Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI

ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT) PADA ES JERUK PERAS

Hari /Tanggal : Kamis/20 Mei 2021

Nama : Andi Fhatima Khairunnisa

NIM : PO713203191007

Kelompok : D III (A1, Kelompok 2)

LABORATORIUM BAKTERIOLOGI
ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
PRODI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2021

Nilai TTD
ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT) PADA DADAR GULUNG

I. TUJUAN
Untuk mengetahui atau menghitung pertumbuhan koloni bakteri yang
terbentuk pada sampel es jeruk peras dengan menggunakan metode ALT
(Angka Lempeng Total).

II. PRINSIP KERJA


Prinsip pengujian Angka Lempeng Total (ALT) menurut Metode Analisis
Mikrobiologi (MA PPOM 61/MIK/06) yaitu pertumbuhan koloni bakteri aerob
mesofil stelah cuplikan diinokulasikan pada media lempeng agar dengan cara
tuang dan diinkubasi pada suhu yang sesuai.
III. DASAR TEORI
Dalam pengujian mutu suatu bahan pangan diperlukan berbagai uji yang
mencakup uji fisik, uji kimia, uji mikrobiologi, dan uji organoleptik. Uji
mikrobiologi merupakan salah satu uji yang penting, karena selain dapat
menduga daya tahan simpan suatu makanan, juga dapat digunakan sebagai
indikator sanitasi makanan atau indicator keamanan makanan. Pengujian
mikrobiologi diantaranya meliputi uji kuantitatif untuk menetukan mutu dan
daya tahan suatu makanan, uji kualitatif bakteri patogen untuk menentukan
tingkat keamanannya, dan uji bakteri indikator untuk mengetahui tingkat
sanitasi makanan tersebut (Fardiaz, 1993).
Pengujian mikrobiologi pada sampel makanan akan selalu mengacu
kepada persyaratan makanan yang sudah ditetapkan. Parameter uji
mikrobiologi pada mayonnaise dan kecap yang dipersyaratkan sesuai
Standar Nasional Indonesia meliputi Angka Lempeng Total, MPN Coliform, uji
Salmonella, uji Eschericia coli, uji MPN Eschericia coli, dan uji Angka kapang.
Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui jumlah mikroba yang ada
pada suatu sampel, umumnya dikenal dengan Angka Lempeng Total (ALT).
Uji Angka Lempeng Total (ALT) dan lebih tepatnya ALT aerob mesofil atau
anaerob mesofil menggunakan media padat dengan hasil akhir berupa koloni
yang dapat diamati secara visual berupa angka dalam koloni(cfu) per ml/atau
koloni/100ml. Cara yang digunakan antara lain dengan cara tuang, cara tetes
dan cara sebar (BPOM, 2008).
Prinsip pengujian Angka Lempeng Total menurut Metode Analisis
Mikrobiologi (MA PPOM 61/MIK/06) yaitu pertumbuhan koloni bakteri aerob
mesofil setelah cuplikan diinokulasikan pada media lempeng agar dengan
cara tuang dan diinkubasi pada suhu yang sesuai. Pada pengujan Angka
Lempeng Total digunakan PDF (Pepton Dilution Fluid) sebagai pengencer
sampel dan menggunakan PCA (Plate Count Agar) sebagai media padatnya.
Digunakan juga pereaksi khusus Tri Phenyl tetrazalim Chlotide 0,5 % (TTC).
IV. ALAT DAN BAHAN
Alat :
- Cawan petri
- Tabung reaksi
- Botol coklat
- Gelas ukur
- Batang pengaduk
- Neraca Ohaus
- Autoclave
- Inkubator
- Pipet tetes
- Rak tabung
- Bunsen
- Pipet volume
Bahan :
- Sampel dadar gulung
- NaCl 0,9%
- Kapas
- Tisu
V. PROSEDUR KERJA
- Sterilisasi pada hari pertama
Pada praktikum ini sterilisasi dilakukan dengan menggunakan autoclove
yaitu dilakukan dengan cara semua alat-alat yang akan disterilkan seperti
cawan, botol yang berwarna coklat, tabung reaksi semuanya terlebih
dahulu dibungkus dengan menggunakan kertas. Setelah semua alat-alat
telah dibungkus selanjutnya alat-alat tersebut dimasukkan ke dalam
autoclove.
- Pemipetan larutan NaCl 0,9% pada tabung reaksi, pada hari pertama
1. Memipiet larutan NaCl ke dalam botol yang berwarna coklat sebanyak
90ml
2. Selanjutnya NaCl 4 buah tabung reaksi dengan volume NaCl masing-
masing sebanyak 9 ml
3. Kemudian tutup dengan kapas steril pada mulut tabung reaksi.
4. Selanjutnya dilakukan proses sterilisasi dimana terlebih dahulu tabung
yang berwarna coklat dan tabung reaksi di bungkus dengan
menggunakan kertas atau dengan menggunakan aluminium foil
5. Setelah itu, masukkan botol coklat dan tabung reaksi yang telah
dibungkus tersebut ke dalam autovlove selama 15 menit pada suhu
121oC.
6. Setelah di sterilkan, kemudian di masukkan ke dalam kulkas
- Teknik difusi (pengenceran) dan penanaman bakteri pada media PCA
dengan metode pour plate pada hari kedua
Tujuan dari pengenceran yaitu untuk memperkecil atau mengurangi
jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan

a. Sampel dipipet secara aseptik sebanyak 10 ml ke dalam botol steril yang


didalamnya telah berisi sebanyak 90 ml NaCl 0,9% steril lalu
dihomogenkan dengan cara dipipet keluar masuk sebanyak 25 kali,
sehingga diperoleh pengenceran 10−1
b. Dipipet 1 ml dari pengenceran 10−1 lalu dimasukkan ke dalam tabung
pertama yang berisi 9 ml NaCl 0,9% steril dan di homogenkan dengan
cara memipet keluar masuk sebanyak 25 kali dan tabung pertama
disebut pengenceran 10−2
c. Di pipet 1 ml tabung pertama dan dimasukkan kedalam tabung kedua
dan dihomogenkan dengan cara dipipet keluar masuk sebanyak 25 kali
dan tabung kedua disebut pengenceran 10−3
d. Pada tabung ke tiga dibuang sebanyak 1 ml dan tabung ke empat tidak
di isikan sampel sebagai control negatif
e. Dipipet sebanyak 1 ml dari pengenceran 10−1 dan di masukkan kedalam
cawan petri
f. Perlakuan yang sama dilakukan pemipetan dari 10−1 sampai
pengenceran 10−4. Kemudian hal yang perlu diperhatikan dalam proses
pengenceran yaitu pipet tetes yang digunakan harus selalu dalam
keadaan steril
- Penanaman bakteri pada media PCA (plate Count Agar) dengan
metode pour plate pada hari kedua

1. Menyiapkan 4 buah cawan petri yang telah di sterilisasikan


2. Kemudian masing-masing dari tabung reaksi mulai dari pengenceran
10-1 sampai dengan pengenceran 10 -4 larutannya diambil masing-
masing sebanyak 1 ml dengan menggunakan pipet steril dan dilakukan
secara aseptik.
3. Kemudian larutan tersebut dimasukkan kedalam cawan petri sesuai
dengan kode label yang telah diberikan mulai dengan pengenceran 10 -
1
sampai dengan pengenceran 10-4.
4. Setelah semua cawan petri berisi larutan sampel selanjutnya masing-
masing cawan petri di tuangkan media Plate Count Agar cair dengan
volume sekitar 15-20 ml yang telah disterilkan.
5. Setelah itu, masing-masing cawan petri digoyang secara perlahan-
lahan agar larutan sampel dan media Plate Count Agar tercampur
dengan rata. Selanjutnya diamkan cawan petri tersebut diatas meja
sampai agar-agarnya membeku. Setelah membeku, semua cawan
petri dibungkus dengan menggunakan kertas koran dan dibalik, lalu
diinkubasi pada suhu 370 C selama 24 jam.
6. Khusus untuk kontrol negatif, dibuat dengan memasukkan 1 ml larutan
NaCl 0,9% pada tabung reaksi yang telah disterilkan lalu masukkan
kedalam cawan petri “kontrol” kemudian dituang media Plate Count
Agar cair sebanyak 15-20 ml.

VI. HASIL PENGAMATAN

NO plate Pengenceran Jumlah koloni

1 10-1 417

2 10-2 318

3 10-3 295

4 10-4 80

5 Kontrol 1

Plate 1 :
Plate 2 :
Plate 3 :

Plate 4 :

Intrepretasi Hasil :
TBUD : Terlalu Banyak Untuk Dihitung

VII. PEMBAHASAN

Praktikum kali ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui angka


kuman yang mencemari es jeruk peras, hal ini perlu dilakukan untuk
mengetahui sampai seberapa jauh es jeruk peras tersebut tercemar oleh
mikroba, sehingga dapat diketahui kualitas mikrobiologi dari es jeruk peras
tersebut.
Mengingat es jeruk peras merupakan salah satu minuman yang dapat
dinikmati oleh berbagai kalangan karena harganya yang murah dan dapat
dijumpai di setiap warung makan ataupun pedagang kaki lima. Es jeruk peras
berasal dari buah jeruk yang kaya akan manfaat seperti sebagai vitamin C,
mencegah inflamasi, mencegah batu ginjal dan masih banyak lagi. Namun
banyak pedagang nakal yang berbuat curang dalam menjual es jeruk peras
ini dimana biasanya mereka akan menggunakan jeruk dengan kualitas
rendah agar bisa mendapatkan keuntungan lebih atau tidak menjamin
kebersihan pada saat pembuatan es jeruk peras agar lebih mengefisienkan
waktu sehingga dapat dilakukan uji ALT untuk melihat atau mengetahui
kualitas dari es jeruk peras ini.

Perhitungan uji ALT ini dilakukan dengan cara mengambil cawan petri
dari masing-masing pengenceran pada tiap sampel. Pada praktikum ini,
pengenceran dilakukan sebanyak 4 kali dan hasil perhitungan jumlah koloni
pada setiap pengenceran yaitu pengenceran 10 -1 jumlah koloni yang
didapatkan sebanyak 417, pengenceran 10 -2 jumlah koloni yang didapatkan
sebanyak 318 , pengenceran 10 -3 jumlah koloni yang didapatkan sebanyak
295, pengenceran 10-4 jumlah koloni yang didapatkan sebanyak 80.
Sehingga didapatkan hasil total nilai koloni mikroba pada sampel es jeruk
yaitu 1.223.000 atau sama dengan 1,23 x 10−6

Kemudian pada kontrol tidak didapatkan koloni bakteri, berdasarkan


(BPOM RI, 2012) menetapkan bahwa batas maksimum cemaran mikroba
pada kue basah dengan parameter uji ALT adalah sebesar 30-300 koloni
bakteri sedangkan SNI 25-250 koloni bakteri.

VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan terhadap uji ALT pada
sampel es jeruk peras. dapat disimpulkan bahwa es jeruk peras yang telah
diuji tersebut tidak memenuhi syarat secara mikrobiologi.
DAFTAR PUSTAKA

Brooks, Geo F., Butel, Janet S., dan Morse Stephen A. 2001. Mikrobiologi Kedoktera.
Jakarta: PT. Salemba

MedikaFardiaz, Srikandi. 1992.Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta: PT. Gramedia


PustakaUtama.

Fardiaz, Srikandi. 1993.Analisis Mikrobiologi Pangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada

.Waluyo, Lud. 2010.Teknik dan Metode Dasar dalam Mikobiologi.Malang:Universitas


Muhammadiyah Malang Press.

Anda mungkin juga menyukai