Anda di halaman 1dari 24

PEMBAHASAN BAB FIQIH UNTUK MAHAD

Pembahsan Hal 127


Judul: Sholat Nawafil (Sholat Sunnah/Tambahan)

Artinya:
Annafill dalam bahasa Tambahan, Arti secara istilah: yang tidak masuk dalam sholat
wajib karena sholat ini dimakan sholat tambahan/ sunnah yang di anjurkan oleh Allah swt. Dan
annafl hukumnya Sunnah. Sholat Nafl dibagi menjadi dua macam: yang tidak disunnahkan untuk
jamaah dan yang disunnahkan untuk jamaah

A Nafl yang tidak disunnahkan untuk jamaah

1. Nafl yang mengikuti sholat wajib dibagi jadi macam:

a Muakkad (Sunnah yang sangat dianjurkan untuk melakukan)

1) Dua Rakaat Sebelum Shubuh

2) Dua Rakaat Sebelum Dhuhur dan dua rakaat setelahnya

3) Dua Rakaat setelah Maghrib

4) Dua Rakaat setelah Isya

b Ghoiru Mukkadah (Sunnah yg tidak dianjurkan untuk melakukannya)

1) Dua Rakaat yang lain sebelum Dhuhur

2) Dua Rakaat yang lain setelah Dhuhur

3) 4 Rakaat Sebelum ashar

4) 2 Rakaat yang ringan sebelum maghrib

5) 2 Rakaat yang ringan sebelum isya'


2. Nafl yang tidak mengikuti sholat Fardlu, dibagi menjadi dua:

a Sholat shunnah mutlaq yang dilakukan dengan sesuai waktu yang ada: yaitu untuk
melaksanakan sholat dari sholat sunnah dengan melakukan waktu yang terserah
kecuali waktu-waktu yang dilarang untuk sholat

b Nafl musaamat mempunyai waktu yg ditetapkan:

1) Tahiyyatul Masjid: dilaksanakan ketika masuk masjid sebelum duduk dimasjid

2) Sholat Witir: dilakukan ketika waktu antara sholat isya dan tulu'ul fajr dan lebih
baiknya dilakukan ketika akhir sholat malam (setelah tahajud)

3) Sholat Tahajud: dilakukan setelah Tidur malam. waktunya dimulai setelah sholat
isya sampai terbitnya fajr. dan lebih utama dilakukan 1/3 malam akhir

4) Sholat Dhuha: Waktunya ketika matahari tinggi sampai jam 11.00 an. dan lebih
utama ketika pertengahan siang dan paling sedikit dilakukan dua rakaat dan
maksimal 8 rakaat

5) Sholat Istikhoroh: yaitu dua rakaat di waktu yang tepat, dilakukan ketika ingin
mempertimbangkan sesuatu dan meminta petunjuk kepada allah.

B Nafl yang disunnahkan untuk Jamaah

1. Sholat 'Idaini (Idul Fithri dan Idul Adha)

2. Sholat Tarawih waktu ramadhan

3. Sholat Dua Gerhana (Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan)

4. Sholat Istisqa' (Minta Hujan)


Hal: 133
Pembahasan: Keutamaan dalam Berpuasa

DEFINISI DARI PUASA:


Assiyam dalam bahasa adalah Menahan dalam maksud menahan dari bicara atau
makanan, yang telah dijelaskan dalam surat maryam ayat 26: "Sesungguhnya aku telah bernazar
berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah. Yaitu menahan dan diam ketika berbicara.

Dan Definisi Puasa dalam syariat: menahan dari makan dan mium mulai dari terbitnya
matahari sampai terbenamnya matahari dengan niat

SEJARAH MUNCULNYA PUASA

Awal mulanya puasa didalam islam yaitu puasa dalam 3 hari setiap 1 bulan dan ditambah
puasa 1 hari untuk puasa 'Asyuro' (10 Muharram). Kemudian turun ayat surat al Baqoroh ayat
183: diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu.

Setelah ayat itu muncul maka ada kebijakan Siapa yang mau hendaknya ia berpuasa, atau
hendaknya ia tidak berpuasa yang sama dijelaskan dalam sebuah hadist rowahul bukhori dan
muslim ini

Kemudian muncul kembali dalil dalam surat al baqoroh ayat 185: Beberapa hari yang
ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.

Dengan itu puasa bulan ramadhan yang awalnya tidak wajib untuk puasa..maka karena
ada dalil yang turun itu maka puasa aramadhan menjadi WAJIB untuk dilaksanakan. dan lebih
ditegaskan kembali dalam surat al Baqoroh 184: Dan wajib bagi orang-orang yang berat
menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan
seorang miskin.

Barang siapa dia yang tidak kuat dalam berpuasa maka dia harus memberikan makan
kepada orang miskin sebagai penggantinya dalam setiap hari. dan lebih dijelaskan dalam surat al
Baqoroh ayat: 184: Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. dalam perintah
berpuasa.

Maka dari itu Puasa Ramadhan diwajibkan pada tahun ke 2 dibulan sya'aban dan masuk
pada satu rukun dari ke 5 rukun islam.

