DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GUMELAR
Jl.Raya Gumelar No. 34 Telp.(0281) 5700308
Telp. (0281) 5700308, email : puskesmas_gumelar@yahoo.com
A. Pendahuluan
Kualitas sumber daya manusia tidak lepas dari faktor nutrisi yang didapatkan
dalam siklus kehidupannya. Di Indonesia masalah gizi buruk dan defisiensi
mikronutrien menjadi masalah kesehatan yang penting dan darurat di
masyarakat terutama balita.
Dalam undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, khususnya
pada Bab VIII tentang Gizi, pada pasal 141 ayat 1 menyatakan bahwa upaya
perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan
dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan,
perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses mutu pelayanan gizi dan
kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Upaya pembinaan dan
intervensi gizi yang dilakukan oleh pemerintah secara bertahap dan
berkesinambungan yaitu dengan program Pemberian Makanan Tambahan
Penyuluhan di Posyandu
B. Latar Belakang
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi
merupakan masalah yang penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu
dengan berbagai sektor, bukan hanya dengan pendekatan medis. Masalah gizi
berkaitan erat dengan masalah ekonomi dan perilaku serta pengetahuan
masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dipengaruhi
oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan
dan dampak kedepan jika kesehatan terabaikan. Keadaan gizi masyarakat yang
optimal, dapat meningkatkan produktivitas dan angka harapan hidup masyarakat.
Keadaan gizi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Gumelar berdasarkan
hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Balita pada tahun 2018 diperoleh data
status gizi, dari 1232 balita yang datang ke posyandu, dengan indeks BB/U
terdapat balita dengan status gizi buruk 16 balita, kurang 87 balita, baik 1099
balita dan lebih 30 balita. Dengan indeks TB/U terdapat balita dengan status gizi
sangat pendek 54 balita, pendek 194 balita, dan normal 961 balita. Sedangkan
dengan indikator BB/TB, terdapat balita dengan status gizi sangat kurus
sebanyak 12 anak, namun terdapat balita kurus sebanyak 32 anak, normal 1121
balita dan gemuk 67 balita.
Sebagai tindak lanjut maka puskesmas sebagai lini terdepan dari strkutur
jajaran kementrian kesehatan menjadi penggerak utama di masyarakat dalam
penanggulangan masalah gizi serta mengajak semua lapisan masyarakat untuk
berperan aktif dalam kegiatan penanggulangan masalah gizi. Kegiatan
pencegahan dan penanganan masalah gizi pada keluarga miskin salah satunya
dengan distribusi MP-ASI pada baduta gakin.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Menurunkan prevalensi Kurang Energi Protein (KEP) pada baduta gakin demi
mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan status gizi baduta gakin
b. Meningkatkan status gizi masyarakat
MP-ASI
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Gumelar Pelaksana Program Gizi