Anda di halaman 1dari 30

DAFTAR ISI

BAB I................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.............................................................................................................2
1.1  Latar Belakang....................................................................................................2
1.2    Rumusan Masalah.............................................................................................3
1.3  Tujuan Makalah..................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
A. PENGERTIAN REKREASI......................................................................................5
B. PENGERTIAN WAKTU LUANG............................................................................6
C. CIRI-CIRI REKREASI.............................................................................................8
D.   MACAM-MACAM REKREASI............................................................................9
E.GOLONGAN DAERAH-DAERAH REKREASI........................................................10
a. Lokasi yang ditinjau.............................................................................................13
b. Orang yang melakukan perjalanan......................................................................14
c. Daya tarik dan pesona wisata alam......................................................................15
d.Obyek pada wisata budaya....................................................................................17
e.Bentuk-bentuk wisata.............................................................................................17
f. Trand paket wisata................................................................................................18
F.DEFINISI KEPEMIMPINAN REKREASI..............................................................22
G. SASARAN PENDIDIKAN REKREASI.................................................................23
H. KEGIATAN PENDIDIKAN REKREASI..............................................................24
I. SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN REKREASI.................................25
BAB III...........................................................................................................................29
PENUTUP......................................................................................................................29
2.1 Kesimpulan................................................................................................................29
2.2 Saran dan Kritik.........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................30

1
BAB I

PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pendidikan Rekreasi adalah suatu program pendidikan non-formal yang
menyediakan kesempatan bagi setiap individu untuk mengembangkan
keterampilan jasmani, sikap sosial, mental kebiasaan dan penghayatan (psiko-
sosial) dan keterampilan intelektual (kognitif) secara harmonis dan proporsional
yang pada gilirannya nanti akan membentuk kepribadian serta tingkah laku
seseorang.
Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung dilapangan melalui
kegiatan-kegiatan seperti pendidikan di alam terbuka (out door education/school),
misalnya study tour, perjalanan lapangan, dan pendidikan petualangan di alam
terbuka (outdoor adventureseducation) serta kegiatan-kegiatan lainnya, seperti
olahraga rekreatif, aktivitas permainan termasuk permainan tradisional dan
kesenian, jenis-jenis aktivitas jasmani yang lainnya.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan rekreasi digunakan sebagai wahana atau
pengalaman belajar. Melalui pengalaman belajar inilah, maka siswa sebagai
peserta didik akan tumbuh dan berkembang guna mencapai tujuan pendidikan.
Lebih lanjut, program ini pada dasarnya menganut prinsip belajar sambil
melakukan sesuatu (learning by doing), belajar sambil mengulang-ngulang dan
berusaha untuk memperbaiki (trial and refinement), serta menganut belajar
selama hidup (long life learning).
Para ahli memandang bahwa rekreasi adalah aktivitas untuk mengisi waktu
senggang. Akan tetapi, rekreasi dapat pula memenuhi salah satu definisi
“penggunaan berharga dari waktu luang.” Dalam pandangan itu, aktivitas
diseleksi oleh individu sebagai fungsi memperbaharui ulang kondisi fisik
dan jiwa, sehingga tidak berarti hanya membuang-buang waktu atau
membunuh waktu. Rekreasi adalah aktivitas yang menyehatkan pada aspek
fisik, mental dan sosial. Jay B. Nash menggambarkan bahwa rekreasi adalah
pelengkap dari kerja, dan karenanya merupakan kebutuhan semua orang.

2
Dengan demikian, penekanan dari rekreasi adalah dalam nuansa “mencipta
kembali” (re-creation) orang tersebut, upaya revitalisasi tubuh dan jiwa yang
terwujud karena ‘menjauh’ dari aktivitas rutin dan kondisi yang menekan dalam
kehidupan sehari-hari. Landasan kependidikan dari rekreasi karenanya kini
diangkat kembali, sehingga sering diistilahkan dengan pendidikan rekreasi, yang
Tujuan utamanya adalah mendidik orang dalam bagaimana memanfaatkan waktu
senggang mereka.

1.2    Rumusan Masalah
Rekreasi berarti membangun minat dan menciptakan kembali kesegaran
pikiran dan perasaan kita. Jadi kalau berekreasi itu berarti kita melakukan suatu
perbuatan atau kegiatan yang menyenangkan hati, yang dapat membangun minat
serta dapat menciptakan kembali kesegaran pikiran dan perasaan kita. Karena itu
rekreasi itu sangat penting untuk mencegah dan bahkan melawan segala arus
kerutinan, pangkal kebosanan dan keletihan.
Rekreasi itu merupakan kebutuhan mutlak manusia. Dengan berekreasi kita
menata kembali keseimbangan diri. Setelah tenaga kita kembali utuh, kegiatan
semula akan kita lakukan lagi dengan semangat dan gairah baru.
Pendidikan rekreasi merupakan proses ajar melalui kegiatan rekreasi dan
sekaligus pula sebagai proses ajar untuk menguasai aspek kognitif, afektif dan
psikomotor. Istilah lainnya adalah pendidikan waktu luang. Selain mendapatkan
ilmu pengetahuan dan pengalaman baru, pendidikan rekreasi juga memperbaharui
ulang kondisi fisik dan jiwa, sehingga tidak berarti hanya membuang-buang
waktu atau membunuh waktu.
Dengan demikian, penekanan dari rekreasi adalah dalam nuansa “mencipta
kembali” (re-creation) orang tersebut, upaya revitalisasi tubuh dan jiwa yang
terwujud karena ‘menjauh’ dari aktivitas rutin dan kondisi yang menekan dalam
kehidupan sehari-hari. Landasan kependidikan dari rekreasi karenanya kini
diangkat kembali, sehingga sering diistilahkan dengan pendidikan rekreasi, yang
Tujuan utamanya adalah mendidik orang dalam bagaimana memanfaatkan waktu
senggang mereka.

3
Untuk lebih memperjelas dan memahami makna dari pendidikan rekreasi,
maka dibuatlah rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian rekreasi?
2. Apa yang dimaksud dengan waktu luang?
3. Apa ciri-ciri rekreasi?
4. Apa macam-macam rekreasi?
5. Apa golongan daerah-daerah rekreasi?
6. Apa yang dimaksud dengan definisi kepemimpinan rekreasi?
7. Apa sasaran dan kegiatan pendidikan rekreasi?
8. Apa sarana dan prasarana pendidikan rekreasi?

1.3  Tujuan Makalah
Mengacu  pada rumusan masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan
penulisan makalah ini adalah:
1. Memenuhi tugas akhir yang diberikan pada matakuliah Pendidikan Rekreasi.
2. Sebagai salah satu bentuk pengetahuan tentang Pendidikan Rekreasi.
3. Untuk mengetahui fungsi pendidikan rekreasi.
4. Untuk mengetahui nilai yang terkandung dalam pendidikan rekreasi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN REKREASI
Rekreasi menurut David Gray dalam Butler (1976:10) mendefinisikan bahwa,
“Recreation is an emotional condition within an individual human being that
flows from a feeling of well-being and self-satisfaction”. Menurut pendapat
sebagian orang rekreasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencari
hiburan, atau sekedar untuk melepaskan kelelahan setelah dihadapkan pada
berbagai kesibukan dan pekerjaan. Sedangkan olahraga rekreasi adalah olahraga
yang dilakukan untuk mengisi waktu luang dengan tujuan akhirnya, menurut
Undang-Undang RI No 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional
adalah, “memperoleh kesehatan, kebugaran jasmani dan kegembiraan;
membangun hubungan sosial; dan/atau melestarikan dan meningkatkan kekayaan
budaya daerah dan nasional.”
1.
 Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti
‘membuat ulang’, adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran
kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang
dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan yang umum dilakukan untuk
rekreasi adalah pariwisata, olahraga, permainan, dan hobi.Kegiatan rekreasi
umumnya dilakukan pada akhir pekan.
2
. Secara umum rekreasi dapat dibedakan dalam dua golongan besar, yaitu
rekreasi pada tempat tertutup (indoor recreation) dan rekreasi di alam
terbuka (outdoor recreation).
3
. Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai “sarana untuk
menyegarkan kembali atau hiburan” (a means of refreshmnet or diversion).
Rekreasi dapat dinikmati, menyenangkan, dan bisa pula tanpa
membutuhkan biaya. Rekreasi memulihkan kondisi tubuh dan pikiran, serta
mengembalikan kesegaran.

5
4
. Rekreasi adalah “kegiatan atau pengalaman sukarela yang dilakukan
seseorang di waktu luangnya, yang memberikan kepuasan dan kenikmatan
pribadi.” Meyer, Brightbill, dan Sessoms
5
. Berdasarkan peninjauan secara terminologi keilmuan, REKREASI berasal
dari dua kata dasar yaitu RE dan KREASI, yang secara keseluruhan berarti
kembali menggunakan daya pikir untuk mencapai kesenangan atau
kepuasan melalui suatu kegiatan.
6
. Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai “sarana untuk
menyegarkan kembali atau hiburan” (a means of refreshmnet or diversion).

Definisi yang lebih tepat lagi dari rekreasi adalah "kegiatan atau
pengalaman sukarela yang dilakukan seseorang di waktu luangnya, yang
memberikan kepuasan ciri dasar dari rekreasi, yaitu:
 Rekreasi merupakan kegiatan
 Bentuknya bisa beraneka ragam
 Rekreasi ditentukan oleh motivasi
 Rekreasi dilakukan secara rutin
 Rekreasi benar-benar sukarela
 Rekreasi dilakukan secara universal dan diperlukan
 Rekreasi adalah serius dan berguna
 Rekreasi itu fleksibel

rekreasi bertujuan untuk menyegarkan kembali, membangun, dan


membentuk pengalaman yang menyenangkan dan berharga, kepentingan setiap
individu adalah penting. Meskipun sangat sepeleh, ternyata hiburan ini memiliki
banyak manfaat yang cukup besar bagi kita sebagai manusia, banyak hal yang
merubah menjadi lebih baik ketika kita melakukan hiburan ataupun rekreasi.

B. PENGERTIAN WAKTU LUANG


pengertian waktu atau sering juga disebut dengan masa adalah seluruh
rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung.

6
Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian,
atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Sedangkan pengertian
waktu luang adalah waktu yang mempunyai posisi bebas penggunaannya dan
waktu tersebut berada diluar kegiatan rutin sehari-hari sehingga dapat
dimanfaatkan secara positif guna meningkatkan produktifitas hidup yang efektif.
Waktu luang dapat diisi dengan berbagai macam kegiatan yang mana seseorang
akan mengikuti keinginannya sendiri baik untuk beristirahat, menghibur diri
sendiri, menambah pengetahuan atau mengembangkan keterampilannya secara
objektif. Dalam bahasa Inggris waktu luang dikenal dengan sebutan leisure.
Kata leisure sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu licere yang berarti diizinkan
(To be Permited) atau menjadi bebas (To be Free). Kata lain
dari leisure adalah loisir yang berasal dari bahasa Perancis yang artinya waktu
luang (Free Time).
 Teori Waktu Luang

Dalam buku "Leisure and Recreation Management" karya George Torkildsen,


disebutkan teori yang berkaitan dengan leisure, antara lain:

1. Waktu luang sebagai waktu (leisure as time)

Waktu luang digambarkan sebagai waktu senggang setelah segala kebutuhan yang
mudah telah dilakukan. Yang mana ada waktu lebih yang dimiliki untuk
melakukan segala hal sesuai dengan keinginan yang bersifat positif. Pernyataan
ini didukung oleh Brightbill yang beranggapan bahwa waktu luang erat kaitannya
dengan kaitannya dengan kategori discretionary time, yaitu waktu yang digunakan
menurut pemilihan dan penilaian kita sendiri.

2. Waktu luang sebagai aktivitas (leisure as activity)

Waktu luang terbentuk dari segala kegiatan bersifat mengajar dan menghibur
pernyataan ini didasarkan pada pengakuan dari pihak The International Group of
the Social Science of Leisure, menyatakan bahwa: “Waktu luang berisikan
berbagai macam kegiatan yang mana seseorang akan mengikuti keinginannya

7
sendiri baik untuk beristirahat, menghibur diri sendiri, menambah pengetahuan
atau mengembangkan keterampilannya secara objektif atau untuk meningkatkan
keikutsertaan dalam bermasyarakat".

3. Waktu luang sebagai suasana hati atau mental yang positif (leisure as an
end in itself or a state of being)

Pieper beranggapan bahwa waktu luang harus dimengerti sebagai hal yang
berhubungan dengan kejiwaan dan sikap yang berhubungan dengan hal-hal
keagamaan, hal ini bukan dikarenakan oleh faktor-faktor yang datang dari luar.
Hal ini juga bukan merupakan hasil dari waktu senggang, liburan, akhir pekan,
atau liburan panjang.

4. Waktu luang sebagai sesuatu yang memiliki arti luas (leisure as an all
embracing)

Menurut Dumadezirer, waktu luang adalah relaksasi, hiburan, dan pengembangan


diri. Dalam ketiga aspek tersebut, mereka akan menemukan kesembuhan dari rasa
lelah, pelepasan dari rasa bosan, dan kebebasan dari hal-hal yang bersifat
menghasilkan. Dengan kata lain, waktu luang merupakan ekspresi dari seluruh
aspirasi manusia dalam mencari kebahagiaan, berhubungan dengan tugas baru,
etnik baru, kebijakan baru, dan kebudayaan baru.

5. Waktu luang sebagai suatu cara untuk hidup (leisure as a way of living)

Seperti yang dijelaskan oleh Goodale dan Godbye dalam buku The Evolution Of
Leisure “Waktu luang adalah suatu kehidupan yang bebas dari tekanan-tekanan
yang berasal dari luar kebudayaan seseorang dan lingkungannya sehingga
mampu untuk bertindak sesuai rasa kasih yang tak terelakkan yang bersifat
menyenangkan, pantas, dan menyediakan sebuah dasar keyakinan”.

C. CIRI-CIRI REKREASI

1. Bersifat mental, fisik dan emosional

8
2. Tidak memiliki bentuk atau macam tertentu
3. Dapat menimbulkan rasa gembira, puas dan senang bagi para pelaku
4. Dilaksanakan dalam waktu yang senggang
5. Tentunya bebas dari paksaan
6. Dibutuhkan secara universal dan tidak dibatasi oleh lapisan tertentu
7. Bersifat flesibel, tidak dibatasi oleh tempat dan juga dapat dilakukan
oleh perseorangan atau sekelompok orang. Rekreasi ini juga tidak
dibatasi oleh kemauan seseorang, baik itu miskin atau kaya semua
dapat menikmatinya dan juga tidak dibatasi oleh fasilitas dan alat-alat
tertentu serta dapat menggunakan alat-alat sederhana maupun
menggunakan alat yang cukup modern.
8. Didorong oleh kegiatan menentukan bentuk rekreasi.

D.   MACAM-MACAM REKREASI
Rekreasi mencakup lebih dari sekedar permainan-permainan. Meskipun
peristiwa-peristiwa di udara terbuka seperti olahraga, berkemah, dan jalan lintas
alam itu penting, pertemuan-pertemuan ramah-tamah seperti pesta dan piknik juga
harus dipertimbangkan. Rekreasi juga termasuk beberapa kegiatan ekspresif yang
berlangsung dalam lingkungan departemen dan yang langsung bertalian dengan
tema pelajaran seperti drama, sastra, bercerita, kesenian,dan pekerjaan tangan
serta bermacam-macam hobi. conttoh pemainannya bisa saja bola kasti juga.
1.    Pariwisata atau turisme
adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan
juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini.Seorang wisatawan atau turis
adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil)
dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi
Pariwisata Dunia. Definisi yang lebih lengkap, turisme adalah industri jasa.
Mereka menangani jasa mulai dari transportasi; jasa keramahan-tempat tinggal,
makanan, minuman; dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank ,asuransi,
keamanan, dll.

9
Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan
pengalaman baru dan berbeda lainnya. Banyak negara, bergantung banyak dari
industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan
yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri
pariwisata ini adalah salahsatu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-
Pemerintahuntuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk
meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-
lokal.
2.    Olahraga
adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani
tetapi juga rohani (misalkan olahraga tradisional dan modern).
3.    Permainan
Merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang,
mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Permainan biasanya dilakukan
sendiri atau bersama-sama. Permainan ada tingkatannya berdasarkan umur, ada
permainan anak dan ada permainan dewasa. Ada juga permainanuntuk umum
yaitu permainan computer.
4.    Hobi
adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktuluang untuk
menenangkan pikiran seseorang. Kata Hobi  merupakan sebuah kata serapan dari
Bahasa Inggris "Hobby". Tujuan hobi adalah untuk memenuhi keinginan dan
mendapatkan kesenangan. Terdapat berbagai macam jenis hobi seperti
mengumpulkan sesuatu (Koleksi), membuat, memperbaiki, bermain dan
pendidikan dewasa.
Rekreasi sangat beragam, sama seperti orang-orang yang berpartisipasi di
dalamnya.Berikut ini beberapa kategori umum dengan kegiatan spesifik yang
dapat digunakandalam berekreasi bersama anak-anak.

E. GOLONGAN DAERAH-DAERAH REKREASI

10
Di Indonesia ada berbagai jenis tempat wisata yang tentunya sering kita
kunjungi. Tempat wisata itu antara lain : pantai, taman, laut, hutan, pegunungan,
pusat perbelanjaan atau mall, tempat bersejarah, museum, sentra kuliner, danau,
waduk, situ, kolam renang, alun-alun, pemandian air panas, kebun binatang, air
terjun, taman bunga dan buah, dan lain sebagainya. Berikut informasi tentang
jenis-jenis tempat wisata lainnya.

1.Derah Wisata bahari

Wisata bahari dikenal juga dengan sebutan wisata maritim atau wisata tirta.
Wisata ini pun berhubungan dengan olahraga yang dilakukan di air, seperti di
pantai, danau, teluk. Kegiatan yang biasa dilakukan saat melakukan wisata bahari
adalah memancing dan berselancar, berlayar, melakukan lomba balap mendayung,
snorkeling, menyelam dan melakukan pemotretan di bawah air.

Dalam menyelam, kita bisa melihat betapa indahnya pemandangan di bawah laut.
Di nusantara terdapat pula taman laut yang bisa kita nikmati keindahannya.
Potensi wisata bahari Indonesia antara lain terdapat di Kepulauan Seribu, Raja
Ampat, Danau Toba, Mentawai, Pulau Bali, laut Kepulauan Maluku, dan
sebagainya. Sementara untuk negara maritim yang juga mempunyai potensi
wisata bahari seperti Fiji, Hawaii, dan Tahiti.

2.Daerah Wisata Budaya di Indonesia

Melakukan wisata budaya bertujuan untuk menambah wawasan serta pandangan


hidup seseorang. Dalam wisata budaya, terutama ke luar negeri, kita bisa melihat
cara hidup masyarakat di negara tersebut, mempelajari adat istiadat, kesenian, dan
kebudayaan mereka.

Wisata budaya juga bermanfaat untuk memperkenalkan kebudayaan negeri sendiri


ke kancah internasional dan sebaliknya (memberi informasi/membagikan info
mengenai kebudayaan dan adat istiadat negeri yag baru saja dikunjungi ke negara

11
kita). Dengan kata lain, melakukan pertukaran seni dan budaya. Seperti, seni
musik, seni tari, seni drama.

3.Daerah Wisata pertanian

Wisata pertanian merupakan perjalanan wisata ke lokasi pertanian, melihat


pembibitan di ladang, perkebunan. Biasanya dilakukan dalam rangka studi atau
dapat pula hanya sekedar berjalan-jalan menikmati hijaunya tanaman dan
segarnya udara. Mata akan segar kembali dengan pemandangan berupa sayuran
segar berwarna-warni, melongok bibit aneka sayur, dan bertualang di perkebunan
yang sejuk.

4.Daerah Wisata buru

Wisata buru ini bisa dilakukan di negara yang mempunyai daerah hutan yang
dapat dijadikan tempat berburu. Tentunya tidak berburu secara sembarangan, ya.
Melainkan mengikuti aturan pemerintah tentang batas wilayah perburuan dan
jenis binatang apa saja yang boleh diburu. Untuk Indonesia sendiri, pemerintah
telah membuka wisata buru di wilayah Jawa Timur, tepatnya di Baluran. Hewan
yang boleh diburu adalah babi hutan dan banteng. Sementara di luar negeri, wisata
buru dapat kita lakukan di berbagai daerah di benua Afrika. Hewan yang boleh
diburu ialah jerapah, gajah, singa, dan lain-lain. Untuk India, hewan yang boleh
diburu adalah macan dan badak.

5.Daerah Wisata ziarah

Jenis wisata ini berkaitan dengan sejarah, adat istiadat, dan kepercayaan yang
dianut oleh masyarakat setempat. Kebanyakan dilakukan oleh rombongan
daripada perorangan. Tujunanya ke tempat suci, makan orang yang dianggap
berkuasa atau suci/makam orang besar, pemakaman tokoh terkenal, bukit dan
gunung keramat yang sarat legenda, dan sebagainya.

12
Banyak dihubungkan dengan niat dari wisatawan tersebut, misalnya ingin
meminta restu dan petunjuk dari ilahi bahkan ada yang memohon kekayaan.
Sebagai contoh adalah orang muslim yang berkunjung ke tanah suci atau
pemakaman para wali, seorang katholik melakukan wisata ziarah ke vatikan,
untuk penganut budha akan berkunjung ke Nepal, Tibet, atau India.

Di Indonesia sendiri juga banyak tempat yang dikujungi oleh orang-orang yang
memiliki maksud tertentu seperti yang telah disebutkan di atas antara lain
mengunjungi Candi Borobudur, Gunung Kawi, makam Wali Songo, Prambanan,
pura Basakih Bali, makam Soekarno, dan lain-lain.

6.Daerah Wisata cagar alam

Wisata yang dikenal juga dengan wisata konservasi ini dilakukan dengan
mengunjungi taman lindung, cagar alam, wilayah yang kelestariannya dilindungi
oleh undang-undang. Kebanyakan para pecinta alam yang melakukan wisata ini.
Bagi yang suka memotret, sangat cocok melakukan wisata sejenis ini.

Ada banyak tumbuhan dan satwa yang unik dan indah, dapat dijadikan sebagai
objek foto. Suasana lingkungan yang segar, asri, sangat mendukung untuk
melakukan relaksasi. Jadi pikiran lebih fresh dan rileks. Tempat wisata cagar alam
contohnya adalah Cagar alam di Pulau Bali yaitu Kebun Raya Eka Karya dan
Taman Nasional Bali Barat.

7.Daerah Wisata konvensi

Wisata konvensi ini lekat dengan politik. Contohnya adalah bangunan tempat
musyawarah, persidangan, dan pertemuan yang dilakukan secara nasional atau
internasional. Misalnya pusat kongres internasional di Berlin, Gedung Senayan di
Jakarta, Filipina memiliki Philippine International Convention Center.

13
a. Lokasi yang dituju
1. Wisata sejarah

Mengunjungi berbagai peninggalan dan situs sejarah. Bagi yang suka dengan
arkeologi dan informasi yang berkaitan dengan sejarah/masa lampau, datanglah
untuk berwisata sejarah ke candi, museum, benteng, atau melihat prasasti.

2. Wisata alam

Jenis wisata yang dilakukan dengan obyek wisata berupa keindahan alam sekitar.
Mata kita akan dimanjakan dengan keadaan alam yang menakjubkan dan sangat
indah. Wisata alam yang dapat kita lakukan antara lain mendaki, berkemah.

3. Wisata religi

Melakukan wisata religi dengan mengunjungi tempat khusus umat beragama,


makam, tempat beribadah. Bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
Seperti melakukan wisata ke Masjid Istiqlal, Jakarta, bagi yang beragama muslim.
Atau Gereja Katedral bagi penganut Kristen katholik.

4. Wisata pendidikan

Wisata pendidikan ini disebut juga dengan wisata edukasi dan banyak dilakukan
oleh anak-anak dan sekolah. Tujuan dari wisata pendidikan merupakan sebagai
sarana penunjang pelajaran yang telah diberikan di sekolah. Wisata pendidikan
diharapkan membuat anak lebih mudah memahami materi pelajaran.

b. Orang yang melakukan perjalanan


1. Wisata minat khusus

Jenis wisata ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai minat
terhadap hal tertentu dan tidak banyak yang berminat dengan wisata yang satu ini.

14
Contoh wisata minat khusus adalah trekking, rafting (mengarungi sungai), diving
(menyelam), hiking (mendaki gunung), dan lain sebagainya.

2. Wisata petualang

Wisata yang dilakukan dengan obyek wisata tempat-tempat menantang. Biasanya


memiliki medan yang berat. Yang termasuk salah satu wisata petualangan
merupakan panjat tebing, arung jeram, atau menyusuri gua vertikal.

3. Wisata banyak minat

Wisata jenis ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak mempunyai minat khusus
terhadap suatu hal. Dengan kata lain, wisata banyak minat dilakukan oleh orang
yang punya minat yang sama dengan orang lain pada umumnya. Yang meliputi :
wisata religi, wisata bahari, wisata budaya, wisata alam, wisata belanja, wisata
sejarah, wisata kuliner, dan sebagainya.

4. Wisata backpacker

Dalam bahasa Indonesia arti backpacking adalah tas gendong atau tas ransel. Jadi
wisatawan yang tergolong wisatawan backpacker adalah orang yang pergi
melakukan perjalanan wisata hanya dengan membawa tas gendong atau tas ransel
saja. Dan mereka biasanya membawa sedikit barang (hanya barang yang pokok
dan perlu saja yang dibawa).

Backpacker tidak terikat oleh waktu, bebas mengatur waktu kapan saja mereka
hendak berwisata. Dan kelebihan lain dari wisata backpacker adalah biasanya
mereka cenderung hemat dan tidak mau mengeluarkan biaya besar untuk
melakukan wisata, mereka tidur dimanapun (kadang penginapan sewa murah),
memilih memakai transportasi umum daripada kendaraan traveling, dan wisata ini
kebanyakan dilakukan oleh anak-anak muda.

15
c. Daya tarik dan pesona wisata alam
Alam diciptakan begitu luar biasa oleh Tuhan. Keanekaragaman flora dan
fauna yang ada di sana sungguh menarik dan unik sehingga dapat memancing
mata orang-orang untuk terus memandang. Pesona wisata alam seperti
pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, pantai, danau, dan sebagainya,
dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :
1. Kondisi Iklim
Iklim suatu wilayah yang berbeda dengan wilayah lainnya bisa menjadi magnet
yang menarik wisatawan baik lokal maupun luar negeri untuk datang berkunjung.
Ya, tentu saja jadi menarik. Karena misalnya kita terbiasa hidup di kota dengan
polusi udara yang setiap hari dirasakan khususnya dari asap kendaraan bermotor,
tentunya ingin menghirup udara yang segar dan merasakan iklim sejuk.

Inilah mengapa iklim menjadi salah satu faktor yang dapat menarik wisatawan.
Sebagai contohnya adalah daerah wisata puncak di kawasan Cianjur yang
menyedot banyak orang yang selalu betah berlama-lama berkunjung ke sana.

2. Keadaan Permuaan Bumi dan Lingkungan (Topografi dan Ekologi)


Indonesia yang termasuk dalam salah satu negara kepulauan akan banyak
memiliki obyek wisata alam yang menarik seperti gua, pantai, hutan, danau, laut,
bahkan air terjun. Keadaan permukaan bumi dan lingkungan yang unik tersebut
membuat wisatawan tertarik untuk datang dan melihat sendiri keunikannya.

3. Keunikan Flora dan Fauna


Flora dan fauna yang ada di Indonesia tentunya mempunyai keunikan tersendiri
begitupun dengan flora dan fauna yang ada di negara lainnya. Nah, keunikan ini
adalah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke negara tersebut termasuk juga
ke Indonesia. Indonesia yang termasuk dalam negara kepulauan memiliki flora
dan fauna yang berbeda antara pulau yang satu dengan pulau yang lain.

16
Salah satu faktor yang mempengaruhi perbedaan jenis itu adalah kondisi iklim
yang tak sama. Di daerah yang iklimnya dingin tentu tumbuhan dan satwanya
akan beda dengan wilayah dengan iklim yang panas. Beberapa contohnya, kadal
raksasa yang biasa kita kenal dengan komodo di pulau Nusa Tenggara Barat,
burung maleo dan anoa yang terdapat di Sulawesi, badak bercula satu yang ada di
daerah Jawa Barat, populasi orang utan yang ada di daerah Kalimantan khususnya
Kalimantan Tengah dan Selatan, dan masih banyak lainnya.

d. Obyek pada wisata budaya


Obyek wisata budaya adalah satu tempat wisata yang sumbernya dari hasil
kebudayaan manusia. Benda-benda diciptakan oleh masyarakat sesuai dengan
kebudayaan masing-masing. Dan tentunya tata nilai dan benda-benda yang
terdapat di daerah yang satu dengan daerah lain berbeda-beda dengan keunikan
dan khas tersendiri. Contoh obyek wisata yang merupakan hasil karya serta
budaya manusia antara lain :

1. Monumen bersejarah, yang termasuk dalam kategori ini yaitu : bangunan candi
yang ada di Indonesia, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, benteng,
bangunan masjid tua, serta gereja yang sudah tua.
2. Tempat dengan nilai sejarah atau tempat bersejarah, diantaranya : museum,
tempat menyimpan benda arkeologi, pusat kesenian.
3. Hasil seni yang berupa rumah adat, senjata tradisional, alat musik tradisional,
kesenian rakyat.
4. Perayaan seperti dilaksanakannya upacara adat, upacara keagamaan, pesta
tradisional.
5. Obyek yang merupakan buah dari pemikiran dan pengetahuan modern antara
lain : bendungan, industri penerbangan, peluncuran satelit, teropong bintang, dan
sebagainya.

17
e. Bentuk-bentuk wisata
Kegiatan wisata yang dilakukan oleh pengunjung di suatu obyek wisata
memiliki dua bentuk, pasif dan aktif. Contohnya adalah gua Jomblang dan Pindul
yang ada di Yogyakarta, Pantai Sanur, Kuta, dan lainnya.

1. Bentuk Kegiatan Pasif


Maksud dari bentuk kegiatan pasif di suatu obyek wisata adalah pengunjung tidak
melakukan gerak atau keterampilan gerak saat berkunjung ke suatu obyek wisata.
Wisatawan jenis ini cenderung menekankan pada perasaan, pengetahuan, dan
sikap, atau dengan kata lain hanya menikmati apa yang ada di obyek wisata
tersebut.

Misalnya ketika melakukan wisata alam, pengunjung hanya berjalan-jalan


menikmati keindahan dan udara yang sejuk, menikmati indahnya alam, dan
menjadi pengamat bagaimana cara hidup dan bersosial masyarakat yang ada di
sana.

2. Bentuk Kegiatan Aktif


Maksud dari bentuk kegiatan aktif di suatu obyek wisata adalah pengunjung
melakukan gerakan/banyak bergerak dan menggunakan keterampilan gerak.
Contohnya adalah ketika melakukan wisata petualangan hiking, rafting atau
menelusuri sungai, arung jeram, golf, sepak bola, bersepeda, tenis, voli pantai, dan
lainnya.

f. Trend paket wisata


1. Wisata budaya

Wisata budaya yang sering disebut juga dengan culture tourism merupakan sejenis
perjalanan wisata yang dibuat untuk mengetahui bagaimana kebudayaan, cara
hidup, sosial, sejarah, adat istiadat, seni budaya, agama yang ada di suatu wilayah.
Sebagai contoh adalah melakukan kunjungan wisata ke suku Baduy dalam di

18
Banten, berkunjung ke suku-suku asli Papua, menyaksikan pesta kematian rambu
solo di Toraja, melihat prosesi pencukuran anak gimbal, dan lain-lain.

2. Wisata petualangan

Dikenal juga dengan nama adventure tourism. Biasanya dilakukan di alam terbuka
dan wisatawan dituntut untuk memiliki kecakapan terhadap apa saja yang
diinstruksikan oleh pamandu yang jauh lebih berpengalaman. Dapat melatih agar
jasmani jadi sigap dan rohani jadi segar. Wisata petualangan jelas memiliki resiko
yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan jenis wista yang lainnya.

Contoh dari wisata petualangan antara lain melakukan arung jeram di berbagai
sungai yang ada di Indonesia (misalnya sungai Alas), mendaki gunung
Papandayan, puncak Rinjani, Gunung Anak Krakatau, melihat burung di savanna
Taman Nasional Baluran, melakukan panjat tebing, rafting, trekking, diving, dan
lain-lain.