CARA BERPUASA KETIKA AWAL MULA ISLAM

Puasa didirikan bukan seperti sekarang yang sahurnya jam segini, dan buka puasa pada
jam maghrib.

Puasa zaman dulu didirikan mulai dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari
dan tidak boleh dahulu makan dan minum apalagi Jima'...mendidirkan sholat maghrib dan isya.
Setelah melaksanakan tersebut...baru di lakukan buka puasa serta sahur sekaligus...dan puasa
berlangsung kembali

Kemudian dihapuslah kebiasaan itu pada hijrah ke 2..dan dibiasakan berpuasa dari
terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari ..masuk maghrib boleh untuk berbuka seperti
zaman sekarang yang kita lakukan dalam berpuasa.

HUKUM MENINGGALKAN PUASA RAMADHAN

Jika seorang Muslim meninggalkan Puasa dengan adanya Udzur, maka dimaafkan. dan
diperbolehkan untuk makan dan minum bagi orang yang keda udzur. Dan jika orang muslim
meninggalkan puasa ramadhan tanpa Udzur dengan meninggalkan Sumpah atau meninggalkan
karena malas

Jika ada orang Muslim yang meninggalkan Puasa dari kewajibannya: dan mengatakan
bahwa puasa bukan wajib dalam syariat, ini dinamakan orang tersebut Kafir atau Murtad dari
islam karena menentang salah satu rukun islam yang telah ditetapkannya.da dia dianggap murtad
dari segalanya: dari hartanya, istrinya dan wajib u tuk dibunuh dan ketika sudah meninggal
dilarang untuk dimandikan. Dan dilarang untuk di kafani dan dilarang untuk dikubur di
pemakaman orang muslim.
Dan tidak ada pengecualian dalam hal ini dari zaman dahulu sampai sekarang. kecuali
jika dia posisi rumahnya didaerah pelosok yang jauh dari Ulama/ Ustadz dan tidak ada yang
memberi tahukan aturan berpuasa..maka tidak dipermasalahkan.

Dan barang siapa yang meninggalkan puasa tanpa ada udzur, dan dia mengakui bahwa
Puasa itu Wajib untuk kita tetapi SAYA TIDAK BERPUASA, maka dia termasuk orang yang
FASIK tetapi bukan orang KAFIR, dan jika orang muslim melihat orang tersebut agar melarang
dirinya untuk makan dan minum ketika siang hari untuk menghormati orang yang puasa.

MANFAATNYA PUASA

Dan tidak diragukan lagi atas keketapan hukum Allah semuanya mengandung manfaat
manfaat untuk ibadah, akan tetapi tidak akan ada manfaat bagi orang yang tidak
mengerjakannya. dan juga tidak ada keraguan kembali bahwa puasa mempunya manfaat manfaat
yang banyak dalam ibadahnya dan akan menghilangkan rasa ketakutan didalamnya. Dan adapun
manfaat manfaat untuk Orang Muslim dalam berpuasa adalah:

1. Puasa menjadi sekolah besar untuk berkarakter bagi dirinya dan menjadikan orang muslim
untuk berlatih atas tantangan yang banyak, yaitu tantangan Jihad untuk dirinya, melawan
hawa nafsu, memerangi syetan yang mengganggunya, dan melatih pembiasaan untuk manusia
atas kesabarannya dalam dirinya, dan juga melatih nafsu yang sangat keras seperti: adanya
Makanan didepanny, baunya makanan dan adanya minuman minuman apalagi ada minuman
yang dingin yang seolah olah kita untuk dipaksa meminumnya, dan menunggu waktu sampai
buka puasa.

2. Puasa mengajarkan kita untuk Berdisiplin dan Mandiri, karena orang puasa dipaksa untuk
menahan makanan dan minuman sampai waktu ditentukan untuk berbuka puasa. Dan Puasa di
rasakan oleh seluruh ummat muslimin dari timur maupun barat, dan mereka serempak untuk
berpuasa dan serempak untuk berbuka puasa di 1 waktu, karena tuhan kita hanya satu, dan
ibadah kita juga menjadi satu.
Hal: 137
Pembahasan: Macam Macam Puasa

Dari segi apapun, puasa ada yang dikatakan wajib, Sunnah, Makruh dan Haram

A PUASA WAJIB:

Puasa Wajib terdiri dari Puasa Ramadhan, Puasa Qodlo' Ramdhan (Mengganti puasa),
Puasa Nadzar (Pemenuhan Janji), dan Puasa Kaffarah (yang dilakukan orang untuk mengganti
dan menebus kesalahan yang dilakukan secara dosa atau dikatakan Denda)

B PUASA SUNNAH

Puasa Sunnah Terdiri dari:

1. Puasa Arafah untuk bukan yang berhaji: dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, untuk
orang yang berhaji tidak dianjurkan untuk puasa hanya menyiapkan kekuatan dirinya
secara fitrah untuk berdoa di arofah pada hari tersebut

2. Puasa Hari 'Asyura Dan Tasu'a: 'Asyuro yaitu 10 Muharram, Tasu'a"; 9 Muharram.
Penetapan kedua tanggal tersebut, karena islam sangat berhati;hati dalam menentukan
tanggal di awal bulan agar tidak bercampur dengan puasa nya orang yahudi pada 10
Muharram. maka dari itu islam biasanya menganjurkan puasa tanggal, 9, 10 dan 11
Muharram

3. Puasa Senin Dan Kamis: Puasa ini dilakukan pada Hari Senin dan Kamis

4. Puasa 3 Hari Dalam 1 Bulan: Puasa ini lebih utama dilakukan pada Tanggal 13, 14, dan
15 Setiap bulan itu dikatakan hari hari putih. Akan tetapi jangan puasa pada tanggal 13
Dzulhijjah karena itu puasa yang Haram

5. Puasa 6 Hari Ketika Syawwal: Lebih Utama dilakukan setelah Hari Idul Fitri secara
langsung
C PUASA MAKRUH

Puasa Makruh jika ditinggalkan akan mendapat pahala, adapun puasa makruh adalah

1. Puasa Pada Setiap Hari Jumat

2. Puasa Setiap Hari Sabtu: Karena yahudi sangat memuliakan hari sabtu, dan Nasrani
sangat memuliahkan hari Minggu

3. Puasa Sepanjang Hari: Puasa yang dilakukan Sepanjang hari dan akan menjadikan
bahaya dalam diri

D PUASA HARAM:

1. Puasa Ketika Idul Fitri dan Idul Adha

2. Puasa ketika Hari Tasyriq

3. Puasa Ketika hari Keraguan: Maksudnya Puasa pada tanggal 30 Sya'ban...karena banyak
perdebatan bahwa 30 Syaban ini sudah masuk 1 ramadhan apa belum

4. Puasa 15 Hari Setelah Sya'ban Kecuali jika mengganti Puasa


Hal: 141
Judul: Syarat syarat Puasa

A SYARAT SYARAT PUASA

Syarat-syarat Puasa dibagi menjadi dua yaitu syarat Wajib dan Syarat Sah, perbedaan
dari keduanya adalah Jika syarat wajib: yaitu syarat syarat wajib yang harus dikerjakan ..jika
syarat sah..syarat yang menyebabkan puasa ini menjadi SAH. ..Penjelasannya adalah:

B SYARAT WAJIB PUASA

1. Islam: Tidak diwajibkan orang yang berpuasa dari Golongan Kafir dalam lingkup Dunia
ini. Jika orang kafir di akhirat maka akan dihukum dengan kekafirannya dan ditinggalkan
olegolongan islam yang lainnya. jika dia Murtad, maka diwajibkan untuk kembali ke
Agama Islam agar bisa Berpuasa

2. Takliiif (Dewasa dan berakal): Maksud dari Taklif adalah Dewasa dan berakal. Jika ada
yang hilang dari salah satu itu maka tidak sah untuk berpuasa,,kecuali jika dia belum
dewasa dan masih berumur 7 tahun kebawah untuk belajar berpuasa ..tidak msalah..tetapi
jika anak itu sudah beranjak umur 10 tahun keatas maka diwajibkan jika ia mampu

3. Al Ithoqoh (Mampu): Yaitu Qadrah untuk dirinya. Qodroh dibagi jadi dua..Qadrah
Hissan wa syar'an. Qadrah Hissan: tidak diwajibkan untuk berpuasa bagi orang yang
sudah tua dan sakit yang tidak bisa sembuh. dan Qadrah Syar'an yaitu tidak diwajibkan
bagi orang muslimah untuk berpuasa yang kena haid dan nifas (baru melahirkan)

4. Sehat: Tidak diwajibkan untuk berpuasa bagi orang muslim yang sakit. Lebih baik makan
dan minum obat...sari pada menahan sakit dan sakitnya akan lebih parah jika dirinya
tidak makan..tetapi jika dirinya mampu maka bisa untuk melaksanakan puasa

5. Al Iqomah (Pemberitahuan): Tidak diwajibkan untuk berpuasa bagi orang muslim yang
berpergian dengan jarak lebih dari 82 KM. Jika dirinya mampu..walaupun lebih dari
itu..maka lebih utama untuk melakukan Puasa, jika dia tidak mampu maka berbuka lah
itu jika lebih baik
C SYARAT SYARAT SAH NYA PUASA

1. Islam: Wajib dirinya seorang Muslim. Jika dia Berpuasa..dan siangnya Murtad..maka
Puasanya juga Batal

2. Berakal: Tidak sah untuk berpuasa bagi orang yang Gila, atau masih anak kecil.

3. Haid dan Nifas: Diwajibkan bagi orang muslimah jika melakukan puasa harus bersih dari
haid dan nifas. Jika dia berpuasa dan siang nya haid maka puasanya pun akan batal

4. Mengetahui masuknya waktu untuk berpusa: Jika mw berpuasa maka harus mengetahui
waktu puasa kapan harus niat dan kapan harus menahan dan berbukanya.
HAL: 145
JUDUL: Rukun-rukun Puasa dan yang membatalkannya

A RUKUN RUKUN ISLAM

Puasa mempunyai 2 Rukun:

1. Niat: Niat Puasa. Niat adalah suatu hal yang dilakukan sengaja untuk berpuasa. Niat
bukan hanya untuk di lidah saja..tapi dilakukan di hati juga. agar melaksanakan puasa
dengan baik. Dan barang siapa yang sahur untuk berpuasa maka dilarang setelah
terbitnya matahari untuk makan dan minum atau Jima' sampai terbenamnya matahari
karena posisi dlam keadaan puasa. Niat mempunyai beberapa syarat, yaitu:

a At tastbit (Niat pada Malam Hari): yaitu niat ketika malam hari sebelum terbitnya
matahari, dan barang siapa yang belum niat setelah terbitnya matahari maka tidak sah
nya Niat dan tidak sah nya puasa.

b At Ta'yin (Menentukan Jenis puasa di niat): Ketika niat maka jangan lupa untuk
menyebutkan niat puasa apa? jika sengaja tidak menyebutkan maka niat tidak
sah..puasa pun tidak sah

c At Tikror (Mengulang) Niat puasa ini sangat wajib dibaca secara berulang-
ulang..bukan hanya satu niat puasa ramadhan tapi untuk 30 hari..karena puasa
ramadhan bukan 1 ibadah tetapi ibadah yang berulang ulang dan setiap ibadah harus
adanya niat. Jika puasa sunnah tidak perlu untuk berulang ulang ...hanya ketika
ramadhan saja

2. Yaitu menahan makanan dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari


B YANG MEMBATALKAN PUASA

1. Makan Dan Minum: Jika itu dalam keadaan sengaja, walaupun hanya sedikit maka
puasanya akan batal. akan tetapi jika dirinya Lupa maka masih dimaafkan dan jangan
dilanjutkan setelah mengingat jika dirinya Puasa

2. Yang masuk di tenggorokan ke perut: Apapun yang masuk di tenggorokan dan itu bisa
dilihat maka puasa hukumnya batal

3. Muntah disengaja: Jika muntah sengaja maka Hukum Puasa Batal dan harus
menggantikannya

4. Berhubungan Badan: Berhubungan badan walaupun hanya sebatas biasa (Tidak sampai
keluar) maka tetap hukum puasanya Batal. Akan tetapi jika Lupa..maka dimaafkan.
Contoh baru bangun tidur langsung peluk istrinya/suaminya dan ingat puasa..maka masih
dimaafkan dan jangan dilanjutkan

5. Onani: Yaitu keluarnya Mani secara langsung atau bermain dengan tangan. jika itu
dilakukan maka puasanya batal. Jika dia mimpi basah dan keluar..maka tidak batal
puasanya. akan tetapi jika melihat film atau vide dewasa dan menyebabkan keluar,,,maka
puasanya batal.

6. Haid Dan Nifas: Jika Perempuan engalami ini..maka Batal lah puasa tersebut

7. Gila dan Murtad: Muslim jika melakukan ini maka batal lah puasa mereka

Dan inilah kewajiban seorang Muslim untuk menahan makan agar sah puasanya,
dimulai dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari. jika dia batal puasanya maka
wajib untuk menggantikannya.
Hal: 151
Judul: Adab Puasa dan Makruhnya-makrunya Puasa

Dalam Puasa, ada adab adab yang banyak dan yang harus dilakukan, yaitu:
1. Sahur: Barang siapa yang ingin Puasa maka bersahurlah karena dengan sahur ada barokah
didalamnya dan ada ketenangan dalam berpuasa dan selalu dilakukan oleh ahli kitab.Waktu
Sahurnya adalah antara pertengahan malam sampai mw terbitnya matahari. Jangan terlalu
banyak dan jangan terlalu dikit dalam makan sahur (seadanya saja)

2. Mengakhirkan sahur: Mengakhirkan sahur pada sepertiga malam

3. Bersuci dari junub sebelum Fajar: Harus bersuci jika ingin berpuasa. artinya junub tidak
dilarang dalam puasa akan tetapi lebih utama dibersihkan sebelum Fajar. dan juga mensucikan
dari haid dan nifas sebelum fajar jika sudah suci dan bersih atau berhentinya darah

4. Meninggalkan dari bicara yang buruk: Seperti Berbohong, Ghibah, Adu Domba dan tergiring
dengan hawa nafsu seperti: Melihat Wanita, Mendengarkan lagu-lagu yang tak terpuji

5. Meninggalkan Bekam: karena akan melemahkan orang yang berpuasa

6. Ta'jil Makanan: Salah satu makanan yang dekat dengan terbenamnya matahari atau mendekati
berbuka puasa

7. Makan Kurma: dianjurkan untuk memakan kurma ketika berbuka puasa, kalau tidak ada
cukup dengan air

8. Doa Ketika Berbuka: Doa ketika berbuka Puasa sangat dianjurkan

9. Berbuka dengan orang berpuasa: Ada barokah didalamnya

10. Memperbanyak Shodaqoh dan Tilawah al Qur'an

Dianjurkan untuk yang berpuasa agar memperbanyak shodaqoh dibulan ramadhan dan
juga memperbanyak membaca al Quran. Dan yang Makruh dalam Puasa itu ada yang masukpada
bagian Makruh Tanzihi: Mengakhirkan berbuka puasa dan mendahulukan sahur. dan bagian
kedua masuk pada yang haram: seperti Ghibah, adu domba dan bicara Kotor.
Hal: 155
Tema: Mengganti Puasa Ramadhan, fidyah dan Kaffarah

Sesungguhnya orang yang puasa itu ada yang berbuka karena udzur..atau ada yang
berbuka tanpa udzur. Kalau yang berbuka dengan udzur maka tidak akan berdosa dan dengan
kesepakatan ulama' bahwa dia harus mengganti puasa tersebut setelah bulan ramadhan. akan
tetapi mengganti puasa ada yang membayar dengan fidyah, yaitu:

1. Orang yang berpergian dan orang yang sakit

Barang saiapa yang meninggalkan puasa pada bulan ramadhan untuk berpergian
maka dibolehkan untuk berbuka atau dirinya merasakan sakit boleh untuk berbuka, dan
diwajibkan dirinya untuk mengganti puasanya sebelum ramadhan yang akan datang tiba
kembali

Seperti dijelaskan dalam al quran ayat 185:

ِ ِ
َ ‫يضا أ َْو َعلَ ٰى َس َف ٍر فَع َّدةٌ م ْن أَيَّ ٍام أ‬
‫ُخر‬ ً ‫َوَم ْن َكا َن َم ِر‬

Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya
berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.

Dan apabila belum membayar puasa sampai ramadhan tiba..maka berdosalah dia dan
diwajibkan dirinya untuk membayar fidyah yaitu memberikan makan setiap harinya 1 Mud (
600 Gram makanan setiap harinya) yaitu 1 makanan khas dari daerahnya dishodaqohkan
kepada orang yang membutuhkan.

Jika halangan itu berlanjut seperti sakitnya berlanjut sampai akhir ramadhan maka
tidak diwajibkan untuknya puasa kecuali qadla, dan tidak membayar fidyah. Jikalau dia
meninggal dan belum qadha..maka ada dua cara: Boleh diwakilkan oleh saudaranya atau
boleh diwakilkan oleh orang lain dengan seizin saudara dekatnya.

Maka dari itu, jika dia belum berpuasa maka harus memberikan makanan 1 orang
600 Gram, dan ini seperti warisan yang wajib dibayar jika ada hutang, klau tidak
mempunyai harta maka boleh mengeluarkan semampunya.
2. Orang tua yang lemah dan sakit yang tidak diharapkan bisa sembuh

Orang tua yang berumur maka diwajibkan dirinya untuk bershodaqoh setiap harinya
1 mud makanan pokok dari khas daerah tersebut.

Dan Untuk orang sakit yang tidak bisa sembuh dan dia tidak kuat unutk berpuasa
maka berbukalah, dan juga digantikan memberi shodaqoh 1 mud makanan pokok dari khas
daerah tersebut.

3. Orang Hamil dan Menyusui

Berbukalah bagi orang yang hamil dan menyusui, mungkin karena ada rasa khawatir
kepada dirinya dan kepada anak nya.

Dan jika ada rasa takut untuk dirinya sendiri maka berbukalah dan dirinya harus
mengganti puasa dihari lain sampai batas sebelum ramadhan tahun depan datang lagi

Dan jika ada rasa takut (ibunya) kepada anaknya sendiri mungkin takut jika puasa
maka tidak akan kuat dan jatuh atau takut sakit atau takut susunya sedikit jika menyusui dll.
maka diwajibkan dirinya untuk menganti puasa dan menshodaqohkan 600 gram setiap
harinya.

Penjelasan selanjutnya

Bagi orang yang berpuasa tetapi dai berbuka tanpa ada udzur, maka dia berdosa dan
dianggap Kafir jika dia berbuka puasa dengan sengaja. dan dibalik itu ada dua orang yang
berdosa seperti berbuka tanpa udzur yaitu:

a Berbuka dengan makan dan minum ketika berpuasa

b Jima' ketika Puasa Ramdhan

Jika dia berbuka karena setelah melakukan Jima' (Suami Istri) maka dia harus
membayar Kaffarah yaitu membebaskan Budak dan jika tidak ada maka dia harus berpuasa
selama 2 bulan berturut-turut dan jika dia tidak mampu dengan puasa tersebut maka dia
harus memberikan makanan kepada 60 orang miskin setiap 1 orang miskin 600 Gram. dan
Jika dia belum mampu maka di kerjakan sampai dia mampu melaksanakannya
Dan yang wajib membayarkannya adalah suaminya (walaupun istri yang mengajak,
karena biasanya suaminya yang ngajak dan khilaf) dan tidak diwajibkan istrinya untuk
membayar fidyah tersebut.. dan itu berlaku jika Jima' nya sekali..

Jika Jima'nya dua kali maka hukumnya yaitu membayar dua kaffarah. Apalagi jika
jima'nya berkali kali maka kaffarahnya terhitung dari jima' yang dilakukan selama bulan
ramadhan.
Hal: 159
Judul: KEUTAMAAN DALAM ZAKAT

A Arti dari Zakat:

Zakat menurut bahasa adalah bersuci dan mensucikan, yaitu menambah sebuah
kebaikan dan kebarokahan, karena Allah membersihkan orang yang zakat dari dosa-dosa
dan keburukan dari kekikiran. Seperti yang disebutkan oleh Allah swt dalam surat As syams
ayat 9: ‫( َز َّم ٰىهَا َمن أَ ْفلَ َح قَ ْد‬Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu ) yaitu
dari sucinya yang dimaksud Jiwanya, suci dari akhlak yang buruk.

