Anda di halaman 1dari 10

Birmanti Setia Utami.

Kajian Semiotika Iklan Frisian Flag versi Raihlah Esokmu

Kajian Semiotika Iklan Frisian Flag, Versi Raihlah Esokmu

Birmanti Setia Utami


Universitas Kristen Satya Wacana

Semiotic Study of Frisian Flag Advertisement, ‘Raihlah Esokmu’ Version

Abstract
Advertising offers a lot of advantages of products. Advertising also creates perception,
whether a new one or reinforcing the old one. Frisian Flag is one of the famous milk brands
in Indonesia. Frisian Flag created TV commercial and print ads in 2012 for the kid milk
product. The print ads showed children who gather with their friends and working together,
unlike the other brands which showed children with their personal intelligent which better
than their friends. The writer tried to analyse the print ads using semiotics theory. The result
is that, the Frisian Flag print ads showed a new perception for children who create their won-
derful future with their friends. This print ad had showed one of Indonesia’s cultures, called
gotong royong.

Kata Kunci: print ads, milk, semiotics, children, gotong royong.

111
Kreatif. Jurnal Desain Komunikasi Visual. Vol. 2/ No. 2/ Oktober 2014

Latar Belakang nya. Perkembangan media juga menjadi


Iklan sudah tidak asing lagi di jaman salah satu senjata penting untuk mema-
sekarang. Iklan terpasang diberbagai me- suki benak konsumen. Promosi melalui
dia dan setiap saat berusaha memasuki satu jenis media saja seringkali dianggap
benak pikiran khalayak sasarannya. Iklan kurang efektif sehingga perlu ada media
produk saling bersaing merebut perha- pendukung lain yang dianggap dapat lebih
tian dan kepercayaan konsumen terhadap menyentuh khalayak sasarannya.
produk yang diiklankan. Perkembangan Produk susu banyak sekali beredar di
media memberi peluang lebih besar bagi pasaran, masing-masing memposisikan di-
pengiklan untuk masuk dan mempen- rinya dengan segmen masyarakat tertentu.
garuhi pikiran calon konsumennya. Iklan Setiap produk susu berusaha mendapat-
sekarang tidak hanya menceritakan ten- kan konsumennya dengan memposisikan
tang produk dan menonjolkan kelebihan produknya diantara produk pesaing
produk. Lebih dari itu, iklan kini bahkan melalui berbagai iklan dan saluran pro-
menciptakan kebutuhan bagi konsumen. mosi lainnya. Melalui iklan dan promo-
Iklan menjadikan keinginan dan harapan si yang dilakukan, kita mengenal produk
konsumen sebagai suatu kebutuhan yang susu anak, wanita muda yang aktif, rema-
harus dipenuhi dan cara pemenuhannya ja, maupun orang tua. Produk susu anak
tentu saja dengan mengonsumsi produk masih dibedakan lagi menjadi beberapa
yang diiklankan. Iklan menciptakan re- kategori, seperti bayi (0-12 bulan), batita
alitas dunia yang baru dan menarik kon- (1-3 tahun), balita (3-5 tahun) maupun
sumen ke dalamnya. Memenuhi pikiran anak-anak di atas 5 tahun (usia sekolah
dan perasaan konsumen dengan realitas dasar). Setiap produk untuk segmen umur
yang dilebih-lebihkan dan “memaksa” tersebut masih memposisikan diri sebagai
konsumen secara halus untuk meyetujui, produk yang berbeda bagi konsumen.
menerima dan mengikuti realitas yang Yang ditonjolkan bukan hanya kelebihan
dibentuk tersebut. produk, namun juga keuntungan yang
Setiap produk berusaha mempo- didapat konsumen baik secara fisik mau-
sisikan dirinya di pasaran maupun benak pun emosional.
konsumen. Positioning ini penting untuk Emosi calon konsumen (khalayak
membedakan produknya dengan pro- sasaran iklan) inilah yang dimanfaatkan
duk pesaing dan mendapatkan segmen pengiklan untuk mendorong khalayak
masyarakat tertentu sebagai konsumen- sasaran mengonsumsi produknya. Emosi

112
Birmanti Setia Utami.
Kajian Semiotika Iklan Frisian Flag versi Raihlah Esokmu

ini dapat berupa kebahagiaan yang didapat lebih tepatnya majalah Ayahbunda. Pemi-
konsumen setelah mengonsumsi produk lihan media ini tidak sembarangan dan
atau bahkan memanfaatkan ketakutan dan memiliki tujuan tertentu. Penelitian ini
kekhawatiran konsumen terhadap suatu akan membahas makna yang terkandung
hal yang mungkin terjadi, dan hal tersebut dalam iklan tersebut dengan menggu-
dapat dicegah dengan mengonsumsi pro- nakan pendekatan semiotik, penelitian
duk. dilakukan terhadap iklan Frisian Flag den-
Produk susu Frisian Flag adalah salah gan media majalah Ayahbunda sebagai
satu merk yang telah lama ada di Indo- media pendukung kampanye perubahan
nesia. Dahulu produk ini lebih dikenal logo dan nama susu Bendera menjadi Fri-
sebagai susu bendera karena logonya ber- sian Flag.
gambar bendera. Nama susu bendera ini
sudah sangat lekat dengan masyarakat, Pembahasan
namun sekarang perusahaan ingin men- Iklan menurut Dunn dan Barban
gubah nama susu bendera menjadi Fri- adalah kegiatan komunikasi non person-
sian Flag. Dengan mengubah nama, maka al yang disampaikan lewat media dengan
image atau citra yang terbentuk di mas- membayar ruang yang dipakainya untuk
yarakat dapat mengalami pergeseran sasa- menyampaikan pesan yang bersifat mem-
ran produk ini akan mengalami kebingun- bujuk (persuasive) kepada konsumen
gan. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan oleh perusahaan, lembaga non komersial,
memasang iklan pergantian logo sekaligus maupun pribadi yang berkepentingan
nama produknya melalui iklan media (Widyatama, 2005:15). Iklan melibatkan
elektronik maupun media cetak. Selain itu perusahaan, produk, media (yang peng-
juga melakukan promosi penjualan dan gunaannya dibayar oleh perusahaan) dan
event-event di beberapa tempat untuk so- konsumen. Melalui iklan, perusahaan
sialisasi perubahan yang dilakukan. atau pihak yang berkepentingan men-
Diawali dengan iklan melalui media yampaikan ide, gagasan, informasi men-
elektronik (televisi) kemudian diperkuat genai produk yang ditawarkan kepada
oleh iklan di media cetak dan media elek- konsumen. Umumnya pesan dalam iklan
tronik lain seperti internet dan beberapa bersifat persuasive walaupun iklan tidak
kegiatan promosi yang langsung berint- selalu diciptakan dan dipublikasikan un-
eraksi dengan konsumen. Salah satu me- tuk menjual produk. Walaupun tujuan
dia cetak yang digunakan adalah majalah, akhirnya adalah keuntungan ekonomi, pe-

113
Kreatif. Jurnal Desain Komunikasi Visual. Vol. 2/ No. 2/ Oktober 2014

rusahaan terkadang juga membuat iklan ada bermacam-macam, antara lain media
yang digunakan untuk menginformasikan elektronik (televisi, internet, radio), media
perubahan pada produk atau memban- cetak (majalah, surat kabar, tabloid), me-
gun citra perusahaan maupun produk di dia luar ruang (billboard, baliho, spanduk)
benak konsumen. Pada perkembangan se- dan media-media baru lain yang merupa-
karang, iklan yang diciptakan lebih bersi- kan pengembangan dari gaya hidup dan
fat membangun citra produk dan hubun- teknologi dalam masyarakat. Media yang
gan emosional dengan khalayak sasaran. akan dibahas dalam penelitian ini adalah
Walaupun iklan merupakan komunikasi majalah, yang menjadi media pendukung
non personal, namun pesan yang disam- dari media utama yaitu iklan televisi.
paikan banyak menggelitik perasaan atau Media utama yang dipakai iklan Fri-
emosional khalayak sasaran. sian Flag adalah televisi (TV), hal ini
Emosi yang disentuh oleh iklan dapat diketahui dari pemunculan iklan secara
merupakan cita-cita atau keinginan, ke- lengkap di TV yang mendahului iklan
takutan atau kekhawatiran, dan hal-hal di majalah. Iklan di majalah merupakan
yang dapat menyentuh perasaan kema- penguatan pesan dari iklan Frisian Flag di
nusiaan dan kepedulian khalayak sasaran. TV dan secara menampilkan visual yang
Jika khalayak sasaran telah berhasil dibuat sama dengan adegan terakhir di iklan TV.
percaya dan meyakini pesan yang disam- Majalah sebagai media iklan mempunyai
paikan dalam iklan, hal itu akan memban- kekuatan dan kelemahan.
gun kepercayaan dan citra produk, bahkan Kekuatan majalah sebagai media iklan
perusahaan di benak konsumen. Publika- antara lain memiliki audiens yang selektif,
si iklan tidak sembarangan. Untuk dapat kualitas cetak sangant bagus, fleksibilitas
mencapai khalayak sasaran dan mendapat aspek kreatif, permanen, prestise, audi-
perhatian mereka, iklan perlu ditunjukkan ens memliki keterlibatan yang tinggi, dan
kepada khalayak sasaran melalui hal-hal pelayanan khusus kepada pemasang iklan
yang bersentuhan langsung dengan kha- (Morissan, 2010:284). Majalah biasanya
layak sasaran dalam keseharian mereka. dibuat untuk segmen-segmen tertentu da-
Pemilihan media menjadi hal yang pent- lam masyarakat sehingga majalah memi-
ing agar pesan yang disampaikan dapat liki tingkat eksklusivitas dan dapat mem-
diterima dengan baik oleh khalayak sasa- berikan nilai prestise bagi audiensnya.
ran. Hal ini membantu pengiklan menentukan
Media yang digunakan dalam beriklan jenis majalah yang digunakan supaya pe-

114
Birmanti Setia Utami.
Kajian Semiotika Iklan Frisian Flag versi Raihlah Esokmu

sannya tersampaikan pada khalayak sasa- jalah antara lain biaya yang cukup ting-
ran produknya. Kualitas cetak yang bagus gi, jangkauan dan frekuensi iklan yang
juga dapat memberikan pengaruh psikol- terbatas, proses pemasangan iklan yang
ogis kepada khalayak sasaran yang mem- lama, jumlah halaman iklan dan tingkat
baca iklan tersebut, pengiklan juga dapat persaingan (Morissan, 2010:292). Untuk
mengembangkan kreativitas iklannya un- mendapatkan kualitas yang baik, majalah
tuk memberikan pengaruh yang lebih kuat akan mengeluarkan biaya produksi yang
pada khalayak sasaran. Majalah biasanya tidak sedikit, pengiklan menjadi salah satu
lebih sering dilihat dan dibaca dalam jang- penyandang biaya produksi melalui biaya
ka waktu yang lebih panjang dibanding pengiklanan dalam majalah. Sifat selektif
media cetak lain, serta memiliki kecend- dan segmentif majalah membatasi jang-
erungan untuk dikoleksi atau disimpan kauan terhadap khalayak sasaran.
dalam jangka waktu yang cukup panjang. Pemasangan iklan pada majalah juga
Hal ini berarti iklan dalam majalah tidak sesering dalam surat kabar karena
memiliki kemungkinan untuk dilihat leb- majalah hanya terbit seminggu atau dua
ih sering olah khalayak sasaran iklan. Au- minggu sekali. Bahkan ada yang sebulan
diens biasanya memiliki keterlibatan ting- sekali. Salah satu cara mengatasi hal ini,
gi dengan apa yang dia baca di majalah, pengiklan dapat memasang iklannya pada
maksudnya adalah saat membaca majalah, majalah lain dengan audiens yang sama.
pembaca berkonsentrasi dengan apa yang Pemasangan iklan di majalah juga me-
dibacanya pada halaman tersebut. Bi- merlukan waktu yang cukup lama. Materi
asanya dalam satu halaman tidak banyak yang akan ditampilkan harus dipersiapkan
ditampilkan iklan yang beraneka ragam, jauh hari sebelum ditayangkan di majalah
kecuali jika majalah tersebut menyediakan bersangkutan sehingga kurang fleksibel
halaman khusus untuk iklan –iklan dalam dalam pengubahan materi iklan pada saat
ukuran kecil. Iklan Frisian Flag menggu- yang mendadak. Persaingan iklan dalam
nakan satu halaman penuh untuk space majalah juga semakin ketat. Semakin be-
iklannya, hal ini dapat memberikan sar nama suatu majalah, semakin banyak
dampak yang kuat karena saat melihat perusahaan yang ingin beriklan pada ma-
iklan tersebut, pembaca dapat menangkap jalah tersebut.
pesan yang disampaikan tanpa terinterup- Iklan Frisian Flag ini akan dibahas
si iklan lain atau artikel majalah. menggunakan pendekatan semiotik den-
Kelemahan penggunaan media ma- gan membaca tanda-tanda yang mun-

115
Kreatif. Jurnal Desain Komunikasi Visual. Vol. 2/ No. 2/ Oktober 2014

cul dan saling terkait dalam iklan serta ya suatu konotasi. Kode proairetik/narasi
memaknainya berdasarkan konteks bu- adalah alur cerita atau tindakan dalam se-
daya Indonesia, tempat iklan ini disosial- buah karya. Kode simbolik menampilkan
isasikan. Ilmu semiotika yang digunakan adanya pertentangan, berbagai sudut pan-
memakai teori semiotika Roland Barthes dang untuk melihat dan memaknai tanda.
yang memahami tanda dalam suatu karya Kode kultural mengacu pada pemaknaan
seni saling berkaitan satu sama lain, mem- berdasar pengetahuan atau kebudayaan
bentuk kode-kode yang dapat dimaknai sesuai dengan konteks yang dipakai. Dari
secara denotaatif maupun konotatif. Da- uraian di atas, dapat dilihat bahwa ko-
lam teori semiotika Roland Barthes, suatu de-kode tersebut saling terkait satu sama
tanda dapat dimaknai secara denotatif lain dalam proses pemaknaan tanda yang
maupun konotatif. Makna denotatif ada- ada sehingga dapat dimunculkan atau di-
lah makna yang mengacu langsung pada uraikan makna yang tersembunyi dari se-
objek, makna konotatif adalah makna buah karya.
yang tersembunyi di balik makna deno-
tatif, pemahamannya dipengaruhi sistem IKLAN MAJALAH FRISIAN FLAG Raih
yang ada (Barthes, 1964: 90). Esokmu
Makna konotatif adalah makna yang Media : Majalah Ayahbunda No. 03 tgl 14-
implisit, tersembunyi, berkaitan dengan 27 Februari 2011
berbagai perasaan psikologis, nilai kebu- Ukuran iklan : Satu halaman
dayaan dan ideologi (Piliang, 2003 : 261). Menggunakan teknik fotografi dalam pen-
Makna konotatif ini terbentuk saat tanda golahan visual.
diletakkan pada suatu konteks tertentu.
Tanda-tanda yang saling terkait tersebut Iklan melalui majalah adalah salah
membentuk suatu kode, yang oleh Barthes satu media promosi yang digunakan oleh
dibedakan menjadi kode hermeneutik, se- Frisian Flag untuk mensosialisasikan logo
mantik, proairetik/narasi, simbolik, dan barunya dan memperkuat citra Frisian
kultural (Barthes, 1970: 19). Kode herme- Flag di tengah masyarakat Indonesia. Fri-
neutik mengacu pada enigma, teka-teki sian Flag adalah salah satu merk minuman
dalam karya yang pada akhirnya menun- (susu) yang cukup terkenal di Indonesia.
tun pada jawaban yang terdapat dalam Merk ini memproduksi susu untuk anak-
karya. Kode semantik adalah tanda-tanda anak usia balita (1-5 tahun) hingga anak-
yang tertata menyebabkan terbentukn- anak usia sekolah. Susu dikenal sebagai

116
Birmanti Setia Utami.
Kajian Semiotika Iklan Frisian Flag versi Raihlah Esokmu

minuman bergizi yang penting untuk Tanda verbal :


anak-anak karena dapat menunjang per- 1. Headline: Raih esokmu
tumbuhan anak, baik untuk pertumbuhan 2. Bodycopy:
jasamani maupun perkembangan otak • Nutrisi Frisian Flag memban-
dan kecerdasannya. tu membekali anak-anak, agar
Iklan menampilkan banyak tanda mereka dapat meraih yang ter-
yang saling terkait satu sama lain, secara baik di hari esok
garis besar, tanda-tanda tersebut dapat • Siapkan esokmu dari saat ini!
dibagi menjadi tanda verbal dan visual. 3. Tipografi :
Pada iklan Frisian Flag versi Raihlah Esok- • Jenis huruf sans serif (tidak ber-
mu, tanda-tanda yang ada sebagai berikut: kaki)
• Ukuran huruf pada headline

Gambar 1. Iklam Majalah FRISIAN FLAG, Raih Esokmu


Sumber: Majalah Ayah Bunda No. 03 tgl 14 -27 Februari 2011.
Dokumentasi Pemulis

117
Kreatif. Jurnal Desain Komunikasi Visual. Vol. 2/ No. 2/ Oktober 2014

jauh lebih besar dari bodycopy ence digiring untuk membaca teks kemu-
• Warna putih, rata tengah. dian melihat gambar anak-anak di bagian
4. Teks iklan terletak persis di bawah bawah. Sesuai dengan teori kode Barthes,
logo Frisian Flag yang menjadi terdapat kode hermeneutic, narasi, se-
fokus iklan ini sehingga teks ini mantic dan cultural dalam iklan ini. Kode
akan langsung terbaca setelah au- hermeneutic tampak dari pertanyaan-per-
dience melihat logo Frisian Flag. tanyaan mengapa ada logo Frisian Flag di
tengah langit biru? Apa yang dimaksud
Tanda visual: dengan Raih esokmu? Mengapa ada ban-
1. Logo Frisian Flag, dengan back- yak anak yang memegang kuas di bawahn-
ground lingkaran warna putih, ya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat
bergradasi makin ke tepi makin dijawab melalui teks yang ada pada iklan
samar, di atas bidang warna biru dan pemaknaan yang didapat dari tan-
langit. da-tanda yang lain. Logo Frisian Flag di
2. Langit berwarna biru bersih, pada bagian atas , menjadi fokus pada iklan ini
bagian bawah tampak awan yang karena salah satu tujuan iklan ini adalah
terbuat dari sapuan kuas. sosialisasi logo baru Frisian Flag. Raih es-
3. Sekelompok besar anak berbagai okmu dijelaskan dengan teks di bawahnya:
umur (balita- usia SD) di padang
rumput hijau. Nutrisi Frisian Flag membantu mem-
4. Anak-anak dari berbagai usia bekali anak-anak
tersebut tampak bahagia dan agar mereka dapat meraih yang terbaik
bersemangat, masing-masing me- di hari esok
megang kuas yang bercat biru, se- Siapkan esokmu dari saat ini!
bagian melompat, melihat ke atas
dan menunjuk ke atas, ke arah logo Kode narasi terdapat pada teks iklan,
Frisian Flag. yaitu pada headline Raihlah esokmu dan
bodycopy “Nutrisi Frisian Flag membantu
Logo Frisian Flag diletakkan di ten- membekali anak-anak agar mereka dapat
gah bidang iklan dan menjadi fokus iklan meraih yang terbaik di hari esok. Siapkan
karena iklan ini sekaligus sebagai iklan esokmu dari saat ini!” membantu men-
sosialisasi logo baru Frisian Flag. Setelah guraikan makna dari kode hermeneutik.
melihat logo Frisian Flag, alur baca audi- Secara naratif, iklan ini dimaknai nutrisi

118
Birmanti Setia Utami.
Kajian Semiotika Iklan Frisian Flag versi Raihlah Esokmu

dalam susu Frisian Flag yang dapat menun- adalah bangsa yang menjunjung kebersa-
jang tumbuh kembang anak, tidak hanya maan, hal ini dapat dilihat dari berbagai
kesehatan fisik, tapi terutama pada kreati- ritual yang dilakukan dalam kelompok
vitas, kecerdasan, dan impian anak untuk masyarakat secara bersama, tidak indi-
berkembang dengan bebas. Pemaknaan vidual. Nilai-nilai kebersamaan seperti
ini didukung oleh kode semantik, tan- persatuan dan gotong royong dalam men-
da-tanda terbentuk dalam konteks tum- capai tujuan dan kesejahteraan bersama
buh kembang anak dan dikaitkan dengan tertuang dalam Pancasila sebagai dasar
kehidupan di Indonesia, budaya yang ada dan ideologi negara. Nilai-nilai ini digali
di Indonesia. Kode semantik ini berkaitan dari budaya yang sudah ada dalam bangsa
dengan pemaknaan kode kultural yang kita sejak jaman dahulu.
terbentuk. Langit biru yang terbentang Ideologi dimaknai sebagai pandangan
mendominasi iklan ini menggambarkan hidup, keyakinan, nilai-nilai dan cita-cita
kebebasan, ketakterbatasan dan keluasan. yang ingin diwujudkan dalam dunia nyata,
Bila dikaitkan dengan dunia anak-anak, berfungsi sebagai pembentuk identitas dan
hal tersebut dapat menjadi simbol mimpi solidaritas kelompok/bangsa (Sundawa,
dan cita-cita anak-anak yang tak terbatas, 2008: 5). Sebagai dasar dan ideologi hidup
anak-anak dapat berkembang dan ber- bernegara di Indonesia, berarti nilai-nilai
kreasi sesuai keinginan mereka. Logo Fri- tersebut menjadi identitas bangsa dan
sian Flag yang mendominasi pada bagian landasan hidup bernegara. Kebersamaan,
atas dibuat seakan-akan seperti matahari gotong royong dan persatuan yang men-
yang bersinar. Matahari dapat dimaknai jadi identitas bangsa Indonesia dimuncul-
sebagai pemberi kehidupan, sumber en- kan melalui visualisasi sekumpulan anak
ergi, kekuatan. Visualisasi ini memberi dalam iklan ini.
makna bahwa Frisian Flag adalah sumber Konsep iklan Frisian Flag yang men-
energi untuk berkembang dan meraih ci- gangkat kebersamaan, gotong royong,
ta-cita. dan persatuan, terutama dalam iklan susu
Kode kultural dapat dilihat dari visu- anak pada masa sekarang merupakan hal
alisasi anak-anak yang berkumpul sebagai yang berbeda, jika dibanding iklan lain
tanda yang dapat dimaknai dengan adan- yang sejenis. Iklan susu anak yang lain
ya kebersamaan. Kebersamaan bila dilihat menunjukkan kepandaian si anak yang
dari budaya di Indonesia sudah bukan hal melebihi teman-teman seusianya, yang
yang baru. Sejak dahulu bangsa Indonesia dapat dimaknai sebagai keberhasilan in-

119
Kreatif. Jurnal Desain Komunikasi Visual. Vol. 2/ No. 2/ Oktober 2014

dividu. Iklan ini justru memberikan pers- mampu tampil berbeda dari iklan susu
pektif baru, yaitu anak berkembang bersa- anak yang lain dan membentuk citra baru
ma teman-temannya dan meraih hari esok yang lebih baik di benak khalayak sasaran.
yang lebih baik bersama teman-teman-
nya. Iklan ini mengingatkan pada nilai Daftar Pustaka
luhur yang telah menjadi identitas bangsa, Barthes, Roland. (1964). Elements de Se-
dasar hidup bersama, yaitu gotong royong miologie atau Elemens of Semiology,
dan persatuan dalam mengembangkan terjemaahan Annete Lavers dan Col-
kemampuan dan kreativitas untuk men- in Smith. (1973). New York: Hill and
capai masa depan yang lebih baik. Iklan Wang.
ini menampilkan suatu realitas idaman, _____________.(1970). S/Z, terjemaahan
keinginan dari setiap orang tua untuk me- Richard Miller. (1974). New York: Hill
lihat anaknya tumbuh dengan baik dan and Wang.
meraih masa depan yang gemilang tanpa M. A., Morissan (2010). Periklanan, Ko-
meninggalkan kebersamaan, gotong roy- munikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:
ong dan persatuan. Kencana Prenada Media Group.
Piliang, Yasraf Amir. (2003). Hipersemioti-
Penutup ka. Tafsir Cultural Studies Atas Matinya
Konsep kebersamaan, gotong royong Makna. Yogyakarta: Jalasutra.
dan persatuan memang bukan hal yang Noviani, Ratna, (2002). Jalan Tengah Me-
baru, justru merupakan hal mendasar mahami Iklan : Antara Realitas, Repre-
yang ada dalam kebudayaan bangsa kita, sentasi dan Simulasi. Yogyakarta: Pus-
sudah menjadi identitas bangsa dan seha- taka Pelajar.
rusnya menjadi dasar hidup bersama di Sundawa, Dadang, dkk, (2008). Pendidikan
bumi Indonesia, namun yang mulai ter- Kewarganegaraan. Sekolah Menengah
lupakan pada masa sekarang. Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas
Frisian Flag mengemas konsep ini VIII edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan
dengan cukup menarik, mengingatkan Departemen Pendidikan Nasional.
khalayak sasarannya (orang tua) pada Widyatama, Rendra (2005). Pengantar
indahnya kebersamaan, mengingatkan Periklanan. Jakarta: Buana Pustaka In-
pada nilai-nilai budaya luhur dan iden- donesia.
titas bangsa yang mulai dilupakan. Den-
gan mengemas konsep tersebut, iklan ini

120

Anda mungkin juga menyukai