Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ISNAIDA ANDINI

NIM : 2001032031

1. Jelaskan strategi pemberdayaan individu ?


a. Bimbingan konseling
Bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya
sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya sehingga
menemukan kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial. Prayitno dan
Erman Amti (2004:99) mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang
atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa
agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya
sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana
yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang
berlaku. Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa bimbingan
pada prinsipnya adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu dalam hal
memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya
sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana
sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan
norma-norma yang berlaku.
Konseling menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:105) adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh
seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami
sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah
yang dihadapi klien.
Sejalan dengan itu, Winkel (2005:34) mendefinisikan konseling sebagai
serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha
membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat
mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau
masalah khusus.
Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa
konseling adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan
tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap
berbagai persoalan atau masalah khusus. Dengan kata lain, teratasinya
masalah yang dihadapi oleh konseli/klien.
b. Stress Manajemen
Istilah manajemen stress merujuk kepada identifikasi dan analisis
terhadap permasalah yang terkait dengan stress, dan aplikasi dari berbagai
terapi terapeutik untuk mengubah sumber stress atau pengalaman stress
(cotton 1990).
Manajemen stress ini bergantung pada beberapa faktor, seperti pelapasan
ketegangan lewat katarsis, pemebelajaran kognitif dan pengambilan
insigh, operant conditioning, serta reality testing (slone, dalam cotton
1990). Dalam proses manajemen ini stress ini, baik terapi maupun klien
harus memahami makna stressbagi klien, bagaimana hasil tersebut
dialami, dan bagaimana hal itu diatasi secara adaptif.
Margiati (1999) menambahkan bahwa manajemen stres adalah membuat
perubahan dalam cara anda berpikir dan merasa, dalam cara anda
berperilaku, dan sangat mungkin dalam lingkungan anda. Manajemen
stres juga sebagai kecakapan menghadapi tantangan dengan cara
mengendalikan tanggapan secara proporsional.
c. Crisis Intervention (Intervensi Krisis)
Krisis adalah reaksi berlebihan terhadap situasi yang mengancam saat
kemampuan meyelesaikan masalah dan respons coping tidak adekuat
untuk mempertahankan keseimbangan psikologis. Intervensi krisis adalah
metode pemberian bantuan terhadap mereka yang tertimpa krisis, di mana
masalah yang membutuhkan penanganan yang cepat dapat segera
diselesaikan dan keseimbangan psikis yang dipulihkan.  Intervensi krisis
merupakan suatu intervensi ringkas yang dirancangkan dan khususnya
digunakan untuk membantu individu-individu, keluarga-keluarga dan/atau
komunitas-komunitas untuk mengatasi suatu krisis yang dirasakan dan
memperbaiki tingkatan penanggulangannya. Suatu krisis adalah suatu
istilah subyektif, khususnya dimana krisis dari satu orang akan merupakan
tantangan dari orang lain. Dua orang menghadapi situasi yang sama  bisa
saja memandang kesanggupannya untuk mengatasi dan menanggulangi
peristiwa itu secara sangat berbeda. Satu orang bisa saja bereaksi dengan
mekanisme-mekanisme penanggulangannya dan mengatasi peristiwa
tersebut, sedangkan mekanisme-mekanisme penanggulangan lama dari
orang lain mungkin saja secara tak tepat membahas peristiwa tersebut dan
orang itu terlempar masuk ke dalam suatu situasi krisis. Intervensi krisis
berusaha mencoba untuk ikut campurtangan dalam situasi krisis tersebut
dengan cara bekerjasama dengan sistem yaitu (keluarga, komunitas) untuk
mendapatkan kembali mekanisme-mekanisme penanggulangan yang telah
terbentuk dan sumber-sumber atau mengembangkan mekanisme-
mekanisme dan sumber-sumber penanggulangan yang baru yang dapat
dimanfaatkan untuk menggempur peristiwa yang menekan atau berbahaya
dan mencegah masalah-masalah psikologis atau fisiologis lebih lanjut.
Intervensi krisis dapat memberikan suatu kesempatan bagi pertumbuhan
dan perkembangan pribadi dengan cara membangkitkan kekuatan-
kekuatan lama, sumber-sumber dan keterampilan-keterampilan
penanggulangan dari individu dan, pada waktu yang sama, mendorong
perkembangan kekuatan-kekuatan baru, sumber-sumber dan
keterampilan-keterampilan penanggulangan yang baru semuanya yang
dapat dimanfaatkan ketika menghadapi suatu peristiwa yang menekan
atau berbahaya di masa depan.
Sasaran akhir dari intervensi krisis  itu adalah untuk
mendukung/menyokong metoda-metoda pelanggan yang ada atau
menolong individu-individu membangun kembali kemampuan-
kemampuan penanggulangan dan pemecahan masalah seraya menolong
mereka untuk mengambil langkah-langkah konkret ke arah upaya
mengelola perasaan-perasaan mereka dan mengembangkan suatu rencana
aksi.
2. Jelaskan strategi pemberdayaan kelompok ?
a. Araz mezzo
Pemberdayaan pada aras ini dilakukan terhadap sekelompok klien yang
mana menggunakan kelompok sebagai media intervensi. Pendidikan,
pelatihan, pengetahuan dan keterampilan merupakan strategi dalam
meningkatkan kesadaran dalam memecahkan permasalahan yang
dihadapinya.Aras Mezzo merupakan salah satu dari aras atau matra
pemberdayaan (empowerment setting) dalam konteks pekerjaan sosial.
Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klien.Pemberdayaan
dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media intervensi.
Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok, biasanya digunakan
sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran pengetahuan, ketrampilan
dan sikap-sikap klien agar memiliki kemampuan memecahkan
permasalahan yang dihadapinya. (Abu Huraerah, 2011). Tujuan kegiatan
pemberdayaan dilakukkan terhadap sekelompok klien dengan harapan
pemanfaatan kelompok dapat difungsikan sebagai
media,pendidikan,pelatihan dan interfensi sehingga diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan keterampilan,kesadaran, membentuk sikap
serta meningkatkan kemampuan kelompok sasaran ( penerima manfaat )
dalam mengatasi berbagai pesoalan yang mereka hadapi.
b. Pelatihan dan pendidikan
Notoatmodjo (1992) mengemukakan bahwa pendidikan dan pelatihan
adalah merupakan upaya untuk pengembangan sumber daya manusia,
terutama untuk pengembangan aspek kemampuan intelektual dan
kepribadian manusia. Simanjuntak mengemukakan bahwa pendidikan dan
pelatihan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pengembangan
sumber daya manusia. Pendidikan dan pelatihan tidak saja menambah
pengetahuan, akan tetapi juga meningkatkan keterampilan bekerja,
dengan demikian meningkatkan produktivitas kerja. Dari beberapa
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan sumber daya
manusia dalam suatu organisasi adalah upaya peningkatan kemampuan
pegawai yang dalam penelitian ini dilakukan melalui pendidikan dan
pelatihan dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efisien dan
efektif. Selanjutnya ada yang membedakan pengertian pendidikan dan
pelatihan, antara lain Notoatmodjo. Menurut Notoadmodjo (1992)
pendidikan di dalam suatu organisasi adalah suatu proses pengembangan
kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan.
Sedang pelatihan merupakan bagian dari suatu proses pendidikan, yang
tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus
seseorang atau kelompok orang.
Westerman dan Donoghue (1992) memberikan pengertian pelatihan
sebagai pengembangan secara sistimatis pola sikap/pengetahuan/keahlian
yang diperlukan oleh seseorang untuk melaksanakan tugas atau
pekerjaannya secara memadai. Penggunaan istilah pendidikan dan
pelatihan dalam suatu institusi atau organisasi biasanya disatukan menjadi
diklat (pendidikan dan pelatihan). Unit yang menangani pendidikan dan
pelatihan pegawai lazim disebut PUSDIKLAT (Pusat pendidikan dan
Pelatihan). Pengembangan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat 
merupakan  salah  satu  kegiatan penanggulangan  kemiskinan  yang
cukup efektif untuk mempercepat upaya pemberdayaan masyarakat
melalui pengembangan kapasitas SDM dan perubahan perilaku secara
kolektif aparat pemerintah dan pokmas di desa.
c. Dinamika kelompok

Dinamika kelompok secara harfiyah merupakan sebuah kata majemuk,


terdiri dari dinamika dan kelompok, yang menggambarkan adanya
gerakan bersama dari sekumpulan orang atau kelompok dalam melakukan
aktivitas organisasi. Dinamika merupakan suatu pola atau proses
pertumbuhan, perubahan atau perkembangan dari suatu bidang tertentu,
atau suatu sistem ikatan yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi antara unsur yang satu dengan yang lain, karena adanya
pertalian yang langsung diantara unsur-unsur tersebut. Pengertian
dinamika ini lebih menekankan pada gerakan yang timbul dari dalam
dirinya sendiri, artinya sumber geraknya berasal dari dalam kelompok itu
sendiri, bukan dari luar kelompok.

Anda mungkin juga menyukai