Sedangkan Arti secara syariat: Mengeluarkan Harta yang khusus atas kesesuaiannya
dengan niat Khusus dan mengeluarkan untuk kelompok Khusus

B Sejarah Awal mula muncul Zakat

Yang benar dalam syariat Zakat yaitu jatuh pada tahun kedua dari Hijrah nabi saw ke
Madinah, dibulan Sya'ban, mendekati puasa wajib ramadhan

C Dalil Wajib Zakat dan Fadhilah zakat

Zakat adalah Rukun ketiga dari rukun-rukun Islam. dan Zakat mempunyai dalil yang
Qot'i dari dalil yang lainnya dan tetap nya zakat ada di hukum hukum yang lebih jelas. yang
diketahui langsung dari sebuah agama yang diperlukan untuk mengkafirkan sebuah ketidak
percayaan seperti halnya sholat. dalam dalil sholat menerangkan bab sholat hampir ada di
Quran sebanyak 32 Judul salah satunya yaitu di jelaskan dalam Surat Al Baqoroh ayat 43:
Dirikanlah Sholat dan Bayarlah zakat. dan ada juga dalil dari Hadist Nabi Muhammad saw:

ِ ِ ِ ِ َّ ‫َن ُ َّ ًد س ُو الَّ ِ وَِ ِام‬ ِ


َ ‫ال َ ة َوِييَاا َّالَكاة َو ْاَ ِّج َو َ ْ م ََم‬
‫ضا َن‬ َ
ِ ِ
ُ َ َ َّ ‫ُِ َ ِْا ْس َ ُم َعلَى َْ ٍ َ َ َااة أَ ْن َ اَ َ َّ الَّ ُ َوأ‬

Dan dijelaskan ada beberapa Dalil yang menjelaskan kefadilahan yang banyak dari
ayat ayat dan hadist hadist, yaitu:
1. Surat Al A'rat ayat 156:

‫ين ُه ْم ِآيَاتِنَا يُ ْؤِمنُ َن‬ ِ َّ ِِ ۚ ٍ ِ


َ ‫ت ُك َّل َ ْيا فَ َسأَ ْكيُبُ َ ا الَّذ‬
َ ‫ين يَيَّ ُق َن َويُ ْؤتُ َن َّالَكاةَ َو اذ‬ ْ ‫َوَ ْْحَِِت َوس َع‬

Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan
zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami

2. Surat At Taubah ayat 103

َ ‫ُخ ْذ ِي ْن أَ ْي َىا ِن ِه ْى‬


‫ص َدقَتً تُطَهِّ ُرهُ ْى َوتُ َس ِّكي ِه ْى ِب َها‬

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka

3. Hadist diriwayatkan Tabroni

‫ان َّس َكاةُ قَ ْنطَ َرةُ اإلسْالو‬

malsI natabmeJ uti takaZ

4. Hadist diriwayatkan Abu Daud

‫رُّع‬
ِ ‫ض‬ َ َّ‫ َوا ْستَ ْق ِبهُىا أَ ْي َىا َج ا ْنبَ َال ِء ِبان ُّدعَا ِء َوانت‬،َ‫ص َدقَت‬ َ ْ‫ َودَا ُووا َير‬،‫َحصِّ نُىا أَ ْي َىانَ ُك ْى ِبان َّس َكا ِة‬
َّ ‫ضا ُك ْى ِبان‬

Jagalah harta kalian dengan menunaikan zakat, dan obatilah orang sakit kalian dengan
bersedekah, dan hadapilah badai musibah dengan do’a dan berendah diri

D Bagian Bagian Zakat:

Zakat dibagi menjadi dua bagian: Zakat Mal dan Zakaf Jiwa

1. Zakat Mal (Harta) yaitu: Ada 6 Harta yang diwajibkan atas Zakat yaitu: Rezeki, Uang,
hasil dagang, Perkebunan atau pertanian, Buah-Buahan, BIji dan Logam

2. Zakat Jiwa: yaitu Zakaf Fitri

E Syarat Wajib Zakat

Sesungguhnya Zakat diwajibkan atas syarat starat tertentu yaitu: Islam, Memiliki 1
Nasob atau batas bawal dari harta dan sampai 1 Bulan yang sempurna atas kepemilikan
Nisob. Dan tidak disyaratkan atas kewajiban zakat dari hartanya sampai dia Bulug (Dewasa)
, tidak diwajibkan bagi yang tidak berakal, dan tidak diwajibkan bagi yang tidak mendapat
hidayah. dan bukan berarti Baby dan orang Gila dari ke dua itu dalam syariat untuk
mengeluarkan zakat dari hartanya ..memang sampai kiamat mereka tidak terbebani, dalam
arti hak zakat dimilikimya dari hartanya dilengkapi oleh yang mewakilinya, diwajibkan bagi
orang tunanya untuk mengerjakan Haknya sebagai wakilnya, kalau walinya meremehkan
maka kana mendapat dosa dari Allah swt, klau tidak punya Wali maka diwajibkan atas Baby
membayarnya setelah dia dewasa dan orang gila setelah dia sembuh dari gilanya baru
mengeluarkan zakat dan membayar tahun tahun sebelumnya sampai dia tidak ada beban
dalam dirinya, maka syarat itu bisa dikatakan terpenuhi.

F Hikmah Zakat:

Sesungguhnya Zakat itu saling mengikat antara manusia dengan rezeki rezekinya
yang diberi dari hasil kerja yang diperintahkan oleh Allah untuk dikeluarkan sebagai
pengobatan. Dijelaskan dalam An Nhal ayat 71:

‫ق‬ ْ
ِ ‫ٱنرِّز‬ ٍ ‫ض ُك ْى َعهَ ٰى بَع‬
‫ْض فِى‬ َ ‫ض َم بَ ْع‬ َّ ‫َو‬
َّ َ‫ٱَّللُ ف‬

“Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki”

Dalam Surat tersebut menjelaskan Allah memberikan Fadhilah kepada kita sebagian
yang lain dalam hal rezeki, dan diwajibkan atas yang kaya memberikan kepada orang Faqir
atas hak dan wajib yang harus dipenuhi, secara sukarelawan atas bantuannya. seperti
dijelaskan dalam surat Ad zariyat ayat 19:

ٌّ ‫َوفِي أَ ْي َىانِ ِه ْى َح‬


ِ ‫ق نِهسَّائِ ِم َوا ْن ًَحْ ر‬
‫ُوو‬

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin
yang tidak mendapat bagian”

Dan Wajibnya Zakat sebagai utama dalam perantara untuk meringankan dari sebuah
sebuah ikatan, dari tekanan beban atau yang dimaksud beban bermasalah di dalam islam

Orang yang memberi zakat akan diberi sebuah karomah dan Pahala, terhindar dari
Bakhil, Khususnya akan merasakan buah yang dipetiknya itu. dan memperingatkan bahwa
zakat akan menambah harta lebih banyak dan tidak berkurang darinya. dan Rasulullah
pernah bersabda:

‫ص َدقَتٌ ِي ْن َيا ٍل‬ ْ ‫ص‬


َ ‫ت‬ َ َ‫َيا نَق‬

“Tidaklah sedekah itu mengurangi harta (Diriwayatkan oleh Muslim)”

Dan Allah swt Memberikan Barokah karena sebab shodaqoh dan dijauhkan dari
bahaya dan menghentikan keburukan manusia kepadanya, jalan menuju manfaat yang
banyak dan adanya pahalanya yang besar dengan disertai ridho Allah swt

Dan Juga sesungguhnya Zakat untuk memperkuat persaudaraan dan kasih sayang
anatar sesama yang lain. dan inilah rukun rukun islam dalam muslim, mendirikan setiap
muslim untuk membayar zakat dari hartanya kepada orang yang berhak, menggambarkan
juga arti persahabatan yang lengkap sesama muslim-muslim yang lainnya, tanpa melihat
atas ketidak sempurnaan dan tidak ada jarak antar sesama, sesungguhnya kita sebagai orang
muslim harus berpegang kuat seperti bangunan, dan saling mencintai seperti satu jasad.
Hal: 163
Bab: Zakat Fithri

A Arti dari Zakat Fitri


Sesuatu yang jelas dari jumlah yang ada dari hartanya untuk diberikan kepada orang
yang membutuhkan, dan diwajibkan untuk dikeluarkan ketika terbenamnya matahari di hari
akhir ramadhan, dengan syarat yang jelas, kepada orang yang terbebani untuk wajib
memberikan nafkah kepada yang membutuhkan. karena dari sanalah untuk mensucikan
manuasia dari puasa Ramadhan, dan dinamakan Zakat Jiwa, karena membersihkan orang
orang yang berpuasa kemarin dari kotoran Jiwa, dan Hukumnya Wajib. Dan Wajibnya ini
diriwayatkan dalam hadist Ibnu Umar R.A.: Sesungguhnya Rasulullah memfardhukan zakat
fithri pada bulan Ramadhan sebesar satu sha kurma atau satu sha’ gandum atas hamba sahaya
dan orang yang merdeka, laki-laki dan perempuan, anak kecil dan orang tua dari umat Islam.

B Syarat Wajib Zakat

Syarat Wajib Zakat ada 3

1. Islam: Tidak diwajibkan bagi orang Kafir untuk melaksanakan ini di Dunia

2. Di Keluarkan ketika Terbenamnya Matahari pada hari akhir Ramadhan

Barang siapa yang meninggal setelah setelah terbenamnya matahari, maka dia
wajib untuk mengeluarkan zakat fithri tersebut, sama seperti meninggal ketika setekah
mengeluarkan zakat. Kecuali jika Baru melahirkan tidak wajib memberikan Zakat. Dan
Barang siapa meninggal sebelum terbenamnya matahari pada akhir ramadhan tidak
diwajibkan untuk membayarnya dalam haknya.

3. Yang mengeluarkan adalah orang yang lebih/berkecukupan dalam hartanya, seperti


keluarga yang mampu menambah makanan pokok pada keluarganya pada hari raya idul
fitri dan malamnya, untuk diberikan kepada orang miskin atau pembantu yang
memerlukan. jikalau hartanya tidak cukup untuk dinafkahkan khususnya pada hari raya
idul fitri, tidak diwajibkan untuk menafkahkannya, atau mengeluarkan zakat fitri. Dan
diwajibkan kepada seseoang tersebut ada 3 Syarat:
1. Agar mengeluarkan Zakat Fitri untuk Dirinya

2. Mengeluarkan zakat untuk keluarganya seperti bapak ibunya, anak-anaknya dan


ponakannya dan istrinya.

3. Dan tidak diperbolehkan zakat bagi anak yang mempunyai ayah yang masih
memberikan nafkah kepadanya. dan Bagi anak yang belum baligh tidak masuk syarat
untuk mengeluarkan zakat. dan Juga Istri yang dinafkahi oleh suami.

Urutan untuk mengeluarkan zakat di niatkan untuk: Diri Sendiri, Istrinya, Anak Paling
kecil, Ayahnya, Ibunya dan anak yang besar yang belum mampu menafkahi

C Jenis Zakat Fitri

Ukuran Zakat Fitri yaitu Satu Sho' yang ditunaikan kepada orang yang terbebani. Dan
ada beberapa jenis untuk mengeluarkan akan tetapi lebih Utama mengeluarkan Bahan Pokok .

Sho' yang dipakai Oleh Rasulullah itu diukur sekitar 2,75 Kg. Untuk Madhab Syafii,
mengatakan bahwa mengeluarkan zakat fitri tidak diperbolehkan dengan harta, tetapi bahan
pokok yang ada di Negara tersebut. dengan Ukuran sekitar 2, 75 Dari beras. Akan tetapi dari
Syeikh Kholil Albankali berkata mengeluarkan zakat boleh dengan Harta

D Waktu untuk mengeluarkan Zakat Fitri

1. Waktu Wajib: Dikeluarkan Mulai Terbenamnya Matahari ketika malam Idul Fitri

2. Waktu Utama: Ketika Hari Idul Fitri, dari terbitnya matahari sampai Sebelum Sholat Idul
Fitri. dan lebih utamanya lagi setelah sholat Fajr.

3. Waktu Makruh: yaitu mengakhir waktu Zakat Fitri, yaitu ketika Mulai Idul Fitri sampai
selesainya Idul Fitri

4. Waktu HARAM: yaitu waktu terakhir hari iduul fitri dan itu akan mendapatkan Dosa
dan wajib Qodlo, kecuali jika punya halangan seperti tidak mempunyai harta atau
sejenisnya.
E DOA yang dibaca untuk mengeluarkan Zakat DAN mengambil Zakat

Dan diwajibkan bagi orang yang ingin Mengambil Zakat untuk mengucapkan Doa
( َ‫ل َو َج َعلَهُ أَ ْعطَيْتَ فِ ْي َما ال لة آجَرَك‬
َ َ‫ك طَهُىْ ًرا ل‬
َ ‫ل َوبَا َر‬ َ َ‫ ) أَ ْبقَيْتَ فِ ْي َم ل‬Dan diwajibkan untuk orang yang
membayar zakat dengan doa (‫ل ِمنَّا تَقَبَّ َل َربَّنَا‬ َ َّ‫))ال َعلِ ْي ُم ال َّس ِم ْي ُع أَ ْنتَ إِن‬
Hal 167
Bab: Orang-orang yang berhak Menerima Zakat

A. Ada 8 Kelompok orang yang berhak menerima Zakat


1. Faqir: Orang-orang yang benar-benar tidak punya harta atau tidak punya Kerjaan, atau
dia mempunyai harta akan tetapi tidak bica mencukupi hidupnya seperti makan, baju dan
sangat sedikit dari hartnaya atau dihitung setiap bulan hanya mendapat 500.000 kebawah
atau kurang dari 500 ribu itu

2. Miskin: orang yang mempunyai Pekerjaan dan akan tetapi tidak bisa mencukupi
kehidupannya. Contoh dia dalam sebulan harus mempunyai uang 500.000 tapi dia hanya
mampu mendapat 400.000

3. Amil Zakat: Yaitu orang yang diberi amanah untuk mengambil, membagi, menerima
zakat. Jika amil dirinya orang kaya maka tidak diberi baginya atas Zakat

4. Orang yang Baru Masuk Islam

5. Hamba Sahaya: Yang belum Merdeka, klau zaman sekarang orang yang masih
mempunyai Beban

6. Orang yang mempunyai Hutang: orang yang mempunyai hutang tapi bukan untuk
maksiat hutangnya, maka dia diberi untuk zakat

7. Orang pergi untuk Jihad/perang tetapi tidak di Gaji

8. Musafir (Orang yang bepergian tetapi tidak punya nafkah dan tidak sampai Rumah)

B. Syarat Mengambil ZAKAT:

1. Islam, bukan orang kafir untuk mengambil zakat

2. Orang yang Merdeka

3. Bukan untuk orang yang kaya

4. bukan untuk orang yang mampu


5. Bukan untuk orang yang Meminta

6. Bukan untuk orang yang tidak membutuhkan

Anda mungkin juga menyukai