BAB - 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kabupaten Ketapang terletak di 0°19' - 3°4' Lintang Selatan dan 109°47' - 111°21'
Bujur Timur. Secara administratif, batas wilayah sebelah utara Kabupaten Sangau dan
Kabupaten Sekadau. Sebelah timur adalah Kabupaten Melawi, Kabupaten Sintang
dan Provinsi Kalimantan Tengah. Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa.
Sementara sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kuburaya, Kayong Utara dan
Selat Karimata.
Kabupaten Ketapang memiliki wilayah administrasi seluas 31.588 km2 atau sekitar
21,28 persennya luas total Kalimantan Barat yang sebesar 146.807 km2.
Secara administratif, Pemerintahan Kabupaten Ketapang dibagi menjadi 20
kecamatan, 253 desa, dan 793 dusun. Wilayah kecamatan yang memiliki jumlah desa
terbanyak adalah Kecamatan Tumbang Titi yaitu sebanyak 25 desa, sedangkan
wilayah dengan jumlah desa paling sedikit adalah Matan Hilir Utara, Pemahan, dan
Simpang Dua, sedangkan kecamatan terkecil di Kabupaten Ketapang adalah
Kecamatan Delta Pawan dengan luas sebesar 74 km2 atau sekitar 0,23 persen dari
total luas wilayah Kabupaten Ketapang. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten
Ketapang sepanjang tahun 2019 terdata sebanyak 6.445 pegawai. Sebanyak 0,73
persen pegawai adalah golongan satu. 16,12 persen pegawai adalah golongan dua.
58,15 persen adalah golongan tiga. Sementara 25 persen pegawai lainya adalah
golongan empat. Tingkat pendidikan PNS di Kabupaten Ketapang sebagian besar
adalah tamat S1 atau lebih yaitu sekitar 55,25 persen, SMA sederajat sekitar 23,51
persen, tamat Diploma I/II/III sekitar 19,59 persen, dan hanya sekitar 1,66 persen yang
hanya tamat SMP ke bawah
Data yang disajikan di sini adalah data penggunaan lahan yang dibedakan
menjadi lahan sawah dan lahan kering. Lahan sawah dirinci menurut jenis
irigasi/pengairan, seperti pengairan teknis, pengairan setengah teknis, pengairan
sederhana (PU dan non PU), tadah hujan, dan lainnya. Tanah sawah sementara tidak
diusahakan, pada tabel 5.1.1, termasuk dalam penggunaan tanah sawah lainnya.
Lahan kering terdiri atas tanah untuk pekarangan (bangunan dan halaman
sekitarnya), tegalan/kebun, ladang/huma. Biladijumlahkan, luas lahan sawah dan
lahan kering akan menjadi luas wilayah.
BAB
I -1
LAPORAN ANTARA PEMBUATAN JEMBATAN SUNGAI KINJIL
DESA NANGA TAYAP KEL. NANGA TAYAP KAB. KETAPANG
1.1.2. Iklim
Rata-rata Intensitas curah hujan per bulan di Kabupaten Ketapang pada tahun
2019 engalami penurunan sekitar 15,62 persen dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Pada tahun 2019 tercatat curah hujan terendah sepanjang tahun 2019
sekitar 15,0 mm yang terjadi pada bulan September dengan hari hujan 3 hari.
Sedangkan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember dengan curah hujan
mencapai 490,0 mm dengan jumlah hari hujan yaitu 22 hari. Sementara itu, rata-rata
temperatur udara pada tahun 2019 adalah sekitar 27,6o C dengan rata-rata
penyinaran matahari sepanjang tahun sebesar 63,6 persen. Temperattur tertinggi
tercatat terjadi pada bulan Mei yang mencapai 36,2o C dengan temperatur terendah
tercatat sebesar 21,0o C yang terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2019.
Maksud yang ingin dicapai dalam Pembutan Jembatan Sungai Kinjil Desa
Nanga Tayap Kel. Nanga Tayap Kab. Ketapang adalah Melakukan usaha penanganan
pada sektor Transportasi, melalui Pembangunan Jalan sebagai sarana dan prasarana
transportasi untuk masyarakat setempat.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam Pembutan Jembatan Sungai Kinjil
Desa Nanga Tayap Kel. Nanga Tayap Kab. Ketapang adalah Menyiapkan Detail
Engineering Design pada Proses Pekerjaan Jalan yang sesuai dengan kondisi wilayah,
kebutuhan & kearifan masyarakat lokal dengan teknologi ramah lingkungan.
1.3 SASARAN
Sasaran dari pelaksanaan Pembutan Jembatan Sungai Kinjil Desa Nanga Tayap
Kel. Nanga Tayap Kab. Ketapang adalah:
1. Tersedianya Detail Engineering Design Pembuatan Jalan.
BAB
I -2
LAPORAN ANTARA PEMBUATAN JEMBATAN SUNGAI KINJIL
DESA NANGA TAYAP KEL. NANGA TAYAP KAB. KETAPANG
BAB
I -3
LAPORAN ANTARA PEMBUATAN JEMBATAN SUNGAI KINJIL
DESA NANGA TAYAP KEL. NANGA TAYAP KAB. KETAPANG
BAB
I -4