A DENGAN
HIDROSEFALUS
DI RUANG ICU RSUD ULIN BANJARMASIN
Disusun Oleh:
Annida Hasanah, S.Kep
11194692010059
1
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Profesi Ners
Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia Banjarmasin
iii
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A
DENGAN DIAGNOSA HIDROSEFALUS
DIRUANG ICU RSUD ULIN BANJARMASIN
I. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 10-05-1972 Usia: 49 tahun
Nomor RM : 1-47-4*-**
Tanggal Masuk RS : 13 Juni 2021 Jam 01.00 Wita
Tanggal Masuk ICU : 14 Juni 2021 Jam 13.45 Wita
Tanggal Pengkajian : 14 Juni 2021 Jam 18.00 Wita
Hari Perawatan ke : 1 (satu)
Diagnosa Medis : Hidrosefalus + Post Operasi VP Shunt
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengalami penurunan kesadaran
1
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak ada keluarga klien yang memiliki riwayat
penyakit keturunan seperti diabetes dan hipertensi serta penyakit
menular seperti TBC, Hepatitis dan HIV/AIDS.
Sebagian diperketat 2
(misalnya penurunan alis)
Sepertinya diperketat 3
seperti penutupan
kelopak mata
Meringis 4
Sepertinya ditekuk 3
dengan fleksi jari-jari
Retraksi permanen 4
Batuk dengan 2
pergerakan
Melawan ventilator 3
Total 8
Keterangan :
Tingkat Nyeri Nilai Tindakan
Nyeri Sedang 6–8 Tatalaksana nyeri non farmakologi dan kolaborasi dokter jaga
2
Nyeri Berat ≥9 Kolaborasi dokter jaga dan DPJP
4. Keadaan Umum
a. Tingkat Kesadaran
Kesadaran Kuantitatif/Glasgow Coma Scale (GCS)
Respon membuka mata/Eye :1 (Tidak berespon terhadap
rangsang apapun)
Respon Verbal :2 (Suara tidak dapat
dimengerti/mengerang)
Respon Motorik : 4 (Fleksi-menarik)
Total GCS :7
Kesadaran Kualitatif : Sopor
Ventilasi :
On ventilator mode : VI-SIMV
RR : 14x/menit
PEEP :5
F102 : 40%
MV : 4,72
ETT : no 7 , kedalaman 18 cm
BB : 60 Kg
TB : 155 cm
IBW : 24 Kg
3
Tidak ada penggunaan otot bantu napas, tidak ada tampak
retraksi dinding dada, terdapat sekret pada mulut pasien,
pengembangan ekspansi paru simetris antara kanan dan kiri,
frekuensi nafas 14 x/menit, pola nafas eupnea. Taktil fremitus
teraba, suara sonor saat diperkusi dengan suara nafas ronchi.
Klien terpasang ventilator mode VI-SIMV, ETT diameter 7 dengan
kedalaman 18 cm, SpO2 93 %, FiO2 = 40 %.
B2 (Blood)
Tidak ada sianosis sentral, tidak ada clubbing finger, terdapat
kardiomegali, ictus cordis teraba tidak kuat angkat, akral teraba
hangat, CRT < 2 detik, HR = 60x/menit teraba kuat dan teratur,
tekanan darah klien 182/91 mmHg, MAP = 121 mmHg, suara
jantung S1 dan S2 tunggal. Hasil pemeriksaan thorax :
cardiomegaly dengan interstyotiel paru.
B3 (Brain)
Tampak adanya pembesaran pada kepala klien. Kesadaran klien
sopor dengan nilai GCS E1, V2, M4, yaitu mengantuk yang dalam,
namun masih bisa dibangunkan dengan rangsang nyeri yang kuat,
tetapi tidak terbangun sempurna dan tidak dapat menjawab
pertanyaan dengan baik, suhu tubuh 36,90C, BPS 8 (nyeri
sedang). Hasil CT-Scan adanya ICH pons sisi kiri, IVH di ventrikel
IV dan sisterna ambien.
B4 (Bowel)
Tidak ada teraba masa, terdengar timpani saat di perkusi, bising
usus menurun : 6 x/menit. Klien tampak terpasang selang NGT
B5 (Bladder)
Tidak terdapat distensi kandung kemih. Urine ouput klien 100
cc/jam, intake cairan 207.5 cc/jam, IWL 25, keseimbangan cairan
+ 107.5. Klien terpasang kateter urin, warna urin kuning
kecoklatan, pekat, intake cairan melalui intravena dan oral.
4
B6 (Bone)
Pasien tampak bedrest dan gelisah serta dapat menggerakan
tangan dan kakinya dengan aktif tanpa sadar, sehingga di lakukan
restrain. Kekuatan otot klien mampu menahan gravitasi tetapi
lemah bila diberi tahanan. Skala morse 60 (risiko berat)
Skala Kekuatan Otot:
4444 4444
4444 4444
Keterangan :
0 = Lumpuh total
1 = Ada kontraksi
2 = Dapat bergerak dengan tahanan
3 = Dapat melawan gravitasi
4 = Dapat menahan tahanan ringan
5 = Dapat menahan otot
d. Skala Morse:
No Pengkajian Skala Skore
1. Riwayat jatuh: Apakah Tidak Ada 0 25
pasien pernah jatuh dalam 3 Ada 25
bulan terakhir?
2. Diagnosa sekunder: Apakah Tidak Ada 0 0
pasien memiliki lebih dari 1 Ada 15
penyakit
3. Alat Bantu Jalan: 0
- Bed rest/ dibantu perawat 0
- Kruk/ Tongkat/ Walker 15
- Berpegangan pada benda-benda 30
disekitar
4. Terapi Intravena: Apakah Tidak Ada 0
saat ini pasien terpasang Ada 20 20
infus
5. Gaya berjalan atau cara berpindah: 0
- Normal/Bed rest/ immobile (tidak dapat 0
bergerak sendiri)
- Lemah (tidak bertenaga) 10
- Gangguan atau tidak normal (pincang 20
atau diseret)
6. Status mental: 15
5
- Pasien menyadari kondisi dirinya 0
- Pasien mengalami keterbatasan daya 15
ingat
Total Nilai 60
Keterangan:
Resiko Ringan : 0 - 24
Resiko Sedang : 25 -
44
Resiko Berat : > 45
e. Skala Norton :
Item Skor Nilai
Kondisi fisik umum : 3
Baik 4
Lumayan 3
Buruk 2
Sangat Buruk 1
Kesadaran : 2
Komposmentis 4
Apatis 3
Sopor 2
koma 1
Aktivitas: 1
Dapat berpindah 4
Berjalan dengan bantuan 3
Terbatas di kursi 2
Terbatas di tempat tidur 1
Mobilitas : 2
Bergerak bebas 4
Sedikit terbatas 3
Sangat terbatas 2
Tidak bisa bergerak 1
Inkontinensia: 2
Tidak ngompol 4
Kadang-kadang 3
Sering inkontinesia urine 2
Sering inkontnensia alvi dan urin 1
Total 10
Keterangan :
<12 : risiko tinggi decubitus
12-13 : risiko sedang
>14 : risiko kecil
6
1. Istirahat dan keluarga mengatakan Setalah sakit dan klien
Tidur sebelum sakit kebutuhan berada di rumah sakit klien
istirahat dan tidur klien selalu tidur karena
terpenuhi yaitu sekitar 8 jam pengaruh penyakitnya
7. Data Spiritual
Klien beragama islam, saat jam berkunjung tampak keluarga klien
mendoakan klien
7
10. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 13.06.2021 (15.52.52)
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN METODA
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12.1 12.00 – 16.00 g/dl Colorimetric
Lekosit 11.6* 4.00 – 10.5 ribu/ul Impedance
Eritrosit 4.23 4.10 – 6.00 juta/ul Impedance
Hematokrit 36.4* 37.00 – 47.00 vol% Analyzer
Calculates
Trombosit 227 150 – 450 ribu/ul Impedance
RDW-CV 13.1 12.1 – 14.0 %
MCV, MCH, MCHC
MCV 86.1 75.0 – 96.0 Fl Analyzer
Calculates
MCH 28.6 28.0 – 32.0 Pg Analyzer
Calculates
MCHC 33.2 33.0 – 37.0 % Analyzer
Calculates
HITUNG JENIS
Basofil % 0.1 0.0 – 1.0 %
Eosinophil % 0.0* 1.0 – 3.0 %
Neutrofil % 86.7* 50.0 – 81.0 % Impedance
Limfosit % 7.2* 20.0 – 40.0 % Impedance
Monosit% 6.0 2.0 – 8.0 %
Basophil# 0.01 <1.00 ribu/ul
Eosinophil# 0.00 <3.00 ribu/ul
Neutrophil# 10.04* 2.50 – 7.00 ribu/ul Impedance
Limfosit# 0.83* 1.25 – 4.00 ribu/ul Impedance
Monosit# 0.70 0.30 – 1.00 ribu/ul
8
Hasil Pemeriksaan EKG (14 Juni 2021
Kesimpulan :
ICH pons sisi kiri
IVH di ventrikel IV dan sisterna ambien
9
11. Terapi Farmakologi
Nama Dosis dan Rute Indikasi Kontraindikasi Efek Samping Tanggung Jawab Perawat
Dagang Pemberian
6 x 50 cc Sumber kalori dan Hipersensitivitas terhadap Gangguan elektrolit, yaitu Tanggung jawab perawat
Dextrose penggantian cairan dextrose, trauma kepala, dan hiponatremia dan adalah memperhatikan
10% tergantung dari tonisitas dehidrasi berat. hipokalemia, hiperglikemia, kontraindikasi obat dan
cairan tersebut. Larutan maupun reaksi lokal di kondisi klien sebelum
dextrose juga dapat tempat pemberian suntikan.. memberikan obat kepada
diberikan sebagai tata klien, serta memperhatikan
laksana dan pencegahan efek samping yang mungkin
terjadi dari pemberian obat
terhadap hipoglikemia
kepada klien
2500/24 jam Mengganti cairan plasma Pasien yang memiliki riwayat Detak jantung cepat, demam, Tanggung jawab perawat
isotonik yang hilang. hipersensitif terhadap salah gatal-gatal atau ruam, suara adalah memperhatikan
Sodium satu komposisi dari wida NS. serak, iritasi, nyeri sendi, kontraindikasi obat dan
Cholride kaku, atau bengkak, kulit kondisi klien sebelum
kemerahan, nafas pendek memberikan obat kepada
atau sesak nafas, bengkak klien, serta memperhatikan
pada mata, muka, bibir, efek samping yang mungkin
tangan, atau kaki terjadi dari pemberian obat
kepada klien
Manitol 6 X 100 Menurunkan tekanan Kongesti paru dan perdarahan Demam, menggigil, sakit Tanggung jawab perawat
intrakranial dan intrakranial. Penggunaan kepala adalah memperhatikan
intraokular, fase oliguria mannitol harus dalam kontraindikasi obat dan
gagal ginjal akut, dan pengawasan karena dapat kondisi klien sebelum
ekskresi substansi toksik. menyebabkan hipovolemia, memberikan obat kepada
sakit kepala, dan polidipsia klien, serta memperhatikan
efek samping yang mungkin
terjadi dari pemberian obat
kepada klien
Ceftriaxone 2 x 1 g (Injeksi Infeksi intra abdomen, Hipersensitivitas, alergi Bengkak, nyeri, kemerahan, Tanggung jawab perawat
IV line) otitis media akut bakteri, penicillin, penyakit ginjal reaksi alergi, mual, muntah, adalah memperhatikan
inflamasi panggul, syok sakit perut, sakit kepala, kontraindikasi obat dan
10
septik, infeksi kulit, pusing, lidah sakit atau kondisi klien sebelum
meningitis bengkak, berkeringat, vaginal memberikan obat kepada
gatal atau mengeluarkan klien, serta memperhatikan
cairan efek samping yang mungkin
terjadi dari pemberian obat
kepada klien
