Anda di halaman 1dari 4

Nama/Nim : Alvansya Esterlina Wororik / 180413620814

Offering : RR
Mata Kuliah : Ekonomi Politik (UAS)

A. RESUME ARTIKEL “PERAN PEMERINTAH TENTANG PENGEMBANGAN


PEREKONOMIAN DALAM PERSPEKTIF SISTEM EKONOMI KAPITALIS,
SOSIALIS DAN ISLAM”
Ekonomi merupakan salah satu aktivitas yang akan selalu dilakukan dalam kehidupan
manusia, baik individu, berkelompok, maupun dalam skala besar seperti bernegara. Dalam
penerapannya sistem ekonomi yang dipakai dunia yang dipakai hingga saat ini yaitu kapitalis,
sosialis dan Islam. Kapitalis merupakan sistem perekonomian yang memberikan wewenang
penuh kepada pemodal dengan segala jenisnya termasuk didalamnya hak milik, di dalamnya
barang-barang yang digunakan dalam produksi barang lainnya. Sosialis adalah suatu sistem
perekonomian atau kegiatan ekonomi yang memberikan kebebasan cukup besar kepada setiap
orang, tetapi campur tangan pemerintah sangat dominan. Sedangkan sistem ekonomi Islam
adalah sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang disimpulkan dari Al-Qur'an dan
Sunnah, serta merupakan bangunan perekonomian yang didirikan atas landasan dasar-dasar
tersebut yang sesuai dengan kondisi objektif yang ada. Tujuan penulisan artikel ini adalah
untuk melihat bagaimana pengembangan sistem ekonomi dalam Islam. Artikel ini ditulis
untuk melihat apakah sistem ekonomi Islam cenderung pada sistem kapitalis atau seperti
sistem ekonomi sosialis.
Dalam artikel ini penulis mencoba menjelaskan bagaimana sistem ekonomi kapitalis
dan sosialis dijalankan. Setelah itu, penulis membandingkan nilai-nilai pokok atau hal
mendasar dari kedua sistem ekonomi tersebut dengan sistem ekonomi islam. Penulis
menjabarkan konsepnya bagaimana sistem ekonomi Islam dijalankan. Kesimpulan dari
artikel ini adalah sistem ekonomi Islam merupakan sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi
yang disimpulkan dari Al-Qur'an dan Sunnah. Di mana dalam sistem perekonomian ini
didirikan atas landasan dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi objektif yang ada.
Sistem ekonomi Islam mengakui kemerdekaan individu tetapi Islam tidak memberikan
kebebasan mutlak pada kekuatan pasar seperti dalam praktik kapitalisme. Praktik kapitalisme
menimbulkan dampak negatif oleh karena itu negara harus berperan secara aktif. Peranan
negara dalam sistem ekonomi Islam tidak disamakan dengan intervensi atau peranan negara
dalam sistem ekonomi sosialis.
Menurut saya artikel ini sudah cukup baik dalam menjelaskan perbedaan mendasar
dari sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Karena penulis
membandingkan setiap hal-hal mendasar dari tiap sistem ekonomi dengan sistem ekonomi
Islam Seperti contohnya penulis menjelaskan hukum kepemilikan kekayaan dalam setiap
sistem ekonomi dengan sistem ekonomi Islam.
B. RESUME ARTIKEL “Peranan Negara dalam Pembangunan Perbandingan antara
Kebijakan Pemerintahan Orde Baru dengan Pemerintahan Orde Reformasi”
Pembangunan merupakan aktivitas untuk meningkatkan atau menciptakan kehidupan
masyarakat baik secara sosial ekonomi dan lainnya yang lebih maju. Aspek dalam
pembangunan mempunyai jangkauan yang luas seperti politik sosial, sosial ekonomi, sosial
budaya dan masalah pertahanan dan keamanan. Di Indonesia telah mengalami tiga kali sistem
politik pemerintahan yaitu orde lama, orde baru, dan reformasi. Masing-masing sistem politik
pemerintahan tersebut memiliki kebijakan dan pendekatan untuk pembangunan yang
berbeda-beda. Selain itu, perkembangan pembangunan yang dilakukan pun menghasilkan
hasil yang berbeda-beda baik dari segi fisik,non fisik maupun materi. Untung itulah artikel ini
bertujuan menjelaskan perbandingan kebijakan pembangunan dan pendekatan yang
digunakan antara orde baru dan reformasi.
Pada tiap point pembahasan penulis melakukan redefinisi peran pemerintah dalam
perekonomian,dan menyepakati sejauh apa peran intervensi yang akan diberikan kepada
pemerintah. Penulis juga memberikan ide untuk pembangunan ekonomi politik Indonesia di
masa depan yaitu sebaiknya tetap dengan pendekatan state-centered. Mengingat berbagai
pertimbangan politik, ekonomi, budaya, hukum dan bidang-bidang lainnya, sehingga
pembangunan di segala bidang bisa dilaksanakan dengan baik karena berbagai situasi dan
kondisi semuanya stabil.
Situasi dan kondisi republic ini belum beranjak dari status sebagai negara
berkembang, hal ini disebabkan pemerintah sebagai pengendali negara kurang optimal dalam
penggunaan kekuasaannya. Pada masa orde baru memang otoriter dalam berbagai bidang,
sehingga semua aspek kehidupan terkendali dan kesan state-centered ada. Tetapi pendekatan
state centered pada masa ini hanya menguntungkan beberapa pihak saja sehingga arahnya
tidak jelas dan pada akhirnya hanya tahan 30 tahun saja. Pada masa orde reformasi
pendekatan state centered hanya normatif saja, hal ini menyebabkan berbagai aspek
kehidupan tidak stabil. Ketidakstabilan ini lebih lanjut menyebabkan terjadinya toleransi
yang terlalu tinggi sehingga pendekatan state centered semakin sulit diterapkan.
Tanggapan saya terhadap artikel ini ini yaitu penulis dalam melakukan perbandingan
antara kebijakan pemerintah orde baru dan pemerintahan orde reformasi cukup jelas karena
penulis melakukan redefinisi peran pemerintah dalam perekonomian dan juga melihat
seberapa peran intervensi yang diberikan kepada pemerintah. Hal ini akan dengan mudah
membantu para pembaca untuk melakukan perbandingan Bagaimana kinerja pemerintah akan
pembangunan di masa orde Baru dan reformasi.
C. RESUME ARTIKEL “DIMENSI EKONOMI POLITIK PEMBERDAYAAN
EKONOMI RAKYAT”
Salah satu akar penyebab krisis terbesar sepanjang sejarah Indonesia terkait kepada
sandaran utama proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang tidak demokratis,
karena proses tersebut sangat digantungkan kepada bisnis besar (konglomerat) yang pangsa
omzet dan asetnya terhadap kekayaan nasional (PDB) masing-masing telah mencapai sekitar
62% dan 76% pada sebelum krisis 1997. Menyadari besaran krisis ekonomi yang telah begitu
mendalam dan juga bersamaan dengan krisis regional di Asia, sesungguhnya dengan begitu
semakin meneguhkan kita sebagai bangsa, bahwa proses pembangunan yang akan datang
harus semakin demokratis. Artinya proses pembangunan seyogyanya semakin bertumpu
kepada rakyat banyak (people centered development). Pemberdayaan ekonomi rakyat sebagai
wujud people centered development merupakan agenda penting yang patut dikedepankan.
Namun demikian untuk mewujudkan gagasan tersebut terdapat berbagai tantangan baik pada
tingkatan teoritik maupun praktik baik yang bersifat mikro maupun makro struktural. Untuk
itulah dalam tulisan ini akan dianalisis berbagai tantangan tersebut beserta langkah-langkah
solusinya dalam perspektif ekonomi politik.
Langkah-langkah konkrit dalam menciptakan sistem ekonomi politik yang kondusif
bagi berkembangnya ekonomi rakyat, antara lain dapat dimulai dengan terciptanya clean
government dan bahkan good governance (cara-cara mengelola ekonomi yang baik di seluruh
level: di tingkat mikro perusahaan maupun makro-birokrasi, pemerintahan dan seluruh
mekanisme kenegaraan yang terbebas dari korupsi) yang pada gilirannya dapat
memfungsikan mekanisme pasar yang sehat. Penulis sangat jelas dalam memberikan
gambaran bagaimana tantangan dan langkah-langkah pemberdayaan ekonomi rakyat sebagai
wujud people centered development.
D. RESUME ARTIKEL “Mengenal Ekonomi Politik: Definisi, Posisi Negara, dan
Pasar”
Ekonomi politik dapat dilihat sebagai metodologi dalam lingkup kajian hubungan
ekonomi dan politik. Hubungan itu dapat dilihat dari perilaku institusi politik yang bekerja
menghasilkan suatu kebijakan ekonomi. Studi ekonomi politik digunakan untuk
menganalisis fenomena-fenomena ekonomi politik di tingkat nasional, regional, maupun
internasional. Untuk itu, penting untuk mengenal apa itu ekonomi politik yang dilihat dari
definisi, posis negara, dan pasar. Menurut Mochtar Mas’oed, ekonomi politik merupakan
studi yang mengaji keterkaitan antara fenomena politik dengan ekonomi, antara negara
dan pasar, antara lingkungan domestik daninternasional, dan antara pemerintah dengan
masyarakat (Mas’oed, 2008). Dalam sub disiplin ekonomi politik, peran negara dibedakan
secara tajam berdasarkantipe ideologi ekonomi politik yang digunakan. Dalam kehidupan
ekonomi, pasar merupakan tempat pembeli (konsumen) dan penjual(produsen dan pedagang)
melakukan transaksi setelah adanya kesepakatan harga dari keduabelah pihak. Pasar
merupakan tempat berlangsungnya permintaan (demand) yang diciptakanoleh konsumen dan
proses penawaran (supply) oleh pedagang. Penulis melakukan pembedahan terhadap definisi
ekonomi politik, bagaimana posisi negara dan definisi dari pasar itu sendiri. Ini memberikan
gambaran bagaimana ekonomi politik itu sendiri serta melihat lebih detail. Bagi orang awam,
bisa dengan mudah memahami ekonomi politik secara singkat dengan membaca artikel ini,
karena bahasa yang digunakan tidak terlalu sulit serta pemilihan kata yang tepat sehingga
mudah di pahami dengan baik oleh pembaca.

Anda mungkin juga menyukai