TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Neuroblastoma
Neuroblastoma adalah tumor padat ekstrakranial yang paling umum terjadi pada
anak. Kanker ini terjadi akibat kegananasan embrional dari sistem sraf simpatik yang
timbul dari neuroblast (sel simpatik pluripoten). Dalam perkembangan embrio, sel ini
menyusup ke dalam sel lain, bermigrasi sepanjang neuraxis, dan mengisi ganglia
simpatis, medula adrenal, serta bagian lainnya (Mendri & Agus, 2018).
Neuroblastoma adalah jenis kanker embrional dari simtem saraf yang berkembang
dari neuroblast atau sel-sel saraf yang belum matang pada bagian kelenjar, leher, dada,
Neuroblastoma merupakan tumor ganas yang berasal dari sek krista neura
embrionik yang umumnya serng ditemukan pada anak-anak usia 2 tahun dan menepati
8% dari kasus kanker anak. Sekitar 75% kasus ditemukan pada anak berusia <5 tahun
(Soebagjo, 2020).
Kanker ini dapat timbul di setiap lokasi sistem saraf simpatis. Neuroblastoma paling
sering muncul di dalam dan di sekitar kelenjar adrenal (50%) yang memiliki asal usul
Jadi dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Neuroblastoma adalah
tumbuh dan berfungsi sebagai sel saraf justru membentuk benjolan berupa tumor padat.
Neuroblastoma lebih sering terjadi pada salah satu kelenjar andrenal di atas ginjal, atau
pada jaringan saraf tulang belakang yang membentang dari leher, dada, perut, hingga
panggul. Penyakit kanker langka ini dapat menyebar dengan cepat ke organ lain, seperti
B. Faktor Presipitasi
neuroblastoma terjadi ketika neuroblast tumbuh dan membelah du luar kendali, dimana
seharusnya sel neuroblast berkembang menjadi sel-sel saraf. Penyebab pasti dari
pertumbuhan abnormal sel neuroblast belum di ketahui secara pasti, tetapi para ilmuam
percaya cacat dalam gen dari neuroblast merupakan penyebab sel membelah tak
terkendali.
C. Faktor Predisposisi
1. Gaya hidup
Gaya hidup yang tidak sehat pada ibu selama masa kehamilan seperti obesitas,
aktivitas fisik yang kurang, diet yang tidak sesuai pedoman dan merokok dapat
menimbulkan neuroblastoma.
2. Usia
Neuroblastoma sering kali menyerang anak usia 0-5 tahun. Hal ini terjadi karena
ketidakabnormalan pertumbuhan sel ini terjadi pada saat bayi dalam kandungan
(embrional).
3. Keturunan
(neuroblastoma familial). Pada saat usia bayi beresiko lebih besar terkena
neuroblastoma pada kedua kelenjar adrenal atau lebih dari satu ganglion.
D. Manifestasi Klinis
bagian tubuh dan biasannya tersebar di sepanjang saraf simpatis serta tergantung letak
tumor dan penyebabnya. Tanda dan gejala timbul menurut Kemenkes (2011) yang
menonjol
dan gelisah
3. Perut : menyebabkan gelisah dikarenakan nyeri , terasa penuh, dan diare, jika
sampai menekan pembuluh darah balik dan aliran getah bening tungkai bawah,
maka akan timbul bengkak di skrotum dan tungkai bawah dan hipertensi akibat
4. Rongga dada dan leher : menyebabkan sindrom horner/ sindrom paralisis (ptosis
(pembengkakan di leher akibat penekanan vena cava superior oleh massa dalam
rongga dada)
usus.
Pada neuroblastoma, metastatis relatif dini, baik secara limfogen ke kelenjar limfe
dapat pula secara hematogen ke sumsum tulang, tulang, hati, otak, paru, dan lain-lain
(Soebagjo, 2020).
Nyeri, demam, kelelahan, penurunan berat badan dan massa otot, penurunan
a. Retroperitoneal (intraabdomen):
e. Kulit:
f. Medula adrenal:
E. Klasifikasi
1. Stadium 1 :
Tumor hanya ada di satu area dan semua tumor-tumor yang dapat dilihat
2. Stadium 2A :
Tumor hanya di satu area dan semua tumor yang dapat dilihat tidak sepenuhnya
Tumor hanya di satu area dan semua tumor yang dapat dilihat mungkin
4. Stadium 3 :
menyebar dari satu sisi ke sisi lain dari tubuh dan mungkin juga telah
b. Tumor hanya di satu area, pad satu sisi tubuh, namun telah menyebar ke
nodul-nodul limfa pada kedua sisi tubuh, dan tumor tidak dapat
5. Stadium 4 :
Tumor sudah menyeebar ke nodul-nodul limfa yang berjauhan, kulit, atau bagian
6. Stadium 4S :
F. Patofisiologi
yang terpapar obat-obatan dan zat kimia tertentu selama masa kehamilan dan karena
sebagai tumor bilateral atau multiple. Secara sitogenik, dapat terjadi hilangnya sebagian
simpatis neuroblast, sehinggaa timbul tumor sistem saraf simpatis. Diferensiasi ini
terbagi menjadi tiga jenism yaitu neuroblastoma, ganglio neuroblastoma, dan ganglio
Secara mikroskopis, neuroblastoma terbentuk dari banyak sel primitif yang tidak
serta sel-sel tumor tersusun memancar seperti kumpulan bunga krisan yang memiliki
makna diagnostik tertentu. Di antara sel-sel tumor, terdapat septa berkas fibrovaskuler
serta sering ada area perdarahan dan jaringan nekrosis (Soebagjo, 2020).
G. Komplikasi
Sel kanker dapat menyebar hingga ke bagian tubuh lain, seperti sumsum tulang,
2. Sindrom paraneoplastik
Sel neuroblastoma dapat mengeluarkan zat tertentu yang berefek pada sel
Hal ini disebabkan karena pertumbuhan tumor hingga tulang belakang, sehingga
menekan saraf tulang belakang dan menimbulkan rasa nyeri atau kelumpuhan.
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
lebih rendah dari angka normal) dari senyawa dapat menjadi tanda dari
(lebih tinggi atau rendah dari angka normal) dari senyawa dapat menjadi
Jumlah yang lebih tinggi dari normal dari hormon-hormon dopamin dan
c. Cytogenetic analysis
Tes dimana sel-sel dalam sampel darah atau sumsum tulang dilihat dari
kromosom.
d. Studi Immunohistochemistry
potongan kecil dari tulang, sumsum tulangm dan darah dengan memasukan
jarum ke dalam tulang pinggul (hiphone) atau tulang dada (breast bone).
Kemudian, ahli patologi akan melihat sampel yang sudah di ambil di bawah
3. Radiologi
a. Terapi Radiasi
yang bertenaga tinggi atau tipe-tipe radiasi lain untuk membasmi sel-sel
kanker atau menahan mereka untuk tumbuh. Ada dua tipe dari terapi
radiasi yaitu :
Cara terapi radiasi diberikan tergantung pada tipe dan stadium dari
b. Kemoterapi
melalui mulut atau di suntikan kedalam vena / otot obat obat akan masuk
aliran darah dan dapat mencapai sel-sel kanker dalam tubuh (systemic
kanker yang sedang dirawat. Penggunakan dua atau lebih obat-obat anti
induk adalah cara memberikan dosis kemoterapi yang tinggi dan terapi
radiasi, serta mengganti sel-sel darah yang rusak akibat perawatan
kanker. Stem ceels (sel darah yang belum matang) dikeluarkan dari
darah atau sumsum tulang pasien atau donor dan dibekukan kemudia di
simpan. Setelah kemoterapi dan terapi radiasi selesai stem cells yang
c. Pembedahan
laboratorium yang berasal dari tipe tunggal dari sel sistem imun. Anti
bodi ini dapat mengidentifikasi senyawa pada sel kanker atau senyawa
normal yang mungkin membantu sel kanker tumbuh. Anti bodi melekat
2. Penatalaksanaan Keperawatan
nyeri yang umum karena pengobatan yang diterima atau metastatis penyakit,
Pemberian obat analgesik anti nyeri melalui IV, IM, SC, oral, parenteral,
istrahat, mengatur posisi secara fisiologis, dan juga dilakukan fiksasi dan
mobilisasi
c. Teknik Relaksasi
berirama.
d. Kompres
1) Kompres dingin
2) Kompres hangat
e. Sentuhan terapeutik
f. Distraksi
g. Manajemen lingkungan
pasien rewel, dan suasana yag kondusif akan memberikan efeek terhadap
J. Asuhan Keperawatan
Menurut Nurarif (2015) proses keperawatan pada anak adalah sebagai berikut :
1. Pengkajian
a. Pengkajian Umum
abdomen.
sosial
8) Kebutuhan dasar :
b) Pola tidur
dan berkeringat
c) Mandi
b. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum :
2) Vital sign
3) Head to toe
a) Kepala dan leher : bentuk, kebersihan, ada bekas trauma
raccon eye
sakit/tidak
pergerakan
1) Laboratorium
2) Foto rontgen
2. Diagnosa Keperawatan
neuroblastoma adalah :
Berdasarkan NANDA (2018) dalam Herdman dan Kamitsru (2018), intervensi pada anak dengan