4827d Jurnal Gabungan Hendrastuti
4827d Jurnal Gabungan Hendrastuti
Production Scheduling of Ceramic Tile to Minimize Makespan by Using Algorithm Heuristic Pour
and Algorithm Nawaz, Enscore and HAM (NEH)
ABSTRAK
Perusahaan X yang bergerak dalam bidang industri tegel keramik. Permasalahan yang dihadapi dalam
banyaknya jam lembur dalam memenuhi jumlah permintaan. Dalam penelitian ini menghitung waktu
proses keramik, merancang penjadwalan produksi awal, dan usulan, menghitung makespan untuk
penjadwalan produksi awal, dan usulan, dan menentukan metode penjadwalan produksi yang terbaik.
Proses pembuatan tegel keramik ini terdiri dari 3 stasiun kerja (SK), yaitu SK keramik size 30x30
cm², SK keramik size 40x40 cm², dan SK keramik size 60x60 cm². Terdapat 8 mesin produksi yaitu
Ball Mill, Spray Drier, Hydraulic Press, Mesin Kiln 1, Mesin Glazing 1 (Engobe), Printing Machine,
Mesin Glazing 2 (Water Glass), dan Mesin Kiln 2. Berdasarkan pengolahan data dihasilkan waktu
proses pembuatan keramik size 60x60 cm² sebesar 2.219,72 menit, keramik size 40x40 cm² sebesar
5.245,38 menit, dan keramik size 30x30 cm² sebesar 4.716,25 menit. Penjadwalan awal perusahaan
yaitu metode First Come First Served (FCFS), dan penjadwalan usulan yaitu: metode Algoritma
Heuristic Pour dan metode Algoritma Nawaz, Enscore and HAM (NEH). Makespan awal First Come
First Served (FCFS) sebesar 8.982,25 menit, dan makespan usulan metode Algoritma Heuristic Pour
sebesar 8.260,16 menit, dan metode Algoritma Nawaz, Enscore and HAM (NEH) sebesar 8.158,16
menit. Oleh karena itu metode yang paling baik untuk sequencing pekerjaan tegel keramik
perusahaan X adalah metode Algoritma Nawaz, Enscore and HAM (NEH).
Kata kunci: Tegel Keramik, Penjadwalan, First Come First Served (FCFS), Algoritma Heuristic
Pour, Algoritma Nawas, Enscore, and HAM (NEH), dan makespan.
ABSTRACT
Company X is engaged in the ceramic tile industry. The problem faced in many hours of overtime to
meet the demand. This study calculates a ceramic process, designing the initial and proposals
production scheduling, calculate the makespan for initial and proposals production scheduling, and
determine the best methods of production scheduling. The process of making ceramic tiles consists of
3 workstations (SK), namely SK tile size 30x30 cm², SK tile size 40x40 cm², and SK tile size 60x60
cm². And have 8 (eight) production machines, namely Ball Mill, Spray Drier, Hydraulic Press, Kiln 1
Machine, Glazing 1 (Engobe) Machine, Printing Machine, Glazing 2 (Water Glass) Machine, and
Kiln 2 Machine. The results are the process of making ceramic tiles size30x30 cm² is 4,716.25
minutes, size 40x40 cm² is 5,245.38 minutes, and size 60x60 cm² 2,219.72 minutes. The method of
initial production scheduling is First Come First Served (FCFS), and the methods of proposals
143
Jurnal Teknologi dan Manajemen, Vol.12, No.2, Agustus 2014
production scheduling are Algoritthm Heuristic Pour and Algorithm Nawaz, Enscore and HAM
(NEH). Initial makespan of First Come First Served (FCFS) method is 8,982.25 minutes, and
proposals makespan of Algorithm Heuristic Pour method is 8,260,16 minutes, and Algoritma Nawaz,
Enscore and HAM (NEH) method is 8,158.16 minutes. Therefore, the best method for sequencing
jobs ceramic tile company X is an Algorithm Nawaz, Enscore and HAM (NEH) method.
Keywords: Ceramic tile, Schedulling, Makespan, First Come First Served (FCFS), Algorithm
Heuristic Pour, Algorithm Nawas, Enscore, and HAM (NEH).
I. Pendahuluan
Dalam dunia industri saat ini, adalah bagaimana cara menyelesaikan
khususnya industri manufaktur, pesanan pengerjaan dari perencanaan
perencanaan dan pengendalian produksi tersebut. Metode yang digunakan dalam
memiliki peranan yang sangat penting. PT penelitian ini adalah Algoritma Heuristic
Dumak merupakan perusahaan yang Pour dan Algoritma Nawaz, Enscore and
menggunakan sistem flowshop yang HAM (NEH) di PT Dumak agar
permintaannya bersifat make to order. mendapatkan urutan produksi yang optimal
Perusahaan menyadari pentingnya serta untuk meminimasi makespan.
ketepatan waktu penyelesaian dalam Dari penjelasan di atas peneliti
mempertahankan konsumen. Saat ini memilih kedua metode tersebut karena
perusahaan menggunakan aturan First keduanya menyelesaikan masalah dari
Come First Serve (FCFS). Pada sudut pandang yang berbeda yaitu metode
penjadwalan FCFS ini order yang telah algoritma heuristic pour menjadwalkan
tiba lebih dahulu akan dilayani lebih waktu proses terkecil untuk dikerjakan
dahulu. Aturan ini tidak mempersoalkan terlebih dahulu, sedangkan algoritma NEH
singkat atau lamanya waktu proses. menjadwalkan waktu proses terbesar untuk
Apabila ada order yang tiba pada saat yang dikerjakan terlebih dahulu. Permasalahan
bersamaan maka mereka akan dikerjakan dalam penelitian ini adalah sering
melalui antrian. Aturan ini sering tidak terjadinya keterlambatan produk yang
menguntungkan bagi order yang diterima oleh pelanggan/suplier karena
membutuhkan waktu proses yang pendek tidak ada penjadwalan produksi dan tidak
karena apabila order tersebut berada di terpenuhinya target produksi yang telah di
belakang antrian akan mengakibatkan rencanakan oleh bagian PPIC. Tujuan
waktu menganggur yang lama sebelum penelitiannya merancang penjadwalan
diproses pada mesin tersebut di lantai produksi awal dari metode First Come
pabrik. Oleh karena itu dibutuhkan sistem First Served (FCFS), dan penjadwalan
penjadwalan yang baik dan optimal, usulan dengan menggunakan metode
sehingga makespan yang dihasilkan selama Algoritma Heuristic Pour dan metode
proses produksi dapat diminimalisir yang Algoritma Nawaz, Enscore and HAM
pada akhirnya dapat menyelesaikan produk (NEH), Menghitung makespan
pesanan pelanggan dengan lebih cepat dan penjadwalan produksi awal dari metode
produk dapat lebih cepat sampai pada First Come First Served (FCFS), dan
pelanggan. Setelah diketahui kendala, penjadwalan usulan dengan menggunakan
maka masalah yang timbul berikutnya metode Algoritma Heuristic Pour dan
144
Hendrastuti Hendro, Penjadwalan Produksi...
145
Jurnal Teknologi dan Manajemen, Vol.12, No.2, Agustus 2014
perusahaan seperti jumlah produk yang mengerjakan tugas lain. Teori Baker
dihasilkan. mengatakan, jika aliran kerja suatu jadwal
Unsur-unsur vital dalam penjadwalan konstan, maka antrian yang mengurangi
adalah sumber-sumber (resorces) yang rata-rata waktu alir akan mengurangi rata-
dikenal dengan daya mesin, dan tugas- rata persediaan barang setengah jadi,
tugas (tasks) yang dikenal dengan 3.Mengurangi beberapa kelambatan pada
pekerjaan-pekerjaan (jobs), untuk dapat pekerjaan yang mempunyai batas waktu
melakukan penjadwalan dengan baik, penyelesaian sehingga akan meminimasi
maka waktu proses kerja setiap mesin serta penalti cost.
jenis pekerjaan (job) yang akan
dijadwalkan perlu diketahui. Macam-Macam Penjadwalan Produksi
Dengan penjadwalan produksi yang Penjadwalan secara garis besar dapat
baik tentunya mesin-mesin yang digunakan dibedakan dalam penjadwalan untuk job
dapat dioperasikan sesuai kapasitas yang shop dan flow shop. Permasalahan yang
dimiliki dan memperkecil kemungkinan membedakan antara job shop dan flow
timbulnya waktu yang tidak produktif dari shop adalah pola aliran kerja yang tidak
mesin-mesin yang digunakan, meskipun memiliki tahapan-tahapan proses yang
belum tentu mesin tersebut dioperasikan sama. Untuk dapat melakukan
sebatas kapasitas maksimum, namun penjadwalan dengan baik maka waktu
demikian setidak-tidaknya dengan suatu proses kerja setiap mesin serta jenis
penjadwalan produksi yang baik maka pekerjaannya perlu diketahui, waktu
hasil produksi relatif akan lebih tinggi. tersebut dapat diperoleh melalui
Penjadwalan produksi berfungsi untuk pengukuran waktu kerja, jenis serta jumlah
membuat agar arus produksi dapat berjalan pekerjaan diperoleh dengan melakukan
lancar sesuai dengan waktu yang telah pengamatan dari operator pada bagian
direncanakan. Sehingga dapat dikatakan tertentu. setelah mengetahui jenis serta
bahwa penjadwalan produksi dilakukan waktu proses kerja setiap mesin yang akan
agar mesin-mesin dapat bekerja sesuai dijadwalkan maka proses penjadwalan
dengan kapasitas yang ada dan biaya yang baru dapat dilakukan. Penjadwalan
seminimal mungkin, serta kuantitas produk produksi memiliki dua tipe, yaitu sebagai
yang diinginkan sesuai waktu yang telah berikut (Arman, 2003): 1.Penjadwalan
ditentukan. Produksi Tipe Job Shop adalah proses
Adapun penjadwalan produksi yang pengurutan untuk lintasan produk yang
baik dalam suatu perusahaan akan tidak beraturan. Secara umum penjadwalan
memiliki keuntungan (Nasution, 2003): job shop dikenal dengan sekumpulan
1.Meningkatkan penggunaan sumber daya mesin-mesin dan sekumpulan pekerjaan
atau mengurangi waktu tunggunya, yang akan dijadwalkan Penjadwalan job
sehingga total waktu proses dapat shop adalah pola alir dari N job melalui M
berkurang, dan produktivitas dapat mesin dengan pola alir sembarang. Selain
meningkat, 2.Mengurangi persediaan itu penjadwalan job shop dapat berarti
barang setengah jadi atau mengurangi setiap job dapat dijadwalkan pada satu atau
sejumlah pekerjaan yang menunggu dalam beberapa mesin yang mempunyai
antrian ketika sumber daya yang ada masih
146
Hendrastuti Hendro, Penjadwalan Produksi...
pemrosesan sama atau berbeda. Dapat Penjadwalan Produksi Tipe Flow Shop
dilihat pada Gambar 1. Flow shop adalah proses penentuan
urutan pekerjaan yang memiliki lintasan
produk yang sama. Model flow shop
operasi dari suatu pekerjaan hanya dapat
Job 1 Job 2 Job 3 Job 4
bergerak satu arah yaitu dari proses awal
sampai dengan proses akhir, diantara
proses-proses tersebut tidak
Gambar 1. Pola Aliran Penjadwalan Job Shop memungkinkan untuk kembali ke proses
sebelumnya. Penjadwalan flow shop adalah
Penjadwalan job shop berbeda dengan pola alir dari N buah Job yang melalui
penjadwalan flow shop, hal ini disebabkan proses yang sama (searah). Model flow
karena (Arman, 2003): 1.Job shop shop merupakan sebuah pekerjaan yang
menangani variasi produk yang sangat dianggap sebagai kumpulan dari operasi-
banyak, dengan pola aliran yang berbeda- operasi dimana diterapkannya sebuah
beda melalui pusat-pusat kerja, 2.Peralatan struktur presenden khusus. Penjadwalan
pada job shop digunakan secara bersama- flow shop dicirikan oleh adanya aliran
sama oleh bermacam-macam order dalam kerja yang satu arah dan tertentu. Pada
prosesnya, sedangkan peralatan pada flow dasarnya ada beberapa macam pola flow
shop digunakan khusus hanya satu jenis shop yaitu:
produk, 3.Job-job yang berbeda mungkin a. Flow shop murni
ditentukan oleh prioritas yang berbeda Kondisi dimana sebuah job diharuskan
pula. Hal ini mengakibatkan order tertentu menjalani satu kali proses untuk tiap-tiap
yang dipilih harus diproses seketika pada tahapan proses, misalnya, masing-masing
saat order tersebut ditugaskan pada suatu job melalui mesin 1, kemudian mesin 2,
pusat kerja. Sedangkan pada flow shop mesin 3 dan seterusnya sampai dengan
tidak terjadi permasalahan seperti diatas mesin pada proses yang paling akhir dapat
karena keseragaman output yang dilihat Gambar 2.
diproduksi untuk persediaan. Prioritas
order flow shop dipengaruhi terutama pada Job 1 Job 2 Job 3 Job 4
pengirimannya dibandingkan tanggal Gambar 2. Pola Aliran Penjadwalan Flow Shop
pemrosesan. Murni
Pada penjadwalan job shop, sebuah
operasi dinyatakan sebagai triplet (i,j,k) b. Flow shop umum
yang berarti operasi ke j, job ke-i, Kondisi dimana sebuah job boleh
membutuhkan mesin ke-k. uksi dengan melalui seluruh mesin produksi, dimana
pola job shop. Dalam penjadwalan mulai awal sampai dengan yang terakhir.
produksi tipe job shop terdapat metode- Selain itu sebuah job boleh melalui
metode yang dapat digunakan guna beberapa mesin tertentu, yang mana mesin
menyelesaikan masalah penjadwalan tipe tersebut masih berdekatan dengan mesin-
ini ada dua macam yaitu Metode mesin lainnya dan masih satu arah
penjadwalan Active dan Metode lintasannya. Sistem produksi dengan pola
penjadwalan Non Delay. flow shop umum dapat dilihat pada
Gambar 3.
147
Jurnal Teknologi dan Manajemen, Vol.12, No.2, Agustus 2014
Job 1 Job 2 Job 3 Job 4 terbesar hingga yang terkecil, Hasil urutan
ini disebut dengan daftar pengurutan job-
job
Gambar 3. Pola Aliran Penjadwalan Flow Shop Langkah 2: Set K = 2, Ambil job yang
Umum menempati urutan pertama dan kedua pada
daftar pengurutan job-job, Buat dua
Algoritma alternatif calon urutan parsial baru, Hitung
Kata algoritma diserap dari Bahasa setiap makespan parsial dan mean time
Inggris algorithm. Kata algorithm sendiri parsial dari calon urutan parsial baru, Pilih
sebenarnya bukan dari kata asli bahasa calon urutan parsial baru yang memiliki
Inggris, melainkan berasal dari makespan yang parsial yang terkecil. Jika
kata algorism yang berarti "proses ada calon urutan parsial baru yang
menghitung dengan angka Arab". Para ahli memiliki makespan parsial terkecil yang
matematika meyakini bahwa kata algorism sama, pilihlah calon urutan parsial baru
berasal dari nama penulis buku tadi yang memiliki mean flow time parsial
berkebangsaan Arab yang terkenal yang lebih kecil. Jika sama juga pilihlah
yaitu Abu Ja'far Muhammad Ibnu Musa calon urutan parsial baru tadi secara acak,
Al-Khwarizmi (770-840M), orang barat Calon urutan parsial baru yang terpilih
melafalkan Al-Khwarizmi menjadi urutan parsial baru, Coret job-job
sebagai Algorism. yang diambil tadi dari daftar pengurutan
job-job, Periksa apakah k = n (dimana n
Algoritma Nawaz, Enscore, dan Ham adalah jumlah job yang ada ). Jika ya,
(NEH) lanjutkan ke langkah 4. Jika tidak
Algoritma adalah logika, metode, dan lanjutkan ke langkah 3
tahapan (urutan) sistematis yang digunakan Langkah 3: Set k = k + 1, Ambil job
untuk memecahkan suatu permasalahan. yang menempati urutan pertama dari daftar
Algoritma dapat juga diartikan sebagai pengurutan job-job, Hasilkan sebanyak k
urutan langkah secara sistematis dan logis. calon urutan parsial baru dengan
Dalam perkembangannya, algoritma memasukkan job yang diambil ke dalam
banyak dipakai di bidang komputer. setiap slot urutan parsial sebelumnya,
Nawaz, Enscore, and Ham dalam buku Hitung setiap makespan parsial dan mean
Ginting (2009) mengusulkan algoritma flow time parsial dari calon urutan parsial
heuristik dengan pekerjaan yang memiliki baru, Pilih calon urutan parsial baru yang
total waktu proses lebih besar dari memiliki makespan parsial yang terkecil.
pekerjaan lain seharusnya diberi bobot Jika ada calon urutan parsial baru yang
yang lebih tinggi dari pada total waktu memiliki makespan parsial terkecil yang
proses yang lebih kecil, sehingga dapat sama, pilihlah calon urutan parsial baru
meminimumkan makespan. tadi yang memiliki mean flow time parsial
Untuk penjadwalan n job terhadap yang lebih kecil. Jika sama juga pilihlah
mesin dilakukan dengan algoritma NEH calon urutan parsial baru tadi secara acak,
dengan langkah-langkah: Calon urutan parsial baru yang terpilih
Langkah 1: Jumlahkan waktu proses menjadi urutan parsial baru, Coret job-job
setiap job, Urutkan job-job menurut jumlah yang diambil tadi dari daftar pengurutan
waktu prosesnya dimulai dari yang
148
Hendrastuti Hendro, Penjadwalan Produksi...
149
Jurnal Teknologi dan Manajemen, Vol.12, No.2, Agustus 2014
Tabel 1. Jam Kerja PT Dutamegah Matra berbagi proses antara lain yaitu: proses
Keramik Glazing Line, Proses unit IV ini terdapat
Waktu Kerja berbagi proses antara lain yaitu: Mesin
Shift I Shift
Shift I Shift II
III Kiln II, dan Quality Control, Proses unit V
Senin Jum’at Senin – Senin ini terdapat berbagi proses antara lain
– Sabtu – Keterangan yaitu: Quality Control dan Proses
Kamis Sabtu
dan Pengepakan.
Sabtu Berdasarkan uraian di atas, maka
08.00- 08.00- 16.00- 00.00- Jam Kerja untuk lebih jelasnya proses pembuatan
12.00 11.25 18.00 03.00 Aktif
12.00- 11.25- 18.00- 03.00- Istirahat tegel keramik dapat dilihat pada Gambar 2.
13.00 13.00 19.00 04.00 Unit 1 Unit 2 Unit 3 Unit 4 Unit 5
13.00- 13.00- 19.00- 04.00- Jam Kerja
16.00 16.00 00.00 07.00 Aktif
Gambar 2. Proses Pembuatan Tegel Keramik
Tabel 2. Data Spesifikasi Mesin Produksi untuk Keramik 30x30 cm², Keramik 40x40 cm² dan
Keramik 60x60 cm²
No Proses Operasi Tipe Mesin Jumlah Jenis Kecepatan Mesin
Mesin/unit Mesin
Mencetak Powder - Mesin Hidraulic 1 Automatic 1.200 pcs/jam
1 menjadi Biscuit Tile Press no. 1 (30x30) 1 900 pcs/jam
-Mesin Hidraulic 1 600 pcs/jam
Press no. 2 (40x40)
-Mesin Hidraulic
Press no. 3 (60x60)
150
Hendrastuti Hendro, Penjadwalan Produksi...
Waktu penyelesaian produk untuk masing-masing stasiun kerja (SK), dapat dilihat pada
Tabel 3 berikut:
151
Jurnal Teknologi dan Manajemen, Vol.12, No.2, Agustus 2014
Waktu proses perminggu dapat diperoleh dengan cara mengkalikan waktu penyelesaian
produk dengan jumlah produksi mingguan. Hasil perhitungan berdasarkan data waktu di atas
dapat dilihat pada Tabel 4.
152
Hendrastuti Hendro, Penjadwalan Produksi...
M1 J1 J2 J3
M2 J1 J2 J3
M3 J1 J2 J3
M4 J1 J2 J3
M5 J1 J2 J3
M6 J1 J2 J3
M7 J1 J2 J3
M8 J1 J2 J3
8.982,25
M1 J3 J2 J1
M2 J3 J2 J1
M3 J3 J2 J1
M4 J3 J2 J1
M5 J3 J2 J1
M6 J3 J2 J1
M7 J3 J2 J1
M8 J3 J2 J1
8.260,16
M2 J3
J2 J1
M3 J1
J2 J3
M4
J2 J3 J1
M5 J1
J2 J3
M6 J2 J3 J1
M7 J2 J3 J1
M8 J2 J3 J1
8.158,16
Gambar 5. Gant Chart Metode Algoritma Nawaz, Enscore and HAM (NEH)
154
Hendrastuti Hendro, Penjadwalan Produksi...
155
Jurnal Teknologi dan Manajemen, Vol.12, No.2, Agustus 2014
156