Omeprazole 2 x 40 mg Pengobatan jangka Hipersensitivitas, penggunaan Demam, gejala flu, sakit Tanggung jawab perawat
(Injeksi IV line) pendek untuk tukak bersamaan rilpivirine, perut, mual, muntah, diare, adalah memperhatikan
duodenal, tukak lambung, nelfinavir, atazanavir. sakit kepala kontraindikasi obat dan
refluks esophagitis, kondisi klien sebelum
sindrom Zollinger-Ellison memberikan obat kepada
klien, serta memperhatikan
efek samping yang mungkin
terjadi dari pemberian obat
kepada klien
CitIcolin 2 x 250 g (Injeksi Penyakit Alzheimer dan Alergi terhadap citicoline, Insomnia, sakit kepala, diare, Tanggung jawab perawat
IV line) jenis demensia lainnya, luka ketegangan otot tinggi dan tekanan darah rendah atau adalah memperhatikan
di kepala, stroke, penyakit menurunnya kemampuan otot hipotensi, tekanan darah tinggi kontraindikasi obat dan
Parkinson, ADHD, serta (hipotonia) pada sistem saraf atau hipertensi, mual, kondisi klien sebelum
glaukoma. parasimpatis penglihatan terganggu, sakit di memberikan obat kepada
bagian dada klien, serta memperhatikan
efek samping yang mungkin
terjadi dari pemberian obat
kepada klien
Meropenam 3 x 1 (Injeksi IV Berbagai macam infeksi Pada pasien yang memiliki Mual, muntah, diare, Tanggung jawab perawat
line) yang sudah terbukti atau riwayat hipersensitivitas konstipasi, ruam kulit, sakit adalah memperhatikan
dugaan kuat tentang terhadap meropenem kepala dan anemia kontraindikasi obat dan
bakteri penyebab infeksi kondisi klien sebelum
tersebut, seperti memberikan obat kepada
pneumonia, appendicitis, klien, serta memperhatikan
infeksi kulit luas, efek samping yang mungkin
meningitis dan sepsis terjadi dari pemberian obat
kepada klien
11
Levofloxacin 1 x 750 mg Pneumonia atau infeksi Hipersensitivitas terhadap Efek saluran pencernaan Tanggung jawab perawat
(Injeksi IV line) paru-paru, bronkitis kronik levofloxacin atau kuinolon (misalnya mual, diare, adalah memperhatikan
eksaserbasi akut, sinusitis golongan lainnya. konstipasi), sakit kepala, kontraindikasi obat dan
aku, infeksi kulit dan insomnia, pusing, tendinitis kondisi klien sebelum
struktur kulit, infeksi (peradangan pada tendon), memberikan obat kepada
saluran kemih, prostatitis hipoglikemia (kadar gula klien, serta memperhatikan
bakterialis kronik, demam darah rendah) atau efek samping yang mungkin
tifoid. hiperglikemia (kadar gula terjadi dari pemberian obat
darah tinggi), artralgia (nyeri kepada klien
sendi), artritis (radang sendi).
Atorvastatin 1 x 40 mg Menurunkan kolesterol, Riwayat penyakit hati, penyakit Nyeri punggung atau nyeri Tanggung jawab perawat
(oral) mengurangi risiko terjadinya ginjal, gangguan tiroid, diabetes, sendi, sakit tenggorokan, adalah memperhatikan
penyakit jantung atau gangguan otot, seperti penyakit asam lambung, hidung kontraindikasi obat dan
stroke rhabdomyolysis. tersumbat, diare, kembung kondisi klien sebelum
memberikan obat kepada
klien, serta memperhatikan
efek samping yang mungkin
terjadi dari pemberian obat
kepada klien
(…………………………………….)
12
II. ANALISA DATA
1. Data Subjektif : - Obstruksi aliran cairan Penurunan Kapasitas
Data Objektif : serebrospinal: Adaptif Intrakranial
Tingkat kesadaran hidrosefalus (D.0066)
klien sopor
Klien tampak gelisah
Klien tampak lemah
TD = 182/91 mmHg,
HR = 60x/menit, RR =
14x/menit
2. Data Subjektif : - Hipersekresi jalan Bersihan Jalan Napas
Data Objektif : napas, benda asing Tidak Efektif (D.0001)
Tingkat kesadaran dalam jalan napas
klien sopor
Tampak ada secret
pada mulut klien
Klien tampak lemah
Klien tampak gelisah
Frekuensi napas
14x/menit
Auskultasi terdengar
ronchi
SPO2 93 %
3. Faktor Risiko : - Risiko Infeksi (D.0142)
Efek prosedur
invasive (post op vp
shunt)
Terpasang kateter
urine
Terpasang NGT
Peningkatan leukosit
(11.6 ribu/ul)
13
III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Penurunan kapasitas adaptif kranial berhubungan dengan obstruksi aliran
cairan serebrospinal: hidrosefalus
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan
napas, benda asing dalam jalan napas
Risiko infeksi
14
15
IV. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
1. Penurunan Kapasitas Adaptif Kapasitas Adaptif Intrakranial (L.06049) Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakrania
Intrakranial (D.0129) Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x (I.06194)
8 jam kapasitas adaptif intracranial pasien Observasi
meningkat, dengan kriteria hasil : Identifikasi penyebab peningkatan TIK
Tingkat kesadaran, dari cukup (edema serebral)
menurun (2) menjadi cukup Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
meningkat (4) (tekanan darah meningkat, bradikardia,
Gelisah, dari cukup sedang (3) kesadaran menurun
menjadi menurun (5) Monitor MAP (Mean Arterial Pressure)
Tekanan darah, dari cukup Monitor ICP (Intra Cranial Pressure)
meningkat (3) menjadi membaik (5) Monitor intake dan output cairan
Bradikardia, dari sedang (3) menjadi
membaik (5) Terapeutik
Minimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan yang tenang
Berikan posisi semi fowler
Cegah terjadinya kejang
Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian sedasi
Kolaborasi pemberian diuretik osmosis
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Bersihan Jalan Napas (L.01001) Penghisapan Jalan Napas (I.01020)
Efektif (D.0001) Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x Observasi
8 jam diharapkan bersihan jalan napas Identifikasi kebutuhan dilakukan
pasien meningkat, dengan kriteria hasil : penghisapan
Produksi sputum, dari sedang (3) Auskultasi suara napas sebelum dan
menjadi menurun (5) setelah dilakukan penghisapan
Gelisah, dari sedang (3) menjadi Monitor status oksigenasi
cukup menurun (4) Monitor dan catat warna, jumlah dan
Frekuensi napas, dari sedang (3)
16
menjadi cukup membaik (4) konsistensi sekret
Terapeutik
Gunakan teknik aseptik
Gunakan prosedural steril
Gunakan teknik penghisapan tertutup
Pilih ukuran kateter suction yang
menutupi tidak lebih dari setengah
diameter ETT
Lakukan penghisapan lebih dari 15 detik
Lakukan penghisapan ETT dengan
tekanan rendah (80-120 mmHg)
Lakukan penghisapan hanya disepanjang
ETT untuk meminimalkan invasif
Hentikan penghisapan dan berikan
oksigen jika mengalami kondisi
bradikardia dan penurunan saturasi
oksigen
3. Risiko Infeksi (D.0142) Tingkat Infeksi (L.14137) Pencegahan Infeksi (I.14539)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x Observasi
8 jam diharapkan tingkat infeksi pasien Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
menurun, dengan kriteria hasil : sistemik
Kebersihan tangan, dari sedang (3) Terapeutik
menjadi meningkat (5) Batasi jumlah pengunjung
Kebersihan badan, dari sedang (3) Berikan perawatan kulit pada area edema
menjadi meningkat (5) Cuci tangan sebelum dan sesudah
Kemerahan, dari sedang (3) menjadi kontak dengan pasien dan lingkungan
menurun (5) pasien
Kadar sel darah putih, sedang (3) Pertahankan teknik aseptik pada pasien
menjadi membaik (5) berisiko tinggi
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara mencuci tangan dengan
17
benar
Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau
luka operasi
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan cairan
18
V. IMPLEMENTASI & EVALUASI
No Implementasi dan Evaluasi Nama Pemberi Nama Pemberi
Tanggal/Jam Evaluasi (SOAP)
Diagnosa Hasil Asuhan & Paraf Asuhan & Paraf
I 14 Juni 2021 / Mengidentifikasi S:-
15.00 WITA penyebab peningkatan O:
TIK (cedera kepala:
hemoragik subdural) Tingkat kesadaran klien sopor
Memonitor tanda/gejala
Klien tampak gelisah
peningkatan TIK (TD
182/91 mmHg, HR Klien tampak lemah
60x/menit, kesadaran
sopor) TD = 167/87 mmHg, HR =
Memonitor MAP (121 60x/menit, RR = 18x/menit
mmHg)
Memonitor intake dan A : Masalah belum teratasi
output cairan (Intake P : Lanjutkan Intervensi
207.5 cc/jam, output 100
cc/jam, balance cairan +
107.5 cc/jam)
Meminimalkan stimulus
dengan menyediakan
lingkungan yang tenang
Memberikan posisi semi
fowler
Mempertahankan suhu
tubuh normal
II 14 Juni 2021 / Mengidentifikasi S:-
15.00 WITA kebutuhan dilakukan O:
penghisapan (terdapat
sekret pada jalan napas Tingkat kesadaran klien sopor
19
klien) Tampak ada secret pada mulut
Mengauskultasi suara
klien berkurang
napas sebelum dan
setelah dilakukan Klien tampak lemah
penghisapan (terdengar
ronchi) Klien tampak gelisah
Memonitor status Frekuensi napas 14x/menit
oksigenasi (RR
14x.menit, SPO2 93%) Auskultasi terdengar ronchi
Memonitor dan SPO2 100 %
menccatat warna, jumlah
dan konsistensi sekret A : Masalah teratasi sebagian
(sekret ± 50 cc bewarna P : Lanjutkan Intervensi
bening)
Menggunakan teknik
aseptik (mencuci tangan
dan menggunakan
handscoon)
Menggunakan teknik
penghisapan tertutup
Melakukan penghisapan
lebih dari 15 detik
Melakukan penghisapan
ETT dengan tekanan
rendah (80-120 mmHg)
Melakukan penghisapan
hanya disepanjang ETT
untuk meminimalkan
invasif
III 14 Juni 2021 / Memonitor tanda dan S:-
15.00 WITA gejala infeksi lokal dan O:
sistemik (tidak ada
20
kemerahan, panas Badan klien tampak bersih
bengkak, nyeri,
perubahan fungsi) Tidak terdapat tanda-tanda
Membatasi jumlah infeksi
pengunjung
Mencuci tangan sebelum Leukosit 11.6 ribu/ul
dan sesudah kontak A : Masalah tidak terjadi
dengan pasien dan
lingkungan pasien P : Lanjutkan Intervensi
Mempertahankan teknik
aseptik
Memeriksa lokasi insisi
adanya kemerahan,
bengkak, atau tanda-
tanda dehisien atau
eviserasi
Mengidentifikasi
karakteristik drainase
Memonitor proses
penyembuhan area insisi
21
VI. CATATAN PERKEMBANGAN TERINTERGRASI
Hasil Pengkajian Pasien dan Pemberian Pelayanan (Tulis Nama Pemberi
Diagnosa Keperawatan Tanggal/Jam No
dengan format SOAP/DIME, di sertai sasaran) Asuhan & Paraf
Penurunan Kapasitas 15 Juni 2021 / I S:-
Adaptif Intrakranial 10.00 WITA O:
Tingkat kesadaran klien apatis
Klien tampak gelisah
Klien tampak lemah
TD = 158/90 mmHg, HR = 62x/menit, RR = 18x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
I :
Mengidentifikasi penyebab peningkatan TIK
(hidrosefalus)
Memonitor tanda/gejala peningkatan TIK (TD 169/91
mmHg, HR 62x/menit, kesadaran apatis)
Memonitor MAP (117 mmHg)
Memonitor intake dan output cairan (Intake 12.5 cc/jam,
output 400 cc/jam, balance cairan – 387.5 cc/jam)
Meminimalkan stimulus dengan menyediakan
lingkungan yang tenang
Memberikan posisi semi fowler
Mempertahankan suhu tubuh normal
E:S:-
O:
Tingkat kesadaran klien apatis
Klien tampak gelisah
Klien tampak lemah
22
TD = 152/89 mmHg, HR = 70x/menit, RR = 18x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
Bersihan Jalan Napas 15 Juni 2021 / II S:-
Tidak Efektif 10.00 WITA O:
Tingkat kesadaran klien apatis
Tampak ada secret pada mulut klien berkurang
Klien tampak lemah
Klien tampak gelisah
Frekuensi napas 14x/menit
Auskultasi terdengar ronchi
SPO2 100 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
I : Mengidentifikasi kebutuhan dilakukan penghisapan
(terdapat sekret pada jalan napas klien)
Mengauskultasi suara napas sebelum dan setelah
dilakukan penghisapan (terdengar ronchi)
Memonitor status oksigenasi (RR 14x.menit, SPO2
93%)
Memonitor dan menccatat warna, jumlah dan
konsistensi sekret (sekret ± 50 cc bewarna bening)
Menggunakan teknik aseptik (mencuci tangan dan
menggunakan handscoon)
Menggunakan teknik penghisapan tertutup
Melakukan penghisapan lebih dari 15 detik
Melakukan penghisapan ETT dengan tekanan rendah
(80-120 mmHg)
Melakukan penghisapan hanya disepanjang ETT untuk
meminimalkan invasif
E:S:-
O:
23
Tingkat kesadaran klien apatis
Tampak ada secret pada mulut klien berkurang
Klien tampak lemah
Klien tampak gelisah
Frekuensi napas 14x/menit
Auskultasi terdengar ronchi
SPO2 100 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
Risiko Infeksi 15 Juni 2021 / III S:-
10.00 WITA O:
Badan klien tampak bersih
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
Leukosit 11.6 ribu/ul
A : Masalah tidak terjadi
P : Lanjutkan Intervensi
I:
Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
(tidak ada kemerahan, panas bengkak, nyeri,
perubahan fungsi)
Membatasi jumlah pengunjung
Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien
Mempertahankan teknik aseptik
Memeriksa lokasi insisi adanya kemerahan, bengkak,
atau tanda- tanda dehisien atau eviserasi
Mengidentifikasi karakteristik drainase
Memonitor proses penyembuhan area insisi
E:S:-
O:
Badan klien tampak bersih
Terdapat kemerahan pada luka klien
24
Leukosit 12.3 ribu/ul
A : Masalah tidak terjadi
P : Lanjutkan Intervensi
E:S:-
O:
Tingkat kesadaran klien apatis
Klien tampak tenang
25
Klien tampak lemah
TD = 140/82 mmHg, HR = 70x/menit, RR = 18x/menit
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
Bersihan Jalan Napas 16 Juni 2021 / II S:-
Tidak Efektif 10.00 WITA O:
Tingkat kesadaran klien apatis
Tampak ada secret pada mulut klien berkurang
Klien tampak lemah
Klien tampak gelisah
Frekuensi napas 19x/menit
Auskultasi terdengar ronchi
SPO2 100 %
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
I : Mengidentifikasi kebutuhan dilakukan penghisapan
(terdapat sekret pada jalan napas klien)
Mengauskultasi suara napas sebelum dan setelah
dilakukan penghisapan (terdengar ronchi)
Memonitor status oksigenasi (RR 18x/menit, SPO2
100%)
Memonitor dan menccatat warna, jumlah dan
konsistensi sekret (sekret ± 50 cc bewarna bening)
Menggunakan teknik aseptik (mencuci tangan dan
menggunakan handscoon)
Menggunakan teknik penghisapan tertutup
Melakukan penghisapan lebih dari 15 detik
Melakukan penghisapan ETT dengan tekanan rendah
(80-120 mmHg)
Melakukan penghisapan hanya disepanjang ETT untuk
meminimalkan invasif
E:S:-
26
O:
Tingkat kesadaran klien apatis
Tidak ada secret pada jalan napas klien
Klien tampak lemah
Klien tampak tenang
Frekuensi napas 20x/menit
Auskultasi terdengar ronchi
SPO2 100 %
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
Risiko Infeksi 16 Juni 2021 / III S:-
10.00 WITA O:
Badan klien tampak bersih
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
Leukosit 11.6 ribu/ul
A : Masalah tidak terjadi
P : Lanjutkan Intervensi
I:
Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
(tidak ada kemerahan, panas bengkak, nyeri,
perubahan fungsi)
Membatasi jumlah pengunjung
Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien
Mempertahankan teknik aseptik
Memeriksa lokasi insisi adanya kemerahan, bengkak,
atau tanda- tanda dehisien atau eviserasi
Memonitor proses penyembuhan area insisi
E:S:-
O:
Badan klien tampak bersih
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
27
Leukosit 11.6 ribu/ul
A : Masalah tidak terjadi
P : Lanjutkan Intervensi
28