Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
pertambangan dilakukan oleh CV. Soil Excavation selaku pemegang izin usaha
berlangsung sejak Tahun 2020. Mengingat hasil kajian teknis dan ekonomis
telah di dapatkan sumber daya dan cadangan, maka kami bermaksud untuk
eksplorasi ke operasi produksi ( IUP OP). laporan ini sebagai salah satu syarat
i
DAFTAR ISI
ii
BAB IV GEOTEKNIK ,HIDROLOGI DAN HIDROGEOLOGI .... 20
4.1. Geoteknik ............................................................................................ 20
4.2. Hidrologi .............................................................................................. 20
BAB V RENCANA PENAMBANGAN .................................................. 22
5.1. Sistem/Metoda dan Tata Cara Penambangan....................................... 22
5.2. Rencana Produksi................................................................................. 24
5.2.1. Jadwal Rencana Produksi ......................................................... 24
5.2.2. Rencana Pengangkutan Material ................................................ 20
5.3. Peralatan Penambangan ...................................................................... 25
BAB VI RENCANA PENGOLAHAN .................................................... 26
6.1. Tata Cara Pengolahan .......................................................................... 26
6.2. Peralatan Pengolahan ........................................................................... 28
6.3. Jenis dan Jumlah Produk Pengolahan .................................................. 28
6.4. Rencana Pengangkutan Produk Pengolahan ........................................ 29
BAB VII LINGKUNGAN DAN KESELAMATAN
PERTAMBANGAN .................................................................. 30
7.1. Perlindungan Lingkungan .................................................................... 30
7.2. Keselamatan Pertamnbangan ............................................................... 35
BAB VIII PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT ..................................................................... 41
8.1. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat ................... 41
8.2. Biaya Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat ........................ 42
BAB IX ORGANISASI DAN TENAGA KERJA .................................. 43
9.1. Bagan Organisasi ................................................................................ 43
9.2. Tabel Tenaga Kerja .............................................................................. 44
9.3. Program Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja .............................. 44
BAB X ORGANISASI DAN TENAGA KERJA .................................... 45
10.1. Pemasaran .......................................................................................... 45
10.2. Parameter Analisis Keekonomian ...................................................... 45
10.3. Investasi ............................................................................................. 46
10.3.1. Modal Tetap ........................................................................... 46
iii
10.3.2. Modal Kerja ......................................................................... 48
10.3.3. Sumber Dana ........................................................................ 48
10.4. Biaya Produksi ................................................................................... 48
10.5. Pendapatan ......................................................................................... 49
10.6. Laporan Keuangan ............................................................................. 49
10.7. Analisis Kelayakan ............................................................................ 49
BAB XI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 52
11.1. Kesimpulan ........................................................................................ 52
11.2. Saran .................................................................................................. 53
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3. Kondisi Topografi…………………………………………………….. 14
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vi
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan dokumen penting yang berguna bagi berbagai pihak, khususnya bagi
Hal lain yang harus dipahami adalah, studi kelayakan bukan hanya
mengkaji secara teknis, atau membuat prediksi/ proyeksi ekonomis, juga mengkaji
aspek nonteknis lainnya, seperti aspek sosial, budaya, hukum, dan lingkungan.
1
1.2 Maksud dan Tujuan
seperti aspek sosial, budaya, hukum, dan lingkungan. Studi kelayakan selain
penambangan itu dijalankan, juga berguna pada saat kegiatan itu jadi
dilaksanakan.
pertambangan (WIUP).
usaha pertambangan.
2
lingkungan sehingga tahapan eksplorasi dapat dimohon untuk ditingkatkan ke IUP
OP.
menjadi dua bagian yaitu kegunaan dari pihak pemegang IUP dan pihak lainnya
dan terarah;
pengembangan wilayah;
wilayah sekitarnya.
3
1.4. Pelaksana Studi
komoditas batuan jenis tanah urug di Desa Korololama Kecamatan Petasia Kab.
3 (tiga) kelurahan.
Selatan dan 03O46’48” Lintang Selatan serta antara 121O02’24” Bujur Timur dan
123O15’36” Bujur Timur, memiliki luas wilayah daratan 10.018,12 Km2 dan
wilayah Lautan seluas 8.344,27 Km² sehingga total luas wilayah Kabupaten
4
Morowali Utara adalah 18.362,39 Km². Berdasarkan luas wilayah daratan tersebut
Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki luas wilayah daratan terbesar yakni
Utara, Kecamatan terluas adalah Kecamatan Bungku Utara seluas 2.406,79 Km²
atau 24,02 persen dari luas Kabupaten Morowali Utara, sedangkan Kecamatan
terkecil adalah Kecamatan Petasia Barat seluas 480,30 Km² atau sebesar 4,79
dengan Desa Buyuntaripa, Desa Korondoda, Desa Bugi Kecamatan Tojo dan
berbatasan dengan Desa Rata, Desa Gunung Kramat, Desa Matawa, Desa
Mangkapa Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai dan Laut Banda; Sebelah
Morowali dan Desa Nuha, Desa Matano, dan Desa Sorowako Kecamatan Nuha
Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan; dan Sebelah Barat berbatasan
dengan Desa Uelene, Desa Mayasari Kecamatan Pamona Selatan dan Desa
Pancasila, Desa Kamba, Desa Matialemba, Desa Kancu’u dan Desa Masewe
5
merupakan Kabupaten/Kota yang memiliki luas wilayah terbesar di Sulawesi
Tengah dengan luas wilayah kurang lebih 10.018,12 Km2 atau sekitar 14,72
persen dari luas daratan Provinsi Sulawesi Tengah dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :
Sulawesi Selatan
Lokasi
Gambar 1
6
BAB II
2.1.1. Topografi/Batimetri
karst.
Satuan Morfologi Dataran. Satuan morfologi ini secara dominan meliputi daerah
pesisir pantai Bungku Barat dari Emea sampai Wosu yang secara umum
dataran juga terdapat di Kecamatan Mori Atas, yaitu di sekitar Tomata. Termasuk
pula dalam morfologi dataran ini adalah dua kawasan di kabupaten Morowali,
yaitu bagian selatan Baturube dan bagian timur Kolonodale. Di bagian timur
Baturube, wilayah dataran diselingi rawa mecakup wilayah yang luas yang
Kecamatan Lembo, yaitu Lembo bagian selatan juga ditandai dengan morfologi
bergelombang ini.
7
Satuan Morfologi Perbukitan. Satuan morfologi ini, dengan ketinggian antara 160
– 600 m dpl, terdapat di bagian utara yaitu di Bungku Utara, bagian tengah di
baratlaut dari Wosu sampai Bungku Tengah. Bentukan morfologi ini berkaitan
dengan variasi jenis batuan penyusun morfologi, dimana salah satu indikasi beda
Wilayah karst ini dicirikan oleh permukaan yang kasar dan terpisah-pisah,
8
2.1.2. Stratigrafi
yaitu Mandala Geologi Sulawesi Timur dan Mandala Geologi Banggai Sula.
Kedua mandala geologi ini bersama dengan Mandala Geologi Sulawesi Barat
ultrabasa, basa, dan batuan sedimen laut dalam. Mandala Geologi Banggai-Sula
dicirikan oleh batuan sedimen pinggiran benua klastik, sedimen yang berumur
serpentinit dan dunit. Harzburgit, hijau sampai kehitaman; holokristalin, padu dan
pejal. Mineralnya halus sampai kasar, terdiri atas olivin (60%) dan piroksen
ulang pada mineral piroksen dan olivin mencirikan batas masing-masing kristal
penyusunnya ialah olivin (45%), piroksen (25%), dan sisanya epidot, yakut, klorit
dan bijih dengan mineral berukuran halus sampai kasar. Wehrlit, bersifat padu dan
pejal; kehitaman; bertekstur afanitik. Batuan ini tersusun oleh mineral olivin,
serpentin, piroksen dan iddingsit. Serpentin dan iddingsit berupa mineral hasil
ubahan olivin. Websterit, hijau kehitaman; holokristalin, padu dan pejal. Batuan
ini terutama tersusun oleh mineral olivin dan piroksenkilno berukuran halus
sampai sedang. Juga ditemukan mineral serpentin, klorit, serisit dan mineral kedap
9
cahaya. Batuan ini telah mengalami penggerusan, hingga di beberapa tempat
kataklas. Serpentinit, kelabu tua sampai kehitaman; padu dan pejal. Batuannya
berbutir halus sampai sedang. Mineral utama Olivin berjumlah sekitar 90%:
piroksen. mencirikan adanya gejala deformasi yang dialami oleh batuan ini. Di
beberapa tempat dunit terserpentinkan kuat yang ditunjukkan dari struktur sisa
seperti jaring dan barik-barik mineral olivin dan piroksen; serpentin dan talkum
MTosm BATUAN MAFIK : gabro, diabas. Gabro, sebagai retas di dalam batuan
ultramafik; kelabu berbintik hitam; bersifat padu dan pejat. Batuan ini bertekstur
magnetit dan serisit. Tebal retas gabro sampai 2 m. Diabas, kelabu sampai hitam;
pejal dan bertekstur afanitik atau membutir; hipidiomorf dengan butiran halus
oksida besi, dan sedikit kuarsa. Plagioklas dan ortoklas urnumnya terubah menjadi
lempung kelabu. Piroksen sebagian terubah menjadi kiorit dan oksida besi. Klorit
10
mineral. Batuan ini terdapat di dalam Komplek Ultramafik sebagal bagian
daripada ofiolit. Batuan Ultramafik dan Mafik ini diperkirakan merupakan batuan
tertua di Lembar Malili dan diduga berumur Kapur. Sebarannya meluas di sekitar
Danau Matano dan Danau Towuti di timur dan tenggara Lembar peta, meliputi
Tambuhuna, Bulu Tampara Masapi dan Butu Lingke. Satuan ini secara tektonik
bersentuhan dengan batuan Mesozoikum dan Paleogen, dan secara tak selaras
Batuan Sedimen
dengan sisipan rijang dan batusabak. Formasi Matano bagian bawah ditempati
oleh batugamping kalsilutit berlapis dengan lensa rijang, sedang bagian atas
merupakan perselingan antara batugamping pejal dan terhablur ulang, napal dan
serpih dengan lensa batusabak dan rijang. Batugamping, putih kotor sampai
kelabu; berupa endapan kalsilutit yang telah menghablur ulang dan berbutir halus
perdaunan. Napal, kelabu sampai kecoklatan; padat dan pejal; terlipat kuat;
berlapis baik dengan tebal lapisan sampai 15 cm. Di beberapa tempat terdapat
lensa rijang dan sisipan batusabak. Serpih, kelabu; pejal dan padat berlapis baik
dengan ketebaan lapisan sampai 5 cm; terkadang gampingan atau napalan. Rijang.
kelabu sampai kebiruan dan coklat kemerahan; pejal dan padat. berupa lensa atau
11
sisipan dalam batugamping dan napal; ketebatan sampai 10 cm. Batusabak, coklat
kemerahan; padat dan setempat gampingan; berupa sisipan dalam serpih dan
1980), Formasi Matano diduga berumur Kapur Atas. Satuan ini diendapkan dalam
lingkungan laut dalam. Sebaran formasi antara daerah Ulu Uwoi dan Balu
dengan Komplek Ultramafik berupa sesar naik; biasanya berupa suatu lajur
Satuan ini menindih secara selaras Formasi Lamusa, serta tertindih secara tidak
selaras oleh Formasi Tomata dan Formasi Larona. Koolhoven (1930) menamakan
12
Gambar 2
2.2.1. Topografi/Batimetri
sedang dan perbukitan, tekstur topografi sedang dan relief topografi sedang,
13
Gambar 3
Kondisi Topografi
2.2.2. Litologi
penyelidikan antara lain batugamping r, napal yang bersisipan dengan batu rijang
14
Gambar 4
Peta Geologi
15
BAB III
3.1.1. Metoda
mata batuan yang berada di sekitar lokasi WIUP dengan skala 1: 4.000
Panjang
Lebar
Tebal
sumber daya yang berada pada level rata-rata endapan batuan di elevasi 100
meter.
Untuk menghitung volume sumber daya tereka dapat dilihat dari level rata rata
berikut ini:
Data Lapangan: Luas potensi = 6.92 hektar atau 69.200 m², ketebalan rata rata
16
V=Lxt
= 6.920.000 m³
jenis) batuan sebesar 1,9 sehingga volume tonesenya sebesar 13.148.000 ton
luas yang berpotensi untuk ditambang seluas 6.92 ha atau 69.200 m², dan
ketebalan endapan batuan yang dapat di gali 50 meter maka volume sumber
V=Lxt
= 69.200 x 75 meter
= 5.190.000 m³
jenis) batuan sebesar 1,9 sehingga volume tonasenya sebesar 9.861.000 ton. Di
Tabel I
Klasifikasi Sumberdaya
Luas
Sumber Daya
Nama Blok/ (Ha)
No.
Prospek
Tereka Tertunjuk Terukur
17
3.2. Estimasi Cadangan
3.2.1. Metoda
mata batuan yang berada di sekitar lokasi WIUP dengan skala 1: 4.000.
Sumberdaya dapat digambarkan dalam isi (volume) atau berat (tonase), oleh
Panjang
Lebar
Tebal
V= L x t
Dimana :
18
Untuk menghitung volume cadangan terkira dapat dilihat dari level rata
Data Lapangan: Luas potensi = 6.92 hektar atau 69.200 m², ketebalan rata
V=Lxt
= 69.200 x 75 meter
= 5.190.000 m³
Jadi total cadangan yang terdapat di lokasi IUP sebesar 5.190.000 m³ yang
19
BAB IV
4.1. Geoteknik
Gambar 5
Perencanaan Bench
4.2. Hidrologi
tambang yang dimana air yang masuk ke lokasi tambang akan ditampung di
20
air yang masuk ke tambang dan mengendapkan partikel-partikel padat agar air
mengendapkan partikel – partikel padatan yang ikut bersama air dari lokasi
settling pond untuk saluran terbuka dan 1 settling pond untuk bukaan tambang.
Ada 3 buah settling pond yang direncanakan pada lokasi CV. Soil Excavation .
= 3 x (6 x 15 x 3)
= 810 m³
Gambar 6
21
BAB V
RENCANA PENAMBANGAN
a. Persiapan
tambang, letak, luas tempat penampungan , jumlah dan jenis peralatan tambang
yang dibutuhkan, lokasi bengkel, gudang serta genset sehingga tidak saling
tambang, letak, luas tempat penampungan , jumlah dan jenis peralatan tambang
yang dibutuhkan, lokasi bengkel, gudang serta genset sehingga tidak saling
22
kebutuhan akan fasilitas tersebut tergantung kondisi kemajuan kegiatan dan
Dalam kegiatan ini tidak dilakukan land clearing dikarenakan akses jalan
sudah ada .
c. Pembongkaran (loosening)
alat gali dan sekaligus sebagai alat muat. Kegiatan pembongkaran atau
penambangan.
alat angkut yaitu dump truck; batu atau tanah urug diangkut ke lokasi tempat
dengan kemampuan jalan yang akan dilewati, menutup bak dump truck agar
supaya tidak tercecer/jatuh muatannya di jalan yang dilalui, kalau ini terjadi
23
berupa split (batu pecah) berbagai ukuran, batu dan abu batu. Sedangkan
m3dan berdasarkan target produksi batu 200.000 m3/ bulan atau 2.400.000
maka jadwal produksi batu berdasarkan target produksi 6.666 m3 /hari atau
Tabel II
memuat hasil kegiatan pembongkaran ke dalam alat angkut yaitu dump truck;
diperhatikan dalam kegiatan ini adalah sinkronisasi jenis alat muat dan alat
24
angkut sehingga salah satunya tidak ada yang menganggur ataupun terlampau
sibuk.
