BUKU INFORMASI
Representative Picture
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu mengoperasikan unit
gasifikasi
B. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Mengoperasikan
Unit Gasifikasi ini guna memfasilitasi peserta sehingga pada akhir diklat diharapkan
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Melakukan pemeriksaan awal
2. Melakukan pengoperasian unit gasifikasi
3. Membuat laporan
BAB II
MELAKUKAN PEMERIKSAAN AWAL
dengan menggunakan udara mempunyai nilai kalor yang lebih rendah tetapi disisi
lain proses operasi menjadi lebih sederhana.
Uap air dan karbon dioksida hasil pembakaran direduksi menjadi gas yang mudah
terbakar, yaitu karbon monoksida (CO), hidrogen (H2) dan methan (CH4). Gas-gas
ini dapat dipakai sebagai pengganti BBM guna berbagai keperluan seperti
menggerakkan mesin tenaga penggerak (diesel atau bensin), yang selanjutnya
dapat dimanfaatkan untuk pembangkitan listrik, menggerakkan pompa, mesin
giling maupun alat alat mekanik lainya.
Beberapa keunggulan dari teknologi gasifikasi yaitu :
1. Mampu menghasilkan produk gas yang konsisten yang dapat digunakan
sebagai pembangkit listrik.
2. Mampu memproses beragam input bahan bakar termasuk batu bara, minyak
berat, biomassa, berbagai macam sampah kota dan lain sebagainya.
3. Mampu mengubah sampah yang bernilai rendah menjadi produk yang bernilai
lebih tinggi.
4. Mampu mengurangi jumlah sampah padat.
5. Gas yang dihasilkan tidak mengandung furan dan dioxin yang berbahaya.
1) Updraft gasifier
Pembakaran berlangsung di bagian bawah dari tumpukan bahan bakar dalam
silinder, gas hasil pembakaran akan mengalir ke atas melewati tumpukan bahan
bakar sekaligus mengeringkannya. Bahan bakar dimasukkan ke dalam ruang bakar
dari lubang pemasukan atas.
Updraft gasifier
2) Crossdraft gasifier
Udara disemprotkan ke dalam ruang bakar dari lubang arah samping yang saling
berhadapan dengan lubang pengambilan gas sehingga pembakaran dapat
terkonsentrasi pada satu bagian saja dan berlangsung secara lebih banyak dalam
suatu satuan waktu tertentu.
3) Downdraft gasifier
Gas hasil pembakaran dilewatkan pada bagian oksidasi dari pembakaran dengan
cara ditarik mengalir ke bawah sehingga gas yang dihasilkan akan lebih bersih
karena tar dan minyak akan terbakar sewaktu melewati bagian tadi.
Downdraft gasifier
Untuk mendapatkan hasil maksimal dari pendayagunaan dari gas yang dihasilkan
oleh pembakaran biomassa ini, beberapa persyaratan yang perlu diketahui dan
dipenuhi adalah terutama dalam hal bahan bakar umpan beserta penggerak yang
akan dipergunakan, sebagai berikut :
Pembakaran sempurna
Konversi kimia dan termal menggunakan
Jenis Proses menggunakan udara berlebih
sedikit oksigen atau tanpa oksigen
(oksigen)
Komposisi gas
kotor sebelum H2, CO, H2S, NH3 dan partikulat CO2, H2O, SO2, NOx dan partikulat
dibersihkan
Komposisi gas
H2 dan CO CO2 dan H2O
bersih
Karena proses ini merupakan konversi material yang mengandung karbon, maka
semua hidrokarbon dapat digasifikasi untuk menghasilkan gas sintetik (syngas).
Seperti:
1. Batubara,
2. Minyak,
3. Vacuum residue,
PERANGKAT GASIFIKASI
Gas yang keluar dari gasifikasi masih mengandung kotoran dan temperaturnya
tinggi,karena itu perlu pengolahan lebih lanjut (lihat Gambar dibawah ini):
a. siklon untuk memisahkan debu kasar
b. filter uutuk menyaring debu halus
c. pendingin gas
d. pengendap air dan tar yang terkondensasi.
Bentuk peralatan tersebut bermacam-macam, misalnya filter dapat dibuat dari ijuk,
batu, sabut kelapa dan lain-lainnva. Gas dapat didinginkan dengat semprotan air
atau dilewatkan dalam pipa panjang. Sedangkan pemisahan air dan tar dapat
dilakukan dalam tangki besar atau saringan.
BAB III
MELAKUKAN PENGOPERASIAN UNIT GASIFIKASI
Dalam motor bensin, seluruh kebutuhan bensin dapat digantikan dengan gas. Daya
motor dapat diatur dengan pengaturan laju alir campuran gas-udara dengan
komposisi tetap. Karena kecepatan pembakaran gas kurang daripada kecepatan
pembakaran bensin. maka waktu pengapian busi harus diajukan, kira-kira 15
derajat lebih atas.
Dalam motor diesel, tidak seluruh kebutuhan solar dapat digantikan. Karena sedikit
solar tetap diperlukan untuk sarana pengapian. Operasi ini disebut sebagai sistem
bahan bakar ganda. Dalam praktek, komposisi bahan bakar ganda ini kira-kira 20%
solar dan 80% gas. Pengaturan daya motor dapat dilakukan dengan pengaturan
laju alir gas, sementara laju alir solar diatur pada kebutuhan minimum untuk sarana
pengapian.
Daya maksimum yang dapat dihasilkan oleh motor bensin maupun motor diesel
dengan bahan bakar gas turun sampai kira-kira 70% dari daya aslinya. Motor untuk
penggunaan gas hasil gasifikasi sebaiknya dipilih yang mempunyai kecepatan
nominal 1500 putaran permenit. Berdasarkan pengalaman di ITB, satu liter bensin
atau solar dapat digantikan dcngan 7,5 m2 gas dari gasifikasi 4 kg kayu atau 6 kg
sekam.
Secara teoritik satu m3 gas hasil gasifikasi biomassa memerlukan 1,2 m3 udara
untuk pembakaran, dan menghasiIkan temperatur 1600oC. Pada prakteknya,
temperatur pembakar-an gas ini hanya berkisar antara 700-1200oC.
Berdasarkan kualitasnya, gas hasil ini tidak ekonomis bila disimpan atau
didistribusikan tetapi harus dimanfaatkan di tempat proses gasifikasi. Penggunaan
gas yang paling sesuai adalah untuk pengeringan hasil-hasil pertainian, perkebunan
dan kehutanan yang tidak memerlukan temperatur terlalu linggi.
2. Udara dimasukkan dari bagian bawah tungku yang dilengkapi dengan pengatur
laaju pengumpanan
3. Udara panas bergerak dari bagian bawah tungku melewati tumpukan bahan
baku yang bergerak dari bagian atas
4. Terjadi reaksi antara bahan baku dan udara yang bergerak ke atas sesuaai
dengan lokasi dan tempearturnya
5. Proses gasifikasi umumnya menggunakan 20 sampaai 40 persen oksigen dari
nilai stoikiometri proses pembakaran sempurna.
BAB IV
MEMBUAT LAPORAN
DAFTAR PUSTAKA
A. BukuReferensi
a. Tim Pengembang Teknim energi Terbarukan, Proses pembuatan bioetanol,
Modul diklat, PPPPTK BMTI, 2017, Bandung
b. Arnata I Wayan, dkk. Produksi Bioetanol dari Ubi Kayu melalui Proses
Sakarifikasi Fermentasi Simultan Menggunakan Kultur Campuran
Trichodermaviride, Aspergillusniger, dan Sacharomicescereviseae (Jurnal).
Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan
B. Referensi Lainnya
a. Energi Biofeul, Tebu Diolah Jadi Bahan Bakar Minyak (online). Tersedia:
http://www.alpensteel.com/article. Oktober 2015.
b. Erliza-Hambali, 2007. Teknologi Bioenergi. PT Agromedia Pustaka, Jakarta.
c. http://esptk.fti.itb.ac.id/herri/index.html
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan
DAFTAR PENYUSUN