1
sulit karena perlu proses penghancuran dinding Setelah itu larutan sabun dan garam
sel agar isi sel dapat terlepas dari ekstrak asam dicampurkan ke dalam sampel pepaya dan
nukleat (Hapsari, 2015). DNA dari buah pepaya diaduk. Kemudian campuran disaring, dan
yang terisolasi akan berwujud benang-benang ambil sebanyak 1 sendok makan makan filtrat.
putih (Elrod, 2007). Setelah ditambahkan Siapkan 10 ml alkohol ke dalam piring datar
alkohol akan terlihat gumpalan putih yang lalu filtrat dimasukkan ke dalam alkohol secara
merupakan DNA (Hapsari, 2015). perlahan, lalu bentuk DNA diamati. Untuk
sampel daging ikuti langkah yang sama dari
Bentuk DNA dari sel tumbuhan dan hewan awal.
berbeda. Perbedaan bentuk ini dipengaruhi
darimana DNA tersebut terisolasi. Pada 4. HASIL PENGAMATAN
tumbuhan DNA berasal dari mitokondria dan
kloroplas akan menghasilkan bentuk yang Pada Tabel 1., dapat dilihat hasil dari percobaan
sirkular dan tidak memiliki ikatan kuat dengan isolasi DNA. Untuk DNA dari pepaya didapati
protein histon. Untuk DNA hewan berasal dari warna putih kekuningan dengan bentuk serabut
mitokondria dan nukleus, DNA ini memiliki serta jumlah yang banyak. Lalu pada sampel
bentuk linear dan memiliki ikatan sangat kuat ayam didapatkan hasil DNA dengan warna
dengan protein histon (Suryo, 2004). putih, bentuk serabut, serta jumlah yang sangat
banyak.
2. TUJUAN PRAKTIKUM
5. PEMBAHASAN
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara
mengekstraksi, memurnikan, dan mengisolasi DNA atau deoxyribonucleic acid merupakan
DNA. Selain itu praktikum ini juga bertujuan suatu materi genetik yang tersusun atas basa
untuk mengetahui bentuk DNA pada sel hewan nitrogen, gula, dan fosfat yang tergabung
maupun sel tumbuhan. membentuk nukleotida. DNA berperan untuk
mengkode informasi dalam proses metabolisme
makhluk hidup (Yuwono, 2005). Untuk
3. METODE PRAKTIKUM mengetahui informasi genetik pada DNA dapat
3.1. Materi dilakukan teknik isolasi DNA. Menurut Suryo
3.1.1. Alat (2004) teknik isolasi DNA dapat dilakukan
melalui 5 tahapan yaitu tahap penghancuran
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah jaringan, pelisisan, ekstraksi dalam larutan,
wadah, saringan, sendok, pisau, dan blender. purifikasi, dan presipitasi. Metode CTAB atau
Cetyl Trimethyl Ammonium Bromide
3.1.2. Bahan menggunakan pelarut organik alkohol dan
deterjen. Metode ini merupakan metode umum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini
yang digunakan saat mengekstraksi DNA
adalah 2 sendok makan sabun cuci piring, 1
khususnya tanaman karena mengandung banyak
sendok makan garam, 10 ml alkohol 70%, 100
senyawa polifenol dan polisakarida
ml air, 20 gram daging buah pepaya dan 20
(Syafaruddin et al., 2011).
gram daging ayam.
Berdasarkan Dolphin (2008), prinsip utama dari
3.2. Metode
isolasi DNA adalah penghancuran dinding sel
Pertama-tama sebanyak 100 ml air dimasukkan (lisis), presipitasi (pengendapan), dan
ke dalam wadah lalu ditambahkan 1 sendok pemurnian DNA. Lisis atau penghancuran
makan garam dan diaduk hingga larut. dinding ini bertujuan untuk merusak membran
Kemudian sebanyak 2 sendok makan sabun dan dinding sel (Murtiyaningsih, 2017). Lalu
cuci piring ditambahkan ke dalam larutan presipitasi atau pengendapan bertujuan untuk
garam lalu diaduk tapi jangan sampai berbusa. memisahkan DNA dari kontaminan
(Syafaruddin & Santoso, 2011). Presipitasi
Siapkan sampel pepaya dengan memotong 20
biasanya menggunakan bantuan alkohol yang
gram pepaya lalu dihaluskan dengan blender.
merupakan pelarut organik yang dapat
2
melarutkan lemak dan residu organik lainnya bagian jaringan (padatan) yang tidak diperlukan.
yang memiliki sifat hidrofobik (Kimball, 1992). Selanjutnya dimasukkan alkohol 70% ke dalam
Prinsip selanjutnya adalah pemurnian yang wadah dan dimasukkan filtrat secara perlahan ke
bertujuan untuk menghilangkan RNA dengan dalam wadah lalu diamati bentuk DNAnya.
menambahkan RNAse yang bekerja dengan Alkohol 70% berfungsi untuk mengikat strand
memotong ikatan fosfodiester antara 5’-ribosa DNA sehingga akan dihasilkan benang putih di
dari nukleotida dan gugus fosfat yang atas filtrat (Hapsari, 2015). Penambahan alkohol
menempel pada 3'-ribosa, kemudian 3’-ribosa sebaiknya dilakukan pada keadaan dingin
akan dihidrolisis sehingga membentuk 3'- dikarenakan pada temperatur rendah dapat
nukleosida fosfat (Sambrook et al., 1989). menurunkan aktivitas molekul air sehingga
proses presipitasi (pengendapan) DNA akan
Pada praktikum isolasi DNA dan pengecekan lebih sempurna.
kualitas DNA bahan yang digunakan yaitu buah
pepaya sebagai sel tumbuhan dan daging ayam Pada saat proses isolasi DNA digunakan
sebagai sel hewan. Praktikum ini diawali jaringan tanaman atau hewan ataupun bakteri
dengan Penambahan air sebanyak 100 ml ke yang dapat menyebabkan degradasi saat
dalam wadah dan ditambahkan 1 sendok makan dilakukan DNA. Sampel ayam digunakan
garam, lalu diaduk. Garam atau NaCl yang karena jaringan hewan lebih banyak terkandung
digunakan berfungsi sebagai buffer, menurut protein. Sedangkan sampel pepaya digunakan
Hapsari (2015) garam berfungsi untuk karena jaringan tumbuhan didalamnya memiliki
membentuk kumpulan DNA melalui kandungan protein, karbohidrat, dan polifenol
kandungan ion Na+ yang membentuk ikatan (Ardiana, 2009).
dengan kutub negatif pada ikatan fosfat DNA.
Selain itu garam dapat memisahkan Perbedaan dari DNA buah pepaya dan daging
polisakarida pada dinding sel sehingga ayam terletak pada warna dan jumlah DNA.
meminimalkan kontaminasi. Yulianti (2006), Buah pepaya memiliki DNA yang berjumlah
juga menambahkan kalau NaCl, dapat membuat banyak, sedangkan daging ayam memiliki
bentuk struktur dari molekul DNA terjaga serta jumlah DNA yang sangat banyak. Jumlah DNA
mengurangi jumlah air pada saat fase fenol pada buah maupun hewan dapat dipengaruhi
berlangsung, dan memfasilitasi deproteinisasi. oleh jumlah kadar air bahan, buah pepaya
NaCl juga memiliki peran dalam menjaga asam memiliki kandungan kadar air sebanyak 86,70%
nukleat tetap berada dalam medium isotonik. (Puspitasari et al., (2019), sedangkan pada
daging ayam mengandung kadar air sebanyak
Selanjutnya ditambahkan 2 sendok makan 65-70% (Afrianti et al., 2013). Menurut
sabun cuci piring lalu diaduk namun jangan Yuwono (2005), kadar air yang semakin tinggi
sampai berbusa. Tujuan penggunaan sabun cuci pada bahan dapat menyebabkan sel yang terlarut
piring adalah untuk merusak membran dan pada ekstrak akan semakin sedikit, maka hanya
dinding sel karena sabun cuci piring dapat sedikit jumlah DNA yang dapat terpresipitasi.
membentuk senyawa lipid-protein-detergent Selain itu jumlah DNA buah yang lebih sedikit
kompleks melalui ikatan pada sisi hidrofobik dibandingkan DNA daging, dikarenakan DNA
(Mardiyyaningsih, 2013). Menurut Jamilah tumbuhan umumnya diisolasi dari bagian
(2005) sabun cuci piring cair efektif digunakan organel sel seperti nukleus, mitokondria, dan
pada isolasi DNA sebab mengandung kloroplas serta terdapat dinding sel. Sedangkan
konsentrasi lauryl sulfat yang tinggi sebagai pada daging DNA diperoleh dari bagian nukleus
pengganti EDTA. Kemudian buah dan daging dan mitokondria (Suryo, 2004). Sehingga
dipotong kecil-kecil dan dihancurkan diperoleh DNA yang lebih banyak pada isolasi
menggunakan blender atau dilumatkan. DNA daging sebab pada molekul DNA di
Penghancuran berfungsi untuk merusak mitokondria banyak mengandung banyak
membran dan mengeluarkan isi dari sel, selain salinan DNA sehingga akan lebih mudah
itu penghancuran digunakan untuk memperluas diisolasi dan menghasilkan jumlah yang lebih
permukaan sampel agar isolasi DNA lebih banyak (Nengah, 2010). Isolasi DNA pada
mudah dilakukan. Lalu campuran disaring tumbuhan lebih sulit dikarenakan memerlukan
untuk memisahkan antara cairan dengan sisa proses destruksi dinding sel sehingga isi sel
3
dapat terlepas dan terpisah dari ekstrak asam Tahapan isolasi DNA adalah
nukleat (Hapsari, 2015). penghancuran jaringan, pelisisan,
ekstraksi dalam larutan, purifikasi, dan
Selain itu juga terdapat perbedaan pada warna presipitasi
DNA pepaya dengan DNA daging ayam. Pada Prinsip utama isolasi DNA adalah
buah pepaya diperoleh DNA dengan warna penghancuran (lisis), presipitasi
putih kekuningan, sedangkan pada daging ayam (pengendapan), dan pemurnian DNA
diperoleh DNA berwarna putih. Hasil pada Proses penghancuran jaringan adalah
DNA buah pepaya tidak sesuai dengan teori dengan melumatkan sampel
menurut Elrod et al., (2007) bahwa pada isolasi Presipitasi dibantu dengan larutan
DNA buah pepaya akan diperoleh filtrat atau organik
benang-benang yang berwarna putih akibat Pemurnian dilakukan untuk
pengikatan strand DNA oleh alkohol. menghilangkan RNA dengan
Kesalahan ini dapat dipengaruhi oleh cairan menambahkan RNAse
dari buah pepaya yang berwarna kuning-oranye Semakin banyak kandungan air maka sel
yang mungkin dikarenakan tidak melewati yang terlarut pada ekstrak akan semakin
tahap pemurnian. Setelah larutan diberi sedikit, maka hanya sedikit jumlah DNA
penambahan alkohol akan terlihat gumpalan yang dapat terpresipitasi
berwarna putih yang berupa DNA yang disebut
dengan presipitasi (Hapsari, 2015). Semarang, 1 Juli 2021
Praktikan Asisten Praktikum,
Pada hasil pengamatan didapatkan kedua
bentuk dari DNA pepaya dan ayam adalah Kelompok 33:
berserabut. Untuk hasil pengamatan DNA ayam Sheila Ratna 18.I1.0141 Tan, Setya L. W.
sudah benar, akan tetapi hasil pengamatan buah Ancilla M. 18.I1.0143
pepaya tidak sesuai dengan teori Suryo (2004), Kennard D. 18.I1.0144
bahwa DNA yang berasal dari nukleus
memiliki bentuk linear dan berikatan sangat 7. DAFTAR PUSTAKA
kuat dengan protein histon, di sisi lain DNA
yang ada pada mitokondria dan kloroplas Afrianti, M., Dwiloka, B., & Setiani, B. E.
berbentuk sirkular atau bulat dan tidak (2013). Total bakteri, pH, dan kadar air
berikatan kuat dengan protein histon. Sehingga daging ayam broiler setelah direndam
hasil yang tepat seharusnya pepaya memiliki dengan ekstrak daun senduduk
DNA berbentuk bulat dan berbeda dari DNA (Melastoma malabathricum L.) selama
hewan. Perbedaan yang diperoleh pada DNA masa simpan. Jurnal Pangan dan gizi,
buah pepaya dan daging ayam disebabkan 4(1).
karena kategori sel yang berbeda. Buah pepaya
termasuk ke dalam sel tumbuhan, sedangkan Alberts, B., B. Dennis, L. Julian, R. Martin, R.
daging ayam termasuk sel hewan. Kesalahan Keith, & D. W. James. (1994). Biologi
tersebut dapat terjadi karena pada saat Molekuler Sel Edisi Kedua Mengenai
dilakukan pengamatan hasil yang didapat Sel. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
kurang maksimal, dan juga dapat terjadi
kesalahan persepsi karena bentuk DNA yang Ardiana, D. W. (2009). Teknik isolasi DNA
muncul terlalu kecil dan tidak terlalu jelas. genom tanaman pepaya dan jeruk
dengan menggunakan modifikasi bufer
6. KESIMPULAN CTAB. Buletin Teknik Pertanian, 14(1),
12-16.
Isolasi DNA adalah proses pemisahan
protein, karbohidrat, dan lemak dari Elrod, Susan L. dan Stansfield, William D.
asam nukleat (2007). Genetika Edisi Keempat.
Isolasi DNA bertujuan untuk Jakarta: Penerbit Erlangga.
mengetahui informasi genetik pada
DNA
4
Hapsari, A. I. (2015). Isolasi DNA Tanaman Yulianti, E. (2006). Pengembangan Teknik
Bayam (Amaranthus Sp.) dan Ikan Lele Isolasi DNA Tumbuhan Menggunakan
(Clarias Sp.) sebagai Kajian dalam Detergen Komersial. In Seminar
Biologi Molekuler. Didaktika Vol 13 Nasional MIPA.
No 2.
Yuwono. (2005). Biologi Molekular. Jakarta :
Erlangga.
5
8. LAMPIRAN
Warna: putih
kekuningan
Pepaya
Bentuk: serabut
Jumlah: banyak
Warna: putih
Daging
Bentuk: serabut
ayam
Jumlah: sangat banyak
6
8.2. Laporan Sementara
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PANGAN 2021
FTP UNIKA SOEGIJAPRANATA
DNA merupakan asam nukelat yang mengandung meteri genetik dan memiliki fungsi untuk
mengatur perkembangan biologis dari seluruh kehidupan secara seluler. Untuk mengisolasi
DNA terdiri dari 5 tahap yaitu, penghancuran jaringan, pelisisan dinding dan membran sel,
pengektraksian dalam larutan, purifikasi, dan presipitasi. Pada praktikum ini pertama-tama
dimasukkan 100ml air ke dalam wadah dan ditambahkan 1 sdm garam lalu diaduk, kemudian
ditambahkan 2 sdm sabun cuci piring lalu diaduk hingga homogen dan jangan sampai
berbusa. Kemudian sampel (buah dan daging), dikupas dan dipotong menjadi kecil-kecil dan
dilumatkan atau dihaluskan dengan blender. Kemudian campurkan larutan sabun dan garam
kedalam sampel lalu diaduk. Setelah itu campuran disaring dan diambil sekitar 1 sdm ke
gelas kecil dan ditambahkan ke dalam 10ml alkohol 70%. Setelah itu amati bentuk DNAnya
7
8.4. Foto
8.4.1. Foto Saat Kelas