Anda di halaman 1dari 8

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI

HIMPUNAN DI KELAS VII SMP NEGERI 7 KUBU RAYA

Wulan Dianti, Zubaidah, Hamdani


Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Pontianak
Email: wulandianti15@gmail.com

Abstract
This research aimed to describe the students’ mathematical communication ability to solve
questions of sets in 7th grade of SMP Negeri 7 Kubu Raya. The research method was descriptive
and research design was survey. The subject of this research was students of class VII A ofSMP
Negeri 7 Kubu Raya. The subject was choosen based on teacher’s recommendation. The research
used quetions to know the students’ mathematical communication ability. There were two questions
and each questions had one of two indicators of mathematical communication ability.The result of
this study indicate that students mathematical communication skill obtained of 55%. This can be
seen based on indicators of mathematical communication ability students’ mathematical
communication ability in expressing problem into Venn’s diagram or notation of sets was 20% and
it was categorized as very low and students’ mathematical communication ability in interpretation
of problem into mathematics model or Venn’s diagram was 90% and it is categorized as very high.

Keywords: Sets, Mathematical Communication,Mathematical Communication Ability

PENDAHULUAN penalaran pada pola, sifat atau melakukan


Satu di antara tujuan dari matematika manipulasi matematika dalam membuat
sekolah adalah siswa mampu menjelaskan generalisasi, menyusun bukti, atau
gagasan atau ide-ide, pemahaman serta menjelaskan gagasan dan pernyataan
pendapat mereka melalui komunikasi.Proses matematika, (4) menunjukkan kemampuan
komunikasi juga membantu membangun strategik dalam membuat (merumuskan),
makna dan memperkuat ide-ide serta menafsirkan dan menyelesaikan model
menyampaikannya ke publik.Menurut matematika dalam pemecahan masalah, dan (5)
pembelajaran Kurikulum 2013 adalah memiliki sikap menghargai kegunaan
kemampuan komunikasi, sedangkan dalam matematika dalam kehidupan yaitu memiliki
NCTM (2000) standar kemampuan siswa salah rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
satunya adalah kemampuan komunikasi mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
matematis siswa. Hal ini diperkuat dalam percaya diri dalam pemecahan masalah.satu
Permendiknas nomor 22 tahun 2006 (dalam diantaranya tujuan yang harus dicapai dalam
Son, 2013: 1-2) dipaparkan bahwa dalam pembelajaran mateatika adalah kemampuan
kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa siswa mengkomunikasikan gagasan dengan
adalah memuat tentang kecakapan dan simbol, tabel, diagram atau media lain terhadap
kemahiran matematika yang diharapkan dapat objek matematika yang dipelajarinya.
tercapau dalam belajar matematika, yaitu Komunikasi dapat digunakan untuk
menjelaskan keterkaitan antara konsep dan berbagai keperluan dan pendengar yang
mengaplikasikan konsep atau logaritma secara berbeda, misalnya guru, teman sebaya,
luwes, akurat, efisiensi, dan tepat dalam kelompok dan seluruh kelas. Oleh karena itu,
pemecahan masalah, (2) memiliki kemampuan pentingnya komunikasi dalam kehidupan yaitu
mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, apabila tidak adanya komunikasi maka
tabel, grafik atau diagram untuk mempelajari manusia tidak dapat berhubungan antara satu
keadaan atau masalah, (3) menggunakan sama lain. Komunikasi berperan efektif dalam

1
mengembangkan pengetahuan siswa. Melalui membantu siswa membangun pengetahuan
komunikasi yang baik, siswa dapat matematikanya, meningkatkan kemampuan
mempresentasikan pengetahuannya sehingga pemecahan masalah matematik, memajukan
bila terjadi salah konsep dapat segera penalarannya, membangun kemampuan diri,
diantisipasi dan transfer ilmu pengetahuan meningkatkan keterampilan sosialnya, serta
terhadap siswa lainnya dapat dilaksanakan. Hal bermanfaat dalam mendirikan komunitas
ini akan mempermudah untuk menemukan matematik.
alternatif pemecahan masalah yang akan Menurut NCTM (2000:60), komunikasi
menghasilkan peningkatan pada kemampuan matematis merupakan suatu cara siswa untuk
pemecahan masalah. mengungkapkan ide-ide matematis baik secara
Sebelum mengetahui pentingnya lisan, tertulis, gambar, diagram, menggunakan
komunikasi matematis perlu diketahui standar benda, menyajikan dalam bentuk aljabar, atau
komunikasi matematis yaitu sebagai berikut: menggunakan simbol matematika.
(a) mengatur (mengkonstruksi) dan SedangkanSedangkan Ontario Ministry of
menggabungkan pemikiran matematis mereka Education (dalam Kurniawan, 2016:11)
melalui komunikasi; (b) mengkomunikasikan mendefinisikan komunikasi matematis sebagai
pemikiran matematika secara koheren sebuah proses untuk mengekspresikan ide-ide
(tersusun secara logis) dan jelas kepada teman- matematik dan pemahaman secara lisan, visual
temannya, guru dan orang lain; (c) dan menulis menggunakan angka, simbol,
menganalisis dan mengevaluasi pemikiran dan gambar, grafik, diagram dan kata-kata. Dalam
strategi matematis orang lain; (d) Depdiknas no. 24 tahun 2004 menyebutkan
menggunakan bahasa matematika untuk bahwa komunikasi matematis merupakan
mengekspresikan ide-ide matematika secara kesanggupan atau kecakapan siswa untuk
benar (NCTM, 2000: 268). menyatakan dan menafsirkan gagasan
Pembelajaran matematika umumnya matematis secara lisan, tertulis, atau
terfokus pada pengkomunikasikan seperti yang mendemonstrasikan apa yang ada dalam
diungkapkan oleh Barroody (dalam Izzati dan persoalan matematika. Dalam penelitian ini,
Didi, 2010: 722), ada 2 alasan penting yang kemampuan komunikasi matematis siswa
menjadikan komunikasi dalam matematika adalah kesanggupan siswa dalam
perlu menjadi fokus perhatian yaitu: a) menyampaikan ide-ide matematisnya dalam
matematika pada dasarnya merupakan suatu proses menyelesaikan masalah yang berkaitan
bahasa (mathematics as language); dimana dengan konsep matematika khususnya pada
matematika selain sebagai alat bantu berpikir, materi himpunan dengan menggunakan
alat bantu menemukan pola, menyelesaikan simbol, gambar, dan kata-kata secara tertulis.
masalah, atau membuat kesimpulan, Adapun indikator kemampuan siswa
matematika juga adalah alat yang tak terhingga dalam komunikasi matematis pada
nilainya untuk mengkomunikasikan berbagai pembelajaran matematika dalam NCTM
ide dengan jelas, tepat, dan ringkas , dan b) (2000:214) dapat dilihat dari: (1) Kemampuan
matematika dan belajar matematis merupakan mengekspresikan ide-ide matematika melalui
aktivitas sosial (mathematics learning as social lisan, tertulis, dan mendemonstrasikannya serta
activity); matematika selain sebagai aktivitas menggambarkannya secara visual; (2)
sosial juga sebagai tempat berinteraksi antar Kemampuan memahami,
siswa, juga sebagai sarana komunikasi guru menginterprestasikan, dan mengevaluasi ide-
dan siswa.Peran penting lainnya dari ide matematika baik secara lisan maupun
kemampuan komunikasi matematis menurut dalam bentuk visual lainnya; (3) Kemampuan
Asikin (dalam Hendriana & Soemarmo, 2014: dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-
30) adalah dapat membantu siswa menajamkan notasi matematika dan struktur-strukturnya
cara berpikir siswa, sebagai alat untuk menilai untuk menyajikan ide, menggambarkan
pemahaman siswa, membantu siswa hubungan-hubungan dan model-model situasi.
mengorganisasikan pemahaman mereka,

2
Dalam penelitian ini, untuk mengukur sebelum menyampaikan pembelajaran agar
kemampuan komunikasi matematis, siswa sesuai dengan kemampuan siswa. Guru wajib
diberi tes berupa soal-soal tentang materi yang menyediakan pengalaman belajar matematika
telah diajarkan, yaitu materi himpunan. bagi siswa yaitu: (1) Mengenal, memahami
Dengan mengacu kepada pendapat NCTM dan menerapkan konsep, prosedur, prinsip dan
(2000:214), antara lain: (1) Kemampuan siswa ide matematika; (2) Menyelesaikan masalah
dalam mengekspresikan ide-ide matematis matematis; (3) Bernalar matematis; (4)
melalui tulisan; (2) Kemampuan siswa dalam Melakukan koneksi matematis; dan (5)
menginterpretasikan ide-ide matematis melalui Melakukan komunikasi matematis (Sumarmo,
tulisan. 2003:3).
Menurut hasil pra riset di SMP Negeri 7 Permasalahan yang menjadi perhatian
Kubu Raya pada tanggal 5 Agustus 2017 di dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
kelas VII F, peneliti menemukan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa pada
terdapat 4 orang siswa kurang tepat dalam materi Himpunan di kelas VII SMP Negeri 7
menjawab soal. Maksudnya siswa kurang tepat Kubu Raya Tahun Pelajaran 2017/2018?”.
dalam menjawab soal, yaitu (1) siswa masih Adapun sub-sub masalah dalam penelitian ini
keliru dalam menuliskan notasi himpunan adalah (1) Bagaimana kemampuan komunikasi
berupa tanda yang akan digunakan dan siswa siswa dalam mengekspresikan ide-ide
masih belum menuliskan bilangan apa yang matematis melalui tulisan? (2) Bagaimana
ada di dalam himpunan A dan himpunan B; (2) kemampuan komunikasi siswa dalam
siswa masih ada yang belum memahami menginterpretasikan ide-ide matematis melalui
perintah dari soal yang diberikan, misalnya tulisan?
perintah dalam soal nomor 2 yaitu
menguraikan selisih himpunan A dan METODE PENELITIAN
himpunan B; (3) siswa masih kurang tepat Metode yang digunakan dalam penelitian
dalam mengungkapkan kemampuan ini adalah metode penelitian deskriptif
komunikasi matematis dengan menggunakan kualitatif, yaitu metode deskriptif yang
kata-kata.Hal ini diperkuat dari hasil menganalisis hanya sampai pada taraf
wawancara yang dilakukan peneliti kepada deskriptif prosedur pemecahan masalah yang
siswayaitu terdapat hambatan-hambatan yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan
dialami siswa sebagai berikut: (1) keadaan subyek/objek penelitian (seseorang,
ketidakpahaman siswa terhadap suatu konsep lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat
himpunan; (2) kurang ketepatan siswa dalam sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak,
menyebutkan simbol atau notasi himpunan atau sebagaimana adanya (Nawawi,2005: 67).
seperti notasi selisih himpunan dan lainnya; (3) Bentuk penelitian yang digunakan dalam
Adanya rasa enggan dan sikap ragu-ragu siswa penelitian ini adalah penelitian survey.
untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan Penelitian survey menurut Darmadi (2011:
matematika melalui diagram 235) biasanya tidak membatasi dengan satu
Venn.Berdasarkan masalah tersebut terdapat atau beberapa variabel.
indikasi bahwa kemampuan komunikasi
matematis siswa masih dikategorikan rendah Prosedur Penelitian
dalam menyelesaikan soal yang berkaitan Prosedur dalam penelitian yaitu: tahap
dengan himpunan, khususnya pada operasi persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.
himpunan.
Dalam NCTM (2000:16) “Effective Tahap Persiapan
mathematics teaching requires understanding Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap
what students know and need to learn and then persiapan antara lain: (1) melakukan pra riset
challenging and supporting them to learn it di sekolah SMP Negeri 7 Kubu Raya; (2)
well”. Hal ini berarti guru seharusnya mencari menyusun desain penelitian; (3) seminar
tahu letak kemampuan siswa terlebih dahulu desain penelitian; (4) merevisi desain

3
penelitian berdasarkan hasil seminar; (5) memenuhi ketiga indikator kemampuan
membuat instrumen penelitian berupa kisi-kisi komunikasi dan jawaban siswa yang tidak
soal tes kemampuan komunikasi matematis, memenuhi ketiga indikator kemampuan
soal tes, kunci jawaban serta pedoman komunikasi untuk mengungkapkan apa yang
wawancara; (6) meminta validator telah dijawab dalam tes.
memvalidasi instrumen penelitian; (7) merevisi
instrumen penelitian berdasarkan hasil Tahap Akhir
validasi; (8) melakukan uji coba soal di SMP Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap
Negeri 7 Kubu Raya; (9) menganalisis data penarikan kesimpulan antara lain: (1)
hasil uji coba soal tes; dan (10) merevisi Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil
instrumen penelitian berdasarkan hasil uji coba pekerjaan siswa dalam menyelesaikan soal
soal. himpunan dan hasil wawancara sebagai
jawaban dari masalah dalam penelitian ini, dan
Tahap Pelaksanaan (2) menyusun laporan penelitian.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap
pelaksanaan antara lain: (1) memberikan tes HASIL PENELITIAN DAN
kemampuan komunikasi matematis kepada PEMBAHASAN
siswa kelas VII SMP Negeri 7 Kubu Raya; (2)
memberikan skor hasil tes kemampuan Hasil Penelitian
komunikasi matematis berdasarkan rubrik Berdasarkan hasil tes yang telah dilaksanakan
pemilaian yang telah dibuat; (3) menganalisis pada hari Senin, 29 Januari 2018 yang diikuti
jawaban siswa yang memenuhi ketiga oleh 30 siswa diperoleh data yang diperlukan
indikator kemampuan komunikasi matematis untuk mendeskripsikan kemampuan
dan jawaban siswa yang tidak memenuhi komunikasi matematis didapatkan hasil
ketiga indikator kemampuan komunikasi berikut:
matematis.; dan (4) mewawancarai siswa yang

Tabel 1. Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis


Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Presentase
Mengekspresikan ide matematis dalam bentuk diagram 20%
Venn atau notasi
Menginterpretasikan ide matematis dalam bentuk model 90%
matematika atau diagram Venn

Dari Tabel 1 diperoleh data bahwa atau diagram Venn sebesar 90%, ini berarti
kemampuan komunikasi matematis siswa bahwa kemampuan komunikasi matematis
mengekspresikan ide matematis dalam bentuk siswa tergolong sangat tinggi. Sehingga
diagram Venn atau notasi himpunan sebesar untukindikator kemampuan komunikasi
20%, ini berarti bahwa kemampuan matematis siswa yang berkaitan dengan materi
komunikasi matematis siswa tergolong sangat himpunan diperoleh hasil tes kemampuan
rendah. Sedangkan kemampuan komunikasi komunikasi matematis siswa dengan
matematis siswa menginterpretasikan ide persentase 55%. Ini berarti bahwa kemampuan
matematis dalam bentuk model matematika komunikasi matematis siswa tergolong rendah.

Pembahasan indikator kemampuan siswa dalam


Berdasarkan dari hasil penelitian secara mengekspresikan ide matematis melalui tulisan
keseluruhan dan teori yang terkait, dapat dalam bentuk menuliskan notasi himpunan
diketahui terdapat enam siswa yang memenuhi atau menggambar diagram Venn, serta

4
kemampuan siswa dalam menginterpretasikan diagram Venn dengan benar; (b) empatbelas
ide matematis melalui tulisan. Enam siswa siswa dapat menyatakan himpunan dengan
hanya mampu memenuhi indikator kata-kata, serta mendaftarkan anggota
kemampuan siswa dalam mengekspresikan himpunan secara tidak lengkap atau
ide-ide matematis melalui tulisan dalam bentuk menggambarkan diagram Venn secara tidak
menuliskan notasi himpunan atau menggambar benar; dan (c) sepuluh siswa dapat menyatakan
diagram Venn dengan benar, duapuluh tujuh himpunan dengan kata-kata, namun tidak
siswa hanya mampu memenuhi indikator mendaftarkan anggota himpunan atau tidak
kemampuan menginterpretasikan ide membuat diagram Venn.
matematis melalui tulisan dengan benar. Ada Indikator kemampuan komunikasi siswa
juga siswa yang sudah memenuhi indikator dalam menginterpretasikan ide-ide matematis
kemampuan komunikasi matematis namun melalui tulisan tercermin pada soal nomor 2.
terdapatmasih memiliki kesalahan yaitu, dua Untuk soal nomor 2 dengan indikator
puluh empat siswa belum mampu memenuhi menginterpretasikan ide matematis melalui
indikator kemampuan siswa dalam tulisan diperoleh skor rata-rata siswa sebesar
mengekspresikan ide-ide matematis melalui 90% tergolong sangat tinggi. Dari hasil
tulisan dalam bentuk menuliskan notasi jawaban siswa diperoleh: (a) enambelas siswa
himpunan atau menggambar diagram Venn, dapat menyatakan notasi himpunan untuk
sedangkan tiga siswa belum mampu memenuhi menyajikan ide dan menggambarkan diagram
indikator kemampuan menginterpretasikan ide Venn secara lengkap dan benar; (b) sembilan
matematis melalui tulisan. Bahkan ada siswa siswa dapat menyatakan notasi himpunan
yang tidak memenuhi indikator kemampuan untuk menyajikan ide dan mengambarkan
komunikasi, yaitu terdapat satu siswa yang diagram Venn masih kurang lengkap; (c) lima
tidak memenuhi indikator kemampuan siswa dapat menyatakan notasi himpunan
menginterpretasikan ide matematis melalui untuk menyajikan ide tidak lengkap, serta tidak
tulisan. Hal ini sejalan seperti yang menggambarkan diagram Venn.Komunikasi
dikemukakan dalam NCTM (2000: 60) bahwa mencakup komunikasi tertulis maupun lisan
komunikasi matematis merupakan suatu cara atau verbal, komunikasi tertulis dapat berupa
siswa untuk mengungkapkan ide-ide matematis uraian pemecahan masalah atau pembuktian
baik secara lisan, tertulis, gambar, diagram, matematika yang menggambarkan kemampuan
menggunakan benda, menyajikan dalam siswa dalam mengorganisasi berbagai konsep
bentuk aljabar, atau menggunakan simbol untuk menyelesaikan masalah, sedangkan
matematika.Selain itu, NCTM (2000: 60) komunikasi lisan dapat berupa pengungkapan
menyatakan bahwa “conversations in which dan penjelasan verbal suatu gagasan
mathematical ideas are explored from multiple matematika,sesuai pendapat LACOE (dalam
perspectives help the participants sharped Mahmmudin, 2009:3).
their thinking and make connections”. Data tersebut diperkuat dari hasil
Indikator kemampuan komunikasi siswa wawancara siswa yang telah mengikuti tes
dalam mengekspresikan ide-ide matematis kemampuan komunikasi matematis. Sadirman
melalui tulisan tercermin pada soal nomor 1. (2007:1) mengemukakan komunikasi (secara
Untuk soal nomor 1 dengan indikator siswa konseptual) yaitu memberitahukan (dan
yang memiliki kemampuan komunikasi menyebarkan) berita, pengetahuan, pikiran-
matematis dalam mengekspresikan ide pikiran dan nilai-nilai dengan maksud untuk
matematika melalui tulisan berbentuk notasi menggugah partisipasi agar hal-hal yang
himpunan dan diagram Venn diperoleh skor diberitahukan menjadi miliki bersama. Dari
rata-rata siswa sebesar 20% tergolong sangat hasil wawancara siswa diperoleh: (a) Pada soal
rendah. Dari hasil jawaban siswa diperoleh: (a) nomor 1 terlihat bahwa siswa mengalami
enam siswa yang dapat menyatakan himpunan kesulitan dalam menggunakan notasi
dengan kata-kata, serta mendaftarkan anggota himpunan, terutama pada saat menentukan
himpunan secara lengkap atau menggambarkan operasi yang akan digunakan untuk

5
menyelesaikan soal nomor 1 tersebut. Hanya dengan benar dan lengkap untuk menjawab
beberapa orang saja yang dapat menyelesaikan soal nomor 2, namun ada beberapa siswa yang
soal dengan menggunakan notasi himpunan, menjawab soal tersebut hanya menafsirkan ide
namun kebanyakan siswa menyelesaikan soal matematika ke dalam bentuk model
dengan menggambarkan diagram Venn, dan matematika dengan tepat namun tidak
ada juga yang menjawab dalam bentuk kalimat menggambarkan diagram Venn, dan ada juga
tanpa menggunakan notasi himpunan maupun siswa menjawab hanya dengan mengalikan
menggambarkan diagram Venn. Berdasarkan semua bilangan yang ada di dalam soal
hasil wawancara dengan siswa terlihat bahwa tersebut tanpa menafsirkan terlebih dahulu ide
dari 30 siswa yang diwawancara, siswa yang matematika ke dalam bentuk model
menjawab soal dengan menggunakan notasi matematika dan tidak menggambarkan
himpunan dapat menjelaskan apa yang mereka diagram Venn. Untuk siswa yang menjawab
telah kerjakan namun agak sedikit kesulitan dengan menafsirkan ide matematika ke dalam
saat ditanya dengan beberapa pertanyaan bentuk model matematika dan menggambar
sesuai apa yang telah mereka kerjakan. Untuk diagram Venn pada saat diwawancarai mereka
siswa yang menjawab soal dengan dapat menjelaskan secara
menggambarkan diagram Venn, mereka lebih berurutanberdasarkan hasil jawaban yang telah
lancar dan lebih memahami saat menjelaskan dikerjakannya, untuk siswa yang menjawab
hasil jawaban yang telah dikerjakannya dan hanya dengan menafsirkan ide matematika ke
mereka mendaftarkan anggota-anggota dalam bentuk model matematika saja, mereka
himpunan didalam diagram dengan tepat. dapat menjelaskan secara benar, hanya ada
Hanya beberapa siswa yang masih beberapa jawaban mereka yang kurang
kebingungan saat menjelaskan hasil jawaban dipahaminya bahkan ada yang lupa saat
yang telah dikerjakannya dikarenakan menjelaskan hasil diagram Venn yang telah
menyontek teman sebangkunya, hal ini terlihat digambarnya. Dan untuk siswa yang menjawab
saat ditanyakan oleh peneliti dengan beberapa dengan mengalikan semua bilangan yang
pertanyaan yang sama dari pertanyaan yang terdapat didalam soal tersebut, siswa memang
ditanyakan dengan siswa lainnya. Sedangkan belum memahami dari soal cerita yang
untuk siswa yang menjawab dengan kalimat diberikan sehingga ia menjawab dengan
tanpa menggunakan notasi himpunan maupun mengalikan semua bilangan yang ada,
menggambar diagram Venn, hal ini disebabkan kemudian setelah ditanyakan alasan tidak
karena siswa tidak dapat memahami isi soal mengerti siswa tersebut hanya terdiam dan
yang diberikan dan tidak dapat menjawab berusaha untuk menjawab jawaban tersebut.
pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh Siswa tersebut sama sekali tidak mengetahui
peneliti pada saat wawancara berlangsung. simbol-simbol maupun notasi dari
Suatu pembelajaran tidak hanya stimulus awal himpunan.Pesan yang disampaikan oleh guru
saja, tetapi merupakan kumpulan berbagai berupa isi materi pelajaran yang dituangkan ke
jenis stimulasi eksternal dan internal yang dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal
menimbulkan aktivitas dan memengaruhi maupun non verbal sesuai dengan pendapat
sejumlah proses belajar yang berbeda. Proses Son (2015: 2). Komunikasi berperan efektif
tersebut berpusat pada guru matematika dalam mengembangkan pengetahuan siswa.
yang mengajar dengan melibatkan Proses interaksi siswa dengan pendidik dan
partisipasi aktif siswa di dalamnya; (b) Pada sumber belajar pada suatu lingkungan belajar,
soal nomor 2 terlihat bahwa siswa mengalami di dalam pembelajaran yang efektif.Melalui
kesulitan untuk menafsirkan ide matematika ke komunikasi yang baik, siswa dapat
dalam bentuk model matematika atau model mempresentasikan pengetahuannya sehingga
lainnya. Terlihat bahwa dari 30 siswa yang bila terjadi salah konsep dapat segera
diwawancarai, siswa bisa menafsirkan ide diantisipasi dan transfer ilmu pengetahuan
matematika ke dalam bentuk model terhadap siswa lainnya dapat dilaksanakan.Hal
matematika dan menggambar diagram Venn ini akan mempermudah untuk menemukan

6
alternatif pemecahan masalah yang akan wawancara dalam keadaan efektif agar tidak
menghasilkan peningkatan pada kemampuan membuang banyak waktu; (3) Sebaiknya
pemecahan masalah.Apabila siswa mempunyai peneliti meminta kesediaan guru mata
kemampuan komunikasi matematis yang baik pelajaran untuk ikutserta dalam mengawasi
ia akan dapat membuat berbagai jenis siswa saat penelitian agar suasana kelas
representasi yang akan membantu dalam kondusif; (4) Kepada guru matematika yang
menemukan alternatif untuk menyelesaikan mengajar kelas VII agar sering-sering dilatih
masalah sehingga dapat meningkatkan menggunakan notasi matematika agar siswa
kemampuan pemecahan masalah. Dengan terbiasa menggunakan notasi matematika
menggunakan kemampuan komunikasi yang dengan baik, (5) Peneliti bisa lebih tegas
baik masalah akan digambarkan dengan cara terhadap siswa dan bisa mengelolah kelas agar
yang tepat dan akan mendukung untuk siswa bisa menghargai gurunya, (6) Siswa
menyelesaikan masalah tersebut. harus diperintahkan terlebih dahulu sebelum
mereka mengerjakan soal tes kemampuan
KESIMPULAN DAN SARAN komunikasi matematis agar pada saat proses
Kesimpulan penelitian berlangsung mereka tidak ribut
Berdasarkan analisis data dan pembahasan untuk bertanya-tanya lagi tentang soal yang
pada bab IV, maka hasil penelitian secara diberikan.
umum dapat disimpulkan bahwa kemampuan
komunikasi matematis siswa pada materi DAFTAR RUJUKAN
Himpunan di kelas VII SMP Negeri 7 Kubu Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian
Raya memperoleh presentase 55% tergolong Pendidikan. Bandung: Alfabeta
rendah. Adapun secara khusus dapat Depdiknas. 2006. Kajian Kebijakan Kurikulum
disimpulkan sebagai berikut: (1) Kemampuan Mata Pelajaran Matematika. Jakarta:
komunikasi matematis siswa mengekspresikan Depdiknas Badan Penelitian dan
ide-ide matematis dalam bentuk diagram Venn Pengembangan Pusat Kurikulum
atau notasi himpunan sebesar 20% tergolong Hendriana, Heris &Soemarmo, Utari. (2014).
sangat rendah; (2) Kemampuan komunikasi Penilaian Pembelajaran Matematika.
matematis siswa menginterpretasikan ide-ide Bandung: Refika Aditama.
matematis dalam bentuk model matematika Izzati, Didi. 2010. Komunikasi matematik
atau diagram Venn sebesar90% tergolong Dan Pendidikan Matematika
sangat tinggi. Kurniawan, Deni. 2016. Deskripsi
Kemampuan Komunikasi Matematis
Saran Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Cerita Kontekstual. Skripsi: FKIP
diperoleh dan setelah melihat kendala-kendala
yang dialami pada saat penelitian, maka Untan
peneliti memberikan beberapa saran untuk Nawawi, Hadari. 2005. Metode Penelitian
perbaikan kedepannya. Saran tersebut bisa Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM
digunakan oleh peneliti, guru mata pelajaran NCTM. 2000. Principle and Standards for
yang bersangkutan, maupun pembaca. Adapun School Mathematics. USA: The National
saran dari penelitian ini yaitu (1) Peneliti harus Councilof Theachers Mathematics, Inc
lebih teliti dalam melakukan pengawasan Mahmmudin. 2009. Pembelajaran
kepada siswa saat mengerjakan soal tes, serta Berbasis Peta Pikiran Mindmapping.
lebih tegas dalam mengingatkan siswa untuk (online).
lebih serius dalam mengerjakan soal tes; (2) (http://mahmmudin.wordpress.com/20
Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian 09/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-
dalam bentuk wawancara, hendaknya pikiran-minmapping/, 23 september
memperhatikan tempat dan waktu pelaksanaan 2017)
penelitian. Usahakan agar pelaksanaan

7
Sadirman. 2007. Pendekatan Bagi Mahasiswa Calon Guru
Pembelajaran Matematika dengan Matematika. Universitas Timor: Gema
Komunikasi Matematika. Bandung: Wiralodra Vol. Vii No.1 Juni 2015
CV Media Utama Sumarmo, Utari. 2003. Makalah Pembelajaran
Son, Aloisius L. 2015. Pentingnya Matematika Untuk Mendukung
Kemampuan Komunikasi Matematika. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Bandung: UPI

Anda mungkin juga menyukai