3. Ekowisata

Dikenal juga dengan nama ecotourism merupakan jenis wisata yang dilakukan
untuk mengunjungi alam serta melakukan konservasi, sehingga mampu memberi
efek pada perekonomian daerah sekitarnya. Contohnya : wisata kebun teh dan
kopi Malabar, Bandung, mengunjungi hutan mangrove Taman Nasional Alas
Purwo, dan lain-lain.

4. Wisata bisnis

Dikenal juga dengan nama business tourism. Wisata ini dilaksanakan biasanya
karena tengah melakukan studi kelayakan usaha pada daerah yang dikunjungi.
Contohnya : berbelanja di pasar Tanah Abang, mengunjungi kebun kopi Gayo
yang terdapat di daerah Aceh Tengah.

19
5. Wisata MICE

Disebut juga dengan Meeting, Incentive, Convention, Exhibition. Merupakan


suatu wisata yang dilakukan dalam waktu senggang atau di sela-sela kunjungan
dalam menghadiri rapat, pameran, perjalanan perusahaan, pertemuan. Contohnya
adalah ketika melakukan perjalanan dinas kita selingi dengan wisata belanja
apabila ada waktu luang, berkunjung ke event Inacraft JCC, Jakarta, dan lain-lain.

6. Wisata minat khusus

Dikenal juga dengan nama special interest tourism. Dan dalam melakukan wisata
ini dibutuhkan suatu keterampilan yang khusus, biasanya jumlah pesertanya
dibatasi dan dilakukan di tempat tertentu atau khusus juga (tidak semua tempat
wisata bisa dipakai). Contohnya adalah paragliding yang dilakukan di Danau
Toba, night dive yang dilakukan di pulau Halmahera, dan lain-lain.

7. Wisata volunteer

Disebut juga dengan nama voluntourism. Wisata ini dilakukan ke suatu daerah
dengan tujuan untuk melakukan bakti sosial, berbagi pengalaman serta
keterampilan pada masyarakat yang ada di sana, di sela-sela melakukan aktivitas
sosial kita dapat sambil berwisata.

Contohnya adalah menjadi pengajar bagi anak-anak yang ada di pedalaman Papua
maupun Kalimantan serta pulau-pulau lainnya, menjadi pengasuh orang utan yang
ada di Kalimantan, dan lain-lain.

g. Jenis-jenis wisata lainya


1. Wisata Edukasi

Wisata edukasi ini biasanya dilakukan oleh anak-anak usia sekolah. Pada dasarnya
anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka belajar di kelas setiap

20
hari, pasti akan mengalami kejenuhan atau bosan. Disinilah perlu dilakukan
wisata edukasi. Wisata edukasi tidak harus mahal atau ke tempat yang jauh, lho.
Bisa dilakukan kapan saja. Wisata edukasi memiliki komsep yang berbanding
terbalik dengan belajar di kelas.

Kalau belajar di kelas hanya teori saja, tetapi dengan wisata edukasi anak-anak
dapat melihat dan merasakan secara langsung apa yang ada di sekitarnya, atau
benda-benda yang biasa mereka lihat hanya di gambar, ini bisa lihat
kenyataannya. Dengan adanya wisata edukasi anak diharapkan untuk bisa tumbuh
minatnya terhadap suatu hal, serta dapat menunjang materi pelajaran yang ada di
sekolah.

Bagi anak wisata edukasi merupakan cara belajar yang asyik. Apabila anak sudah
memiliki kesenangan itu, maka mereka akan terus ingat dengan apa yang
dipelajari dan melekat di benak anak. Contoh wisata edukasi adalah :
mengunjungi museum Layang-layang, museum Tekstil, dan lainnya.

2. Wisata Kuliner

Ini merupakan salah satu jenis wisata yang paling popular. Wisata kuliner dapat
dilakukan oleh semua orang. Makan-makan di tempat yang asyik dan mencicipi
makanan yang belum pernah kita nikmati sebelumya merupakan sesuatu yang
menyenangkan.

Contoh dari wisata kuliner adalah menikmati makanan khas suatu daerah seperti
di Yogyakarta (Gudeg, bakpia, yangko, bakmi, lotek, sate klatak, dan lainnya),
mencicipi ayam betutu, sate lilit, rendang dari Padang, markobar dari Solo, es
pisang ijo, es doger, siomay, aneka jajanan berbahan aci (cireng, cimol) dan lain-
lain.

3. Wisata Belanja

21
Wisata belanja merupakan salah satu yang paling disukai oleh wanita. Ketika
berkunjung ke suatu daerah pasti kita ingin memiliki atau membawa oleh-oleh
selain makanan. Ya, kita pasti akan berbelanja. Belanja souvenir, baju, tas,
kerudung, batik, dan barang-barang lain yang sekiranya tidak ada di tempat kita
atau daerah kita.

Wisata belanja biasanya bisa kita lakukan sembari melakukan wisata lainnya.
Wisata belanja banyak dilakukan di area pasar, temasuk juga pasar seni, mall,
pusat perbelanjaan, supermarket, toko cindera mata, toko khusus pakaian muslim,
dan lain sebagainya. Wisata ini tidak akan terlewatkan bagi para wanita.

Yang terpenting ketika melakukan wisata ini adalah tetap berhati-hati menjaga
barang-barang bawan kita, karena terkadang ada saja copet yang mengintai karena
melihat kita yang tengah asyik dan sibuk dengan tawar menawar dan barang
belanjaan

F.DEFINISI KEPEMIMPINAN REKREASI.


Istilah kepemimpinan merupakan istilah yang sudah dikenal dalam
berbagai lapisan masyarakat. Istilah ini cenderung untuk memikirkan mengenai
seorang pemimpin sebagai orang yang memiliki kualitas. Artinya orang itu harus
mampu membimbing, mengarahkan, atau bahkan memberi komando.

Menurut Davis, kepemimpinan sebagai kamampuan untuk mempengaruhi orang


lain guna mencapai tujuan secara sungguh-sungguh.

Pfiffner dan Presthus menguraikan bahwa kepemimpinan adalah seni


mengkoordinasi dan memotivasi individu dan kelompok untuk meraih tujuan
yang diinginkan.

Sedangkan Slavson menjelaskan kepemimpinan meliputi tiga hal yaitu:


Kemampuan untuk memahami dan merespon keinginan dan kebutuhan kelompok.

