Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen

Dosen Pengampu : Masnawaty Sangkala, SE.,M.Si.,PH.D,.Ak.,CA.,CPAI.

Disusun Oleh :
Handy Anggara Hiro

NIM:
1892142024

KELAS D
PRODI AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kelimpahan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Akuntansi Pertanggung Jawaban ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Dosen pada Mata Kuliah Akuntansi Manajemen. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang  bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Masnawaty Sangkala,


SE.,M.Si.,PH.D,.Ak.,CA.,CPAI. selaku dosen mata kuliah Akuntansi
Keperilakuan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya berharap makalah ini bisa dimengerti dan bermanfaat untuk


pembaca. Meskipun kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 13 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................4
2.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban.......................................................4
2.2 Jenis-Jenis Pusat Pertanggungjawaban..............................................................6
2.1.1 Pusat Biaya (Cost Center)..........................................................................6
2.2.2 Pusat Laba (Profit Center).......................................................................11
2.2.3 Pusat Investasi (Invest Center).................................................................13
BAB III PENUTUP........................................................................................................15
3.1 Kesimpulan......................................................................................................15
3.2 Saran................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................iii

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan di bidang Ekonomi ditandai dengan tumbuhnya

perusahaan industri, perusahaan dagang dan perusahaan jasa, baik yang

berskala nasional maupun internasional. Untuk meningkatkan peranan

perusahaan dalam kehidupan nasional, maka peranan perusahaan-

perusahaan harus semakin ditingkatkan dan dikembangkan, dibina dan

dikelola secara profesional.

Suatu perusahaan terutama manajemen dituntut untuk selalu peka

terhadap setiap perkembangan yang terjadi, manajemen memerlukan

informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya dan relevan, sehingga pihak

manajemen dapat mengambil langkah dan keputusan yang tepat sesuai

dengan kebutuhan perusahaan. Dalam menjalankan suatu kegiatan

operasional suatu perusahaan, membutuhkan manajer yang dapat

menjalankan kegiatan operasional tersebut. Kegiatan operasional

perusahaan dapat berjalan dengan lancar jika para manajer mengetahui

dengan jelas apa yang menjadi tugas dan wewenangnya serta dapat bekerja

sama baik dengan bawahannya, atasannya maupun manajer dari bagian

lain yang sejajar dengannya.

1
Untuk dapat mengendalikan suatu perusahaan agar dapat berjalan

dengan lancar, perlu adanya pusat pertanggungjawaban. Pusat

pertanggungjawaban adalah suatu unit dalam perusahaan, yang dipimpin

oleh seorang yang bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas pusat

pertanggungjawabannya.

Pertanggungjawaban tersebut diberikan kepada seseorang yang

disebut manajer.  Dengan adanya pusat pertanggungjawaban, maka

diperlukan informasi akuntansi pertanggungjawaban yang merupakan

informasi akuntansi manajemen yang dihubungkan  dengan wewenang

yang dimilki oleh tiap-tiap manajer. Wewenang ini didelegasikan dari

manajer atas ke manajer bawahnya.

Perusahaan terutama manajemen akan selalu menilai kinerja

manajer untuk mengetahui seberapa jauh seorang manajer mencapai

sasaran yang telah ditetapkan perusahaan. Penilaian kinerja ini dapat

dilakukan dengan membandingkan anggaran dengan realisasi. Dari

penilaian ini dapat diketahui apakah kinerja manajer tersebut telah efektif

atau tidak. Jika kinerja manajer semakin mendekati sasaran yang telah

ditetapkan perusahaan, maka semakin efektif kinerja manajer pusat

pertanggungjawaban. Juga sebaliknya, semakin tidak mendekati sasaran

yang telah ditetapkan sering terdapat kerancuan dalam perihal kinerja

manajer pusat pertanggungjawaban

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud akuntansi pertanggungjawaban?

2. Apa saja jenis-jenis pusat pertanggungjawaban?

3. Apa yang dimaksudpusat biaya?

4. Apa yang dimaksud pusat laba?

5. Apa yang dimaksud pusat investasi?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Pembaca diharapkan mampu menjelaskan akuntansi

pertanggungjawaban

2. Pembaca mengetahui jenis-jenis pusat pertanggungjawaban

(pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi)

3
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari


akuntansi manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan
dengan pusat-pusat pertanggungjawaban yang ada dalam organisasi. Istliah
akuntansi pertanggungjawaban ini akan mengarah pada proses akuntansi
yang melaporkan sampai bagaimana baiknya manajer pusat
pertanggungjawaban dapat memanage pekerjaan yang langsung dibawah
pengawasannya dan yang merupakan tanggungjawabnya atau suatu sistem
yang mengukur rencana dan tindakan dari setiap pusat pertanggungjawaban.

Menurut Hansen, Mowen (2005:116) definisi akuntansi


pertanggungjawaban adalah sebagai berikut : ”Akuntansi
pertanggungjawaban adalah Sistem yang mengukur berbagai hasil
yangdicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang
dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat
pertanggungjawaban mereka.”

Sedangkan akuntansi pertanggungjawaban menurut LM Samryn (2001:


258) adalah sebagai berikut : “Akuntansi pertanggungjawaban merupakan
suatu sistem akuntansi yang digunakan untuk mengukur kinerja setiap pusat
pertanggungjawaban sesuai dengan informasi yang dibutuhkan manajer untuk
mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka sebagai bagian dari
sistem pengendalian manajemen.”

Dari berbagai definisi diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai


akuntansi pertanggungjawaban sebagai berikut :

a. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang


disusun berdasarkan struktur organisasi yang secara tegas memisahkan

4
tugas, wewenang dantanggung jawab dari masing-masing tingkat
manajemen.
b. Akuntansi pertanggungjawaban mendorong para individu, terutama para
manajer untuk berperan aktif dalam mencapai tujuan perusahaan secara
efektif dan efisien.
c. Penyusunan anggaran dalam akuntansi pertanggungjawaban adalah
berdasarkan pusat pusat pertanggungjawaban. Dari laporan
pertanggungjawaban dapat diketahui perbandingan antara realisasi
dengan anggarannya, sehingga penyimpangan yangterjadi dapat dianalisa
dan dicari penyelesaiannya dengan manajer pusat
pertanggungjawabannya.
d. Akuntansi pertanggungjawaban melaporkan hasil evaluasi dan penilaian
kinerjayang berguna bagi pimpinan dalam penyusunan rencana kerja
periode mendatang, baik untuk masing-masing pusat pertanggungjawaban
maupun untuk kepentingan perusahaan secara keseluruhan.

Sedangkan menurut Mulyadi (1983 : 379-380) dikemukakan : “Akuntansi


pertanggungjawaban adalah suatu sistem yang disusun sedemikian
rupasehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan penghasilan dilakukan
dengan bidang pertanggungjawaban dalam organisasi dengan tujuan agar
dapat ditunjuk orang atau kelompok yang bertanggungjawab terhadap
penyimpangan dari biaya dan penghasilanyang dianggarkan”.

2.2 Jenis-Jenis Pusat Pertanggungjawaban

2.1.1 Pusat Biaya (Cost Center)

Pusat biaya merupakan suatu unit organisasi atau pusat


pertanggungjawaban yang  diukur berdasarkan pengeluaran atau biaya-
biaya. Dalam pusat biaya seorang manajer diberikan wewenang dan
tanggungjawab untuk mengendalikan biaya yang dikeluarkan dan otoritas

5
untuk mengambil keputusan-keputusan yang mempengaruhi biaya
tersebut. Kemampuan dalam mengendalikan biaya sesuai rencana
merupakan ukuran prestasi manajer pusat biaya.

Selama proses perencanaan, para manajer pusat biaya diberikan


kuota produksi dan dapat berpartisipasi dalam menetapkan tujuan biaya
realistis dan adil untuk tingkat output yang di antisipasi. Hasil kinerja
dilaporkan secara periodik kepada manajer dalam bentuk laporan yang
membandingkan biaya aktual yang terjadi dengan biaya yang dianggarkan.
Laporan-laporan ini mengarahkan perhatian kepada bidang-bidang
masalah yang sebaiknya diinvestigasi.

