Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Semester V 2020/2021
LAPORAN PRAKTIKUM
EKSTRAKSI CAIR-CAIR
Anggota kelompok :
1. Zalfa Fatin Nabila (331 18 026)
2. Adah Muthia Cipta Sari (331 18 027)
3. Chrisma Juharmini Pakabu’ (331 18 034)
4. Neneng Nurdayanti Idar (331 18 042)
5. Nur Alinda (331 18 044)
B. Bahan
1. Asam asetat (CH3COOH)
2. TCE (Trikloroethilen)
3. Aquadest
4. NaOH 1 N
5. Indikator phenolphtalein
4. Densitas
Terutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat mungkin terdapat perbedaan
kerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi. Hal ini
dimaksudkan agar kedua fasa dapat dengan mudah dipisahkan kembali
setelah pencampuran (pemisahan dengan gaya berat). Bila beda
kerapatannya kecil, seringkali pemisahan harus dilakukan dengan
menggunakan gaya sentrifugal (misalnya dalam ekstraktor sentrifugal).
Perbedaan densitas ini akan berubah selama proses ekstraksi dan
mempengaruhi laju perpindahan massa.
6. Chemical Reactivity
Pada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia
pada komponen-kornponen bahan ekstraksi. Pelarut merupakan senyawa
yang stabil dan inert terhadap komponen – komponen dalam sistem dan
material (bahan konstruksi).
Sebaliknya, dalam hal-hal tertentu diperlukan adanya reaksi kimia
(misalnya pembentukan garam) untuk mendapatkan selektivitas yang
tinggi. Seringkali Ekstraksi juga disertai dengan reaksi kimia. Dalam hal
ini bahan yang akan dipisahkan mutlak harus berada dalam bentuk larutan.
7. Viskositas
Tekanan uap dan titik beku dianjurkan rendah untuk memudahkan
penanganan dan penyimpanan.
V. PROSEDUR KERJA
B. Untuk Titrasi
Bobot Lapisan (g)
No Lapisan Atas (LA) Lapisan Bawah (LB)
Erlenmeyer Erlenmeyer + Erlenmeyer Erlenmeyer +
Kosong LA Kosong LB
1 45,5609 55,3897 125,0665 137,6998
2 73,8716 83,7184 114,9001 127,5958
3 73,8553 83,8423 130.4627 143,3081
4 113,9746 123,9253 124,3332 137,0954
5 125,0590 135,0291 45,5620 58,3444
Konsentrasi Peniter NaOH =1N
Variasi Volume Asam Asetat = 3 mL, 4 mL, 5 mL, 6 mL, 7 mL
Volume Air = 50 mL
Volume TCE = 50 mL
C. Hasil Titrasi
No Volume Asam Volume Peniter (mL)
Asetat (mL) Lapisan Atas Lapisan Bawah
1 3 8,1 0,7
2 4 11,5 0,9
3 5 13,7 1,2
4 6 15,7 1,1
5 7 16,3 1,2
VII. PERHITUNGAN
A. Menghitung Densitas Sampel
1. Menghitung Volume Piknometer
Massa Aquadest = (Pikno + Aquadest) – Pikno Kosong
= (51,4617 – 25,3089) gr
= 26,1528 gr
Volume Aquadest =
= 26,2842 mL
Volume Aquadest = Volume Pikno
2. Menghitung Densitas Masing – masing sampel
Massa CH3COOH = (Pikno+ CH3COOH) – Pikno Kosong
= (53,0645 – 25,3089) gr
= 27,7556 gr
BJ CH3COOH =
= 1,056 gr/mL
B. Menghitung massa ekstrak dan rafinat dalam 25 mL sampel dan
keseluruhan
Massa ekstrak dalam 25 mL sampel 1 (Volume CH3COOH 3 mL)
Massa 25 mL Ekstrak = (Erlenmeyer + 25 mL) – Erlenmeyer Kosong
= (55,3897 + 45,5609) gr
= 9,7807 gr
Massa ekstrak keseluruhan sampel 1 (Volume CH3COOH 3 mL)
Massa Keseluruhan Ekstrak = (Erlenmeyer + Sampel) – Erlenmeyer
Kosong
= (119,0904 – 65,5981) gr
= 53,4923 gr
Untuk perhitungan pada ekstrak dan rafinat sampel berikut dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
No Volume Massa 25 mL (gr) Massa Keseluruhan (gr)
CH3COOH Ekstrak Rafinat Ekstrak Rafinat
1 3 mL 9,7807 12,6333 53,4923 61,5424
2 4 mL 9,8468 12,6957 52,7790 60,9739
3 5 mL 9,9870 12,8454 53,9529 62,0112
4 6 mL 9,9507 12,7622 56,0677 58,5956
5 7 mL 9,9701 12,7824 66,7095 47,2078
= 0.0081 mol
Menghitung jumlah mol asam asetat setelah pemisahan pada
keseluruhan ekstrak sampel 1
n CH3COOH keseluruhan
= 0,0443 mol
Menghitung massa asam asetat hasil pemisahan pada keseluruhan
ekstrak sampel 1
Massa CH3COOH hasil pemisahan
= n CH3COOH keseluruhan x Berat Molekul CH3COOH
= 0,0443 mol x 60,05 gr/mol
= 2,66 gr
Menghitung massa asam asetat keseluruhan untuk sampel 1
Massa CH3COOH hasil pemisahan
= Massa CH3COOH ekstrak + Massa CH3COOH rafinat
= (2,66 + 0.20) gr
= 2,87 gr
Menghitung volume larutan setelah pemisahan pada keseluruhan
ekstrak sampel 1
V keseluruhan =
=
= 136,73 mL
Untuk perhitungan pada ekstrak dan rafinat sampel berikutnya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
No Volume Massa n CH3COOH 25 n CH3COOH
CH3COOH CH3COOH mL (mol) Keseluruhan (mol)
(mL) Umpan (g) Ekstrak Rafinat Ekstrak Rafinat
1 3 3.168 0.0081 0.0007 0.0443 0.0034
2 4 4.224 0.0115 0.0009 0.0616 0.0043
3 5 5.280 0.0137 0.0012 0.0740 0.0058
4 6 6.336 0.0157 0.0011 0.0885 0.0051
5 7 7.392 0.0163 0.0012 0.1091 0.0044
YE=
YE=
YE=0.019 g/mL
XR=
XR=
XR= 0.002 g/mL
K=
K= 11.57
Untuk perhitungan pada ekstrak dan rafinat pada sampel selanjutnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
No Konsentrasi CH3COOH (g/mL) K=YE/XR
YE XR
1 0.019 0.002 11.5714
2 0.028 0.002 12.7778
3 0.033 0.003 11.4167
4 0.038 0.003 14.2727
5 0.039 0.003 13.5833
Berdasarkan teori, sebaiknya dipilih harga koefisien distribusi yang
besar. Sehingga jumlah solvent yang dibutuhkan akan lebih sedikit
(K=14.27).
Berikut ini adalah grafik antara YE dan XR
IX. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Ekstraksi adalah salah satu metode memisahkan larutan dua komponen
dengan menambahkan komponen ketiga (solvent) yang larut dengan solute
tetapi tidak larut dengan pelarut (diluent). Asam asetat merupakan pelarut
yang relatif baik untuk mengekstrak campuran TCE dan air.
2. Pada percobaan ini jumlah solvent yang dibutuhkan akan lebih sedikit dan
yang memiliki harga koefisien distribusi sebesar (K=14.27).
X. DAFTAR PUSTAKA