Anda di halaman 1dari 4

Fenomena Kemiskinan dalam Masyarakat

Dilihat dari Ketersediaan SDA dan Keadaan Penduduk

Pendahuluan

Miskin adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Salah satu
masalah yang dihadapi oleh negara-negara berkembang adalah masalah kemiskinan.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. Masalah kemiskinan adalah
salah satu masalah yang perlu diberikan perhatian lebih. Masalah kemiskinan ini sangat
kompleks, bersifat multidimensional dan berkaitan dengan berbagai aspek baik sebab
maupun akibatnya.

Pengaruh globalisasi dan semakin pesatnya kemajuan teknologi membuat persaingan


antar manusia semakin ketat. Bagi mereka yang bisa beradaptasi maka adanya teknologi
sangat membantu dan memudahkan kehidupan. Tapi bagi mereka yang tidak bisa beradaptasi
karena rendahnya tingkat pendidikan dan minimnya pengetahuan maka adanya teknologi ini
akan memberatkan mereka. Dan kemiskinan pun tidak dapat terhindarkan. Di sini peran
pemerintah dalam pemerataan pendidikan sangat diperlukan.

Dari segi sumber daya alam Indonesia bukanlah negara yang minim sumber daya
alam. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, tanah yang subur dimana-mana.
Maka seharusnya masyarakatnya pun sejahtera apabila dapat memanfaatkan sumber daya
alam tersebut dengan baik. Sumber daya manusia Indonesia pun sebenarnya tidak begitu
buruk. Banyak pelajar-pelajar yang cerdas, pekerja-pekerja yang tekun, dan para profesional
yang mumpuni yang seharusnya dapat menyelesaikan permasalahan kemiskinan ini. Tapi
pemanfaatan sumber daya yang tidak tepat guna menjadikan hasil yang didapatkan tidak
maksimal.

Kegagalan pembangunan pertanian di perdesaan misalnya telah meningkatkan


jumlah orang miskin. Masyarakat pedesaan yang dekat dengan sumber daya alam
seharusnya mendapat penghasilan yang cukup. Namun yang terjadi adalah sebaliknya.
Wilayah perdesaan telah di “kota” kan dengan industri yang jauh dari karakternya.
Orang yang tersisihkan dari pembangunan pedesaan tersebut pada akhirnya melakukan
urbanisasi ke wilayah perkotaan. Kondisi perkotaan yang jauh berbeda dari pedesaan
membuat orang-orang ini harus beradaptasi kembali. Jika fenomena ini hanya terjadi pada
satu wilayah mungkin tidak akan menjadi masalah. Namun fenomena ini terjadi di banyak
wilayah di Indonesia. Sehingga menjadikan penumpukan penduduk di perkotaan yang
akhirnya menciptakan fenomena kemiskinan baru.

Untuk itu diperlukan kerja sama dari semua pihak agar permasalahan kemiskinan ini
dapat teratasi. Sudah pasti tidak dapat selesai dengan singkat akan tetapi butuh proses yang
panjang. Asalkan ada kemauan pasti akan ada jalan. Sinergi antara pemerintah dan
masyarakat sangat diperlukan agar bisa bergerak bersama menyelesaikan permasalahan
kemiskinan.

Kajian Pustaka

kemiskinan sebagai suatu fenomena atau gejala dari suatu masyarakat


melahirkan konsep kemiskinan absolut. Kemiskinan absolut oleh Bank Dunia pada
tahun 1990 didefinisikan sebagai ketidakmampuan suatu individu memenuhi kebutuhan
dasarnya (Dillon dan Hermanto, 1993: 19)

Acuan bahwa orang miskin selalu diarahkan pada kegagalan dalam pemenuhan
sumber daya dan dana ini kemudian mengarahkan definisi kemiskinan lebih pada
dimensi ekonomi. Oleh karena itu, seperti yang dihimpun oleh Andre Bayo Ala(1981:
3-5),antara lain dari pendapat Sar A Levitan (1980), Schiller (dalam Stone, Whelen dan
Murin, 1979), Emil Salim (1980), dan Ajit Ghose dan Keith Griffin (1980), lebih
mengacu pada ketidakmampuan individu atau keluarga dalam kebutuhan hidupnya
melalui pendapatan yang diperolehnya.

Mc. Cleland dalam studinya menyimpulkan bahwa nilai-nilai budaya tradisional


turut membentuk sikap mental masyarakat di negara sedang berkembang. Nilai budaya
tradisional tersebut adalah mentalitas masyarakat yang belum siap membangun (tidak
memiliki sikap mental need for achievement) dalam segala aspek. Kemiskinan muncul
sebagai akibat nilai budaya yang dianut kaum miskin itu sendiri, yang berakar dari kondisi
lingkungan yang serba miskin dan diturunkan dari generasi ke generasi (culturalof
poverty).21 Kaum miskin telah memasyarakatkan nilai dan perilaku kemiskinan secara turun-
temurun. Akibatnya, perilaku tersebut melanggengkan kemiskinan mereka, sehingga
masyarakat yang hidup dalam kebudayaan kemiskinannya sulit untuk membebaskan diri dari
kemiskinan.
Pembahasan

Kemiskinan merupakan salah satu fenomena sosial dalam masyarakat. Kemiskinan


juga menjadi bukti ketidakmampuan kita dalam mengoptimalkan sumber daya untuk
mencapai kesejahteraan. kemiskinan mampu mendorong terjadinya berbagai masalah lain.
Salah satunya adalah tindakan kriminal. Hal ini bertentangan dengan Pancasila khususnya
sila pertama, kedua, dan kelima. Kemiskinan terjadi akibat pengelolaan sumber daya alam
yang tidak optimal. Hal ini terlebih terjadi karena sumber daya yang ada hanya diberdaya
gunakan dalam bentuk mentah, bukan semi jadi atau bahan jadi. Akibatnya nilainya tidak
optimal dan penduduk menjadi pihak yang dirugikan.

Anda mungkin juga menyukai