Anda di halaman 1dari 18

Sejarah dan

Perkembangan Penjas
DASAR – DASAR PENJASKES ANGKATAN 2020 SEMESTER

dan olahraga GANJIL 2020


PENDAHULUAN

 UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 37 yang memuat (1)


Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat :
a. Pendidikan agama
b. Pendidikan kewarganegaraan
c. Bahasa
d. Matematika
e. Ilmu pengetahuan alam
f. Ilmu pengetahuan social
g. Seni dan budaya
h. Pendidikan jasmani dan olahraga
i. Ketrampilan /kejuruan; dan
j. Muatan lokal.
 Jadi untuk h. istilah yang digunakan pada kurikulum di atas adalah “Pendidikan Jasmani dan
Olahraga”. Hal tersebut dapat dimengerti karena UNESCO (United Nations Educational,
Scientifi c and Cultural Organization) menjadi acuan dari pemerintah Republik Indonesia,
termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menggunakan istilah “physical
education and sport” (terjemahannya: “pendidikan jasmani dan olahraga”) dalam salah
satu deklarasinya (UNESCO Charter on Physical Education and Sport, 1978).
 Kalau disimak PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pada bagian
kedua, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, Pasal 6, pada (1) e. Kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Selanjutnya pada Pasal 7 , ayat (8)
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan pada SD/MI/SDLB/ Paket A ,
SMP/MTs/SMPLB/Paket B , SMA/MA/SMALB/ Paket C, SMK/MAK , atau bentuk lain yang
sederajat dilaksanakan melalui 44 Ilmu Keolahragaan di Indonesia Pergolakan yang
Belum Selesai muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan
kesehatan, ilmu pengetahuan alam , dan muatan local yang relevan.
 Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Kemendikbud
menggunakan istilah “Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Pendidikan
Kesehatan”, sementara produsen tenaga kependidikan di Sekolah
Dasar dan Sekolah Menengah yaitu Fakultas Ilmu Keolahragaan,
menggunakan istilah keolahragaan, sedangkan Undang-Undang Nomor
3 Tahun 2005 disebut sebagai olahraga pendidikan dan bukan
pendidikan jasmani. Namun demikian, dalam Penjelasan atas UU
Nomor 3 Tahun 2005 khususnya Pasal 18 Ayat (1) ditegaskan bahwa:
Istilah olahraga pendidikan sama dengan pendidika jasmani dan
olahraga, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Keduanya
dapat digunakan secara salin melenkapi untuk kepentingan
pendidikan. Lalu dimana tempatnya “pendidikan kesehatan” dan
“rekreasi” ?
Istilah Olahraga dari Perspektif sejarah

 Di Indonesia, sejak zaman kerajaan Mataram (Islam), telah ada prasasti dan
peninggalan yang mencerminkan bahwa kerajaan (kraton), yang memiliki
alun-alun, baik di Yogyakarta maupun Surakarta, telah mengenal olah
kaprajuritan dan olah rogo. Setiap hari Sabtu diadakan latihan yang
disebut “seton” (dari bahasa Jawa “Setu”, yang berari setiap hari sabtu),
oleh kerajaan diadakan latihan (gladi) olah rogo dan olah keprajuritan.
 Pada zaman permulaan kemerdekaan 1945, disekolah diberi nama gerak
badan, kemudian pendidikan jasmani, pada permulaan tahun 1963
diganti dengan olahraga. (Keppres No. 131 Tahun 1963). Sebagai contoh
Fakultas Pendidikan Jasmani Universitas Gajah Mada diubah menjadi
Sekolah Tinggi Olahraga.
 Kemudian sekitar tahun 1970-an disebut Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehtan (FPOK) dibawah Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Yang
kemudian sesudah Semiloka Ilmu Keolahragaan di Surabaya tahun 1998,
menjadi FIK (Fakultas Ilmu Keolahragaan ) dibawah Universitas Negeri ,
kecuali UPI yang fakultasnya tetap menggunakan Fakultas Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan (FPOK).
 Pada zaman penjajahan Jepang (1942-1945) telah terbentuk persatuan
olahraga nasional, yaitu GELORA (Gerakan Olahraga) dan ISI (Ikatan Sport
Indonesia). Jadi telah ada usulan nama sport disamping nama olahraga.
Pada akhirnya Kongres Olahraga I Tahun 1946 di Surakarta memilih
singkatan PORI (Persatuan Olahraga Republik Indonesia) , sedangkan yang
berhubungan dengan luar negeri / IOC dibentuk KORI (Komite Olimpiade
Indonesia). Sehingga sejak zaman kemerdekaan disekolah dipergunakan
gerak badan lalu diganti dengan pendidikan jasmani, sedang pada kegiatan
di masyarakat dinamakan olahraga (Kemenegpora, 1991).
 Di Negeri Uni Sovyet (Union of Th e Soviet Socialist Republic) sebelum pecah
menjadi banyak Negara Republik seperti Rusia, Ukraina, Khazakstan , dll.
istilah yang digunakan untuk pendidikan jasmani dan olahraga ialah
Physical Culture. Misalnya di Moskow terdapat Moscow Institute of Physical
Culture. Sedangkan Physical Culture itu sendiri dapat dibagikan dalam 4
bagian , ialah : a. Physical Education b. Sport c. Active Leisure Pursuit, dan
d. Playful Activities (Riordan, 1977)
 Pada zaman penjajahan Jepang (1942-1945) telah terbentuk persatuan
olahraga nasional, yaitu GELORA (Gerakan Olahraga) dan ISI (Ikatan Sport
Indonesia). Jadi telah ada usulan nama sport disamping nama olahraga.
 Pada akhirnya Kongres Olahraga I Tahun 1946 di Surakarta memilih singkatan
PORI (Persatuan Olahraga Republik Indonesia), sedangkan yang
berhubungan dengan luar negeri / IOC dibentuk KORI (Komite Olimpiade
Indonesia).
 Sehingga sejak zaman kemerdekaan disekolah dipergunakan gerak badan lalu
diganti dengan pendidikan jasmani, sedang pada kegiatan di masyarakat
dinamakan olahraga (Kemenegpora, 1991).
Tinjauan dan Komparasi dengan Negara
lain
 Satu-satunya Perguruan Tinggi di Jerman Barat waktu itu yang menggunakan
istilah sport.
 Sedangkan fakultas lainnya masih menggunakan Leibeserziehung (Pendidikan
Jasmani).
 Sementara itu Prof. Haag dari Kiel University, melontarkan gagasan Sport
Science (Ilmu Olahraga) yang akhirnya diadop oleh Kementerian
Pendidikan dan kebudayaan, dan menjadikan Fakultas Ilmu Keolahragaan
di universitas-universitas (eks IKIP) di Indonesia, melalui semiloka di
Surabaya pada tahun 1998 (Haag, 1994).
 Di Negeri Uni Sovyet (Union of Th e Soviet Socialist Republic) sebelum pecah
menjadi banyak Negara Republik seperti Rusia, Ukraina, Khazakstan , dll.
istilah yang digunakan untuk pendidikan jasmani dan olahraga ialah
Physical Culture. Misalnya di Moskow terdapat Moscow Institute of Physical
Culture. Sedangkan Physical Culture itu sendiri dapat dibagikan dalam 4
bagian, ialah :
 a. Physical Education
 b. Sport
 c. Active Leisure Pursuit,
 dan d. Playful Activities (Riordan, 1977)
 Di Republik Rakyat China, Institut Pendidikan Jasmani di Beijing, nama
institut ialah Beijing Institute of Physical Culture, nama institut tersebut
telah berubah menjadi Beijing Institute of Physical Education. Institut ini
pada tahun l986 memiliki 2000 mahasiswa serta memiliki dosen dan staf
sebanyak 1200 orang. Institut ini meliputi area seluas 66 hektar dengan
total bangunan seluas 140.000 meter persegi (Beijing Institute of Physical
Education, tanpa tahun).
 Pada Asian Games 1900, Institut ini dipakai untuk pertandingan tinju dan bela
diri.
 Alasan prgantian nama menjadi Beijing Instute of Physical Education
barangkali Beijing sudah tak mengikuti pola Pakta Warsawa, dimana USSR
masih powerful terhadap Negara-negara Eropa Timur.
 Kiranya sekarang R.R.C. sudah menganut istilah yang dipakai oleh UNESCO,
yaitu Sport and Physical Education. China ternyata telah berhasil
membangun olahraganya dengan sukses, terbukti dari hasil yang sangat
baik ditunjukkan oleh RRC dalam menyelenggarakan Olympic Games 2008
dengan sukses baik penyelenggaraannnya maupun prestasinya (Beijing
Institute of Physical Education, 1988).
 Negara terakhir yang dijadikan komparasi ialah Amerika Serikat (USA), yang
untuk selanjutnya disingkat menjadi Amerika saja, guna lebih ringkasnya.
 Khusus untuk kegiatan di Universitas di Sekolah, Amerika menganut pada
istilah yang baku, yaitu : Health, Physical Education and Recreation.
Ketiga bagian itu dahulunya merupakan satu disiplin akademik. Sehingga
merupakan profesi yang satu juga. Artinya seorang yang telah dapat
degree Bachelor (S 1) atau Master (S 2) dapat mengajar di sekolah
menengah atau Health, Physical Education ataupun Recreation.
 Perlu kiranya diberikan penjelasan bahwa:
1. Health disini berarti health education , bukan public health. Di Indonesia hal
ini banyak disalah mengertikan sehingga menjadi kajiannya para dokter.
Health education ini dibagikan dalam tiga bagian, yaitu: Healthful School
Living, Health Instruction, and Health Service.
2. Physical Education. Hampir di setiap sekolah dan perguruan tinggi (university
dan college) mempunyai dua department, yaitu department of physical
education dan athletics. Athletics di Amerika bukan berarti ateletik (lari,
lompat dan lempar) akan tetapi mempunyai arti “competitive sport”
(olahraga yang dikompetisikan/dipertandingkan). Sehingga tidak heran
bahwa di Amerika terdapat pertandingan antar sekolah dan antar
universitas secara berkala dan teratur tergantung musimnya.
3. Recreation. Sebenarnya pengertian yang benar adalah recreation education,
namun lama kelamaan kata education itu makin dihilangkan dan sekarang
menjadi “recreation“ Mengapa rekreasi di Amerika dianggap penting.
Sebagaimana diketahui bahwa di Amerika terdapat rata-rata 675 jam
waktu bebas dalam setahun, belum termasuk liburan. Kalau dijumlahkan
dengan liburan menjadi sekitar 800 jam setahun. Jumlah ini kira-kira sama
dengan satu bulan waktu luang/bebas dalam setahun. Dengan banyaknya
waktu luang tersebut maka adalah penting bahwa program rekreasi dibuat
untuk membantu mereka menyenangi waktu luang mereka agar dapat
menggembirakan dan dapat bersifat konstruktif. Partisipasi dalam
kegiatan rekreasi memberikan pengalaman yang memuaskan dan dapat
mengembangkan fi sik, social, mental, dan kualitas keindahan bagi
pesertanya (Bucher, and Krotee, 2002).

 Mengenai istilah “physical education”, pernah ada debat tentang istilah
tersebut yang terkenal dengan sebutan “the naming debate”. Ada yang
berpendapat bahwa istilah “physical education” itu kurang tepat, karena
yang dididik bukan fisiknya saja, tetapi keseluruhan manusianya (body,
mind and spirit).
 Meskipun alasan tersebut disepakati tetapi belum ada kata sepakat istilah apa
yang dapat menggantinya. Ada yang mengusulkan Kinesiology, Physical
Training, Human Movement, Sport Education, Physical Activities Science,
Exercise Science, Movement Arts and Sciences, dan masih banyak lagi.
 Tetapi toh pada akhirnya masih menggunakan istilah physical education,
health education, and recreation. Meskipun tidak seragam, setiap
universitas atau college bebas memberikan nama sendiri, sebagai contoh
ada yang member nama Physical Education and Athletics, Physical
Education and Sport, Human movement, dll. Meskipun Health Education,
Physical Education dan Recreation itu telah menjadi disiplin ilmu (sub
disiplin ilmu ?) tersendiri, dimana mahasiswa telah dapat mengambil S1,
S2, maupun S3, dalam bidang Health Education sendiri, Physical Education
sendiri, maupun Recreation sendiri, namun hanya nama Association-nya
yang berubah menjadi Alliance.
 Jadi yang dahulu bernama American Association of Health, Physical
Education, Recreation, Sport and Dance sekarang telah berubah menjadi
American Alliance of Health, Physical Education,
 Pola Amerika tersebut juga berpengaruh sampai ketingkat Internasional,
sehingga dibentuk International Council on Health, Physical Education,
Recreation, Sport and Dance, yang pernah diselenggarakan di Bali pada
tahun 1973. Sedangkan organisasi Internasional lainnya juga banyak,
misalnya antara lain International Federation of Physical Education, yang
headquarters-nya di Portugal, International Council of Sport Science and
Physical Education, disingkat ICSSPE, yang headquarters-nya di Jerman.

Kesimpulan dan Saran
 Kesimpulan
1. Perlu ada kesamaan nomenclatuur (Bahasa Belanda, yang artinya “peristilahan
dalam suatu bidang ilmiah”) mengenai istilah apakah itu pendidikan jasmani
apakah olahraga pendidikan, baik yang digunakan Kementerian, Perguruan
Tinggi, Sekolah, Organisasi maupun pihak swasta.
2. stilah mana yang akan digunakan secara resmi, apakah pendidikan jasmani
ataukah olahraga pendidikan.
3. Terdapat dua dasar aturan yaitu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang peristilahannya tidak cocok dengan Undang-
undang Nomor 3 Tahun 2005, sehingga menyulitkan tenaga professional yang
bertugas di sekolah/lapangan. Sebagai contoh istilah pendidikan jasmani pada
UU N0. 20 Tahun 2003, dan olahraga pendidikan pada UU No. 3 Tahun 2005.
4. Masih terdapat keraguan apakah “keolahragaan” juga meliputi pendidikan
kesehatan dan juga rekreasi. Ataukah “pendidikan jasmani” yang meliputi
pendidikan kesehatan dan juga rekreasi.
5.
5. Di FIK dan FPOK belum terdapat sub academic discipline yang meliputi Health
Education dan Recreation.
6. Keadaan sekarang, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Fakultas Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan adalah pendidikan tinggi yang memprodusir guru-
guru pendidikan jasmani/pendidikan olahraga (olahraga pendidikan?) dan
pendidikan rekreasi.
7. Di Amerika Serikat serikat Pendidikan Jasmani, Pendidikan Kesehatan dan
Rekreasi telah menjadi academic discipline sendiri-sendiri yang dapat
dipelajari mahasiswa pada Strata I, II, dan III.
8. Meskipun academic discipline ketiganya sudah sendiri, namun assosiasi
professinya masih tergabung dalam aliansi yang bernama American
Alliance of Health, Physical Education, Recreation, Sport and Dance,
berarti ketiga profesi tersebut masih sangat berdekatan.
Saran-Saran
 Pada jangka pendek, perlu ada pembicaraan yang intensif tentang nomenclatuur
Keolahragaan, Pendidikan Olahraga, Olahraga Pendidikan, Pendidikan Jasmani,
Pendidikan kesehatan dan rekreasi pada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dan pada Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, sehingga
diperoleh satu bahasa yang jelas.
 Dalam jangka panjang, perlu ada perubahan Undang-undang (sistem pendidikan dan
sistem keolahragaan) sehingga terdapat kesamaan bahasa yang menyangkut
nomenclatuur seperti pada nomor 1.
 Disarankan agar menggunakan istilah “keolahragaan” yang menurut Zeigler dari
Canada, bahwa sport (olahraga) merupakan suatu kekuatan sosial yang kuat dan
banyak dipergunakan oleh dunia internasional.
 Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, perlu
mengirimkan dosennya ke luar negeri, khususnya ke Amerika Serikat kalau
Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi akan diintensifk an di sekolah-sekolah kita.
 Kesemuanya itu disarankan agar tidak terdapat kerancuan istilah tentang Olahraga,
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, yang digunakan di Perguruan
Tinggi, Sekolah Menengah, Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak, maupun di
masyarakat.
TERIMAKASIH
SUKSES UNTUK KALIAN SEMUA

Anda mungkin juga menyukai