Metode Penelitian - Proposal Tesis - Hardiyanti N.S.-031924253061
Metode Penelitian - Proposal Tesis - Hardiyanti N.S.-031924253061
Oleh:
NIM. 031924253061
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
DAFTAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
i
DAFTAR ISI
6. Metode Penelitian....................................................................................... 10
7. Sistematika Penulisan................................................................................. 16
DAFTAR BACAAN
ii
PROPOSAL TESIS
1. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi tiga jenis, yaitu kebutuhan primer,
kebutuhan pokok manusia yang meliputi sandang (pakaian), pangan (makanan dan
minuman), dan papan (tempat tinggal). Kebutuhan akan rumah sebagai tempat
tinggal atau hunian, baik di perkotaan maupun perdesaan terus meningkat seiring
tinggal dan menghuni rumah yang layak dan terjangkau dalam lingkungan yang
Hal ini yang kemudian mendorong pemerintah maupun swasta yang bergerak
mengenai hak atas tempat tinggal yang layak sebagaimana diatur dalam pasal 28E
ayat 1 yang berbunyi: “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut
1
Urip Santoso, Hukum Perumahan, Prenada Media, Jakarta, 2014, h. 2.
2
Ibid., h. 3.
1
2
serta berhak kembali”, serta dalam pasal 28H ayat 1 yang berbunyi: “ Setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan”. Secara khusus, pengaturan tentang hak atas properti dapat ditemukan
DKI Jakarta merupakan Ibu Kota Negara Indonesia dan juga merupakan
tingginya minat masyarakat dari luar daerah DKI Jakarta untuk berpindah dan
tinggal di ibu kota dan menyebabkan kebutuhan hunian di Jakarta menjadi semakin
maupun swasta untuk menyediakan hunian dengan berbagai tipe dan fasilitas
hunian dalam bentuk perumahan ataupun rumah susun, baik oleh pemerintah
3
Andika Wijaya dan Wida Peace Ananta, Hukum Bisnis Properti di Indonesia, Grasindo,
Jakarta, 2017, h. 4.
3
rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang
dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya
pemenuhan rumah yang layak huni. Selanjutnya pengertian rumah susun diatur
untuk dibangun sekumpulan rumah deret, sehingga sertifikat yang didapat oleh
pembeli unit hunian pada perumahan tersebut merupakan Sertifikat Hak Milik,
Hak Milik Satuan Rumah Susun (SHMRS) dimana pengertiannya diatur di dalam
UU Rumah Susun pada pasal 1 angka 13 yaitu, “Sertifikat hak milik sarusun yang
selanjutnya disebut SHM sarusun adalah tanda bukti kepemilikan atas sarusun di
atas tanah hak milik, hak guna bangunan atau hak pakai di atas tanah negara, serta
hak guna bangunan atau hak pakai di atas tanah hak pengelolaan.”
Rumah Susun dalam UU Rumah Susun sudah dianggap cukup jelas dalam
perumahan Cosmo Park yang terletak di atas bangunan pusat perbelanjaan Thamrin
City, Jakarta.
Land yang berlokasi di Jalan Kebon Kacang Raya Blok D6, Kebon Kacang, Tanah
Abang, Jakarta Pusat tepatnya berada di lantai 10 gedung Thamrin City. Berdiri
sejak 2007, perumahan ini terdiri dari 78 unit rumah dengan luas bangunan sekitar
seratus meter persegi untuk dua lantai. Unit pada perumahan Cosmo Park
ditawarkan dengan harga sekitar 4,5 milyar rupiah.4 Tujuan dari dibangunnya
perumahan elit ini adalah untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat yang ingin
mempunyai rumah di pusat ibu kota dengan harga yang terjangkau. Sesuai dengan
fasilitas kepada para penghuninya, antara lain hanya penghuni perumahan tersebut
yang memiliki akses khusus untuk masuk ke kawasan perumahan Cosmo Park, dan
bangunan gedung Thamrin City dengan tujuan untuk menyediakan fasilitas hunian
di pusat ibu kota dengan harga yang terjangkau rupanya menimbulkan berbagai
4
Mutiara Nabila, Cosmo Park Dioperasikan Layaknya Apartemen, Bisnis.com, Jakarta,
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190630/47/939525/cosmo-park-dioperasikan-layaknya-
apartemen , di akses pada tanggal 16 Mei 2020.
5
Ibid.
5
Mulai dari perizinan dalam pendirian perumahan tersebut, serta status kepemilikan
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian hukum ini
adalah:
4. Manfaat Penelitian
perlindungan hukum bagi pemilik unit hunian pada perumahan yang terletak
5. Tinjauan Pustaka
manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada
masyarakat agar mereka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh
hukum atau dengan kata lain perlindungan hukum adalah berbagai upaya hukum
yang harus diberikan oleh aparat penegak hukum untuk memberikan rasa aman,
baik secara pikiran maupun fisik dari gangguan dan berbagai ancaman dari pihak
manusia yang dimiliki oleh subyek hukum berdasarkan ketentuan hukum dari
kesewenangan.7
mempunyai hak milik atas rumah. Menurut Urip Santoso, pemilik unit hunian atau
dapat disebut sebagai pemilik rumah dapat berupa perseorangan warga negara
6
Satjipto Rahardjo, Penyelenggaraan Keadilan Dalam Masyarakat Yang Sedang
Berubah, Jurnal Masalah Hukum , 1993, h. 74.
7
Philipus M. Hadjon, Perlindungan Bagi Rakyat di Indonesia, Bina Ilmu, Surabaya,
1987, h. 1-2.
7
Pemerintah Kabupaten / Kota, Badan Otorita, Badan Usaha Milik Negara, Badan
membuktikan kepemilikan atas unit hunian, pemilik unit hunian memiliki sertifikat
hak milik sebagai tanda bukti hak. Pemberian sertifikat tersebut bertujuan untuk
5.2 Perumahan
8
Urip Santoso, Op. Cit., h. 311.
9
Komarudin, Menelusuri Pembangunan Perumahan dan Pemukiman, Yayasan REI –
Rakasindo, Jakarta, 1997, h. 46.
10
Urip Santoso, Op. Cit, h. 3.
8
berkaitan dengan barang tidak bergerak yaitu tanah. Dalam Black’s Law Dictionary
disebutkan pengertian dari real estate adalah land and anything permanently offixed
to the land, such as building, fences, and those things attached to the building, such
as light fixtures, plumbing and heating fixtures, or other such items which would
angka (2) UU Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari pemukiman,
baik perkotaan maupun perdesaan yang dilengkapi denan prasarana, sarana, dan
utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.
Bangunan Gedung dan Lingkungan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi
diatas dan/atau didalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia
11
Ibid., h. 25.
9
baik dari sumber primer (buku-buku tulisan ) maupun sumber sekunder yang bisa
teori tersebut, penulis mencoba menjabarkan teori tersebut secara aplikatif sesuai
dengan persoalan yang dewasa ini sedang terjadi dalam ranah hukum Indonesia,
baik yang ditemukan dalam buku teks maupun dari media massa cetak dan
Tipe penelitian hukum yang digunakan dalam penelitian hukum ini adalah
yang diteliti.
approach).
antara Undang-Undang yang satu dengan Undang-Undang yang lain. Selain itu,
12
Terry Hutchinson, Researching and Writing in Law, Lawbook Co, Sydney, 2002, h. 8,
dikutip dari Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2006, h. 32-
33.
12
yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau
ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur
dimaksud sebagai statute adalah berupa legislasi dan regulasi. Legislasi dalam arti
general legal norm by special organ), dan dalam arti luas termasuk dalam
menetapkan peraturan umum oleh badan eksekutif atau badan yang memiliki
asas-asas hukum yang relevan dengan isu yang dihadapi. Pemahaman akan
13
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Prenadamedia Group, Jakarta, 2006, h. 133.
13
peneliti dalam membangun suatu argumentasi hukum dalam memecahkan isu yang
dihadapi. Jadi dalam menghadapi isu hukum yang ada, penulis menggunakan
keobjektivitasan penulisan dan agar dapat memecahkan isu hukum yang akan
dibahas dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bahan
14
Ibid., h. 135.
15
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum Edisi Revisi, Kencana Prenamedia Group,
Jakarta, 2011, h. 140.
16
Ibid., h. 141.
14
Bahan Hukum Sekunder terdiri dari buku teks yang berisi prinsip-prinsip dasar
ilmu hukum dan pandangan klasik para sarjana yang memiliki kualifikasi17 antara lain:
hukum dalam penelitian. Teknik pengumpulan bahan hukum yang mendukung dan
kepustakaan). Studi dokumen adalah suatu alat pengumpulan bahan hukum yang
Selanjutnya bahan hukum yang telah dianalisis dirumuskan sesuai sistematika yang
17
Ibid., h. 142.
18
Ibid., h. 21.
15
disusun berdasarkan beberapa bab dengan terdiri dari beberapa sub bab yang
Bahwa semua bahan hukum yang terkumpul, baik itu bahan hukum primer
kesesuaian dengan rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu perlindungan hukum
terhadap pemilik unit hunian pada perumahan yang terletak di atas bangunan
gedung.
Bahwa terhadap bahan hukum yang saling berhubungan satu sama lain
digunakan penafsiran sistematis, yaitu bahan hukum yang terkumpul tersebut akan
bertentangan satu dengan yang lain digunakan asas preferensi berupa asas lex
superior derogat legi inferiori, lex specialis derogat legi generali, dan lex posterior
penafsiran yang akan digunakan adalah dan tidak terbatas pada interpretasi atau
19
Ibid, h. 139-141.
16
hukum maka akan dilakukan suatu konstruksi hukum berupa konstruksi hukum
7. Sistematika Penulisan
Bab I merupakan Bab Pendahuluan, pada bab ini menjelaskan secara umum
bangunan gedung.
kedua, yaitu Perlindungan hukum terhadap pemilik unit hunian perumahan yang
saran tindak lanjut yang akan menguraikan simpul dari analisis hasil penelitian
yang dilakukan
20
Philipus M. Hadjon dan Tatiek Sri Djatmiati, Argumentasi Hukum, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta, 2011, h. 147.
DAFTAR BACAAN
Buku
Hadjon, Philipus M., Perlindungan Bagi Rakyat di Indonesia, Bina Ilmu, Surabaya,
1987.
Hutagalung, Arie S., Condominium dan Permasalahannya, Badan Penerbit
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 1988.
Judohusodo, Siswono, Rumah Untuk Seluruh Rakyat, INKOPPOL - Unit
Percetakan Bharakerta, Jakarta, 1991.
Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum Edisi Revisi,Kencana Prenamedia
Group, Jakarta, 2011.
Santoso, Urip, Hukum Perumahan, Kencana Pernada Media, Jakarta, 2014.
Santoso, Urip, Buku Ajar Hukum Rumah Susun, PT Revka Putra Media, Surabaya,
2017.
Shofie, Yusuf, Perlindungan Konsumen dan Instrumen-Instrumen Hukumnya,
Citra Aditya Bakti, Jakarta, 2000.
Soelchan, Cahyani Nastiti, Karakteristik Rumah Susun Sebagai Obyek Perjanjian
Pengikatan Jual Beli, Tesis, Program Studi Magister Hukum
Universitas Airlangga, Surabaya, 2017.
Wijaya, Andika dan Wida Peace Ananta, Hukum Bisnis Properti di Indonesia,
Grasindo, Jakarta, 2017.
Artikel dan Berita
Antara, Empat Kejanggalan Rumah di Atas Thamrin City, ini Kata Pengamat,
metro.tempo.co, Jakarta, https://metro.tempo.co/read/121927/empat-
kejanggalan-rumah-di-atas-thamrin-city-ini-kata-pengamat, Jakarta, diakses
pada tanggal 16 Mei 2020.
Hartanto, Andy, ”Kepemilikan Hak Milik atas Satuan Rumah Susun”, Jurnal
Rechtens, 2013.
Santoso, Urip, “Pengaturan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun dalam Hukum
Nasional (Suatu Kajian Tentang Pemilikan, Peralihan, dan Pembebasan
Hak)”, Yuridika, 2003.
Yudhantaka, Lintang, “Keabsahan Kontrak Jual Beli Rumah Susun Dengan Sistem
Pre Project Selling”, Yuridika, 2017.