Anda di halaman 1dari 3

Slide 4

Larutan gas hidrokarbon banyak terperangkap didalam reservoir. pada larutan ini banyak dari
fasa liquid hidrokarbon yang harus dipisahkan dengan fasa vapornya. sebanyak 8% gas harus
di bakar karena dirasa tidak menguntungkan apabila disimpan. namun proses pembakaran gas
ini berdampak pada pemanasan global, penipisan ozon dan mengakibatkan udara menjadi
asam.

Slide 5

diantara pembakaran gas yang berdampak pada lingkungan yakni :


1. emisi co2 dan metana penyebab utama pemanasan global. metode yang dapat
digunakan untuk mengurangi gas buang yakni dengan efisiensi pembangkit tenaga
listrik dan memanfaatkan peluang konservasi dari gas yang dihasilkan.
2. emisi hidrogen sulfida atau sulfur dioksida . penyebab dari hujan asam hal ini
dikarenakan H2S merupakan gas yang beracun dan bersifat korosif yang dapat dengan
mudah mengalami oksidasi apabila berada di udara bebas.
3. emisi NOx. pada manusia dapat menyebabkan kerusakan pada pernafasan dan pada
tumbuhan dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat. selain itu emisi
ini merupakan salah satu penyebab terjadinya hujan asam dan pemanasan global.

Slide 6

Beberapa tahun terakhir telah dikembangkan sebuah teknologi baru karena dirasa
proses yang sebelumnya bekerja kurang efektif. salah satunya yang banyak dikembangkan
adalah teknik adsorpsi dengan menggunakan membran. Proses pemisahan gas membutuhkan
membran dengan permeabilitas dan selektivitas yang tinggi yaitu menggunakan membran
asimetris. Membran asimetris yang cocok untuk pemisahan gas harus memiliki lapisan kulit
yang tipis dan padat serta didukung oleh lapisan kulit berpori yang tebal.
Slide 7

Proses pemisahan gas banyak menggunakan mekanisme difusi larutan.


Variabel kinerja membran yang utama adalah selektivitas, permeabilitas dan daya
tahan. Untuk membran difusi larutan, permeabilitas didefinisikan sebagai hasil
kelarutan dan difusivitas. Membran yang memiliki selektivitas tinggi cenderung
memiliki permeabilitas yang rendah hal ini juga berlaku sebaliknya.

Slide 15
Membran berbasis selulosa asetat untuk pemisahan CO2 dari CH4. Muncul
dari penggunaan selulosa asetat dalam membran reverse osmosis.
Membran terdiri dari kombinasi selulosa asetat, selulosa diasetat dan selulosa
triasetat.
Membran ini kebanyakan digunakan dalam pengolahan gas alam dan juga
pengolahan lain di industi. Produsen membran selulosa asetat saat ini ada 2 yakni
dari Cyara dan UOP Separex.
membran dari Cynara didasakran pada asymmetric hollow fibers, sedangkan
membran dari Separex didasarkan pada spiral wound module. 
Sasaran utama dari pasar selulosa asetat adalah untuk pengeboran minyak
bumi dengan kandungan CO2 yang tinggi namun memiliki luas wilayah yang
terbatas seperti pengeboran minyak pada anjungan lepas pantai. Untuk penggunaan
selulosa asetat berskala besar diperkirakan bahwa selulosa asetat lebih ekonomis
jika dibandingkan dengan solvent absorption ketika gas alam yang terkandung lebih
dari 10-20 mol% CO2, tergantung tekanan dari wellhead. 
Faktor penting dalam kinerja membran selulosa asetat adalah derajat
asetilasi, yang merupakan substitusi dari gugus hidroksil pada unit pengulangan
glukosida dengan asetil kelompok. Perbedaan ukuran antara hidroksil dan asetil
grup mengurangi efisiensi pengemasan rantai dan meningkatkan rantai fleksibilitas
dan mobilitas, karena pengurangan hidrogen antarmolekul ikatan antar rantai hal ini
menyebabkan peningkatan permeabilitas gas sifat membran sehingga akan sedikit
terjadi perubahan selektivitas. 
Faktor penting lainnya adalah pembuatan membran, dan pendekatan yang
diambil untuk mencapai film kering. Hal ini penting karena penguapan air dari
pengeringan membran menyebabkan kekuatan kapiler menghancurkan struktur
mikropori, yang dapat membuat lapisan aktif yang lebih padat Pendekatan seperti
pengeringan beku dan pertukaran pelarut dapat digunakan.
Walaupun selulosa asetat mendominasi proses pasar pengolahan gas alam,
ada banyak masalah yang membahayakan posisi dalam jangka panjangnya. hal ini
dikarenakan selulosa asetat rentanan terhadap plastisisasi, baik oleh CO2 atau
hidrokarbon berat yang terdapat dalam gas umpan. Plastisisasi dapat mengubah
kinerja pemisahan, mengurangi kekuatan mekanik, mempercepat efek penuaan
membran dan mengakibatkan kerusakan membran yang parah.
Seperti semua bahan membran untuk pemisahan gas, kinerja dari selulosa
asetat juga berkurang dalam kondisi gas campuran  karena serapan kompetitif untuk
ruang hampa Langmuir. Dibawah semua kondisi, selektivitas membran jatuh untuk
campuran gas relatif terhadap gas murni, baik sebagai penyerapan kompetitif
maupun plastisisasi menyebabkan penurunan. 
Slide 16

Membran alami yang memanfaatkan selulosa asetat harus memiliki beberapa


tahap pretreatment, karena adanya air dan beberapa turunan hidrokarbon, seperti
aseton, akan rusak dan melarutkan membran. untuk menghilangkan komponen ini
dari gas alam akan meningkatkan masa pakai modul. Namun, membran selulosa
asetat tahan terhadap aromatik hidrokarbon seperti benzene dan xylene, sering
ditemukan di alam gas.

Slide 17

keunggulan dari selulosa asetat adalah lebih murah dan metode fabrikasi
yang sudah umum, selain itu dapat mengurangi biaya fabrikasi untuk polimer baru
yang mahal karena polimer mahal hanya sebatas lapisan tipis yang aktif sehingga
lebih rentan rusak.
Untuk mencapai pemisahan yang lebih baik dan kinerja yang lebih stabil,
sejumlah besar penelitian telah difokuskan pada pengembangan turunan polimer
selulosa asetat. selulosa asetat butirat, selulosa nitrat, selulosa propionat, metil
selulosa, etil selulosa, hidroksilpropil metil selulosa dan fluorinasi selulosa asetat
yang menghasilkan lebih banyak struktur tahan yang mengurangi pengaruh
plastisisasi.

Anda mungkin juga menyukai