Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
tercantum pada Pasal 1 Ayat (3), hal ini dapat diartikan bahwa seluruh aspek
yang dilakukan oleh warga negara Indonesia. Hukum merupakan suatu norma yang
memuat aturan-aturan dan ketentuan yang menjamin hak dan kewajiban individu
suatu pelanggaran maka akan ada sanksinya sesuai dengan yang diatur oleh negara
Indonesia.
1
2
Anak adalah karunia Tuhan yang dilahirkan dari perkawinan antara seorang
perempuan dengan seorang laki-laki. Anak merupakan cikal bakal lahirnya suatu
generasi baru yang akan menjadi penerus cita-cita bangsa dan sumber daya manusia
bagi pembangunan nasional. Masa depan bangsa dan negara Indonesia berada
ditangan anak sehingga, semakin baik tumbuh kembang anak maka semakin baik
Menjadi suatu perhatian luas bagi setiap orang untuk meletakkan posisi anak
sebagai suatu insan yang perlu untuk diperhatikan dan mendapat segala kebutuhan
yang sesuai kebutuhan anak itu sendiri. Secara umum kedudukan anak dalam rumah
tangga sebenarnya dalam posisi yang strategis serta menjadi kebanggaan orang
tuanya, namun secara fisik mereka lebih lemah dibandingkan dengan orang dewasa,
Anak adalah amanah Tuhan yang harus dirawat, diasuh, dan didik sesuai dengan
potensi yang dimiliki. Pandangan yang lebih religious ini melihat anak bukan
sekedar keturunan biologis dari seseorang, tetapi suatu titipan dari Tuhan yang
harus dijaga keberadaan dan kelangsungan hidupnya. Dengan demikian tanggung
jawab orang tua terhadap anak bukan hanya tanggung jawan pribadi atau antara
manusia, tetapi juga tanggung jawab transcendental antara manusia dengan Tuhan.
(Supeno Hadi,2010,hal:24)
Tidak semuanya anak yang terlahir memiliki tumbuh kembang yang baik, ada
juga anak-anak yang terlahir memiliki keterbatasan, dalam hal ini disebut sebagai
mental, intelektual, atau sensorik, dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi
bahwa “Perlindungan khusus bagi anak penyandang disabilitas adalah suatu bentuk
perlindungan yang diterima oleh anak penyandang disabilitas untuk memenuhi hak-
haknya dan mendapatkan jaminan rasa aman, terhadap ancaman yang membahayakan
Setiap anak memiliki hak, hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia
yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat,
negara, pemerintah, dan pemerintah daerah. Hak-hak anak itu sendiri telah dijamin di
4
Dalam konteks sistem peradilan pidana, fungsi hukum pidana adalah untuk
memberikan perlindungan terhadap hak-hak dan kepentingan kepada individu baik
pelaku tindak pidana mapun korban tindak pidana, hak-hak dan kepentingan
masyarakat termasuk saksi serta hak-hak dan kepentingan negara yang diwakili
oleh Pemerintah.(Muladi,1995,hal:129)
Perlindungan Anak.
diberikan dalam berbagai cara, tergantung pada penderitaan atau kerugian yang
diderita oleh korban. Misalnya, untuk kerugian yang sifatnya mental (psikis) tentunya
bentuk ganti rugi dalam bentuk materi atau uang tidaklah memadai apabila tidak
disertai dengan upaya pemulihan mental korban. Sebaliknya, apabila korban hanya
menderita kerugian secara materiil, pelayanan yang sifatnya psikis terkesan terlalu
berlebihan.
5
timbulnya kejahatan salah satunya yaitu kejahatan kesusilaan. Ada banyak macam-
macam kejahatan kesusilaan yang tercantum baik di dalam KUHP maupun diluar
KUHP. Salah satu contoh dari kejahatan kesusilaan yang marak terjadi di Indonesia
yaitu kejahatan seksual terhadap anak dibawah umur. Apabila dilihat dari ruang
dengan orang lain masuk pada kategori melanggar kesusilaan dan termasuk dalam
Maraknya kejahatan seksual yang terjadi terhadap anak dibawah umur yang
tidak sedikit pelakunya itu orang dewasa atau bahkan keluarganya sendiri yang mana
secara fisik anak dibawah umur yang menjadi korban belum memiliki daya tarik
seksual seperti layaknya orang dewasa, hal tersebut tentunya dapat merusak moral
anak korban kejahatan seksual masuk pada bagian dari yang mendapatkan
perlindungan khusus oleh pemerintah, pemerintah daerah dan juga lembaga negara
lainnya. Perlindungan khusus adalah suatu bentuk perlindungan yang diterima oleh
anak dalam suatu dan kondisi tertentu terhadap jaminnya rasa aman dari ancaman
Perlindungan terhadap anak pada suatu masyarakat bangsa, merupakan tolak ukur
peradaban bangsa tersebut, karenanya wajib diusahakan sesuai dengan
kemampuan nusa dan bangsa. Perlindungan anak bermaksud untuk mengupayakan
perlakuan yang benar dan adil, untuk mencapai kesejahteraan anak.
(Nashriana,2011,hal:3)
secara sukarela, pembalasan adalah sifat suatu pidana tetapi bukan tujuan. Tujuan
Hukum Pidana terdapat dua jenis pidana, yaitu pidana pokok dan pidana tambahan.
Pidana pokok adalah jenis pidana yang terdiri dari pidana mati, pidana penjara,
pidana kurungan, pidana denda, dan pidana tutupan. Sedangkan pidana tambahan
7
adalah jenis pidana yang terdiri dari pencabutan hak-hak tertentu, perampasan barang
agama yang dianutnya dan sesuai dengan kemampuan, bakat, serta minatnya. Namun
terhadap anak, hal ini akan berdampak buruk apabila dibiarkan anak tersebut masih
berada dalam pengasuhan orang tua yang melalaikan kewajibannya. Dalam Pasal 30
apabila orang tua melalaikan kewajibannya, maka terhadap orang tua dapat dilakukan
Salah satu contoh kasus yaitu pada Putusan Pengadilan Negeri Bogor. DAF
umur 16 tahun 11 bulan yang mana DAF merupakan anak penyandang disabilitas
merupakan anak tiri dari JU (47 tahun). Dimulai dari DAF sedang mandi dengan
pintu tidak terkunci, kemudian JU masuk ke dalam kamar mandi dengan alasan untuk
mencuci tangannya. Dengan melihat DAF dalam keadaan seperti itu sehingga timbul
nafsu birahi pada diri JU, yang selanjutnya JU mulai menjalankan aksinya terhadap
sekolah, mengingat DAF merupakan penderita tuna grahita maka DAF merasa
8
ketakutan sehingga ancaman tersebut membuat DAF menuruti kemauan JU. Menurut
kesaksian DAF di muka pengadilan, JU telah beberapa kali memaksa DAF untuk
menuruti perbuatannya sewaktu DAF masih bersekolah di Sekolah Dasar (SD) sekitar
tahun 2015, yang kedua sekiranya bulan Agustus 2018 dan terakhir bulan November
Perlindungan Anak dengan hukuman pidana penjara 15 tahun dan denda sebesar
Rp1.000.000.000 (satu milyar rupiah) apabila denda tidak dibayar maka diganti
pencabutan hak asuh anak dapat dikenakan kepada JU ditinjau dari KUHP dan
Dipilih dengan alasan: Anak merupakan seseorang yang posisinya sangat rentan
hukum bagi anak korban tindak pidana pada saat ini menjadi suatu hal yang sangat
penting untuk diperhatikan baik dari segi materiil maupun inmateriil. Sebagai contoh
pada Putusan Pengadilan Negeri Bogor anak menjadi korban ayah tirinya dengan
Melihat kasus ini, maka dapat dipastikan anak yang menjadi korban kejahatan seksual
wajib mendapatkan perlindungan, maka dari itu perlindungan yang dapat diterapkan
terhadap anak korban kejahatan seksual adalah bahwa pelaku dapat dikenakan sanksi
a. Tujuan Akademis
Tujuan akademis yang hendak dicapai adalah untuk memenuhi salah satu
Universitas Surabaya.
b. Tujuan Praktis
a. Tipe Penulisan
Tipe penulisan yang digunakan dalam penyusunan tulisan ini adalah tipe
b. Pendekatan Masalah
Dalam tulisan ini, ada dua pendekatan yang digunakan, yaitu Statute
(Marzuki,2006,hal:93)
hukum. (Marzuki,2006,hal:95)
c. Bahan Hukum
Dalam penulisan skripsi ini, Penulis menggunakan dua bahan hukum, yaitu
bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer, yaitu
bahan hukum yang bersifat mengikat dalam hal ini peraturan perundang-
yang diteliti. Sedangkan bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang
d. Langkah Penelitian
Langkah pengumpulan bahan hukum dalam tulisan ini adalah melalui studi
hukum yang terkait dan selanjutnya bahan hukum tersebut disusun secara
deduktif dalam arti berawal dari pengetahuan hukum yang bersifat umum
penafsiran yang pasti terhadap arti kata yang ditentukan dalam peraturan
menjadi bagian tiap-tiap bab dan sub bab yang membahas dan menguraikan hal-hal
gambaran yang jelas, maka sistematika dalam penulisan skripsi saya dibagi menjadi 4
Bab 1, Pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab, yaitu Latar Belakang,
gambaran dipilihnya judul skripsi, Tujuan Penulisan dan Metode Penulisan yang
Tinjauan Umum tentang Ruang Lingkup Anak Sebagai Korban Kejahatan Seksual,
Bab 4, Kesimpulan dan Saran. Bab ini merupakan kesimpulan dari seluruh
bab yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya yang mana dirumuskan secara
singkat atas pokok-pokok dari pembahasan sebagaimana yang telah diuraikan, serta
13
memberikan bahan masukan atau saran yang dapat digunakan untuk menanggulangi