Peralatan yang akan digunakan dalam operasi penambangan adalah terdiri dari
sebagai berikut :
Tabel III
25
BAB VI
RENCANA PENGOLAHAN
Secara garis besar pengolahan batuan terbagi dalam tiga tahap yaitu :
a. Tahap pra-olahan
b. Proses Pengolahan
batu yang dipecah kemudian akan dikirim ke mesin getar berputar untuk
kemudian menjadi batu kecil sesuai ukuran dan dikirimkan ke tumpukan (pile)
berbeda-beda. Apabila ada batu yang ukuran masih belum sesuai akan
26
Gambar 7
27
Gambar 8
sebagai berikut :
Tabel IV
bukaan 35 cm material yang dapat masuk dengan target produksi sebesar 6.666
28
selama 10 jam/hari. Ukuran material yang dihasilkan adalah 0,5 sampai 1 cm
Kab. Morowali dan Morowali Utara dan pabrik sekitarnya guna untuk
tersebut.
29
BAB VII
1. Sumber Dampak
2. Jenis Dampak
3. Besaran Dampak
batas-batas lokasi.
30
2. Lokasi Pengelolaan
3. Periode Pengelolaan
konstruksi)
setempat.
2. Lokasi Pemantauan
3. Periode Pemantauan
camat.
Utara
31
7.1.1.2. Tahap Kontruksi
1. Sumber Dampak
2. Jenis Dampak
konstruksi
3. Besaran Dampak
kepentingan..
kontruksi
32
Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
2. Lokasi Pemantauan
3. Periode Pemantauan
kontruksi.
Timbulnya Limbah B3
1. Sumber Dampak
penambangan
2. Jenis Dampak
Timbulnya Limbah B3
3. Besaran Dampak
33
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
dalam lokasi.
- Menyimpan oli bekas pada drum atau jerigen yang kedap air.
Lokasi WIUP
penambangan
limbah B3.
2. Lokasi Pemantauan
3. Periode Pemantauan
34
Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Zero Accident, maka perlu disusun program kegiatan yang pada dasarnya
- Evaluasi program
Kesehatan Kerja, ketentuan tersebut telah dijabarkan lebih lanjut dalam sistem
negara asalnya atau dari negara lain seperti national occupational safety agency
(NOSA) dari Afrika Selatan, international loss control institute (ILCI) dari
35
Amerika serikat. Disamping ketentuan yang sudah ada di Indonesia juga
referensi dari perusahaan yang sudah berhasil dapat diuraikan secara singkat
sebagai berikut :
berkaitan dengan kegiatan kerja agar terciptanya lingkungan kerja yang aman
melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang
36
1. Kebijakan
2. Perencanaan
4. Implementasi
37
prosedur tersebut ditinjau secara berkala dan apabila terjadi kecelakaan,
- Inspeksi K3
- Penyelidikan kecelakaan
6. Dokumentasi
38
7. Tinjauan Manajemen
perbaikan berkesinambungan.
Gambar 9
39
Adapun program yang akan direncanakan untuk keselamatan pertambangan
yaitu :
Tabel V
40
BAB VIII
Tabel VI
Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat
PPM/Comdev
Kesehatan
41
8.2. Biaya Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat
Tabel VII
sekolah 5.000.000
Kesehatan 4.000.000
42
BAB IX
kualifikasi khusus bila tidak terdapat di sekitar lokasi maka akan diusahakan
dari daerah lain baik dalam wilayah Kabupaten Morowali Utara maupun di luar
Direktur Utama
Kepala Teknik
Tambang
Staf/Administrasi
Gambar 10
43
9.2. Tabel Tenaga Kerja
Jumlah pekerja tambang dan gaji per tahun yang diproyeksikan pada
Tabel VIII
No Status Jumlah
1 Manager Proyek/KTT 1
2 Operator Crusher 1
3 Operator Whell Loader 3
4 Pengawas 5
5 Administrasi 3
6 Mechanic 5
7 Security 2
8 Flagman 2
Total Karyawan Tetap 22
pertambangan yang merupakan pelatihan yang wajib diikuti oleh kepala teknik
tambang
44
BAB X
10.1. Pemasaran
penerapan penambangan yang baik dan benar (good mining practice) sehingga
konstruksi.
parameter Net Present Value (NPV), Internal Rate Of Return (IRR), Break
45
10.3. Investasi
dikeluarkan berupa bentuk nilai nominal atau aktivita dengan tujuan jangka
surat berharga yang memiliki nilai dan waktu perputaran yang panjang dan
bentuk modal tetap dari CV. Soil Excavation adalah sebagai berikut :
a. Biaya Pra-Penambangan
1. Biaya Perizinan.
Meliputi biaya pembuatan dokumen teknis dan dokumen UKL dan UPL,
biaya laboratorium sampel tanah, air dan udara serta biaya seminar dan
46
4. Biaya Eksplorasi
(konstruksi)
dan sarana kantor. Biaya yang dianggarkan pada masa konstruksi ini adalah
Biaya sewa peralatan merupakan nilai terhadap unit yang telah disewa
selama kegiatan produksi dan kondisi actual berupa 8 unit excavator PC 320 D,
Dump Truck 16 unit dan 3 unit Whell Loader dengan nilai sewa sebesar
Biaya beli peralatan merupakan nilai terhadap unit yang telah ada
berdasarkan umur pakai dan kondisi actual, berupa 1 unit Crusher dengan 10
Belt Conveyor dan nilai 4Unit genset. Keseluruhan nilai beli alat yang akan
47
10.3.2. Modal Kerja
a. Biaya Langsung,
Biaya langsung ini terdiri dari bahan bakar, perawatan alat, iuran
masyarakat, pajak bumi bangunan, asuransi alat, iuran tetap operasi produksi,
besarnya biaya tak langsung ini adalah Rp. 531.477.733,- (Lampiran 12).
(lampiran 11) sedangkan biaya modal kerja (biaya produksi) yang diperlukan
(lampiran 12).
untuk memproduksi 1 m3 yang dihitung dari biaya tetap dan biaya berubah
(lampiran 12).
48
10.5. Pendapatan
atau 2.400.000 m3 Per Tahun dengan rencana harga jual Rp 80.000 /m3, maka
pemasukan tunai dan semua elemen biaya tunai. Untuk besarnya biaya
Secara rinci Proyeksi Aliran Uang Tunai dapat dilihat pada Lampiran
12.
Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat suku bunga yang akan
49
IRR = tingakt suku bunga saat NPV = 0
n = umur proyek
Dengan bantuan tabel suku bunga akan diketahui besarnya IRR. Dalam
aliran uang tunai selama 5 tahun, kami mempunyai nilai IRR 1519% (lihat
Lampiran 12).
APP n n 1 n
KCFn
KCFn 1 KCFn
n = Produksi bulan ke n
(pembulatan)
c. Analisis Kepekaan
biaya produksi, harga jual dan bunga pinjaman akan berpengaruh terhadap
penilaian kelayakan yang dilakukan. Dalam hal ini akan dievaluasi sensitivitas
50
atau tidaknya penilaian kelayakan yang sudah diputuskan terhadap perubahan-
Dari hasil analisa tersebut diketahui bahwa jika harga dan produksi
tetap hingga akhir tambang maka BEP terjadi pada bulan ke 1, dengan umur
tambang 1.2 tahun maka usaha pertambangan batuan jenis masih layak
dilakukan.
Tabel IX
Analisis Kepekaan
Break Even Payback
NPV (Rp) IRR (%)
Point (m3) Period (Bulan)
Produksi
dan
Harga 410,223,570,819 1519% 146,763 0.73
Sesuai
Rencana
51
BAB XI
KESIMPULAN DAN SARAN
11.1. Kesimpulan
2.400.000 m3 /tahun
d. Biaya modal kerja (biaya produksi) yang diperlukan untuk produksi 200.000
proyeksi aliran uang tunai selama 1-5 tahun, kami mempunyai nilai IRR
1519%
h. Dari hasil analisa tersebut diketahui bahwa jika harga dan produksi tetap
hingga akhir tambang maka BEP terjadi pada bulan ke 1, dengan umur
tambang 1,2 tahun maka usaha pertambangan batuan jenis masih layak
dilakukan.
52
11.2. Saran
53
LAMPIRAN-LAMPIRAN PETA
54
55
56
57
58
59
60
61
62
LAMPIRAN PERHITUNGAN BIAYA REKLAMASI
63
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN PENATAGUNAAN LAHAN DAN PENYEBARAN TANAH PUCUK
B. Tingkat Produksi
x = 1.66 m3
64
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN PENYEBARAN TANAH PUCUK
G. Tingkat Produksi
x = 1.66 m3
65
LAMPIRAN C
PERHITUNGAN PEMBUATAN KOLAM SEDIMEN
Variabel Perhitungan antara lain :
a) Kegiatan Pokok
- Membuat saluran drainase
- Membuat kolam pengendap
b) Spesifikasi Alat (Tipe, Kapasitas, dan lain-lain)
- Kapasitas bucket normal=1.04 m3
- Faktor Pengisian=0.8
- Waktu kerja efektif = 50 menit/jam
- Waktu edar=1,3 menit
c) Uraian Penggunaan Alat (Pembuatan Kolam pengendap)
- Luas untuk kolam = 500 m2
- Kedalaman = 2 m
- Volume material yang dipindahkan = 1.000 m3
A. Perhitungan Produktivitas Excavator
Kapasitas Bucket Bersih
x = 0.832 m3
B. Tingkat Produksi
x = 32m3/Jam
LAMPIRAN D
66
BIAYA PENANAMAN
II Penanaman Sisipan
Pohon tanaman sisipan lokal daur
2.1 Bibit 10 10.000 100.000
panjang
2.2 Pupuk Kg 5 5.000 25.000
2.3 Kapur/dolomit Kg 10 3.000 30.000
2.4 Insektisida Liter 1 10.000 10.000
2.5 Tenaga kerja HOK 4 80.000 320.000
Sub Total I 1.700.000
LAMPIRAN E
67
BIAYA PEMELIHARAAN TANAMAN
68
LAMPIRAN PERHITUNGAN EKONOMI INVESTASI
LAMPIRAN 1
No Nama Alat Merk Qty Unit Remarks Fuel Use (Liter) Total Biaya
Per Per
Per Hari Per Bulan
Jam Hari
Dump Truck HDT 10 Roda Indeks 24 16 Unit On Site 10 1,600 14,720,000 412,160,000
Excavator PC-320 8 Unit On Site 20 1,600 14,720,000 412,160,000
Whell Loader Komatsu 2 Unit On Site 30 600 5,520,000 154,560,000
Genset 1 Unit On Site 8 80 736,000 20,608,000
Total 24 824,320,000
LAMPIRAN 4
KEBUTUHAN PELUMAS
Keterangan:
Tarif depresiasi kelompok 1 menurut pasal 11 UU No 36 Tahun 2008
LAMPIRAN 6
No Uraian Biaya
1 Biaya Perizinan 50,000,000
2 Biaya Dokumen Teknis 30,000,000
3 Biaya UKL - UPL 35,000,000
4 Jaminan Reklamasi 45,770,000
5 Biaya Eksplorasi 12,000,000
Total 172,770,000
LAMPIRAN 8
Keterangan:
Diasumsikan biaya pra penambangan muncul pada bulan Januari tahun ke-0
Hanya 50% dari total biaya pra penambangan yang dapat dibelanjakan pada tahun ke-0, sisanya diamortisasi
Keterangan:
Diasumsikan biaya pra penambangan muncul pada bulan Januari tahun ke-0
Hanya 70% dari total biaya pra penambangan yang dapat dibelanjakan pada tahun ke-0,
sisanya diamortisasi.Tarif amortisasi kelompok 1 menurut pasal 11A UU No 36 Tahun 2008
LAMPIRAN 11
Keterangan:
Beberapa komponen biaya merupakan hasil estimasi berdasarkan rule of thumb yang umum
digunakan
LAMPIRAN 13
PERKIRAAN PENDAPATAN
Produksi 200,000
Harga Jual 80,000
Discount Rate 7%
Masa Kerja 12 Bulan
Pajak 1%
Produksi dan Harga Jual
Sesuai Rencana
TAHUN KE-
0 1 2 3 4 5
Biaya Kapital 6,163,670,000
Produksi 0 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000
Harga Jual 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000 80,000
Pendapatan 0 192,000,000,000 192,000,000,000 192,000,000,000 192,000,000,000 192,000,000,000
Biaya Produksi 0 88,114,936,656 88,114,936,656 88,114,936,656 88,114,936,656 88,114,936,656
Kumulatif Aliran Kas Terdiskonto (6,206,815,690) 2,251,487,762 10,709,791,214 19,168,094,667 27,626,398,119 36,084,701,571
Nilai Sekarang Bersih (NPV) 410,223,570,819 Rp untuk 5 tahun Break Ev en Point 146,763 m3
Tingkat Pengembalian I nternal (I RR) 1519% untuk 5 tahun Payback Period 0.73 bulan
6 7 8 9 10 11 12 13
Bulan 0 1 2 3
Kumulatif Produksi 0 200,000 400,000 600,000
Produksi dan Harga Sesuai Rencana
Kumulatif Aliran Kas (6,206,815,690) 2,251,487,762 10,709,791,214 19,168,094,667
4 5 6 7 8
800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000 1,600,000
27,626,398,119 36,084,701,571 44,543,005,023 53,001,308,475 61,459,611,928
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1,800,000 2,000,000 2,200,000 2,400,000 2,600,000 2,800,000 3,000,000 3,200,000 3,400,000 3,600,000
69,917,915,380 78,376,218,832 86,834,522,284 95,292,825,736 103,751,129,189 112,209,432,641 120,667,736,093 129,126,039,545 137,584,342,997 146,042,646,450
19 20 21 22 23 24 25 26 27
3,800,000 4,000,000 4,200,000 4,400,000 4,600,000 4,800,000 5,000,000 5,200,000 5,400,000
154,500,949,902 162,959,253,354 171,417,556,806 179,875,860,258 188,334,163,711 196,792,467,163 205,250,770,615 213,709,074,067 222,167,377,519
28 29 30 31 32 33 34 35 36
5,600,000 5,800,000 6,000,000 6,200,000 6,400,000 6,600,000 6,800,000 7,000,000 7,200,000
230,625,680,972 239,083,984,424 247,542,287,876 256,000,591,328 264,458,894,780 272,917,198,232 281,375,501,685 289,833,805,137 298,292,108,589
37 38 39 40 41 42 43 44
7,400,000 7,600,000 7,800,000 8,000,000 8,200,000 8,400,000 8,600,000 8,800,000
306,750,412,041 315,208,715,493 323,667,018,946 332,125,322,398 340,583,625,850 349,041,929,302 357,500,232,754 365,958,536,207
Grafik Break Event Point dan Payback
Period
450,000,000,000
400,000,000,000
350,000,000,000
300,000,000,000
250,000,000,000
200,000,000,000
150,000,000,000
100,000,000,000
50,000,000,000
0
(50,000,000,000) 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49