Perlengkapan
Raket
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya
menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional
berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki
kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik
yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium
untuk sebagian atau keseluruhan raket.
Senar
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis
adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara
umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai
dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang
kuat dalam seleksi senar.
Kok
Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian bulu
angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola
yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari
plastik.
Sepatu
Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan
pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis
membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan
lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulu
tangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.
Area permainan
Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi berseberangan pada kedua sisi jaring
di lapangan bulu tangkis.
Permainan dimulai dengan salah satu pemain melakukan servis.
Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket, melewati jaring ke
wilayah lawan, sampai lawan tidak dapat mengembalikannya kembali. Area permainan
berbeda untuk partai tunggal dan ganda, seperti yang diperlihatkan pada gambar. Bila kok
jatuh di luar area tersebut maka kok dikatakan "keluar".
Setiap kali pemain/pasangan tidak dapat mengembalikan kok (karena menyangkut di jaring
atau keluar lapangan) maka lawannya akan memperoleh poin.
Permainan berakhir bila salah satu pemain/pasangan telah meraih sejumlah poin tertentu.
Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis
a. Cara Memegang Raket Pegangan raket ada tiga macam, yaitu: 1. Pegangan forehand
(pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara mendirkan raket yang sisinya
tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama dengan posisi tangan sedang bersalaman.
2. Pegangan backhand Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke
kanan dari pegangan forehand.
3. Pegangan pukul kasur/Amerika Cara pegangan ini adalah mula-mula raket diletakkan
secara mendatar di atas lantai. Kemudian ambil dan peganglah raket pada pegangannya,
sehingga bagian tangan antar ibu jari dan jaritelunjuk menempel pada bagian permukaan
yang lebar.
b. Teknik Pukulan Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada permainan
bulitangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapanagn lawan. Terdapat macam-
macam teknik dasar pukulan dalam permainan bulutangkis, yaitu: 1. Pukulan Servis Pukulan
servis merupakan pukulan degan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan
lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai permulaan permainan. Macam-macam pukulan
servis, yaitu: a. Pukulan servis pendek b. Pukulan servis panjang c. Pukulan servis mendatar
d. Pukulan servis cambuk
2. Pukulan Lob Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang bertujuan
untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis
lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Overhead lob, yaiutu
pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara menerbangkan shuttlecock
melambung ke arah belakang. b. Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari
bawah dengan cara memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan
tinggi ke belakang.
Servis
Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi jaring ke
area lawan. Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda seperti
yang diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan
"keluar" dan poin untuk penerima servis.
Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah
dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah
poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari posisi kanan juga dilakukan
saat jumlah poin masih nol.
Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama kali ditentukan
dengan undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set
sebelumnya.
Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan poin
menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin:
pixabay.com
Tenis meja adalah cabang olahraga yang dilakukan oleh dua orang pemain (tunggal) atau dua
pasang pemain (ganda) secara berhadapan dengan menggunakan bola kecil, bet dari kayu
yang dilapisi karet, dan lapangan permainan berupa meja.
Induk organisasai olahraga tenis meja atau yang juga dikenal dengan nama ping pong ini
adalah ITTF (International Table Tennis Federation) untuk tingkat dunia dan PTMSI
(Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) untuk tingkat nasional.
Sejarah Tenis Meja
Permainan tenis meja sudah dikenal di Inggris sejak abad ke-19. Ketika itu, tenis meja
dikenal dengan sebutan ping pong, gossima, atau whiff whoff. Nama ping pong dipakai
hampir di seluruh negara sampai sebuah perusahaan asal Inggris, J. Jaques and Son, Ltd.,
menjadikannya merek dagang pada tahun 1901.
Sejak itu, ping pong hanya digunakan jika permainan menggunakan peralatan dari Jaques,
sedangkan perusahaan lain menamakannya table tennis. Pada masa itu, tenis meja menjadi
permainan di kalangan kelas atas dan sering dimainkan di dalam ruangan setelah makan
malam.
Pada mulanya, peralatan yang digunakan berupa meja, sebaris buku yang disusun di tengah
meja sebagai net, bola golf, dan dua buah buku sebagai pemukul bola. Namun, pada tahun
1901, seorang pecinta tenis meja, James W. Gibb, berhasil menemukan bola seluloid.
Pada tahun yang sama, E.C. Goode membuat bet versi modern dengan cara memasang
selembar lapisan karet yang berbintik-bintik pada papan kayu yang permukaannya
dihaluskan.
Inggris mendirikan Table Tennis Association (TTA) pada tahun 1921, diikuti berdirinya
International Table Tennis Federation (ITTF) pada tahun 1926, dan USA Table Tennis
(USAT) pada tahun 1933. Kejuaraan tenis meja yang pertama kali diadakan di London,
Inggris, pada tahun 1926.
Pada tahun 1950, sebuah perusahaan alat olahraga di Inggris, S.W. Hancock, Ltd.,
memperkenalkan bet baru. Kayu berlapis karet disatukan dengan lapisan spons di bagian
dasarnya sehingga menyebabkan tingkat kecepatan dan perputaran bola menjadi tinggi.
Di Indonesia, olahraga ini pertama kali dilombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON)
pertama di Solo tahun 1948, sedangkan di tingkat dunia, tenis meja baru resmi
dipertandingkan di Olimpiade pada tahun 1988 di Seoul, Korea Selatan.
Teknik Dasar Tenis Meja
Untuk dapat memainkan tenis meja dengan baik dan benar, ada beberapa teknik dasar yang
perlu Anda pelajari dan kuasai. Bagaimana teknik memegang bet dan melakukan pukulan
yang benar? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Teknik Memegang Bet
keepstudy.com
Ada tiga teknik memegang bet dalam permainan tenis meja, yaitu shakehand grip, penhold
grip, dan seemiller grip.
a. Shakehand Grip
Shakehand grip adalah teknik memegang bet seperti sedang berjabat tangan. Teknik ini
banyak digunakan oleh atlet tenis meja profesional dan sangat populer di negara-negara
Eropa. Teknik shakehand grip memungkinkan Anda menggunakan kedua sisi bet untuk
memukul bola.
b. Penhold Grip
Teknik ini adalah teknik memegang bet dengan cara seperti memegang pena atau penhold
grip. Teknik ini dikenal juga dengan nama Asian grip. Dengan cara ini, Anda hanya bisa
memukul dengan satu sisi bet.
c. Seemiller Grip
Teknik ini disebut juga dengan nama Ameerican grip dan banyak digunakan oleh para
pemain profesional. Cara memegang bet dengan teknik ini sama dengan shakehand grip,
tetapi bet bagian atas diputar 20 – 90 derajat ke arah tubuh dan jari telunjuk menempel di
sepanjang sisi bet.
2. Posisi Tubuh
Dalam tenis meja, ada dua posisi tubuh, yaitu posisi bersiap siaga (teknik stance) dan posisi
gerakan kaki (teknik footwork).
a. Bersiap Siaga (Teknik Stance)
Teknik stance merupakan salah satu cara menempatkan posisi kaki, tangan, dan anggota
badan ketika akan menyerang lawan atau bertahan dari serangan lawan. Teknik ini terdiri dari
dua macam gaya, yaitu square stance dan side stance.
Square stance adalah teknik positioning, yaitu posisi tubuh mengarah ke meja dan
biasanya dipakai ketika menerima bola servis atau posisi siap kembali saat
mendapatkan serangan dari lawan. Caranya adalah gerakkan satu kaki selangkah ke
depan, belakang, kanan, kiri, atau diagonal.
Side stance dilakukan dengan posisi badan menyamping ke kanan atau kiri sehingga
posisi bahu lebih dekat dengan net ketika akan menyerang lawan. Untuk pemain
kidal, posisi bahu sebelah kiri harus lebih dekat dengan net.
b. Gerakan Kaki (Teknik Footwork)
Banyaknya langkah kaki pada permainan tenis meja dibedakan menjadi 1 langkah, 2 langkah,
3 langkah, dan lebih dari 3. Arah pergerakan kaki bisa ke samping kanan, samping kiri,
depan, belakang, atau diagonal.
Posisi kaki harus diimbangi dengan jarak antisipasi antara posisi bola datang dengan posisi
pemain. Jika jaraknya sangat dekat, gunakan gerakan 1 langkah atau berdiri pada posisi tetap.
Jika jaraknya sangat jauh, gunakan gerakan 2 langkah.
Teknik footwork yang paling sering digunakan adalah metode two-steps, terutama pada
pemain yang memiliki tipikal menyerang lawan. Pelajari langkah-langkahnya berikut ini.
Lutut sedikit ditekuk, berat badan dibagi rata pada kedua kaki dan ditumpukan pada
ujung kaki.
Jika hendak melangkah ke kiri, kaki kiri digeser ke arah kiri dan berat badan
dibebankan ke kaki kiri. Lakukan cara yang sama jika ingin melakukan dua kali
langkah.
Kaki kanan mengikuti kaki kiri. Jika akan melakukan forehand, kaki kanan ditarik ke
belakang sehingga persis seperti posisi awal melakukan pukulan
Setelah melakukan pukulan, perhatikan arah bola dan kembalilah ke poisis awal. Jika
ingin bergerak ke kiri, dorong dengan kaki kanan. Jika tidak berada dalam posisi siap,
bergeraklah ke arah belakang, tetapi jika lawan memukul bola, jangan bergerak.
Jika akan mencoba pukulan forehand, tarik kaki kanan ke belakang sehingga badan
tepat pada posisi awal teknik Ketika melakukan serangan, lihat arah bola dahulu, lalu
kembali ke posisi awal. Saat memukul bola, jangan memberikan gerakan tubuh dan
perhatikan posisi lawan.
3. Teknik Memukul Bola
pixabay.com
Tenis meja juga mengenal dua jenis pukulan, yaitu pukulan forehand dan backhand.
Keduanya dapat dilakukan secara lurus maupun menyilang meja dengan cara sebagai berikut.
a. Pukulan Forehand dan Backhand Lurus
Cara melakukan pukulan forehand dan backhand lurus adalah bola dilambungkan ke arah
teman, dilakukan berpasangan atau kelompok. Pemain yang sudah melakukan
pukulan forehand/backhand dan pelambung bergerak berpindah tempat.
b. Pukulan Forehand dan Backhand Menyilang
Pukulan forehand/backhand menyilang dilakukan dengan cara bola dilambungkan oleh
teman dan dipantulkan ke meja dengan pukulan servis. Pukulan dilakukan berpasangan atau
kelompok dan pemain yang telah melakukan pukulan backhand dan pelambung bergerak
berpindah tempat.
4. Teknik Melakukan Servis
pixabay.com
Ada tiga cara melakukan servis dalam tenis meja, yaitu servis forehand/backhand lurus
bidang servis, menyilang; dan ke arah sasaran. Ketiganya dilakukan
berpasangan/berkelompok dan yang telah melakukan pukulan servis bergerak berpindah
tempat.
Adapun teknik servis dan cara menerima bola servis yang benar adalah sebagai berikut.
Servis dilakukan dengan bola berada di tengah telapak tangan dan dalam kondisi
diam.
Bola dilambungkan tanpa putaran secara vertikal dengan ketinggian 16 cm.
Bola dipukul setelah turun tanpa menyentuh meja terlebih dahulu.
Ketika melakukan servis, bola harus terlihat oleh penerima bola.
Jika servis tidak dilakukan sesuai peraturan, wasit atau pembantu wasit akan
memberikan peringatan.
Bola servis dapat dikembalikan jika sudah melewati net dan menyentuh meja satu
kali.
5. Teknik Melakukan Smash
pixabay.com
Pukulan smash bisa dilakukan dengan cara forehand atau backhand dengan cara sebagai
berikut.
a. Smash Forehand
Kaki kiri diletakkan di depan dan kaki kanan di belakang. Badan dimiringkan sedikit
ke kanan sehingga berat badan berumpu pada kaki kanan.
Lengan kanan ditarik ke belakang dan pinggang sedikit dimiringkan ke kanan.
Setelah bola memantul dan mencapai titik tertinggi, lengan diayunkan dari bawah ke
atas, lalu pukul dan tekan bola ke bawah dengan bantuan pergelangan tangan.
b. Smash Backhand
Kaki kanan diletakkan di depan dan kaki kiri di belakang, badan dimiringkan sedikit
ke arah kiri sampai pundak kanan menghadap ke meja.
Lengan bawah ditarik ke arah kiri, ke belakang, dan lebih tinggi dari meja.
Setelah bola memantul dan mencapai titik paling tinggi, lengan bawah diayun ke
depan arah kanan untuk memukul Pergelangan tangan digunakan untuk membantu
menekan dan mengatur arah bola. Berat badan berpindah dari kiri ke kanan.
Peralatan Tenis Meja
pixabay.com
Peralatan yang dibutuhkan dalam permainan tenis meja terdiri dari bet, meja, net, dan bola.
1. Bet
Tidak ada ketentuan khusus mengenai bentuk, ukuran, maupun berat bet yang digunakan
dalam permainan tenis meja. Akan tetapi, permukaan daun bet harus datar dan kaku, minimal
85% terbuat dari kayu, diukur dari ketebalannya.
Lapisan perekat dalam kayu bisa diperkuat dengan bahan berserat, seperti serat karbon
(carbon fiber), serat kaca (glass fiber), atau kertas yang dipadatkan. Penggunaan bahan
tersebut tidak boleh lebih dari 7,5% total ketebalan bet atau tidak lebih dari 0,35 mm (yang
lebih tipis yang digunakan sebagai acuan).
report this ad
Sisi daun bet yang digunakan untuk memukul bola harus dilapisi karet licin (halus) maupun
berbintik. Jika bet menggunakan lapisan karet berbintik yang menonjol keluar (tanpa spons),
ketebalan karet termasuk lapisan lem perekat tidak boleh lebih dari 2 mm.
Jika permukaan bet dilapisi karet lunak (sandwich rubber) atau spons dengan bintik di
dalamnya menghadap keluar atau ke dalam, ketebalan lapisannya tidak boleh lebih dari 4
mm, termasuk lem perekat.
Saat permainan dimulai dan setiap kali menukar bet ketika permainan berlangsung, pemain
harus menunjukkan betnya kepada lawan dan wasit serta mengizinkan mereka untuk
memeriksa atau mencoba bet tersebut.
2. Meja
a. Ukuran Meja
Meja yang digunakan dalam permainan tenis meja memiliki ukuran :
panjang meja : 274 cm
lebar meja : 152,5 cm
tinggi meja dari lantai : 76 cm
tebal garis sisi : 2 cm
luas meja : 4, 1785 m2
b. Syarat Meja
Permukaan meja bisa dibuat dari berbagai macam bahan, tetapi harus bisa
menghasilkan pantulan setinggi 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30
cm.
Permukaan meja seluruhnya harus berwarna gelap yang dilengkapi garis putih selebar
2 cm pada sisi panjang dan lebar meja.
Permukaan meja dibagi menjadi dua bagian yang sama oleh net paralel dengan garis
akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-masing bagian meja.
Pada permainan ganda, meja dibagi menjadi dua bagian yang sama dengan garis putih
selebar 3 mm, paralel dengan garis lurus di sepanjang meja.
3. Net
Seperti halnya meja, net pada permainan tenis meja juga memiliki standar tertentu sebagai
berikut.
Perangkat net terdiri dari net, perpanjangannya, dan dua tiang penyangga, termasuk
dua penjepit yang dilekatkan ke meja.
Net dipasang dengan bantuan tali yang melekat pada kedua ujung tiang setinggi 15,25
cm. Batas perpanjangan kedua tiang pada setiap sisi akhir lebar meja adalah 15,25 cm.
Net memiliki ukuran panjang 183 cm, lebar atau tinggi 15,25 cm, dan luas 0,279075
m2.
Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan perpanjangan
ujung net harus serapat mungkin dengan tiang penyangga.
4. Bola
Bola yang digunakan dalam permainan tenis meja terbuat dari bahan selulosa yang ringan
dengan diameter 40 mm dan berat 2,7 gram. Jika dijatuhkan dari ketinggian 30,5 cm, bola
akan menghasilkan pantulan pertama setinggi 23–26 cm.
Pada umumnya, bola ping pong berwarna putih atau oranye. Pada bola terdapat tanda bintang
1, 2, atau 3 yang menunjukkan kualitas bola. Tanda bintang 3 menunjukkan bahwa bola
tersebut memiliki kualitas yang paling tinggi dan biasanya digunakan dalam turnamen-
turnamen resmi.
Peraturan Tenis Meja
pixabay.com
Agar permainan berjalan dengan tertib, setiap pemain harus mengikuti peraturan tenis meja
yang sudah ditetapkan berikut ini.
Pemain harus memukul bola dengan cara menyentuhkan papan pemukul atau bet.
Pemain harus melakukan servis.
Penerima bola atau receiver merupakan pemain yang memukul bola yang kedua
dalam satu reli.
Permainan diawasi oleh seorang wasit dan pembantu wasit.
1. Urutan Permainan Tenis Meja
Pada permainan ganda, pengembalian bola harus dilakukan secara bergantian antara kedua
pemain. Setelah servis, penerima bola akan menerima bola, lalu pasangan pelaku servislah
yang menerima bola berikutnya.
2. Satu Let Permainan Tenis Meja
Saat terjadi reli panjang dalam sebuah permainan tenis meja, reli akan dinyatakan sebagai let
jika memenuhi syarat sebagai beriku.
Bola menyentuh net ketika melewati net, lalu bola masuk atau diterima oleh pemain
lawan.
Servis dilakukan ketika pemain penerima belum siap menerima bola.
Wasit menghentikan permainan.
Pemain gagal melakukan servis atau tidak dapat mengembalikan bola servis.
Bola memantul dan mengarah pada net.
3. Satu Set Permainan Tenis Meja
Pertandingan dinyatakan sebagai satu set jika salah satu pemain/pasangan pemain sudah
mencapai 11 poin dan selisih dengan lawan sebanyak 2 poin. Apabila nilai masih berselisih
satu poin, permainan harus terus dilanjutkan hingga salah satu pemain mencapai selisih dua
poin.
4. Penentuan Urutan Servis dan Tempat
Untuk menentukan pemain yang akan melakukan servis dan tempat pemain, dilakukan
pengundian. Pada permainan ganda, pemain yang akan melakukan servis dan menerima bola
juga harus sudah ditentukan terlebih dahulu. Jika salah satu pemain sudah meraih 5 poin,
dilakukan pertukaran pemain.
Jenis-Jenis Pukulan Tenis Meja
pixabay.com
Dalam permainan tenis meja, dikenal lima jenis pukulan yang perlu Anda pelajari,
yaitu drive, push, service, chop, dan block. Semua jenis pukulan tersebut bisa dilakukan
secara forehand maupun backhand. Apa yang dimaksud dengan masing-masing jenis pukulan
tersebut? Berikut penjelasannya.
Drive adalah pukulan dengan ayunan terpanjang tangan pemain sehingga
menghasilkan pukulan yang cepat, keras, dan mendatar.
Push adalah pukulan backspin yang bersifat pasif dan sering digunakan untuk
membalas pukulan backspin Tujuan jenis pukulan ini adalah agar bola tidak
melambung terlalu tinggi.
Chop adalah pukulan backspin yang biasa dipergunakan dalam permainan untuk
bertahan dari serangan lawan.
Block adalah pukulan yang dilakukan saat menahan serangan lawan dan dilakukan
ketika bola sudah memantul dari meja atau lapangan. Tujuan pukulan ini adalah agar
lawan tidak dapat melancarkan serangan dengan cepat.
Service adalah pukulan pertama yang dilakukan saat pertandingan dimulai.
Catatan: topspin adalah putaran bola yang searah jarum jam,
sedangkan backspin kebalikannya.
Cara Bermain Tenis Meja
pixabay.com
Permainan tenis meja bisa dilakukan secara berpasangan (ganda) atau perorangan (tunggal).
Keduanya memiliki cara bermain dan peraturan yang berbeda seperti dijelaskan di bawah ini.
1. Permainan Ganda
Untuk permainan ganda, cara bermainnya adalah sebagai berikut.
Setiap bola mati akan menghasilkan nilai satu poin.
Servis dilakukan secara bergantian jika pemain telah mencapai poin kelipatan lima.
Pemain menerima bola dari lawan secara bergantian.
Pemegang servis hanya bisa melemparkan bola ke ruang kamar dari sebelah kanan
pemain lawan.
2. Permainan Tunggal
Cara bermain pada permainan tunggal memiliki sedikit perbedaan dengan permainan ganda
sebagai berikut.
Setiap bola mati akan menghasilkan nilai satu poin.
Servis dilakukan secara bergantian jika pemain sudah mencapai poin kelipatan lima.
Pemegang servis boleh memukul bola dari semua penjuru lapangan.
Sistem Skor Permainan Tenis Meja
pixabay.com
Setiap pemain, baik tunggal maupun ganda, akan mendapat skor atau poin jika terjadi hal-hal
berikut ini.
Bola melayang melalui meja tanpa memantul lebih dahulu.
Lawan sudah menyentuh bola, tetapi tidak dapat mengembalikannya.
Lawan tidak dapat melakukan pengembalian bola.
Lawan melakukan servis yang tidak sempurna, yaitu bola tidak melewati net atau
melewati net, tetapi tidak memantul di meja.
Lawan memukul bola dengan sisi daun bet yang tidak dilapisi karet.
Lawan memukul bola lebih dari satu kali sebelum bola melewati net.
Lawan melakukan gerakan yang menyentuh net.
Lawan melakukan gerakan yang menyebabkan permukaan meja bergerak.
Pada permainan ganda, lawan memukul bola tidak sesuai urutan.
Lawan menyentuh bagian meja dengan tangan yang tidak memegang bet.
Permainan satu set akan berakhir jika ada salah satu pemain/pasangan yang sudah mencapai
11 poin. Pemain dinyatakan sebagai pemenang jika poin sudah mencapai 3 atau 4 kali
kemenangan set. Jika terjadi deuce, permainan berakhir jika nilainya berselisih dua poin,
misalnya 13-11 atau 15-17.
Pengertian Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang paling
populer dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade.
Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat ke depan atas dalam upaya membawa titik berat
badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan
dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat yang menggunakan tumpuan pada satu kaki
untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya.Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai
jarak lompatan sejauh mungkin ke sebuah titik pendaratan atau bak lompat.Jarak lompatan
diukur dari papan tolakan sampai ke batas terdekat dari letak titik pendaratan yang dihasilkan
oleh bagian tubuh.
Para atlet membawa beban di masing-masing tangan, yang disebut halteres (antara 1 dan 4,5
kg). Beban ini itu mengayunkan maju sebagai atlet melompat untuk meningkatkan
momentum. Hal ini umumnya percaya bahwa baju hangat akan melemparkan berat di
belakangnya di udara untuk meningkatkan momentum ke depan, namun diadakan di seluruh
halteres durasi melompat. Berayun mereka dan kembali pada akhir melompat atlet akan
mengubah pusat gravitasi dan biarkan atlet untuk meregangkan kaki ke luar, meningkatkan
jarak. Melompat itu sendiri dibuat dari bater ( “apa yang menginjak pada”).
Kemungkinan besar papan sederhana ditempatkan di stadion lagu yang telah dihapus setelah
kejadian (Miller, 66). Para penerjun akan mendarat dalam apa yang disebut skamma
( “menggali-up” area) (Miller, 66). Gagasan bahwa ini adalah sebuah lubang yang penuh
pasir adalah salah.Pasir di lubang melompat adalah penemuan modern (Miller, 66).Yang
skamma hanyalah daerah sementara untuk menggali kesempatan itu dan bukan sesuatu yang
tetap dari waktu ke waktu.Lompat jauh dianggap salah satu yang paling sulit dalam acara
yang digelar di Olimpiade sejak banyak keahlian diperlukan. Musik ini sering dimainkan
selama Philostratus melompat dan mengatakan bahwa kadang-kadang pipa akan menyertai
melompat sehingga dapat memberikan ritme untuk gerakan kompleks dari halteres oleh atlet.
Philostratos dikutip mengatakan,
“Peraturannya menganggap melompat sebagai yang paling sulit kompetisi, dan mereka
membiarkan jumper untuk diberikan keuntungan dalam irama dengan menggunakan seruling,
dan berat dengan menggunakan tali. ”(Miller, 67). Paling menonjol dalam olahraga kuno
adalah seorang pria bernama Chionis, yang dalam mengadakan Olimpiade 656BC melompat
dari 7,05 meter (23 kaki dan 1,7 inci).
Ada beberapa argumen oleh para sarjana modern di lompat jauh.Beberapa telah berusaha
untuk menciptakan kembali sebagai triple jump. Gambar menyediakan satu-satunya bukti
untuk tindakan sehingga lebih baik diterima bahwa itu sama seperti hari ini lompat jauh.
Alasan utama beberapa ingin menyebutnya triple melompat adalah adanya sumber yang
mengklaim sana sekali adalah lima puluh lima kaki melompat kuno yang dilakukan oleh
seorang pria bernama Phayllos (Miller, 68).
Lompat jauh telah menjadi bagian dari kompetisi Olimpiade modern sejak lahirnya
Olimpiade pada tahun 1896.Pada 1914, Dr Harry Eaton Stewart merekomendasikan “luas
berlari melompat” sebagai standar acara trek dan lapangan bagi perempuan.Namun, hal itu
tidak sampai 1928 bahwa perempuan diperbolehkan untuk bersaing dalam event di tingkat
Olimpiade.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Lompat Tinggi
Teknik Lompat Jauh
Ada 4 teknik yang harus dilakukan dalam melakukan olahraga lompat jauh, yaitu :
1. Teknik Awalan
Awalan merupakan suatu gerakan dalam atletik lompat jauh yang dilakukan dengan cara lari
secepat mungkin agar memperoleh kecepatan maksimal sebelum melakukan tolakan. Selain
itu, awalan dalam atletik lompat jauh dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memperoleh
kecepatan horizontal maksimal yang kemudian diubah menjadi kecepatan vertikal ketika
melakukan tolakan.
Jarak dari suatu awalan tergantung dari tingkat kematangan dari atlet tersebut dan
kemampuan dari atlet tersebut untuk berakselerasi dengan kecepatannya sendiri.Teknik
awalan harus dilakukan dengan berlari secepat mungkin dari jarak 40-45 meter pada sebuah
lintasan lari.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan awalan dalam cabang atletik
lompat jauh, seperti :
Jarak awalan dalam cabang atletik lompat jauh bergantung pada kemampuan atlet itu
sendiri. Bagi para pelompat yang dalam jarak pendek sudah dapat mencapai
kecepatan maksimal, jarak awalan cukup pendek atau dekat saja (kurang lebih 30-35
meter atau kurang dari itu).Sementara itu, bagi para atlet lompat jauh yang mencapai
kecepatan maksimal dalam jarak relatif jauh, jarak awalan harus lebih jauh (kurang
lebih 30-45 meter atau lebih dari itu).
Posisi ketika berdiri di titik awalan pada lompat jauh yaitu kaki posisi sejajar atau bisa
juga salah satu kaki berada di depan, tergantung dari kebiasaan atlet itu sendiri. Cara
pengambilan awalan dalam lompat jauh dimulai dari perlahan-lahan dan kemudian
cepat (sprint).Kecepatan ini harus dipertahankan hingga sesaat sebelum melakukan
tumpuan/tolakan.
Setelah mencapai kecepatan maksimal, sekitar 3-4 langkah terakhir bertumpu (take-
off) gerakan lari dilepas secara spontan tanpa mengurangi kecepatan yang telah
dicapai sebelumnya. Pada langkah terakhir ini, konsentrasi dan tenaga fokus untuk
melakukan tumpuan di papan atau balok tumpu.
2. Teknik Menumpu
Menumpu merupakan gerakan yang penting dalam lompat jauh untuk menentukan hasil
lompatan yang sempurna.Dalam teknik ini, atlet melakukan tolakan pada sebuah papan atau
balok tumpuan menggunakan kaki terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal menjadi
kecepatan vertikal.
Pada saat melakukan tumpuan, posisi badan tidak boleh terlalu condong.Tumpuan juga harus
kuat, cepat dan aktif.Keseimbangan badan juga harus dipertimbangkan agar tidak
goyang.Gerakan ayunan lengan sangat membantu untuk menambah ketinggian serta menjaga
keseimbangan tubuh.
Ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam melakukan tolakan dalam lompat jauh,
antara lain :
Tolakan dalam lompat jauh harus dilakukan dengan kaki yang kuat.
Bagian telapak kaki yang sangat cocok dan kuat untuk bertumpu biasanya terletak di
bagian tumit terlebih dahulu dan diakhiri di bagian ujung kaki.
Sesaat sebelum melakukan tumpuan, usahakan badan condong ke belakang.
Sebaiknya bertumpulah tepat di papan tumpuan.
Kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas ketika bertumpu.
Ayunkan kaki dan angkat ke depan sampai setinggi pinggul dengan posisi lutut
ditekuk.
3. Teknik Melayang
Gerakan melayang dalam lompat jauh dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan.Saat
melakukan gerakan melayang, keseimbangan badan harus tetap terjaga.Ayunan kedua tangan
bisa membantu atlet dalam menjaga keseimbangan tubuh.
4. Teknik Mendarat
Dalam teknik ini, atlet harus berupaya mendarat dengan sebaik mungkin.Jangan sampai
badan atau lengan jatuh ke belakang.Pendaratan pada bak lompat dimulai dengan posisi
kedua tumit kaki dan kedua kaki agak rapat.Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus
dilakukan dengan kedua kaki.
Yang perlu diperhatikan saat mendarat dalam lompat jauh adalah kedua kaki mendarat secara
bersamaan, diikuti dengan dorongan pinggul ke depan. Sehingga badan tidak cenderung jatuh
ke belakang yang dapat berakibat fatal bagi atlet itu sendiri.
Jenis Gaya Lompat Jauh
Secara umum, ada 3 jenis gaya yang dapat dilakukan pada saat melakukan olahraga lompat
jauh, yaitu :
1. Lompat Jauh Gaya Jongkok (Tack Style/Gaya Ortodock)
Gaya jongkok merupakan jenis gaya lompat jauh yang paling tua dan paling mudah untuk
dilakukan. Dikatakan gaya jongkok karena pada saat melayang di udara, atlet hanya
melakukan gerakan menekuk kedua kakinya, sehingga terlihat seperti sedang jongkok.
Saat melakukan gaya ini, tolakan yang dilakukan haruslah tepat dan kuat. Pada saat tubuh
berada di udara, posisikan tubuh seperti orang yang sedang berjongkok, dengan posisi badan
condong ke depan dan tangan dikibaskan ke belakang tubuh sambil mengatur pendaratan
yang benar.
Awalan
Berfungsi untuk mendapatkan kecepatan pada waktu akan melompat.
Dilakukan dengan lari secepat-cepatnya dari jarak 40-45 m pada sebuah lintasan.
Tidak diperkenankan untuk merubah kecepatan dan langkah saat akan menolak pada
papan tumpuan.
Tolakan
Merupakan upaya pelompat melakukan tolakan pada papan tumpuan menggunakan
kaki yang terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal ke kecepatan vertikal.
Saat kaki melakukan tolakan, posisi badan lebih ditegakkan, dan kaki belakang serta
kedua lengan diayunkan ke depan atas.
Urutan tolakan kaki pada papan tumpuan, dimulai dari tumit, telapak kaki diteruskan
pada ujung telapak kaki.
Di udara
Kedua lutut tertekuk
Kedua lengan di samping kepala
Saat akan mendarat kaki dan lengan diluruskan ke depan bersamaan berat badan di
bawa ke depan
Mendarat
Mendarat pada bak lompat diawali dengan kedua tumit kaki dan kedua kaki agak
rapat.
Lutut tertekuk dan mengeper dalam posisi jongkok bersamaan berat badan di bawa ke
depan. Ke dua lengan di depan menyentuh tempat pendaratan serta pandangan ke
depan.
Ada beberapa teknik yang harus diperhatikan disaat melakukan lompat jauh dengan gaya ini,
seperti :
Lakukan awalan dengan kecepatan maksimal dan lakukan tolakan yang sangat kuat
pada papan tolakan.
Pada saat badan di udara, usahakan badan melayang selama mungkin di udara serta
dalam keadaan seimbang. Posisikan kedua lengan di atas kepala, seperti memegang
tali saat berayun.
Pada saat mendarat, usahakan mendarat dengan sebaik-baiknya, jangan sampai badan
atau tangan jatuh ke belakang karena dapat merugikan atlet. Mendaratlah dengan
posisi kedua kaki dan tangan ke depan.
1. Awalan
Lari secepat-cepatnya.
Tidak mengubah kecepatan dan langkah saat akan bertumpu pada papan tumpuan.
2.
Tolakan
Saat kaki tumpu menolak pada papan tumpuan, posisi badan lebih ditegakkan.
Urutan tumpuan kaki menolak pada papan tumpuan, mulai dari tumit, telapak kaki
diteruskan pada ujung telapak kaki.
Gerak mengayun kaki belakang ke depan atas bersamaan dengan kedua lengan
3.
Sikap di Udara
Badan melenting ke belakang
Kedua lengan lurus ke atas di samping telinga.
Kedua kaki hampir rapat di belakang badan.
4.
Mendarat
Dari sikap di udara, kedua lengan luruskan ke depan.
Kedua lutut dan badan dibawa ke depan
Saat kedua kaki akan menyentuh tempat pendaratan, luruskan ke depan dan mendarat
dengan kedua tumit terlebih dahulu.
Saat kedua kaki mendarat kedua lutut mengepet dan berat badan dibawa kedepan.
Ada beberapa teknik yang harus diperhatikan disaat melakukan lompat jauh dengan gaya ini,
seperti :
1. Lakukan awalan dengan cara lari cepat pada lintasan dengan jarak 40-45 meter.
Kemudian lakukan tolakan pada papan tolakan dengan menggunakan kaki yang
terkuat untuk mengubah kecepatan horizontal yang dihasilkan pada saat awalan
menjadi kecepatan vertikal.
2. Pada saat badan melayang di udara, ayunkan kaki ayun atau kaki belakang sekuat-
kuatnya ke atas. Selanjutnya lakukan gerakan melangkah di udara dengan
melangkahkan kaki yang sebelumnya digunakan untuk menolak atau menumpu
hingga membuat gerakan berjalan di udara.
3. Lakukan pendaratan yang aman dan tidak menyebabkan cidera. Caranya dengan
meluruskan kedua kaki dan tangan bersama-sama ke depan, badan dicondongkan ke
depan, dan pada saat tumit menyentuh pasir secara cepat kedua lutut ditekuk.
Awalan
Tergantung tingkat prestasi, lari ancang-ancang beragam antara 10 lengkah (untuk
pemula) sampai 20 langkah (untuk atlet)
Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit –demi sedikit sampai sebelum bertolak
Pinggang turun sedikit pada satu langkah akhir ancang-ancang
Tolakan
Ayunkan paha kaki bebas cepat ke posisi horizontal dan pertahankan
Luruskan sendi mata kaki, lutut dan pinggang pada waktu bertolak.
Bertolak ke depan atas
Melayang/Berjalan di Udara
Sesudah bertolak, tariklah kaki bebas ke bawah dan belakang
Pada saat yang sama, tariklah kaki yang bertolak ke depan dan ke atas.
Mendarat
Tariklah lengan dan tbuh ke depan-bawah. Tariklah kaki mendekati badan.
Luruskan kaki dan tekuk lagi sedikit sesaat sebelum menyentuh pasir.
Bila kaki telah mendarat di pasir, duduklah atas kedua kaki.
Peraturan Lompat Jauh
Secara umum ada 2 peraturan lompat jauh yaitu peraturan tempatnya dan peraturan umum
lompat jauh,
Adapun Peraturan peraturan dalam olahraga lompat jauh yaitu :
Peraturan Tempat
1. Awalan
Lintasan awalan lompat jauh lebarnya 1,22 meter dan panjangnya 40 meter
2. Papan tolakan
Panjang papan tolakan 1,22 meter sama dengan lebar lintasan awal. Lebar 20 cm dan
tebal 10 cm. Papan tolakan harus diletakkan pada papan plastisin untuk mencatat
bekas kaki atlet bila ia salah dalam melakukan tolakan. Papan harus dicat putih dan di
tanam sekurang kurangnya satu meter dari tepi depan bak pasir pendaratan.
3. Tempat pendaratan
Tempat pendaratan berupa bak pasir dengan ukuran sebagai berikut; Lebar minimal
2,75 meter. Jarak garis tolakan dengan ampai akhir tempat lompatan minimal 10
meter. Permukaan pasir ditempat pendaratan harus sama tinggi datar dengan
permukaan papan tolakan.
Peraturan Umum Lompat Jauh
adapun peraturan umum pada lompat jauh yaitu :
1. Bila peserta lompat jauh lebih dari 8 orang setiap peserta diperbolehkan melompat
sebanyak 3 kali. Lompatan diambil yang terjauh. Jika peserta hanya 8 orang atau
kurang, maka setiap peserta diperbolehkan melompat sebanyak 6 kali. Melompat
dilakukan secara bergiliran.
2. Hasil lompatan diukur dari bekas anggota tubuh terdekat atau paling belakang yang
menyentuh bak pasir.
3. Setiap peserta diberi waktu satu giliran selama 1 1/5 menit. Lompatan yang sama
ditentukan dengan melihat hasil lompatan yang terbaik. Bila masih sama maka akan
dilihat hasil dari lompatan yang ke-3. Demikian seterusnya.
Lapangan Lompat Jauh
Panjang lintasan lari hingga papan lompatan atau papan tolak pada umumnya berukuran 40-
45 meter dengan lebar lintasan mencapai 1,22 meter. Sementara itu, papan lompatan
memiliki panjang 1,22 meter dan lebar 20 cm dengan ketebalan 10 cm.
Di antara papan lompatan dengan bak lompat terdapat jarak sepanjang 1 meter. Sedangkan
bak lompat memiliki panjang 9 meter dengan lebar 2,95 meter. Untuk lebar tempat
pendaratan, jaraknya paling sedikit 2,75 meter antara garis tolakan sampai akhir tempat
tolakan. Tempat pendaratan diisikan dengan pasir dimana permukaan pasir harus sama tinggi
atau datar dengan sisi atas papan tolakan.
Berikut ini adalah rincian ukuran lapangan lompat jauh dan gambarnya
Panjang bak lompat 9 m
Lebar bak lompat = 2,75 m
Lebar lintasan awalan = 1,22 m
Lebar papan tumpu = 20 m
Panjang papan tumpu = 1,22 m
Bak lompat diisi dengan pasir
Faktor Yang Mempengaruhi Lompat Jauh
1. Faktor yang mempengaruhi prestasi lompat jauh menurut Suharto dalam bukunya
dalam bukunya “Kesegaran Jasmani dan Peranannya disebutkan :
2. Kecepatan (speed) adalah kemampuan untuk memindahkan sebagian tubuh atau
seluruhnya dari awalan sampai dengan pendaratan. Atau bertumpu pada papan / balok
sewaktu melakukan lompatan, kecepatan banyak ditentukan kekuatan dan
fleksibelitas
3. Kekuatan (Strenght) adalah jumlah tenaga yang dapat dihasilkan oleh kelompok otot
pada kontraksi maksimal pada saat melakukan pekerjaan atau latihan dalam
melakukan lompatan
4. Daya ledak adalah kemampuan otot dalam melakukan tolakan tubuh melayang di
udara saat lepas dari balok tumpu
5. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan suatu sikap tubuh tertentu
secara benar dari awal melakukan lompatan sampai selesai melakukan lompatan
6. Keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerakan motorik secara
benar
7. Koordinasi adalah hal yang harus dimiliki oleh seorang atlet untuk dapat
mengkoordinasikan gerakan maju dengan kebutuhan naik
Mengenal Lari Estafet: Sejarah, Teknik dan Peraturannya
Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan salah satu cabang olahraga populer yang disebut
lari estafet. Bahkan kamu pun pastinya pernah mempraktekkannya di sekolah saat pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK). Olahraga cabang lari ini
membutuhkan lebih dari satu orang sehingga memerlukan kerjasama tim yang baik untuk
bisa sampai ke garis finish. Untuk mengetahui lebih banyak terkait cabang olahraga lari ini,
kamu perlu menyimak penjelasan di bawah ini, dari mulai sejarah hingga teknik dan
peraturannya:
Lari estafet merupakan salah satu jenis lomba lari dalam cabang olahraga atletik yang
dimainkan bersama tim lari dengan cara bergantian. Dalam setiap tim lari biasanya terdapat
empat orang pelari yang masing-masing memegang peran sebagai pelari pertama, pelari
kedua, pelari ketiga, dan pelari keempat.
Karena dimainkan bersama tim, cabang olahraga lari ini memang berbeda dari cabang lari
lainnya. Satu hal lagi yang membedakan lari estafet dengan jenis olahraga lari lainnya yaitu
setiap pelari harus mengalihkan tongkat pada pelari berikutnya dan begitu seterusnya.
Misalnya, pelari pertama akan berlari menuju pelari kedua sambil membawa tongkat pendek
kemudian diberikan pada pelari kedua yang menuju pelari ketiga. Begitu seterusnya hingga
mencapai pelari terakhir yang akan membawa tongkat tersebut hingga garis finish.
Dari penjelasan singkat di atas, melakukan olahraga lari estafet terdengar mudah, bukan?
Akan tetapi, seperti semua cabang olahraga lainnya, ada berbagai peraturan yang harus
diikuti oleh setiap pelari ketika melakukan olahraga lari ini. Sebelum membahas
peraturannya, ada baiknya juga kamu mengetahui terlebih dahulu mengenai sejarah cabang
olahraga lari ini ya!
