Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

COMMON COLD

NAMA : NURUL ARI WIDYANINGRUM NIM: I4052161001

1. PENGERTIAN COMMON COLD


Common Cold adalah infeksi primer di nasofaring dan hidung yang sering mengeluarkan
cairan, penyakit ini banyak dijumpai pada bayi dan anak. Dibedakan istilah nasofaring
akut untuk anak dan common cold untuk orang dewasa oleh karena manifestasi klinis
penyakit ini pada orang dewasa dan anak berlainan. Pada anak infeksi lebih luas ,
mencakup daerah sinus paranasal, telinga tengah disamping nasofaring, disertai demam
yang tinggi. Pada orang dewasa infeksi mencakup daerah terbatas dan biasanya tidak
disertai demam yang tinggi Pada dasarnya penyakit batuk dan pilek pada Bayi maupun
Balita dapat disebabkan oleh banyak faktor. Sebagian besar penyebabnya adalah virus.
Selain virus batuk dan pilek serta demam tidak saja dipengaruhi oleh virus tetapi dapat
juga disebabkan oleh bakteri Bagi kebanyakan orang, flu dianggap hal yang biasa dan
akan sembuh dengan sendirinya dalam 1 atau 2 minggu. Namun bagi sebagian orang flu
dapat membuat mereka sangat menderita, mereka yang dimaksud adalah bayi dan anak
usia dibawah lima tahun. Pada Bayi, Balita dan Anak, infeksi saluran nafas yaitu Common
cold sangat berbahaya karena dapat menggangu makan dan kadang kadang menyebabkan
infeksi saluran nafas bawah yang lebih akut apabila tidak ada perhatian khusus dari orang
tua maupun peran perawat di masyarakat serta menentukan apakah diperlukan intervensi
medis.

2. ETIOLOGI COMMON COLD


Commond cold merupakan rhinitis akut yang disebabkan oleh virus “selesma”.
Rhinitis berarti “iritasi hidung” dan adalah derivative dari rhino, berarti “hidung”. Selaput
lendir pada hidung yang terkena iritasi atau radang akan memproduksi lebih banyak lendir
dan mengembang, sehingga hidung menjadi tersumbat dan pernafasan jadi sulit (Admin,
2011).
Rhinovirus (RV) menjadi penyebab utama dari terjadinya kasus kasus flu (common
cold) dengan presentase 30-40%. Rhinovirus merupakan subgrup family yang paling
besar, terdiri dari 89 serotipe yang telah di identifikasi dengan reaksi netralisasi memakai
antiserum spesifik. Rhinovirus berasal dari bahasa yunani Rhin yang artinya adalah
hidung. Rhinovirus merupakan organisme mikroskopis yang menyerang sel sel mukus
pada hidung, merusak fungsi normal mereka serta memperbanyak diri di sana. Virus
tersebut dapat bermutasi dan hingga saat ini ada sekitar 250 strain atau jenis rhinovirus.
Selain virus, batuk dan pilek dan demam juga di sebabkan oleh bakteri. Keadaan bayi
yang demikian biasa disertai panas.
Gejala yang lebih berat lagi tenggorokan berwarna merah. Pengobatannya cukup
dengan memberikan antibioitik. Biasanya batuk dan pilek pada bayi terjadi selama lima 5
hari. Virus adalah organisme yang amat halus. Karena amat halusnya itu tidak dapat
dilihat dengan mikroskop biasa. Untuk itu diperlukan suatu mikroskop electron yakni
mikroskop yang mampu membesarkan sampai 1000000 X. Jenis-jenis virus yang dapat
menimbulkan penyakit-penyakit yakni cacar, gondongan, influenza, selesma atau
Common Cold dan lain sebagainya (Aden R, 2010:12).

3. FAKTOR RESIKO COMMON COLD


Virus dingin hampir selalu hadir di lingkungan. Tapi faktor berikut dapat meningkatkan
kesempatan Anda mendapatkan dingin, yakni :
 Umur Bayi dan anak-anak prasekolah sangat rentan terhadap pilek karena mereka
belum mengembangkan resistensi terhadap sebagian besar virus. Namun sistem
kekebalan tubuh yang belum matang bukan satu-satunya yang membuat anak-anak
rentan. Mereka juga cenderung menghabiskan banyak waktu dengan anak-anak
lain dan sering tidak hati-hati tentang mencuci tangan dan menutup mulut dan
hidung mereka ketika mereka batuk dan bersin. Pilek pada bayi baru lahir dapat
menjadi masalah jika mereka mengganggu perawatan atau bernapas melalui
hidung.
 Imunitas Sesuai dengan usia, tubuh Anda mengembangkan kekebalan terhadap
banyak virus yang menyebabkan pilek. Anda akan memiliki pilek lebih jarang
daripada saat Anda berusia kanak-kanak. Namun, Anda masih dapat terserang
pilek saat Anda terkena virus dingin atau saat memiliki sistem kekebalan yang
lemah
 Waktu tahun Baik anak-anak dan orang dewasa lebih rentan terhadap pilek di
musim gugur dan musim dingin. Hal ini disebabkan karena anak-anak berada di
sekolah, dan sebagian besar orang menghabiskan banyak waktu di dalam ruangan.
Pilek lebih sering menyebar saat musim hujan.
4. TANDA DAN GEJALA COMMON COLD
Adapun gejala penyakit Common cold yaitu :
a. Gejala mulai timbul dalam waktu 1-3 hari setelah terinfeksi.
b. Biasanya gejala awal berupa rasa tidak enak di hidung atau tenggorokan.
c. Kemudian penderita mulai bersin-bersin, hidung meler dan merasa sakit ringan.
d. Biasanya tidak timbul demam, tetapi demam yang ringan bisa muncul pada saat
terjadinya gejala.
e. Hidung mengeluarkan cairan yang encer dan jernih dan pada hari-hari pertama
jumlahnya sangat banyak sehingga mengganggu penderita.
f. Selanjutnya sekret hidung menjadi lebih kental, berwarna kuning hijau dan jumlahnya
tidak terlalu banyak.
g. Gejala biasanya akan menghilang dalam waktu 4-10 hari, meskipun batuk dengan atau
tanpa dahak seringkali berlangsung sampai minggu kedua (Admin, 2011).
Dimana gejalnya hidung berair, kadang tersumbat, lalu di ikuti dengan batuk dan
demam. Jika cairan atau lendir banyak keluar dari hidung bayi sehingga membuatnya
kesulitan untuk bernafas. Selain itu gejala nasofaringitis dengan pilek, batuk sedikit
dan kadang-kadang bersin. Dari hidung keluar sekret cair dan jernih yang dapat kental
dan parulen bila terjadi infeksi sekunder oleh kokus. Secret ini sangat merangsang
anak kecil. Sumbatan hidung (kongesti) menyebabkan anak bernafas melalui mulut
dan anak menjadi gelisah. Pada anak yang lebih besar kadang-kadang didapat rasa
nyeri pada otot, pusing dan anareksia. Sumbatan hidung (Kongesti) di sertai selaput
lendir tenggorok yang kering menambah rasa nyeri Gejala yang umum adalah batuk,
sakit tenggorokan, pilek, hidung tersumbat, dan bersin, kadang-kadang disertai
dengan mata merah, nyeri otot, kelelahan, sakit kepala, kelemahan otot, menggigil tak
terkendali, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan ekstrim jarang. Demam lebih
sering merupakan gejala influenza, virus lain atas infeksi saluran pernapasan yang
gejalanya luas tumpang tindih dengan dingin, tapi lebih parah. Gejala mungkin lebih
parah pada bayi dan anak-anak (karena sistem kekebalan tubuh mereka tidak
sepenuhnya berkembang) serta orang tua (karena sistem kekebalan tubuh mereka
sering menjadi lemah).
Mereka yang menderita pilek sering melaporkan sensasi chilliness meskipun dingin
tidak umumnya disertai dengan demam, menggigil dan meskipun umumnya
berhubungan dengan demam, sensasi mungkin tidak selalu disebabkan oleh demam
yang sebenarnya. Sekitar 30-50% dari pilek disebabkan oleh rhinovirus.
5. PENATALAKSANAAN COMMON COLD
Saat ini, tidak ada terapi antiviral yang efektif untuk pengobatan common cold. Oleh
karena common cold merupakan penyakit yang self limiting, yaitu sembuh dengan
sendirinya, maka pengobatan hanya ditujukan untuk meredakan gejala. Terapi yang
direkomendasikan adalah obat yang spesifik untuk gejala tertentu.Obat semprot hidung
yang mengandung dekongestan dapat digunakan, tapi tidak melebihi 3 hari untuk
mencegah efek rebound. Bersin-bersin dan hidung berair dapat diredakan dengan
antihistamin. Namun tidak semua antihistamin efektif untuk meredakan gejala
tersebut.Selain itu pengobatan untuk bayi dan anak-anak ada beberapa tip yang harus di
lakukan, yaitu:
a. Berikan minum lebih banyak untuk mengencerkan lendir di tenggorokanya.
b. Berikan obat sesuai dengan gejalanya. Hindari obat yang berkhasiat menyembuhkan
banyak gejala (Batuk, pilek,hidung tersumbat, demam) dalam kemasan, kecuali semua
gejala itu memang ada sama si kecil.
c. Berikan obat batuk yang bersifat mengencerkan dahak. Hindari obat batuk yang
bersifat menekan batuk karena akan menghambat lender yang akan keluar.
d. Hindari member obat batuk bebas untuk anak di bawah usia 2 tahun.
e. Jika dalam waktu 2 hari setelah mengkonsumsi obat bebas tidak tampak kesembuhan
maka segera hubungi dokter (Danarti, 2010: 24).

6. PENCEGAHAN COMMON COLD


Virus penyebab selesma atau comond cold sangat mudah menyebar, baik melalui kontak
langsung maupun lewat udara atau cairan tubuh. Untuk menghindarkan diri dari penyakit
commond cold ini, secara umum yang perlu diperhatikan dan dilakukan setiap harinya,
antara lain:
a. Menjaga kebersihan perorangan seperti sering mencuci tangan, menutup mulut ketika
batuk dan bersin, dan membuang ludah / dahak dari mulut dan ingus hidung dengan
cara yang bersih dan tidak sembarangan.
b. Bila memungkinkan, hindari jangan sampai berjejal di satu ruangan, misalnya ruang
keluarga, atau tempat tidur. Ruangan harus memiliki ventilasi yang cukup lega.
c. Hindari merokok di dalam rumah, apalagi dimana ada banyak anak-anak.
d. Berpola hidup sehat, hindari minum alkohol, stres, istirahat cukup, dll. Mencuci tangan
dengan sabun sebelum dan sesudah makan.
e. Bila akan menyentuh/menggendong bayi, cucilah tangan dahulu.
f. Makan makanan yang bersih, higienis, sehat, gizi-nutrisi seimbang. Idealnya 4 sehat 5
sempurna.
g. Memperhatikan dan menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan.
h. Konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan
obat-obatan, jamu, jamur, herbal, atau suplemen untuk mengatasi comond cold

7. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK COMMON COLD


Pemeriksaan laboratorium rutin tidak membantu dalam diagnosis dan tatalaksana
common cold. Swab nasal untuk pemeriksaan eosinofil dapat berguna jika dicurigai
adanya rhinitis alergi. Jika ditemukan banyak leukosit PMN (polimorfonuklear) pada
sekresi nasal, hal ini merupakan karakteristik common cold biasa dan tidak menunjukkan
adanya superinfeksi bakteri.
Patogen virus dapat dideteksi menggunakan PCR (polymerase chain reaction), kultur,
deteksi antigen, dan metode serologis lainnya. Pemeriksaan tersebut tidak dianjurkan pada
pasien dengan common cold, karena diagnosis spesifik hanya berguna ketika diinginkan
terapi dengan agen antiviral. Kultur bakteri atau deteksi antigen hanya berguna jika
dicurigai adanya infeksi oleh SGA (streptokokus grup A), bordetella pertussis atau difteri.

8. PATHWAY (terlampir)

9. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


a. Ketidakbersihan jalan nafas
NOC:
 Status pernafasan: kepatenan jalan nafas
 Monitor tanda tanda vital

NIC:

 Fisioterapi dada
 Pengaturan posisi tidur
 Pencegahan aspirasi
 Monitor tanda tanda vital
b. Gangguan pola tidur
NOC:
 Tidur
 Lingkungan fisik

NIC:

 Dukungan pengasuhan
 Pengaturan posisi
 Terapi musik
c. Resiko kekurangan volume cairan
NOC:
 Kontrol resiko
 Monitor cairan

NIC:

 Manajemen cairan
 Monitor tanda tanda vital

Anda mungkin juga menyukai