Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstrak
Promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran yaitu aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Promosi dilakukan dengan berbagai cara, salah
satunya adalah dengan endorsement, yang didalamnya biasa terdapat kegiatan mereview
suatu produk dengan mencobanya terlebih dahulu atau bahkan hanya sekedar
mempromosikan tanpa mencoba. Promosi sendiri bisa dilakukan dalam berbagai macam
bentuk seperti teks, audio, grafik, video, dan sebagainya sesuai kreativitas masing–masing
endorser. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kuantitatif.
Populasi yang diteliti adalah konsumen Bittersweetbynajla. Sampel yang digunakan sebanyak
45 responden. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ialah menggunakan kusioner
(angket) yang nantinya, hasil dari kuisioner tersebut akan di uji menggunakan uji t.
TUJUAN
Tujuan penelitian ini dibuat untuk mengetahui bagaimana pengaruh endorsement
influencer terhadap minat beli konsumen.
METODE
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kuantitatif.
Populasi yang diteliti adalah konsumen Bittersweetbynajla. Sampel yang digunakan sebanyak
45 responden. Penentuan sampel ini telah memenuhi pendapat pakar statistik Roscoe yang
dikutip oleh Sugiyono, yang menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak digunakan untuk
melakukan penelitian adalah 30-500 responden. Peneliti menggunakan nonprobability
sampling dengan teknik sampel insidental. Sampel insidental adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data. (Sugiyono, 2016) Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ialah
menggunakan kusioner (angket) yang disebarkan kepada 45 responden. Nantinya, hasil dari
kuisioner tersebut akan di uji menggunakan uji t.
Word of mouth H1 Keputusan Pembelian
(X1) (Y)
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS
Endorse Celebrity Influencer (X)
1. Saya mempercayai suatu merk bila akan
membeli produk
2. Saya mempercayai review yang dilakukan
model suatu merk bila akan membeli
produk
3. Saya menyukai bila influencer review
sesuai pengalaman
4. Saya menyukai influencer menjelaskan
secara jujur dan profesional
5. Saya menyukai influencer yang
menjelaskan packagingnya
6. Influencer seringkali memberikan daya
tarik pada penjelasan mengenai packaging
7. Saya sering memanfaatkan re-view
influencer sebagai meningkatkan “niat
beli”
8. Saya sangat senang bila ada influencer
yang menjelaskan kualitas pada produk
9. Bila review cukup baik saya menjadi
tertarik untuk membeli
10. Saat membeli sesuatu saya bergantung
pada influencer siapa yang menjelaskan
Purchase Intention (Y)
1. Saya berminat melakukan pembelian
terhadap produk
BITTERSWEETBYNAJLA setelah
melihat review
2. Saya akan merekomendasikan kepada
orang lain untuk membeli produk
BITTERSWEETBYNAJLA
3. Saya merasa mebeli
BITTERSWEETBYNAJLA sama saja
mengikuti trend
4. Saya menyukai
BITTERSWEETBYNAJLA dibanding
produk sejenis lainnya
PEMBAHASAN
Kotler dan Keller mengemukakan bahwa kegiatan pemasaran memiliki 4 konsep, yaitu :
1. Konsep Produksi
2. Konsep Produk
Konsep ini mencakup pada bagaiman produsen memfokuskan pada pembuatan produk yang
memiliki kualitas dan kuantitas yang baik, termasuk pada aspek fitur dan penampilannya,
dalam hal ini biasanya manajer menarik perhatian konsumen dengan memberikan dan
menghasilkan produk yang unggul dan berkembang dalam perbaikan kualitas disetiap
waktunya.
3. Konsep Penjualan
Konsep ini mengorientasikan pada tingkat penjualannya, dalam hal ini produsen akan
mempengaruhi konsumennya dengan peroduk yang dijual agar dapat meningkatkan
penjualannya. Biasanya penjualannya dengan agak memaksa agar konsumen dapat mencoba
dan membeli produk yang dipasarkan.
4. Konsep Pemasaran
Konsep ini mengorientasikan dengan beranggapan bahwa konsumennya akan dapat membeli
produk yang dipasarkan karena produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan sekaligus
keinginan serta kepuasan konsumennya, jadi terdapat banyak manfaat dalam satu produk.
Konsep pemasaran terdiri atas empat pilar yakni: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan,
pemasaran terpadu atau terintagrasi dan berkemampuan menghasilkan laba.
1. Konsep Produksi
Pada produk “bittersweetbynajla” ini relative memberikan harga yang cukup tinggi,
namun ini tidak menyurutkan minat beli para konsumen, karena najla memfokuskan terhadap
rasa kue, bahan-bahan yang dipakai pun premium, hal ini yang membuat konsumen tertarik
dengan kue nya karena menurut konsumen penentuan harga dan terciptanya rasa kue yang
najla buat cukup seimbang.
2. Konsep Produk
Sama hal nya dengan konsep produksi, dalam konsep produk ini “bittersweetbynajla”
juga memprioritaskan kualitas produknya, bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatan kue-
nya adalah bahan yang premium, selain itu najla juga selalu memberikan kreasi baru terhadap
produknya sesuai dengan berkembangnya jaman, seperti milkbath, bobba, tiramisu, redvelvet,
dll. hal ini juga bertujuan agar konsumen tidak jenuh dengan varian kue yang dijual.
3. Konsep Penjualan
Pada awalnya, najla hanya menjual kepada lingkungannya saja, namun seiring dengan
permintaan yang semakin meningkat, najla memutuskan untuk memperbesar usahanya, najla
mulai membuka store “bittersweetbynajla” di jakarta, hal ini bertujuan agar konsumen lebih
mudah melihat dan memilih sendiri varian kue secara langsung, ini yang menjadi segmentasi
pasar najla, dengan konsumen datang melihat secara langsung, ini akan menambah perhatian
dan ketertarikan untuk meningkatkan minat beli konsumen.
4. Konsep Pemasaran
5. Konsep Marketing
Dapat disimpulkan bahwa teori pemasaran beserta konsep yang dikemukakan oleh
kotler dan keller dapat memberikan dampak terhadap suatu penjualan dan dapat menarik
minat beli konsumen, karena pada saat mengeluarkan suatu produk, perusahaan harus paham
bagaimana konsep dan segmentasi pasarnya, kepada siapa kita akan memasarkannya, dan
bagaimana cara kita memperkenalkannya kepada masyarakat luas. Maka dari itu, materi dari
konsep dan segmentasi harus selalu diterapkan pada setiap perusahaan, guna menstabilkan
dan meningkatkan penjualan. Selain dari pembahasan diatas, adapun factor yang dapat
mempengaruhi minat beli yaitu dengan memasarkan produk melalui endorsement influencer,
hal ini akan kita bahas pada hasil berikut :
HASIL
Dalam melihat hubungan antar dua variabel yaitu variabel X endorse influencer dan
variabel Y minta beli, dilakukan uji t. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa t hitung
untuk variabel Endorse Influencer berdasarkan tabel, diperoleh t hitung sebesar 3,528. Pada t
tabel dengan derajat kebebasan (df) t = n-k-1 atau t = 45-1-1=43 dan taraf signifikan 0,05,
maka diperoleh t tabel 2,016. Oleh karena itu dapat diketahui bahwa t hitung lebih besar dari t
tabel (3,528>2,016), maka H1 dapat diterima. Artinya bahwa Endorse melalui Influencer
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Minat Beli Konsumen terhadap
produk BITTERSWEETBYNAJLA. Dengan hasil yang diperoleh ini, peran dari
endorsement influencer dalam melakukan promosi produk BITTERSWEETBYNAJLA
meningkatkan minat beli konsumen. Ini juga dapat dilihat karena
BITTERSWEETBYNAJLA sendiri menggunakan influencer dengan followers pada platform
mereka yang lumayan banyak, sehingga dapat meraih segmentasi calon pelanggan dengan
satu review dari sang influencer. BITTERSWEETBYNAJLA sendiri menjadi terkenal dan
booming dikarenakan banyak review yang muncul di media sosial seperti instagram.
Saat ini selebriti atau influencer dijadikan sebagai pendukung suatu produk, biasanya
influencer yang dipilih adalah influencer yang memiliki citra sesuai dengan produk apa yang
akan didukung, karena dengan begitu promosi akan sesuai dengan target pasarnya. Saat
influencer memperkenalkan produk dengan baik, itu akan memunculkan rangsangan yang
diharapkan akan mampu mempengaruhi dan mengubah sikap atau perilaku konsumen itu
sendiri, jadi saat konsumen membeli akan memberikan rasa puas tanpa adanya paksaan,
sehingga konsumen akan terus membeli produk yang dipromosikan dimasa yang akan datang,
hal inilah yang membuktikan bahwa selebriti atau influencer dapat mempengaruhi minat beli
pada konsumen. (Shimp, 2010).
Didukung oleh hasil penelitian dalam jurnal Anggraeni, et al pada tahun 2018 yang
berjudul “Pengaruh Endorsement Beauty Vlogger Terhadap Minat Beli Make Up Brand
Lokal” bahwa Endorsement Beauty Vlogger terhadap Minat Beli memiliki pengaruh yang
sangat signifikan. Hal ini, dapat disimpulkan bahwa masyarakat lebih menyukai iklan melalui
endorsement yang salah satunya di faktori oleh kredibilitas influencer dalam mempromosikan
produk tersebut, yang mana artinya kredibilitas endorse influencer/celebrity memiliki korelasi
yang cukup tinggi terhadap minat beli masyarakat terhadap suatu produk.
KESIMPULAN
PENUTUP
Penulis berharap nantinya hasil dari penelitian ini selain berguna untuk penulis
sendiri, juga dapat berguna bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan, juga dapat menjadi
rujukan untuk pihak lain dalam meneliti lebih lanjut mengenai variable ini kedepannya.
Penulis juga memohon maaf apabila terdapat banyak ke-keliruan dalam penelitian ini.
Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Schouten, A. P., Janssen, L., & Verspaget, M. (2020). Celebrity vs. Influencer endorsements in
advertising: the role of identification, credibility, and Product-Endorser fit. International
journal of advertising, 39(2), 258-281.
Pelajaran.co.id. (2017). 12 Pengertian Promosi Menurut Para Ahli Terlengkap. Diakses pada 19
November 2020. https://www.pelajaran.co.id/2017/28/pengertian-promosi-menurut-para-
ahli.html
Harly, G. S. Octavia, D. (2014). Pengaruh Endorsement Fashion Blogger Terhadap Minat Beli
Merek Lokal. Jurnal Manajemen Indonesia. Vol. 14, No. 2
Prabowo, Yanuar Widi. 2014. Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Minat Beli. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) Vol.14, no.2, hal 2-3
Schiffman, Leon G & Leslie Lazar Kanuk.2007. Perilaku Konsumen terjemahan oleh Zoelkifli
Kasip Edisi 7. Jakarta: PT Indeks.
Shimp. &. Andrew. 2014. Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam Periklanan dan Promosi edisi
8. diterjemahkan oleh Harya Bhima Sena, Fitri Santi, Annisa Puspita Dewi. Jakarta :
Salemba Empat.
Shimp, T.A (2010), Advertising, Promotion, and other aspects of Integrated Marketing
Communications, 8th ed., USA: South Western