Lari estafet terinspirasi dari tiga suku, yaitu Suku Aztec, Suku Inca, dan Suku Maya. Ketiga
suku ini pernah menggelar sebuah misi yang menggunakan teknik lari bersambung atau
estafet. Tujuan dari misi ini yaitu untuk menyampaikan kabar penting pada anggota suku lain.
Selain dari tiga suku tersebut, cabang olahraga lari bersambung ini juga pernah dilakukan
oleh Bangsa Yunani Kuno. Bedanya, bangsa ini menggunakan obor yang diserahkan secara
sambung-menyambung. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk pemujaan spiritual
atau roh leluhur.
Dari dua kejadian itu akhirnya lari estafet berkembang dan menjadi bagian dari kegiatan
olahraga. Malah. Jenis lari ini sempat diolimpiadekan secara khusus dengan nama Olympic
Torch Relay atau Olimpiade Lari Obor Api. Olimpiade ini bisa dibilang melambangkan
hubungan antara manusia dan api.
Kemudian, metode lari estafet pertama kali dipraktekan di Amerika Serikat sekitar tahun
1883. Pada saat itu, jenis lari ini hanya diikuti oleh kaum pria. Setiap pelari wajib berlari
dalam jarak tertentu dengan membawa bendera yang akan diserahkan pada pelari berikutnya.
Namun, penggunaan bendera dianggap tidak praktis sehingga metode balap lari ini pun
diubah kembali. Sebagai ganti bendera, pelari hanya perlu menyentuh tangan pelari
berikutnya sebelum mulai berlari menuju pelari selanjutnya.
Sedangkan untuk Olimpiade lari estafet sendiri pertama kali diselenggarakan pada tahun
1992 di Stockholm, Swedia. Dalam ajang olimpiade ini, jarak yang ditetapkan adalah 4 x 100
meter yang artinya setiap anggota tim mendapatkan jatah lari sejauh 100 meter. Olimpiade ini
hanya diikuti oleh kaum pria saja dengan teknik lari yang hingga sampai saat ini tetap sama.
Dalam pelaksanaan lari estafet, ada beberapa teknik yang digunakan. Teknik apa sajakah itu?
Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Sama halnya dengan jenis balap lari lain, lari estafet dimulai dari titik start. Posisi pelari
sebagai pelari pertama dalam keadaan jongkok. Pastikan posisi tubuh sesuai dengan peraturan
yang berlaku, yaitu tangan berada di belakang garis start dan tongkat yang dipegang tidak
boleh menyentuh garis tersebut. Bila teknik ini tidak dilakukan, maka pelari akan
didiskualifikasi.
Meskipun terkesan sederhana, ada teknik tersendiri yang digunakan dalam hal pemberian
tongkat dari satu pelari ke pelari lainnya. Pelari sebelumnya diharuskan memberikan tongkat
pada pelari berikutnya dengan menggunakan tangan kanan sedangkan penerima harus
menggunakan tangan kiri saat mengambil tongkat tersebut. Selain itu, tongkat yang
digunakan harus diayunkan dari belakang ke depan dan tangan penerima harus sudah siap
menerimanya. Oh ya, posisi tubuh penerima haruslah menghadap ke depan dengan keadaan
siap berlari setelah menerima tongkat dari pelari sebelumnya.
Ada lagi yang harus diperhatikan saat pemberian tongkat dalam lari estafet. Ibu jari pelari
harus dibuka lebar sedangkan jari lainnya dirapatkan. Tangan penerima tongkat pun harus
ada di bawah pinggang. Pelari sebelumnya akan memberikan tongkat dengan tangan kanan
dengan posisi agak ke atas.
Dalam lari estafet, teknik menerima tongkat terbagi menjadi dua. Pertama adalah cara visual
di mana penerima tongkat menoleh atau melihat ke belakang. Teknik ini dilakukan pada jarak
4 x 400 meter. Teknik yang kedua adalah cara non visual dimana penerima tongkat melihat
atau menoleh ke belakang. Cara ini bisa dilakukan pada jarak lari 4 x 100 meter.
Berikut ini yang harus diperhatikan saat pergantian tongkat dan cara menempatkannya antara
pelari:
● Pelari pertama berdiri di area start pertama yang berupa lintasan tikungan.
● Pelari kedua akan mulai berlari di start kedua dengan lintasan lurus.
● Pelari ketiga berlari di area start ketiga yang berupa lintasan tikungan .
● Pelari keempat selaku pelari terakhir berlari di start ke empat dengan lintasan lurus dan
berakhir di garis finish.
Selain hal-hal di atas, ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan pelari dalam lari estafet. Di
antaranya:
● Saat memberikan tongkat sebaiknya dilakukan secara bersilang. Khusus untuk pelari
pertama dan ketiga sebaiknya menggunakan tangan kanan saat memegang tongkat.
Sedangkan untuk pelari kedua dan keempat, sebaiknya menggunakan tangan kiri saat
menerima dan memegang tongkat.
● Penempatan pelari perlu disesuaikan berdasarkan kelebihan masing-masing anggota tim.
Misalnya, untuk pelari pertama dan ketiga sebaiknya pilih yang mampu berlari cepat di
medan tikungan. Untuk pelari kedua dan keempat sebaiknya pilihlah anggota dengan daya
tahan tubuh yang baik.
● Pada proses latihan, sebaiknya jarak menanti para pelari harus diukur dengan akurat.
● Setelah memberikan tongkat, pastikan pelari segera berlari sesuai lintasan masing-
masing.
Itulah hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pelari, khususnya saat pergantian atau penerimaan
tongkat serta cara menempatkannya. Dengan begitu, pelari tidak akan mendapatkan hambatan
saat membawa dan menerima tongkat estafet.
Setiap tim atau peserta dalam lari estafet wajib mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.
Dari mulai titik start, pergantian tongkat, jarak, dsb. Selengkapnya bisa kamu simak di bawah
ini!
● Start yang digunakan pelari pertama merupakan start jongkok, sedangkan untuk pelari
kedua, ketiga, dan keempat merupakan start berdiri.
● Dalam lari estafet khusus jarak 4 x 100 meter, pergantian tongkat dilakukan dengan jarak
20 meter dan lebar 1,2 meter.
● Pelari diperbolehkan untuk mengambil tongkat estafet yang terjatuh saat pergantian.
Peraturan ini hanya berlaku untuk jarak lari 4 x 400 meter. Meskipun diperbolehkan untuk
diambil, tongkat yang terjatuh akan berpotensi membuat tim kalah dalam lari estafet. Bahkan,
hal ini bisa membuat tim didiskualifikasi. Oleh karena itu, pastikan tiap-tiap pelari membawa
tongkat dengan benar dan jangan sampai menjatuhkannya.
● Untuk tongkat yang digunakan dalam lari estafet adalah tongkat khusus dengan panjang
dan diameter yang berbeda, tergantung apakah peserta lari anak-anak atau orang dewasa.
Untuk orang dewasa, tongkat estafet yang digunakan memiliki panjang 30 cm dan diameter 4
cm, sedangkan untuk anak-anak berdiameter 2 cm dengan berat 50 gram.
Peraturan-peraturan di atas merupakan peraturan yang wajib diikuti oleh setiap peserta lari
estafet. Bila tidak diikuti, maka peserta dapat dikualifikasi.
Diskualifikasi
Berbagai kesalahan yang dilakukan peserta dalam lari estafet dapat mengakibatkan
diskualifikasi. Nah, agar tidak mengalami hal ini, berikut yang perlu kamu ketahui tentang
penyebab didiskualifikasinya pemain saat pertandingan dalam cabang olahraga ini:
● Tongkat estafet diberikan bukan pada zona yang telah ditetapkan.
● Sengaja menghambat atau menghalangi lawan dengan melakukan berbagai tindakan
yang dapat merugikan berbagai pihak.
Bila tidak ingin didiskualifikasi, pastikan setiap pelari dalam lari estafet tidak melakukan hal
ini. Dengan begitu pertandingan akan berjalan dengan lancar dan sesuai peraturan.
Lapangan untuk cabang olahraga atletik bisa di dalam atau luar ruangan. Tempatnya pun
biasanya berupa lapangan (field) atau lintasan (track). Khusus untuk lapangan atletik, yang
digunakan berukuran:
● Panjang lintasan dalam ruangan atau indoor 200 meter dengan bentuk bulat seperti telur
dan jumlah 4-8 jalur.
● Panjang lintasan luar ruangan atau outdoor mencapai 400 meter dengan 6-10 jalur.
Bagi kompetisi lari estafet, zona pergantian berada di jarak 10 meter dari depan garis start
atau 10 meter di belakang garis start.
Seperti halnya jenis olahraga lain, lari estafet pun dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.
Beberapa manfaatnya yaitu:
● Memperlancar aliran darah karena tubuh sering bergerak sehingga sirkulasi darah pun
menjadi lancar.
● Meningkatkan daya tahan tubuh dan stamina karena semua anggota tubuh bergerak. Bila
dibiasakan, tubuh akan menjadi semakin kuat dan sehat.
● Membuat tubuh menjadi lebih gesit dan lincah seperti kebanyakan atlet lainnya.
Materi Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap
Materi Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap ~ Permainan bola basket awalnya di
ciptakan oleh Dr. James Naismith, Beliau adalah seorang guru olahraga yang berasal dari
kanada yang mengajar di salah satu perguruan tinggi. Pada tanggal 15 Desember 1891 beliau
menciptakan permainan ini yang di beri nama dengan permainan bola basket. Pada saat itu
permainan bola basket terdiri dari 9 orang, bukan 5 orang dan cara bermainnya tidak
melakukan dribble tapi dengan cara melemparkan / mengoperkan saja ke temannya untuk di
masukan ke ring. Naismith meninggal dunia pada 28 November 1939.
Pertandingan bola basket yang pertama kali di lakukan pada tanggal 20 januari 1892 di
tempat kerjanya sendiri, awalnya asal muasal nama basket adalah sebutan yang di ucapkan
oleh muridnya dan olah raga ini dikenal di Amerika serikat.
Bola basket adalah permainan olahraga yang dilakukan secara berkelompok, terdiri atas dua
tim yang beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding dengan tujuan
mencetak poin dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (RING) lawan.
Dalam melakukan teknik dribbling Anda harus memantulkan bola setelah melangkah
sebanyak 3 kali, karena jika melebihi maka akan dianggap pelanggaran. Hal ini yang
menguntungkan bagi lawan karena nanti akan mudah untuk mendapatkan poin.
Overhead Pass
Chest Pass
Baseball Pass
Bounce Pass
Hook Pass
Under Pass
3. Teknik Pivot
Teknik pivot merupakan gerakan berputar ke segala arah dengan bertumpu pada salah satu
kaki pada saat pemain tersebut menguasai bola, sedangkan kaki yang dipindahkan dapat
melewati depan atau belakang. Fungsi gerakan pivot adalah untuk melindungi bola dari
rebutan pemain lawan. Biasanya pemain yang memiliki postur badang yang tinggi yang
berada di sekitar ring basket lawan diberikan tanggung jawab melakukan tugas menembak
dan melakukan pivot.
Dengan kedua lutut rendah, bola di pegang oleh tangan kanan di atas kepala dengan
jari terbuka, sedangkan tangan kiri membantu memegang.
Kemudian bola di tembakan tangan dalam keadaan lurus
Teknik menembak dengan dua tangan sama halnya dengan teknik menembak dengan satu
tangan, namun ada perbedaannya yaitu ketika memegang dan mendorong menggunakan satu
atau kedua telapak tangan. Teknik menembak dapat dilakukan dengan melompat (lay up)
atau tanpa melompat.
5. Teknik Rebound
Teknik ini juga berpengaruh dalam kemenangan permainan bola basket. Teknik rebound
adalah teknik menggagalkan lawan yang ingin memasukkan bola ke ring. Para pemain bola
basket harus menguasai teknik ini agar lawan kesusahan untuk mencetak poin.
2. Waktu permainan
Pertandingan terdiri atas dua babak yang masing masing memakan waktu 20 menit dan 10
menit untuk istirahat di antara kedua babak. Organisasi nasional maupun lokal diijinkan
untuk memperpanjang waktu dari 2 babak menjadi 4 babak, yang masing masing babak 10
menit. Khusus untuk bola basket mini dilaksanakan 4 babak, tiap babak 10 menit dengan
waktu istirahat 2 menit.
4. Angka ( Nilai )
Gol terjadi kalau bola masuk ke dalam keranjang dari atas jatuh melewati jaring. Gol yang
terjadi dari tembakan lapangan mendapat nilai 2, sedangkan gol yang terjadi dari tembakan
lapangan dari luar batas three point mendapatkan nilai 3. Gol yang terjadi dari hasil tembakan
hukuman mendapat nilai 1. Setelah terjadi gol dari tembakan lapangan, maka regu yang
kemasukan segera memainkan bola kembali dari garis akhir, dalam tempo 5 detik.
Setelah mencapai titik tertinggi dan di sentuh oleh seorang pemain pada saat jump
ball
Operan dari luar lapangan dan bola menyentuh seorang pemain di lapangan bebas.
7. Tembakan Bebas
Tembakan bebas adalah kesempatan yang di berikan kepada seorang pemain untuk
melakukan tembakan tanpa rintangan, gol dari tembakan bebas mendapat nilai 1.
8. Pelanggaran
Pelanggaran adalah sebuah penyimpangan dari peraturan-peraturan permainan. Hukuman
yang diberikan adalah kehilangan bola bagi tim yang melakukan pelanggaran.
9. Peraturan 3 detik
Pemain dilarang berada lebih dari tiga detik dalam daerah bersyarat lawannya, yaitu daerah
diantara garis akhir dan tepi yang jauh dari garis tembakan bebas waktu bola berada dalam
teman satu timnya. Ini berlaku untuk seluruh keadaan luar lapangan, dan hitungan tiga detik
dimulai pada waktu pemain yang memainkan bola berada di luar lapangan dan
menguasainya.
Peraturan 10 detik , suatu regu yang menguasai bola di bagian belakang harus segera
memainkan bola sampai melewati garis tengah.
Peraturan 30 detik bila suatu tim/ regu dalam penguasaan bola, maka dalam 30 detik bola
harus dilaksanakan percobaan penembakan ke ring basket lawannya.