Anda di halaman 1dari 13

Makalah Manajemen Pembelajaran Fisika

Manajemen Kelas

Disusun untuk memnuhi tugas mata kuliah Manajemen Pembelajaran Fisika


Dosen Pengampu : Irfandi, S.Pd, M.Si

DISUSUN OLEH :

RINA SAPUTRI (4172121014)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Pembelajaran Fisika.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.
Khususnya kepada Bapak Irfandi, S.Pd, M.Si selaku dosen mata kuliah
Manajemen Pembelajaran dan kepada teman-teman semua yang telah
memberikan masukan-masukan demi kesempurnaan makalah ini.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, baik berupa materi maupun ide dan
sehingga makalah ini dapat mencakup semua pokok pembahasan. Akhir kata, saya
ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan , Mei 2020


                                
                                Penyusun
Daftar Isi

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II ANALISIS SITUASI KELAS 2

BAB III RUANG LINGKUP PERMASALAHAN KELAS 3

BAB IV MANAJEMEN KELAS DI SEKOLAH LOKASI MAGANG 3


4
4.1 Konsep Manajemen Kelas 5
4.2 Pengaturan Peserta Didik Berupa Aturan Disiplin dan Tata Tertib
Sekolah. 6
4.3 Pengaturan Fasilitas Ruang.........................................................................7
4.4 Pengaturan Fasilitas Belajar.......................................................................8

BAB V SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................9


5.1 Kesimpulan................................................................................................9
5.2 Saran...........................................................................................................9

Daftar Pustaka 10
BAB I
PENDAHULUAN

Masalah yang sering dihadapi baik guru pemula maupun yang sudah
berpengalaman adalah pengelolaan kelas atau manajemen kelas. Bahkan aspek ini
sering dibicarakan oleh penulis-penulis profesional dan oleh para pengajar,
sehingga hal ini menjadi syarat yang efektif bagi pengajaran kelas.

Perlu kita sadari pula bahwa bekerja dalam dunia pendidikan, khususnya
dalam kaitannya dengan kegiatan pengelolaan kelas, tidak bisa bertindak seperti
seorang juru masak dengan buku resep masakannya. Suatu masalah yang timbul
mungkin dapat berhasil diatasi dengan cara tertentu pada saat tertentu. Akan tetapi
cara tersebut mungkin tidak dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah yang
sama, pada waktu yang berbeda, terhadap seseorang atau sekelompok peserta
didik yang lain. Oleh karena itu, keterampilan guru untuk dapat membaca situasi
kelas sangat penting agar yang dilakukan tepat dan berguna.

Berhasil atau tidaknya suatu proses dalam pembelejaran, tergantung


bagaimana seorang pendidik memenejemen yang diterapkannya, manajemen kelas
adalah suatu gambaran miniatur manajemen yang ada di dalam sekolah.
BAB II
ANALISIS SITUASI KELAS

Sesuai dengan pengamatan yang saya lihat selama magang di SMA Negeri
16 Medan, saya melihat bahwa guru pamong Ibu Rahmadhani Nasution, S.Pd,
dalam proses pembelajaran dikelas sangat baik, karena ibu tersebut sangat
terbuka dengan anak-anak. Ibu Rahmadani sangat ramah, dan mudah bergaul
dengan siswa, sehingga siswa sangat terbuka dan tidak segan dalam hal
menanyakan pembelajaran yang kurang dipahami.
Dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, guru pamong menerapkan
salah satu upaya untuk membangun semangat siswa dalam proses pembelajaran,
siswa difasilitasi dan dibimbing untuk melihat,  menyimak,  mendengar,
dan membaca dari berbagai sumber belajar untuk menemukan sendiri fakta,
konsep, prinsip, proses atau prosedur tentang dan atau konten yang terkait dengan
hal yang sedang dipelajari.
Proses pembelajaran pada mata pelajaran Fisika oleh guru pamong yaitu :
1. Kegiatan Awal
Guru memasuki ruangan belajar dan menyapa dengan salam. Kemudian
peserta didik memberikan salam kepada guru dan membaca do’a sebelum
memulai proses pembelajaran dan kemudian mengabsen kehadiran siswanya.
Mempersiapkan perlengkapan belajar mengajar.Guru bersama  peserta
didik mempersiapkan buku-buku pelajaran serta perlengkapan belajar lainnya.
Setelah perlengkapan belajar mengajar telah dipersiapkan dengan baik. Guru
mulai memotivasi peserta didik dan mengulang kembali sedikit materi
pembelajaran sebelumnya. Disini , guru menanyakan tentang materi sebelumnya
dan sejauh mana pemahaman siswa tentang materi tersebut. Kemudian guru dan
siswa bersama-sama membahas kembali materi minggu lalu. Kegiatan ini
dilakukan guru untuk melihat sejauh mana materi itu dikuasai dengan baik oleh
siswanya sehingga guru dapat melanjutkan pembelajarannya
2. Kegiatan Inti
Pada bagian inti ini, guru menjelaskan materi pelajaran dengan metode
ceramah dan metode diskusi.selama kegiatan menjelaskan ini berlangsung,
sesekali guru mata pelajaran bertanya. Dalam kegiatan ini diharapkan siswa
mampu memahami tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan mampu
memahami materi yang disampaikan oleh guru mata pelajaran.
3. Kegiatan Akhir
      Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran.Diakhir pelajaran guru bersama siswa menyimpulkan kembali
materi pelajaran yang telah dipelajarin sebelumnya. Kemudian menutup
pertemuan di kelas dengan mengucapkan salam dan meninggalkan ruangan kelas
tersebut.

BAB III
RUANG LINGKUP PERMASALAHAN KELAS

Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan, adapun hal-hal yang


disampaikan oleh dosen dan guru pamong dalam pelaksanaan dalam mengajar
terbimbing ini adalah, dalam pelaksanaan pembelajaran itu tidak boleh terlalu
cepat dalam penyampaian materi terhadap siswa, karena kebanyakan dari mereka
tidak bisa menangkap terlalu cepat materi yang di sampaikan.

Sebelum memasuki ruangan kelas seorang guru itu harus bisa menyiapkan
diri terlebih dahulu dan memahami materi-materi yang di sampaikan, usahakan
harus bisa menjawab pertanyaan murid dengan baik dan melakukan pengulangan
materi sebelum menyampaikannya kepada murid, dan seorang guru harus tetap
terlihat rapi dan menarik perhatian murid agar mereka tertarik dengan
pembelajaran yang disampaikan sehingga pembelajaran tidak membosankan.

Keanekamacaman masalah perilaku siswa itu bisa menimbulkan beberapa


masalah dalam manajemen kelas diantaranya :
a. Kurangnya kesatuan, denga adanya kelompok, misalnya pertentangan
jenis kelamin.
b. Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya : ribut,
bercakap-cakap, pergi kesana kemari, dan sebagainya.
c. Reaksi negative terhadap anggota kelompok, misalnya : bermusuhan,
dan merendahkan.
d. Moral renda, permusuhan, agresif, misalnya dalam lembaga dengan
alat-alat belajar kurang, kekurangan uang.

Ada juga yang berpendapat bahwa, masalah Manajemen Kelas


dikelompokan menjadi dua kategori, yaitu :

a. Masalah Individual.
b. Masalah Kelompok.

Dayla memandang masalah manajemen kelas ini ada lima kategori, yaitu :

a. Berdimensi banyak (multidimensionality)


- Tugas akademik
- Tugas penunjangnya
b. Serentak (simultaneity) : Pekerjaan harus dilakukan dalam waktu yang
hampir sama misalnya : dalam diskusi, guru tidak hanya
mendengarkan tetapi mengarahkan pikirannya serta memantau siswa
sehingga kegiatan belajar berjalan efektif.
c. Segera (immediacy) : terjadi interaksi antara guru dengan siswa terjadi
suatu hubungan timabl balik begitu cepat.
d. Iklim kelas yang tidak bisa diramalkan terlebih dahulu

BAB IV
MANAJEMEN KELAS DI SEKOLAH LOKASI MAGANG 3

4.1 Konsep Manajemen Kelas


Manajemen kelas adalah upaya guru untuk penataan dan
pengaturan kelas dimulai dari perencanaan kurikulum, penataan prosedur
dan sumber belajar, pengaturan lingkungan kelas, pemantauan kemajuan
siswa dan mengantisipasi masalah-masalah yang timbul dikelas

Pengertian lain dari manajemen kelas yaitu ketetapan dan prosedur


yang dibutuhkan untuk terciptanya dan pemeliharaan lingkungan tempat
terjadinya aktivitas belajar mengajar. Manajemen kelas dapat pula diartikel
sebagai perangkat tingkah laku dan aktivitas guru yang diarahkan untuk
menarik tingkah laku siswa yang wajar, pantas dan layak dan juga upaya
untuk meminimalkan gangguan.

4.2 Pengaturan Peserta Didik Berupa Aturan Disiplin dan Tata Tertib
Sekolah.

1. Pengaturan peserta didik


a. Postur tubuh anak didik yang tinggi sebaiknya ditempatkan di
belakang.
b. Anak didik yang mengalami gangguna penglihatan atau
pendengaran sebaiknya ditempatkan di depan.
c. Anak didik yang cerdas sebaiknya digabung dengan anak didik
yang kurang cerdas.
d. Anak didik yang pandai bicara dikelompokkan dengan anak didik
pendiam.
e. Anak didik yang gemar membuat keributan dan mengganggu
temannya lebih baik dipisah dan tidak terlepad dari pengawasan
guru.

Pengelompiokan dillihat dari segi waktu, kecepatan dan sifat-sifatnya.

o Waktu : kelompok jangka pendek dan kelompok jangka


panjang.
o Kecepatan : kelompok anak cepat dan kelompok anak
lambat.
o Sifat :
 Kelompok untuk mengatasi alat pelajaran.
 Kelompok atas dasar inteligensia individual.
 Kelompok atas dasar minat individual.
 Kelompok untuk memperbesar partisipasi.
 Kelompok untuk pembagian pekerjaan.
 Kelompok untuk belajar secara efisien menuju suatu
tujuan.

4.3 Pengaturan Fasilitas Ruang

Pengaturan atau Pengkondisian Fisik

a. Ruang tempat berlangsungnya proses belajar mengajar


Hendaknya siswa dapat bergerak leluasa pada saat melakukan
aktivitas.
b. Tempat duduk
Pilihlah tempat duduk yang sesuai dengan postur tubuh anak didik
sehingga anak didik dapat belajar dengan baik dan tenang.
Ada beberapa formasi tempat duduk yang dapat digunakan sesuai
kebutuhan, yaitu :
o Posisi berhadapan
o Posisi setengah lingkaran
o Posisi berbaris kebelakang.
c. Ventilasi dan pengaturan cahaya
Ventilasi ini harus menjamin kesehatan peserta didik. Suhu
ventilasi dan penerangan adalah asset penting untuk terciptanya
suasana belajar yang nyaman.
d. Pengaturan penyimpanan barang
Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat khusus yang
mudah dicapai bila diperlukan dan akan digunakan lagi bagi
kepentingan belajar.
e. Penataan Keindahan dan Kebersihan Kelas
o Hiasan dinding
o Penempatan lemari : untuk buku di depan dan alat-alat
peraga di belakang.
o Pemeliharaan kebersihan : siswa bergiliran membersihkan
kelas, guru memerikssa kebersihan dan ketertiban kelas.

4.4 Pengaturan Fasilitas Belajar

Ruang lingkup fasilitas belajar sekolah meliputi:

1) Perencanaan Pengdaan Lahan


Lahan adalah letak tanah tempat berdirinya bangunan atau gedung. Letak
tanah untuk mendirikan sekolah mempunyai hubungan yang signifikan
dengan dampak pendidikan.

2) Bangunan Sekolah
Bangunan sekolah adalah semua ruangan yang didirikan di atas lahan yag
digunakan untuk kepentingan pendidikan. Bangunan sekolah meliputi
ruang kelas, kantor, perpustakaan, ruang laboratorium, usaha kesehatan
sekolah, kantin, gudang dan kamar mandi.

3) Perlengkapan Sekolah
Perlengkapan sekolah terbagi menjadi dua yaitu benda-benda habis pakai
(kertas, kapur tulis, bahan untuk praktikum) dan benda-benda tahan lama
(kursi, meja, alat peraga atau media).

4) Media Pengajaran
Media pengajaran merupakan alat bantu mengajar yang digunakan dalam
proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah
ditetapkan guru dan bersifat sebagai pelengkap.

5) Sarana Perpustakaan
Perpustakaan adalah gedung yang dikelola oleh petugas perpustakaan
dimana sistem dan aturan pemakaian ditunjukkan untk memudahkan
penemuan informasi yag diperlukan secara sistematis.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar


sekolah merupakan segala sesuatu yang membantu memperlancar jalannya
belajar yang meliputi bangunan (gedung, ruang kelas, laboratorium),
perlengkapan sekolah (buku, kapur, kertas, kursi meja), media
pembelajaran dan perpustakaan.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Manajemen kelas dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas karena


situasi dan kondisi kelas memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan semaksimal mungkin.

5.2. Saran

Di masa yang akan datang, diharapkan sistem manajemen kelas agar lebih
ditingkatkan lagi. Perkembangan pembelajaran di dunia global semakin pesat,
oleh karena itu guru kelas diwajibkan untuk memiliki kompetensi khusus dalam
mengelola kelas agar suasana belajar yang menyenangkan, efektif dan efisien
dapat terlaksana dengan baik
DAFTAR PUSTAKA

Arikunot, Suharsimi. 1998. Pengelolaan kelas dan Siswa Sebuah


Pendekatan Evaluatif. Jakarta : Rajawali Press.
Mustakim, Zaenal. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta :
Matagraf Yogyakarta.
Yusuf, Musfirotun. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta : Gama
Media Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai