Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA 4473 / Pengembangan Produk Baru
PT. BOUSSEE COMPANY merupakan perusahaan sepatu raksasa yang berpusat di kota Cekoslowakia dan telah
beroperasi sejak tahun 1894. Perusahaan sepatu raksasa keluarga ini mengoperasikan empat unit bisnis
internasional yaitu Boussee Eropa, Boussee Asia Pasifik-Afrika, Boussee Amerika Latin, dan Boussee Amerika
Utara. Produk perusahaan ini hadir di lebih dari 50 negara dan memiliki fasilitas produksi di 26 negara. Sepanjang
sejarahnya, perusahaan ini telah menjual sebanyak 14 miliar pasang sepatu.
Di Indonesia pengoperasian penjualan sepatu Boussee dijalankan oleh PT. Sepatu Boussee, Tbk. Pabrik
perusahaan ini pertama kali berdiri pada tahun 1939, dan saat ini berada di dua tempat, yaitu Semarang dan
Medan. Keduanya menghasilkan 7 juta pasang alas kaki setahun yang terdiri dari 400 model sepatu, sepatu
sandal, dan sandal yang dibuat dari kulit, karet, maupun dan plastik. Sebelum tahun 1998, status Boussee di
Indonesia adalah perusahaan penanaman modal asing (PMA), sehingga dilarang menjual langsung ke pasar.
Boussee menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan sistem konsinyasi. Namun, sistem penjualan
tersebut diubah pada 1 Januari 1998, yaitu ketika PT. Sepatu Boussee menjadi perusahaan penanaman modal
dalam negeri (PMDN). Dengan demikian, distribusi produk-produk perusahaan dari pabrik dilakukan dengan
melibatkan langsung toko-toko pengecer yang akan menjual produk langsung kepada konsumen. Sejak tahun
2015, PT. Sepatu Boussee mulai menyalurkan produknya melalui penjualan online dengan membuat web
penjualan online sendiri. Inovasi ini diharapkan dapat menaikkan keuntungan perusahaan dengan semakin
banyaknya konsumen yang membeli produk melalui saluran distribusi baru tersebut.
Dalam bidang produksi, PT. Boussee juga tengah melakukan perbaikan besar-besaran agar dapat menghasilkan
produk secara lebih efisien. Persediaan bahan baku yang selama ini dilakukan dengan menggunakan sistem
economic order quantity (EOQ) sekarang diubah menjadi sistem JIT (just in time) dengan melakukan partnership
dengan berbagai pemasok terpilih. Perusahaan akan menerima bahan baku pada saat dibutuhkan dan tidak perlu
menyimpan bahan baku terlalu banyak di gudang. Sistem ini mampu menghemat pengeluaaran untuk
penyimpanan bahan baku sebesar 40%.
Perubahan sistem pengadaan bahan baku menjadi sistem JIT harus diikuti dengan sistem informasi yang
terintegrasi antara perusahaan dengan para pemasok. Dalam hal ini, PT. Boussee menggunakan internet untuk
membangun hubungan yang lebih baik dengan pemasok mereka. Agar perusahaan dapat menghemat biaya
persediaan bahan baku, pemasok harus sangat terlibat dan selaras dengan jadwal operasi perusahaan untuk
menjamin ketersediaan bahan baku. PT. Boussee menggunakan program perencanaan produksi mutakhir yang
memperkirakan jumlah bahan yang diperlukan untuk melakukan produksi. Setelah perkiraan tersebut dibuat,
sistem rantai pasokan meneruskan perkiraan tersebut kepada pemasok, yang merespons dengan perkiraan biaya
dan merencanakan produksinya sebagai hasilnya. Para pemasok memiliki akses ke informasi yang akurat dan
tepat waktu. Setelah pemasok menerima informasi ini, mereka diarahkan untuk mengirimkan bahan dalam
kuantitas dan kualitas yang dibutuhkan.
Saat ini, perusahaan tengah mengembangkan satu teknologi baru untuk lini produknya agar produk yang
dihasilkan lebih menghemat energi. Perusahaan menyadari bahwa dalam keputusan perencanaan produk
baru, keputusan yang paling krusial adalah penentuan waktu untuk menggunakan teknologi baru dalam lini
produk. Keputusan perencanaan produk meliputi kapan saat yang tepat untuk mengembangkan produk-
produk digital, kebalikan dari pengembangan produk yang menggunakan teknologi lensa lampu. Pada awal
pengembangan produk baru dimulai dari pengembangan teknologi yang ditandai dengan peerforma yang
relatif rendah, kemudian tumbuh dengan cepat, mendekati kedewasaan, dan akhirnya teknologi menjadi
usang.
Dalam dunia bisnis yang bersifat teknologi intensif, keputusan perencanaan produk yang utama adalah
penentuan waktu untuk menggunakan teknologi baru dalam lini produk. Platform produk utama yang akan
dikembangkan dari penerapan teknologi baru tersebut adalah lampu hemat energi. Lampu hemat energi yang
akan dikembangkan mampu menghemat energi sampai dengan 60% dengan tingkat terang yang optimal.
Jenis lampu baru tersebut dikembangkan dengan menggunakan teknologi Light Optimal Diode (LOD) yang
menghasilkan cahaya lebih terang daripada dengan menggunakan teknologi Light Emitting Diode (LED).
Teknologi dasar ini nantinya akan digunakan untuk produk-produk turunan lainnya seperti lampu untuk lemari
es, lampu sensor, dan produk lainnya. Dalam hal ini, teknik yang dapat digunakan untuk mengkoordinasikan
pengembangan teknologi dengan perencanaan produk adalah peta jalur teknologi. Peta ini digunakan untuk
menggambarkann ketersediaan teknologi dan penggunaannya di masa yang akan datang terhadap produk
yang diharapkan. Untuk membuat peta jalur teknologi, berbagai generasi teknologi diberi label dan disusun
sepanjang garis waktu sehingga produk yang dikembangkan memiliki nilai jual yang menjanjikan.
Sebutkan dan jelaskan dua macam perspektif dasar yang digunakan oleh PT. Bintang Mas dalam
pengembangan produk baru berdasarkan materi pada modul 2 tersebut !
Nama : Yarbeni Azhar
NIM : 030505363
1. Menurut saya dua tipe inovasi yang diterapkan PT. Boussee berdasarkan tipe-tipe inovasi yang
dijelaskan pada Modul 1 adalah :
- Inovasi produksi : Inovasi produksi itu sendiri adalah upaya yang dilakukan pelaku usaha
pembuat produk untuk memperbaiki, meningkatkan, dan mengembangkan produk yang
diproduksi selama ini. Dari cerita di atas perusahaan PT. Boussee menerapkan system just in
time (JIT) penggunaan piranti lunak untuk mengembangkan produk baru, serta sistem kontrol
kualitas membangun hubungan yang lebih baik dengan pemasok mereka. Agar perusahaan
dapat menghemat biaya persediaan bahan baku, pemasok harus sangat terlibat dan selaras
dengan jadwal operasi perusahaan untuk menjamin ketersediaan bahan baku
- Inovasi jasa : Inovasi jasa itu sendiri adalah dapat dipahami dalam dua aspek, yang pertama
berhubungan dengan proses kreatif untuk membuat sesuatu yang baru, sedangkan
pemahaman kedua berhubungan dengan hasil atau produk sesungguhnya. Bagi jasa, hasil
bukan saja dimaksudkan sebagai produk jasa baru, melainkan lebih kepada peningkatan
modifikasi jasa yang sudah ada. Dari cerita di atas PT. Boussee menggunakan layanan jasa
berbasis intenet sehingga lebih cepat, . menyalurkan produknya melalui penjualan online
dengan membuat web penjualan online sendiri. Inovasi ini diharapkan dapat menaikkan
keuntungan perusahaan dengan semakin banyaknya konsumen yang membeli produk melalui
saluran distribusi baru tersebut.
2. Menurut pendapat saya Bentuk aliansi strategis yang diterapkan PT. Boussee berdasarkan ulasan
diatas adalah :
- Hubungan Pemasok , Hubungan pemasok itu sendiri Adalah perusahaan yang telah menjalin
kerja sama dengan para pemasok selama bertahun-tahun. Hubungan kerja sama tersebut tidak
jarang hanya berbentuk kerja sama informal, kerja sama dengan pemasok mempunyai
beberapa keuntungan
a. Biaya produksi yang lebih rendah akan dicapai apabila pemasok dapat memodifikasi suatu
komponen sehingga komponen tersebut dapat dipasangkan dengan lebih mudah ke produk
perusahaan,
b. Pengurangan pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan karena adanya informasi dari
pemasok mengenai penggunaan produk-produk yang sesuai dengan keinginan konsumen
c. Peningkatan aliran material yang lebih baik akan dapat mengurangi tingkat persediaan.
d. Pengurungan biaya administrasi melalui sistem informasi yang terintegrasi
Dari cerita di atas perusahaan PT. Boussee melakukan partnership dengan berbagai pemasok
terpilih. Perusahaan akan menerima bahan baku pada saat dibutuhkan dan tidak perlu
menyimpan bahan baku terlalu banyak di gudang. Sistem ini mampu menghemat pengeluaaran
untuk penyimpanan bahan baku sebesar 40%.
3. Dua macam perspektif dasar yang digunakan oleh PT. Bintang Mas dalam pengembangan produk
baru menurut saya adalah :
1) Platform produk baru, Merupakan proyek pengembangan produk yang melibatkan usaha
yang cukup besar untuk menciptakan jenis produk baru ( tetapi masih dalam famili produk
yang sudah ada) yang masih berada pada platform produk saat ini. Ditinjau dari sudut
pandang penelitian dan pengembangan, Proyek ini beratti mengembangkan teknologi baru,
Platform yang baru dapat membantu perusahaan agar produk nya tetap bersaing.
2) Turuna platform produk yang sudah ada, Turunan platform yang sudah ada merupakan
jenis proyek yang mengembangkan platform yang sudah ada saat ini untuk menyakinkan
bahwa produk yang sudah ada selalu diperbaharui. Hal ini perlu di lakukan untuk
menyakinkan perusahaan bahwa produknya masih dapat dan mampu bersaing dengan
produk lainya.
Dari cerita di atas PT. Bintang Mas dalam mengembangan produkya yaitu lampu hemat
energi dari Jenis lampu dengan menggunakan teknologi Light Optimal Diode (LOD) yang
menghasilkan cahaya lebih terang daripada dengan menggunakan teknologi Light Emitting
Diode (LED). Dan mampu menghemat energi sampai dengan 60% dengan tingkat terang
yang optimal. Serta produk turunan dari lampu hemat energi yang dikembangkan adalah,
lampu untuk lemari es, lampu sensor, dan produk lainnya