A. RESUME ARTIKEL “PERAN PEMERINTAH TENTANG PENGEMBANGAN
PEREKONOMIAN DALAM PERSPEKTIF SISTEM EKONOMI KAPITALIS, SOSIALIS DAN ISLAM” Ekonomi merupakan salah satu aktivitas yang akan selalu dilakukan dalam kehidupan manusia, baik individu, berkelompok, maupun dalam skala besar seperti bernegara. Dalam penerapannya sistem ekonomi yang dipakai dunia yang dipakai hingga saat ini yaitu kapitalis, sosialis dan Islam. Kapitalis merupakan sistem perekonomian yang memberikan wewenang penuh kepada pemodal dengan segala jenisnya termasuk didalamnya hak milik, di dalamnya barang-barang yang digunakan dalam produksi barang lainnya. Sosialis adalah suatu sistem perekonomian atau kegiatan ekonomi yang memberikan kebebasan cukup besar kepada setiap orang, tetapi campur tangan pemerintah sangat dominan. Sedangkan sistem ekonomi Islam adalah sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang disimpulkan dari Al-Qur'an dan Sunnah, serta merupakan bangunan perekonomian yang didirikan atas landasan dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi objektif yang ada. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk melihat bagaimana pengembangan sistem ekonomi dalam Islam. Artikel ini ditulis untuk melihat apakah sistem ekonomi Islam cenderung pada sistem kapitalis atau seperti sistem ekonomi sosialis. Dalam artikel ini penulis mencoba menjelaskan bagaimana sistem ekonomi kapitalis dan sosialis dijalankan. Setelah itu, penulis membandingkan nilai-nilai pokok atau hal mendasar dari kedua sistem ekonomi tersebut dengan sistem ekonomi islam. Penulis menjabarkan konsepnya bagaimana sistem ekonomi Islam dijalankan. Kesimpulan dari artikel ini adalah sistem ekonomi Islam merupakan sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang disimpulkan dari Al-Qur'an dan Sunnah. Di mana dalam sistem perekonomian ini didirikan atas landasan dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi objektif yang ada. Sistem ekonomi Islam mengakui kemerdekaan individu tetapi Islam tidak memberikan kebebasan mutlak pada kekuatan pasar seperti dalam praktik kapitalisme. Praktik kapitalisme menimbulkan dampak negatif oleh karena itu negara harus berperan secara aktif. Peranan negara dalam sistem ekonomi Islam tidak disamakan dengan intervensi atau peranan negara dalam sistem ekonomi sosialis. Menurut saya artikel ini sudah cukup baik dalam menjelaskan perbedaan mendasar dari sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Karena penulis membandingkan setiap hal-hal mendasar dari tiap sistem ekonomi dengan sistem ekonomi Islam Seperti contohnya penulis menjelaskan hukum kepemilikan kekayaan dalam setiap sistem ekonomi dengan sistem ekonomi Islam. B. RESUME ARTIKEL “Peranan Negara dalam Pembangunan Perbandingan antara Kebijakan Pemerintahan Orde Baru dengan Pemerintahan Orde Reformasi” Pembangunan merupakan aktivitas untuk meningkatkan atau menciptakan kehidupan masyarakat baik secara sosial ekonomi dan lainnya yang lebih maju. Aspek dalam pembangunan mempunyai jangkauan yang luas seperti politik sosial, sosial ekonomi, sosial budaya dan masalah pertahanan dan keamanan. Di Indonesia telah mengalami tiga kali sistem politik pemerintahan yaitu orde lama, orde baru, dan reformasi. Masing-masing sistem politik pemerintahan tersebut memiliki kebijakan dan pendekatan untuk pembangunan yang berbeda-beda. Selain itu, perkembangan pembangunan yang dilakukan pun menghasilkan hasil yang berbeda-beda baik dari segi fisik,non fisik maupun materi. Untung itulah artikel ini bertujuan menjelaskan perbandingan kebijakan pembangunan dan pendekatan yang digunakan antara orde baru dan reformasi. Pada tiap point pembahasan penulis melakukan redefinisi peran pemerintah dalam perekonomian,dan menyepakati sejauh apa peran intervensi yang akan diberikan kepada pemerintah. Penulis juga memberikan ide untuk pembangunan ekonomi politik Indonesia di masa depan yaitu sebaiknya tetap dengan pendekatan state-centered. Mengingat berbagai pertimbangan politik, ekonomi, budaya, hukum dan bidang-bidang lainnya, sehingga pembangunan di segala bidang bisa dilaksanakan dengan baik karena berbagai situasi dan kondisi semuanya stabil. Situasi dan kondisi republic ini belum beranjak dari status sebagai negara berkembang, hal ini disebabkan pemerintah sebagai pengendali negara kurang optimal dalam penggunaan kekuasaannya. Pada masa orde baru memang otoriter dalam berbagai bidang, sehingga semua aspek kehidupan terkendali dan kesan state-centered ada. Tetapi pendekatan state centered pada masa ini hanya menguntungkan beberapa pihak saja sehingga arahnya tidak jelas dan pada akhirnya hanya tahan 30 tahun saja. Pada masa orde reformasi pendekatan state centered hanya normatif saja, hal ini menyebabkan berbagai aspek kehidupan tidak stabil. Ketidakstabilan ini lebih lanjut menyebabkan terjadinya toleransi yang terlalu tinggi sehingga pendekatan state centered semakin sulit diterapkan. Tanggapan saya terhadap artikel ini ini yaitu penulis dalam melakukan perbandingan antara kebijakan pemerintah orde baru dan pemerintahan orde reformasi cukup jelas karena penulis melakukan redefinisi peran pemerintah dalam perekonomian dan juga melihat seberapa peran intervensi yang diberikan kepada pemerintah. Hal ini akan dengan mudah membantu para pembaca untuk melakukan perbandingan Bagaimana kinerja pemerintah akan pembangunan di masa orde Baru dan reformasi. C. RESUME ARTIKEL “DIMENSI EKONOMI POLITIK PEMBERDAYAAN EKONOMI RAKYAT” Salah satu akar penyebab krisis terbesar sepanjang sejarah Indonesia terkait kepada sandaran utama proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang tidak demokratis, karena proses tersebut sangat digantungkan kepada bisnis besar (konglomerat) yang pangsa omzet dan asetnya terhadap kekayaan nasional (PDB) masing-masing telah mencapai sekitar 62% dan 76% pada sebelum krisis 1997. Menyadari besaran krisis ekonomi yang telah begitu mendalam dan juga bersamaan dengan krisis regional di Asia, sesungguhnya dengan begitu semakin meneguhkan kita sebagai bangsa, bahwa proses pembangunan yang akan datang harus semakin demokratis. Artinya proses pembangunan seyogyanya semakin bertumpu kepada rakyat banyak (people centered development). Pemberdayaan ekonomi rakyat sebagai wujud people centered development merupakan agenda penting yang patut dikedepankan. Namun demikian untuk mewujudkan gagasan tersebut terdapat berbagai tantangan baik pada tingkatan teoritik maupun praktik baik yang bersifat mikro maupun makro struktural. Untuk itulah dalam tulisan ini akan dianalisis berbagai tantangan tersebut beserta langkah-langkah solusinya dalam perspektif ekonomi politik. Langkah-langkah konkrit dalam menciptakan sistem ekonomi politik yang kondusif bagi berkembangnya ekonomi rakyat, antara lain dapat dimulai dengan terciptanya clean government dan bahkan good governance (cara-cara mengelola ekonomi yang baik di seluruh level: di tingkat mikro perusahaan maupun makro-birokrasi, pemerintahan dan seluruh mekanisme kenegaraan yang terbebas dari korupsi) yang pada gilirannya dapat memfungsikan mekanisme pasar yang sehat. Penulis sangat jelas dalam memberikan gambaran bagaimana tantangan dan langkah-langkah pemberdayaan ekonomi rakyat sebagai wujud people centered development. D. RESUME ARTIKEL “Mengenal Ekonomi Politik: Definisi, Posisi Negara, dan Pasar” Ekonomi politik dapat dilihat sebagai metodologi dalam lingkup kajian hubungan ekonomi dan politik. Hubungan itu dapat dilihat dari perilaku institusi politik yang bekerja menghasilkan suatu kebijakan ekonomi. Studi ekonomi politik digunakan untuk menganalisis fenomena-fenomena ekonomi politik di tingkat nasional, regional, maupun internasional. Untuk itu, penting untuk mengenal apa itu ekonomi politik yang dilihat dari definisi, posis negara, dan pasar. Menurut Mochtar Mas’oed, ekonomi politik merupakan studi yang mengaji keterkaitan antara fenomena politik dengan ekonomi, antara negara dan pasar, antara lingkungan domestik daninternasional, dan antara pemerintah dengan masyarakat (Mas’oed, 2008). Dalam sub disiplin ekonomi politik, peran negara dibedakan secara tajam berdasarkantipe ideologi ekonomi politik yang digunakan. Dalam kehidupan ekonomi, pasar merupakan tempat pembeli (konsumen) dan penjual(produsen dan pedagang) melakukan transaksi setelah adanya kesepakatan harga dari keduabelah pihak. Pasar merupakan tempat berlangsungnya permintaan (demand) yang diciptakanoleh konsumen dan proses penawaran (supply) oleh pedagang. Penulis melakukan pembedahan terhadap definisi ekonomi politik, bagaimana posisi negara dan definisi dari pasar itu sendiri. Ini memberikan gambaran bagaimana ekonomi politik itu sendiri serta melihat lebih detail. Bagi orang awam, bisa dengan mudah memahami ekonomi politik secara singkat dengan membaca artikel ini, karena bahasa yang digunakan tidak terlalu sulit serta pemilihan kata yang tepat sehingga mudah di pahami dengan baik oleh pembaca.