Anda di halaman 1dari 7

PERANCANGAN KEBUTUHAN KAPASITOR BANK UNTUK

PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA LINE MESS I


DI PT. BUMI LAMONGAN SEJATI (WBL)

Khadafi Alland
Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, ITATS
Alland_k@gmail.com

Efrita Arfah Z.
Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, ITATS
zuliary_efri@yahoo.co.id

Abstrak

Permasalahan pada line Mess I PT.Bumi Lamongan Sejati(WBL) adalah terdapat banyak beban-beban induktif
yang muncul akibat banyaknya macam beban yang terpasang pada line ini, seperti beberapa alat permainan dan
wahana yang berbeda-beda, keadaan tersebut membuat faktor dayanya menjadi rendah dan menurunnya
tegangan pada daerah dekat beban sehingga trip tidak dapat dihindarkan pada line ini. Perhitungan besar daya
reaktif dan kapasitas kapasitor bank yang sesuai dengan kebutuhan beban ini akan membantu meminimalisasikan
faktor daya yang rendah yang akan berpengaruh pada optimalnya suplai tenaga listrik dan kenyamanan aktifitas
operasional di line Mess I PT. Bumi Lamongan Sejati (WBL). Perancangan ini sangat penting untuk mengetahui
perbaikan faktor daya pada sistem tenaga listrik di line Mess I PT. Bumi Lamongan Sejati (WBL).Dari hasil
perhitungan,didapatkan besar kebutuhan kapasitas kapasitor banknya adalah 219,858 KVAR.

Kata Kunci : Daya reaktif, faktor daya, kapasitor bank.

Abstract

The problem in Bumi Lamongan Sejati Limited Company Mess I line is the considerable inductive load that
come up as the impact of many different load set in this line, such as some game devices and varying facilities,
this condition lower its power factor and decline the strain in the area near the load so that trip cannot be
avoided in this line. The calculation of reactive power consumption and the capacity of bank capacitor in
accordance with the requirement of this load will help to minimize the low power factor which will impact on the
optimization of the electricity supply and the comfort of operational activity in Bumi Lamongan Sejati Limited
Company Mess I line. This design is very important to find out the improvement of power factor in the electricity
system in Bumi Lamongan Sejati Limited Company Mess I line. From the calculation result, it was found that the
required capacity of bank capacitor is 219,858 KVAR.

Keywords: Reactive power, power factor, bank capacitor

1. Pendahuluan kapasitor bank yang dijadikan obyek penelitian


adalah kapasitor bank yang terpasang pada line
PT. BUMI LAMONGAN SEJATI (WBL) Mess I, Salah satu line yang berperan sebagai
Lamongan merupakan salah satu obyek wisata di penyuplai alat permainan dan wahana seperti
Indonesia yang mempunyai beberapa line yang istana boneka, tagada, paus dangdut, jet coaster,
digunakan untuk proses pendukung ranger, pool, galery kerang, bajak laut, planet
pengoperasionalan alat-alat permainan dan kaca, drop zone dan speed flip. Untuk
wahananya. Dimana setiap linenya memerlukan mengetahui besar kebutuhan kapasitor bank
supply dari tenaga listrik untuk menjalankannya. memanglah tidak mudah, dengan bantuan
Dalam perancangan yang dilakukan ini, rumus–rumus dan data terkait, maka akan

29
didapat seberapa besar kebutuhan kapasitor bank PLN. Adapun kualitas daya listrik yang baik
yang dibutuhkan untuk perbaikan faktor daya ditandai oleh baiknya keadaan frekuensi,
pada line ini. tegangan, kontinuitas, power faktor, dan juga
dapat menekan sekecil mungkin masalah yang
Perancangan yang dilakukan merupakan ada pada kualitas daya listrik.
perancangan yang berorientasi pada kapasitor
bank yang terpasang pada line yang b. Faktor Daya
dimaksud.Permasalahan pada line ini adalah
terdapat banyak beban-beban induktif yang Faktor daya yang dinotasikan cos φ didefinisikan
muncul akibat banyaknya macam beban sebagai perbandingan antara arus yang dapat
terpasang pada line ini. Jika dilihat dari menghasilkan kerja didalam suatu rangkaian
instalasinya line ini mempunyai beberapa stasiun terhadap arus total yang masuk kedalam
yang terdiri atas beberapa alat permainan dan rangkaian atau dapat dikatakan sebagai
wahana yang berbeda-beda, tentunya keadaan perbandingan daya aktif (kW) dan daya semu
tersebut membuat faktor dayanya menjadi (kVA) (Rizal, 2012).
rendah dan menurunnya tegangan sehingga trip
tidak dapat terhindarkan pada line ini. c. Perbaikan Faktor Daya
Pertimbangan dalam hal menentukan kapasitas
kapasitor bank yang sesuai dengan kebutuhan Perbaikan faktor daya umumnya adalah
beban sangat perlu dilakukan sehingga penambahan komponen sebagai pembangkit
didapatkan perbaikan faktor daya yang efektif daya reaktif (Reactif power generation) yang
dan efisien, serta demi untuk mencapai memungkinkan untuk mensuplai kebutuhan
kelancaran dalam pengoperasionalnya yang akan kVAR pada beban-beban induktif, untuk
mempengaruhi terhadap kenyamanan merencanakan suatu sistem dalam memperbaiki
pengunjung untuk menikmati wahana dan faktor daya, dapat dipergunakan suatu konsep
permainan tersebut, terutama pada jam yaitu kompensator ideal, dimana sistem ini dapat
operasional,karena melihat dari aktifitas PT. dihubungkan pada titik penyambungan secara
Bumi Lamongan Sejati (WBL) yang memiliki paralel dengan beban dan memenuhi 3 fungsi
jam operasional pada pukul 08.00 pagi hingga utama, yaitu memperbaiki faktor daya mendekati
17.00 sore. nilai 1 (unity power factor), mengurangi atau
mengeliminasi regulasi tegangan dan
Tujuan yang ingin dicapai pada perancangan ini menyeimbangkan arus beban dan tegangan fasa.
adalah untuk memperbaiki faktor daya pada Untuk memenuhi kebutuhan daya reaktif yang
sistem tenaga listrik di line Mess I PT. Bumi efektif dan efisien, maka perlu dilakukan
Lamongan Sejati (WBL). Sehingga, dapat pemilihan sumber daya reaktif untuk perbaikan
disimpulkan langkah-langkah untuk faktor daya (Stevenson, 1993).
meminimalisir keadaan tersebut berdasarkan
hasil perancangan. d. Kapasitor Bank untuk Perbaikan Faktor
Daya
2. Teori
Insinyur sistem tenaga biasanya menganggap
a. Kebutuhan Tenaga Listrik yang sebuah kapasitor sebagai generator daya reaktif
Berkualitas positif, dan bukannya sebagai suatu beban yang
memerlukan daya reaktif negatif. Konsep ini
Kualitas daya listrik adalah setiap masalah daya sangat masuk akal, karena sebuah kapasitor yang
listrik yang berbentuk penyimpangan tegangan, menarik daya reaktif negatif dan terpasang
arus atau frekuensi yang mengakibatkan paralel dengan sebuah beban induktif akan
kegagalan ataupun kesalahan operasi pada mengurangi daya reaktif yang seharusnya
peralatan-peralatan yang terjadi pada konsumen disuplay seluruhnya oleh sistem kepada beban
energi listrik (Dugan, 1996). Kebutuhan akan induktif. Dengan kata lain, kapasitor mencatu
kualitas daya listrik yang baik merupakan daya reaktif yang diperlukan oleh beban
harapan semua konsumen yang disupplay dari induktif. Hal ini sama saja dengan menganggap

30
sebuah kapasitor sebagai suatu alat yang e. Lokasi Pemasangan Instalasi Kapasitor
memberikan arus yang ketinggalan (lagging) dan Bank
bukannya sebagai alat yang menarik arus yang
mendahului (leading). Jadi, sebuah kapasitor Cara pemasangan instalasi kapasitor bank dapat
variabel yang terpasang paralel pada suatu beban dibagi menjadi 3 bagian yaitu: global
induktif dapat diatur sedemikian rupa sehingga compensation, individual compensation dan
arus yang mendahului pada kapasitor menjadi group compensation.
tepat sama besar dengan komponen arus pada
beban induktif yang tertinggal 90° terhadap
tegangan. Jadi arus total sefasa dengan tegangan.
Rangkaian induktif masih memerlukan daya
reaktif positif, tetapi daya reaktif nettonya nol.
Inilah alasannya mengapa insinyur sistem tenaga
lebih suka menganggap kapasitor sebagai
pencatu daya reaktif kepada beban induktif
(Stevenson, 1993).
1) Pengertian Kapasitor Bank
Bank Kapasitor adalah rangkaian yang
terdiri dari beberapa unit kapasitor.
Kapasitas unit kapasitor menyatakan Gambar 1 Metode Lokasi Pemasangan Instalasi
besar daya reaktif nominal yang Kapasitor Bank
dihasilkan pada tegangan dan frekuensi
nominal, dinyatakan dalam satuan dasar 1. Global Compensation: kapasitor
Var. Praktisnya, unit kapasitor dipasang di induk panel (MDP),sehingga
diproduksi dalam kapasitas tertentu dan arus yang turun hanya di penghantar
bersifat diskrit (Brunello, 2003). antara panel MDP dan
2) Prinsip Kerja Kapasitor Bank transformator,sedangkan arus yang lewat
Kapasitor yang akan digunakan untuk setelah MDP tidak turun.
meperbesar pf dipasang paralel dengan 2. Group Compensation : kapasitor yang
rangkaian beban. Bila rangkaian itu terdiri dari beberapa panel kapasitor
diberi tegangan maka elektron akan dipasang dipanel SDP (pada industri
mengalir masuk ke kapasitor. Pada saat dengan kapasitas beban terpasang besar
kapasitor penuh dengan muatan elektron sampai ribuan kva).
maka tegangan akan berubah. Kemudian 3. Individual Compensation : kapasitor
elektron akan ke luar dari kapasitor dan langsung dipasang pada masing masing
mengalir ke dalam rangkaian yang beban khususnya yang mempunyai daya
memerlukannya dengan demikian pada yang besar,cara ini lebih efektif dan
saaat itu kapasitor membangkitkan daya lebih baik dari segi teknisnya. Namun
reaktif. Bila tegangan yang berubah itu kekurangannya adalah harus
kembali normal (tetap) maka kapasitor menyediakan ruang atau tempat khusus
akan menyimpan kembali elektron. Pada untuk meletakkan kapasitor tersebut
saat kapasitor mengeluarkan elektron (Suheta, 2012).
(Ic) berarti sama juga kapasitor
menyuplai daya treaktif ke beban. Keran 3. Metodologi Perancangan
beban bersifat induktif (+) sedangkan
daya reaktif bersifat kapasitor (-) 1). Bahan Perancangan
akibatnya daya reaktif yang berlaku
menjadi kecil. Pada line Mess I, suplai tenaga listrik berasal
dari transformator 1250 KVA. Suplai dari PLN
20 kV yang kemudian dialirkan ke transformator
1250 KVA, tegangan 20 kV diturunkan melalui
transformator kemudian didistribusikan ke

31
ࡼ = √૜ ࢂ ࡵ࡯࢕࢙࣐ . . . .. . . . …(1) Untuk meningkatkan harga Cos φ 2 mendekati
harga ideal yaitu 1 (Unity Power faktor). Dalam
Dari persamaan diatas maka untuk menentukan hal ini, dengan melihat karakteristik beban yang
Cos ࣐ adalah sebagai berikut : fluktuatif maka target perbaikan faktor daya
untuk PT. Bumi Lamongan Sejati (WBL) adalah
ࡼ dari Cos φ 1 menjadi Cos φ 2 . Sehingga
Cos φ = . . . . . . . . . . . . ...(2) kebutuhan daya reaktifnya akan berubah
√૜ ࢂ ࡵ
menjadi :
Dimana :
Cos φ = Power Faktor Qb = P tan φ1. . . . . . . . . . ... (6)
P = Daya (Watt)
V = Tegangan (Volt) Qt = P tan φ 2 . . . . . . . . . . …(7)
I = Arus (Ampere)
Sehingga
b. Perbaikan Faktor Daya
Qc = Qb−Qt . . . . . . . . . . . ...(8)
Untuk perbaikan faktor daya adalah
meningkatkan nilai dari Cos φ1 menjadi Cos φ2 ொ೎
dengan tingkat distorsi yang rendah dan tidak C = . . . . . . . . . ...(9)
terjadi resonansi pada impedansi bus-bus utama. ଶ గ ƒ ௏మ
Berdasarkan atas pengukuran pemakaian beban
puncak sebelum dilakukan pemasangan Dimana :
kompensator daya reaktif tambahan berupa Qb = Daya reaktif sebelum perbaikan (KVAR)
kapasitor bank dapat ditentukan kebutuhan daya Qt = Daya reaktif setelah perbaikan (KVAR)
aktif dan daya reaktifnya : Qc = Daya reaktif yang dikompensasi (KVAR)
C = Kapasitansi Kapasitor (μF)

Cos φ (pf) = . . . . . . ….(3 )
ࡿ Dengan demikian untuk menaikkan faktor daya
dari Cos φ1 menjadi Cos φ2 diperlukan kapasitor
ࢂ ࡵ࡯࢕࢙૎ bank sebesar C (μF).
=
ࢂࡵ
Dimana : c. Penentuan Rugi Daya
Cos φ = Faktor Daya
P = Daya Aktif (KW) Saat penyaluran energi listrik dari pusat
S = Daya Semu (KVA) pembangkit sampai kebeban, rugi-rugi saluran
perlu diperhatikan karena akan selalu mengalami
V.I.Cos φ adalah total daya aktif (P total) pada hilang (rugi) antara pangkal pengiriman sampai
saat operasi beban penuh maka : ujung penerimaan. Rugi daya akan dihitung
berdasarkan klasifikasi saluran yang didasarkan
Daya Reaktif = √ࡷ ࢂ࡭૛ − ࡷ ࢃ ૛ . . .. (4) pada panjang salurannya. Persamaan rugi daya
adalah sebagai berikut :
= KVA Sin φ
P2 = 3. ‫ܫ‬ଶଶ. R . . . . . . ... . … (10)
= KW tan φ

I2 = . . . . . . ..… (11)
ଶ+ √ଷ.௏ .஼௢௦ఝ మ
Daya Semu = √‫ܹܭ‬ ‫ܴܣܸܭ‬ଶ. … . .(5)
Dimana :
௄ௐ = Daya awal (Watt)
= P
= Rugi daya (Watt)
஼௢௦ φ P2
I2 = Arus setelah Perbaikan (Ampere)

33
R = Resistansi saluran per fasa (Ohm) 4. Hasil dan pembahasan
V = Tegangan (Volt)
Cos ߮ 2 = Faktor daya setelah perbaikan Hasil perhitungan pada penetuan Cos φ untuk
Rugi-rugi saluran dalam persen sebesar : mengetahui besarnya Cos φ pada tiap stasiun
adalah sebagai berikut :
௉ೝೠ೒೔೏ೌ೤ೌ
∆P = × 100%. . . . . … (12)
௉ೌೢ ೌ೗ 1) Stasiun Istana Boneka :

Dimana : యబఱరబ
Cos φ = = 0,80
√య . యఴబ.ఱఴ
∆P = Rugi daya dalam persen (%)
2) Stasiun Tagada :
d. Penentuan Drop Tegangan
మరలబబ
Drop tegangan adalah tegangan yang hilang Cos φ = = 0,80
√య × యఴబ × రల,ళ
pada jala-jala pada saat arus mengalir. Drop
tegangan yang terjadi pada jaringan tenaga listrik 3) Stasiun Rukyat :
juga perlu diperhatikan guna memperoleh
pendistribusian tenaga listrik yang optimal. భమలరబబ
Besarnya jatuh tegangan ini akan menentukan Cos φ = = 0,80
√య .యఴబ .మరబ
bagaimana sistem jaringan tenaga listriknya,
apakah besarnya jatuh tegangan tegangan kecil
4) Stasiun Pool :
sekali atau sangat besar. Jika tidak
diperhitungkan, maka terdapat kemungkinan
రమలబబ
bahwa sistem akan menerima tegangan yang Cos φ = = 0,79
lebih rendah daripada yang diinginkan, dan hal √య .యఴబ .ఴభ
tersebut dapat berakibat fatal terhadap sistem.
Jatuh tegangan dapat dihitung dengan rumus: 5) Stasiun Bajak Laut :

ఱళళబబ
V2 = I2 . R . . . . . . . . . . … (13) Cos φ = = 0,79
√య × యఴబ × భబవ,ళ

V2 = × ܴ . … . (14) 6) Stasiun Speed Flip :
√ଷ.௏ .஼௢௦ఝ మ

Dimana : ళమఱబబ
Cos φ = = 0,79
V = Tegangan awal (Volt) √య × యఴబ × భయళ,ళ
V2 = Drop tegangan (Volt)
I2 = Arus setelah Perbaikan (Ampere) Berdasarkan hasil perhitungan penentuan Cos φ
R = Resistansi saluran per fasa (Ohm) diatas, didapatkan bahwa kualitas faktor daya
P = Daya (Watt) masih rendah. Sehingga untuk mempebaikinya
Cos ߮ 2 = Faktor daya setelah perbaikan faktor daya, perlu dipasang kapasitor bank.
Metode peletakan kapasitor yang dipilih adalah
Jatuh tegangan dalam persen sebesar : group compensation.

௏ Hasil Perhitungan besarnya daya reaktif dan


∆V = ௏೏ೝ೚೛ × 100% . . . . . . . . . … (15)
ೌೢ ೌ೗ kapasitansi Kapasitor Bank pada Mess I
sebagai perbaikan faktor daya dengan
Dimana : menggunakan rumus kVAR.
∆V = Drop tegangan dalam persen (%)

34
Tabel 1 Hasil perhitungan besar daya reaktif dan stasiun Bajak Laut (36, 582 KVAR , 806,8
kapasitansi kapasitor pada Mess I : μF.), serta stasiun Speed Flip (45,965
KVAR, 1014 μF)
Stasiun Cos φ1 Cos φ2 Qc C(μF)
6. Daftar Pustaka
Istana Boneka 0,80 0,99 18, 553 409,2
Dugan, R.C, McGranaghan, M. F., Beaty H.
Wayne, 1996, Electrical Power System
Tagada 0,80 0,99 14, 957 329,9
Quality, McGraw-Hill.

Rukyat 0,80 0,99 76,79 1693,6 Gustavo Brunello, 2003, Shunt Capacitor Bank
Fundamental and Protection,
Pool 0,79 0,99 27, 011 595,7 Conference for Protective Relay
Engineers, Texas A&M University.
Bajak Laut 0,79 0,99 36, 582 806,8
I Putu Agus Didik Hermawan, Titiek Suheta,
Speed Flip 0,79 0,99 45, 965 1014 2012,Pemasangan Kapasitor Bank di
Pabrik PT Eratex Djaja Tbk
Probolinggo, Jurnal Iptek, Jurusan
Jumlah 219,858 4849,2
Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Industri, Institut Teknologi Adhi Tama
Usaha untuk meningkatkan harga Cos φ Surabaya.
mendekati harga ideal yaitu 1. Perbaikan faktor
daya dilakukan dengan menggunakan kapasitor
Rizal, Muhammad, 2012, Daya, Jurusan
bank yang dipasangkan pada setiap stasiun,
Electrical engineering di Politeknik
dimana dengan memasangkan kapasitor bank
Negeri Malang Badan Eksekutif
akan mempengaruhi perubahan Cos φ pada
Mahasiswa.
setiap beban-beban listrik.
Stevenson Jr, W.D Terjemahan Idris, Kamal,
Pada tabel 1. dapat dilihat usaha untuk perbaikan
1993,“Analisis Sistem Tenaga Listrik”,
faktor daya menjadi 0,99 pada setiap stasiun
Erlangga, Jakarta.
mempunyai kapasitas daya reaktif yang berbeda-
beda. Sedangkan kebutuhan kapasitor bank pada
Mess ini sebesar 219, 858 KVAR.

5. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari


perancangan ini adalah sebagai berikut :
1. Perbaikan faktor daya pada Mess I di PT.
Bumi Lamongan Sejati (WBL) dengan cara
menambahkan kapasitor bank pada setiap
stasiun, mampu meningkatkan Cos φ
menjadi 0,99 lagging dengan kebutuhan
kapasitas kapasitor banknya sebesar 219,
858 KVAR.
2. Besar daya reaktif yang dikompensasi dan
kapasitas kapasitornya adalah : Stasiun
Istana Boneka (18,553 KVAR , 409,2 μF),
stasiun Tagada (14,957 KVAR ,329,9 μF),
stasiun Rukyat (76,79 KVAR, 1693,6 μF),
stasiun Pool (27,011 KVAR, 595,7 μF), dan

35

Anda mungkin juga menyukai