Anda di halaman 1dari 2

Peran BI Dalam Menjaga Stabilitas Perekonomian Indonesia

Tanggal : 26 Januari 2017

Narasumber : Noviarsano Manullang

Instansi : Bank Indonesia


Jabtan : Kepala Divisi/Deputi Direktur

Sebagai bank central, Bank Indonesia memiliki lima peran utama dalam menjaga
stabilitas sistem keuangan. Kelima peran utamayang mencakup kebijakan dan instrumen dalam
menjaga stabilitas sistem keuangan adalah :
Pertama, Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain
melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk
mampu menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan berimbang. Hal ini mengingat gangguan
stabilitas moneter memiliki dampak langsung terhadap berbagai aspek ekonomi. Kebijakan
moneter melalui penerapan suku bunga yang terlalu ketat, akan cenderung bersifat mematikan
kegiatan ekonomi. Untuk menciptakan stabilitas moneter, Bank Indonesia telah menerapkan
suatu kebijakan yang disebut inflation targeting framework.
Kedua, Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga
keuangan yang sehat. Penciptaan kinerja lembaga perbankan seperti itu dilakukan melalui
mekanisme pengawasan dan regulasi. Untuk menciptakan stabilitas di sektor perbankan secara
berkelanjutan, Bank Indonesia telah menyusun Arsitektur Perbankan Indonesia dan rencana
implementasi Basel II.
Ketiga, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran. Bila terjadi gagal bayar pada salah satu peserta dalam sistem-sistem
pembayaran, maka akan timbul risiko potensial yang cukup serius dan mengganggu kelancaran
sistem pembayaran. Bank Indonesia mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk
mengurangirisiko dalam sistem pembayaran yang cenderung semakin meningkat. Antara lain
dengan menerapkan sistem pembayaran real time gross settlement (RTGS) yang dapat
meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem pembayaran.
Keempat, melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat
mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan. Melalui
pemantauan secara macroprudential, Bank Indonesia dapat memonitor kerentanan sektor
keuangan dan mendeteksi potensi kejutan yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan.
Melalui riset serta mengetahui hasil riset tersebut akan menjadi rekomendasi dalam mengambil
langkah-langkah yang tepat untuk meredam gangguan dalam sektor keuangan.
Kelima, Bank Indonesia memiliki fungsi sebagaijaring pengaman sistem keuangan
melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR) yang berfungsi sebagai peran
traditional Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam mengelola krisis guna menghindari
terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Pertimbangan resiko sistemik dan persyaratan yang
ketat harus diterapkan dalam penyediaan likuiditas tersebut.

Status dan kedudukan bank indonesia


Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap
tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar
tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan Bank Indonesia juga
berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak
manapun juga.
Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat
melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.

Sebagai Badan Hukum


Status Bak indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata
ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang
menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang
mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas wewenangnya. Sebagai badan hukum
perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar
pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai