Anda di halaman 1dari 15

“KENAKALAN REMAJA DI ERA GLOBALISASI ”

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran

Dosen pengampu :

Disusun Oleh :

M. Perdiansyah (2221170037)

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas hidayah dan nikmatnya penulis dapat
menyelesaikan Makalah dengam judul “Kenakalan Remaja Di Era Globalisasi”.

Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Patologi Sosial,
Dalam penyusunan Makalah ini begitu banyak kendala dan kesulitan yang di hadapi penulis .
Terutama dalam proses pengumpulan dan referensi yang tepat serta kendala lainnya. Namun
berkat kuasa Allah SWT semua kesulitan dan kendala dapat di lalui oleh penulis.

Saya sebagai penulis menyadari bahwa menyusunan Makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna . Untuk itu saya harapkan saran serta masukkan yang bersifat membangun. Akhir
kata , semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi pembaca . Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmatNya.

Serang, 16 Juni 2019

2
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Ciri ciri Kenakalan Remaja.............................. 2
B. Pengertian Bullying ................................................................. 6
C. Pengertian Cyber Bulying......................................................... 11
D. Faktor Terjadinya dan Landasan Hukum Cyber Bulying........ 15
BAB III PENETUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kenakalan remaja diera globalisai merupakan permsalahan yang serius yang dihadapi oleh
semua pihak, semakin majunya sebuah zaman semakin maju juga pemikiran orang orang. Dari
bullying sampai kini ke cyber bullying. Kenakalan remaja ini menyebabkan keruguian bagi setiap
orang dimanapun dan mebuat sebagian orang merasa cemas dan takut serta khawatir. Banyak korban
korban dari keganasan kenakalan remaja sebut saja para korban bullying, banyak dari mereka
memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena tak sanggup menghadapi kenyataan yang
menyakitkan. Bullying menjadi permasalahan yang serius dan tidak bisa dianggap remeh. Di negara
negara maju musuh utama mereka adalah bullying diamana bullying menjadi faktor pendukung
seseorang meredang nyawanya.

Di negara maju untuk menanggulangi permasalahan ini iyalah dengan memperketat aturan
yang berlaku, lalu merevisi ulang Undang Undang yang mengatur tindak pidana bullying ini. Di
indonesia sendiri pun kini sedang giat giatnya menggagas dan memperbaiki undang undang tentang
tindak pidana kasus bullying. Karena ini bukan kasus sepele yang mampu di selesaikan begitu saja
tanpa proses hukum. Korban bullying bukan lagi orang orang yang berada di lingkungan kita saja,
namun orang orang yang menggunakan media sosial pun sangat rentan sekali terserang bullying. Kini
semakin pesatnya perkembangan zaman semakin pesat juga perkembangan teknologi, dimana dalam
sekejap saja semua orang mampu mengomentari kehidupan seseorang tanpa sungkan. Dimana kasus
yang ditemui bahwa para pelaku ialah anak anak yang sedang beranjak remaja yang diaman mereka
masih sangat rentan terbawa arus.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan Ciri-Ciri Kenakal Remaja?


2. Apa Pengertian Bullying ?
3. Apa Pengertian Cyber Bullying ?
C. Tujuan

1. Ingin Mengetahui pengertian dan Ciri-Ciri Kenakal Remaja?


2. Untuk Mengetahui Pengertian Bullying?
3. Untuk Memahami engertian Cyber Bullying?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. KENAKALAN REMAJA

Kenakalan Remaja adalah suatu bentuk aktivitas, kegiatan, ataupun perbuatan yang
melanggar norma, ketentuan, dan peraturan hukum. Biasanya dilakukan oleh anak-anak
berusia 13 sampai dengan 18 tahun

Para remaja ini melakukan tindakan tersebut karena didorong berbagai faktor,
ditambah dengan adanya kesempatan. Perbuatan mereka disebut dengan tindakan patologis
karena mereka melanggar norma hukum, dan berbuat diluar batas yang dapat merugikan
keluarga, lingkungan tempat tinggal dan juga orang lain.

1. Jenis jenis Kenakalan Remaja

Tidak semua kenakalan remaja dilakukan secara individual (sendiri). Tindakan ini
juga sangat sering dilakukan secara berkelompok. Ada beberapa kenakalan yang berakibat
fatal dan bisa mendapatkan sanksi hukum, atau bahkan sampai dipenjara.

Seiring perkembangan zamannya sekarang ini ada banyak jenis-jenis kenakalan


remaja dari yang paling ringan hingga tergolong berat.. Berikut ini adalah beberapa jenis
kenakalan remaja yang ada di lingkungan sekitar.

a. Memakai Narkoba

Kebanyakan para remaja yang memakai narkoba bermula dari dorongan rasa
keingintahuan yang tinggi sehingga akhirnya mereka mencoba barang nikotin tersebut.
Dalam beberapa kasus juga para remaja ini dipengaruhi oleh teman dekatnya yang lebih dulu
memakai narkoba.

b. Pencurian

Banyak dari orang dewasa berpikir bahwa pencurian kerap kali dilakukan oleh orang
yang berusia diatas 20 tahun. Namun, kenyataan tidak demikian, banyak remaja melakukan
tindakan pencurian yang didasari oleh berbagai faktor.

5
c. Balapan Liar

Biasanya kenakalan remaja yang satu ini dilakukan oleh beberapa kelompok tertentu.
Kenakalan remaja balapan liar tentu sangat berbahaya bagi diri sendiri karena dapat
merenggut nyawa. Serta mengganggu lingkungan sekitar.

d. Tawuran

Sejak dahulu, banyak media memberitakan tentang tawuran antar pelajar. Kenakalan
remaja yang satu ini dilakukan oleh kelompok pelajar dari sekolah tertentu. Kenakalan
remaja yang satu ini memang sedikit mereda akhir-akhir ini, tapi itu tidak bisa dikatakan
berhenti seutuhnya.

Mereka yang melakukan tawuran biasanya dilakukan antar siswa sekolah tertentu
dengan berbagai faktor pendukung.

Masih banyak lagi jenis-jenis kenakalan remaja seperti bolos sekolah, minum-minuman
keras, perjudian, bahkan juga ada yang melakukan tindak penipuan.

2. Penyebab Kenakalan Remaja

Setiap ada sebab pastinya ada akibat. Begitu juga dengan kenakalan remaja, banyak
faktor pendukung terjadinya tindakan diluar batas yang akhirnya melanggar norma dan aturan
hukum negara yang berlaku.

Mereka melakukan tindakan tersebut secara sengaja bahkan karena ketidaksengajaan.


Menurut penelitian terdapat 2 faktor yang sangat dominan yang menjadi penyebab para
remaja melakukan tindakan yang melanggar aturan tersebut, diantaranya adalah faktor
eksternal ( lingkungan ) dan faktor internal (diri sendiri )

a. Faktor Eksternal

a). Keluarga

Keluarga menjadi faktor eksternal utama yang paling mempengaruhi kenakalan


remaja. Mengapa demikian? Karena keluarga merupakan lingkungan pertama yang mereka
kenal sejak kecil hingga tumbuh dewasa. Bagaimana cara orang tua mendidik anak, perhatian

6
orang tua, serta gaya asuh orang tua menjadi faktor utama bagaimana karakter anak
terbentuk.

Biasanya anak-anak yang memiliki masalah keluarga kerap kali melakukan tindakan
yang melanggar hukum. Awalnya mereka mencoba mencari perhatian dengan kenakalan
kecil sehingga mereka terbiasa diperhatikan mendapat perhatian dari tindakan tersebut.

Lambat launnya tanpa didikan dan arahan yang benar, anak-anak bisa salah langkah
sehingga melakukan kenakalan yang lebih parah.

Berikan edukasi yang tepat untuk anak-anak anda, sehingga mereka siap menghadapi
masa pencarian jati diri mereka ketika memasuki usia remaja.

b). Pergaulan

Bagaimana pergaulan seorang anak perlu sangat diperhatikan. Tidak ada salahnya
untuk tahu dengan siapa mereka bergaul. Sebagai orang tua, cobalah untuk terbuka dan
menjalin komunikasi dengan anak-anak untuk mengetahui sejauh mana pergaulan mereka.

Berikan arahan dengan bijak untuk mengambil sikap yang tepat ketika bergaul dengan
siapapun, karena teman-teman bisa menjadi faktor seorang anak melakukan tindak kejahatan.

c). Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial mencakup lingkungan dimana para remaja tersebut tinggal,


bersekolah, dan juga bergaul. Lingkungan sosial merupakan faktor kedua pembentukan
karakter anak.

b. Faktor Internal (Diri Sendiri)

a). Pencarian Jati Diri

Memasuki masa pubertas, biasanya anak-anak akan mencari karakter jati diri mereka.
Mereka akan memiliki krisis pembentukan karakter sampai mendapatkannya. Dalam fase ini,
peran keluarga serta lingkungan sekitar menjadi faktor pendukung pembentukan karakter.
Jika seorang remaja mendapat rahan serta perhatian yang baik mereka bisa terhindar dari
kenakalan remaja.

7
b). Pengendalian Diri yang Lemah

Meski dari pihak keluarga telah memberikan arahan dan didikan yang tepat.
Terkadang, seorang remaja memiliki kelemahan dalam pengendalian diri. Mereka belum bisa
mengontrol emosi serta rasa penasaran dengan tepat, sehingga mudah terjerumus melakukan
kenakalan remaja.

Contoh Kenakalan Remaja:

 Berkelahi dengan teman


 Membolos sekolah
 Melihat atau menonton video dewasa
 Pemakaian obat-obatan terlarang
 Tawuran
 Penipuan
 Pencurian
 Balapan liar yang dilakukan per kelompok
 Dan lain-lain

B. BULLYING

Bullying adalah tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk menyakiti atau
mengontrol orang lain dengan cara kekerasan.

Ada banyak jenis bullying yang bisa menyakiti dalam bentuk fisik, seperti memukul,
mendorong, dan sebagainya. Dalam bentuk verbal adalah menghina, membentak, dan
menggunakan kata-kata kasar. dalam bentuk sosial seperti mengucilkan, dan mengabaikan
orang. Di jaman yang serba teknologi ini pun bisa melalui gadget, dan media sosial yang
disebut adalah saat seseorang dihina-hina, diteror di media sosial, atau melalui SMS, email,
dan telepon.

Contoh yang paling sering ditemui disekitar kita adalah kakak kelas melabrak adik
kelas karena dinilai bertingkah. Masa orientasi siswa yang berakhir buruk karena si kakak
kelas berlebihan mengerjai para siswa baru. Teman sekelas yang dianggap aneh dikucilkan,
dan tidak ada yang mau berteman dengannya.

8
1. Kenapa seseorang melakukan BULLYING

Para pelaku bully mendapatkan kepuasan dari menindas orang. Ia merasa lebih kuat,
lebih berkuasa, karena ada orang yang takut pada dirinya. Bisa jadi ia berpikiran, ia akan
mendapat popularitas disekolah karena ditakuti oleh siswa lainnya. Padahal sesungguhnya
para pembully ini akan dibenci oleh orang-orang yang tidak setuju dengan tindakannya.

Dan alasan lain mereka menindas adalah karena mereka iri pada kelebihan target
Bulying mereka, mereka merasa terancam dengan kehadiran seseorang yang lebih cantik,
lebih pintar dari mereka. Atau sebenarnya mereka memiliki masalah yang menyebabkan
mereka menindas untuk menyalurkan amarah mereka kepada orang lain. Mereka tidak tahu
apa dampak perbuatan bullyingnya terhadap para korban mereka. Sehingga mereka tidak
merasa bersalah atas perbuatannya.

2. Mengapa kita menjadi korban

Orang yang biasanya dijadikan target penindasan adalah orang yang memiliki
perbedaan mencolok dibanding yang lain. Perbedaan ini bisa jadi dari fisik, agama, rasnya,
bahkan gaya berpakaian, dan perilaku seseorang. Contoh yang paling sering ditemui adalah
kakak kelas tidak suka dengan adik kelas yang 'bertingkah' karena mencolok secara fisik,
gaya berpakaian, dan perilaku sehingga dilabrak habis-habisan. Hal ini menyebabkan para
adik kelas merasa takut berkeliaran, dan bertindak disekitar sekolah.

3. Dampak dari Bullying

Dampak dari bulying adalah membuat para korban merasa benci terhadap dirinya
sendiri, mereka merasakan ketakutan menghadapi dunia luar sehingga mereka mengurung
diri dirumah, mereka juga akan merasa depresi,dan stress yang mempengaruhi kesehatan
mereka. Yang paling parah adalah mereka memutuskan untuk bunuh diri karena tidak tahan
lagi.

Para penyiksa sebenarnya juga mendapatkan dampak dari perilakunya. Menurut


survey kebanyakan besar dari orang yang dulunya penyiksa dimasa sekolah akan melakukan
tindakan kriminal saat dewasa. Mereka juga akan kesulitan menjalin hubungan pertemanan
dengan teman sekolahnya. Begitu mereka dewasa nanti mereka juga akan sulit beradaptasi
dengan teman-teman kerjanya karena ia terbiasa mengontrol orang lain.

9
C. CYBER BULLYING

Intimidasi dunia maya atau penindasan dunia maya (cyberbullying) adalah segala
bentuk kekerasan yang dialami anak atau remaja dan dilakukan teman seusia mereka melalui
dunia maya atau internet. Intimidasi dunia maya adalah kejadian manakala seorang anak atau
remaja diejek, dihina, diintimidasi, atau dipermalukan oleh anak atau remaja lain melalui
media internet, teknologi digital atau telepon seluler.

Intimidasi dunia maya dianggap valid bila pelaku dan korban berusia di bawah 18
tahun dan secara hukum belum dianggap dewasa. Bila salah satu pihak yang terlibat (atau
keduanya) sudah berusia di atas 18 tahun, maka kasus yang terjadi akan dikategorikan
sebagai kejahatan dunia maya atau pembuntutan dunia maya (atau sering disebut cyber
harassment).

Bentuk dan metode tindakan intimidasi dunia maya beragam. Hal ini dapat berupa
pesan ancaman melalui surel, mengunggah foto yang mempermalukan korban, membuat situs
web untuk menyebar fitnah dan mengolok-olok korban hingga mengakses akun jejaring
sosial orang lain untuk mengancam korban dan membuat masalah. Motivasi pelakunya juga
beragam.Ada yang melakukannya karena marah dan ingin balas dendam, frustrasi, ingin
mencari perhatian bahkan ada pula yang menjadikannya sekadar hiburan pengisi waktu
luang.

D. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA CYBER BULLYING DAN LANDASAN


HUKUM TENTANG CYBER BULLYING

Kasus Cyberbullyingakhir-akhir ini menjadi salah satu masalah terbesar yang rentan
dihadapi oleh anak muda bahkan tak jarang orang dewasa pun sekalian dalam kehidupan
sehari-hari. Cyberbullyingadalah intimidasi, pelecehan atau perlakuan kasar secara verbal dan
terus menerus yang dilakukan di dunia maya. Dalam kasus Cyberbullying penindasan yang
terjadi melalui dunia maya terbagi menjadi 2 (dua), yaitu Penindasan Psikologis yang
menimbulkan trauma psikologis, ketakutan, depresi, kecemasan, atau stress, serta Penindasan
Verbal yang terdeteksi karena tertangkap oleh indera pendengaran, penglihatan, seperti
memaki, menghina, menjuluki, mengolok, mempermalukan di depan umum, menuduh,
menyebar gosip dan menyebar fitnah.

10
Beberapa faktor penyebab terjadinya Cyberbullyingadalah pemahaman yang minim
akan media sosial, disharmonisasi hubungan di lingkungan Sekolah, kurangnya pengawasan
keluarga di rumah, rendahnya Mindset dan self defence pada diri serta bebasnya Media
Sosial. Rendahnya Percaya Diri dan tidak ditanamkannya sikap self defence atau membela
diri untuk melakukan perlawanan jika mendapatkan kejadian bullyingtersebut sangat mudah
mengakibatkan terjadinya penindasan. Bebasnya media sosial sekarang tidak mengindahkan
juga sering terjadinya bullying di dalam dunia maya yang sering di sebut dengan
Cyberbullying, dimana media sosial menjadi salah satu penyumbang besar dalam
terbentuknya suatu sikap. Di Indonesia sendiri, masih banyak tontonan yang tidak
mengajarkan perilaku yang baik atau dampak yang baik bagi viewersnya.Internet yang kita
gunakan selama ini belum sepenuhnya safety, masih banyak konten yang perlu diteliti lebih
lanjut agar tidak berdampak buruk pada masyarakat.

Di Indonesia telah memiliki peraturan perundang-undangan yang cukup untuk


menindak tindak pidana Cyberbullying ini. Secara umumCyberbullying dalam aspek hukum
diinterprestasikan terhadap berbagai delik yang diatur dalam hukum pidana umum di
Indonesia, yaitu yang termuat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Pasal-
pasal KUHP yang relevan dalam mengatur delik Cyberbullying ini adalah sebagaimana
tercantum dalam Bab XVI mengenai Penghinaan, khusunya Pasal 310 ayat (1) dan ayat (2).

Pasal 310 ayat (1) menyatakan bahwa “Barang siapa dengan sengaja menyerang
kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya
terang supaya hal itu diketahui umum, diancam karena pencemaran, dengan pidana penjara
paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah”.
Sedangkan Pasal 310 ayat (2) menyatakan bahwa “Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau
gambaran yang disiarkan, dipertunjukan atau ditempelkan dimuka umum, maka diancam
karena pencemaran tertulis dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau
pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah”.

Pada dasarnya, KUHP memang dibentuk jauh sebelum perkembangan teknologi dunia
maya dicetuskan. Namun ketentuan pidana dalam KUHP untuk Cyberbullying sangat sedikit
dan tidak sesuai dengan intimidasi, pelecehan atau perlakuan kasar secara verbal secara terus
menerus yang dilakukan di dunia maya. Maka, dalam rangka mengakomodasi pengaturan
mengenai dunia maya dan segala hal yang berkaitan dengannya, dibentuklah Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Dalam undang-undang
11
ini, terdapat pasal-pasal yang lebih sesuai untuk menjerat para pelaku Cyberbullying.Dimana
Undang-undang ini menerapkan larangan dan sanksi pidana antara lain :

1. Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan (Pasal 27 ayat
1), muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik (Pasal 27 ayat 3), muatan
pemerasan dan/atau pengancaman (Pasal 27 ayat 4).
2. Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan
untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok
masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras dan antar golongan (SARA),
(Pasal 28 ayat 2).
3. Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti
yang ditujukan secara pribadi (Pasal 29).

Hukuman yang diterima oleh mereka yang telah melanggar adalahsebagaimana tercantum
dalam Pasal 45Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik, yang berbunyi :

1. Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1),
ayat (3), ayat (4) dipidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp.1.000.000.000 (satu milyar rupiah).
2. Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2)
dipidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp.1.000.000.000 (satu milyar rupiah).
3. Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dipidana
penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp.2.000.000.000 (dua milyar rupiah).

Di Indonesia, implementasi peraturan perundang-undangan akan kasus


Cyberbullyingmemang sudah berjalan dengan baik, namun masih banyak orang kalangan
bawah yang tidak mengetahui akan peraturan perundang-undangan yang mengatur
Cyberbullyingdan mengindahkannya begitu saja yang mengakibatkan dampak buruk pada
diri korban bullying menjadi terpojokan bahkan bunuh diri akibat depresi yang diderita.

12
Untuk mencegah kasus Cyberbullying agar tidak semakin marak, maka dari itu
pentingnya seluruh elemen masyarakat baik Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah,
Masyarakat, Keluarga, dan Orang Tua atau Wali, berkewajiban dan bertanggung jawab
memberikan perlindungan dan menjamin terpenuhinya hak asasi Anak sesuai dengan tugas
dan tanggungjawabnya. Memberikanpemahaman akan media sosial dan mengawasinya,
mengharmonisasikan hubungan keluarga di rumah dandi lingkungan Sekolah, serta
menanamkanMindset dan self defence serta Percaya Diri pada anak untuk melakukan
perlawanan jika mendapatkan kejadian cyberbullyingtersebut.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kenakalan remaja merupakan sebuah tindakan atau perilaku menyimpang yang


melanggar norma bahkan sampai melanggar hukum yang dilakukan oleh remaja yang mulai
bernajak dewasa dan ini merupakan perilaku yang merugikan semua pihak, Bullying
merupakan salah satu perilaku kenakalan yang sering sekali terjadi pada tingkatan remaja,
diamna baik pelau dan korban ialah para remaja yang hendak bernajak dewasa. Kasus
bullying merupakan sebuah kasu yang sangat serius, banyak korban bullying yang rela
mengakhiri hidupnya karena tidak sanggup menghadapi kenyataan. Bullying dibagi menjadi
dua yaitu bullying verbal atau bullying langsung dan cyber bullying yaitu intimidasi dunia
maya. Intimidasi dunia maya merupakan kasus bullying yang sangat populer di era
globalisasi ini, dimana pesatnya pertumbuhan teknologi menjadi media yang mempermudah
orang orang untuk melakukan apapun, salah satunya ialah mengintimidasi orang lain.

14
Daftar Pustaka

http://www.jdih.tanahlautkab.go.id/berita/detail/cyber-bullying-dalam-aspek-hukum

https://id.wikipedia.org/wiki/Intimidasi_dunia_maya

https://cewekbanget.grid.id/read/06852829/apa-sih-bullying-itu?page=all

https://salamadian.com/pengertian-kenakalan-remaja/

15

Anda mungkin juga menyukai