Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 3

KONSTRUKSI JEMBATAN 2

DISUSUN UNTUK MEMENUHI


TUGAS MATA KULIAH KONSTRUKSI JEMBATAN 2

OLEH OLEH :

DINAH FAIDAH (1801411013)

KELAS :

3 – PJJ

PROGRAM STUDI PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2021
Jembatan gantung merupakan jembatan di mana dek digantungkan, atau
ditangguhkan, dari kabel suspensi yang melekat pada menara vertikal. Desain ini
digunakan dalam banyak jembatan terpanjang yang paling modern di dunia.

Jembatan gantung merupakan struktur jembatan yang terdiri dari struktur


penopang yang berupa tiang (pilar atau menara), struktur jembatan berupa gelagar induk dan
gelagar melintang, lantai kendaraan/dek, penjangkar kabel dan kabel penggantung yang
membentang sepanjang bentang sejajar dengan arah memanjang jembatan, dimana kabel
sebagai struktur utama yang menstranfer seluruh beban ke bagian bawah jembatan yang
berupa abutmen, penjangkar kabel dan tiang penopang . Seluruh kabel diikat dan ditopangkan
pada penjangkar kabel dan tiang penopang utama, kabel sebagai penopang seluruh
bangunan atas.

Gambar 1. Skema Komponen Jembatan Gantung

Jembatan gantung tertua dan terbesar pada abad ke-18 adalah jembatan Menai Straits
di Inggris yang dibangun pada tahun 1825. Jembatan ini masih menggunakan menara batu
dan kabel dari rantai besi untuk menggantung jalan raya. Pada tahun 1939 kabel penggantung
diganti dengan baja batangan.
Gambar 2. Menai Bridge, Wales, United Kingdom

Awal kemajuan inovasi jembatan gantung ialah pada saat dibangunnya jembatan
gantung Niagara di Amerika Serikat. Struktur jembatan ini mempunyai dua dek, dek bagian
atas untuk jalan rel dan bagian bawah untuk lalu-lintas jalan raya. Dek ini berupa
“stiffeningtruss” yang terbuat dari kayu.

Gambar 3. Niagara Falls Bridge, New York, USA

Penggunaan kabel baja (wire steel) menggantikan kabel besi untuk pertama kali
digunakan pada jembatan gantung Brooklyn, New York (1867). Ciri khusus jembatan ini
adalah kabel yang menjari terarah dek dari tower, yang lebih stabil terhadap angin.
Gambar 4. Brooklyn Bridge, New York

Steinman (1953), membedakan jembatan gantung menjadi 2 jenis/tipe yaitu:

1. Jembatan Gantung Tanpa Pengaku


 Beban sendiri dan lalu lintas didukung sepenuhnya oleh kabel utama
(melalui hanger) dikarenakan tidak terdapatnya elemen struktur kaku pada
jembatan.
 Bagian lurus yang berfungsi untuk mendukung lantai lalu lintas berupa
struktur sederhana (balok kayu).
2. Jembatan Gantung Dengan Pengaku
 Deck berupa struktur yang mempunyai kekakuan
 Beban dari lantai jembatan didukung secara bersama-sama oleh kabel dan
gelagar pengaku berdasarkan prinsip kompabilitas lendutan antara deck
dan kabel dalam mendukung lendutan.

Selain bentang utama, jembatan gantung mempunyai bentang luar (side span) yang
berfungsi untuk mengikat atau mengangkerkan kabel utama pada balok angker. Walaupun
pada kondisi tertentu terdapat keadaan dimana kabel utama dapat langsung diangkerkan pada
ujung jembatan dan tidak memungkinkan adanya bentang luar, bahkan kadangkala tidak
membutuhkan dibangunnya pilar.

1. Side Span Free


Tidak terdapat hanger pada bentang luar (Straight backstay type)

Gambar 5. Skema Side Span Free

2. Side Span Suspended


Gambar 6. Clifton Suspension Bridge, Bristol, England. Jembatan gantung Tipe Side
Span Free

2. Side Span Suspended

Bentang luar menahan struktur lantai jembatan dengan dihubungkan oleh hanger.

Gambar 7. Skema Side Span Suspended


 Deck Generasi Ketiga

Gambar 16. Deck generasi ketiga. Messina Strait Bridge, Italy

Anda mungkin juga menyukai