Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

ACARA 3

PERSAINGAN INTERSPESIFIK ANTAR TANAMAN

OLEH

ADEODATUS K. BIAN (17012124)


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Apabila ditinjau dari segi proses alam. Manusia, seperti halnya makhluk-makhluk
hidup lainnya selalu berinteraksi dengan lingkungannya, demikian juga interaksi yang
terjadi antar setiap organisme dengan lingkungannya merupakan proses yang tidak
sederhana melainkan suatu proses yang kompleks. Karena didalam lingkungan hidup
terdapat banyak komponen yang disebut komponen lingkungan (Kartawinata. 1986: 93).

Berdasarkan konsep dasar pengetahuan ekologi, komponen lingkunganyang


dimaksud tersebut juga dinamakan komponen ekologi karena setiap komponen lingkungan
tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berhubungan dan saling memengaruhi baiksecara
langsung maupun tidak langsung (Odum, 1993).

Kompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan
yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan
waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu
jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2,
dan ruang tumbuh (Kastono, 2005: 56).

Definisi kompetisi sebagai interaksi antara dua atau banyak individu apabila (1)
suplai sumber yang diperlukan terbatas, dalam hubungannya dengan permintaan organisme
atau (2) kualitas sumber bervariasi dan permintaan terhadap sumber yang berkualitas tinggi
lebih banyak.organisme mungkin bersaing jika masing-masing berusaha untuk mencapai
sumber yang paling baik di sepanjang gradien kualitas atau apabila dua individu mencoba
menempati tempat yang sama secara simultan. Sumber yang dipersaingkan oleh individu
adalah untuk hidup dan bereproduksi, contohnya makanan, oksigen, dan cahaya
(Noughton, 1990).

Adanya lebih dari satu spesies dalam suatu habitat menaikkan ketahanan
lingkungan kapan pun spesies lain bersaing secara serius dengan spesies pertama untuk
beberapa sumber penting, hambatan pertumbuhan terjadi dalam kedua spesies. Hokum
Gause menyatakan bahwa tidak ada spesies dapat secara tak terbatas menghuni ceruk yang
sama secara serentak. Salah satu dari spesies-spesies itu akan hilang atau setiap spesies
menjadi makin bertambah efisien dalam memanfaatkan atau mengolah bagian dari ceruk
tersebut dengan demikian keduanya akan mencapai keseimbangan. Dalam situasi terakhir,
persaingan interspesifik berkurang karena setiap spesies menghuni suatu ceruk mikro yang
terpisah (Michael, 1994).

Persaingan diantara tumbuhan secara tidak langsung terbawa oleh modifikasi


lingkungan. Di dalam tanah, system-sistem akan bersaing untuk air dan bahan makanan,
dan karena mereka tak bergerak, ruang menjadi faktor yang penting. Di atas tanah,
tumbuhan yang lebih tinggi mengurangi jumlah sinar yang mencapai tumbuhan yang lebih
rendah dan memodifikasi suhu, kelembapan serta aliran udara pada permukaan tanah
(Michael, 1994).

Kompetisi dalam suatu komunitas dibagi menjadi dua yaitu, Kompetisi sumber
daya (resources competition atau scramble atau exploitative competition), yaitu kompetisi
dalam memanfaatkan secara bersama-sama sumber daya yang terbatas. Inferensi (inference
competition atau contest competition), yaitu usaha pencarian sumber daya yang
menyebabkan kerugian pada individu lain, meskipun sumber daya tersebut tersedia secara
tidak terbatas. Biasanya proses ini diiringai dengan pengeluaran senyawa kimia
(allelochemical) yang berpengaruh negatif pada individu lain (Kartawinata. 1986: 94)

B. Tujuan
Untuk pengaruh kompetisi interspesifik terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan
kacang hijau.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengaruh Lingkungan Terhadap Tumbuhan

Faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman. Respons


tanaman sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat pada penampilan tanaman.
Tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, disini terlihat bahwa tumbuhan
saling mempengaruhi dengan lingkungannya. Begitu pula biasanya vegetasi yang tumbuh
disekitar ekosistem tersebut juga spesifik atau tertentu. Karena hanya tumbuhan yang
sesuai dan cocok saja yang dapat hidup berdampingan. Tumbuhan pun mempunyai sifat
menolak terhadap tumbuhan yang tidak disukainya, yaitu dengan mengeluarkan zat kimia
yang dapat bersifat bagi jenis tertentu. Sifat tersebut dinamakan allelopati (Irwan,2007).

B. Hubungan atau Interaksi Sesama Tanaman

Dalam usaha mengkomposisikan jenis-jenis tanaman misalnya untuk keperluan


estetika, perlu diketahui bahwa hubungan sesama tanaman tertentu memerlukan bantuan
tanaman tertentu pula, misalnya untuk perlindungan. Tumbuh-tumbuhan dapat
mengahasilkan zat-zat yang dapat merangsang atau meracuni jenis tumbuhan lain.
Senyawa-senyawa ini dapat meracuni biji-biji tanaman yang ada disekitarnya
(Irwan,2007). Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hubungan sesama
tanaman yaitu:

 Adanya kompetisi yang disebabkan kekurangan sumber energy atau sumber daya
lainnya yang terbatas seperti sinar matahari, unsur hara, dan air. Kompetisi ini disebut
juga alelospoli.
 Tumbuhan tertentu baik masih hidup atau sudah mati menghasilkan senyawa kimia
yang dapat mempengaruhi tumbuhan lain. Senyawa kimia tersebut disebut allelopati.
 Adanya pengaruh baik fisik maupun maupun biologis lingkungan yang dap[at
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jenis-jenis tumbuhan yang bertindak
sebagai tuan rumah atau inang (Irwan,2007).
C. Kompetisi

Kompetisi adalah interakksi antar individu yang muncul akibat kesamaan


kebutuhan akan sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan
bertahan (survival), pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing (Begon et al .1990),
sedangkan Molles (2002) kompettisi didefinisikan sebagai interaksi antar individu yang
berakibat pada pengurangan kemampuan hidup mereka. Kompetisi dapat terjadi antar
individu (intraspesifik) dan antar individu pada satu spesies yang sama atau interspesifik.

Kompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan
yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan
waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu
jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2,
dan ruang tumbuh (Kastono,2005).

Definisi kompetisi sebagai interaksi antara dua atau banyak individu apabila (1)
suplai sumber yang diperlukan terbatas, dalam hubungannya dengan permintaan organisme
atau (2) kualitas sumber bervariasi dan permintaan terhadap sumber yang berkualitas tinggi
lebih banyak.organisme mungkin bersaing jika masing-masing berusaha untuk mencapai
sumber yang paling baik di sepanjang gradien kualitas atau apabila dua individu mencoba
menempati tempat yang sama secara simultan. Sumber yang dipersaingkan oleh individu
adalah untuk hidup dan bereproduksi, contohnya makanan, oksigen, dan cahaya
(Noughton,1990).

Secara teoritis ,apabila dalam suatu populasi yang terdiri dari dua spesies , maka akan
terjadi interaksi diantara keduanya. Bentuk interaksi tersebut dapat bermacam-
macam,salah satunya adalah kompetisi. Kompetisi dalam arti yang luas ditujukan pada
interaksi antara dua organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Kompetisi antar
spesies merupakan suatu interaksi antar dua atau lebih populasi spesies yang
mempengaruhi pertumbuhannya dan hidupnya secar merugikan.Bentuk dari kompetisi
dapat bermacam-macam. Kecenderungan dalam kompetisi menimbulkan adanya
pemisahan secara ekologi , spesies yang berdekatan atau yang serupa dan hal tersebut di
kenal sebagai azaz pengecualian kompetitif ( competitive exclusion principles ) .Kompetisi
dalam suatu komunitas dibagi menjadi dua , yaitu kompetisi sumber daya (resources
competition atau scramble atau exploitative competition ), yaitu kompetisi dalam
memanfaatkan secara bersama-sama sumber daya yang terbatas Inferensi (inference
competition atau contest competition), yaitu usaha pencarian sumber daya yang
menyebabkan kerugian pada individu lain, meskipun sumber daya tersebut tersedia secara
tidak terbatas. Biasanya proses ini diiringai dengan pengeluaran senyawa kimia
(allelochemical) yang berpengaruh negatif pada individu lain.

D. Persaingan Dalam Komunitas

Dalam artian yang luas persaingan ditunjukan pada interaksi antara dua organisme
yang memperebutkan sesuatu yang sama. Persaingan ini dapat terjadi antara indifidu yang
sejenis ataupun antara individu yang berbeda jenis. Persaingan yang terjadi antara individu
yang sejenis disebut dengan persaingan intraspesifik sedangkan persaingan yang terjadi
antara individu yang berbeda jenisnya disebut sebagai persaingan interspesifik.

Persaingan yang terjadi antara organisme-organisme tersebut mempengaruhi


pertumbuhan dan hidupnya, dalam hal ini bersifat merugikan (Odum, 1971). Setiap
organisme yang berinteraksi akan di rugikan jika sumber daya alam menjadi terbatas
jumlahnya. Yang jadi penyebab terjadinya persaingan antara lain makanan atau zat hara,
sinar matahari, dan lain – lain (Setiadi, 1989). Faktor-fator intraspesifik merupakan
mekanisme interaksi dari dalam individu organisme yang turut mengendalikan kelimpahan
populasi. Pada hakikatnya mekanisme intraspesifik yang di maksud merupakan perubahan
biologi yang berlangsung dari waktu ke waktu (Wirakusumah, 2003).

Harter (1961), mengatakan bahwa persaingan intraspesifik di gunakan untuk


menggambarkan adanya persaingan antar individu-individu tanaman yang sejenis.
Persaingan intraspesifik terdiri atas :

 Persaingan aktivitas
 Persaingan sumber daya alam

Dua jenis populasi tumbuhan dapat bertahan bersama bila individu-individunya


secara bebas di kendalikan oleh hal – hal sebagai berikut:

 Perbedaan unsur hara


 Perbedaan sebab – sebab kematian
 Kepekaan terhadap berbagai senyawa racun
 Kepekaan terhadap faktor – faktor yang mengendalikan sama dan pada waktu yang
berbeda.

Beberapa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap interspesifik pada tumbuhan, yaitu :

1. Jenis tanaman

Faktor ini meliputi sifat biologi tumbuhan, system perakaran, bentuk


pertumbuhan secara fisiologis. Misalnya adalah pada tanaman ilalang yang memiliki
system perakaran yang menyebar luas sehingga menyebabkan persaingan dalam
memperebutkan unsure hara. Bentuk daun yang lebar pada daun talas menyebabkan
laju transpirasi yang tinggi sehingga menimbulkan persaingan dalam memperebutkan
air.

2. Kepadatan tumbuhan

Jarak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan dapat menyebabkan
persaingan terhadap zat-zat makanan hal ini karena zat hara yang tersedia tidak
mencukupi bagi pertumbuhan tanaman.

3. Penyebaran tanaman

Untuk menyebarkan tanaman dapat dilakukan dengan penyebaran biji atau


melalui rimpang (akar tunas). Tanaman yang penyebarannya dengan biji mempunyai
kemampuan bersaing yang lebih tinggi daripada tanaman yang menyebar dengan
rimpang. Namun persaingan yang terjadi karena factor penyebaran tanaman sangat
dipengaruhi factor-faktor lingkungan lain seperti suhu, cahaya, oksigen, dan air.

4. Waktu

Lamanya periode tanaman sejenis hidup bersama dapat memberikan tanggapan


tertentu yang mempengaruhi kegiatan fisiologis tanaman. Periode 25-30 % pertama
dari daur tanaman merupakan periode yang paling peka terhadap kerugian yang
disebabkan oleh kompetisi.
BAB III

METEODELOGI

A. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanaka pada tanggal 12 november tahun 2019 bertempat di gunung
bulu kampus 1 Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pengaris, beulpen, gembor, dan lain-
lain.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanah, pupuk, polibag, air, benih
jagung dan kacang tanah.
C. Prosedur kerja
1. Persiapan alat dan bahan
2. Tanah dan pupuk yang telah dicampurkan dimasukan kedalam polibag yang telah
disediakan.
3. Setelah itu benih yang telah disiapkan dimasukan kedalam polibag dengan 3
ulangan dalam setiap ulanagn ditanam 2 benih yaitu benih jagung dan benih
kacang.
4. Perawatan dilakukan dengan penyiraman setiap hari yang dilakukan pada sore
hari.
5. Melakukan pengamatan setiap hari setlah benih berkecambah
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai