiyani, 2020). Kasus virus corona muncul dan menyerang
manusia pertama kali di provinsi Wuhan, China. Awal kemunculannya diduga
merupakan penyakit pneumonia, dengan gejala serupa sakit flu pada
umumnya. Gejala tersebut diantaranya batuk, demam, letih, sesak napas, dan
tidak nafsu makan. Namun berbeda dengan influenza, virus corona dapat
berkembang dengan cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan
gagal organ serta kematian. Kondisi darurat ini terutama terjadi pada pasien
dengan masalah kesehatan sebelumnya (Mona, 2020).
Berdasarkan bukti ilmiah, Covid-19 dapat menular dari manusia ke
manusia melalui percikan batuk atau bersin (droplet) tidak melalui udara.
Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang memiliki
kontak erat dengan pasien Covid-19 termasuk orang yang sedang atau pernah
merawat pasien Covid-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran
infeksi dari Covid-19 ini adalah melalui mencuci tangan sesering mungkin
menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir, menerapkan etika batuk
dan bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar
serta menghindari kontak dekat dengan siapapun yang menunjukkan gejala
penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain itu, menerapkan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di fasilitas pelayanan
kesehatan terutama unit gawat darurat (UGD) (Kemenkes, 2020).
Pada tanggal 30 januari 2020 WHO telah menetapkan Covid-19
sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (Public
Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC)).
(WHO,2020). Menurut data yang dirilis oleh WHO pada tanggal 28 April 2020,
sebanyak 2.954.222 orang telah dilaporkan terkonfirmasi penyakit Covid-19
secara global. Dari jumlah pasien yang positif Covid-19 tersebut, sebanyak
202.597 pasien berakhir dengan kematian (WHO, 2020). Apa yang terjadi di
negara-negara tersebut telah berdampak ke negara Indonesia. Wabah ini, untuk
pertama kali ditemukan pada dua warga Depok, Jawa Barat pada awal bulan
Maret, yakni kepada ibu dan anak yang sebelumnya berinteraksi dengan orang
Jepang. Dua warga Indonesia ini dinyatakan positif Covid-19 oleh Presiden Joko
Widodo (Hidayat, 2020). Penyebaran kasus Covid-19 ini menyebar dengan cepat
sehingga data pada tanggal 2 Mei 2020, Pemerintah Republik Indonesia telah
melaporkan 10.843 orang postif terkena virus Covid-19. Sebanyak 831 orang
dinyatakan meninggal terkait dengan Covid-19 dan 1.665 orang dinyatakan
sembuh dari virus Covid-19.
Menurut data Kemenkes RI pada tahun 2020, Bali merupakan salah satu
provinsi yang terkonfirmasi penyebaran Covid-19. Pemerintah Provinsi Bali pada
tanggal 2 Juni 2020 telah melaporkan 487 orang postif virus Covid-19, dengan 5
orang kasus kematian terkait dengan Covid-19 dan 342 prang dinyatakan sembuh
dari Covid-19. (Dinkes Bali, 2020). Terdapat 9 kabupaten yang berada di
Provinsi Bali mengalami peningkatan kasus Covid-19. Kota Denpasar merupakan
salah satu kabupaten/kota di Bali yang memiliki angka kasus positif Covid-19
tertinggi di Provinsi Bali. Data terkonfirmasi postif Covid-19 pada tangal 20 Juni
2020 sebanyak 352 orang postif virus Covid-19. Dengan 3 orang kasus kematian
akibat Covid-19, sebanyak 230 orang masih dalam masa perawatan dan 119
pasien Covid-19 dinyatakan sembuh. (Dinkes Bali, 2020). Desa sesetan
merupakan salah satu desa di kota Denpasar yang memiliki jumlah kasus positif
Covid-19 tertinggi. Dengan jumlah data pada tanggal 20 Juni 2020 sebanyak 17
orang positif Covid-19, sebanyak 4 orang dinyatakan sembuh Covid-19 dan
sebanyak 9 orang masih dalam perawatan.
Pengetahuan tentang penyakit Covid-19 merupakan hal yang sangat
penting agar tidak menimbulkan peningkatan jumlah kasus penyakit Covid-
19. Pengetahuan pasien Covid-19 dapat diartikan sebagai hasil dari tingkat
pengetahuan pasien mengenai penyakitnya, memahami penyakitnya, cara
pencegahan, pengobatan dan komplikasi dari penyakit itu sendiri (Mona,
2020). Pengetahuan memegang peranan penting dalam penentuan perilaku
yang utuh karena pengetahuan akan membentuk kepercayaan yang
selanjutnya dalam mempersepsikan kenyataan, memberikan dasar bagi
pengambilan keputusan dan menentukan perilaku terhadap objek tertentu
(Novita dkk, 2018). Sehingga akan mempengaruhi seseorang dalam
berperilaku. Terbentuk suatu perilaku baru terutama pada orang dewasa
dimulai pada domain kognitif dalam arti subyek tahu terlebih dahulu terhadap
stimulus yang berupa materi atau obyek di luarnya, sehingga menimbulkan
pengetahuan baru dan akan terbentuk dalam sikap maupun tindakan.
Pengetahuan penderita tentang pencegahan Covid-19 dengan kepatuhan
masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-
19.
Penderita harus mengenal, mempelajari dan memahami segala aspek
dari penyakit Covid-19 termasuk tanda dan gejala, penyebab, pencetus dan
penatalaksanaannya. Pengetahuan memiliki kaitan yang erat dengan
keputusan yang akan diambilnya, karena dengan pengetahuan seseorang
memiliki landasan untuk menentukan pilihan (Prihantana dkk, 2016). Masalah
yang terjadi saat ini yaitu banyaknya masyarakat yang belum paham tentang
bahaya dari penyakit Covid19. Hal tersebut dapat di buktikan dengan masih
banyaknya peningkatan kasus positif yang bertambah setiap harinya. Salah
satu pencegahan yang dianjurkan oleh pemerintah untuk mencegah
peningkatan kasus tersebut adalah dengan menerapkan protokol kesehatan
dalam kegiatan masyarakat sehari-hari. Walaupun masyarakat sudah
dianjurkan untuk melaksanakan protokol kesehatan terbukti hal ini belum
efisien untuk menekan angka kejadian positif di karenakan belum pahamnya
masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan secara baik dan benar.5.
Kunci dari kesuksesan dalam penerapan protokol kesehatan adalah
kepatuhan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan dalam kehidupan
sehari-hari. Kepatuhan adalah hasil dimana pasien mengikuti anjuran klinis
dari dokter yang mengobatinya. Kepatuhan berasal dari kata patuh yaitu suka
mengikuti perintah, taat terhadap perintah atau aturan dan disiplin yaitu
ketaatan melakukan sesuatu yang dianjurkan atau yang di tetapkan (Caplan,
1997). Aspek kepatuhan memegang peranan penting dalam pencegahan
penularan Covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan. Semakin patuh
masyarakat terhadap protokol kesehatan di harapkan mampu mencegah
peningkatan angka kejadian positif Covid-19. Salah satu hal yang harus di kaji
adalah pengetahuan masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan dalam
kegiatan sehari-sehari. Masih di temukan beberapa masyarakat yang sudah
menerapkan protokol kesehatan namun belum maksimal seperti contoh dalam
penggunaan masker di kehidupan sehari-hari, mencuci tangan dengan benar
dan penerapan physical distancing.
Desa Sesetan merupakan salah satu area yang mengalami dampak dari
Covid-19. Hal ini dibuktikan dengan data pada tanggal 20 Juni 2020 sebanyak
79 orang terkonfirmasi positif Covid-19, 17 orang positif Covid-19 dengan
gejala, 62 orang positif tanpa gejala, pasien sembuh Covid-19 4 orang. Di
bandingkan dengan data terbaru per tanggal 14 juli 2020 di dapatkan angka
positif meningkat cukup banyak dengan jumlah positif 177 orang terkonfirmasi
positif Covid-19, 32 orang positif Covid-19 dengan gejala, 145 orang positif
tanpa gejala , pasien sembuh Covid-19 sebanyak 24 orang.
Dengan adanya peningkatan jumlah pasien Covid-19, Salah satu upaya
yang di lakukan pemerintah daerah kota Denpasar adalah menerapkan
pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) yang diterapkan diseluruh desa kota
Denpasar. Kebijakan ini diterbitkan karena masih banyak masyarakat yang
beraktivitas di luar rumah tanpa adanya kepentingan. Masyarakat belum
disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker saat
keluar rumah, social distancing dan physical distancing.
Berdasarkan fenomena di atas dengan peningkatan kasus positif
Covid-19 dimana masyarakat masih kurang paham dan patuh melaksanakan
protokol kesehatan Covid-19 membuat peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan
masyarakat terhadap protokol kesehatan di masa pandemik Covid-19 di Desa
Sesetan, Denpasar.
Melihat angka peningkatan kasus positif Covid-19 dan kurangnya
pengetahuan, kepatuhan masyarakat dalam melakukan protokol kesehatan
Covid-19 dan study pendahuluan yang telah di lakukan di Desa Sesetan
Denpasar membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan pada masa
pandemi Covid-19 di Desa Sesetan Denpasar
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan rumusan masalah bagaimanakah “Hubungan
Tingkat Pengetahuan dengan p Kepatuhan Masyarakat Terhadap Protokol
Kesehatan Di Masa Pandemi Covid-19 Di Kota Denpasar Desa Sesetan?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan umum penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat t pengetahuan dengan
kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dimasa pandemik
Covid-19.
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang
penyakit Covid-19
b) Untuk Mengetahui Kepatuhan masyarakat tentang protokol
kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19
c) Untuk mengetahui kepatuhan masyarakat tentang protokol
kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19n
d) Untuk menganalisa hubungan tingkat pengetahuan dengan
kepatuhan masyarakat tentang protokol kesehatan Covid - 19nm
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai pengembangan ilmu khususnya di bidang keperawatan serta
dapat memperkaya pengetahuan tentang kepatuhan terhadap protokol
Covid-19.
2. Manfaat Praktis
a) Untuk Peneliti Selanjutnya
Hasil Penelitian ini diharapkan bermanfaat dan dapat digunakan
sebagai bahan pustaka atau bahan perbandingan untuk penelitian
selanjutnya.
b) Untuk Masyarakat
Sebagai bahan edukasi untuk masyarakat agar bisa menerapkan
protokol kesehatan dengan benar untuk mengurangi angaka
kejadian positif di Bali, khususnya di kota Denpasar
c) Bagi Profesi perawat
Penelitian ini di harapkan mampu menjadi informasi bagaimana
tingkatpengetahuan masyarakat terhadap prillaku dalam
melakasanakan protokol Covid-19.
d) Bagi Institusi Pendidikan
Hasil Penelitian ini di harapkan mampu menjadi referensi untuk
menambah wawasan dalam ilmu keperawatan sehingga dapat
memunculkan ide dan inovasi baru dalam pengembangan
pencegahan kasus Covid-19 di masa mendatang..