Asuhan Keperawatan Keluarga - Docx12
Asuhan Keperawatan Keluarga - Docx12
DI MALALAYANG 1 - LINGKUNGAN 1
I. Pengkajian
A.DATA UMUM
1. Nama KK:
2. Alamat KK:
3. Komposisi Keluarga:
Genogram:
4. Tipe keluarga: Tipe keluarga Tn.S.D adalah keluarga inti yang terdiri dari suami,istri dan
anak
5. Suku : Ayah: Bantik Ibu:Minahasa
6. Agama: Islam
7. Status sosek keluarga
a. Pendapatan keluarga satu bulan: 1.500.000 – 2.000.000
b. Pengelola keuangan keluarga: keuangan dikelola istri
c. Bagaimana pandangan keuarga terhadap pendidikan angota keluarga :
Pendidikan suami SMP dan pendidikan istri SD, dan ingin meningkatkan pedidikan anak-
anaknya.
d. Adakah nilai/keyakinan/agama yang bertentangan dengan kesehatan :
Klien mengatakan tidak ada nilai/keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan
8. Aktivitas rekereasi dalam keluarga :
-Berkumpul bersama keluarga besar
-Keluarga menonton TV untuk menggunakan waktu senggangnya
B. RIWAYAT
10. Tahap perkembangan saat ini: keluarga dengan anak usia dewasa
11. Riwayat keluarga inti: Dalam keluarga: Ny. ST pernah memiliki riwayat hipertensi saat
melahirkan anak kedua, suami dan kedua anaknya tidak ada riwayat pernah MRS dan Ny. ST
keluar rumah sakit kurang lebih 2 minggu lalu
12. Riwayat keluarga sebelumnya : Ny. ST memiliki riwayat hipertensi dan dirawat di RS
kurang lebih 2 minggu lalu
C. LINGKUNGAN
Luas pekarangan: -
1
2 3
Ket:
1: WC
2: Kamar
3: Ruang keluarga
4: Teras
5: Ruang tamu
: Pantai
17. Struktur komunikasi: hubungan antara Tn S.D dan Ny S.T berjalan dengan baik begitu
juga dengan anak-anaknya komunikasi berjaln dengan baik.
18. Struktur kekuatan: kekuatan dalam keluarga yang dapat digunakan untuk meningkatkan
derajat kesehatan adalah Ny ST cukup bijaksana dan sabar dalam menghadapi penyakit dan
adanya dukungan dari anggota keluarga
19. Struktur peran: Tn SD sebagai kepala keluarga, Ny ST sebagai ibu rumah tangga, Tn H
sebagai anak dan An F sebagai anak
E. FUNGSI KELUARGA
21. Fungsi afektif: Tn SD mengatakan selalu menjaga kejarmonisan antar anggota keluarga
22. Fungsi sosialisasi: keluarga Tn SD dan Ny ST saling berhubungan baik dengan anggota
keluarga dan sebaliknya
27. Strategi koping yang digunakan: anggota keluarga banyak berdoa untuk Ny.ST
G. Harapan Keluarga
Keluarga mengatakan berharap Ny. ST bisa segera sembuh ,agar bisa melaksanakan aktivitasnya
secara normal atau seperti biasanya
Keterangan Tn S.D Ny S.T Tn H An F
TB
BB
TTV:
TD 110/90 mmHg 100/60mmHg
Nadi 90
Resp 20
Suhu 36,5
Kepala Tidak ada Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Keluhan
Hasil : 2 5/6
Skoring masalah :2. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga memodifikasi lingkungan
Hasil: 3 1/6
Prioritas Diagnosa
1 Resiko Klien dan Setelah dilakukan Klien dan Klien dan - Observasi TTV
penyebaran keluarga tindakan keluarga keluarga -Berikan edukasi /
infeksi mampu keperawatan, mampu mampu penyuluhan tentang
berhubungan mengenal hal- diharapkan: memmodifik- melakukan resiko penyebaran
dengan hal tentang 1.Keluarga mampu asi hal-hal infeksi /
ketidakmampu- resiko mengenal hal-hal lingkungan untuk pencegahab dan diet
an keluarga penyebaran tentang resiko untuk mengontrol untuk Hepatits
memodifikasi infeksi. penyebaran infeksi meminimalk- resiko -Edukasi untuk
lingkungan. 2.Keluarga mampu an resiko penyebaran kebersihan
menangani penyebaran infeksi. lingkungan.
penyebaran infeksi.
infeksi.
2 Nyeri Klien mempu Setelah dilakukan Klien dan Klien dan -Observasi TTV
berhubungan mengatasi dan tindakan keluarga keluarga -Ajarkan teknik
dengan keluarga keperawatan mampu mampu relaxasi
ketidakmampua mampu diharapkan : mengetahui mengatasi/ -Jelaskan pada
n keluarga membantu 1.Nyeri berkurang penyebab mengetahui keluarga dan klien
merawat mengatasi nyeri 2.Klien dapat nyeri dan cara untuk tentang penyebab
anggota yang derasakan mengatasi nyeri klien dapat mengatasi nyeri
keluarga yang klien mengetahui nyeri yang -Anjurkan klien
Hepatitis cara dirasakan untuk mengonsumsi
menangani terapi obat dari
nyeri dokter
Implementasi dan Evaluasi
P: Lanjutkan intervensi
2 -Menganjurkan
klien untuk
mengkonsumsi
terapi obat yang
ada:
Ricovir 300 mg
1×1
Sprinolactone 100
mg 1×1
Lanzoprazole 30
mg 3×1
Diagnosa Waktu / Kegiatan / Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tempat Perawat Keluarga
1 Tempat : -Mengevalusi -Keluarga S:-Keluarga
Rumah pengetahuan menjawab apa sudah tau dan
Keluarga keluarga tentang yang ditanyakn mengerti tentang
Tn.SD Pukul Hepatitis mahasiswa pencegahan, diet
10.00-sampai (pencegahan,diet dan tentang Hepatitis. dan resiko
selesai resiko penyebaran penyebaran
infeksi). infeksi dari
Hepatitis
-Mengevaluasi -Keluarga -Keluarga sudah
1 pengetahuan menjawab apa tau pentingnya
keluarga tentang yang ditanyakan kesehatan
kesehatan lingkungan mahasiswa lingkungan agar
tentang seputar terhindar dari
kesehatan segala sakit –
lingkungan penyakit
-Mengevaluasi -Keluarga
pengetahuan mengerti dan O:-Keluarga
2 keluarga tentang sudah tau apa tampak paham
teknik relaxasi yang yang harus dengan apa yang
telah diajarkan dilakukan kepda telah diajarkan
klien jika klien dan dianjurkan
mengeluh nyeri.
A: Masalah
-Menganjurkan klien -Keluarga sudah teratasi
untuk minum terapi mengingatkan
obat yang ada: klien untuk terus P: Intervensi
2 Ricovir 300 mg 1×1 minum obat agar dihentikan
Sprinolactone 100 cepat sembuh.
mg 1×1
Lanzoprazole 30 mg
3×1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HEPATITIS B
I. Tujuan
A. Tujuan umum
Setelah melakukan penyuluhan kesehatan tentang Hepatitis b selama 20 menit di
harapkan peserta dapat memahami apa itu pengertian hepatitis b, peyebab hepatitis b,
tanda dan gejala, komplikasi, pencegahan, dan perawatan apa yang dapat lakukakan
dirumah untuk pasien dengan hepatitis b.
B. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat dapat :
1. Memahami pengertian hepatitis b
2. Mengetahui faktor – faktor penyebab hepatitis b
3. Mengetahui tanda dan gejala penyakit hepatitis b
4. Memahami dan mengetahui cara pencegahan dari hepatitis b
5. Mengetahui pengobatan hepatitis b
6. Mengetahui dan menerapkan tentang diet hepatitis b
II. Materi
1. Pengertian hepatitis b
2. Penyebab hepatitis b
3. Tanda dan gejala hepatitis b
4. Pencegahan hepatitis b
5. Pengobatan penyakit hepatitis b
6. Diet untuk hepatitis b
III. Media
Leaflet, Pliftchart, SAP, dan Lampiran Materi
IV. Metode
Ceramah dan tanya jawab
V. Setting Tempat
VI. Pengorganisasian
A. Fasilitator : CI Lahan
B. Moderator : Kasmiani
C. Penyuluh : Cicci Chairunisa Mas’um
D. Peserta : Mahasiswa
VIII. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Komitmen terhadap kontrak waktu, tempat dan peserta
Kontrak waktu dan tempat 1 hari sebelumnya
Ketersediaan dan kesesuaian fungsi alat, bahan, dan media promosi kesehatan
sesuai dengan yan dibutuhkan
2. Evaluasi proses
Tim promosi kesehatan mampu memberikan informasi dengan jelas sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan
Peserta bisa mendengarkan dan berpatisipasi aktif sampai akhir kegiatan
3. Evaluasi hasil
Mahasiswa menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang hepatitis b
dengan benar.
Lampiran Materi
A. Pengertian
Hepatitis b adalah peradangan yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh infeksi atau toksin
termasuk alkohol. (Elizabeth J. Corwin. 2001:573). Hepatitis b ada yang akut ada juga yang
kronik. Hepatitis b akut adalah penyakit infeksi akut dengan gejala utama yang berhubungan erat
dengan adanya nekrosis pada jaringan hati
Hepatitis b kronik adalah suatu sindrom klinis dan patologis yang disebabkan oleh bermacam-
macam etiologi yang ditandai oleh berbagai tingkat peradangan dan nekrosis pada hati yang
berlangsung terus-menerus tanpa penyembuhan dalam waktu palaing sedikit 6 bulan
B. Penyebab
- Nyeri dan bengkak pada perut sisi kanan atas (lokasi hati)
Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi amonia
serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan
paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak
ditemukan pada alkoholik.
E. Pencegahan
Karena terbatasnya pengobatan hepatitis b, maka penekanan lebih diarahkan pada pencegahan
diantaranya sebagai berikut :
Kini tersedia globulin imun HBV tertinggi (HBIG) dan vaksin untuk pencegahan dan
pengobatan HBV, utamanya bagi petugas yang terlibat dalam kontak resiko tinggi misalnya pada
hemodialisis, transfusi tukar dan terapi parenteral perlu sangat hati-hati dalam menangani
peralatan parenteral tersebut.
Hindari kontak langsung dengan barang yang terkontaminasi virus hepatitis b akut.
F. Perawatan dirumah
Melakukan imunisasi
Menghindari hubungan seks atau memakai kondom untuk mencegah pertukaran cairan
1. Kalori tinggi, kandungan karbohidrat tinggi, lemak sedang dan protein disesuaikan dengan keadaan
penderita.
2. Diet diberikan secara berangsur, disesuaikan dengan nafsu makan dan toleransi pendeita.
5. Mudah dicerna ..
KESEHATAN LINGKUNGAN
II. Materi Lampiran
1. Pengertian Kesehatan Lingkungan
2. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
3. Pengaruh kesehatan lingkungan terhadap kesehatan keluarga
4. Syarat-syarat lingkungan rumah yang sehat.
III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
IV. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan
Pembukaan 5 Menit - Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
Penyajian 15 Menit Menyampaikan Materi :
1. Pengertian Kesehatan Lingkungan
2. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
3. Pengaruh kesehatan lingkungan terhadap kesehatan
keluarga
4. Syarat-syarat lingkungan rumah yang sehat
Tanya Jawab 10 Menit Memberikan kesempatan kepada keluarga penyuluhan
untuk bertanya
Penutup 5 Menit - Menyimpulkan materi yang telah diberikan
- Mengevaluasi secara lisan
- Memberi salam penutup
VII. Evaluasi
Setelah penyuluhan keluarga diharapkan mampu:
· Menyebutkan pengertian kesehatan lingkungan
· Menjelaskan ruang lingkup kesehatan lingkungan
· Menciptakan pengaruh kesehatan lingkungan rumah terhadap kesehatan
· Menciptakan lingkungan rumah, khususnya SPAL yang memenuhi standar kesehatan.
PEMBAHASAN MATERI
· Penyediaan air bersih dan pengendalian pencemaran air bersih serta pengolahan air limbah
(SPAL) tertutup.
· Pengolahan sampah dan pemberantasan vector.
· Pencegahan dan pengawasan pencemaran tanah.
· Sanitasi makanan dan pengendalian pencemaran udara
· Pengendalian kebisingan perumahan dan pemukiman.
· Tindakan pencegahan yang di perlukan untuk perlindungan lingkungan.
Keluarga yang sehat biasanya berasal dari lingkungan rumah yang sehat, maka kesehatan
keluarga dapat meningkat, rumah yang cukup bersih dapat memberikan kenyamanan bagi
penghuninya, rumah yang ventilasinya cukup, dapat menghindarkan keluarga dari resiko
terjadinya penyakit .
LAPORAN PENDAHULUAN
HEPATITIS
1. Definisi
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-
bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis,
biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001)
2. Etiologi
a. Virus
Type A Type B Type C Type D Type E
perinatal
b. Alkohol
Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis.
c. Obat-obatan
Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan hepatitis akut.
4. Patofisiologi
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi
virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Unit fungsional
dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri.
Sering dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu.
Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan
kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak
dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang
sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan
fungsi hepar normal.
Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu
badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada
perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di
ulu hati.
Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah
billirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi
karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka terjadi
kesukaran pengangkutan billirubin tersebut didalam hati. Selain itu juga terjadi kesulitan
dalam hal konjugasi. Akibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus
hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel ekskresi) dan regurgitasi pada
duktuli, empedu belum mengalami konjugasi (bilirubin indirek), maupun bilirubin yang
sudah mengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi ikterus yang timbul disini terutama
disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi bilirubin.
Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat (abolis).
Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat dieksresi ke dalam
kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine dan kemih berwarna gelap. Peningkatan
kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai peningkatan garam-garam empedu dalam
darah yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.
5. Pemeriksaan Diagnostik
a. Laboratorium
1) Pemeriksaan pigmen
a) urobilirubin direk
b) bilirubun serum total
c) bilirubin urine
d) urobilinogen urine
e) urobilinogen feses
2) Pemeriksaan protein
a) protein totel serum
b) albumin serum
c) globulin serum
3) Waktu protombin
- respon waktu protombin terhadap vitamin K
4) Pemeriksaan serum transferase dan transaminase
a) AST atau SGOT
b) ALT atau SGPT
c) LDH
d) Amonia serum
b. Radiologi
1) foto rontgen abdomen
2) pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal yang
berlabel radioaktif
3) kolestogram dan kalangiogram
4) arteriografi pembuluh darah seliaka
c. Pemeriksaan tambahan
1) laparoskopi
2) biopsi hati
6. Komplikasi
Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi
amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan
paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak
ditemukan pada alkoholik.
DOKUMENTASI KEPERAWATAN