Anda di halaman 1dari 10

A.

PENGERTIAN RAGAM BAHASA BAKU DAN NON BAKU


Ragam bahasa baku adalah ragam bahasa yang sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa
Indonesia dalam hal ejaan yang si sempurnakan (EYD), di gunakan pada forum-forum
resmi.
Sedangkan Ragam bahasa tidak baku yaitu ragam yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia.
Menurut Moeliono (1997), ragam bahasa Indonesia dapat ditinjau dari sudut pandang
penutur dan menurut jenis pemakaiannya. Disamping itu, masih terdapat ragam bahasa
Indonesia berdasarkan situasi pemakaiannya.

1. Ragam bahasa Indonesia berdasarkan pandangan penutur Ditinjau dari sudut pandang
penutur, ragam bahsa Indonesia dikelompokkan  menjadi 3 :

a.       Ragam menurut daerah penutur

Ragam daerah dikenal dengan nama logat atau dialek geografis. Setiap dialek atau logat
dapat dipahami secara timbal-balik oleh penuturnya, sekurang-kurangnya oleh penutur
logat yang daerah geografisnya berdampingan. Dialek daerah paling kentara karena tata
bunyinya. Dialek bahasa Indonesia yang dilafalkan oleh warga Tapanuli, misalnya, dapat
dikenali karena tekanan katanya yang amat jelas. Ciri-ciri khas yang meliputi tekanan,
turun naiknya nada dan panjang pendeknya bunyi bahasa membangun aksen yang berbeda.
Perbedaan kosakata dan variasi gramatikal tentu juga ada, tetapi mungkin kurang tampak.

b.      Ragam menurut pendidikan penutur

Ragam bahasa Indonesia menurut pendidikan penutur menunjukkan perbedaan antara kaum
yang berpendidikan formal dan yang tidak berpendidikan formal. Misalnya  pasif, fitnah,
film, kompleks dan tripleks yang dikenal dikalangan orang yang berpendidikan, berbeda
dengan yang tidak berpendidikan, yang menjadi pasip, pitnah, pilem, kkomplek dan triplek.

c.       Ragam menurut sikap penutur

Ragam bahasa Indonesia menurut sikap penutur mencakup sejumlah corak bahasa
Indonesia yang masing-masing, pada dasarnya teersedia bagi setiap pemakainya. Ragam ini
sering disebut dengan istilah langgam atau gaya. Dalam hal ini, pembahasa  dihadapkan
pada pemilihan bentuk-bentuk bahasa tertentu yang menggambarkan sikap seseorang,
seperti : yang baku resmi, yang beradab, yang dingin, yang hambar, yang hangat, yang
akrab atau yang santai. Perbedaan berbagai gaya itu tercermin melalui kosakata dan tata
bahasa.

Tugas bahasa indonesia 1


2. Ragam bahasa Indonesia berdasarkan jenis pemakaian

a.       Ragam menurut bidang persoalan

Setiap penutur bahasa hidup dan bergerak dalm sejumlah lingkungan masyarakat yang adat
istiadat atau tata cara pergaulannya berbeda-beda. Keadaan ini malahirkan dialek sosial.
Seseorang yang ingin turut sserta daalam bidang ttertentu atau yang ingin membicarakan
pokok persoalan yang berkaitan dengan lingkungan itu harus memilih salah satu ragam
yang dikuasainya dan yang cocok dengan bidang atau persoalan itu.

b.      Ragam menurut sarananya

Ragam menurut sarananya dikelompokkan menjadi dua, yaitu ragam lisan atau ujaran dan
ragam tulisan. Dalam ragam tulisan, ada pengaanggapan bahwa orang yang diajaak
berbahasa tidak ada dihadapan penutur. Oleh karena itu bahasanya perlu lebih jelas karena
bahasa yang digunakan itu tidak disertai dengan gerak isyarat, mimik muka, sebagai
penegasan. Ragam tulis harus lebih cermat sifatnya. Sebaliknya dalam ragam lisan penutur
bahasa berhadapan atau bersemuka, unsur-unsur itu kadang dapat ditinggalkan. Karena
dalaam ragam ragam lisan harus memperhatikan intonasi, mimik muka serta bahasa tubuh.

c.       Ragam menurut ganggun pencampuran

Ragam bahasa yang mengalami gamgguan pencampuran ini setidaknyaapat mengarah pada
dua hal : yaitu campur kode dan interferensi. Inter kode merupakan percampuran unsur-
unsur bahasa yang berbeda. Sedangkan interferensi merupakan ragam bahasa yang timbul
akibat adanya percampuran pola dua bahasa atau lebih.

B. Langkah-langkah dalam usaha pembakuan


 langkah – langkah dalam usaha pembakuan ini :
1.       Kodifikasi
Himpunan dari hasil pemilihan mana yang lebih baik antara satu dengan yang
lainnya.  Jadi, yang mula-mula dilakukan ialah inventarisasi bahan dari sejumlah
bidang yang diperlukan. Kemudian diadakan pemilihan pada kelompok tiap bidang.
Selanjutnya hasil pemilihan itu dihimpun menjai satu kesatuan.
Ada 5 macam dasar yang dapatkita pakai untuk penyusunan bahasa Indonesia baku,
yaitu
 Otoritas
 bahasa penulis-penulis terkenal.
 Demokrasi.
 Logika.
 bahasa orang-orang dianggap terkemuka oleh masyarakat.
Dalam pengodifikasian bahasa Indonesia akan menyangkut dua aspek yaitu : bahasa
menurut situasi pemakai dan pemakaiannya, dan bahasa menurut struktur sebagai
suatu sistem komunikasi.

Tugas bahasa indonesia 2


2.      Elaborasi
Elaborasi ini merupakan penyebarluasan hasil kodifikasi. Penyebaran ini dapat
dilakukan dengan jalan menerapkan hasil kodifikasi ke dalam segi kehidupan bangsa
Indonesia.
3.      Implementasi
Implementasi ini merupakan proses terakhir dari usaha pembakuan bahasa.
Terwujudnya implementasi dengan baik berarti usaha pembakuan bahasa telah
tercapai.

C. Fungsi bahasa baku dan non baku


1. Bahasa baku

a. sebagai pemersatu,karena Indonesia terdiri dari beragam suku dan bahasa


daerah ,jadi bahasa baku menghubungkan antara bahasa dan dialek daerah itu.
b. sebagai pemberi kekhasan yaitu suatu bahasa yang membedakan dari bahasa lain.
Bahasa baku memperkuat rasa nasionalisme masyarakat.
c. sebagai pembawa kewibawaan ,penutur atau pembicara yang mahir berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar memperoleh wibawa.
d. sebagai kerangkaacuan,adanya norma dan kaidah yang jelas,norma dan kaidah
itu menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang.

2. Bahasa non baku

a. untuk mengakrabkan diri dengan seseorang agar tidak kaku.


b. menciptakan kenyamanan
c. kelancaran saat berkomunikasi

D. Ciri-Ciri Kata baku

Ciri-ciri bahasa indonesia baku


 Kata baku tidak dapat berubah setiap saat.
 Tidak terpengaruh bahasa derah.
 Bukan bahasa percakapan sehari-hari.
 Tidak terpengaruh bahasa asing.
 Penggunaan kata baku sesuai dengan konteks didalam kalimat.
 Kata baku tidak menggunakan arti yang rancu.
 Kata baku tidak mengandung arti pleonasme ( Lebih dari apa yang diperlukan).
 Pemakaian imbuhan pada kata baku secara eksplisit.

Tugas bahasa indonesia 3


Ciri-ciri bahasa indonesia tidak baku

 Dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing.


 Terpengaruh oleh perkembangan zaman.
 Digunakan pada percakapan santai.
 Dapat dibuat oleh siapa saja sesuai keinginannya.

Contoh :

No   Ciri-ciri kata baku     Ragam Baku (Benar)     Ragam Tidak Baku (Salah)  

 - saya  - gue
 Tidak di pengaruhi
1  - ibu  - nyokap 
bahasa daerah
 - bertemu  - ketemu

 Tidak di pengaruhi
 - kesempatan lain  - lain kesempatan
2 bahasa bahasa
 - kantor tempat  - kantor di mana
 asing

 Bukan rerupakan  - dengan  - sama


3
ragam percakapan  - member  - kasih

 Pemakaian  - ayah bekerja keras


 - ayah kerja keras
4 imbuhan secara  - ia menendang
 - ia tendang musuhnya
eksplisit musuhnya 

 Pemakaian kata
 - suka akan  - suka dengan
5 yang sesuai dengan
 - desebabkan oleh  - disebabkan karena
 konteks kalimat

 Tidak rancu ( tidak  - berkali-kali  - berulangkali


6
terkontaminasi )  - mengesampingkan  - mengenyampingkan

 Tidak mengandung  - para tamu  - para tamu-tamu


7
pleonasme  - hadirin  - para hadirin

8  Tidak mengandung  - insaf  - insyaf

Tugas bahasa indonesia 4


 - sah  - syah
 - syukur  - sukur
 - berkali-kali  - berulang kali
 - Surga  - Syurga
 - Pihak  - Fihak
 - mengesampingkan  - mengenyampingkan
 - anggota  - anggauta
 - teladan  - tauladan
Hiperkorek  - sentosa  - sentausa
 - Saraf  - Syaraf
 - Disahkan  - Disyahkan
 - asas  - azas
 - hak asasi  - hak azazi
 - batin  - bathin
 - hadir  - hadlir
 - pasal  - fatsal
 - ijazah  - izazah, ijasah

E. Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar


Terdapat aturan-aturan dalam menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar, maksud
dari kata baik adalah bahasa indonesia yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk
menyesuaikan situasi atau kondisi agar dapat disampaikan dan dimengerti oleh lawan bicara,
baik dari laras bahasa maupun dari kata-kata yang digunakan harus disesuaikan dengan
lawan bicara agar mudah dipahami.

Terdapat 5 Ragam dalam laras bahasa yang digunakan, semua ragam dapat digunakan dalam
kondisi tertentu:

a) Ragam Resmi (Formal)


b) Ragam Beku
c) Ragam Konsultatif
d) Ragam Akrab
e) Ragam Santai (Casual)

Dalam menggunakan Bahasa Indonesia, selain memperhatikan kata yang baik, maka harus
dilakukan dengan benar, maksud dari kata benar adalah bahasa indonesia yang sudah
disesuaikan dengan kaidah bahasa baku, baik dalam kaidah untuk bahasa baku tertulis
maupun bahasa baku lisan.

Tugas bahasa indonesia 5


Berikut ini adalah 5 ciri-ciri ragam bahasa baku:

Menggunakan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun saat ini belum ada lafal baku yang
sudah ditetapkan, namun secara umum dapat dikatakan bahwa lafal baku ialah lafal yang
bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa daerah. Contohnya : /habis/ dan bukan
/abis/; /atap/ dan bukan /atep/; serta /kalaw/ dan bukan /kalo/

Menggunakan ejaan yang resmi dalam ragam menulis. Ejaan yang berlaku hingga saat ini
dalam bahasa Indonesia adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus
mengikuti aturan ini.

Menggunakan kata-kata yang baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik banget; uang
dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang.

Menggunakan kaidah dalam tata bahasa yang normatif. Misalnya dengan menerapkan suatu
pola kalimat yang baku: acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami sedang ikuti.

Menggunakan kalimat secara efektif. Beberapa pendapat umum yang mengatakan bahwa
bahasa Indonesia itu bertele-tele, Dalam bahasa baku pun sebenarnya mengharuskan
komunikasi secara efektif, yaitu pesan pembaca atau penulis harus diterima oleh pendengar
atau pembaca persis dengan apa maksud aslinya.

Setelah membahas aturan Bahasa Indonesia yang baik dan benar kita bisa menarik
kesimpulan bahwa Tata bahasa normatif, ejaan resmi, dan kalimat efektif bisa diterapkan
(dengan menyesuaikan lingkungan disekitar kita) mulai dari ragam beku hingga ragam akrab.
Penggunaan kata yang baku dan lafal baku pada ragam konsultatif, akrab dan santai dapat
berakibat bahasa menjadi tidak baik karena tidak sesuai dengan situasi.

Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar, Bahasa indonesia yang baik dan benar
dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan disamping itu
mengikuti kaidah bahasa yang betul.Berikut contoh pada undang-undang 1945:

Undang- undang dasar 1945, pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak
segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Dari beberapa kalimat pada undang-undang dasar tersebut menunjukkan bahasa yang sangat
baku dan merupakan bahasa yang baik dan benar.Penggunaan kata yang baku dan lafal baku
pada ragam konsultatif, santai, dan akrab dapat berakibat bahasa menjadi tidak baik karena
tidak sesuai dengan situasi. Hal seperti ini menyebabkan penggunaan Bahasa Indonesia yang
tidak baik dan tidak tepat tempatnya.
Tugas bahasa indonesia 6
F. SINGKAT KEFORMALAN
Tingkat Keformalan Ragam bahasa indonesia, mempunyai tingkat keformalan yang berbeda-
beda yang dibedakan kedalam 5 bentuk tingkat keformalan, seperti :

a. Raham beku (Frozen)


Ragam beku adalah ragam bahasa yang paling formal digunakan pada kondisi atau situasi
tertentu. Variasi ini juga tidak boleh diubah kaidah kebahasaanya karena sudah
ditetapkan secara mantap oleh beberapa pihak. Seperti Upacara-upacara resmi.
Contohnya : Undang-undang dasar, Akta Notaris.

b. Ragam Resmi (Formal)


Ragam resmi adalah ragam bahasa yang digunakan dalam acara pidato, rapat, surat
menyurat dinas, Ceramah, buku buku pelajaran, makalah dan karya ilmiah.
Contohnya :
- Perbincangan mengenai acara peminangan
- Perbincangan antara mahasiswa menghadap ke dosen

c. Ragam bahasa Usaha (konsultatif)


Ragam bahasa usaha adalah ragam bahasa yang biasa digunakan dalam pembicaraan
biasa disekolah, rapat, yang mempunyai tujuan pada hasil atau produksi.
Contohnya : berdiskusi pada saat belajar kelompok disekolah

d. Ragam santai (kasual)


Ragam santai adalah ragam bahasa yang biasanya digunakan dalam situasi yang tidak
resmi seperti berbincang dengan keluarga ketika sedang berlibur, berolahraga, dan
dengan teman.

e. Ragam akrab (intim)


Ragam akrab adalah ragam bahasa yang digunakan oleh seseorang yang memiliki
hubungan sangat akrab dan sangat dekat seperti anggota keluarganya sendiri dan teman
karib atau sahabatnya. Atau mungkin pacarnya. Pembicaraan menggunakan ragam akrab
ini, penggunaan bahasanya tidak lengkap, pendek-pendek atau disingkat-singkat, serta
artikulasi dan notasinya tidak jelas.

Tugas bahasa indonesia 7


Tugas bahasa indonesia 8
A.

Tugas bahasa indonesia 9


Tugas bahasa indonesia 10

Anda mungkin juga menyukai