Pusat biaya merupakan segmen atau subdivisi dari suatu organisasi


dimana manajernya hanya bertanggungjawab terhadap segala pengeluaran
pada segmen tersebut. Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban
yang mengolah masukan (input) yang diukur dalam nilai uang namun
output tidak diukur dengan cara yang sama. Berdasarkan karakteristik
hubungan antara masukan dan keluarannya, pusat biaya  digolongkan
menjadi :

a. Pusat Biaya Teknis (enginereed cost center)

Menurut Suadi (2001:50),”pusat biaya teknis adalah


pusat biaya yang sebagian besar biayanya dapat ditentukan
dengan pasti karena biaya tersebut berhubungan erat dengan
volume kegiatan pusat biaya tersebut.” Contoh pusat biaya
teknis dinilai atas dasar kemampuan pusat biaya tersebut dalam
mencapai volume produksi yang diharapkan pada tingkat
kualitas dan waktu tertentu.

Pusat biaya teknis bertugas menangani biaya-biaya


enginereed, yaitu biaya-biaya yang dapat diukur secara pasti

6
karena menunjukkan hubungan yang nyata dan erat masukan
(biaya) dan keluaran (produk) yang dihasilkan.

Ciri-ciri pusat beban teknik, yaitu :


 Input-inputnya dapat diukur secara moneter.
 Input-inputnya dapat diukur secara fisik.
 Jumlah dolar optimun dan input yang dibutuhkan untuk
memproduksi satu unit output dapat ditentukan.

Pusat beban teknik biasanya ditemukan dalam operasi


manufaktur. Pergudangan, distribusi, pengiriman dengan truk,
dan unit-unit serupa dalam organisasi pemasaran bisa
digolongkan ke dalam pusat beban teknik, sebagaimana juga
dengan pusat tanggung jawab dalam departemen administratif
dan pendukung, misalnya, bagian piutang, utang, dan
pembayaran gaji di departemen kontroler; catatan-catatan
mengenai pegawai dan kafetarian di bagian sumber daya
manusia, catatan-catatan mengenai pemegang saham di
secretariat perusahaan, dan pangkalan kendaraan milik
perusahaan.

Beban teknik, output dikalikan dengan biaya standar


dari setiap unit, mengukur biaya standar dari produk jadi.
Selisih antara biaya teoretis dan biaya aktual mencerminkan
efisiensi dari pusat beban yang dapat diukur, pusat beban
teknik mengacu pada pusat tanggungjawab di mana biaya-
biaya teknik paling banyak ditemukan, walaupun hal itu tidak
berarti bahwa estimasi biaya teknik yang valid dapat dibuat
untuk masing-masing pos.

b. Pusat Biaya Kebijakan (discretionery cost center)

7
Menurut Suadi (2001:50),”pusat biaya kebijakan adalah
pusat biaya yang sebagian besar biayanya tidak berhubungan
erat dengan volume kegiatan pusat biaya tersebut, jumlah biaya
yang tepat untuk kegiatan pusat biaya kebijakan ditentukan
berdasarkan kebijakan manajemen.” Contoh pusat biaya
kebijakan ada bagian akuntansi, personalia, administrasi dan
umum.

Pusat biaya kebijakan dapat diukur efektivitasnya


dengan cara menilai kontribusinya terhadap tujuan perusahaan
yang telah ditetapkan. Pengukuran prestasi manajer pusat
administrasi dan umum, personalia dengan menggunakan
laporan pertanggungjawaban biaya yang membandingkan
antara biaya sesungguhnya dengan anggarannya, selisih atau
varians tersebut dapat menguntungkan (favourable) yang
berarti pusat biaya kebijakan tersebut bekerja secara efektif dan
tidak menguntungkan (unfavourable) yakni pusat biaya bekerja
tidak efektif.

c. Biaya terkendali (Controllable cost)

Biaya terkendali adalah Biaya terkendali adalah biaya


yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang
pimpinan/jabatan pemimpin tertentu dalam jangka waktu
tertentu. Hanya biaya biaya yang terkendalikan oleh manajer
pusat pertanggungjawaban yang disajikan dalam laporan biaya
dan dimintakan pertanggungjawaban kepadanya setiap laporan
biaya yang disampaikan kepada setiap manajer pusat
pertanggungjawaban. Oleh karena itu akuntansi

8
pertanggungjawaban bisanya menitik beratkan pada
pertanggungjawaban biaya pusat pertanggungjawaban.

Biaya yang terjadi dalam suatu pusat


pertanggungjawaban tidak selalu sebagai akibat dari keputusan
yang diambil oleh manajer pusat pertangunggjawaban yang
bersangkutan,  karena tidak semua biaya yang terjadi dalam
suatu pusat pertanggungjawaban dapat dikendalikan oleh
manajer yang bersangkutan, oleh sebab itu di dalam
pengumpulan dan pelaporan biaya setiap pusat
pertanggungjawaban, harus dipisahkan antara  biaya-biaya
yang terkendali dengan tidak terkendali. Hanya biaya-biaya
terkendali oleh manajer pusat pertanggungjawaban yang
disajikan dalam laporan biaya dan diminta pertanggungjawaban
dari padanya.

2.2.2 Pusat Laba (Profit Center)

Pusat laba adalah segmen di mana manajer memiliki kendali baik atas
pendapatan maupun atas biaya; manajer dievaluasi berdasarkan efisiensi
mereka dalam menghasilkan pendapatan dan mengendalikan biaya.
Diskresi yang mereka miliki terhadap biaya meliputi beban produksi dari
produk atau jasa. Tanggung jawab mereka adalah lebih luas dibandingkan
dengan tanggung jawab dari pusat pendapatan atau pusat biaya karena mereka
bertanggung jawab baik atas fungsi distribusi maupun manufaktur. Contoh-
contoh umum dari pusat laba adalah divisi korporat yang memproduksi dan
menjual produknya.

Karena tambahan wibawa yang terkait dengan posisi manajer pusat laba,
banyak perusahaan menciptakan pusat laba artifisial untuk segmen manufaktur
atau jasa. Hal ini meningkatkan harga diri dari manajer segmen tersebut dan

9
meningkatkan motivasi mereka.

Kinerja manajer pusat laba dievaluasi berdasarkan target laba yang


direncanakan seperti tingkat peengembalian minimum yang diharapkan dan
tingkat halangan untuk laba residual. Untuk meminimalkan tindakan
disfungsional yang disebabkan oleh orientasi pada jangka pendek yang kaku,
manajer pusat laba sebaiknya juga diharapkan memelihara dan/atau memperbaiki
moral dari bawahan mereka, memelihara bangunan dan fasilitas produksi, dan
memberikan kontribusi terhadap kepemimpinan produk dan keanggotaan
korporat. Untuk meningkatkan keprihatinan manajer terhadap aspek-aspek ini,
maka sistem penghargaan dari evaluasi kinerja sebaiknya juga memasukkan
ukuran-ukuran untuk mengevaluasi kinerja mereka dalam hal aspek jangka
panjang dan tingkat keberhasilan dalam hal ini sebaiknya memengaruhi alokasi
penghargaan.

Pusat laba (profit center) merupakan unit organisasi yang


manajernya memilki pertanggungjawaban atas pendapatan maupun biaya
perusahaan. Pusat laba umumnya terdapat pada organisasi yang dibagi-
bagi berdasarkan divisi-divisi penghasil laba (organisasi divisional). Pusat
pertanggungjawaban ini mendapat perhatian penting dalam penentuan
jumlah laba yang diperoleh dengan membandingkan biaya sebagai input
dengan penghasilan sebagai out-put. Pusat laba dalam hal ini
bertanggungjawab terhadap asset yang diinvestasikan oleh perusahaan.
Pusat laba adalah suatu pusat pertanggungajawaban dalam suatu
organisasi yang kinerja manajemennya dinilai atas dasar selisih
pendapatan dengan biaya dalam pusat pertanggungjawaban tersebut.
Adapun yang menjadi perhatian dalam pusat pertanggungjawaban ini
adalah besar laba yang diperoleh, yaitu dengan membandingkan biaya
sebagai input dengan pendapatan sebagai output. Contoh: Unit bisnis
sebagai pusat laba biasanya ditetapkan pada perusahaan yang
menghasilkan lebih dari satu macam produk atau jasa. Dalam hal ini

10
manajer divisi bertanggung jawab untuk mengendalikan atas
pengembangan produk, proses produksi, dan strategi pemasaran.Para
manajer tersebut berperan untuk mempengaruhi pendapatan dan beban
sedemikian rupa sehingga dapat dianggap bertanggung jawab atas “laba
bersih”.

2.2.3 Pusat Investasi (Invest Center)


Manajer pusat investasi bertanggung jawab terhadap investasi dalam
aktiva serta pengendalian atas pendapatan dan biaya. Mereka bertanggung jawab
untuk mencapai margin kontribusi dan target laba tertentu serta efisiensi dalam
penggunaan aktiva.

Mereka diharapkan untuk mencapai keseimbangan yang sehat antara laba


yang dicapai dan investasi dalam sumber daya yang digunakan. Kriteria yang
digunakan dalam mengukur kinerja mereka dan menentukan penghargaan
mereka meliputi tingkat pengembalian atas aktiva (return on assets – ROA), rasio
perputaran, dan laba residual. Karena mereka bertanggung jawab terhadap setiap
aspek dari operasi, manajer pusat investasi ini dievaluasi dengan cara yang sama
dengan eksekutif puncak.

Pusat investasi merupakan unit organisasi yang prestasi


manajernya diukur berdsasarkan penghasilan dengan memperhitungkan
biaya sekaligus aktiva dan modal yang diinvestasikan pada pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya dengan tujuan   mencapai suatu
imbalan investasi (return on investment) yang memuaskan.

Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam


suatu organisasi yang kinerjanya dinilai atas dasar pendapatan, biaya, dan
sekaligus investasi (aktiva dan modal) pada pusat pertanggungjawaban
tersebut.Prestasi pusat investasi diukur dengan menghubungkan laba yang
diperoleh pusat pertanggungjawaban tersebut dengan investasi yang
bersangkutan. Adapun ukuran prestasi yang sering dipakai pada pusat

11
investasi ini adalah Return on Investment (ROI), yang dihitung dengan
rumus:

                                  ROI =    Net Operating Income


                                                        Total Asset

Dalam pusat investasi, manajer memiliki tanggungjawab dan


otoritas pengambilan keputusan-keputusan yang mempengaruhi tidak
hanya biaya dan pendapatan saja, tetapi juga asset yang diinvestasikan
dalam pusat pertanggungjawaban. Ukuran efisiensi dipakai untuk
mengevaluasi kinerja pusat investasi diukur dengan membandingkan laba
atas investasi yang dicapai dibandingkan dengan imbalan yang
dianggarkan.

2.3 Syarat menerapkan Pusat Pertanggungjawaban


Setelah mengetahui pengertian dari system akuntansi satu ini, terdapat
syarat yang harus dipenuhi untuk menerapkannya. Berikut adalah beberapa
syarat agar bias menerapkan akuntansi pertanggungjawaban, antara lain :
1. Struktur Organisasi

Sebuah organisasi telah disusun sedemikian rupa agar setiap posisi

memiliki wewenang dan juga tanggung jawab yang tepat. Hal


inilah yang sama diterapkan dalam system akuntansi untuk
menentukan wewenang dan posisi yang jelas bagi setiap unit kerja
divisi atau manajemen.

2. Biaya Anggaran

Tidak hanya struktur organisasi, syarat lainnya yaitu pada biaya


atau anggaran yang telah direncanakan. Tentunya hal ini bias
menjadi suatu penilaian bagi seorang manajer atas kinerjanya

12
selama ini. Untuk itu hal mengenai biaya anggaran jangan sampai
terlewatkan.

3. System Akuntansi
Pada system akuntansi haruslah dikelompokkan dan digolongkan
untuk pemberian kode sesuai tingkatan pertanggungjawaban dalam
sebuah manajemen. Sehingga nantinya biaya terkendalikan
maupun tidak terkendalikan bias terlihat. Serta, klasifikasi
perkiraan dalam neraca mengenai laba maupun rugi bias di
laporkan dengan baik.
4. System Pelaporan Biaya Pengeluaran

Laporan pertanggungjawaban mengenai laporan biaya ini akan

berbeda pada tiap divisi atau pusat biaya. Mulai dari isi dari
laporan

manajemen terendah hingga tertinggi pun bias terkendalikan di

rekapitulasi dengan benar. Tidak hanya itu, system pelaporan biaya

pun haruslah memenuhi syarat dan juga penerapan dari aturan


pertanggungjawaban tersebut.

2.4 Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban


Sebuah informasi didalam akuntansi pertanggungjawaban
memberikan manfaat tersendiri untuk menyusun sebuah anggaran. Hal ini
tentunya sangat menguntungkan bagi perusahaan besar yang ingin
membuat kegiatan usahanya berjalan dengan lancar.

1. Untuk Menyusun Anggaran.

Dalam menyusun sebuah anggaran, maka akan terbagi beberapa


peran untuk mencapai sasaran atau tujuan perusahaan itu sendiri.Terdapat
peran yang melakukan penyusunan anggaran, melaksanakan sebagai
aktivitas sehingga sumber daya yang melaksanakan perannya. Sumber

13
daya yang disediakan pun akan diukur dengan standard yang sudah
ditetapkan.

2. Memantau Kinerja Manajer

Hubungan antara informasi akuntansi dan juga manajer cukup


berperan penting. Hal ini dikarenakan kinerja manajer seperti
merencanakan anggaran dan tanggung jawab lainnya bisa terpantau secara
langsung. Sehingga manajer pun bisa melaksanakan dan menggunakan
berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh
perusahaan.

3. Memotivasi Manajer

Dampak dengan adanya laporan akuntansi ini bisa sangat penting


untuk memotivasi para manajer. Pasalnya hal ini akan memungkinkan
sebuah usaha mendapatkan penghargaan. Sehingga akan mempengaruhi
keyakinan manajer bahwa prestasi yang didapatkan merupakan buah dari
kerja keras dan pertanggungjawabannya berdasarkan informasi akuntansi
yang akurat. Dengan begitu kinerja menjadi lebih meningkat daripada
sebelumnya.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada makalah ini, kita telah mengetahui bahwa. Secara umum pusat

pertanggungjawaban terbagi menjadi : pusat biaya, pusat laba dan pusat investasi. 

 Pusat Biaya (Cost Center) adalah segmen atau subdivisi dari suatu

organisasi dimana manajernya hanya bertanggungjawab terhadap segala

14
pengeluaran pada segmen tersebut. Pusat biaya merupakan pusat

pertanggungjawaban yang mengolah masukan (input) yang diukur dalam

nilai uang namun output tidak diukur dengan cara yang sama. Berdasarkan

hubungan masukan dan keluaran, pusat biaya dapat dibagi atas pusat biaya

tekhnik (engineered cost center) dan pusat biaya kebijakan (discreationary

cost center).

 Pusat Laba (Profit Center) adalah suatu pusat pertanggungajawaban dalam

suatu organisasi yang kinerja manajemennya dinilai atas dasar selisih

pendapatan dengan biaya dalam pusat pertanggungjawaban tersebut.

Adapun yang menjadi perhatian dalam pusat pertanggungjawaban ini

adalah besar laba yang diperoleh, yaitu dengan membandingkan biaya

sebagai input dengan pendapatan sebagai output.

 Pusat Investasi (Investment Center) adalah suatu pusat

pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang kinerjanya dinilai atas

dasar pendapatan, biaya, dan sekaligus investasi (aktiva dan modal) pada

pusat pertanggungjawaban tersebut.Prestasi pusat investasi diukur dengan

menghubungkan laba yang diperoleh pusat pertanggungjawaban tersebut

dengan investasi yang bersangkutan. Adapun ukuran prestasi yang sering

dipakai pada pusat investasi ini adalah Return on Investment (ROI)

3.2 Saran

15
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah

berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini sehingga dapat diselesaikan sesuai

dengan waktunya.

Apabila ada kekurangan dari makalah ini datang nya dari kami, karena

kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Dan dengan adanya makalah ini

semoga dapat memberikan pengetahuan baru bagi pembacanya.

Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan

kepada kami. Yang kami butuhkan hanya kritik yang mendukung demi

kesempurnaan makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Kholil, Muhammad.2016.Makalah Pusat Biaya.

https://akukholil.blogspot.com/2016/11/makalah-pusat-biaya-sebagai.html
(diakses tanggal 22 Oktober 2020)

Oblok, Blog.2016.Makalah Akuntansi Petanggungjawaban.

https://blogoblokgoblok.blogspot.com/2016/05/akuntansipertanggungjawaban.
html (diakses tanggal 21 Oktober 2020)

Rivandi.2014.Makalah Akuntansi Pertanggungjawaban.

http://rivandi8.blogspot.com/2014/11/rivandi-makalah-akuntansi.html (diakses
tanggal 21 Oktober 2020)

iii

Anda mungkin juga menyukai