22
Memiliki kapasitas untuk membantu kelompok dalam mengekspresikan harapan
secara konstruksi dan progresif. Memiliki keteguhan untuk lebih memfokuskan
perhatiannya pada kelompok daripada kepentingannya sendiri

Kepemimpinan pendidikan rekreasi didefinisikan sebagai proses kerja


secara efektif bersama-sama dengan peserta didik agar dapat mendoron,
memobilisasi dan mengarahkan sebagai upaya secara sungguh-sungguh guna
meraih keberhasilan dalam program pendidikan rekreasi di sekolah. Ada empat
hal yang tercakup dalam kepemimpinan pendidikan rekreasi yaitu: peranan,
fungsi, perilaku, dan kualitas
  
Peranan pemimpin pendidikan rekreasi adalah bertanggung jawab
menjalankan kegiatan rekreasi di lingkungan sekolah dan di luar sekolah
Ada beberapa hal yang sangat diharapkan dari seorang pemimpin dalam
pendidikan rekreasi yaitu:
1. Pemimpin harus pandai menggunakan peluang dan menciptakan dinamika antar
peserta didik
2. Pemimpin harus selalu bekerja secara serius dan bersemangat untuk mendorong
peserta didik lebih kreatif
3. Tindakan yang dapat dilakukan pemimpin dalam pendidikan rekreasi adalah
sebagai berikut:
· Memberikan penugasan kepada peserta didik yang sifatnya menyenangkan
· Mencari strategi baru untuk memvariasi suasana agar tidak jenuh dan melahirkan
ide-ide original
· Mencari solusi apabila kegiatan pendidikan rekreasi mengalami kemacetan
dalam pelaksanaannya.

G. SASARAN PENDIDIKAN REKREASI

1.    Rekreasi sosial
 Permainan di dalam ruangan        

23
(acara icebreaker, kursi musik, papan permainan, permainandengan
tulisan, permainan musikal) permainan di luar ruangan (lari estafet,
balapan, kejar- kejaran)makan bersama (perjamuan, makanan pencuci
mulut/makanan kecil, piknik, makananseadanya, makan malam).
 Rekreasi di luar ruangan
kegiatan di alam (melihat burung-burung, jalan-jalan di perkebunan,
mendaki gunung)olah raga (badminton, sepakbola, basket, bersepeda,
berenang, mendaki, memancing, berkuda, berburu, dll.)

2.    Rekreasi budaya dan kreatif


 Drama (tebak kata, role play, cerita drama, dll.)
 Bercerita (cerita lucu, cerita horor, cerita sesuai waktu, cerita
sekuler)
 Literatur (puisi, membaca Alkitab, membaca cerita)
 Audiovisual (film, TV, Video)
 Seni dan kerajinan (membuat gambar, kerajinan dari barang bekas,
menempel, melukis, kerajinan dari kertas, dll).
 Membuat tulisan kreatif, drama, musik, dll.
 kegiatan permainan, olah raga, jalan-jalan.
 Belajar (jalan-jalan di perkebunan, museum, dll.)

H. KEGIATAN PENDIDIKAN REKREASI


Pendidikan Rekreasi adalah suatu program pendidikan non-formal yang
menyediakan kesempatan bagi setiap individu untuk mengembangkan
keterampilan jasmani, sikap sosial, mental kebiasaan dan penghayatan (psiko-
sosial) dan keterampilan intelektual (kognitif) secara harmonis dan proporsional
yang pada gilirannya nanti akan membentuk kepribadian serta tingkah laku
seseorang.

Kegiatan pendidikan rekreasi memberikan pengalaman langsung


dilapangan melalui kegiatan-kegiatan seperti pendidikan di alam terbuka (out
door education / school), misalnya study tour, perjalanan lapangan, dan

24
pendidikan petualangan di alam terbuka (outdoor adventures education) serta
kegiatan-kegiatan lainnya, seperti olahraga rekreatif, aktivitas permainan termasuk
permainan tradisional dan kesenian, jenis-jenis aktivitas jasmani yang lainnya.

Adapun pengertian pendidikan rekreasi lainnya adalah proses ajar melalui


kegiatan rekreasi dan sekaligus pula sebagai proses ajar untuk menguasai aspek
kognitif, afektif dan psikomotor. Istilah lainnya adalah pendidikan waktu luang .

Dalam pelaksanaannya, kegiatan rekreasi digunakan sebagai wahana atau


pengalaman belajar. Melalui pengalaman belajar inilah, maka siswa sebagai
peserta didik akan tumbuh dan berkembang guna mencapai tujuan pendidikan.
Lebih lanjut, program ini pada dasarnya menganut prinsip belajar sambil
melakukan sesuatu (learning by doing), belajar sambil mengulang-ngulang dan
berusaha untuk memperbaiki (trial and refinement), serta menganut belajar
selama hidup (long life learning).

Prinsip dari proses pembelajaran di alam terbuka atau luar kelas itu, pada
hakekatnya memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung
yang menyenangkan dan menarik (karena keunikannya, nilai dan spesifik) di
lapangan, dalam rangka belajar membangun hubungan yang harmonis dengan
lingkungan dan alam. Dalam kegiatan ini siswa dapat mempelajari beberapa hal,
seperti dipaparkan oleh Bouckard (1991) sebagai berikut :

a. Konsep dan pengetahuan yang menarik tentang manusia dan alam sekitar.

b. Keterampilan membudayakan pola hidup sehat (pribadi dan lingkungan),


kesejahteraan manusia dan lingkungan.

c. Mengembangkan sikap dan hubungan yang harmonis dengan lingkungan dan


alam sekitar.

I. SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN REKREASI

 Sarana

25
Istilah sarana mengandung arti sesuatu yang dapat digunakan atau dapat
dimanfaatkan. Sarana pendidikan jasmani ialah segala sesuatu yang dapat
digunakan atau dimanfaatkan di dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan
kesehatan.

Termasuk di dalamnya peralatan (aparatus), yaitu segala sesuatu yang dapat


digunakan dan dimanfaatkan siswa untuk melakukan kegiatan di atasnya, di
dalamnya/ di antaranya atau di bawahnya. Misalnya: Peti lompat (bertumpu di
atasnya), bangku swedia (merangkak, meniti, melompati dan sebagainya, gelang-
gelang, tiang dan matras lompat tinggi, dan sebagainya.

Juga perlengkapan (device), yaitu segala sesuatu yang melengkapi kebutuhan


prasarana. Misalnya: tangan bendera, garis pembatas atau segala sesuatu yang
dapat dimanipulasi dengan tangan atau kaki, misalnya: raket, bola, pemukul dan
sebagainya (Samsudin, 2008: 78).

Sarana pendidikan jasmani adalah perlengkapan yang sifatnya dinamis dapat


berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, misalnya bola, raket, net
dan lain lain. Sarana pendidikan adalah segala macam alat yang digunakan secara
langsung dalam proses pendidikan (Novan, 2015). Menurut Joko Sutarto (2010:
212) Sarana pendidikan ada tiga macam,yakni:

a) Alat pelajaran yakni alat yang digunakan langsung dalam proses belajar
mengajar. Alat ini dapat berwujud alat tulis, alat praktik,

b) Alat peraga yaitu alat bantu pen-didikan dan pengajaran, dan 12

c) Media pengajaran yaitu sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara


dalam proses belajar mengajar untuk mempertinggi efektifitasdan efisiensi dalam
mencapai tujuan pen-didikan.

 Prasarana
Sementara prasarana pendidikan adalah segala macam alat yang tidak
secara langsung digunakan dalam proses pendidikan (Novan, 2015: 3). Prasarana
penjasorkes adalah merupakan sesuatu yang bersifat permanen(Agung Widodo

26
dan Titis Nurina, 2016 :1). Dalam olahraga prasarana didefinisikan sebagai
sesuatu yang mempermudah atau memperlancar tugas dan memiliki sifat yang
relatif permanen. Salah satu sifat tersebut adalah susah dipindahkan atau mungkin
tidak bias dipindahkan. Pemerintah Singapura sangat percaya bahwa olahraga
memainkan peran penting dalam pembangunan bangsa (Wang dan Pyun, 2012:2).
Salah satunya dengan meningkatan kualitas pendidikan jasmani.

Penyediaan fasilitas olahraga di sekolah, setidaknya sekolah di Singapura


memiliki gedung serba guna, lapangan basket outdoor, lapangan sepak bola, dan
sebagian kecil memiliki dinding panjat tebing, lapangan tennis, kolam renang, dan
lintasan lari (McNeill, et al: 2015). Berdasarkan definisi diatas beberapa contoh
prasarana olahraga ialah, lapangan sepakbola, kolam renang, Indoor/gedung. 14
Dimana dalam lapangan sepak bola biasanya terdapat lapangan atletik
disampingya dan lapangan sepak bola juga bisa dipakai untuk melakukan lempar
cakram, lempar lembing,dsb. Untuk indoor sendiri merupakan wadah yang bisa
digunakan saat cuaca yang tidak baik untuk melakukan pembalajaran di outdor
dan yang terpenting dapat digunakan untuk aktivitas pendidikan jasmani untuk
menampung beberapa orang.

Prasarana yang baik dan memadai maka proses pembelajaran penjasorkes


dapat berjalan dengan baik (Agus S. Suryobroto, 2004: 4).“Prasarana olahraga
adalah suatu “wadah” untuk melakukan kegiatan olahraga, dengan demikian
untuk menyongsong Hari Depan Olahraga Indonesia perlu disiapkan “wadah”
yang mencakupi jumlahnya sehingga seluruh masyarakat dapat memperoleh
kesempatan yang sama untuk berolahraga sehingga mendapatkan kebugaran dan
kesehatan sesuai dengan konsep “sport for all”” ( Harsuki dalam Abd. Rachman,
2017: 233). Prasarana pendidikan jasmani adalah merupakan sesuatu yang bersifat
permanen. Kelangsungan proses belajar mengajar pendidikan jasmani tidak
terlebas dari tersedianya prasarana yang baik dan memadai.

Jumlah, kualitas dan kondisi sarana dan prasarana pendidikan jasmani


olahraga dan kesehatan lengkap dan memenuhi syarat akan membantu guru

27
pendidikan jasmani dan olahraga dalam membangkitkan minat dan motivasi siswa
dalam pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, sehingga akan
membantu keberhasilan dari tujuan pendidikan (Aulia Indra Setya dan Pardjiono,
2013: 631). Prasarana memiliki standar masing-masing, namun dalam proses
pembelajaran pendidikan jasmani prasarana dapat dimodifikasi sesuai dengan
kondisi yang ada di lapangan.

28
BAB III

PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Pendidikan Rekreasi adalah suatu program pendidikan non-formal yang
menyediakan kesempatan bagi setiap individu untuk mengembangkan
keterampilan jasmani, sikap sosial, mental kebiasaan dan penghayatan (psiko-
sosial) dan keterampilan intelektual (kognitif) secara harmonis dan proporsional
yang pada gilirannya nanti akan membentuk kepribadian serta tingkah laku
seseorang. Kreativitas dapat ditingkatkan dan dibangun, dan cara-cara baru untuk
melakukannya dapat diperkenalkan. Salah satu manfaat penting dari rekreasi
adalah dalam pembentukan karakter/sifat. Telah dikatakan bahwa "anak-anak
belajar melalui bermain".  Melalui suatu program rekreasi yang telah disusun dan
direncanakan dengan baik, anak-anak dapat belajar untuk menikmati penggunaan
waktu sebaik-baiknya.

2.2 Saran dan Kritik


Tulisan sederhana ini merupakan gambaran informasi yang harus di
sampaikan kepada semua komponen, yang akan terlibat dalam proses pembelajran
atau kepelatihan khususnya kependidikan. Yang tidak menutup kemungkinan
dipelajari oleh mereka, yang punya keinginan untuk menambah wawasan tentang
kemampuan dan pengetahuannya. Yang tentunya akan sangat bermafaat bagi kita
yang hendak mengajar.
Keterbatasan ruang dan waktulah yang menyebabkan tulisan ini perlu
diperbaiki dan dan di tambahkan di kemudian hari, tentunya dengan tujuan
penyempurnaan yang bersifat lebih komprehensif lagi, dalam suasana yang lebih
komunikatif dan kondusif. Oleh karena itu, segala saran dan kritik akan saya
terima dengan senang hati. Dengan segala keterbatasan saya ucapkan mohon maaf
dan terimakasih.

29
DAFTAR PUSTAKA

Jay B. Nash. (Dengan mendapatanya tentang rekreasi).


Supandi. (1992). Strategi belajar mengajar pendidikan jasmani. Jakarta:
depdikbud
Kamus Webster (mendefinisikan rekreasi).
“meyer, brightbill dan sessome (dengan 9 ciri dasar rekreasi)
Kumpulan dari berbagai sumber
www.googel.com.
Agus S. Suryo Broto. (2001) Teknoogi Pembelajaran Pendidikan Jasmani.
Yogyakarta:FIK UNY.
Cece Wijaya dan A.Tabrani Rusyan.(1994).Kemampuan Dasar Guru Dalam
Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja Roedakarya Offset.
Sukintaka.(1992). Teori bermain Pendidikan Jasmani.
Yogyakarta: ESA Grafika Solo.
(2001) Teori Bermain Pendidikan.
Yogyakarta: ESA Grafika Solo

30

Anda mungkin juga menyukai