Anda di halaman 1dari 80

BUKU PANDUAN SANTRI

PONDOK PESANTREN IMAM IBNU


KATSIR

Jl.Belidang /Pekanbaru – Minas Km.18 Kelurahan Muara


Fajar Kec. Rumbai Pekanbaru Riau
Email : ibnkatsir_pku@yahoo.co.id Web :
www.ibnukatsirriau.com

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah


Rasul (nya), dan ulil amri diantara kalian. Kemudian jika
kalian berlaianan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah(Al-Quran) dan Rasul
(Sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah
dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya (Q.S : An-Nisa’ : 59)

VISI

MENJADI PUSAT PENDIDIKAN DAN PENGKADERAN DA’I


SERTA ILMUWAN MUSLIM YANG BERLANDASKAN AL-

1
QUR’AN DAN AS-SUNNAH SESUAI MANHAJ SALAFUL
UMMAH

MISI

1. Mewujudkan sarana pendidikan syar’i dengan


fasilitas yang layak dan diakui.
2. Mencetak kader-kader da’i dan lulusan yang
menguasai ilmu-ilmu syar’i serta memiliki skill
mandiri sehingga mampu berdakwah.
3. Mencetak lulusan yang mampu melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
4. Mencetak lulusan yang berilmu, beramal,
berdakwah dan sabar serta tegar dalam menjalani
kehidupan.
5. Mencetak lulusan yang mampu beradaptasi
dengan perkembangan teknologi namun tidak
hanyut dalam pengaruh buruknya.

BAB 1
MUQODDIMAH

َّ ِ ََّ‫إِنََّّ ْال َح ْم َّد‬


َُّ ‫َّ َو َنعُو َّذ‬,ُ‫َّ َونَ ْست َ ْغ ِف ُرَّه‬,ُ‫َّ َو َن ْست َ ِعينُ َّه‬,ُ‫َّن َْح َمد َُّه‬,ِ‫لِل‬
.‫تَّأ َ ْع َما ِلنَا‬
َِّ ‫س ِيّئَا‬َ ‫َّ َو‬,‫ورَّأ َ ْنفُ ِسنَا‬ َِّ ‫ش ُر‬ ُ َّ‫ن‬ َّْ ‫ِبالِلََِّّ ِم‬
2
‫لَ َّهَاد ََّ‬
‫ِيَّ‬ ‫ل َّفَ َّ‬
‫ض ِل َّْ‬
‫ن َّيُ ْ‬ ‫ضلَّ َّ َل َّهُ‪َ َّ,‬و َم َّْ‬
‫لَ َّ ُم ِ‬‫الِلُ َّفَ َّ‬
‫ن َّ َي ْه ِدَِّه َّ َّ‬ ‫َم َّْ‬
‫ْك َّلَ َّهُ‪َّ,‬‬
‫لَ َّش َِري ََّ‬ ‫لَ َّإِلَ َّهَ َّإِلَّ َّ َّ‬
‫الِلُ َّ َو ْحدََّهُ َّ َّ‬ ‫لَ َّهُ‪َ َّ ,‬وأ َ ْش َه َّد ُ َّأ َ َّْ‬
‫ن َّ َّ‬
‫سولُ َّهُ‪.‬‬ ‫َوأ َ ْش َه َّد َُّأَنََّّ ُم َحمدًاَّ َ‬
‫ع ْبد َُّهَُّ َو َر ُ‬

‫يَا َّأَيُّ َها َّالذ ََّ‬


‫ِين َّآ َمنُوا َّاتقُوا َّ ََّ‬
‫الِل َّ َحقَّ َّتُقَاتِ َِّه َّ َولََّ َّتَ ُموتُنََّّ‬
‫إِلََّّ َوأ َ ْنت َُّْمَّ ُم ْس ِل ُم ََّ‬
‫ون‪.‬‬

‫ن َّنَ ْفسََّّ‬ ‫اس َّاتقُوا َّ َرب ُك َُّم َّالذِي َّ َخلََّقَ ُك َّْم َّ ِم َّْ‬ ‫يَا َّأَيُّ َها َّالن َُّ‬
‫لًَّ‬
‫ق َّ ِم ْن َها َّزَ ْو َج َها َّ َو َبثَّ َّ ِم ْن ُه َما َّ ِر َجا َّ‬ ‫احدَةَّ َّ َو َخلَ ََّ‬ ‫َو ِ‬
‫سا َءلُ ََّ‬
‫ون َّبِ َِّهَّ‬ ‫الِل َّالذِي َّت َ َ‬ ‫سا ًَّء َّ َواتقُوا َّ ََّ‬ ‫يرا َّ َونِ َ‬ ‫َك ِث ً‬
‫علَ ْي ُك َّْمَّ َر ِقيبًا‪.‬‬ ‫الِلَّ َك ََّ‬
‫انَّ َ‬ ‫َواأل َ ْر َح ََّ‬
‫امَّ ِإنََّّ ََّ‬

‫سدِيدًاَّ‬ ‫لً َّ َ‬ ‫الِل َّ َوقُوَّلُوا َّقَ ْو َّ‬ ‫ِين َّآ َمنُوا َّاتقُوا َّ ََّ‬ ‫يَا َّأَيُّ َها َّالذ ََّ‬
‫ح َّلَ ُك َّْم َّأ َ ْع َمالَ ُك َّْم َّ َويَ ْغ ِف َّْر َّلَ ُك َّْم َّذُنُو َب ُك َّْم َّ َو َم َّْ‬
‫ن َّي ُِط َِّعَّ‬ ‫ص ِل َّْ‬
‫يُ ْ‬
‫ع ِظي ًما‪.‬‬ ‫ازَّفَ ْو ًزاَّ َ‬ ‫سولَ َّهَُّفَقَ َّْدَّفَ ََّ‬ ‫الِلَّ َو َر ُ‬
‫ََّ‬

‫‪3‬‬
:ُ‫أَماَّ َب ْع َّد‬

َّ ‫ْر َّ ْال َه ْد‬


َُّ ‫ي ِ َّ َه ْد‬
َّ‫ي‬ َُّ َ ‫ث َّ ِكت‬
ََّ ‫ َّ َو َخي‬,َِّ‫اب َّالِل‬ َِّ ‫ْر َّ ْال َحدِي‬
ََّ ‫فَإِنَّ َّ َخي‬
َّ,َّ‫عة‬ َ ‫َّ َو ُكلََّّ ُم ْحدَثَةََّّبِ ْد‬,‫ورَّ ُم ْحدَثَات ُ َها‬ َِّ ‫َّ َوشَرََّّاأل ُ َُّم‬,َّ‫ُم َحمد‬
‫ضلَلَةََّّفِيَّالنار‬ َ َّ‫ل‬ َُّّ ‫َّ َو ُك‬,َّ‫ضلَلَة‬ َ ََّّ‫عة‬َ ‫َو ُكلََّّ ِب ْد‬
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah
Subhanahu wa Ta’ala Rabb pencipta alam semesta,
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan untuk Nabi
yang mulia Muhammad Shallallahu ’alahi wasallam, juga
untuk keluarganya, para sahabatnya, serta orang-orang
yang mengikuti Sunnah beliau hingga akhir zaman.
Salah satu dari usaha pondok pesantren Imam
Ibnu Katsir untuk mewujudkan akhlaq yang mulia dan
kedisiplinan yang dilandasi oleh iman, islam dan ihsan
serta takwa bagi seluruh santri yang aktif dalam
pendidikan dan tarbiyah, sangat perlu adanya buku
panduan santri yang mencakup banyak hal tentang
kedisiplinan dan tata tertib. Dengan demikian
memudahkan santri untuk menegakkan kedisiplinan
dengan petunjuk buku pandauan ini.
Buku panduan ini disusun dengan ketentuan
syariat islam (insyaa Allah). Selanjutnya kami senantiasa

4
melakukan peninjauan ulang dan evaluasi dalam
pelaksanaan dan perbaikan buku penduan ini.
Semoga buku panduan ini dapat dijadikan acauan
bersama bagi guru, orang tua /wali dan santri dalam
mencapai terwujudnya visi dan misi di atas.

PASAL 1

Pengertian Umum Buku Panduan Santri

1. Buku panduan santri mencakup tata tertib dan


kedisiplinan serta aturan-aturan tentang hak dan
kewajiban, pelanggaran dan sanksi bagi santri
Pondok Pesantren Imam Ibnu Katsir selama
mereka menjadi santri.
2. Yang disebut dengan santri adalah peserta didik
yang tercatat dalam buku Induk Pondok
Pesantren Imam Ibnu Katsir.
3. Pihak yang berwenang adalah pihak yang menurut
aturan berlaku mempunyai hak untuk
menetapkan dan memberikan sanksi terhadap
pelanggaran tata tertib yang telah di tetapkan
oleh Pesantren Imam Ibnu Katsir.

PASAL 2

Tujuan dan Fungsi Buku Panduan Santri


5
1. Tujuan buku Panduan Santri adalah usaha
memaksimalkan pencepaian suasana pendidikan
yang kondusif bagi santri selama di Pesantren
Imam Ibnu Katsir dalam mengikuti proses belajar
mengajar dan tarbiyah dengan baik.
2. Fungsi Buku Panduan Santri adalah :
a. Menjadi acuan atau petunjuk tentang tata
tertib, hak, kewajiban, pelanggaran, dan
sanksi yang berlaku bagi santri Pesantren
Imam Ibnu Katsir.
b. Membantu menegakkan peraturan dan
ketertiban dilingkungan Pesantren Imam Ibnu
Katsir
c. Menjadi acuan dalam memberikan penilaian
sikap dan akhlak untuk menentukan kenaikan
kelas dan kelulusan santri.

BAB 2

HAK DAN KEWAJIBAN SANTRI

PASAL 3

Hak Santri

6
1. Hak adalah kewenangan yang dimiliki santri dalam
mecapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Hak-hak yang dapat diperoleh santri selama
mereka berada di Pondok Pesantren Imam Ibnu
Katsir adalah :
a. Memperoleh pendidikan, pengajaran,
bimbingan dan pengarahan dari guru sesuai
dengan bakat, minat potesnsi dan
kemasmpuan dalam rangka pengembangan
ilmu pengetahuan.
b. Memperoleh pelayanan diruang akademik,
administrasi, kesantrian, kesehatan dan hal-
hal pokok yang mencakup keseharaiannya
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
c. Memanfaatkan fasilitas Pesantren dalam
rangka kegiatan pembelajaran atau yang
mendukung kegiatan pembelajaran sesuai
ketentuan yang berlaku.
d. Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan
oleh pesantren sesuai dengan tingkatan dan
ketentuan yang berlaku.
e. Melaporkan kepada dewan guru yang
berwenang (departemen kesantrian) apabila
merasa tidak aman dan nyaman selama

7
keberadaannya di dalam lingkungan
pesantren.
f. Memperoleh penghargaan dari Pesantren
Imam Ibnu Katsir atas prestasi yang dicapai
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
g. Mendapat izin ke luar pesantren untuk suatu
keperluan pribadi atau keperluan Pesantren
dengan seizin pihak yang berwenang
(departemen kesantrian).
h. Mendapatkan pembelaan apabila terjadi
penanganan dan penindakan pelanggaran
santri diluar prosedur yang berlaku.

Pasal 4

Kewajiban Santri

1. Kewajiban adalah sesuatu yang harus


dilaksanakan oleh santri demi tercapainya tujuan
sesuai dengan tata tertib yang berlaku.
2. Kewajiban dibagi menjadi dua : Kewajiban umum
dan Kewajiban Khusus.
a. Kewajiban Umum. Santri Pondok Pesantren
Imam Ibnu Katsir berkewajiban :
1. Menjunjung tinggi ajaran islam dan
berakhlak mulia.

8
2. Menjaga dan memelihara nama baik
Pesantren Imam Ibnu Katsir.
3. Mematuhi peraturan dan tata tertib yang
telah dibuat oleh pesantren dengan
segala konsekuensinya.
4. Mematuhi jadwal kegiatan yang telah
ditentukan oleh Pesantren.
5. Menjaga barang-barang pesantren, jika
rusak atau hilang akibat kelalaian,
perbaikan dan penggantiannya menjadi
tanggung jawab santri yang
bersangkutan.
6. Menghormati dan bersikap sopan
terhadap semua civitas pesantren
meliputi Mudir pesantren, Waka.Bid.
Kesantrian , Kepala Madrasah, Dewan
guru, Wali Asrama (musyrif), Staff
Pesantren, Staff Madrasah, Buruh
Pesantren, dan Tamu-tamu Pesantren
lainnya.
7. Menjaga Kebersamaan Pesantren
menuju keindahan, ketertiban,
keamanan dan kebersihan pesantren.
8. Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar
dan membiasakan saling menasehati.

9
9. Melaporkan kejadian-kejadian penting
dan pelanggaran yang dilakukan santri
lainnya kepada wali asrama (musyrif)
atau pihak yang berwenang dengan jujur,
benar dan bertanggungjawab.
10. Melaksanakan tugas yang diamanahkan
pesantren penuh dengan tanggung
jawab dan amanah.

b. Kewajiban Khusus. Kewajiban khusus dibagi


menjadi dua:
1. Kewajiban selama proses Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM):
 Mentaati peraturan sesuai yang
telah ditetapkan Pesantren
Imam Ibnu Katsir.
 Menghormati dan bersikap baik
kepada guru dan wali asrama
(musyrif).
 Bertanya dengan bahasa yang
baik ketika tidak paham
pelajaran.
 Menjaga ketertiban, keamanan
dan kenyamanan lingkungan
kelas.

10
 Masuk kelas sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
 Meminta izin kepada guru piket
(pagi/siang), wali asrama
(musyrif) piket ketika terlambat
untuk masuk KBM
madrasah/KBM pesantren.
 Menggunakan waktu istirahat
dengan sebaik-baiknya, dan
tidak diperkenankan masuk ke
asrama selama KBM madrasah/
KBM pesantren kecuali sifatnya
darurat dan diizinkan oleh
Waka. Bid. Kesantrian
pesantren.
 Meminta izin kepada guru mata
pelajaran/wali asrama (musyrif)
ketika ingin keluar kelas baik
KBM madrasah/KBM pesantren.
2. Kewajiban di luar proses KBM
pesantren/madrasah (di lingkungan
pesantren)
 Mentaati peraturan pesantren
yang ditetapkan oleh Waka. Bid.
Kesantrian Atau Kesiswaan

11
yang disetujui oleh Mudir
Pesantren.
 Menjaga INTERASIH (indah
tertib aman dan bersih) dan
kenyamanan pesantren
 Melaporakan setiap barang yang
dibawa santri ke asrama kepada
wali asrama/musyrif (seperti
barang yang masuk asrama
berkategori dilarang oleh
pesantren).
 Mengarahkan tamu yang
berkunjung kepada Waka. Bid.
Kesantrian /Kepala Madrasah.
 Memakai pakaian yang sesuai
dengan tuntunan Al-Qur’an dan
Sunnah.

12
BAB 3

PERATURAN DAN TATA TERTIB

Peraturan dan tata tertib santri meliputi banyak hal yang


berkaitan dengan keseharian santri di dalam lingkungan
madrasah/pesantren dan diatur dalam beberapa pasal
berikut ini.

PASAL 5

Kegiatan Harian Pesantren

MTs Imam Ibnu Katsir memiliki 6 hari aktif KBM yang


dimulai dari hari senin sampai dengan hari sabtu. Waktu
tersebut dimulai pukul 07.30 s/d 14.30 wib (kecuali hari
Jumat selesai KBM pukul 14.50 wib) dan KBM madarasah
yang dilakasanakan di waktu kepesantrenan adalah
halaqah Tahfizh Al-Quran (Senin-Jumat, halaqah tahfizh
malam waktu/durasinya setelah maghrib-‘isya, halaqah
tahfizh pagi setelah shubuh waktu/durasinya setelah
shalat shubuh sampai pukul 06.15 wib) , sedangkan hari
ahad menjadi hari libur bagi santri dan segenap civitas
pesantren serta diisi dengan kegiatan Ekstrakurikuler dan
OSIS dan lain sebagainya. Rincian kegiatan Pesanten Imam
Ibnu Katsir adalah sebagai berikut :

13
04.00 – -Menyalakan lampu
06.15 -Bangun pagi
-Shalat subuh berjamaah di masjid
-Halaqah Tahfizh Al-Quran(KBM Madrasah)
06.15 – -Sarapan
07.30 -Persiapan KBM Madrasah
-Menghafal Mufrodat (Bahasa arab senin –
kamis, Bahasa Inggris Jum’at dan sabtu)
07.30 – -Kegiatan Intrakurikuler (8 jam pelajaran, 6
14.30 hari sepekan)
-Shalat zuhur berjamaah di masjid
-Kajian ilmiyyah Ilmu Syar’i
-Makan siang
14.30 – -Istirahat di asrama (qoilullah/ tidur siang)
15.15
15.15 – -Persiapan shalat ashar
20.00 -Muraja’ah tahfizh di masjid
-Shalat ashar berjamaah di masjid
-Menghafal mufrodat bahasa arab
-Kegiatan Ektrakurikuler
-Persiapan shalat maghrib
-Shalat Maghrib Berjamaah
-Halaqoh Tahfizh Al-Quran
-Shalat Isya Berjamaah
-Kajian ilmiyyah ilmu syar’i
-Muhadharah santri
14
-Makan Malam
20.00 – - Belajar mandiri di kelas/di masjid
21.30
21.30 – - Persiapan tidur malam
04.00 - Pengabsenan sebelum tidur
-Matikan lampu

PASAL 6

TATA TERTIB KBM ( KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR) MTS


IMAM IBNU KATSIR

Tata tertib kegiatan belajar mengajar meliputi :

a. Tata tertib Masuk Kelas


1. Santri diwajibkan masuk kelas ketika bel
tanda masuk dibunyikan setiap jam pelajaran
2. Santri tidak diperkenankan berada atau
masuk kedalam asrama selama KBM
berlangsung
3. Santri hadir dikelas 5 menit sebelum tanda
bel masuk berbunyui (jam pertama) dan siap
mengikuti KBM pada pukul 07.30 wib dikelas
masing-masing atau di halaman madrasah
ketika ada apel pagi pada setiap hari senin.

15
4. Santri yang masuk 5 menit setelah bel tanda
masuk berbunyi maka terhitung terlambat
dan akan mendapatkan sanksi serta harus
meminta surat izin masuk kepada guru piket
yang di setujui Waka. Bid. Kesantrian.
5. Santri yang berhalangan mengikuti KBM
madrasah karena sakit dan lainnya maka
harus mendapatkan surat keterangan izin
tidak masuk kelas yang disetujui oleh Waka.
Bid. Kesantrian.
6. Santri yang tidak mendapatkan surat
keterangan izin karena sakitnya dan lain-lain
maka diperbolehkan mewakilkan kepada
Ketua kamar atau temannya jika tidak
mampu.
7. Santri yang sakit tidak diperkenankan berada
di asrama selama kegiatan KBM madrasah
dan harus berada di ruang kesehatan
(ruangan isolasi/ UKS).
8. Santri yang berhalangan mengikuti KBM
madrasah karena izin bepergian/izin
kepulangan dan lain-lain maka harus
konfirmasi terlebih dahulu dan mendapatkan
surat izin yang disetujui oleh Waka. Bid.
Kesantrian.
b. Tata tertib Seragam, Rambut dan Kuku
16
1. Selama KBM berlangsung santri diwajibkan
menggunakan seragam madrasah yang telah
ditentukan.
2. Seragam yang berlaku dalam KBM madrasah adalah :
a. Baju warna putih dan celana biru tua
untuk Mts dan baju warna putih serta
celana abu-abu untuk aliyah terdapat
logo pesantren dan badge nama santri.
b. Baju melayu (berwarna hijau untuk mts
dan merah maron untuk aliyah) yang
telah ditentukan pesantren.
c. Baju jubah / gamis variatif pada hari
jum’at sesuai yang dimiliki santri.
d. Baju pramuka yang telah ditentukan
pesantren sesuai standar Kementerian
Agama.
e. Pakaian seragam santri semua tidak
boleh melebihi mata kaki, bukan celana
dengan banyak kantong atau celana
gunung dan olah raga yang ketat.
f. Mengenakan kopiah atau peci.
3. Pemakaian seragam sesuai dengan hari yang telah
ditentukan oleh pihak madrasah.
4. Apabila santri tidak menggunakan seragam madrasah
maka pengajar di kelas berhak untuk mengeluarkan
santri tersebut dari kelas, dan secara otomatis
17
mendapatkan 2 point pelanggaran (di daftar absensi
terkategori alpha) kecuali ada surat izin resmi yang
disetujui oleh Waka. Bid. Kesantrian.
5. Santri wajib menjaga kebersihan diri dan kerapian diri
dengan :
 Rambut bersih dan rapi, dengan batasan
tidak melebihi alis, telinga dan kerah
baju. Tidak disemir atau diwarnai dan
bukan model potongan rambut yang
menyelisihi syariat
 Kuku bersih dan rapi, tidak panjang
(tanpa alasan apapun) dan tidak diwarnai
dengan bahan apapun.

c. Tata tertib Dalam Kelas


1. Santri wajib menjaga inventaris
madrasah/pesantren yang terdapat dalam
kelas
2. Santri wajib menjaga kebersihan, kerapihan
dan kenyaman kelas, serta melaksanakan
tugas piket sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
3. Santri menempati tempat duduknya masing-
masing (program moving class dapat diatur
oleh Waka. Madrasah Bidang Kurikulum dan
Waka. Bid. Kesantrian, jika diperlukan)
18
4. Santri wajib memiliki buku pelajaran dan
membawanya pada jadwal yang telah
ditentukan
5. Santri wajib menjaga ketertiban diwilayah
pesantren.
6. Selama KBM santri tidak diperkenankan
untuk belajar di luar kelas baik kelas
permanen maupun kelas alam, kecuali
dipandu oleh guru yang bersangkutan
dengan pertimbangan yang maslahat (
penelitian, Karya ilmiah, prakarya, motivasi
spirit belajar dan yang semisalnya)
dikonfirmasikan kepada Waka.Madrasah
Bidang Kurikulum.
7. Santri tidak diperkenankan meninggalkan
kelas jika guru tidak di tempat.
8. Santri yang terlambat masuk kelas setelah
istirahat atau karena keperluan lain tidak
dizinkan masuk kelas kecuali setelah
mendapatkan izin dari guru piket yang
disetujui oleh Kepala Madrasah/ Waka. Bid.
Kesantrian.

d. Persyaratan Mengikuti Ujian Semester:


1. Santri berhak mengikuti ujian semester
apabila telah melaksanakan tertib
19
administrasi dan bebas keterkaitan dengan
seluruh bidang yang terkait di dalam
madrasah dan Pesantern Imam Ibnu Katsir.
2. Santri yang berhak mengikuti ujian semester
wajib memakai tanda peserta ujian dan
seragam madrasah lengkap dengan
atributnya.

PASAL 7

Tata Tertib Keasramaan

1. Setiap santri harus menempati asrama dan


tempat tidur sesuai dengan yang telah
ditentukan oleh Waka. Kesantrian Atau
Kesiswaan.
2. Santri tidak diperkenankan pindah asrama
(perpindahan asrama harus melaui surat
keputusan dari Waka. Kesantrian Atau
Kesiswaan).
3. Santri tidak diperkenankan tidur di tempat
tidur santri lain.
4. Santri harus meninggalkan asrama 10 menit
sebelum tepat waktu memasuki : KBM
madrasah/pesantren, masjid, atau kegiatan
lainnya yang telah diprogramkan.

20
5. Santri diharapkan dapat menggunakan waktu
siang untuk istrihat / tidur siang.
6. Santri tidak diperkenankan membawa nasi
dan memakannya di dalam asrama.
7. Santri tidak diperkenankan membuat
kelompok-kelompok khusus (ashabiyyah).
8. Santri dilarang membawa dan menyimpan
barang-barang yang dilarang Pesantren,
seperti majalah islami, koran atau media
cetak, senjata tajam, hp, mp3, dan alat
elektronik lainnya ke dalam asrama (aturan
lengkap ada didalam kredit point
pelanggaran).
9. Santri diizinkan menyimpan pakaian di almari
asrama : 15 stel (7 stel pakaian harian, 3 stel
pakaian shalat, 3 stel + 1stel jubah pakaian
seragam KBM madrasah, 1 stel pakaian
olahraga). Jika masih ada barang yang
berlebih tapi sangat diperlukan untuk
mendukung kegiatan maka diizinkan setiap
santri untuk menggunakan box pakaian.
10. Setiap asrama wajib menerapkan rancangan
tata ruang asrama yang sesuai standar
keasramaan pesantren, yaitu: struktur
asrama, jadwal piket, stiker motivasi islami,
pelabelan ruang asrama, peralatan
21
kebersihan, hanger, jemuran handuk, rak
sepatu,keset, bak sampah dan peralatan
lainnya.
11. Santri dilarang menyimpan uang tunai lebih
dari Rp 10.000 ( bila ada kehilangan menjadi
tanggung jawab yang bersangkutan)
12. Setiap santri bertanggung jawab terhadap
kebersihan asrama dan sekitarnya. (sesuai
jadwal piket yang dibuat oleh wali asrama)
13. Santri harus membuang sampah pada
tempatnya.
14. Santri diharapkan hemat dalam penggunaan
air dan listrik. Sebelum meninggalkan asrama
santri wajib menutup kran air dan mematikan
kipas angin serta mengunci almari dan pintu
asrama.
15. Santri tidak diperkenankan meletakkan
barang-barangnya di sembarang tempat,
seperti; teras, jendela,pagar, tangga dll.
16. Santri tidak diperkenankan membawa dan
memelihara hewan dalam bentuk apapun di
lingkungan pesantren.
17. Santri harus meletakkan handuk dan alas kaki
masing-masing pada rak yang telah
disediakan asrama masing-masing.

22
18. Santri tidak diperkenankan membawa tamu
(selain anggota asrama) ke dalam asrama
kecuali setelah mendapatkan izin dari Kepala
Departemen Kesantrian dengan
pertimbangan evakuasi santri sakit/visit
darurat untuk motivasi santri sakit/darurat
yang semisalnya.
19. Setiap santri wajib memelihara dan merawat
inventaris pesantren yang ada di asrama.
20. Santri dilarang memasang instalasi listrik
dalam bentuk apapun.
21. Santri dilarang memiliki korek api atau barang
sejenisnya yang dapat menyebabkan
kebakaran.
22. Santri dilarang masak-memasak dalam
bentuk apapun di dalam asrama.
23. Santri wajib melaporkan kegaduhan,
gangguan dan kerusakan dan yang semisalnya
kepada wali asrama dan kemudian
melaporkannya ke koordinator keamanan
untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kadar
permasalahannya berdasarkan dengan
ketentuan peraturan pesantren yang berlaku.
24. Santri/ketua asrama melaporkan santri yang
sakit ke wali asrama (musyrif piket) di kantor
Waka. Bid. Kesantrian kemudian wali
23
asrama/musyrif piket melaporkannya ke
koordinator kesehatan untuk diperiksa dan
diberikan pertolongan pertama perawatan
santri sakit dalam masa observasi waktu 2x24
jam. Jika dalam masa observasi 2x24 jam
kondisi santri belum ada perkembangan
secara signifikan maka Koordinator
Kesehatan melaporkan ke Kepala
Departemen Kesantrian untuk
dikonfirmasikan ke orang tua/wali santri
supaya santri segera dijemput dan
ditindaklanjuti, dirujuk ke poly kesehatan( cek
laboratorium, poly spesialis untuk rawat
jalan, RSU/IGD untuk rawat inap) secara
intensif.
25. Santri tidur malam dan bangun kembali 15
menit sebelum adzan subuh
dikumandangkan.

PASAL 8

Tata Tertib Koordinator Kesantrian dan Jam’iyyah


Tholabah (OSIS)

Tata tertib Koordinator Kesantrian dan Jam’iyyah Tholabah


mencakup peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh
masing-masing koordinator dan seksi yang terdapat di
24
dalam struktur Waka. Bid. Kesantrian yang disetujui oleh
Mudir Pesantren dengan teknis pelaksanaanya bahwa para
koordinator Kesantrian dibantu oleh seksi-seksi Jam’iyyah
Thalabah , yaitu sebagai berikut:

Ayat 1

Tata Tertib Lingkup Koordinator dan Seksi Ibadah,


Pendidikan dan Dakwah

a. Peraturan-peraturan berkaitan dengan shalat


berjama’ah.
1. Santri wajib shalat berjamaah di mesjid
Pesantren.
2. Santri wajib bangun 15 menit sebelum adzan
Ashar dan Shubuh dikumandangkan.
3. Santri wajib hadir di mesjid sebelum adzan
Maghrib selesai dikumandangkan
4. Santri wajib menetap di masjid setelah shalat
Maghrib sampai ‘Isya dan setelah shalat
shubuh sampai pukul 06.15 wib (kecuali ada
pertukaran jadwal/ada instruksi khusus dari
Mudir Pesantren waka bidang Kesantrian).
5. Santri wajib mememakai peci ketika
melaksankan sholat.
6. Santri tidak diperkenankan memakai kaos,
pakaian olah raga, pakaian bertulis atau
25
bergambar yang mengganggu kenyamanan
sholat berjama’ah, juga pakaian yang tidak
sesuai dengan syariat.
7. Santri tidak diperkenankan bergurau, berbuat
gaduh dan membicarakan hal-hal yang tidak
bermanfaat di dalam mesjid atau di tempat
wudhu dan kamar mandi mesjid.
b. Peraturan-peraturan berkaitan dengan ceramah /
muhadharah pekanan.
1. Santri wajib mengikuti muhadharah pekanan
setiap malam jum’at usai sholat ‘isya sampai
dengan selesai.
2. Santri wajib hadir tepat waktu, dan bagi
santri yang terlambat wajib melapor kepada
koordinator pendidikan dan dakwah.
3. Santri wajib memakai pakaian yang rapi dan
syar’i.
4. Bagi santri yang ditunjuk sebagai muhadhir /
penceramah diharuskan menulis materi yang
akan disampaikan di buku tulis dan
dikumpulkan di koordinator pendidikan dan
dakwah pada hari Jum’at sore paling lambat
pukul 17.00 wib dan mengambilnya setelah
sholat isya

26
5. Tidak diperkenankan bagi penceramah untuk
membawa buku ketika menyampaikan materi
ceramah kecuali santri baru
6. Bagi seluruh santri kelas 8, 9 MTs, dan 1o
Aliyah diwajibkan menyampaikan materi
ceramah dengan bahasa arab atau bahasa
inggris
c. Peraturan yang berkaitan dengan pergaulan
(mu’amalah)
1. Santri wajib berakhlaq mulia dimanapun
berada
2. Santri wajib menyebarkan salam kepada
saudara muslim yang ia jumpai yang dikenal
atau yang tidak dikenal
3. Santri dilarang berkata kotor, bersiul,
bernyanyi, bertepuk tangan, berbuat gaduh,
dan mengangkat suara yang tidak sewajarnya
4. Santri dilarang mendengarkan musik,
berjoged dan membaca bacaan yang tidak
syar’i
5. Batas minimal pakaian bawah adalah
setengah betis dan maksimalnya adalah
diatas mata kaki
6. Santri tidak diperkenankan memakai pakaian
yang tidak menutup aurat atau yang dapat
menyingkap aurat
27
7. Santri dilarang tidur dengan kondisi memakai
celana pendek, sarung tanpa celana,
telanjang dada, atau memakai pakaian yang
membentuk aurat (ketat dan tipis)
8. Koordinator pendidikan dan dakwah
bersama koordinator keamanan menyita
pakaian yang tidak sesuai dengan syariat atau
yang identik dengan orang fasik dan kafir
9. Koordinator ibadah, pendidikan dan dakwah
bersama koordinator kemanan akan menyita
kaset, CD, Koran, majalah atau hal yang
melanggar syariat

Ayat 2

Tata Tertib Koordinator dan Seksi Bahasa

1. Santri wajb berbicara dengan Bahasa Arab (hari


Senin-Kamis) dan Bahasa Inggris (hari Jum’at-
Sabtu) di area pesantren baik dalam KBM
Madrasah maupun KBM Pesantren kecuali dalam
keadaan sebagai berikut :
a. Kegiatan belajar mengajar (KBM) mata
pelajaran umum.
b. Berbicara dengan tamu atau guru baru / guru
yang belum mampu berbicara bahasa Arab

28
2. Santri diharapkankan berbicara bahasa arab
sesuai dengan kaidah dan bagi yang belum
mampu maka diharapkan untuk belajar berbahasa
arab dengan sungguh-sungguh
3. Tidak boleh menyisipkan bahasa Indonesia
kedalam bahasa arab
4. Santri diwajibkan menulis kosa kata/mufrodat
dibuku yang khusus
5. Santri wajib menyetorkan hafalan mufrodat yang
telah ditulisnya kepada koordinator bahasa
dibantu seksi bahasa Jam’iyyah Thulabah (OSIS)
6. Santri wajib mengikuti percakapan/hiwar pada
hari yang telah ditentukan koordinator bahasa
yang disetujui oleh Kepala Departemen
Kesantrian
7. Sanksi akan diberikan kepada santri yang
melanggar tata tertib koordinator bahasa

Ayat 3

Tata Tertib Koordinator dan Seksi Keamanan

1. Santri wajib mengikuti hukum syariat yang telah


ditetapkan Allah dan Rasulnya
2. Santri wajib mengenakan pakaian yang syar’i baik
dilingkungan pesantren atau diluar lingkungan
pesantren
29
3. Santri wajib istirahat siang dan dilarang berbuat
gaduh
4. Santri dilarang bertindak sewenang-wenang dan
anarkis dilingkungan pesantren
5. Santri dilarang membawa barang yang dilarang,
seperti :
a. Alat elektronik (laptop, hard disk, flash disk,
hand phone, walkman, radio, kamera, dan
lain sebagainya).
b. Bacaan-bacan yang tidak bermanfaat atau
bahkan melanggar syariat (Koran, majalah
umum, komik, novel, dan lain sebagainya).
c. Alat-alat permainan (catur, karambol,
monopoli, kartu dan lain sebagainya).
d. Pakaian yang tidak sesuai dengan syariat
(baju bergambar makhluk hidup, kaos
olahraga yang identik dengan orang-orang
kafir, celana jeans, dan lain sebagianya).
e. Jika didapati santri membawa barang-barang
seperti poin a, b, c,dan d di atas maka akan
disita dan tidak dikembalikan lagi, kemudian
akan dimanfaatkan untuk kepentingan umum
pesantren.
6. Santri dilarang berada di asrama pada waktu-
waktu berikut:

30
a. Jam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar): dari
07.30-14.30 (senin-kamis) dan 07.30-14.50
(jum’at) WIB.
b. Setelah shalat Maghrib sampai shalat ‘isya.
c. Setelah shalat Shubuh sampai jam 06.15 WIB.
7. Santri wajib berada di kamar dan menghentikan
seluruh kegiatan pada pukul 22.00 WIB dan
dilarang bergadang malam (kecuali malam ahad
jika ada acara/instruksi khusus dari Kepala
Departemen Kesantrian disetujui oleh Mudir).
8. Santri dilarang melakukan tindakan-tindakan yang
merugikan diri sendiri dan orang lain.
9. Santri dilarang meninggalkan area pesantren
tanpa seizin dari Kepala Departemen Kesantrian
atau yang mewakilinya.
10. Bagi santri yang telah mendapatkan izin ke luar
pesantren, wajib memakai baju keluar
Pesantren/gamis syar’i.
11. Santri dilarang untuk mengunjungi tempat
permainan, warnet, PS, karaoke, dan tempat-
tempat yang dilarang oleh syariat danpPesantren,
ketika keluar pesantren.
12. Bagi seluruh santri yang mendaptkan izin
hendaknya memanfaatkan waktu dengan baik
dan amanah dalam perizinan keluar tersebut..

31
13. Bagi santri yang telah mendaptkan izin ke kota
dan luar kota pada hari ahad, wajib melakukan
absen kehadiran pada waktu dan tempat yang
telah ditentukanoleh Departemen Kesantrian.
14. Sanksi akan diterapkan kepada santri yang
melanggar peraturan-peraturan koordinator
keamanan.

Ayat 4

Tata Tertib Koordinator dan Seksi Kebersihan

1. Santri wajib turut serta dalam mensukseskan


Program BERPESAN INTERASIH (Bersama
Pesantren Indah Tertib Aman dan Bersih).
Program Berpesan Interasih:
a. Mengikuti dan melaksanakan program kerja
bakti Harian, meliputi:
1. Membersihkan dan merapikan area
internal asrama (tempat tidur, tempat
belajar, lemari, ventilasi udara/jendela,
kipas angin, area MCK, keset dalam, bak
sampah dalam, mengepel lantai dalam
asrama)
2. Membersihkan area eksternal asrama (
keset luar asrama, bak sampah luar

32
asrama, rak sepatu jemuran handuk,
mengepel lantai luar asrama)
b. Mengkuti dan melaksanakan program kerja
bakti kebersihan Pekanan yang terbagi
menjadi 10 area obyek pesantren wajib
bersih, meliputi:
1. Area Masjid
2. Area MCK Masjid
3. Area Instalasi Gizi
4. Area Gazebo
5. Area Lapangan Atas
6. Area Lapangan Bawah
7. Area Lantai 1(Gedung 1)
8. Area Lantai 2(Gedung 1)
9. Area Lantai 1(Gedung 2)
10. Area Lantai 2(Gedung 2)
c. Mengikuti dan melaksanakan program kerja
bakti Bulanan, meliputi:
1. Membersihkan dan merapikan area
jemuran pakaian
2. Membersihkan dan mencabut rumput-
rumput yang tumbuh subur.
d. Mengikuti dan melaksanakan program kerja
bakti
e. Menjaga dan merawat inventaris kebersihan
yang telah tersedia.
33
f. Menegur pelanggar kebersihan dan
melaporkan kepada koordinator kebersihan.
2. Santri wajib menjaga kebersiahn lingkungan
pesantren.
3. Santri wajib membuang sampah dan kotoran pada
tempatnya:
a. Meletakkan dan merapikan alas kaki
(sandal/sepatu) pada rak-rak yang telah
disediakan.
b. Merapikan alas kaki (sandal/sepatu) ketika
berada di masjid, ruang makan, kelas, dan
lain sebagainya.
c. Tidak meletakkan sesuatu apapun di jendela
atau ventilasi.
d. Tidak menggunakan jemuran handuk kecuali
untuk menjemur handuk.
e. Tidak meninggalkan peralatan mandi atau
sejenisnya di sekitar kamar mandi umum.
4. Santri wajib menjaga kebersihan asrama.
5. Santri wajib menjaga kebersihan ruangan dan
inventaris:
a. Tidak mengambil air langsung
b. Mematikan kran air, kipas angin dan lampu
sebelum meninggalkan asrama.
6. Santri wajib menjaga kebersihan halaman asrama
dan sekolah.
34
7. Santri wajib menjaga kebersihan area tempat air
dan minuman.
8. Santri dilarang merubah posisi tempat tidur dan
lemari asrama kecuali diizinkan oleh Kepala
Departemen Kesantrian.
9. Santri dilarang membawa alas kaki
(sandal/sepatu) ke serambi atau kamar mandi
masjid.
10. Santri masuk asrama dengan kaki yang bersih.
11. Sanksi akan di berikan kepada santri yang
melanggar tata tertib koordinator kebersihan.

Pasal 9

Tata Tertib Tambahan

Tata tetib tambahan mencakup tata tertib yang belum


diatur dalam pasal 6, 7, dan 8

Ayat 1

Tata Tertib Instalasi Gizi

1. Santri wajib memakai alas kaki ketika menuju


ruang instalasi gizi dan membukanya setelah antri
untuk mengambil jatah makan (di instalasi
gizi/math`am).

35
2. Santri dilarang membawa/meminjam peralatan
makan/memasak instalasi gizi, kecuali seizin
Kepala Departemen Kesantrian.
3. Santri tidak diperkenankan makan di dalam
asrama.
4. Santri makan pagi, siang, malam di tempat makan
yang telah ditentukan.
5. Santri dilarang masuk ke ruangan masak kecuali
setelah mendapat izin dari koordinator instalasi
gizi.
6. Santri tidak diperkenankan makan secara
berkelompok dalam satu tepak kecuali
darurat/ada acara khusus dandi setujui oleh
Kepala Departemen Kesantrian..
7. Santri wajib membuang sampah dan sisa
makanan di tempat yang telah disediakan,
sebelum mencuci tempat makan.
8. Santri dilarang makan dan minum dengan tangan
kiri dan atau dalam keadaan berdiri.
9. Santri dilarang mengisi air dispenser dengan
menggunakan drigen besar/gallon mini untuk
konsumsi pribadi pada saat jam makan/di luar
jam makan.
10. Santri dilarang mencela atau menghina makanan
dan minuman.
11. Santri dilarang membuat tabdzir dan isyraf.
36
12. Santri wajib mengamalkan dan menjaga adab
makan dan minum .
13. Santri wajib antri dengan tertib dan jujur ketika
mengambil jatah makan.
14. Bagi santri yang ingin puasa sunnah agar
mendaftarkan namanya ke koordinator
pendidikan dan dakwah melalui ketua
kamar/musyrif asrama masing-masing kemudian
akan diajukan ke koordinator instalasi gizi
disetujui oleh Kepala Departemen Kesantrian.
15. Santri tidak diizinkan mengambil makan di
instalasi Gizi jika di luar waktu makan yang telah
ditentukan kecuali darurat, sakit dan yang
semisalnya yang disetujui oleh Kepala
Departemen Kesantrian.
16. Bagi santri yang memiliki uzur untuk tidak makan
sambal karena penyakit lambung harap
melaporkan/mendatakan diri pada OSIS
kesehatan gizi/musryrif untuk mendapatkan lauk
yang tidak bercabe.
17. Bagi santri yang alergi makanan tertentu harus di
buktikan dengan keterangan medis/keterangan
orang tua, harap melaporkan pada OSIS
kesehatan gizi/coordinator kesehatan untuk
mendapatkan lauk lain.

37
Ayat 2

Tata Tertib Perpustakaan

1. Santri wajib mengucapkan salam sebelum masuk


dan keluar perpustakaan.
2. Santri wajib mengisi daftar pengunjung yang telah
disediakan.
3. Santri tidak diperkenankan membawa makanan
dan minuman ke dalam ruang perpustakaan.
4. Sanri dilarang membawa buku perpustakaan
keluar dari ruangan sebelum mendapatkan izin
dari petugas perpustakaan.
5. Santri wajib menjaga ketertiban, ketenangan, dan
kebersihan ruangan perpustakaan.
6. Santri wajib berhati-hati ketika mengambil dan
mengembalikan buku.
7. Santri dilarang tidur di ruangan perpustakaan.
8. Santri dilarang masuk dan keluar perpustakaan
melaui jendela.
9. Santri dilarang masuk ruangan perpustakaan di
luar jam yang telah di tentuakan.
10. Sanksi akan diberikan kepada santri yang
melanggar peraturan-peraturan di atas.

Ayat 2

38
Tata Tertib Ruangan Tamu dan Ruangan Kantor

1. Santri wajib menghormati peraturan dan tata


tertib penerimaan tamu (front office).
2. Santri dilarang masuk ke ruang tamu tanpa izin
dan keperluan .
3. Santri dilarang duduk-duduk, ngobrol, dan
bergurau di ruang tamu.
4. Santri dilarang masuk ke ruang tamu pada jam
kegiatan belajar mengajar kecuali ada keperluan.
5. Santri dilarang menggunakan kamar mandi
asatidzah dan tamu.
6. Santri yang berkepentingan di ruang tamu wajib
menjaga kebersihan dan ketenangan.
7. Santri dilarang menitipkan barang dalam bentuk
apapun di ruang tamu.
8. Santri dilarang menggunakan invetaris dan
fasilitas ruang tamu tanpa seizin Waka. Bid.
Kesantrian/Kepala Madrasah.
9. Santri dilarang mengotori area ruangan tamu.
10. Santri tidak diperkenankan mengajak tamu masuk
ke dalam asrama santri dan menginap tanpa
seizin Kepala Departemen Kesantrian.
11. Sanksi akan diberikan kepada santri yang
melanggar peraturan tersebut di atas.

39
Ayat 4

Tata Tertib Kesehatan Dan Olah Raga

a. Peraturan Umum

1. Alur santri sakit yang benar adalah santri


lapor ke ketua kamar/bagian kesehatan
kamar mengarahkan santri yang sakit untuk
datang ke POSKESTREN, jika tidak mampu
berjalan karena sakitnya ketua kamar atau
kesehatan kamar segera melapor ke petugas
POSKESTREN untuk visit ke asrama. Jika
dalam perawatan Poskestren 2x24 jam
kondisi santri tidak ada perkembangan secara
signifikan maka koordinator
kesehatan/perawat UKS melaporkannya ke
Waka. Bid. Kesantrian untuk segera
konfirmasi ke orang tua/wali santri perihal
tindakan selanjutnya.
2. Santri wajib mengucapkan salam ketika
masuk dan keluar ruang pos kesehatan
pesantren.
3. Santri dilarang memakai alas kaki di dalam
ruang pos kesehatan pesantren.

40
4. Santri dilarang masuk ke ruang pos kesehatan
pesantren tanpa ada keperluan.
5. Santri dilarang duduk-duduk dan tidur-
tiduran di ruang kesehatan.
6. Santri yang memiliki kepentingan di ruang
pos kesehatan pesantren agar menjaga
kebersihan dan ketenangan.
7. Santri dilarang masuk ke ruang isoslasi pos
kesehatan pesantren.
8. Santri dilarang memberi, menerima, atau
mengambil obat tanpa izin dari dokter atau
perawat atau petugas/koordinator dan seksi
kesehatan jam’iyyah tholabah (OSIS) yang
sudah ditraining standar operasional
prosedur (SOP) teknis perawatan santri yang
ditetapkan oleh Waka. Bid. Kesantrian.
9. Santri dilarang membaca dan membuka buku
diagnosa santri lain.
10. Santri dilarang meminjam dan membawa
inventaris ruang pos kesehatan pesantren
tanpa seizin Kepala Waka. Bid. Kesantrian.
11. Santri/selain pasien dilarang mengambil air
minum dari ruang pos kesehatan pesantren.
12. Santri berolahraga, senam pagi/sore pada
waktu dan tempat yang telah ditentukan,
bukan di area seperti: teras masjid, kamar,
41
tempat jemuran pakaian, kelas, teras
asrama, dan yang sejenisnya.
13. Diharuskan bagi santri yang berolahraga
untuk mengenakan pakaian yang tidak
melanggar syariat. Pakaian yang tidak
diperbolehkan untuk berolahraga seperti:
switer, jaket, kemeja, sarung, pakaian sholat,
kaos rompi, celana pendek sedikit di bawah
lutut dan yang sejenisnya.
14. Santri wajib meminta izin kepada koordinator
olahraga jikia ingin meminjam peralatan
olahraga dan mencatatnya di belangko yang
telah disediakan.
15. Santri wajib menjaga inventaris dan fasilitas
olahraga dan tidak boleh merusaknya.
16. Santri dilarang mengadakan pertandingan
antar kelas/asrama atau dengan pihak luar
tanpa seizin dari Waka. Bid. Kesantrian.
17. Pada musim berdebu, dianjurkan kepada
seluruh santri yang akan menggunakan
lapangan untuk menyiram lapangan terlebih
dahulu.
18. Setelah berolahraga, santri wajib mencuci
kaki terlebih dahulu sebelum masuk ke
asrama.

42
19. Santri dapat menggunakan fasilitas olahraga
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
20. Sanksi akan diberikan kepada santri yang
melanggar peraturan koordinator Kesehatan
dan Olah Raga.

b. Peraturan Khusus Pasien dan Pembesuk

1. Santri yang rawat inap di POSKESTREN wajib


mendapat izin terlebih dahulu kepada
koordinator kesehatan yang disetujui oleh
Waka. Bid. Kesantrian.
2. Pasien wajib membersihkan dan merapikan
tempat tidur sesudah menggunakannya.
3. Santri/calon pasien/pembesuk wajib
meletakkan alas kaki di rak yang telah
disediakan.
4. Diharuskan bagi santri/pasien yang ingin
periksa ke dokter/perawat pesantren untuk
mebawa buku status observasi kesehatan
santri dari Waka. Bid. Kesantrian.
5. Jam besuk:
a. Pagi : 05.45-06.30 WIB
b. Siang : 13.15-14.30 WIB
c. Sore : 16.00-17.30 WIB
43
d. Malam : 19.45-21.00 WIB
6. Pembesuk wajib menjaga kesopanan,
kebersihan, dan ketenangan ketika berada di
ruang pos kesehatan pesantren.
7. Tidak diperkenankan bagi pasien yang
mengidap penyakit menular untuk
meninggalkan ruang pos kesehatan pesantren
tanpa seizin dari petugas pos kesehatan
pesantren.

BAB IV

PERIZINAN

Pasal 10

Pengertian Perizinan

Perizinan adalah hak santri yang diberikan oleh


piphak yang berwenang untuk meninggalkan pesantren
sesuai dengan kebutuhan dan keperluan yang dianggap
penting atau mendesak dalam batas waktu yang telah
ditentukan.

Pasal 11

Tujuan Perizinan

44
1. Memberikan pelayanan kepada santri pada
keadaan yang dibutuhkan.
2. Santri tertib dan disiplin.
3. Mendukung program pendidikan di Pesantren
Imam Ibnu Katsir.

Pasal 12

Penanggung jawab Perizinan

1. Kepala Departemen Kesantrian


bertanggungjawab terhadap seluruh jenis
perizinan.
2. Kepala Departemen Kesantrian bertanggung
jawab terhadap perizinan keluar pesantren yang
bersifat rutin (kepulangan), darurat, insidental
dan yang semisalnya..
Catatan:
 Apabila Kepala Departemen Kesantrian
berhalangan hadir/dinas luar dan lainnya,
maka tugas dan wewenangnya akan
dilaksanakan oleh Pembina Kesantrian sesuai
dengan arahan dari Kepala Waka. Bid.
Kesantrian.
 Apabila kedua-duanya berhalangan, maka
tugas dan wewenangnya akan dilaksanakan
oleh Staff Departemen Kesantrian, yaitu:
45
Koordinator Keamanan, Koordinator
Pendidikan dan Dakwah, Koordinator Bahasa,
Koordinator Kesehatan dan Koordinator
Kebersihan.
3. Perizinan ke luar kota yang meninggalkan KBM,
harus mendapatkan rekomendasi dari
Waka.Madrasah Bid. Kurikulum, Pembina
Kesiswaan dan disetujui oleh Kepala Waka. Bid.
Kesantrian.
4. Pembina Kesantrian dan Staff Departemen
Kesantrian bertanggungjawab terhadap perizinan
masuk dan ke luar asrama juga sekitar lingkungan
pesantren.

Pasal 13

Jenis Perizinan

Jenis-jenis perizinan meliputi:

1. Perizinan ke sekitar lingkungan Pesantren.


2. Perizinan dalam kota.
3. Perizinan luar kota.
4. Perizinan liburan madrasah/ pesantren, meliputi
semua daerah asal santri.
5. Perizinan keluar untuk: kegiatan OSIS, libur hari
minggu pagi jalan-jalan santai/olah raga (pukul
46
06.00-09.00 WIB), meliputi wilayah tetangga
kampung sekitar lingkungan pesantren.
6. Perizinan jajan sore/ekskul/olah raga sore,
berkuda dan lainnya (pukul 16.00 - 17.15),
meliputi jajanan yang berada di kantin pesantren
saja dan kegiatan ekskul, olah raga sore maksimal
sampai di area sekitar pacuan kuda.
7. Perizinan mendadak atau darurat, meliputi semua
daerah dengan catatan sebagai berikut:
 Walimah saudara kandung atau orang
tua kandung (tidak termasuk saudara
sepupu, dan saudara jauh lainnya)
dengan pemberitahuan dari pihak
keluarga.
 Ta`ziah keluarga kandung dengan
pemberitahuan dari pihak keluarga.
 Sakit atau berobat (harus ada
rekomendasi dari Dokter
Pesantren/Perawat Pesantren) atau jika
darurat minimal dari Koordinator
Kesehatan dan disetujui oleh Kepala
Departemen Kesantrian. .
 Perizinan untuk melaksanakan ibadah
haji dan umroh (rekomendasi dari Kepala
Departemen Kesantrian disetujui Mudir
Pesantren)
47
 Perizinan untuk keperluan lain yang
dinilai layak mendapatkan izin.
8. Perizinan-perizinan yang berkategori tersebut di
atas wajib untuk diajukan dan dikonfirmasikan ke
Kepala Departemen Kesasntrian minimal 1 hari
sebelum penjemputan santri terkecuali ada
musibah/yang bersifat darurat dan yang
semisalnya.

Pasal 14

Tempat, Waktu Permohonan Izin, Dan Masa Perizinan

Ayat 1

Tempat permohonan Izin

1. Tempat permohonan izin adalah di Kantor


Departemen Kesantrian.
2. Permohonan izin mendadak dan darurat dapat
dilakukan di dalam atau di luar Kantor
Departemen Kesantrian tetapi wajib konfirmasi
via telepon dan sms/wa ke Kepala Departemen
Kesantrian sebagai bukti pengajuan izin secara
administratif.

Ayat 2

48
Waktu Permohonan Izin

1. Permohonan izin ke sekitar lingkungan Pesantren


adalah: senin - minggu pagi: pukul 05.15 – 07.30,
sore: 16.00 s/d 17.15, malam : pukul 18.15 –
21.00 WIB.
2. Permohonan izin pulang menginap di luar
pesantren/di rumah dengan tujuan untuk
motivasi santri dengan durasi waktu dikondisikan
adalah diizinkan setiap hari pada jam KBM
madrasah dan pada jam KBM pesantren yang
disetujui oleh Kepala Departemen Kesantrian.
3. Permohonan izin insidental dan yang semisalnya
dapat dilakukan sesuai kondisi dengan
persetujuan Kepala Departemen Kesantrian.

Ayat 3

Masa Perizinan

1. Batas waktu perizinan ke sekitar lingkungan


Pesantren pukul 14.00 s/d 15.00 WIB.
2. Batas waktu perizinan kategori dalam kota khusus
hari Ahad adalah pukul 09.00 s/d 17.00 WIB.
3. Batas waktu perizinan kategori luar kota khusus
hari Ahad adalah pukul 06.30 s/d 17.00 WIB.

49
4. Batas waktu perizinan kategori dalam dan luar
kota dan lainnya yang bersifat darurat dan
mendadak disesuaikan dengan situasi dan kondisi
yang diperlukan.
5. Batas waktu perizinan liburan pesantren adalah
setiap libur resmi pesantren.

Pasal 15

Hak Izin

Seluruh santri mendapatkan hak izin dengan perincian


sebagai berikut:

 Setiap santri yang diizinkan wajib menunaikan


administrasi madrasah/pesantren.

 Setiap santri berhak mendapatkan izin sesuai


dengan kebutuhan dan disiplin perizinan.

 Setiap santri berhak mendapatkan izin bulanan


sesuai waktu kepulangan yang telah ditentukan.

 Untuk perizinan mendadak atau darurat setiap


santri berhak mendapatkan hak izin setelah
mendapatkan persetujuan dari kepala
Departemen Kesantrian .

50
Pasal 16

Alur dan Prosedur Perizinan

Alur perizinan santri terbagi menjadi dua, yaitu:

A. Alur Perizinan Internal Santri


B. Alur perizinan eksternal santri
a) Alur perizinan internal santri yang dimaksud
adalah format perizinan yang diberikankepada
santri dalam lingkup area pesantren dan dalam
masa proses melaksanakan kegiatan
pesantren/madrasah. Alur perizinan yang benar
adalah bahwa santri melapor ke ketua kamar
kemudian ketua kamar melaporkannya ke wali
asrama (musyrif) kemudian wali asrama akan
mencatat, menyiapkan buku perizinan dan
melaporkan serta mengajukannya ke Waka. Bid.
Kesantrian.
b) Alur perizinan eksternal santri yang dimaksud
adalah format perizinan yang diberikan kepada
santri dalam lingkup luar area pesantren dan
bukan dalam masa proses kegiatan
pesantren/madrasah melainkan keperluan mutlak
orang tua/wali santri baik keperluannya dalam
batas kriteria dan prosedur perizinan yang telah
ditentukan/disepakati bersama. Alur perizinan
51
yang benar adalah bahwa orang tua /wali santri
minimal sehari sebelum mengajukan
permohonan izin konfirmasi ke Waka. Bid.
Kesantrian, keesokan harinya orang tua/wali
santri menemui Kepala Departemen Kesantrian
untuk mengajukan dan memproses perizinan
secara administratif. Prosedur perizinan
pesantren terbagi menjadi dua, yaitu sebagai
berikut :

Ayat 1

Prosedur Umum

1. Santri yang telah mendapatkan kartu atau surat


izin diperbolehkan meninggalkan Pesantren sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan melalui pintu
gerbang pesantren dan menunjukan keabsyahan
surat perizinan tersebut kepada satpam.
2. Santri wajib kembali ke Pesantren sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
3. Santri diwajibkan melapor kepada satpam dengan
menyerahkan kartu atau surat izin ketika tiba di
pesantren, kemudian satpam menuliskan jam
kedatangan santri pada lembar yang telah
tersedia.

52
4. Satpam atau dewan guru/wali asrama berhak
memeriksa santri dan barang bawaannya.

Ayat 2

Prosedur Khusus

1. Perizinan ke lingkungan Pesantren.


 Santri menghadap kepada pemberi izin
dan menyampaikan alasan izinnya.
 Santri membawa kartu atau bukti izin.
 Santri menghadap dan melapor kepada
pemberi izin setelah tiba dari perizinan.
2. Perizinan khusus hari Ahad siang ke dalam kota.
 Santri tercatat namanya di kantor
Departemen Kesantrian pada waktu yang
telah ditentukan.
 Santri diwajibkan melakukan absen
kepada koordinator keamanan di tempat
dan waktu yang telah ditentukan.
3. Perizinan ke luar kota (dengan menginap dan
meninggalkan/ tidak meninggalkan KBM)
 Santri melapor ke koodinator : Olah
raga, Kebersihan(GORO/kerja bakti ahad
pagi).

53
 Santri menghadap kepada pemberi izin
dan menyampaikan alasan izin dengan
membawa rekomendasi atau
persetujuan termaksud di atas.
4. Perizinan keluar kota yang bersifat darurat dan
mendadak.
 Santri meminta rekomendasi dari Waka.
Bid Kurikulum dan pihak terkait
lainnya(Kepala Departemen Kesantrian)
apabila harus meninggalkan KBM.
 Santri menghadap kepada pemberi izin
dan menyampaikan alasan izin dengan
membawa rekomendasi termaksud di
atas.

Pasal 17

Pelanggaran Perizinan

Pelanggaran perizinan meliputi beberapa hal,


yaitu;

1. Keluar pesantren tanpa izin.


2. Keluar pesantren tanpa membawa kartu atau
surat izin.
3. Keluar dan masuk pesantren melalui gerbang
atau pintu belakang.
54
4. Menyalah gunakan perizinan.
5. Tidak melakukan absensi pada perizinan.
6. Terlambat datang dari perizinan tanpa ada
pemberitahuan sebelumnya.
7. Tidak melapor kepada Departemen
Kesantrian baik ketika pergi maupun datang
ke pesantren.
8. Menginap di luar pesantren tanpa izin.
9. Membawa atau membeli barang-barang yang
dilarang oleh pesantren.
10. Tidak bersedia untuk diperiksa barang-barang
bawaannya oleh satpam atau dewan guru.
11. Membawa tamu tanpa melapor satpam dan
bagian penerimaan tamu bahkan tidak ada
persetujuan Kepala Departemen Kesantrian.

Pasal 18

Sanksi Pelanggaran Perizinan

1. Santri yang tidak disiplin akan mendapatkan


konsekuensi sebagaiamana yang telah tercantum
dan telah diatur dalam buku kredit point atau
dengan kebijakan-kebijakan dari Departemen
Kesantrian.
2. Santri yang melanggar akan mendapatkan sanksi
dan bimbingan yang ditentukan oleh Departemen
55
Kesantrian sesuai dengan jenis pelanggaran yang
telah dilakukan.

BAB V

KUNJUNGAN ORANG TUA DAN TAMU

Bagi orang tua atau wali santri dan tamu yang


berkunjung harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:

1. Mentaati tata tertib dan peraturan


pesantren yang tercantum dalam
alur perizinan eksternal santri, alur
perizinan kunjungan orang tua/wali
santri dan alur kunjungan
tamu(visitor).
2. Semua pengunjung (visitor) yang
sudah sesuai prosedur untuk masuk
area pesantren wajib lapor dan
menemui front office
madrasah/pesantren. Jika
pengunjung (visitor)datang pada
waktu KBM madrasah maka wajib
menemui Guru Piket dan jika
pengunjung (visitor) datang pada
waktu KBM pesantren maka wajib
56
menemui Musyrif (Wali Asrama)
Piket selanjutnya mengisi buku tamu
setelahnya akan dipandu sesuai
maksud dan tujuan dalam pengisian
buku tamu tersebut.
3. Semua pengunjung (visitor) tidak
diperkenankan untuk memasuki
asrama santri tanpa seizin Kepala
Departemen Kesantrian.
4. Semua pengunjung (visitor) tidak
diperkenankan merokok di
lingkungan pesantren.
5. Semua pengunjung (visitor) pria
wajib berpakaian sopan, tidak
mengenakan celana pendek (wajib
menutupi auratnya).
6. Semua pengunjung (visitor) wanita
wajib berbusana muslimah(
menutupi aurat wanita).
7. Semua pengunjung (visitor) tidak
mengganggu kegiatan belajar santri.
8. Semua pengunjung (visitor)
khususnya orang tua/wali santri jika
orang tua/wali datang untuk
menemui santri maka terlebihn
dahulu untuk menemui kepala
57
Departemen Kesantrian atau
staffnya kemudian Guru/Musyrif
Piket akan memanggil santri yang
dimaksud tersebut dan orang
tua/wali santri menunggu di
lobby/ruang tunggu pengunjung
(visitor), jika tujuan kunjungannya
hanya sebentar saja maka cukuplah
di ruang tunggu pengunjung tetapi
jika tujuan kunjungannya untuk
motivasi dan lain-lain maka
pertemuannya diatur dengan tertib
di tempat beristirahat atau di
tempat-tempat yang tersedia yang
telah ditentukan pesantren (Gazebo,
Kantin, Area Pacuan Kuda).
9. Bagi orang tua/wali santri tidak
boleh membawa santri lain keluar
pesantren tanpa seizin orang tua
yang bersangkutan dan disetujui
oleh Kepala Departemen Kesantrian.
10. Bagi orang tua/wali santri yang ingin
meminta izin dan membawa
putranya keluar pesantren dengan
alasan yang signifikan (untuk
motivasi dan lainnya yang
58
semisalnya) diharapkan mebawanya
setelah kegiatan KBM (kegiatan
belajar mengajar)
madrasah/pesantren selesai
disetujui oleh Kepala Departemen
Kesantrian .
11. Bagi orang tua yang membawa
putranya keluar lingkungan
pesantren diharapkan mematuhi
waktu yang telah ditentukan, jika
ternyata melebihi waktu yang telah
ditentukan maka akan dikenakan
sanksi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
12. Semua pengunjung (visitor) baik
orang tua/wali santri atau tamu
dimohon untuk menjaga dan
mensukseskan program BERPESAN
INTERASIH (Bersama Pesantren
menuju Indah Tertib Aman dan
Bersih).

BAB VI

PELANGGARAN-PELANGGARAN
59
Pasal 19

Pengertian Pelanggaran

Pelanggaran adalah setiap perilaku yang


bertentangan dengan tata tertib yang telah
ditetapkan MTs Imam Ibnu Katsir/Pesantren dan
santri dilarang melakukan pelanggaran terhadap
tata tertib/peraturan yang telah ditetapkan.

Pasal 20

Ayat 1

Jenis-jenis Pelanggaran

Jenis pelanggaran dalam hal kehadiran dan ibadah


sebagai berikut:

A. Pelanggaran Ringan
1. Datang terlambat masuk ke kelas.
2. Tidak menghadiri KBM tanpa alasan yang
jelas.
3. Terkunci di asrama saat KBM (kegiatan
belajar mengajar).
4. Masuk asrama saat KBM tanpa izin.

60
5. Tidak menetap di masjid pada waktu yang
telah ditentukan.
6. Tidak mengikuti acara yang diselenggarakan
oleh jam`iyyah tholabah.
7. Tidak berada di asrama pada jam istirahat
malam.
8. Tidak mengikuti kegiatan pesantren tanpa
keterangan.
9. Terlambat shalat fardhu berjamaah di Masjid
pesantren.
10. Tidak memakai peci ketika sholat.
11. Tidak hadir di halaqoh Tahfidz
12. Dengan sengaja tidak makan pada waktu
yang telah ditentukan.

B. Pelanggaran Sedang
1. Tidak ikut sholat fardhu berjamaah di masjid
pesantren.
2. Melampaui batas waktu perizinan (
dalam/luar kota ) dan liburan

C. Pelanggaran Berat
1. Tidak menunaikan sholat fardhu dengan
sengaja.
2. Melampaui batas waktu perizinan
(dalam/luar kota) dan liburan.
61
3. keluar dari lingkungan pesantren tanpa izin.
4. Bermalam di luar pesantren tanpa izin.

Ayat 2

Pelanggaran Dalam Hal Etika, Kesusilaan, Dan Perkelahian

pelanggaran dalam hal etika dan norma

A. Pelanggaran Ringan
1. Berpakaian tidak islami.
2. Bersiul
3. Mengenakan kalung, gelang, anting dalam
jenis apapun kecuali cincin yang dibolehkan
sesuai ketenteuan syar’iat.
4. Berpakaian tidak layak atau tidak memakai
peci saat KBM.
5. Tidak memakai seragam yang telah
ditentukan.
6. Memanjangkan dan mewarnai kuku.
7. Mewarnai, menyemir dan mengecat rambut.
8. Potongan rambut yang tidak sopan dan tidak
sesuai dengan syar’iat
9. Masuk ruang kantor dan ruang guru tanpa
izin.
10. Mengadakan kegiatan di dalam atau di luar
pesantren tanpa izin.
62
11. Tidak berperilaku sopan Pada waktu KBM.

B. Pelanggaran sedang
1. Bermain atau mendengarkan musik.
2. bernyanyi, berjoged.
3. Perkelahian dengan tidak terencana.
4. Perbuatan yang menjurus kepada pacaran,
(SMS dan surat menyurat yang tak syar`i).
5. Mengintimidasi atau mengancam santri lain.
6. Membuat kegaduhan dan keributan.
7. Tidur berdua dalam satu ranjang.
8. Menambah atau mengurangi atribut seragam
sekolah.
9. Berbohong, bersumpah palsu dan atau
member kesaksian palsu.
10. Mengeluarkan kata kotor dalam bentuk lisan
atau tulisan.

C. Pelanggaran berat
1. Mengancam dan melecehkan baik secara
tertulis atau lisan terhadap nama baik
pesantren, guru, pegawai, dan jam`iyyah
tholabah (OSIS).
2. Menggunakan barang orang lain tanpa izin.
3. Menjadi penyebab perkelahian dengan
teman satu lembaga atau lembaga lain.
63
4. Menganiaya santri lain.
5. Mencuri barang orang lain.
6. Merokok baik didalam maupun luar
pesantren.
7. Menonton film porno.
8. Pacaran : berpegang-pegangan tangan,
berdua-duaan, bemesraan dll.
9. Berjudi.
10. Mentato anggota badan.
11. Membentuk kelompok yang mengarah
kepada ashabiyyah (SARA).
12. Menolak sanksi yang telah ditetapkan atas
pelanggaran yang dilakukan.
13. Menentang peraturan pesantren.

D. Pelanggaran Sangat Berat


1. Melakuakan homoseksual, dan perilaku yang
mengarah pada hal tersebut.
2. Berzina.

Ayat 3

Pelanggaran Dalam Hal Administratif

A. Pelanggaran Sedang
1. Melakukan pelanggaran terhadap tata tertib
dan peraturan jam`iyyah tholabah.
64
2. Mencoret-coret atau merusak peraturan atau
perangkat administrasi jam`iyyah tholabah.
3. Mencoret-coret inventaris dan fasilitas umum
pesantren.
4. Merubah, memalsukan dan
menyalahgunakan surat izin (tanda
tangan/stempel).

B. Pelanggaran berat
1. Merubah, memalsukan dan
mengnyalahgunakan administrasi pesantren
(tanda tangan/stempel)
2. Menyontek atau memberikan contekan
ketika ujian.

Ayat 4

Pelanggaran Dalam Hal Permainan Dan Barang atau


Benda Terlarang

A. Pelanggaran Ringan
1. Membawa, menyimpan, memiliki, dan
membeli senjata tajam.
2. Membawa, menyimpan, menyewa, memiliki,
membeli atau menggunakan/membaca
media (Koran, majalah), komik, dan

65
sejenisnya yang tidak diperbolehkan baik di
dalam atau luar pesantren.
3. Menerima titipan barang terlarang (tidak
mengetahui isi barang titipan).
4. Membawa peralatan elektronik kecuali al-
quran digital yang tidak dapat menyimpan
data dan mendapat segel dari Departemen
Kesantrian.

B. Pelanggaran Sedang
1. Nonton TV, VCD/DVD film, bioskop dan
sejenisnya.
2. Membawa, menyimpan, menyewa, memiliki,
membeli, atau menggunakan handphone,
mp3-4-5 dst, walk man, camera handy cam,
dan barang-barang yang sejenisnya tersebut.
3. Membawa dan memeliahara hewan
peliharaan di lingkungan pesantren.
4. Permainan: playstation, game online,
internet, bilyard, kartu, monopoli, karambol,
catur dan yang sejenisnya.
5. Membawa, menyimpan, memiliki, membeli
rokok di lingkungan pesantren atau di luar
pesantren.
6. Menyalahgunakan senjata tajam.

66
7. Membawa, menyimpan, menyewa, memilki,
membeli, atau menggunakan
petasan/mercon dan yang sejenisnya.
8. Menyewa dan menggunakan kendaran
(motor dan mobil)

C. Pelanggaran Berat
1. Merokok di lingkungan atau di luar
pesantren.
2. Membawa, menyimpan, memiliki, membeli
khamr (minuman memabukkan),
Mengkonsumsi narkoba, psikotropika atau
sejenisnya di dalam atau di luar lingkungan
pesantren.
3. Membawa, menyimpan, memiliki, membeli,
dan menggunakan senjata api.
4. Membawa, menyimpan, memiliki, membeli,
media elektronik (CD, flashdisc dll) yang
digunakan untuk menyimpan konten porno
atau semi porno ( gambar, film, tulisan, suara
dan sejenisnya) atau media lainnya dan
menggunakan, menonton atau
mempertontonkan hal tersebut di atas.
5. Menyebarkan situs-situs atau konten porno
di lingkungan pesantren atau di luar
pesantren.
67
6. Menerima titipan barang terlarang dengan
mengetahui isi barang titipan tersebut.

7. Mencuri di lingkungan pesantren atau di luar


pesantren serta berbuat kriminal yang
lainnya.
8. Mengancam, memukul, atau menganiaya
saksi pelanggaran.
9. Melakukan tindakan pemerasan terhadap
orang lain.
10. Mencederai orang lain baik dengan pukulan
tangan kosong atau senjata tajam.
11. Memaksa orang lain untuk menerima titipan
barang yang dilarang pesantren.
12. Menganiaya guru/musyrif, karyawan/staff
atau buruh pesantren.

BAB VII

PENANGANAN SANTRI BERMASALAH

Seluruh kasus atau pelanggaran santri ditangani


oleh Departemen Kesantrian. Bermula dari
laporan yang masuk, kemudian dicatat di dalam
buku “LAPORAN PELANGGARAN SANTRI”.
Selanjutnya proses tabayun dilakukan oleh
Pembina dan staff Departemen Kesantrian yang
68
menghasilkan surat pernyataan, jika ada
pengakuan dan atau bukti atau saksi. Dari
pernyataan yang ada, staff Departemen
Kesantrian(koordinator keamanan) memberikan
sanksi-sanksi sebagaimana yang telah diatur di
dalam tahapan penanganan masalah sebagai
berikut:

1. Pelanggaran ringan :
1. Diberikan Bimbingan dan nasehat
2. Diperingatkan.
3. Membuat surat pernyataan diri tidak
mengulangi lagi.
4. Sanksi Kognitif Seperti : Membaca
Al’quran, hadits, dll
5. Sanksi Spikomotorik Seperti : Kerja bakti
6. Disita barang buktinya.
7. Ganti rugi.
8. Dihukum sesuai kebijaksanaan
Pesantren.
9. Apabila dilakukan berulang-ulang kali
dengan kesalahan yang sama maka
menjadi pelanggaran sedang.
10. Pemanggilan Orang tua

69
11. Dikenakan Surat Peringatan ( SP 1 ) jika
melanggar berulang kali.

2. Pelanggaran Sedang
1. Diberikan Bimbingan dan nasehat
2. Diperingatkan.
3. Membuat surat pernyataan diri tidak
mengulangi lagi.
4. Sanksi Kognitif Seperti : Membaca
Al’quran, hadits, dll
5. Sanksi Spikomotorik Seperti : Kerja bakti
6. Ganti rugi.
7. Gundul dan disita barang buktinya.
8. Pemanggilan Orang tua
9. Apabila dilakukan berulang-ulang kali
dengan kesalahan yang sama maka
menjadi pelanggaran berat dan Dikenakan
SURAT PERINGATAN ( SP 2 ).
3. Pelanggaran Berat dan Sangat Berat

1. SURAT PERINGATAN ( SP 3 )dan


dikembalikan kepada orang tua atau wali
santri setelah dilakukan komunikasi
dengan orang tua/wali santri.
70
BAB VIII
HUKUMAN

Pasal 21

Keputusan Hukuman

Jenis hukuman untuk pelanggaran berat diputuskan oleh


Pengasuh dengan mempertimbangkan masukan dari
Dewan Pengasuh danPengurus.

Jenis hukuman untuk pelanggaran berat diputuskan oleh


Pengurus

Hukuman yang tidak diindahkan akan ditindak lanjuti


dengan hukuman yang lebih berat.

Pasal 22

Konseling

1. Santri mendatangi Staff Konseling di Kantor


Kesantrian ketika mempunyai pelanggaran
dan persoalan atau permasalahan yang ingin
dipecahkan.

71
2. Apabila santri hendak menyampaikan
permasalahan pada saat KBM, santri
meminta izin kepada guru kelas disetujui oleh
Waka.Madrasah Bidang Kesantrian.
3. Santri berhak dipanggil saat KBM berlangsung
unutk bimbingan.

BAB IX

SANKSI

Pasal 23

1. Sanksi adalah hukuman yang dikenakan


kepada santri yang melanggar tata tertib
MTs/pesantren Imam Ibnu Katsir
2. Sanksi diberikan kepada santri yang tidak
melaksanakan kewajiban atau melanggar
aturan sebagai tertuang dalam buku panduan
santri.
3. Pemberian sanksi ditentukan setelah melalui
penyelidikan, tabayun, dan pertimbangan
secara cermat dan teliti oleh pihak yang

72
berwenang di MTs/pesantren Imam Ibnu
Katsir.
4. Sanksi yang akan diberlakukan terdiri atas
beberapa jenis sesuai dengan tingkat
pelanggaran, yang meliput i: sanksi kognitif,
sanksi afektif, sanksi psikomotorik, sanksi
denda, sanksi administrasif.

Pasal 24

Tata Cara Pemberian Sanksi

Sanksi diberikan dengan cara sebagai berikut :

1. Pemberian sanksi oleh Pimpinan


pesantren/Kepala Divisi Pendidikan sebagai
berikut :
a. Pimpinan/Kepala Divisi Pendidikan
memberikan sanksi kepada santri atas
usulan Waka. Bid. Kesantrian dan Kepala
Madrasah yang tembusannya
disampaikan kepada santri yang
bersangkutan.

73
b. Pemberian sanksi berat ditetapkan
dengan surat keputusan
Pimpinan/Kepala Divisi Pendidikan
Pesantren Imam Ibnu Katsir.
2. Pemberian sanksi oleh Kepala Departemen
Kesantrian dan Kepala Madrasah sebagai
berikut :
a. Kepala Departemen Kesantrian dan
Kepala Madrasah memberikan sanksi
kepada santri berdasarkan usulan
Pembina Kesantrian dan Waka.
Madrasah Bid. Kesiswaan.
b. Pemberian sanksi kepada santri
ditetapkan berdasarkan surat keputusan
Waka. Bid. Kesantrian dan Kepala
Madrasah dan diketahui oleh
Pimpinan/Kepala Divisi Pendidikan
Pesantren.
3. Pemberian sanksi oleh Pembina Kesantrian
dan Waka. Madrasah Bidang Kesiswaaan
dan Staff DepartemenKesantrian.
Sanksi diberikan berdasarkan hasil temuan
langsung terhadap pelanggaran yang
74
dilakukan oleh santri atau laporan sumber
lain yang dapat dipercaya dan dapat
dipertanggunngjawabkan.
4. Pelaksanaan dan pemantauan sanksi
dilaksanakan oleh Staff Waka. Bid.
Kesantrian.

BAB X

ATURAN TAMBAHAN

PASAL 25

SIDAK

1. Sidak adalah kegiatan pemeriksaan yang


dilakukan terhadap barang bawaan santri
secara mendadak.
2. Sidak bertujuan unutk memberikan efek jera
unutk santri yang membawa barang illegal
sebagaimana dalam point satu.

75
3. Target dari sidak adalah segala barang illegal
yang dinyatakan dilarang oleh pihak
pesantren.
4. Dalam pelaksanaannya sidak dibagi menjadi
dua:
a. Sidak Rutin adalah sidak yang dilakukan
oleh Staff Waka. Bid. Kesantrian dan Staff
Kesantrian secara berkala terhadap
asrama dan kelas minimal 2 kali dalam
satu semester.
b. Sidak Insidental adalah sidak yang
dilakukan oleh Staff Waka. Bid.
Kesantrian dan Staff Kesantrian
berdasarkan masukan dari pihak-pihak
tertentu dikarenkan adanya sebuah
kasus atau kejadian yang mengharuskan
dilakukannya sidak.
5. Penanggungjawab dan pelaksana sidak
adalah Kepala Departemen Kesantrian dan
Kepala Madrasah beserta jajarannya dibantu
oleh beberapa guru, wali asrama, maha santri
dan osis yang ditunjuk oleh Waka. Madrasah
Bidang Kesantrian.
76
6. Barang-barang sitaan dikumpulkan, didata
dan dimaskukkan dalam form Sidak yang
sudah disiapkan kemudian ditandatangani
oleh Kepala Departemen Kesantrian.
7. Barang-barang sitaan menjadi milik pesantren
dan tidak akan dikembalikan lagi.

BAB XI
REWARDS

Pasal 26

Pengertian Reward ( Penghargaan )

Reward ( Penghargaan ) adalah sesuatu yang lebih


diberikan oleh pesantren kepada santri yang
memiliki kompetensi dan prestasi.

Pasal 27

Fungsi Rewards (Penghargaan)


Rewards (penghargaan) berfungsi untuk:
a. Mengurangi pelanggaran santri.
b. Menambah nilai akhlaq santri.

77
Pasal 28
Jenis dan Point Reward
Rewards atau penghargaan dibagi menjadi:
I. Akademik
1. Ranking 1, 2, dan 3
2. Ranking 4 s/d 10
3. Lomba mewakili
madrasah/pesantren
4. Juara lomba mewakili
madrasah/pesantren
5. Juara ekstrakurikuler
6. Tidak pernah absen ( alpha, izin dan
sakit )
7. Prestasi nilai tertinggi per kelas
8. Juara umum se-madrasah/pesantren
9. Nila teringgi UAN
10. Juara lomba internal
madrasah/pesantren (resmi)
II. Organisasi
1. Ketua kamar
2. Ketua kelas
3. Ketua osis
4. Pengurus osis
78
III. Keteladanan
1. Ketua kamar
2. Ketua kelas
3. Santri teladan per kelas
4. Santri teladan per asrama
5. Kelas terbersih
6. Asrama terbersih
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 29

Jika terdapat kekurangan, kekeliruan, atau kesalahan


dalam Buku Panduan Pesantren/MTs Imam Ibnu Katsir ini,
maka akan dilakukan perbaikan kemudian hari.

Pasal 30

Hal-hal yang belum diatur dalam Buku Panduan


Pesantren dan MTs Imam Ibnu Katsir ini, akan diatur
kemudian.

Pasal 31

79
Tata Tertib Pesantren dan MTs Imam Ibnu Katsir ini mulai
berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan : Pekanbaru
Pada Tanggal : 15 Juli 2017

Disiapkan oleh :

Menyetujui, WAKA. KESANTRIAN/KESISWAAN


Mudir Pesantren

USTADZ ABUZ ZUBAER HASRI MAYANDI , S.Pd.I


HAWAARY

80

Anda mungkin juga menyukai