Buku Panduan Santri Pondok Pesantren Ima
Buku Panduan Santri Pondok Pesantren Ima
VISI
1
QUR’AN DAN AS-SUNNAH SESUAI MANHAJ SALAFUL
UMMAH
MISI
BAB 1
MUQODDIMAH
ن َّنَ ْفسََّّ اس َّاتقُوا َّ َرب ُك َُّم َّالذِي َّ َخلََّقَ ُك َّْم َّ ِم َّْ يَا َّأَيُّ َها َّالن َُّ
لًَّ
ق َّ ِم ْن َها َّزَ ْو َج َها َّ َو َبثَّ َّ ِم ْن ُه َما َّ ِر َجا َّ احدَةَّ َّ َو َخلَ ََّ َو ِ
سا َءلُ ََّ
ون َّبِ َِّهَّ الِل َّالذِي َّت َ َ سا ًَّء َّ َواتقُوا َّ ََّ يرا َّ َونِ َ َك ِث ً
علَ ْي ُك َّْمَّ َر ِقيبًا. الِلَّ َك ََّ
انَّ َ َواأل َ ْر َح ََّ
امَّ ِإنََّّ ََّ
سدِيدًاَّ لً َّ َ الِل َّ َوقُوَّلُوا َّقَ ْو َّ ِين َّآ َمنُوا َّاتقُوا َّ ََّ يَا َّأَيُّ َها َّالذ ََّ
ح َّلَ ُك َّْم َّأ َ ْع َمالَ ُك َّْم َّ َويَ ْغ ِف َّْر َّلَ ُك َّْم َّذُنُو َب ُك َّْم َّ َو َم َّْ
ن َّي ُِط َِّعَّ ص ِل َّْ
يُ ْ
ع ِظي ًما. ازَّفَ ْو ًزاَّ َ سولَ َّهَُّفَقَ َّْدَّفَ ََّ الِلَّ َو َر ُ
ََّ
3
:ُأَماَّ َب ْع َّد
4
melakukan peninjauan ulang dan evaluasi dalam
pelaksanaan dan perbaikan buku penduan ini.
Semoga buku panduan ini dapat dijadikan acauan
bersama bagi guru, orang tua /wali dan santri dalam
mencapai terwujudnya visi dan misi di atas.
PASAL 1
PASAL 2
BAB 2
PASAL 3
Hak Santri
6
1. Hak adalah kewenangan yang dimiliki santri dalam
mecapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Hak-hak yang dapat diperoleh santri selama
mereka berada di Pondok Pesantren Imam Ibnu
Katsir adalah :
a. Memperoleh pendidikan, pengajaran,
bimbingan dan pengarahan dari guru sesuai
dengan bakat, minat potesnsi dan
kemasmpuan dalam rangka pengembangan
ilmu pengetahuan.
b. Memperoleh pelayanan diruang akademik,
administrasi, kesantrian, kesehatan dan hal-
hal pokok yang mencakup keseharaiannya
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
c. Memanfaatkan fasilitas Pesantren dalam
rangka kegiatan pembelajaran atau yang
mendukung kegiatan pembelajaran sesuai
ketentuan yang berlaku.
d. Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan
oleh pesantren sesuai dengan tingkatan dan
ketentuan yang berlaku.
e. Melaporkan kepada dewan guru yang
berwenang (departemen kesantrian) apabila
merasa tidak aman dan nyaman selama
7
keberadaannya di dalam lingkungan
pesantren.
f. Memperoleh penghargaan dari Pesantren
Imam Ibnu Katsir atas prestasi yang dicapai
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
g. Mendapat izin ke luar pesantren untuk suatu
keperluan pribadi atau keperluan Pesantren
dengan seizin pihak yang berwenang
(departemen kesantrian).
h. Mendapatkan pembelaan apabila terjadi
penanganan dan penindakan pelanggaran
santri diluar prosedur yang berlaku.
Pasal 4
Kewajiban Santri
8
2. Menjaga dan memelihara nama baik
Pesantren Imam Ibnu Katsir.
3. Mematuhi peraturan dan tata tertib yang
telah dibuat oleh pesantren dengan
segala konsekuensinya.
4. Mematuhi jadwal kegiatan yang telah
ditentukan oleh Pesantren.
5. Menjaga barang-barang pesantren, jika
rusak atau hilang akibat kelalaian,
perbaikan dan penggantiannya menjadi
tanggung jawab santri yang
bersangkutan.
6. Menghormati dan bersikap sopan
terhadap semua civitas pesantren
meliputi Mudir pesantren, Waka.Bid.
Kesantrian , Kepala Madrasah, Dewan
guru, Wali Asrama (musyrif), Staff
Pesantren, Staff Madrasah, Buruh
Pesantren, dan Tamu-tamu Pesantren
lainnya.
7. Menjaga Kebersamaan Pesantren
menuju keindahan, ketertiban,
keamanan dan kebersihan pesantren.
8. Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar
dan membiasakan saling menasehati.
9
9. Melaporkan kejadian-kejadian penting
dan pelanggaran yang dilakukan santri
lainnya kepada wali asrama (musyrif)
atau pihak yang berwenang dengan jujur,
benar dan bertanggungjawab.
10. Melaksanakan tugas yang diamanahkan
pesantren penuh dengan tanggung
jawab dan amanah.
10
Masuk kelas sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
Meminta izin kepada guru piket
(pagi/siang), wali asrama
(musyrif) piket ketika terlambat
untuk masuk KBM
madrasah/KBM pesantren.
Menggunakan waktu istirahat
dengan sebaik-baiknya, dan
tidak diperkenankan masuk ke
asrama selama KBM madrasah/
KBM pesantren kecuali sifatnya
darurat dan diizinkan oleh
Waka. Bid. Kesantrian
pesantren.
Meminta izin kepada guru mata
pelajaran/wali asrama (musyrif)
ketika ingin keluar kelas baik
KBM madrasah/KBM pesantren.
2. Kewajiban di luar proses KBM
pesantren/madrasah (di lingkungan
pesantren)
Mentaati peraturan pesantren
yang ditetapkan oleh Waka. Bid.
Kesantrian Atau Kesiswaan
11
yang disetujui oleh Mudir
Pesantren.
Menjaga INTERASIH (indah
tertib aman dan bersih) dan
kenyamanan pesantren
Melaporakan setiap barang yang
dibawa santri ke asrama kepada
wali asrama/musyrif (seperti
barang yang masuk asrama
berkategori dilarang oleh
pesantren).
Mengarahkan tamu yang
berkunjung kepada Waka. Bid.
Kesantrian /Kepala Madrasah.
Memakai pakaian yang sesuai
dengan tuntunan Al-Qur’an dan
Sunnah.
12
BAB 3
PASAL 5
13
04.00 – -Menyalakan lampu
06.15 -Bangun pagi
-Shalat subuh berjamaah di masjid
-Halaqah Tahfizh Al-Quran(KBM Madrasah)
06.15 – -Sarapan
07.30 -Persiapan KBM Madrasah
-Menghafal Mufrodat (Bahasa arab senin –
kamis, Bahasa Inggris Jum’at dan sabtu)
07.30 – -Kegiatan Intrakurikuler (8 jam pelajaran, 6
14.30 hari sepekan)
-Shalat zuhur berjamaah di masjid
-Kajian ilmiyyah Ilmu Syar’i
-Makan siang
14.30 – -Istirahat di asrama (qoilullah/ tidur siang)
15.15
15.15 – -Persiapan shalat ashar
20.00 -Muraja’ah tahfizh di masjid
-Shalat ashar berjamaah di masjid
-Menghafal mufrodat bahasa arab
-Kegiatan Ektrakurikuler
-Persiapan shalat maghrib
-Shalat Maghrib Berjamaah
-Halaqoh Tahfizh Al-Quran
-Shalat Isya Berjamaah
-Kajian ilmiyyah ilmu syar’i
-Muhadharah santri
14
-Makan Malam
20.00 – - Belajar mandiri di kelas/di masjid
21.30
21.30 – - Persiapan tidur malam
04.00 - Pengabsenan sebelum tidur
-Matikan lampu
PASAL 6
15
4. Santri yang masuk 5 menit setelah bel tanda
masuk berbunyi maka terhitung terlambat
dan akan mendapatkan sanksi serta harus
meminta surat izin masuk kepada guru piket
yang di setujui Waka. Bid. Kesantrian.
5. Santri yang berhalangan mengikuti KBM
madrasah karena sakit dan lainnya maka
harus mendapatkan surat keterangan izin
tidak masuk kelas yang disetujui oleh Waka.
Bid. Kesantrian.
6. Santri yang tidak mendapatkan surat
keterangan izin karena sakitnya dan lain-lain
maka diperbolehkan mewakilkan kepada
Ketua kamar atau temannya jika tidak
mampu.
7. Santri yang sakit tidak diperkenankan berada
di asrama selama kegiatan KBM madrasah
dan harus berada di ruang kesehatan
(ruangan isolasi/ UKS).
8. Santri yang berhalangan mengikuti KBM
madrasah karena izin bepergian/izin
kepulangan dan lain-lain maka harus
konfirmasi terlebih dahulu dan mendapatkan
surat izin yang disetujui oleh Waka. Bid.
Kesantrian.
b. Tata tertib Seragam, Rambut dan Kuku
16
1. Selama KBM berlangsung santri diwajibkan
menggunakan seragam madrasah yang telah
ditentukan.
2. Seragam yang berlaku dalam KBM madrasah adalah :
a. Baju warna putih dan celana biru tua
untuk Mts dan baju warna putih serta
celana abu-abu untuk aliyah terdapat
logo pesantren dan badge nama santri.
b. Baju melayu (berwarna hijau untuk mts
dan merah maron untuk aliyah) yang
telah ditentukan pesantren.
c. Baju jubah / gamis variatif pada hari
jum’at sesuai yang dimiliki santri.
d. Baju pramuka yang telah ditentukan
pesantren sesuai standar Kementerian
Agama.
e. Pakaian seragam santri semua tidak
boleh melebihi mata kaki, bukan celana
dengan banyak kantong atau celana
gunung dan olah raga yang ketat.
f. Mengenakan kopiah atau peci.
3. Pemakaian seragam sesuai dengan hari yang telah
ditentukan oleh pihak madrasah.
4. Apabila santri tidak menggunakan seragam madrasah
maka pengajar di kelas berhak untuk mengeluarkan
santri tersebut dari kelas, dan secara otomatis
17
mendapatkan 2 point pelanggaran (di daftar absensi
terkategori alpha) kecuali ada surat izin resmi yang
disetujui oleh Waka. Bid. Kesantrian.
5. Santri wajib menjaga kebersihan diri dan kerapian diri
dengan :
Rambut bersih dan rapi, dengan batasan
tidak melebihi alis, telinga dan kerah
baju. Tidak disemir atau diwarnai dan
bukan model potongan rambut yang
menyelisihi syariat
Kuku bersih dan rapi, tidak panjang
(tanpa alasan apapun) dan tidak diwarnai
dengan bahan apapun.
PASAL 7
20
5. Santri diharapkan dapat menggunakan waktu
siang untuk istrihat / tidur siang.
6. Santri tidak diperkenankan membawa nasi
dan memakannya di dalam asrama.
7. Santri tidak diperkenankan membuat
kelompok-kelompok khusus (ashabiyyah).
8. Santri dilarang membawa dan menyimpan
barang-barang yang dilarang Pesantren,
seperti majalah islami, koran atau media
cetak, senjata tajam, hp, mp3, dan alat
elektronik lainnya ke dalam asrama (aturan
lengkap ada didalam kredit point
pelanggaran).
9. Santri diizinkan menyimpan pakaian di almari
asrama : 15 stel (7 stel pakaian harian, 3 stel
pakaian shalat, 3 stel + 1stel jubah pakaian
seragam KBM madrasah, 1 stel pakaian
olahraga). Jika masih ada barang yang
berlebih tapi sangat diperlukan untuk
mendukung kegiatan maka diizinkan setiap
santri untuk menggunakan box pakaian.
10. Setiap asrama wajib menerapkan rancangan
tata ruang asrama yang sesuai standar
keasramaan pesantren, yaitu: struktur
asrama, jadwal piket, stiker motivasi islami,
pelabelan ruang asrama, peralatan
21
kebersihan, hanger, jemuran handuk, rak
sepatu,keset, bak sampah dan peralatan
lainnya.
11. Santri dilarang menyimpan uang tunai lebih
dari Rp 10.000 ( bila ada kehilangan menjadi
tanggung jawab yang bersangkutan)
12. Setiap santri bertanggung jawab terhadap
kebersihan asrama dan sekitarnya. (sesuai
jadwal piket yang dibuat oleh wali asrama)
13. Santri harus membuang sampah pada
tempatnya.
14. Santri diharapkan hemat dalam penggunaan
air dan listrik. Sebelum meninggalkan asrama
santri wajib menutup kran air dan mematikan
kipas angin serta mengunci almari dan pintu
asrama.
15. Santri tidak diperkenankan meletakkan
barang-barangnya di sembarang tempat,
seperti; teras, jendela,pagar, tangga dll.
16. Santri tidak diperkenankan membawa dan
memelihara hewan dalam bentuk apapun di
lingkungan pesantren.
17. Santri harus meletakkan handuk dan alas kaki
masing-masing pada rak yang telah
disediakan asrama masing-masing.
22
18. Santri tidak diperkenankan membawa tamu
(selain anggota asrama) ke dalam asrama
kecuali setelah mendapatkan izin dari Kepala
Departemen Kesantrian dengan
pertimbangan evakuasi santri sakit/visit
darurat untuk motivasi santri sakit/darurat
yang semisalnya.
19. Setiap santri wajib memelihara dan merawat
inventaris pesantren yang ada di asrama.
20. Santri dilarang memasang instalasi listrik
dalam bentuk apapun.
21. Santri dilarang memiliki korek api atau barang
sejenisnya yang dapat menyebabkan
kebakaran.
22. Santri dilarang masak-memasak dalam
bentuk apapun di dalam asrama.
23. Santri wajib melaporkan kegaduhan,
gangguan dan kerusakan dan yang semisalnya
kepada wali asrama dan kemudian
melaporkannya ke koordinator keamanan
untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kadar
permasalahannya berdasarkan dengan
ketentuan peraturan pesantren yang berlaku.
24. Santri/ketua asrama melaporkan santri yang
sakit ke wali asrama (musyrif piket) di kantor
Waka. Bid. Kesantrian kemudian wali
23
asrama/musyrif piket melaporkannya ke
koordinator kesehatan untuk diperiksa dan
diberikan pertolongan pertama perawatan
santri sakit dalam masa observasi waktu 2x24
jam. Jika dalam masa observasi 2x24 jam
kondisi santri belum ada perkembangan
secara signifikan maka Koordinator
Kesehatan melaporkan ke Kepala
Departemen Kesantrian untuk
dikonfirmasikan ke orang tua/wali santri
supaya santri segera dijemput dan
ditindaklanjuti, dirujuk ke poly kesehatan( cek
laboratorium, poly spesialis untuk rawat
jalan, RSU/IGD untuk rawat inap) secara
intensif.
25. Santri tidur malam dan bangun kembali 15
menit sebelum adzan subuh
dikumandangkan.
PASAL 8
Ayat 1
26
5. Tidak diperkenankan bagi penceramah untuk
membawa buku ketika menyampaikan materi
ceramah kecuali santri baru
6. Bagi seluruh santri kelas 8, 9 MTs, dan 1o
Aliyah diwajibkan menyampaikan materi
ceramah dengan bahasa arab atau bahasa
inggris
c. Peraturan yang berkaitan dengan pergaulan
(mu’amalah)
1. Santri wajib berakhlaq mulia dimanapun
berada
2. Santri wajib menyebarkan salam kepada
saudara muslim yang ia jumpai yang dikenal
atau yang tidak dikenal
3. Santri dilarang berkata kotor, bersiul,
bernyanyi, bertepuk tangan, berbuat gaduh,
dan mengangkat suara yang tidak sewajarnya
4. Santri dilarang mendengarkan musik,
berjoged dan membaca bacaan yang tidak
syar’i
5. Batas minimal pakaian bawah adalah
setengah betis dan maksimalnya adalah
diatas mata kaki
6. Santri tidak diperkenankan memakai pakaian
yang tidak menutup aurat atau yang dapat
menyingkap aurat
27
7. Santri dilarang tidur dengan kondisi memakai
celana pendek, sarung tanpa celana,
telanjang dada, atau memakai pakaian yang
membentuk aurat (ketat dan tipis)
8. Koordinator pendidikan dan dakwah
bersama koordinator keamanan menyita
pakaian yang tidak sesuai dengan syariat atau
yang identik dengan orang fasik dan kafir
9. Koordinator ibadah, pendidikan dan dakwah
bersama koordinator kemanan akan menyita
kaset, CD, Koran, majalah atau hal yang
melanggar syariat
Ayat 2
28
2. Santri diharapkankan berbicara bahasa arab
sesuai dengan kaidah dan bagi yang belum
mampu maka diharapkan untuk belajar berbahasa
arab dengan sungguh-sungguh
3. Tidak boleh menyisipkan bahasa Indonesia
kedalam bahasa arab
4. Santri diwajibkan menulis kosa kata/mufrodat
dibuku yang khusus
5. Santri wajib menyetorkan hafalan mufrodat yang
telah ditulisnya kepada koordinator bahasa
dibantu seksi bahasa Jam’iyyah Thulabah (OSIS)
6. Santri wajib mengikuti percakapan/hiwar pada
hari yang telah ditentukan koordinator bahasa
yang disetujui oleh Kepala Departemen
Kesantrian
7. Sanksi akan diberikan kepada santri yang
melanggar tata tertib koordinator bahasa
Ayat 3
30
a. Jam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar): dari
07.30-14.30 (senin-kamis) dan 07.30-14.50
(jum’at) WIB.
b. Setelah shalat Maghrib sampai shalat ‘isya.
c. Setelah shalat Shubuh sampai jam 06.15 WIB.
7. Santri wajib berada di kamar dan menghentikan
seluruh kegiatan pada pukul 22.00 WIB dan
dilarang bergadang malam (kecuali malam ahad
jika ada acara/instruksi khusus dari Kepala
Departemen Kesantrian disetujui oleh Mudir).
8. Santri dilarang melakukan tindakan-tindakan yang
merugikan diri sendiri dan orang lain.
9. Santri dilarang meninggalkan area pesantren
tanpa seizin dari Kepala Departemen Kesantrian
atau yang mewakilinya.
10. Bagi santri yang telah mendapatkan izin ke luar
pesantren, wajib memakai baju keluar
Pesantren/gamis syar’i.
11. Santri dilarang untuk mengunjungi tempat
permainan, warnet, PS, karaoke, dan tempat-
tempat yang dilarang oleh syariat danpPesantren,
ketika keluar pesantren.
12. Bagi seluruh santri yang mendaptkan izin
hendaknya memanfaatkan waktu dengan baik
dan amanah dalam perizinan keluar tersebut..
31
13. Bagi santri yang telah mendaptkan izin ke kota
dan luar kota pada hari ahad, wajib melakukan
absen kehadiran pada waktu dan tempat yang
telah ditentukanoleh Departemen Kesantrian.
14. Sanksi akan diterapkan kepada santri yang
melanggar peraturan-peraturan koordinator
keamanan.
Ayat 4
32
asrama, rak sepatu jemuran handuk,
mengepel lantai luar asrama)
b. Mengkuti dan melaksanakan program kerja
bakti kebersihan Pekanan yang terbagi
menjadi 10 area obyek pesantren wajib
bersih, meliputi:
1. Area Masjid
2. Area MCK Masjid
3. Area Instalasi Gizi
4. Area Gazebo
5. Area Lapangan Atas
6. Area Lapangan Bawah
7. Area Lantai 1(Gedung 1)
8. Area Lantai 2(Gedung 1)
9. Area Lantai 1(Gedung 2)
10. Area Lantai 2(Gedung 2)
c. Mengikuti dan melaksanakan program kerja
bakti Bulanan, meliputi:
1. Membersihkan dan merapikan area
jemuran pakaian
2. Membersihkan dan mencabut rumput-
rumput yang tumbuh subur.
d. Mengikuti dan melaksanakan program kerja
bakti
e. Menjaga dan merawat inventaris kebersihan
yang telah tersedia.
33
f. Menegur pelanggar kebersihan dan
melaporkan kepada koordinator kebersihan.
2. Santri wajib menjaga kebersiahn lingkungan
pesantren.
3. Santri wajib membuang sampah dan kotoran pada
tempatnya:
a. Meletakkan dan merapikan alas kaki
(sandal/sepatu) pada rak-rak yang telah
disediakan.
b. Merapikan alas kaki (sandal/sepatu) ketika
berada di masjid, ruang makan, kelas, dan
lain sebagainya.
c. Tidak meletakkan sesuatu apapun di jendela
atau ventilasi.
d. Tidak menggunakan jemuran handuk kecuali
untuk menjemur handuk.
e. Tidak meninggalkan peralatan mandi atau
sejenisnya di sekitar kamar mandi umum.
4. Santri wajib menjaga kebersihan asrama.
5. Santri wajib menjaga kebersihan ruangan dan
inventaris:
a. Tidak mengambil air langsung
b. Mematikan kran air, kipas angin dan lampu
sebelum meninggalkan asrama.
6. Santri wajib menjaga kebersihan halaman asrama
dan sekolah.
34
7. Santri wajib menjaga kebersihan area tempat air
dan minuman.
8. Santri dilarang merubah posisi tempat tidur dan
lemari asrama kecuali diizinkan oleh Kepala
Departemen Kesantrian.
9. Santri dilarang membawa alas kaki
(sandal/sepatu) ke serambi atau kamar mandi
masjid.
10. Santri masuk asrama dengan kaki yang bersih.
11. Sanksi akan di berikan kepada santri yang
melanggar tata tertib koordinator kebersihan.
Pasal 9
Ayat 1
35
2. Santri dilarang membawa/meminjam peralatan
makan/memasak instalasi gizi, kecuali seizin
Kepala Departemen Kesantrian.
3. Santri tidak diperkenankan makan di dalam
asrama.
4. Santri makan pagi, siang, malam di tempat makan
yang telah ditentukan.
5. Santri dilarang masuk ke ruangan masak kecuali
setelah mendapat izin dari koordinator instalasi
gizi.
6. Santri tidak diperkenankan makan secara
berkelompok dalam satu tepak kecuali
darurat/ada acara khusus dandi setujui oleh
Kepala Departemen Kesantrian..
7. Santri wajib membuang sampah dan sisa
makanan di tempat yang telah disediakan,
sebelum mencuci tempat makan.
8. Santri dilarang makan dan minum dengan tangan
kiri dan atau dalam keadaan berdiri.
9. Santri dilarang mengisi air dispenser dengan
menggunakan drigen besar/gallon mini untuk
konsumsi pribadi pada saat jam makan/di luar
jam makan.
10. Santri dilarang mencela atau menghina makanan
dan minuman.
11. Santri dilarang membuat tabdzir dan isyraf.
36
12. Santri wajib mengamalkan dan menjaga adab
makan dan minum .
13. Santri wajib antri dengan tertib dan jujur ketika
mengambil jatah makan.
14. Bagi santri yang ingin puasa sunnah agar
mendaftarkan namanya ke koordinator
pendidikan dan dakwah melalui ketua
kamar/musyrif asrama masing-masing kemudian
akan diajukan ke koordinator instalasi gizi
disetujui oleh Kepala Departemen Kesantrian.
15. Santri tidak diizinkan mengambil makan di
instalasi Gizi jika di luar waktu makan yang telah
ditentukan kecuali darurat, sakit dan yang
semisalnya yang disetujui oleh Kepala
Departemen Kesantrian.
16. Bagi santri yang memiliki uzur untuk tidak makan
sambal karena penyakit lambung harap
melaporkan/mendatakan diri pada OSIS
kesehatan gizi/musryrif untuk mendapatkan lauk
yang tidak bercabe.
17. Bagi santri yang alergi makanan tertentu harus di
buktikan dengan keterangan medis/keterangan
orang tua, harap melaporkan pada OSIS
kesehatan gizi/coordinator kesehatan untuk
mendapatkan lauk lain.
37
Ayat 2
Ayat 2
38
Tata Tertib Ruangan Tamu dan Ruangan Kantor
39
Ayat 4
a. Peraturan Umum
40
4. Santri dilarang masuk ke ruang pos kesehatan
pesantren tanpa ada keperluan.
5. Santri dilarang duduk-duduk dan tidur-
tiduran di ruang kesehatan.
6. Santri yang memiliki kepentingan di ruang
pos kesehatan pesantren agar menjaga
kebersihan dan ketenangan.
7. Santri dilarang masuk ke ruang isoslasi pos
kesehatan pesantren.
8. Santri dilarang memberi, menerima, atau
mengambil obat tanpa izin dari dokter atau
perawat atau petugas/koordinator dan seksi
kesehatan jam’iyyah tholabah (OSIS) yang
sudah ditraining standar operasional
prosedur (SOP) teknis perawatan santri yang
ditetapkan oleh Waka. Bid. Kesantrian.
9. Santri dilarang membaca dan membuka buku
diagnosa santri lain.
10. Santri dilarang meminjam dan membawa
inventaris ruang pos kesehatan pesantren
tanpa seizin Kepala Waka. Bid. Kesantrian.
11. Santri/selain pasien dilarang mengambil air
minum dari ruang pos kesehatan pesantren.
12. Santri berolahraga, senam pagi/sore pada
waktu dan tempat yang telah ditentukan,
bukan di area seperti: teras masjid, kamar,
41
tempat jemuran pakaian, kelas, teras
asrama, dan yang sejenisnya.
13. Diharuskan bagi santri yang berolahraga
untuk mengenakan pakaian yang tidak
melanggar syariat. Pakaian yang tidak
diperbolehkan untuk berolahraga seperti:
switer, jaket, kemeja, sarung, pakaian sholat,
kaos rompi, celana pendek sedikit di bawah
lutut dan yang sejenisnya.
14. Santri wajib meminta izin kepada koordinator
olahraga jikia ingin meminjam peralatan
olahraga dan mencatatnya di belangko yang
telah disediakan.
15. Santri wajib menjaga inventaris dan fasilitas
olahraga dan tidak boleh merusaknya.
16. Santri dilarang mengadakan pertandingan
antar kelas/asrama atau dengan pihak luar
tanpa seizin dari Waka. Bid. Kesantrian.
17. Pada musim berdebu, dianjurkan kepada
seluruh santri yang akan menggunakan
lapangan untuk menyiram lapangan terlebih
dahulu.
18. Setelah berolahraga, santri wajib mencuci
kaki terlebih dahulu sebelum masuk ke
asrama.
42
19. Santri dapat menggunakan fasilitas olahraga
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
20. Sanksi akan diberikan kepada santri yang
melanggar peraturan koordinator Kesehatan
dan Olah Raga.
BAB IV
PERIZINAN
Pasal 10
Pengertian Perizinan
Pasal 11
Tujuan Perizinan
44
1. Memberikan pelayanan kepada santri pada
keadaan yang dibutuhkan.
2. Santri tertib dan disiplin.
3. Mendukung program pendidikan di Pesantren
Imam Ibnu Katsir.
Pasal 12
Pasal 13
Jenis Perizinan
Pasal 14
Ayat 1
Ayat 2
48
Waktu Permohonan Izin
Ayat 3
Masa Perizinan
49
4. Batas waktu perizinan kategori dalam dan luar
kota dan lainnya yang bersifat darurat dan
mendadak disesuaikan dengan situasi dan kondisi
yang diperlukan.
5. Batas waktu perizinan liburan pesantren adalah
setiap libur resmi pesantren.
Pasal 15
Hak Izin
50
Pasal 16
Ayat 1
Prosedur Umum
52
4. Satpam atau dewan guru/wali asrama berhak
memeriksa santri dan barang bawaannya.
Ayat 2
Prosedur Khusus
53
Santri menghadap kepada pemberi izin
dan menyampaikan alasan izin dengan
membawa rekomendasi atau
persetujuan termaksud di atas.
4. Perizinan keluar kota yang bersifat darurat dan
mendadak.
Santri meminta rekomendasi dari Waka.
Bid Kurikulum dan pihak terkait
lainnya(Kepala Departemen Kesantrian)
apabila harus meninggalkan KBM.
Santri menghadap kepada pemberi izin
dan menyampaikan alasan izin dengan
membawa rekomendasi termaksud di
atas.
Pasal 17
Pelanggaran Perizinan
Pasal 18
BAB V
BAB VI
PELANGGARAN-PELANGGARAN
59
Pasal 19
Pengertian Pelanggaran
Pasal 20
Ayat 1
Jenis-jenis Pelanggaran
A. Pelanggaran Ringan
1. Datang terlambat masuk ke kelas.
2. Tidak menghadiri KBM tanpa alasan yang
jelas.
3. Terkunci di asrama saat KBM (kegiatan
belajar mengajar).
4. Masuk asrama saat KBM tanpa izin.
60
5. Tidak menetap di masjid pada waktu yang
telah ditentukan.
6. Tidak mengikuti acara yang diselenggarakan
oleh jam`iyyah tholabah.
7. Tidak berada di asrama pada jam istirahat
malam.
8. Tidak mengikuti kegiatan pesantren tanpa
keterangan.
9. Terlambat shalat fardhu berjamaah di Masjid
pesantren.
10. Tidak memakai peci ketika sholat.
11. Tidak hadir di halaqoh Tahfidz
12. Dengan sengaja tidak makan pada waktu
yang telah ditentukan.
B. Pelanggaran Sedang
1. Tidak ikut sholat fardhu berjamaah di masjid
pesantren.
2. Melampaui batas waktu perizinan (
dalam/luar kota ) dan liburan
C. Pelanggaran Berat
1. Tidak menunaikan sholat fardhu dengan
sengaja.
2. Melampaui batas waktu perizinan
(dalam/luar kota) dan liburan.
61
3. keluar dari lingkungan pesantren tanpa izin.
4. Bermalam di luar pesantren tanpa izin.
Ayat 2
A. Pelanggaran Ringan
1. Berpakaian tidak islami.
2. Bersiul
3. Mengenakan kalung, gelang, anting dalam
jenis apapun kecuali cincin yang dibolehkan
sesuai ketenteuan syar’iat.
4. Berpakaian tidak layak atau tidak memakai
peci saat KBM.
5. Tidak memakai seragam yang telah
ditentukan.
6. Memanjangkan dan mewarnai kuku.
7. Mewarnai, menyemir dan mengecat rambut.
8. Potongan rambut yang tidak sopan dan tidak
sesuai dengan syar’iat
9. Masuk ruang kantor dan ruang guru tanpa
izin.
10. Mengadakan kegiatan di dalam atau di luar
pesantren tanpa izin.
62
11. Tidak berperilaku sopan Pada waktu KBM.
B. Pelanggaran sedang
1. Bermain atau mendengarkan musik.
2. bernyanyi, berjoged.
3. Perkelahian dengan tidak terencana.
4. Perbuatan yang menjurus kepada pacaran,
(SMS dan surat menyurat yang tak syar`i).
5. Mengintimidasi atau mengancam santri lain.
6. Membuat kegaduhan dan keributan.
7. Tidur berdua dalam satu ranjang.
8. Menambah atau mengurangi atribut seragam
sekolah.
9. Berbohong, bersumpah palsu dan atau
member kesaksian palsu.
10. Mengeluarkan kata kotor dalam bentuk lisan
atau tulisan.
C. Pelanggaran berat
1. Mengancam dan melecehkan baik secara
tertulis atau lisan terhadap nama baik
pesantren, guru, pegawai, dan jam`iyyah
tholabah (OSIS).
2. Menggunakan barang orang lain tanpa izin.
3. Menjadi penyebab perkelahian dengan
teman satu lembaga atau lembaga lain.
63
4. Menganiaya santri lain.
5. Mencuri barang orang lain.
6. Merokok baik didalam maupun luar
pesantren.
7. Menonton film porno.
8. Pacaran : berpegang-pegangan tangan,
berdua-duaan, bemesraan dll.
9. Berjudi.
10. Mentato anggota badan.
11. Membentuk kelompok yang mengarah
kepada ashabiyyah (SARA).
12. Menolak sanksi yang telah ditetapkan atas
pelanggaran yang dilakukan.
13. Menentang peraturan pesantren.
Ayat 3
A. Pelanggaran Sedang
1. Melakukan pelanggaran terhadap tata tertib
dan peraturan jam`iyyah tholabah.
64
2. Mencoret-coret atau merusak peraturan atau
perangkat administrasi jam`iyyah tholabah.
3. Mencoret-coret inventaris dan fasilitas umum
pesantren.
4. Merubah, memalsukan dan
menyalahgunakan surat izin (tanda
tangan/stempel).
B. Pelanggaran berat
1. Merubah, memalsukan dan
mengnyalahgunakan administrasi pesantren
(tanda tangan/stempel)
2. Menyontek atau memberikan contekan
ketika ujian.
Ayat 4
A. Pelanggaran Ringan
1. Membawa, menyimpan, memiliki, dan
membeli senjata tajam.
2. Membawa, menyimpan, menyewa, memiliki,
membeli atau menggunakan/membaca
media (Koran, majalah), komik, dan
65
sejenisnya yang tidak diperbolehkan baik di
dalam atau luar pesantren.
3. Menerima titipan barang terlarang (tidak
mengetahui isi barang titipan).
4. Membawa peralatan elektronik kecuali al-
quran digital yang tidak dapat menyimpan
data dan mendapat segel dari Departemen
Kesantrian.
B. Pelanggaran Sedang
1. Nonton TV, VCD/DVD film, bioskop dan
sejenisnya.
2. Membawa, menyimpan, menyewa, memiliki,
membeli, atau menggunakan handphone,
mp3-4-5 dst, walk man, camera handy cam,
dan barang-barang yang sejenisnya tersebut.
3. Membawa dan memeliahara hewan
peliharaan di lingkungan pesantren.
4. Permainan: playstation, game online,
internet, bilyard, kartu, monopoli, karambol,
catur dan yang sejenisnya.
5. Membawa, menyimpan, memiliki, membeli
rokok di lingkungan pesantren atau di luar
pesantren.
6. Menyalahgunakan senjata tajam.
66
7. Membawa, menyimpan, menyewa, memilki,
membeli, atau menggunakan
petasan/mercon dan yang sejenisnya.
8. Menyewa dan menggunakan kendaran
(motor dan mobil)
C. Pelanggaran Berat
1. Merokok di lingkungan atau di luar
pesantren.
2. Membawa, menyimpan, memiliki, membeli
khamr (minuman memabukkan),
Mengkonsumsi narkoba, psikotropika atau
sejenisnya di dalam atau di luar lingkungan
pesantren.
3. Membawa, menyimpan, memiliki, membeli,
dan menggunakan senjata api.
4. Membawa, menyimpan, memiliki, membeli,
media elektronik (CD, flashdisc dll) yang
digunakan untuk menyimpan konten porno
atau semi porno ( gambar, film, tulisan, suara
dan sejenisnya) atau media lainnya dan
menggunakan, menonton atau
mempertontonkan hal tersebut di atas.
5. Menyebarkan situs-situs atau konten porno
di lingkungan pesantren atau di luar
pesantren.
67
6. Menerima titipan barang terlarang dengan
mengetahui isi barang titipan tersebut.
BAB VII
1. Pelanggaran ringan :
1. Diberikan Bimbingan dan nasehat
2. Diperingatkan.
3. Membuat surat pernyataan diri tidak
mengulangi lagi.
4. Sanksi Kognitif Seperti : Membaca
Al’quran, hadits, dll
5. Sanksi Spikomotorik Seperti : Kerja bakti
6. Disita barang buktinya.
7. Ganti rugi.
8. Dihukum sesuai kebijaksanaan
Pesantren.
9. Apabila dilakukan berulang-ulang kali
dengan kesalahan yang sama maka
menjadi pelanggaran sedang.
10. Pemanggilan Orang tua
69
11. Dikenakan Surat Peringatan ( SP 1 ) jika
melanggar berulang kali.
2. Pelanggaran Sedang
1. Diberikan Bimbingan dan nasehat
2. Diperingatkan.
3. Membuat surat pernyataan diri tidak
mengulangi lagi.
4. Sanksi Kognitif Seperti : Membaca
Al’quran, hadits, dll
5. Sanksi Spikomotorik Seperti : Kerja bakti
6. Ganti rugi.
7. Gundul dan disita barang buktinya.
8. Pemanggilan Orang tua
9. Apabila dilakukan berulang-ulang kali
dengan kesalahan yang sama maka
menjadi pelanggaran berat dan Dikenakan
SURAT PERINGATAN ( SP 2 ).
3. Pelanggaran Berat dan Sangat Berat
Pasal 21
Keputusan Hukuman
Pasal 22
Konseling
71
2. Apabila santri hendak menyampaikan
permasalahan pada saat KBM, santri
meminta izin kepada guru kelas disetujui oleh
Waka.Madrasah Bidang Kesantrian.
3. Santri berhak dipanggil saat KBM berlangsung
unutk bimbingan.
BAB IX
SANKSI
Pasal 23
72
berwenang di MTs/pesantren Imam Ibnu
Katsir.
4. Sanksi yang akan diberlakukan terdiri atas
beberapa jenis sesuai dengan tingkat
pelanggaran, yang meliput i: sanksi kognitif,
sanksi afektif, sanksi psikomotorik, sanksi
denda, sanksi administrasif.
Pasal 24
73
b. Pemberian sanksi berat ditetapkan
dengan surat keputusan
Pimpinan/Kepala Divisi Pendidikan
Pesantren Imam Ibnu Katsir.
2. Pemberian sanksi oleh Kepala Departemen
Kesantrian dan Kepala Madrasah sebagai
berikut :
a. Kepala Departemen Kesantrian dan
Kepala Madrasah memberikan sanksi
kepada santri berdasarkan usulan
Pembina Kesantrian dan Waka.
Madrasah Bid. Kesiswaan.
b. Pemberian sanksi kepada santri
ditetapkan berdasarkan surat keputusan
Waka. Bid. Kesantrian dan Kepala
Madrasah dan diketahui oleh
Pimpinan/Kepala Divisi Pendidikan
Pesantren.
3. Pemberian sanksi oleh Pembina Kesantrian
dan Waka. Madrasah Bidang Kesiswaaan
dan Staff DepartemenKesantrian.
Sanksi diberikan berdasarkan hasil temuan
langsung terhadap pelanggaran yang
74
dilakukan oleh santri atau laporan sumber
lain yang dapat dipercaya dan dapat
dipertanggunngjawabkan.
4. Pelaksanaan dan pemantauan sanksi
dilaksanakan oleh Staff Waka. Bid.
Kesantrian.
BAB X
ATURAN TAMBAHAN
PASAL 25
SIDAK
75
3. Target dari sidak adalah segala barang illegal
yang dinyatakan dilarang oleh pihak
pesantren.
4. Dalam pelaksanaannya sidak dibagi menjadi
dua:
a. Sidak Rutin adalah sidak yang dilakukan
oleh Staff Waka. Bid. Kesantrian dan Staff
Kesantrian secara berkala terhadap
asrama dan kelas minimal 2 kali dalam
satu semester.
b. Sidak Insidental adalah sidak yang
dilakukan oleh Staff Waka. Bid.
Kesantrian dan Staff Kesantrian
berdasarkan masukan dari pihak-pihak
tertentu dikarenkan adanya sebuah
kasus atau kejadian yang mengharuskan
dilakukannya sidak.
5. Penanggungjawab dan pelaksana sidak
adalah Kepala Departemen Kesantrian dan
Kepala Madrasah beserta jajarannya dibantu
oleh beberapa guru, wali asrama, maha santri
dan osis yang ditunjuk oleh Waka. Madrasah
Bidang Kesantrian.
76
6. Barang-barang sitaan dikumpulkan, didata
dan dimaskukkan dalam form Sidak yang
sudah disiapkan kemudian ditandatangani
oleh Kepala Departemen Kesantrian.
7. Barang-barang sitaan menjadi milik pesantren
dan tidak akan dikembalikan lagi.
BAB XI
REWARDS
Pasal 26
Pasal 27
77
Pasal 28
Jenis dan Point Reward
Rewards atau penghargaan dibagi menjadi:
I. Akademik
1. Ranking 1, 2, dan 3
2. Ranking 4 s/d 10
3. Lomba mewakili
madrasah/pesantren
4. Juara lomba mewakili
madrasah/pesantren
5. Juara ekstrakurikuler
6. Tidak pernah absen ( alpha, izin dan
sakit )
7. Prestasi nilai tertinggi per kelas
8. Juara umum se-madrasah/pesantren
9. Nila teringgi UAN
10. Juara lomba internal
madrasah/pesantren (resmi)
II. Organisasi
1. Ketua kamar
2. Ketua kelas
3. Ketua osis
4. Pengurus osis
78
III. Keteladanan
1. Ketua kamar
2. Ketua kelas
3. Santri teladan per kelas
4. Santri teladan per asrama
5. Kelas terbersih
6. Asrama terbersih
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Pasal 30
Pasal 31
79
Tata Tertib Pesantren dan MTs Imam Ibnu Katsir ini mulai
berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan : Pekanbaru
Pada Tanggal : 15 Juli 2017
Disiapkan oleh :
80