Anda di halaman 1dari 11

Administrasi Perpajakan

Diskusi 7

1. Sebutkanlah metode penyusutan dan amortisasi yang dibolehkan untuk digunakan dalam
perhitungan perpajakan! Serta sebutkanlah dan uraikanlah syarat-syarat suatu biaya dapat
diamortisasikan!
2. Sebutkanlah perbedaan dari masing-masing metode penyusutan yang saudara ketahui!

=Selamat Mengerjakan=

Jawab:

1. Sebutkanlah metode penyusutan dan amortisasi yang dibolehkan untuk digunakan dalam
perhitungan perpajakan! Serta sebutkanlah dan uraikanlah syarat-syarat suatu biaya dapat
diamortisasikan!
A. Metode Penyusutan
- Metode penyusutan garis lurus
Di metode ini biaya penyusutan aktiva atau harta dialokasikan ke tiap-tiap tahun dengan
jumlah yang sama besarnya selama masa manfaat yang ditetapkan dengan jumlah yang
sama besarnya selama masa manfaat yang ditetapkan bagi harta tersebut.
Metode ini dapat digunakan terhadap harta berwujud bangunan dan harta berwujud
selain bangunan.
- Metode Saldo Menurun
Di metode ini, biaya penyusutan harta tiap tahunnya akan semakin kecil dengan tariff
yang besarannya sama. Untuk metode ini dapat digunakan untuk harta berwujud selain
bangunan.
B. Metode Amortisasi
- Metode Garis Lurus
Dalam bagian yang sama setiap tahun selama masa manfaat
- Metode Saldo Menurun
Dalam bagian yang menurun setiap tahunnya dengan cara menerapkan tariff amortisasi
atas nilai sisa buku. Untuk harta tak berwujud yang pakai metode saldo menurun, pada
akhir masa manfaat nilai sisa buku harta tak berwujud tersebut diamortisasi sekaligus.
- Metode Satuan Produksi
Metode yang digunakan untuk usaha penambangan dan penebangan hutan yang
dihitung berdasarkan besarnya jumlah produksi.

Syarat-syarat suatu biaya dapat diamortisasikan:

a. Biaya yang dikeluarkan adalah untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara


penghasilan bruto tetapi tidak berupa barang yang berwujud.
b. Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun

2. Sebutkanlah perbedaan dari masing-masing metode penyusutan yang saudara ketahui!

Pembeda Garis Lurus Saldo Menurun


Biaya Biaya penyusutan dialokasikan ke tiap tahun Biaya penyusutan tiap
penyusutan dengan jumlah yang sama besarnya selama tahunnya semakin kecil dengan
masa manfaat yang ditetapkan dengan jumlah tariff yang besarannya sama
yang sama besarnya selama masa manfaat yang
ditetapkan bagi harta tersebut
Peruntukan Dapat digunakan untuk harta berwujud Digunakan untuk harta
bangunan dan harta berwujud selain bangunan berwujud selain bangunan

Sumber: BMP ADBI4330 Administrassi Perpajakan

Akuntansi Dasar

1. Jelaskanlah perbedaan dari struktur modal pada perusahaan perseroan dengan perusahaan
perseorangan atau persekutuan yang Anda ketahui !
2. Jelaskanlah perbedaan dari dividen tunai dengan dividen saham yang anda ketahui !
3. Sebutkanlah penyebab dari tidak dibagikannya dividen oleh sebuah perusahaan kepada para
pemegang saham !

Note :

Jangan takut salah dalam menyampaikan pendapat, karena forum diskusi ini akan sangat membantu
pemahaman rekan-rekan mahasiswa terhadap materi yang sedang dipelajari.
Akan lebih baik apabila diskusi menggunakan bahasa sendiri.
Apabila dalam menyampaikan pendapat/argument bukan dari hasil pemikiran sendiri, jangan lupa untuk
menyebutkan “sumber”nya.

SELAMAT BERDISKUSI

Jawab:

1. Jelaskanlah perbedaan dari struktur modal pada perusahaan perseroan dengan perusahaan
perseorangan atau persekutuan yang Anda ketahui !

Modal dari perseroan terbatas terdiri dari saham-saham dan obligasi. Karena modalnya berupa
saham atau obligasi yang dijual, maka pemodal dari perseroan terbatas biasanya terdiri lebih
dari satu orang.

Perusahaan perseorangan adalah suatu badan usaha yang dimiliki oleh perseorangan, dapat
didirikan oleh perseorangan tanpa izin atau tata cara tertentu, perusahaan ini tidak
membutuhkan modal yang besar. Modalnya berasal dari satu orang saja.

Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang hak kepemilikannya dimiliki oleh dua orang
atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usahanya guna mencapai tujuan tertentu.
Modalnya berasal dari setiap anggotanya, jadi masing-masing anggota menanamkan modal di
dalam perusahaan tersebut. Namun ada salah satu jenis perusahaan persekutuan yang struktur
modalnya berbeda.Perusahaan tersebut yaitu Joint stock companies adalah bentuk persekutuan
di mana struktur modalnya berupa saham-saham yang dapat dipindah tangankan. Perpindahan
hak atas saham-saham tersebut tidak boleh mengganggu kontinuitas usaha persekutuan.

Sumber:

https://www.jojonomic.com/blog/perusahaan-perseorangan-vs-perseroan-terbatas/

https://azanulahyan.blogspot.com/2012/07/perusahaan-persekutuan.html

https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/badan-usaha/perusahaan-persekutuan

2. Jelaskanlah perbedaan dari dividen tunai dengan dividen saham yang anda ketahui !

Dividen tunai adalah pembagian pendapatan secara tunai oleh perusahaan kepada pemegang
saham.

Ada 3 kondisi yang harus dipenuhi sebuah perusahaan untuk membayar dividen tunai, yaitu:

1. Jumlah laba ditahan yang memadai


2. Jumlah kas yang memadai
3. Tindakan formal yang dilakukan oleh dewan direksi

Laba dalam jumlah besar tidak selalu berarti bahwa perusahaan dapat membayar dividen.
Saldo akun kas dan laba ditahan seringkali tidak berkaitan.

Dividen Saham adalah pembagian lembar saham kepada para pemegang saham. Biasanya
saham yang dibagikan adalah biasa, dan diterbitkan untuk para pemegang biasa. Dividen saham
berbeda dari dividen tunai karena tidak ada pembagian kas atau aset lainnya kepada pemegang
saham. Pembagian dividen, baik dividen tunai atupun dividen saham akan mengurangi jumlah
laba ditahan perusahaan.

Sumber: https://manajemenkeuangan.net/dividen-saham-adalah/

3. Sebutkanlah penyebab dari tidak dibagikannya dividen oleh sebuah perusahaan kepada para
pemegang saham !

1. Posisi Likuiditas Perusahaan


Ketika kondisi keuangan tidak likuid atau di saat tidak banyak dana tersedia.
2. Kebutuhan Dana untuk Membayar Utang
Ketika perusahaan menghasilkan laba dan memiliki hutang jangka panjang yang akan jatuh
dalam waktu dekat. Dan perusahaan memilih untuk melunasi utang tersebut menggunakan
laba yang dihasilkan. Dan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham. Dan jika ada
sisa laba dari pelunasan hutang, maka sisa tersebut bisa dibagikan kepada pemilik saham.

3. Tingkat Ekspansi Aktiva


Semakin banyak dana yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha, untuk meningkatkan
aktiva, maka semakin kecil peluang perusahaan untuk membagikan dividen.

4. Stabilitas Laba

Perusahaan yang menghasilkan laba yang tidak stabil disetiap periodenya. Sulit diprediksi.
Dan kebijakan dividen pun juga terkena imbasnya. Pembagian dividen cenderung untuk
dihindari. Jikapun dibagikan, biasanya dalam jumlah yang kecil. Hal ini dilakukan untuk
berjaga-jaga atas kondisi perusahaan yang masih fluktuatif.

5. Peraturan Hukum Perundang-undangan

Ada beberapa batasan hukum tentang dividen

1. Peraturan tentang laba bersih. Dividen yang bisa dibayarkan berasal dari laba bersih
periode berjalan atau periode tahun sebelumnya.
2. Peraturan larangan pengurangan modal. Aturan ini bertujuan untuk melindungi
kreditur (pemberi kredit pinjaman perusahaan) yang melarang adanya pembayaran
dividen dengan mengurangi modal. Maksudnya membayarkan dividen dengan modal
adalah membagi modal perusahaan. Bukan membagikan laba bersih perusahaan.
3. Peraturan kepailitan. Aturan ini melarang perusahaan untuk membayarkan dividen
ketika perusahaan dinyatakan pailit oleh pengadilan. Membagikan dividen ketika
perusahaan dinyatakan pailit berarti membagikan aset perusahaan kepada pemegang
saham. Yang pada kenyataanya adalah milik atau hak dari kreditur pemberi pinjaman
perusahaan.

6. Pengendalian Perusahaan

Apabila perusahaan ingin membiayai aktivitas atau pengembangan usaha, Sumber dana
hanya berasal dari LABA DITAHAN. Pemegang saham tidak mendapatkan pembayaran
dividen.

7. Pembatasan dalam Perjanjian Utang

Dividen tidak bisa dibayarkan jika modal bersih perusahaan berada dibawah jumlah atau titik
yang sudah ditentukan.

Sumber:

http://nichonotes.blogspot.com/2017/11/faktor-mempengaruhi-kebijakan-dividen.html

https://satutumbuhseribu.valbury.co.id/2020/02/14/dividen-dibagikan-atau-tidak-
tergantung-pada-hal-ini/
Asas-asas Manajemen

Forum Diskusi 7

Setelah Saudara mempelajari Materi Inisiasi 7 serta modul UT, silahkan berdiskusi mengenai pentingnya
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

Selamat berdiskusi. Tetap semangat.

Salam: Tutor

Jawab:

Pengambilan keputusan penting dalam organisasi karena dalam setiap organisasi pastinya memiliki
masalah dalam menjalankan aktivitasnya. Keputusan diambil untuk menemukan jalan keluar dari setiap
masalah yang dihadapi dan tentunya akan menentukan juga bagaimana jalannya organisasi setelah
keputusan diambil. Dalam pengambilan keputusan tidak bisa sembarangan banyak aspek yang harus
diperhatikan dan dipertimbangkan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan. Karena
kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat menyebabkan terganggunya aktivitas atau kegiatan
organisasi. Aspek yang perlu diperhatikan baik dari internal maupun eksternal.

Keputusan-keputusan yang dibuat dalam organisasi niaga dapat digolongkan menjadi


(1) kebijakan
(2) keputusan administratif, serta
(3) keputusan adhoc

Kebijakan merupakan keputusan yang paling tinggi tingkatnya, kemudian berturut-turut keputusan
administratif dan keputusan adhoc (eksekutif). Sehingga, kebijakan diputuskan oleh pimpinan tertinggi
suatu organisasi, sedangkan keputusan yang lebih rendah tingkatnya diambil oleh para manajer /
pegawai yang mempunyai tingkatan yang lebih rendah pula.

Sebenarnya pengambilan keputusan tidak hanya pada saat terjadinya masalah atau pada saat timbul
masalah, tetapi keputusan juga dibutuhkan dari awal pembentukan organisasi. Dari perencanaan pun
juga memerlukan keputusan. Keputusan untuk akan dibawa seperti apa organisasi yang dijalankan, apa
saja yang dilakukan anggotanya untuk bisa menjalankan organisasi secara efektif dan efisien untuk bisa
mencapai tujuan bersama.

Referensi:

http://andinamaria1.blogspot.com/2016/12/pentingnya-pengambilan-keputusan-dalam.html

http://41816010007.blog.mercubuana.ac.id/?p=9

http://media-untuk-belajar.blogspot.com/2017/03/asas-asas-manajemen-isip4111-rangkuman_49.html
Dasar-dasar Perpajakan

Jelaskan kenapa banyak proses keberatan ditolak!

Jawab:

Mengapa proses keberatan ditolak?

Keberatan ditolak dapat dikarenakan salah satunya adalah dalam penyerahan dokumen pengajuan
keberatan tidak sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Untuk SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN harus
diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal diterbitkan surat tersebut atau sejak tanggal
dilakukan pemotongan oleh pihak ketiga. Jika disampaikan langsung ke Kantor Pelayanan Pajak jangka
waktu dihitung sejak tanggal surat sampai dengan saat keberatan diterima oleh KPP. Tetapi untuk
pengiriman melalui pos, maka jangka waktu dihitung dari tanggal penerbitan surat sampai dengan
tanggal bukti pengiriman melalui kantor pos dan giro.

Alasan lain yang jelas adalah karena permohonan keberatan tidak sesuai dengan syarat pengajuan
keberatan.

Sumber: BMP PAJA3211 Dasar-dasar Perpajakan

Metode Penelitian Sosial

Forum ini membahas tentang Pengolahan Data

Tahapan setelah mengumpulkan data adalah mengolah data. Data yang terkumpul adalah data yang
berupa jawaban responden. Jawaban-jawaban inilah selanjutnya yang akan diubah dalam bentuk  kode-
kode berupa angka. Dalam penelitian kuantitatif, kode selalu berupa angka dan pada penelitian kualitatif
kode bisa berupa angka maupun berbentuk kata-kata. Silahkan diskusikan proses memindahkan data
penelitian anda menjadi kode-kode, baik pada penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif.

Untuk memaksimalkan diskusi ini, jangan lupa mempelajari Modul 7 BMP Metode Penelitian
Sosial/ISIP4216 dan bahan- bahan belajar lain dari sumber-sumber lainnya (youtube, google, dll).

Selamat berdiskusi.

Jawab:

Diskusikan proses memindahkan data penelitian anda menjadi kode-kode, baik pada penelitian
kuantitatif maupun penelitian kualitatif

Proses mengolah data kuantitatif:

1. Data Coding (Pemberian kode terhadap data)


Langkah ini peneliti menyusun data yang masih mentah kedalah bentuk yang bisa dibaca oleh
program SPSS (dalam bentuk angka). Format pernyataan dalam kuesioner diubah dalam bentuk
pernyataan. Kemudian kode huruf yang ada di kategori jawaban diubah ke dalam bentuk angka.
2. Data Entry
Tahapan ini peneliti memindahkan data yang sudah diubah menjadi kode-kode dalam bentuk angka
ke dalam program SPSS.
3. Data Cleaning
Langkah ini peneliti harus memastikan data yang sudah dientry ke program SPSS merupakan data
yang sebenarnya. DI tahap ini dibutuhkan ketelitian dan akurasi data. Untuk melakukan tahap ini
peneliti dapat melihat possible code cleaning dan contingency code cleaning. Possible code cleaning
adalah upaya peneliti untuk membersihkan data dari angka angka yang tidak mungkin ada di dalam
program. Contingency code cleaning adalah upaya peneliti untuk melihat keterkaitan antar variabel.
4. Data Output
Di tahap ini, peneliti dapat mengeluarkan hasil olahan data. Hasil olahan data dapat disajikan dalam
bentuk table, grafik atau diagram.

Proses mengolah data kualitatif:

DI dalam jenis penelitian ini, tahapan pengolahan data dapat dilakukan bersamaan dengan tahap
pengumpulan data. Dengan cara itu peneliti dapat mengetahui informasi apa saja yang sebaiknya lebih
difokuskan, informasi yang dirasa sudah cukup, dan informasi yang dapat dikembangkan lebih luas lagi.
Pengolahan data didasarkan dari catatan lapangan yang dibuat oleh peneliti saat proses pengumpulan
data.

Pemberian kode dilakukan dengan kategorisasi data. Peneliti dapat membedakan dalam bentuk-bentuk
sebagai berikut:

1. Pengamatan berstruktur
Di proses ini peneliti hanya akan menghitung berapa kali dia mengamati suatu kejadian dari suatu
kategori yang sudah dibuat.

2. Pengamatan tidak berstruktur


Di bentuk ini, katgorisasi didasarkan pada variasi jawaban di lapangan. Disini peneliti harus
berusaha mengamati segala sesuatu yang tampak terkait dengan permasalah yang diteliti. Dalam
pemberian kode, peneliti tidak hanya menghitung kejadiannya tapi juga berusaha untuk
mengungkap makna dibalik kejadian tersebut.
Cara untuk mengkode data bisa dibuat dengan menyusun matriks. Kotak-kotak yang membuat garis
diagonal dari sudut kiri atas ke sudut kanan bawah menunjukkan deskripsi yang baik tentang unsur-
unsur gejala yang diamati. Kotak lainnya menggambarkan keterkaitan antara unsur yang ada.

Pajak Bumi dan Bangunan

Perbaikan Ijazah

Coba anda diskusikan apabila ada perbaikan Ijazah apakah perlu bermaterai?

Jelaskan beserta dasar hukum pendukungnya!


Jawab:

Setelah mencari dari beberapa sumber, penggantian ijazah tidak memerluka bea materai.

Saya mengutip dari https://lldikti12.ristekdikti.go.id/2013/02/21/produk-hukum-tentang-


penggantiralat-ijazahsttb-yang-hilangrusakterdapat-kesalahan.html

Ijazah/STTB yang hilang/rusak tak bisa diganti dengan yang baru, kalo transkrip nilai boleh. Sebagai
ganti ijazah/STTB yang hilang diterbitkan surat keterangan pengganti ijazah oleh sekolah ybs.

Dasar hukumnya :

1 ) PP no. 11 Tahun 2002: Perubahan atas PP no. 98 tahun 2000 tentang pengadaan PNS,  pasal 23 PP
no. 98 tahun 2000 telah memberi Kewenangan kepada Ka BKN untuk menerbitkan juknis pelaksana PP
no. 98 tahun 2000 tentang pengadaan PNS

2) Kepka BKN no. 11 Tahun 2002 lampiran 1B halaman 33 tentang Pejabat Yang Berwenang Membuat
dan Mengesahkan Surat Keterangan Sebagai Pengganti/Ralat Ijazah/STTB  yang Hilang/Rusak/Terdapat
Kesalahan

3 ) Permendikbud no. 81 tahun 2014 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Serifikat Profesi
Pendidikan Tinggi 

4 ) Permendikbud no. 29 tahun 2014 tentang Pengesahan Fotokopi Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar,
Surat Keterangan Pengganti Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar dan Penerbitan Surat Keterangan
Pengganti Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah

5 ) Permendikbud no. 11 Tahun 2014: Pengesahan Fotokopi Ijazah, Fotokopi Sertifikat Profesi, Fotokopi
Surat Keterangan Pengganti Ijazah/Sertifikat Profesi, dan Penerbitan Surat Keterangan Pengganti
Ijazah/Sertifikat Profesi Lulusan Perguruan Tinggi (dibatalkan Permendikbud no.81 Tahun 2014)

Kemudian berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2017 Pasal 9 menyatakan bahwa apabila ijazah rusak, hilang, musnah wajib dibuktikan dengan
keterangan tertulis dari kepolisian setempat. Terhadap Ijazah yang rusak, hilang, musnah dapat
diterbitkan keterangan pengganti ijazah.

Kemudian, melalui website dari https://disdik.slemankab.go.id/standar-pelayanan-surat-keterangan-


pembetulan-ijazah-shun-sd/ menyatakan sebagai berikut:

Standar Pelayanan Surat Keterangan Pembetulan Ijazah/SHUN SD

Dasar Hukum :

1. Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000
4. Keputusan Dirjen Dikdasmen Depdikbud Nomor 018/Kep/1983
5. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman;
6. Peraturan Bupati Sleman Nomor 23 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyusunan, Penetapan, dan
Penerapan Standar Pelayanan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman;
7. Peraturan Bupati  Sleman  Nomor   50 Tahun 2016  Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pendidikan;
8. Peraturan Bupati Sleman Nomor 9 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengelolaan Informasi Publik;
9. Peraturan Komisi Informasi Nomor 11 Tahun 2010 tentang Standar Kayanan Informasi Publik.

Persyaratan:

1. Membawa surat Keterangan Pembetulan kesalahan penulisan Ijazah / STTB dari sekolah
2. Membawa fotocopi akta kelahiran
3. Membawa fotocopi Ijazah

Itulah yang saya dapat dari beberapa sumber.

Sedangkan untuk Ijazah sendiri merupakan salah satu Bukan Objek Bea Materai.

Pengantar Ilmu Administrasi

 Jelaskan pentingnya pengawasan ?


 Jelaskan perbedaan antara pengawasan dengan pengendalian ?

Jawab:

 Jelaskan pentingnya pengawasan ?

Pengawasan merupakan suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah
dilaksanakan, menilainya, dan mengoreksi jika dirasa diperlukan dengan maksud agar
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan renana semula. Kegiatan pengawasan dilakukan untuk
mencegah penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan organisasi yang kemudian juga untuk
melakukan perbaikan jika ada yang menyimpang. Dengan kegiatan pengawasan memastikan
rencana organisasi berjalan dan tujuan dapat tercapai. Pengawasan sendiri memilki tujuan
sebagai berikut:

1. Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan,


pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan
2. Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan, penyelewengan,
pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan
3. Mendapatkan cara-cara yang lebih baik atau membina yang telah baik
4. Menciptakan Susana keterbukaan, kejujuran, partisipasi, dan akuntabilitas organisasi
5. Meningkatkan kelancaran operasi organisasi
6. Meningkatkan kinerja organisasi
7. Memberikan opini atas kerja organisasi
8. Mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas masalah pencapaian kinerja
yang ada

Sumber: PAJA 3210 Pengantar Ilmu Administrasi

 Jelaskan perbedaan antara pengawasan dengan pengendalian ?

Menurut Mardiasmo (2002), pengawasan dan pengendalian pada dasarnya berbeda baik secara
konsep maupun aplikasinya. Pengawasan lebih mengacu pada tindakan atau kegiatan yang
dilakukan untuk mengawasi kinerja organisasi. Sedangkan pengendalian adalah mekanisme yang
dilakukan organisasi untuk menjamin dilaksanakannya sistem dan kebijakan manajemen agar
tujuan organisasi dapat tercapai. Kemudian secara pengaplikasiannya, pengendalian dilakukan
terutama pada tahap menengah, yaitu level pengendalian manajemen dan pengendalian tugas.

Menurut LAN RI (2003), Pengendalian merupakan tindak lanjut dari pengawasan. Jika ketika
dilaksanakan pengawasan terjadi penyimpangan atau hambatan maka segera diambil tindakan
koreksi atau tindakan pengendalian.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kalau pengawasan lebih menekankan pad pengukuran dan
pembandingan dengan standar yang sudah ditetapkan sedangkan untuk pengendalian lebih
menekankan pada tindakan turun tangan untuk mengoreksi atau memperbaiki.

Sumber: PAJA 3210 Pengantar Ilmu Administrasi

Pengantar Ilmu Ekonomi

Perekonomian suatu negara terdiri dari dua sektor yaitu sektor real dan moneter. Sektor real
merupakan sektor perekonomian yang menghasilkan barang dan jasa sedangkan sektor moneter sektor
yang melakukan aktivitas perekonomian sebagai komoditasnya. Sektor moneter diatur oleh bank sentral
di Indonesia disebut dengan Bank Indonesia. Bank sentral memerlukan berbagai instrument kebijakan
moneter untuk menjaga sektor moneter agar selalu seimbang.

Berikan pendapat Anda instrument kebijakan moneter apa yang sudah dikeluarkan Bank Indonesia dan
jelaskan kebijakan itu.

Selamat berdiskusi, tetap semangat, dan sukses selalu.

Salam hangat,

Tutor

Jawab:
Instrument kebijakan moneter apa yang sudah dikeluarkan Bank Indonesia dan jelaskan kebijakan itu.

Sesuai dengan penjelasan tutor yaitu “Sektor moneter diatur oleh bank sentral di Indonesia disebut
dengan Bank Indonesia. Bank sentral memerlukan berbagai instrument kebijakan moneter untuk
menjaga sektor moneter agar selalu seimbang.”

Jadi, kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dilaksanakan oleh Bank Sentral yaitu Bank Indonesia
untuk mempengaruhi penawaran uang dalam perekonomian melalui berbagai instrument kebijakan
moneter. Yang memiliki tujuan untuk mempengaruhi pengeluaran agregat ekonomi makro dalam
perekonomian.

Berikut beberapa kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia:

1. Operasi Pasar Terbuka


Peraturan tentang peredaran uang dengan jual beli saham. Jual beli saham dapat berupa Surat
Berharga Paasar Uang (SBPU) yang akan menyebabkan naiknya penawaran uang. Dapat juga
berupa Surat Berharga Bank Indonesia (SBI) yang akan menyebabkan turunnya penawaran uang
di masyarakat.
2. Tingkat Cadangan Minimum (Reserve Requirement / RR)
Dengan kebijakan ini, Bank Sentral mewajibkan bank-bank umum untuk memelihara sejumlah
alat likuid sebesar persentase tertentu dari kewajiban lancarnya. Besarnya persentase
ditetapkan oleh Bank Indonesia. Semakin kecil persentasenya maka semakin besar kemampuan
bank umum untuk memberikan pinjaman.
3. Penetapan Tingkat Diskonto
Fasilitas diskonto merupakan salah satu kebijakan moneter yang mempengaruhi jumlah uang
yang beredar, yaitu melalui penetapan diskonto pinjaman Bank Sentral kepada bank umum.
Penetapan tingkat diskonto tinggi ditujukan agar bank-bank akan mengurangi permintaan kredit
dari Bank Sentral, yang tujuannya untuk mengurangu jumlah uang yang beredar.
4. Pengaturan Kredit atau Pembiayaan
Kebijakan yang berbentuk aturan dari Bank Indonesia dalam pemberian kredit.
5. Moral Suasion
Ini merupakan bentuk imbauan pemerintah kepada masyarakat. Contoh, imbauan untuk
menabung, hidup hemat, dll. Tujuannya adalah untuk mengendalikan jumlah peredaran uang

Sumber: BMP ISIP4112 Pengantar Ilmu Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai