Anda di halaman 1dari 19

Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul

Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

BUKU INFORMASI

MENGOPERASIKAN UNIT GASIFIKASI


E.38EBT35.001.1

Representative Picture

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI
BANDUNG

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 1 dari 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 3
A. TUJUAN UMUM .......................................................................... 3
B. TUJUAN KHUSUS ........................................................................ 3
BAB II Melakukan pemeriksaan awal ......................................................... 4
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam melakukan pemeriksaan awal . 4
B. Keterampilan yang diperlukan dalam melakukan pemeriksaan awal . 11
C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam melakukan pemeriksaan awal .... 11
BAB III Melakukan pengoperasian unit gasifikasi .......................................... 12
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam mem melakukan
pengoperasian unit gasifikasi ....................................................... 12
B. Keterampilan yang diperlukan dalam melakukan pengoperasian unit
gasifikasi .................................................................................... 14
C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam melakukan pengoperasian unit
gasifikasi .................................................................................... 15
BAB IV Membuat laporan ............................................................................ 16
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam membuat laporan ................. 16
B. Keterampilan yang diperlukan dalam membuat laporan ................. 16
C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam membuat laporan .................... 16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 17


A. Buku Referensi ........................................................................... 17
B. Referensi Lainnya ....................................................................... 17
DAFTAR ALAT DAN BAHAN ......................................................................... 18
A. DAFTAR PERALATAN/MESIN ....................................................... 18
B. DAFTAR BAHAN ......................................................................... 18
DAFTAR PENYUSUN ................................................................................... 19

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 2 dari 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

BAB I
PENDAHULUAN

A. TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu mengoperasikan unit
gasifikasi

B. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Mengoperasikan
Unit Gasifikasi ini guna memfasilitasi peserta sehingga pada akhir diklat diharapkan
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Melakukan pemeriksaan awal
2. Melakukan pengoperasian unit gasifikasi
3. Membuat laporan

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 3 dari 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

BAB II
MELAKUKAN PEMERIKSAAN AWAL

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam melakukan pemeriksaan awal


Gasifikasi adalah suatu proses perubahan bahan bakar padat secara termo kimia
menjadi gas, dimana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara yang digunakan
untuk proses pembakaran.
Proses ini berlangsung di dalam suatu alat yang disebut gasifier. Ke dalam alat ini
dimasukkan bahan bakar biomassa untuk dibakar di dalam reaktor (ruang bakar)
secara tidak sempurna. Dengan kata lain, proses gasifikasi merupakan proses
pembakaran parsial bahan baku padat, melibatkan reaksi antara oksigen dengan
bahan bakar padat

Gambar Proses Gasifikasi pada Reaktor


Selama proses gasifikasi reaksi kimia utama yang terjadi adalah endotermis
(diperlukan panas dari luar selama proses berlangsung). Media yang paling umum
digunakan pada proses gasifikasi ialah udara dan uap. Produk yang dihasilkan dapat
dikategorikan menjadi tiga bagian utama, yaitu padatan, cairan (termasuk gas yang
dapat dikondensasikan) dan gas permanen. Media yang paling umum digunakan
dalam proses gasifikasi adalah udara dan uap. Gas yang dihasilkan dari gasifikasi

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 4 dari 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

dengan menggunakan udara mempunyai nilai kalor yang lebih rendah tetapi disisi
lain proses operasi menjadi lebih sederhana.
Uap air dan karbon dioksida hasil pembakaran direduksi menjadi gas yang mudah
terbakar, yaitu karbon monoksida (CO), hidrogen (H2) dan methan (CH4). Gas-gas
ini dapat dipakai sebagai pengganti BBM guna berbagai keperluan seperti
menggerakkan mesin tenaga penggerak (diesel atau bensin), yang selanjutnya
dapat dimanfaatkan untuk pembangkitan listrik, menggerakkan pompa, mesin
giling maupun alat alat mekanik lainya.
Beberapa keunggulan dari teknologi gasifikasi yaitu :
1. Mampu menghasilkan produk gas yang konsisten yang dapat digunakan
sebagai pembangkit listrik.
2. Mampu memproses beragam input bahan bakar termasuk batu bara, minyak
berat, biomassa, berbagai macam sampah kota dan lain sebagainya.
3. Mampu mengubah sampah yang bernilai rendah menjadi produk yang bernilai
lebih tinggi.
4. Mampu mengurangi jumlah sampah padat.
5. Gas yang dihasilkan tidak mengandung furan dan dioxin yang berbahaya.

Selama proses gasifikasi terdapat beberapa tahapan proses yaitu:


1. Tahapan pemanasan dimana temperatur padatan naik sampai sebelum terjadi
proses pengeringan.
2. Tahap pengeringan dimana terjadi pelepasan uap air dari padatan, pada
temperatur sekitar100oC.
3. Tahap pemanasan lanjut dimana temperatur padatan naik kembali sampai
sebelum terjadi proses devolatilisasi.
4. Tahap devolatilisasi dimana volatil dalam padatan keluar sampai tersisa arang.
Tergantung dari bahan bakar yang digunakan volatil dapat terdiri dari gas-gas
H2O, H2N2, O2, CO, CO2, CH4, H2S, NH3, C2H6 dan hidrokarbon tidak jenuh,
temperatur 250oC-600oC.
5. Tahap gasifikasi, dapat mencapai temperatur 1200oC
6. Tahap pembakaran arang (terjadi jika masih terdapat udara yang tersisa)

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 5 dari 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

Gambar. Prinsip proses gasifikasi

Dari prinsip kerjanya gasifikasi dibedakan menjadi 3 jenis:

1) Updraft gasifier
Pembakaran berlangsung di bagian bawah dari tumpukan bahan bakar dalam
silinder, gas hasil pembakaran akan mengalir ke atas melewati tumpukan bahan
bakar sekaligus mengeringkannya. Bahan bakar dimasukkan ke dalam ruang bakar
dari lubang pemasukan atas.
Updraft gasifier

2) Crossdraft gasifier

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 6 dari 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

Udara disemprotkan ke dalam ruang bakar dari lubang arah samping yang saling
berhadapan dengan lubang pengambilan gas sehingga pembakaran dapat
terkonsentrasi pada satu bagian saja dan berlangsung secara lebih banyak dalam
suatu satuan waktu tertentu.

3) Downdraft gasifier
Gas hasil pembakaran dilewatkan pada bagian oksidasi dari pembakaran dengan
cara ditarik mengalir ke bawah sehingga gas yang dihasilkan akan lebih bersih
karena tar dan minyak akan terbakar sewaktu melewati bagian tadi.
Downdraft gasifier

Untuk mendapatkan hasil maksimal dari pendayagunaan dari gas yang dihasilkan
oleh pembakaran biomassa ini, beberapa persyaratan yang perlu diketahui dan
dipenuhi adalah terutama dalam hal bahan bakar umpan beserta penggerak yang
akan dipergunakan, sebagai berikut :

Bahan Bakar Umpan


Untuk dapat menghasilkan gas maka pada mesin ini harus diberikan umpan yang
dapat berasal dari biomassa, baik sekam padi, kayu ataupun limbah pertanian.
Kualitas gas yang dihasilkan oleh mesin ini sangat tergantung pada bahan umpan
yang diberikan kepadannya. Oleh karena itu perlu diadakan patokan patokan
tentang bahan bakar umpan yang cocok bagi unit tersebut.
Di bawah ini akan diberikan beberapa klasifikasi bahan bakar umpan yang perlu
diperhatikan untuk pemilihan agar dapat diperoleh bahan yang potensial untuk
dijadikan umpan. Klasifikasi ini didasarkan pada sifat sifat bahan bakar yang
mempunyai pengaruh besar terhadap gasifikasi, yaitu :
1) Kandungan energi bahan bakar.
Adalah nilai panas yang terkandung oleh bahan bakar biomassa, biasanya
dinyatakan dengan kalor yang dikandung oleh selulose dari biomassa
karena selulose ini adalah merupakan bahan yang paling dominan (50 %)
yang terkandung oleh biomassa.
2) Kelembaban bahan bakar.

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 7 dari 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

Kelembaban bahan bakar sanggat dipengaruhui kualitas dari gas yang


dihasilkan, selain itu untuk penguapan kandungan air dari bahan bakar ini
dibutuhan banyak sekali energi dan juga penyalaan serta pembakaran akan
menjadi semakin sulit.
3) Bentuk dan ukuran bahan bakar
Kemungkinan kemacetan aliran bahan akan semakin besar dengan bahan
bakar yang mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda, yang selanjutnya
akan mempengaruhui tekanan gas didalam reaktor serta aliran gas keluar.
Dengan bentuk dan ukuran bahan bakar yang seragam, kemacetan seperti
ini jarang terjadi.
4) Keseragaman bahan bakar.
Mempunyai hubungan yang erat dengan kandungan energi dari bahan
bakar. Dengan bahan bakar umpan yang seragam maka kualitas gas yang
dihasilkan akan lebih stabil.
5) Berat bahan bakar dalam per meter kubik.
Kapasitas muat dari hopper adalah terbatas, sehingga perlu disesuaikan
dengan kebutuhan bahan bakar dari gasifikasi untuk rentang waktu
tertentu. Lebih jauh hal ini akan mempengaruhui lamanya bahan bakar
tinggal di dalam ruang bakar, sehingga dengan sendirinya kualitas gas
tergantung padanya.
6) Kandungan unsur-unsur volatile (yang mudah teruapkan) dari bahan bakar.
Unsur-unsur volatile adalah tar, minyak, air serta gas ikutan lainya, yang
ternyata lebih banyak menggangu serta menimbulkan masalah apabila
dipergunakan didalam mesin penggerak, oleh sebab itu bahan bakar
dengan kandungan volatile yang rendah jauh lebih disukai dalam
pengoperasian gasifikasi.
7) Kandungan abu.
Kandungan abu yang tinggi akan mengurangi jumlah energi yang dihasilkan
dari bahan bakar.

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 8 dari 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

Perbandingan Teknologi Gasifikasi dan Pembakaran


Perbedaan Gasifikasi Pembakaran

Meningkatkan nilai tambah dan kegunaan


Membangkitkan panas atau
Tujuan dari sampah atau material dengan nilai
mendestruksi sampah
rendah

Pembakaran sempurna
Konversi kimia dan termal menggunakan
Jenis Proses menggunakan udara berlebih
sedikit oksigen atau tanpa oksigen
(oksigen)

Komposisi gas
kotor sebelum H2, CO, H2S, NH3 dan partikulat CO2, H2O, SO2, NOx dan partikulat
dibersihkan

Komposisi gas
H2 dan CO CO2 dan H2O
bersih

Produk padatan Arang atau kerak (slag) Abu

Temperatur(oC) 700-1500 800-1000

Tekanan Lebih dari 1 atm 1 atm

Gasifikasi berbeda dengan pirolisis dan pembakaran.


Ketiganya dibedakan berdasarkan kebutuhan udara yang diperlukan selama proses.
1. Jika jumlah udara/bahan bakar (AFR , air fuel ratio) sama dengan 0, maka
proses disebut pirolisis.
2. Jika AFR yangdiperlukan selama proses kurang dari 1.5, maka proses disebut
gasifikasi.
3. Jika AFR yang perlukan selama proses lebih dari 1.5, maka proses disebut
pembakaran.

Karena proses ini merupakan konversi material yang mengandung karbon, maka
semua hidrokarbon dapat digasifikasi untuk menghasilkan gas sintetik (syngas).
Seperti:
1. Batubara,
2. Minyak,
3. Vacuum residue,

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 9 dari 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

4. Petroleum coke aau petcoke,


5. Orimulsion, bahkan
6. Gas alam

PERANGKAT GASIFIKASI
Gas yang keluar dari gasifikasi masih mengandung kotoran dan temperaturnya
tinggi,karena itu perlu pengolahan lebih lanjut (lihat Gambar dibawah ini):
a. siklon untuk memisahkan debu kasar
b. filter uutuk menyaring debu halus
c. pendingin gas
d. pengendap air dan tar yang terkondensasi.

Gambar. Unit Gasifikasi

Bentuk peralatan tersebut bermacam-macam, misalnya filter dapat dibuat dari ijuk,
batu, sabut kelapa dan lain-lainnva. Gas dapat didinginkan dengat semprotan air
atau dilewatkan dalam pipa panjang. Sedangkan pemisahan air dan tar dapat
dilakukan dalam tangki besar atau saringan.

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 10 dari 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

B. Keterampilan yang diperlukan dalam menjelaskan melakukan


pemeriksaan awal
1. Menganalisa klasifikasi bahan bakar umpan, supaya dapat diperoleh hasil gas
yang memuaskan. Dan yang lebih penting lagi dengan menggunakan gas
yang mempunyai kualitas yang baik pada mesin, terutama mesin penggerak,
maka akan dicapai nilai tambah yang lebih besar.
2. Memeriksa komponen alat gasifikasi, sehingga alat gasifikasi siap beroperasi
dengan normal.

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam melakukan pemeriksaan awal


Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti dalam melakukan pemeriksaan awal;
2. Taat asas dan bertanggungjawab dalam mengaplikasikan langkah-langkah,
panduan, dan pedoman yang dilakukan dalam melakukan pemeriksaan awal;
3. Berpikir analitis serta evaluatif waktu melakukan pemeriksaan awal.

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 11 dari 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

BAB III
MELAKUKAN PENGOPERASIAN UNIT GASIFIKASI

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam melakukan pengoperasian unit


gasifikasi
BIOMASSA SEBAGAI UMPAN GASIFIKASI
Dengan unsur utama karbon, hidrogen dan oksigen. hampir semua jenis biomassa
dapat dipakai sebagai umpan gasifikasi. Tetapi agar prosesnya berjalan lancar, ada
persyaratan teknis yang perlu diperhatikan:
a. kadar air biomassa tidak lebih dari 30%
b. bentuk partikel mendekati bulat atau kubus, bukan panjang atau pipih
c. ukuran partikel antara 0,5 - 5,0 cm
d. tidak banyak mengandung zat-zat anorganik
e. rapat massanya di atas 400 kg/m2

Untuk memenuhi persyaratan tersebut di atas, kadang-kadang diperlukan


pengolahan awal seperti: pengeringan. pemotongan atau pemampatan. Di samping
itu biomassa harus tersedia dalam jumlah yang cukup secara kontinyu, nilai
ekonomisnya rendah atau tidak ada manfaat lainnva. Kayu, batok kelapa, tongkol
jagung dan batok sawit merupakan biomassa yang mendekati persyaratan tersebut
diatas Sekam padi. serbuk gergaji, sabut kelapa. kulit kopi danl lain-lainnya adalah
contoh biomassa yang perlu penanganan khusus untuk proses gasifikasi.

GAS HASIL GASIFIKASI


Gas hasil gasifikasi terutama terdiri dari gas-gas mempan bakar yaitu CO, H2, dan
CH4 dan gas-gas tidak mempan bakar CO2, dan N2. Komposisi gas ini sangat
tergantung pada komposisi unsur dalam biomassa, bentuk dan partikel biomassa,
serta kondisi-kondisi proses gasifikasi. Sebagai ilustrasi, komposisi gas hasil
gasifikasi beberapa biomassa di ITB disajikan dalam Tabel I. Dengan panas
pembakaran antara 3000 - 5000 Watt, gas ini dapat diumpankan ke dalam motor
bakar torak maupun sebagaI bahan bakar untuk pemanas.

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 12 dari 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

GAS HASIL SEBAGAI UMPAN MOTOR


Motor bensin maupun motor diesel dapat digabungkan dengan perangkat gasifikasi
untuk memanfaatkan gas hasil. Untuk maksud ini, gas hasil dialirkan ke dalam aliran
udara masuk motor, dengan sambungan pipa silang atau sistem injeksi.
Sambungan silang sangat sederhana dan murah sesuai untuk kapasitas rendah.
Sedangkan sistem injektor agak rumit pembuatanya tetapi dapat memberikan
pencampuran gas-udara yang lebih baik, dan sesuai untuk kapasilas tinggi.
Disamping panas pembakarannya, gas hasil harus memenuhi persyaratan-
persyaratan berikut ini agar tidak mengurangi performansi dan umur motor:
a. kandungan tar tidak lebih dari 100 mg/m3
b. kandungan abu maksimum 50 mg/m3
c. ukuran debu tidak lebih dan 10 mikrometer
d. temperatur gas di bawah 40oC

Dalam motor bensin, seluruh kebutuhan bensin dapat digantikan dengan gas. Daya
motor dapat diatur dengan pengaturan laju alir campuran gas-udara dengan
komposisi tetap. Karena kecepatan pembakaran gas kurang daripada kecepatan
pembakaran bensin. maka waktu pengapian busi harus diajukan, kira-kira 15
derajat lebih atas.
Dalam motor diesel, tidak seluruh kebutuhan solar dapat digantikan. Karena sedikit
solar tetap diperlukan untuk sarana pengapian. Operasi ini disebut sebagai sistem
bahan bakar ganda. Dalam praktek, komposisi bahan bakar ganda ini kira-kira 20%
solar dan 80% gas. Pengaturan daya motor dapat dilakukan dengan pengaturan
laju alir gas, sementara laju alir solar diatur pada kebutuhan minimum untuk sarana
pengapian.
Daya maksimum yang dapat dihasilkan oleh motor bensin maupun motor diesel
dengan bahan bakar gas turun sampai kira-kira 70% dari daya aslinya. Motor untuk
penggunaan gas hasil gasifikasi sebaiknya dipilih yang mempunyai kecepatan
nominal 1500 putaran permenit. Berdasarkan pengalaman di ITB, satu liter bensin
atau solar dapat digantikan dcngan 7,5 m2 gas dari gasifikasi 4 kg kayu atau 6 kg
sekam.

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 13 dari 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

GAS HASIL SEBAGAI UMPAN BURNER


Gas hasil biomassa tergolong gas bahan bakar berkualitas rendah (dibandingkan
dengan panas pembakaran gas alam 32000kJ/m3). Gas hasil gasifikasi dapat
digunakan untuk motor diesel, motor bensin, atau alat pemanasan dan
pengeringan. Gasifikasi biomassa dapat mengurangi ketergantungan akan bahan
bakar minyak di tempat-tempat terpencil.

Tabel 1. Komposisi gas hasil

Secara teoritik satu m3 gas hasil gasifikasi biomassa memerlukan 1,2 m3 udara
untuk pembakaran, dan menghasiIkan temperatur 1600oC. Pada prakteknya,
temperatur pembakar-an gas ini hanya berkisar antara 700-1200oC.
Berdasarkan kualitasnya, gas hasil ini tidak ekonomis bila disimpan atau
didistribusikan tetapi harus dimanfaatkan di tempat proses gasifikasi. Penggunaan
gas yang paling sesuai adalah untuk pengeringan hasil-hasil pertainian, perkebunan
dan kehutanan yang tidak memerlukan temperatur terlalu linggi.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam melakukan pengoperasian unit


gasifikasi
Operasi utama gasifikasi
Gasifikasi dilakukan dalam sebuah tungku atau reaktor yang disebut gasifier.
Unit gasifier tipe updraft, bahan baku dimasukkan dari bagian atas dan bergerak ke
bawah secara gravity. Reaktan oksigen dalam udara ditiup dari bagian bawah
reaktor. Reaktan beserta gas hasil reaksi lainnya akan bergerak ke bagian atas
gasifier.
1. Bahan baku masuk ke dalam tungku/gasifier dari baagian atas

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 14 dari 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

2. Udara dimasukkan dari bagian bawah tungku yang dilengkapi dengan pengatur
laaju pengumpanan
3. Udara panas bergerak dari bagian bawah tungku melewati tumpukan bahan
baku yang bergerak dari bagian atas
4. Terjadi reaksi antara bahan baku dan udara yang bergerak ke atas sesuaai
dengan lokasi dan tempearturnya
5. Proses gasifikasi umumnya menggunakan 20 sampaai 40 persen oksigen dari
nilai stoikiometri proses pembakaran sempurna.

Peralatan yang dioperasikan dalam proses gasifikasi, yaitu:


• Reaktor gasifikasi
• siklon untuk memisahkan debu kasar
• filter untuk menyaring debu halus
• pendingin gas
• pengendap air dan tar yang terkondensasi.

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam melakukan pengoperasian unit


gasifikasi
Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti dalam pengoperasian unit gasifikasi
2. Taat asas dan tanggungjawab dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah,
panduan, dan pedoman yang dilakukan pada saat pengoperasian unit gasifikasi

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 15 dari 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

BAB IV
MEMBUAT LAPORAN

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam membuat laporan


Semua kegiatan mulai dari persiapan, pengoperasian unit gasifikasi dan merawat
alatnya dibuat laporan yang ringkas dan lengkap.
Format laporan disesuaikan dengan aturan yang berlaku

B. Keterampilan yang diperlukan dalam membuat laporan


1. Mengumpulkan catatan persiapan, pengoperasian unit gasifikasi dan merawat
alatnya
2. Membuat laporan yang ringkas dan lengkap

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam membuat laporan


Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti dalam membuat laporan pengoperasian unit gasifikasi
2. Taat asas dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah, panduan, dan
pedoman yang dilakukan dalam membuat laporan pengoperasian unit gasifikasi
3. Berpikir analitis serta evaluatif waktu membuat laporan pengoperasian unit
gasifikasi.

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 16 dari 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

DAFTAR PUSTAKA

A. BukuReferensi
a. Tim Pengembang Teknim energi Terbarukan, Proses pembuatan bioetanol,
Modul diklat, PPPPTK BMTI, 2017, Bandung
b. Arnata I Wayan, dkk. Produksi Bioetanol dari Ubi Kayu melalui Proses
Sakarifikasi Fermentasi Simultan Menggunakan Kultur Campuran
Trichodermaviride, Aspergillusniger, dan Sacharomicescereviseae (Jurnal).
Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan

B. Referensi Lainnya

a. Energi Biofeul, Tebu Diolah Jadi Bahan Bakar Minyak (online). Tersedia:
http://www.alpensteel.com/article. Oktober 2015.
b. Erliza-Hambali, 2007. Teknologi Bioenergi. PT Agromedia Pustaka, Jakarta.
c. http://esptk.fti.itb.ac.id/herri/index.html

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 17 dari 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

DAFTAR ALAT DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Gasifier Untuk di bengkel
2. Skop Untuk di bengkel
3. Ember Untuk di bengkel
4. Pemantik api Untuk di bengkel
5. Galon plastik Untuk di bengkel
6. Pemotong kayu/piasu Untuk di bengkel

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Kayu bakar Setiap peserta
2. Biji plastik Setiap peserta
3. Minyak bakar Setiap peserta

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 18 dari 19
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT35.001.1

DAFTAR PENYUSUN

No. Nama Profesi

1. Niamul Huda 1. Widyaiswara Madya

Judul Modul: Mengoperasikan Unit Gasifikasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 19 dari 19

Anda mungkin juga menyukai