Anda di halaman 1dari 3

Selamat siang Pak Kristan

Izin menyampaikan pendapat dari sumber yang didapatkan,

Pada filosofinya multikulturalisme merupakan cerminan dari realitas dan pluralisme dalam masyarakat
kontemporer di berbagai jaman termasuk di dalamnya ras, etnis, golongan, agama dll. Paham
Multikulturalisme bertentangan dengan paham monokulturalisme yang menjunjung tinggi heterogenitas.
Sehingga, sangat rawan untuk terjadinya tindakan pemaksaan atas kehendak kelompok tertentu.

Multikulturalisme meruapakan hadiah dari Tuhan untuk umat manusia. Dalam terbentuknya suatu bangsa
yang tidak pernah terlepas dari adanya perbedaan, Multikulturalisme menjadi jawaban atas keberagaman
dalam kehidupan masyarakat menyangkut gagasan, cara pandang, kebijakan, penyikapan dan tindakan,
oleh masyarakat suatu negara, yang majemuk dari segi etnis, budaya, agama. Dalam multikulturalisme
tidak ada kelompok mayoritas diatas sebagian minoritas. Multikulturalisme berusaha mengajak kita untuk
menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, kerukunan, perdamaian dan persatuan, meskipun berada dalam
satu komunitas majemuk dan beragam.

Kemajemukan dan keanekaragaman yang sangat kompleks pada bangsa Indonesia, terbentuk dari latar
belakang geografis yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Memerlukan sebuah pemahaman
dalam konteks kehidupan masyarakat dalam rangka memposisikan keberagaman sebagai bagian dari
pondasi terbentuknya negara Indonesia. Sehingga munculah empat pilar kehidupan bernegara yakni
Pancasila, Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal
Ika. Pada hakikat nya inti dalam penerapan 4 pilar tersebut adalah:
1) Menciptakan sebuah masyarakat sipil demokratis.
2) Menegakan hukum untuk supremasi keadilan.
3) Menciptakan Pemerintahan yang bersih dari KKN.
4) Mewujudkan keteraturan sosial dan rasa aman masyarakat yang menjamin kelancaran produktivitas
warga masyarakat.
5) Menghidupkan ekonomi yang mensejahterakan rakyat Indonesia.
Terima kasih.

Referensi
1) Lecture Notes Week 7: Multikulturalisme
2) Ramdliyah, Nisfiatur. 2020. Urgensi Pendidikan Multikultural dan Nasionalisme Demi Keutuhan
NKRI. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
3) Sudharto, S., 2012. Multikulturalisme dalam Perspektif Empat Pilar Kebangsaan. Semarang:
Kemenparekraf.
Selamat siang Pak Kristan
Izin menyampaikan pendapat dari sumber yang tersedia,

Monisme merupakan teori yang menyatakan bahwa hanya ada satu pengakuan yang fundamental dalam
realitas ketuhanan, jiwa, materi, atau sesuatu substansi yang netral atau tidak diketahui oleh manusia.
Dalam hal kaitannya dengan kepercayaan, Monisme adalah paham yang meyakini adanya keesaan Tuhan
yang merupakan hakikat alam semesta. Namun dalam hubungannya dengan moral, Monisme meyakini
bahwa hanya ada satu jalan hidup yang paling benar dan paling baik (Parekh: 2008, hal. 33).

Kulturalisme secara bahasa berasal dari kata kultur yang dapat dipahami sebagai cara untuk memelihara
tradisi atau kebiasaan dalam masyarakat dengan berbagai akibat dan aspeknya. Sedangkan isme yang
artinya pandangan yang dijadikan dasar pemikiran. Maka kulturalisme dapat dipahami sebagai pandangan
atau pemikiran yang didasarkan pada kultur yang di yakini dan dijadikan acuan dalam kehidupan
masyarakat. Berbicara mengenai kulturalisme tidak dapat dilepaskan dari lima hal pokok yaitu yang
pertama kali menghayati sebuah kultur (early-act agent), kedua, pelestari sebuah tradisi (continually
agent), ketiga, situasi tempat berkembangnya sebuah kebiasaan (rural tradition and situation aspect),
keempat aturan dan sanksi yang berkaitan dengan penghayatan suatu tradisi (tradition norms) dan kelima
sarana yang digunakan untuk menghayati, menjaga dan mengembangkan tradisi yang ada (tradition
mean).

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, istilah masyarakat multikultural
terdiri dari tiga kata yaitu masyarakat, multi dan kultural. Masyarakat artinya adalah satu kesatuan hidup
manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus dan terikat
oleh perasaan bersama. Multi berarti banyak atau beranekaragam. Sedangkan kultural berarti budaya.
Jadi, masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri atas banyak struktur kebudayaan.
Disebabkan banyaknya suku bangsa yang mempunyai struktur budaya sendiri, yang berbeda dengan
budaya suku bangsa lain. Pada hakikatnya, konsep masyarakat multikultural adalah masyarakat yang
mempunyai banyak suku bangsa dan budaya dengan beragam adat istiadat. Dalam kerangka hidup
bersama berdampingan satu sama lain yang sederajat dan saling berinterseksi dalam suatu tatanan
kesatuan sosial politik.

Referensi
1) Anonymous. 2012. Kultur dan kulturalisme. http://sociology-amethyst.blogspot.com/2012/01/kultur-
dan-kulturalisme.html. Diakses pada 17 April 2021.
2) Brahman, I Made Adi. 2019. Monisme: Pengetahuan yang Membawa Kebijaksanaan. Jakarta:
Ristekdikti.
3) Lecture Notes Week 7: Multikulturalisme.
4) Putri, Arum Sutrisni. 2020. Masyarakat Multikultural: Pengertian dan Ciri-ciri.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/17/190000469/masyarakat-multikultural--pengertian-dan-
ciri-ciri?page=all. Diaskes pada 17 April 2021.

Selamat siang Pak Kristan


Izin menyampaikan pendapat dari sumber yang tersedia,

Indonesia sebagai negara kepulauan yang terpisahkan antara satu pulau dengan pulau lainya, secara
geografis membuat Indonesia memiliki keanekaragaman yang saling berbeda. Hal ini menjadikan
Indonesia kaya akan sumber-sumber budaya maupun adat istiadat yang di yakini pada masing-masing
daerah. Keanekaragaman ini merupakan suatu hadiah dari Tuhan yang patut kita syukur. Unsur-unsur
perbedaan tersebut membuat Indonesia menjadi sebuah negara yang majemuk dibandingkan dengan
negara yang hanya terdiri dalam suatu lingkup wilayah yang sama atau menyatu.
Dewasa ini keanekaragaman itu menjadi suatu tantangan bersama yang berpotensi menciptakan gesekan
sosial-politik, agama dan budaya dalam memecah belah bangsa. Ancaman internal tersebut sangat nyata
menimbulkan konflik di masyarakat yang bersifat umum dalam keberagaman masyarakat indonesia.
Desentralisasi kekuasaan juga tanpa disadari menimbulkan efek yang kontra produktif apabila dilihat dari
perspektif kesatuan dan integrasi nasional suatu bangsa besar yang isinya luar biasa beranekaragam suku
bangsa, agama, kemampuan ekonomi, dan bahkan ras yang tersebar dalam wilayah geografi yang sangat
luas.

Untuk mewujudkan masyarakat yang multikultural sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika,
dibutuhkan suatu semangat bersama untuk menciptakan pemahaman toleransi dalam penerapannya di
berbagai aspek kehidupan. Pancasila sebagai ideologi negara memiliki kontrol sosial yang dijadikan
sebagai pedoman dalam implementasi nilai-nilai toleransi berbangsa dan bernegara. Karenanya sangat
penting untuk menjaga pemahaman dan pola pikir yang benar untuk menjaga persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Referensi
3) Lecture Notes Week 7: Multikulturalisme.
2) Wibowo, Arif Prasetyo dan Margi Wahono. 2017. Pendidikan Kewarganegaraan: Usaha Konkret
Untuk Memperkuat Multikulturalisme di Indonesia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
3) Suparlan, P., 2014. Menuju masyarakat Indonesia yang multikultural. Antropologi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai